• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Manfaat Penelitian

1. Pengertian Public Relations Dalam Kajian Komunikasi

Komunikasi merupakan bagian mendasar dalam kehidupan manusia untuk menjalin hubungan yang baik dengan sesama dan lingkungannya. Rogers dan Lawrence Kincad dalam Cangara mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam13.

Dalam rangka menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat perusahaan perlu menyadari aktivitas dan perkembangan organisasi tersebut tidak dapat terlepas dari pengaruh dan dukungan masyarakat. Sebagai bagian dari masyarakat perusahaan harus mampu melihat dan senantiasa menyesuaikan diri dengan masyarakat dengan melakukan komunikasi. Oleh karena itu dalam rangka menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat perusahaan perlu menempatkan pihak yang ditunjuk untuk menjembatani hubungan komunikasi perusahaan yang

sering dikenal dengan Hubungan Masyarakat (Humas) atau Public Relations (PR).

Istilah PR menurut kamus IPR (Institute of Public Relations) adalah: “keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya14.” Sedangkan menurut Frank Jefkins, PR adalah “Sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi

13

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005, hal. 19

14

commit to user

dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian15.

Definisi PR juga dikemukakan Danny Griswold, Public Relations

diartikan sebagai fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seseorang/sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan

program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik16.

Dari beberapa definisi dan pengertian di atas dapat terlihat jelas bahwa PR mempunyai upaya yang terencana dan berkesinambungan. PR merupakan satu rangkaian kegiatan yang diorganisasikan sebagai suatu rangkaian program terpadu dan semuanya itu berlangsung secara berkesinambungan dan terencana, adanya komunikasi yang bersifat dua arah, berorientasi pada organisasi/lembaga dan sasarannya adalah publik.17. Publik dalam PR merupakan khalayak sasaran dari

kegiatan public relations. Khalayak sasaran ini merupakan kumpulan orang-orang

maupun lembaga dan instansi yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Sasaran kegiatan public relations terbagi atas publik internal dan publik eksternal. Publik internal adalah publik yang berada di dalam perusahaan, meliputi para karyawan, pemegang saham, direksi dan sebagainya. Sedangkan publik eksternal adalah mereka yang berkepentingan terhadap perusahaan dan berada di luar

perusahaan, meliputi penyalur, pemasok, bank, pemerintah, pers, dan komunitas18.

15

Ibid. hal.9

16

Rhenald Khasali, Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1994, hal. 7

17

Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas, PT Ghalia Indonesia Jakarta, 2002,. hal. 15

18

commit to user

Jadi PR bukan kegiatan yang bersifat sembarangan karena tujuan utama dari kegiatan PR adalah menciptakan dan memelihara saling pengertian.

Jika definisi PR di atas dilihat dari kajian komunikasi maka dapat disimpulkan bahwa PR merupakan sebuah proses komunikasi, seperti terlihat dalam formulasi komunikasi yang dikemukakan Lasweel yang dilukiskan dengan pertanyaan-pertanyaan: who, says what, in which channel, to whom, with what

effect.. Sedangkan yang termasuk komponen-komponen komunikasi adalah

komunikator, pesan, media, komunikan dan efek19. Setidaknya suatu kegiatan PR

dikatakan sebagai komunikasi apabila telah mengandung tiga komponen, yaitu komunikator, pesan dan komunikan.

Gambar. 1.1 Formulasi Lasweel dalam Proses Komunikasi20 Jika kegiatan PR dijabarkan ke dalam kegiatan proses komunikasi, maka akan nampak elemen-elemen komunikasi dalam formulasi Lasweel sebagai berikut21:

a. Who says (siapa mengatakan) : komunikator

Dalam proses komunikasi, Public Relations sebagai komunikator dapat dibagi

dua, berupa komunikator individu maupun lembaga/organisasi tertentu.

