• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Metode Pembelajaran Pondok Pesantren Salafi Kecamatan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

B. Temuan Khusus

2.2 Penggunaan Metode Pembelajaran Pondok Pesantren Salafi Kecamatan

Kresek Kabupaten Tangerang

Dalam menggunakan metode pembelajaran hendaklah disesuaikan dengan kondisi dan keadaan serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Penggunaan metode pembelajaraan yang tepat sangat berpengaruh kepada hasil yang akan diterima oleh anak. Mengajar adalah suatu usaha yang sangat kompleks, sehingga sulit menentukan bagaimana sebenarnya mengajar yang baik. Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan K.H. Rasyidi, tentang penggunaan metode pengajaran yang diterapkan di pondok pesantren salafi kecamatan Kresek kabupaten Tangerang provinsi Banten dikemukakan penjelasan sebagai berikut:

Metode sorogan adalah salah satu metode yang diterapkan di pondok-pondok pesantren salafi, dan istilah ini hanya ada di pondok pesantren salafi pulau jawa. Karena sorogan itu berasal dari bahasa Jawa. Kelebihan dari metode ini Metode dan materi Pengajaran Pondok Pesantren Salafi Sorogan Bandongan Hafalan Bahsu al-Masa‟il

Nahwu & Saraf

Inti & Umum

Nahwu dan Saraf

adalah terjadinya intraksi secara langsung antara kiai dengan santrinya, sehingga kiai secara langsung mengetahui kemampuan IQ yang ada pada diri santri, terutama disaat santri menirukan apa yang ucapkan oleh kiai. Metode pembelajaran ini dilakukan dengan cara mengulan-ualang sehingga secara tidak langsung santri akan dapat menghafal apa diajarkan oleh kiainya.191

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud metode pembelajaran adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai. Metode sorogan mewujudkan interaksi secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Sehingga pada peraktiknya kiai secara langsung mengetahui kemampuan individu santri, inti dari metode ini adalah mengulang-ulang materi pelajaran sehingga dengan cara seperti itu secara tidak langsung santri akan dapat menghafal materi yang diajarkan.

Metode pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini mendorong seorang guru untuk mencari metode yang tepat dalam

penyampaian materinya agar dapat diserap

dengan baik oleh siswa. Mengajar secara efektif sangat bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar. Metode tradisional yang masih diterapkan di pondok pesantren salafi adalah bandongan yaitu cara penyampainnya dimana seorang kiai membacakan serta menjelaskan isi kandungan kitab kuning, sementara santri mendengarkan, dan memberi makna secara teliti.

Hasil wawancara dengan K.H. Ubaidillah, tentang penggunaan metode pengajaran yang diterapkan di pondok pesantren salafi kecamatan Kresek kabupaten Tangerang provinsi Banten dikemukakan penjelasan sebagai berikut:

Di pondok pesantren salafi pembelajaran bahasa Arab khsusnya bersifat pasif, artinya tidak secara langsung para santri berdialog menggunakan bahasa tersebut, akan tetapi melalui metode bandongan atau wetonan, santri dapat mengetahui serta menguasai bahasa kitab yaitu, bahasa Arab, dengan cara

191

Wawancara dengan K.H. Rasyidi, selaku pengasuh pondok pesantren Riyadul Jannah desa Bedeng kec. Kresek, dikediamannya, Kamis 14 Januari 2016, pukul 14.00 s/d 16.00.

memaknai kalimat yang terdapat dalam kitab, yang dibacakan oleh kiai. Selain itu kelebihan metode ini adalah kejelian. Sehingga sekiranya ada salah satu huruf yang terbalik atau salah maka akan ketahuan.192

Berdasarkan paparan yang dikemukakan di atas dapat diketahui tentang adanya kelebihan metode bandongan atau wetonan yang diterapkan di pondok pesantren salafi kecamatan Kresek kabupaten Tangerang. Kelebihan metode tersebut diantaranya mengetahui serta menguasai bahasa kitab (Arab) secara pasif. Mengingat metode ini dilakukan dengan cara membacakan kalimat perkalimat lalu mengartikan makna yang terdapat pada kalimat tersebut. Selain dari itu metode ini menimbulkan sifat kejelian bagi santri dalam belajar.

Menerapkan metode yang baik tentu akan memperoleh hasil yang baik dan maksimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Salah satu metode yang sangat efektif untuk memelihara daya ingat (memorizing) santri terhadap materi yang dipelajarinya adalah melalui metode hafalan.

Berdasarkan data hasil wawancara peneliti dengan K.H. Sambas, tentang penggunaan metode pengajaran yang diterapkan di pondok pesantren salafi kecamatan Kresek kabupaten Tangerang provinsi Banten dalam penjelasannya ia menyatakan sebagai berikut:

Dunia pesantren tidak akan terlepas dari hafalan. Hal ini menjadi bagian yang terpenting yang dilakukan di pondok pesantren salafi. Sebab salah satu cara dalam menguasai, dan memahami materi yang diajarkan oleh kiai adalah melalui hafalan. Metode hafalan sangat efektif untuk memelihara daya ingatan santri terhadap materi yang dipelajarinya. Selain itu metode ini juga akan menimbulkan kompetisi dan persaingan sehat bagi para santri dalam penguasaan materi yang dipelajari.193

Berdasarkan paparan tersebut di atas dapat dipahami tentang adanya metode hafalan yang diterapkan di pondok pesantren salafi kecamatan Kresek kabupaten

192

Wawancara dengan K.H. Ubaidillah, selaku pengasuh pondok pesantren Manba‟ul Hikmah desa Renged kec. Kresek, dikediamannya, Sabtu 16 Januari 2016, pukul 11.00 s/d 12.00.

