• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

TELAAH TEORETIK TENTANG PONDOK PESANTREN, KURIKULUM, SISTEM PEMBELAJARAN DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

G. Alat Pengumpulan Data

Strategi pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen (catatan atau arsip). Kemudian, cara yang ditempuh oleh peneliti untuk mendalami teknik pengumpulan data seperti diuraikan diatas adalah sebagai berikut:

1. Observasi (pengamatan)

Salah satu cara pengumpulan data yang utama dalam mengkaji situasi sosial yang dijadikan sebagai objek penelitian ini dengan menggunakan teknik observasi.

Observasi adalah proses dimana peneliti memasuki latar atau suasana tertentu dengan tujuan untuk melakukan pengamatan tentang bagaimana peristiwa-peristiwa

132

dalam latar memiliki hubungan. Tingkat kedalaman pengamatan menurut latar dan tujuan penelitian yaitu yang terletak dalam suatu kontinum, pasif, moderat, aktif dan terlibat dalam peran serta. Observasi dibutuhkan untuk memahami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya.

Peneliti dapat melakukan observasi/pengamatan yaitu hadir di tempat penelitian, rumah kiai. Bila ditinjau dari sudut tahapannya, yaitu tahap grand tour, peneliti hanya berperan pasif terhadap situasi di lapangan. Peneliti hanya mengamati bagaimana peristiwa yang dilakukan oleh para aktor dilapangan untuk terbina keakraban dan mendapatkan data umum penelitian.

Setelah terbina keakraban dengan para aktor dan lingkungan sosial dan keberadaan peneliti sudah dapat diterima tanpa rasa curiga (tidak asing) lagi bagi mereka barulah peneliti mengambil peran aktif atau melakukan observasi secara partisipatif.

Berdasarkan makna yang terkandung dalam prilaku situasi yang sedang berlangsung di lapangan inilah disimpulkan tema budayanya.Teknik observasi ini dipakai dalam penelitian, karena ada interaksi sosial yang intensif antara peneliti dengan para aktor di lapangan sebagai sebuah latar. Seluruh data ditafsirkan oleh peneliti, yang didukung oleh instrument sekunder yaitu: foto-foto kegiatan dan catatan dokumen kegiatan yang berkaitan dengan kurikulum dan sistem pembelajaran pesantren salafi.

Adapun pelaksanaan observasi ini bertujuan untuk melengkapi data dari hasil wawancara yang telah dilakukan sebelumnya guna memperoleh informasi yang pasti dan akurat seputar permasalahan yang sedang dibahas yakni tentang kurikulum dan sistem pembelajar di pondok pesantren salafi kecamatan Kresek kabupaten Tangerang provinsi Banten. Observasi dilakukan oleh peneliti pada proses kegiatan pembelajaran, waktu pelaksanaan pembelajaran, materi-materi atau kitab-kitab yang diajarkan dan juga hal yang dianggap relevan yang berhubungan dengan kurikulum dan sistem pembelajar di pondok pesantren salafi, sebagai penguat dari penelitian.

2. Wawancara ( interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.133

Interviewee (yang diwawancarai) dalam penelitian ini diantaranya adalah:

pimpinan pesantren atau kiai dalam hal ini adalah; KH. Rasyidi sebagai pengasuh pondok pesantren Raudhatul Jannah desa Bedeng kecamatan Kresek, KH. Ubaidillah pengasuh pondok pesantren Manba‟ul Hikmah desa Renged kecamatan Kresek, KH. Mukhit pengasuh pondok pesantren al-Khairiya desa Renged Udik, KH. Baihaqi pengasuh pondok pesantren Manba‟ul Ulum desa Kresek dan KH. Sambas pengasuh pondok pesantren al-Hikmah desa Sebrang kecamatan Kresek, staf pengajar atau guru, lurah dalam hal ini M. Luthfi dan M. Usman Hakim sebagai salah satu santri yang ada di pondok pesantren. Bentuk wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

in-depth interview (wawancara mendalam). Wawancara mendalam merupakan salah

satu teknik pokok dalam pengumpulan data untuk kepentingan peneliti. Melalui wawancara ini peneliti berusaha mendapatkan informasi secara langsung seputar sejarah pondok pesantren, jenis pondok pesantren salafi, dasar pembuatan kurikulum, yang terlibat dalam pembuatan kurikulum, jenis-jenis kurikulum pondok pesantren salafi, waktu pelaksanaan pembelajaran, materi yang diajarkan, metode yang digunakan, kekurangan dan kelebihan metode yang digunakan dalam pembelajaran. Wawancara ini dilakukan dengan tatap muka, baik dengan pimpinan pondok pesantren, maupun dengan santri juga lurah yang ada di pondok pesantren tersebut.

Dengan wawancara secara tatap muka peneliti dapat mengamati sikap responden dalam menerima peneliti, berdasarkan sikap responden tersebutlah peneliti mengatur strategi untuk menciptakan suasana yang akrab (rapport) setelah suasana kedekatan menggali data yang dibutuhkan secara mendalam.Wawancara atau percakapan informal terletak pada spontanitas mengajukan pertanyaan yang dapat terjadi pada waktu penelitian lapangan sedang berlangsung. Bahkan wawancara untuk

133

lebih menstrukturkan pertanyaan diangkat dari seperangkat pertanyaan yang dieksplorasi sebelum wawancara dilangsungkan. Karena itu digunakan instrument terbuka untuk menstrukturkan pertanyaan.

Pada langkah berikutnya peneliti melakukan wawancara terbuka dengan teknik wawancara bebas, terpimpin, tanpa menggunakan pedoman wawancara yang rinci. Wawancara yang sifatnya terbuka (open ended) dilakukan secara informal maupun formal dengan maksud untuk menggali pandangan subjek penelitian tentang kegiatan tersebut. Wawancara dilakukan pada waktu dan kontek yang dianggap tepat guna mendapatkan data yang mempunyai kedalaman dan dilakukan berkali kali sesuai dengan keperluan untuk memperoleh kejelasan. Waktu yang diambil untuk melakukan wawancara ini adalah waktu istirahat, dimana kiai tidak sedang melakukan aktivitas yang berkaitan dengan pembelajaran. Selanjutnya dalam melakukan wawancara pertanyaan-pertanyaan pokok dilakukan secara berturut yang berkaitan dengan kurikulum dan sistem pembelajaran pondok pesantren salafi di kecamatan Kresek kabupaten Tangerang provinsi Banten. Cara dimaksud untuk menciptakan suasana yang santai dalam melakukan wawancara secara alami.

3. Studi Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu yang dapat berupa tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.134Studi dokumen dalam penelitian ini dilakukan dengan mengkaji dokumen-dokumen yang ada kaitannya dengan permasalahan penelitian. Adapun dokumen-dokumen yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: sejarah pondok pesantren, photo-photo kegiatan yang mencakup kegiatan pembelajaran baik kurikuler, esktara kurikuler maupun kegiatan pembelajaran ko-kurikuler, jadwal pelajaran, waktu pembelajaran dan materi pelajaran yang diajarkan di pondok pesantren salafi Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang. Data-data ini dipergunakan untuk menambah Data-data yang ada yang diperoleh peneliti melalui wawancara, observasi yang kesemuanya itu untuk memperoleh data dan memperkuat hasil penelitian.

134