Sebagai komunikator lembaga, PR harus mampu menjalankan fungsi

19

C. Sardjono & Pawito, Teori-Teori Komunikasi, BPK Komunikasi FISIP UNS, UNS Press 1998, hal.85

20

Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999, hal. 23 21 Ibid. hal. 22-28 Who S Says What M In Which Channel C To Whom R With what Effect E

commit to user

manajemen dalam kegiatan atau aktivitas program kerja kepada publiknya, sekaligus bertindak sebagai mediator untuk mewakili perusahaan terhadap publik dan sebaliknya.

b. Says what (mengatakan apa) : pesan

Pesan yang disampaikan kepada penerima yang berupa ide, gagasan, informasi, aktivitas, atau kegiatan tertentu yang dipublikasikan atau dipromosikan untuk diketahui, dipahami, dan dimengerti yang sekaligus diterima oleh publiknya.

c. In which channel : saluran

Media sarana atau alat dalam menyampaikan pesan atau sebagai mediator antara komunikator dengan komunikannya. Media atau alat khusus untuk keperluan PR digolongkan atau dikelompokkan sebagai berikut :

1. Media umum, yakni sarana-sarana seperti surat-menyurat, dan sebagainya

2. Media masssa, berupa media yang memiliki efek serempak dan cepat dan

mampu mencapai audience dalam jumlah besar dan tersebar luas di berbagai tempat secara bersamaan seperti media cetak maupun elektronik seperti koran, majalah, telvisi, radio dll.

3. Media khusus, seperti, iklan, logo, nama perusahaan, ataupun produk yang

merupakan sarana atau media untuk tujuan promosi dan komersial yang efektif

4. Media internal, yaitu media yang digunakan untuk kepentingan kalangan terbatas dan nonkomersial serta lazim digunakan dalam aktivitas PR. Jenisnya seperti

commit to user

a. House Journal seperti majalah bulanan (in house magazine), profil

perusahaan (company profile), laporan tahunan perusahaan (annual

report), prospectus, bulletin dan tabloid

b. Printed materials seperti barang cetakan untuk publikasi dan promosi

berupa booklets, pamphlet, leaflet, memo, kalender

c. Spoken and visual words, seperti audio visual, video record, slide film,

broadcasting media, perlengkapan radio dan televisi.

d. Media pertemuan, seperti seminar, rapat, pertemuan, diskusi, pameran,

special events, sponsorships, dan gathering meet.

d. To whom ( kepada siapa) : komunikan

Yakni publik yang menjadi sasaran dalam komunikasi secara langsung ataupun tidak. Dalam berkampanye, PR lebih menekankan pengertian, kesadaran, saling percaya, toleransi, dan saling kerjasama dengan berbagai pihak untuk memperoleh dukungan publik. Pada akhirnya akan memperoleh citra atau kepercayaan dari komunikan, yakni melalui perjuangan keras, proses waktu, dukungan teman kerja , pimpinan, dan dana secara terus menerus.

e. With what effect (dengan efek apa) : efek dan dampak

Efek atau dampak merupakan respon atau rekasi setelah proses komunikasi

tersebut berlangsung apakah mampu mempengaruhi tanggapan (process of

influence), terhadap sikap (perilaku), dukungan (atau menolak), memotivasi

atau dapat menimbulkan umpan balik atau feedback berbentuk opini publik sebagai khalayak sasaran baik secara positif atau negatif.

commit to user

Efek dalam proses komunikasi adalah perubahan yang tejadi pada diri komunikan, sebagai akibat dari pesan yang diterima baik secara langsung maupun menggunakan media. Menurut Onong Uchjana efek dari kegiatan komunikasi yang dilakukan dapat diklasifikasikan menjadi 22:

1. Efek kognitif (cognitive effect), efek yang timbul pada komunikan dan menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkatkan intelektualitasnya. 2. Efek afektif (affective effect), tujuan komunikator bukan hanya sekedar

tahu tetapi juga tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu, dari tidak senang menjadi senang