193

Wawancara bersama K.H. Sambas, selaku pengasuh pondok al-Hikmah desa Sebrang kec. Kresek, dikediamannya, Kamis 14 Januari 2016, pukul 14.00 s/d 16.00.

Tangerang. Kelebihan metode ini adalah dapat memelihara daya ingatan santri terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh kiai. Disamping itu juga menjadikan kompetisi yang sehat bagi santri dalam menguasai materi pelajaran.

Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah satu santri pondok pesantren salafi yang bernama M. Luthfi ia menyatakan: di pondok pesantren ini mang194, Selain kami mengaji kitab bersama pak kiai, kami juga menghafalkan beberapa kitab, kitab nahwu seperti Nadhom al-Jurumiyah (imriti), dan juga kitab Alfiyah Ibnu Malik. Dengan menghafalnya kami lebih cepat dan mudah memahaminya. Itulah yang kami rasakan setelah menghafalkan bait perbait dari isi kitab nahwu.195

Menurut pendapat yang diungkapkan oleh K.H. Mukhit, tentang penggunaan metode pengajaran yang diterapkan di pondok pesantren salafi kecamatan Kresek kabupaten Tangerang provinsi Banten dalam penjelasannya ia menyatakan sebagai berikut:

Metode yang diterapkan di pondok pesantren salafi adalah dengan cara Nyoret (Jawa), yaitu membubuhi arti setiap kalimat yang ada dalam kitab. Kemudian kiai menerangkan maksud dari isi kitab tersebut. Hal ini dilakukan karena yang diajarkan adalah kitab yang berbahasakan Arab. Sehingga yang harus dilakukan adalah mengartikan semua kalimat yang terdapat dalam kitab tersebut.196

K.H. Baihaqi pengasuh pondok pesantren salafi Manba‟ul Ulum tentang penggunaan metode pengajaran yang diterapkan di pondok pesantren salafi kecamatan Kresek kabupaten Tangerang provinsi Banten dalam penjelasannya ia menyatakan sebagai berikut:

Metode atau cara yang diterapkan di pondok-pondok pesantren salafi salah satunya adalah bandongan atau dobitan (mencoret kitab), yaitu kiai

194

Mamang adalah panggilan bagi orang yang baru dikenal ataupun panggilan secara umum bagi orang yang lebih tua dari kita.

195

Wawancara bersama M. Lutfi, santri Pesantren Raudhatul Jannah, dipondok, Kamis 14 Januari 2016, pukul 16.30.

196

Wawancara bersama K.H. Mukhit, pengasuh pondok pesantren salafi al-Khairiyah desa Udik, dikediamannya, Jum‟at 15 Juli 2016, pukul 13.00 wib.

membacakan kitab yang diajarkan, mengartikannya kemudian menerangkan maksud dari yang diajarkan. Metode ini secara tidak langsung dapat mengetahui dan memahami bahasa kitab.197

Sedangkan menurut pendapat yang diungkapkan oleh K.H. Zainuddin, saat melakukan wawancara tentang penggunaan metode pengajaran yang diterapkan di pondok pesantren salafi kecamatan Kresek kabupaten Tangerang provinsi Banten dalam penjelasannya ia menyatakan sebagai berikut:

Dalam rangka memperluas pemahaman serta memperdalam keilmuan santri, salah satu cara yang diterapkan di pondok pesantren salafi adalah membahas satu masalah (bahsu al-masa‟il), hal ini dilakukan yaitu dengan cara memberikan beberapa persoalan atau permasalahan agama kepada para santri, kemudian mereka mencari penyelesaiannya dari beberapa kitab, sesuai dengan pendapat dan alasan yang diungkapkan oleh para ulama.198

Dari beberapa pendapat yang diungkapkan oleh pengasuh pondok pesantren salafi, dapat disimpulkan bahwa pondok pesantren salafi menerapkan beberapa metode pembelajaran diantaranya, metode sorogan, bandongan, hafalan dan juga metode bahsu al-masa‟il.

Dari beberapa penjelasan yang diungkapkan oleh informen yang berkenaan dengan kelebihan metode pengajaran yang di terapkan di pondok pesantren salafi kecamatan Kresek kabupaten Tangerang provinsi Banten, secara jelas dapat dilihat pada gambar berikut ini:

197

Wawancara bersama K.H. Baihaqi, pengasuh pondok pesantren salafi Manba‟ul Ulum desa Kresek, dikediamannya, Sabtu malam 16 Juli 2016, pukul 20.00 wib.

198

Wawancara bersama K.H. Zainuddin, pengasuh pondok pesantren salafi al-Falah desa Kandang Gede Kresek, dikediamannya, Minggu 17 Juli 2016, pukul 08.00 wib.

Gambar 10: Kelebihan Metode Pembelajaran di Pondok Pesantren Salafi Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang.

2.3 Tempat Pembelajaran di Pondok Pesantren Salafi Kecamatan Kresek