• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN UMUM TENTANG SUSTAINABLE DEVELOPMENT PRINCIPLE

A. Sejarah dan Perkembangan Sustainable Development Principle

A.1. Pengertian Sustainable Development Principle

Sustainable development atau pembangunan berkelanjutan merupakan sebuah konsep yang lahir atas kesadaran masyarakat dunia terhadap kondisi lingkungan yang mendorong pemikiran perlindungan lingkungan di samping pemanfaatan lingkungan di masa sekarang yang berpengaruh pada kondisi lingkungan di generasi yang akan datang. Istilah pembangunan berkelanjutan (seperti yang telah diuraikan sebelumnya) telah digunakan dan dipopulerkan oleh Komisi Brundtland atau the World Commision on Environtment and Development (WCED).

Rumusan definisi dari sustainable development seabagaimana yang ditetapkan

WCED dalam laporannya yang berjudul “Our Common Future” adalah “development

that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs”.72

Dengan demikian pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang dijalankan untuk memenuhi kebutuhan sekarang tidak boleh mengurangi kemampuan generasi-generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.73 Artinya segala kegiatan dan kebijakan pembangunan di masa sekarang harus memperhatikan kelangsungan lingkungan untuk pembangunan dan kebutuhan generasi di masa yang akan datang.

Definisi pembangunan berkelanjutan yang tertera di hukum nasional Indonesia, memiliki pengertian yang lebih rinci dibanding rumusan definisi yang diberikan WCED. Pembangunan berkelanjutan dirumuskan sebagai istilah untuk menggambarkan upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.74 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembangunan berkelanjutan berarti suatu upaya yang berisikan cara dan konsep mengenai pemanfaatan lingkungan untuk pembangunan yang berjalan searah dengan upaya perlindungan terhadap lingkungan agar senantiasa mempunyai kualitas dan mutu yang baik yang mampu mendukung kebutuhan dan kesejahteraan manusia di masa sekarang dan berkesinambungan hingga ke masa yang akan datang.

Berbicara tentang sustainable development principle atau prinsip pembangunan berkelanjutan, tak lepas dari apa arti dan bagaimana kedudukan sebuah prinsip dalam hukum lingkungan internasional. Dalam hukum internasional, dikenal

istilah “general principles of law recognized by civilzed nation atau prinsip-prinsip

72

Ibid., hlm.2

73 Koesnadi Hardjasoemantri, hlm.15

hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa beradab” sebagai salah satu sumber

hukum internasional.75

Prinsip atau asas hukum umum yang dimasukkan ke dalam Pasal 38 Statuta Mahkamah Internasional tersebut sebagai sumber hukum dimaksudkan sebagai upaya memberikan wewenang kepada Mahkamah Internasional untuk membentuk kaidah-kaidah hukum baru apabila ternyata sumber-sumber hukum lainnya tidak dapat membantu Mahkamah dalam menyelesaikan suatu sengketa internasional. Prinsip-prinsip umum tersebut harus analogis dan dipilih melalui konsep yang berlaku umum bagi semua sistem hukum nasional.76 Prinsip-prinsip umum yang diambil dari sistem-sistem nasional ini dapat mengisi kekosongan hukum (recht vacuum) dalam hukum internasional.77

Principle (Inggris) atau prinsip merupakan asas, landasan, acuan, dasar (kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir)78 Jika pembangunan berkelanjutan berarti segala upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan, maka prinsip pembangunan berkelanjutan berarti segala asas, landasan, acuan atau pola dasar dalam melaksanakan upaya pembangunan berkelanjutan yang dimaksud.

75 Dr. Boer Mauna, “Hukum Internasional, Pengertian, Peranan dan Fungsi dalam Era

Dinamika Global”, edisi ke-2 (Bandung : PT Alumni,2005), hlm.8 : Pasal 38 Statuta Mahkamah Internasional tentang sumber-sumber hukum internasional ada 4, yaitu : 1). Perjanjian internasional (international convention) baik yang bersifat umum atau khusus; 2). kebiasaan internasional

(international custom); 3). Prinsip-prinsip hukum umum yang diakui oleh negara-negara beradab; 4).

Keputusan pengadilan (judicial decisions) dan pendapat para ahli yang diakui kepakarannya (doktrin)

76

Ibid., hlm.10

77

Loc.cit

78 Soesilo Prajogo., Kamus Hukum Internasional dan Indonesia. Cet.ke-1, 2007. Wicana Intelektual Press (WIPRESS)

Prinsip-prinsip hukum untuk perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan WCED meliputi prinsip hukum umum, hak dan kewajiban mengenai hal-hal berikut, yakni sebagai berikut:79

“hak fundamental manusia atas lingkungan yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan manusia; konservasi lingkungan dan sumber daya alam untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang; pelestarian keanekaragaman hayati serta pemeliharaan ekosistem dan proses ekologis yang esensial bagi berfungsinya biosfer; penetapan baku mutu lingkungan tertentu dan pelaksanaan sistem pemantauan untuk membuat evaluasi tentang kualitas lingkungan dan pemanfaatan sumber daya; pembuatan terlebih dahulu analisis dampak lingkungan atau sumber daya alam; pemberitahuan tepat waktu, akses dan hak membela diri atau melindungi diri (due process) yang diberikan kepada masyarakat dalam kaitannya dengan kegiatan yang direncanakan yang mempengaruhi sumber daya alam; tindakan untuk menjamin agar konservasi sumber daya alam dan lingkungan menjadi bagian integraldari perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan; dan

penggunaan wajar dan adil dari sumber daya alam lintas batas”

Strategi pembangunan berkelanjutan yang dimaksud perlu meliputi sekurang-kurangnya: 80

a. perencanaan penggunaan tanah dan pengawasan pembangunan;

79 Koesnadi Hardjasoemantri, hlm.16

b. pemanfaatan lestari dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan pemanfaatan tanpa limbah dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui;

c. pencegahan pencemaran, melalui pembebanan emisi, kualitas lingkungan, standar proses dan produk yang dirancang untuk melindungi kesehatan manusia dan ekosistem;

d. penggunaan energi secara efisien melalui penerapan standar efisiensi energi untuk proses, bangunan, kendaraan, dan produk-produk lainnya yang mengkonsumsikan energi;

e. pengawasan atau substansi berbahaya, termasuk di dalamnya tindakan untuk mencegah kecelakaan selama transportasi;

f. pembuangan limbah, termasuk di dalamnya standart untuk meminimumkan limbah dan tindakan untuk memajukan pendaurulangan;

g. konservasi spesies dan ekosistem, melalui penggunaan tanah, tindakan khusus untuk melindungi spesies yang rawan dan penetapan sebuah jaringan komprehensif dari kawasan-kawasan lindung.

Tiga dimensi utama dalam pembangunan berkelanjutan menjadi fokus tujuan pelaksanaan sustainable development principle yaitu dimensi lingkungan hidup, sosial dan ekonomi81. Prinsip pembangunan berkelanjutan mengharapkan keseimbangan dan keselarasan atas konsep perlindungan lingkungan hidup yang yang dimanfaatkan sebaik-baiknya dan sewajar-wajarnya yang dapat berfungsi sosial secara berkesinambungan dan terus menerus terhadap masyarakat di dunia yang bertujuan

untuk memenuhi dan menjamin kesejahteraan ekonomi dan keselamatan manusia sekarang dan masa yang akan datang.

Prinsip yang pada intinya menggabungkan konsep perlindungan serta pemanfaatan lingkungan demi pembangunan yang berkesinambungan ini akhirnya menjadi salah satu prinsip hukum lingkungan internasional yang dianut dan diterapkan oleh berbagai negara-negara di dunia.

A.2. Hubungan dan Pertentangan antara Aspek Lingkungan dan