3. Efek konatif behavioral (conative behavioral effect), apabila berkaitan dengan perilaku, dari hal negative menjadi perilaku yang lebih positif Berkaitan dengan unsur-unsur proses komunikasi diatas, maka proses komunikasi yang diaplikasikan dalam kegiatan PR dapat dilihat sebagai berikut23 :

a. Sumber : perusahaan/lembaga/organisasi

b. Komunikator : bidang/divisi Public Relations

c. Pesan : kegiatan-kegiatan Public Relations

d. Komunikan : publik-publik Public Relations

e. Efek : citra publik terhadap perusahaan/lembaga/organisasi

Dalam kaitannya dengan penelitian ini proses komunikasi PR PT. Holcim Indonesia Tbk Cilacap akan lebih membicarakan PR sebagai komunikator yang

mewakili lembaga atau organisasi. PR sebagai state of being merupakan

perwujudan suatu kegiatan komunikasi yang dilembagakan ke dalam bentuk bagian manajemen dimana terdapat pejabat PR yang memimpin suatu

22

Onong Uchjana E, Human Relations dan Public Relations Dalam Management, CV Mandar Maju, Bandung, 1989, hal. 16.

23

Soemirat, MS dan Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal.118

commit to user

kelembagaan tersebut24. Sebagai alat manajemen sebuah lembaga atau organisasi,

maka secara struktural PR merupakan bagian integral dari suatu kelembagaan atau organisasi, artinya PR bukanlah merupakan fungsi terpisah dari fungsi kelembagaan atau organisasi tersebut.

Sebagai bagian dari manajemen, fungsi PR lembaga/perusahaan menunjukkan suatu tahap pekerjaan, berkaitan dengan fungsi PR Cutlip and Center mengatakan bahwa fungsi public relations meliputi hal-hal berikut25:

1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama

(fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi.

2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan

pihak publiknya, sebagai khalayak sasarannya.

3. Mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan

masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilnya, atau sebaliknya.

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada

pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama

5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus

informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. Sedangkan menurut Bertrand R. Canfield seperti yang dikutip Onong,

public relations mengemban tiga fungsi26 :

1. Mengabdi kepada kepentingan umum

Yang dimaksud dengan kepentingan umum adalah publik internal dan publik eksternal yang harus dibina hubungannya

2. Memelihara komunikasi yang baik

Komunikasi yang baik diartikan sebagai hubungan komunikatif dengan publik internal dan publik eksternal. Dalam memelihara hubungan ini public relations tidak memandang seseorang dari kedudukan, umur, pekerjaannya, semuanya patut dihargai sama sebagai manusia

3. Menitikberatkan moral dan tingkah laku yang baik

Hal ini dapat dipahami karena seorang kepala bagian public relations pada dasarnya mewakili organisasinya sehingga citra yang baik dari seseorang

24

Rosady Ruslan, Manajemen Hubungan Masyarakat dan Manajemen Komunikasi, Raja Grafindo Persada Jakarta, 2005, hal.34

25

Ibid. hal.19

26

commit to user

kepala humas akan membawa citra yang baik pula terhadap organisasi yang diwakili

Berdasarkan pengertian di atas maka fungsi PR bersifat melekat pada manajemen perusahaan, yakni bagaimana PR dapat menyelenggarakan

komunikasi dua arah timbal balik (two ways communication) antara

organisasi/lembaga yang diwakilinya dengan publiknya. Komunikasi yang bersifat timbal balik ini sangat penting dan mutlak harus ada dalam kegiatan PR, melalui proses komunikasi timbal balik inilah, individu maupun kelompok dapat menyampaikan dan atau bertukar informasi kepada lembaga atau organisasi

perusahaan dengan tujuan menciptakan saling pengertian (mutual understanding),

saling menghargai (mutual appreciation), saling mempercayai (mutual

confidence), menciptakan good will, memperoleh dukungan public (public

support), dan terciptanya feedback merupakan prinsip pokok dalam komunikasi

public relations demi tercapainya citra yang positif bagi suatu

lembaga/perusahaan27.

Pengembangan dari saling pengertian ini dapat diperhatikan melalui empat

tahapan atau langkah-langkah proses komunikasi PR dalam manajemen meliputi28: