• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian hipotesis Structural Equation Model (SEM)

Knowledge of teaching • Content plus content

H. Teknik Pengumpulan Data

I. Analisis Data 1. Uji Normalitas

2. Pengujian hipotesis Structural Equation Model (SEM)

Pengujian hipotesis menggunakan Structural Equation Model (SEM), dilakukan untuk menjelaskan secara menyeluruh hubungan antar variabel yang ada dalam penelitian. SEM digunakan bukan untuk merancang suatu teori, tetapi lebih ditujukan untuk memeriksa dan membenarkan suatu model. Oleh karena itu, syarat utama menggunakan SEM adalah membangun suatu model hipotesis yang terdiri dari model struktural dan model pengukuran dalam bentuk diagram jalur yang berdasarkan justifikasi teori.

Dalam pengujian model SEM terdapat tujuh langkah yang harus ditempuh (Hair dkk, 1998 dalam Ferdinand, 2005), yaitu:

1. Langkah pertama: Pengembangan Model Teoritis.

Dr. Nyi. R. Tedja Gurat Baktinia, M.Mpd Page 86

Secara lengkap model struktural pada penelitian ini dapat lihat pada Gambar di bawah ini:

Gambar 3.1

Struktur Analisis Variabel Penelitian secara Keseluruhan Keterangan gambar :

Supervisi Kepala sekolah (X) X1 = membina kemampuan guru

X2 = meningkatkan kualitas kinerja guru X3 = meluruskan perilaku buruk guru X4 = memberi motivasi

X5 = mengawasi tugas-tugas guru X6 = menilai kompetensi guru

Kinerja Guru (Y)

Y1 = merencanakan program pembelajaran Y2 = melaksanakan program pembelajaran Y3 = evaluasi program pembelajaran Y4 = menindaklanjuti hasil evaluasi

Dr. Nyi. R. Tedja Gurat Baktinia, M.Mpd Page 87

Z1 = berpengetahuan Z2 = transferable skills

Z3 = kematangan siswa dalam berperilaku Z4 = kematangan siswa dalam berpikir

i

δ

= Kekeliruan Pengukuran pada variable manifes ϒi = Kekeliruan Pengukuran pada variable laten

3. Langkah ketiga: Konversi Diagram Alur ke dalam Persamaan Struktural dan Model Pengukuran.

Persamaan Model Struktural η = Γξ + βη + ϒ

Persamaan model pengukuran:

Exogenous Constructs Endogenous Construts X = Λxξ + δ Y = Λyη + ε

Model ini terdari dari 1 exogenous constructs (m=1) dan 5 indikator (p=5), dan 3

endogenous constructs (n=3) dan 16 indikator (q=16).

Tabel 3.5

Persamaan Model Pengukuran pada Diagram Jalur

Exogenous Indicator Exogenous Constructs X Error X.1 ( ) 1 x

λ

X 1 + 1

δ

X.2 ( ) 2 x

λ

X 2 + 2

δ

X.3 ( ) 3 x

λ

X 3 + 3

δ

X.4 ( ) 4 x

λ

X 4 + 4

δ

X.5 ( ) 5 x

λ

X 5 + 5

δ

X.6 ( ) 6 x

λ

X 6 + 6

δ

Endogenous Constructs

Endogenous Indicator Y1 Y2 Y3 Error

Y1 ( ) 1.1 y

λ

Y 1 + δ7 Y2 ( ) 1.2 y

λ

Y 2 + δ8 Y3 ( ) 1.3 y

λ

Y 3 + δ9 Y4 ( ) 1.4 y

λ

Y 4 + δ10 Z1 ( ) 2.1 y

λ

Z1 + δ11 Z2 ( ) 2.2 y

λ

Z2 + δ12

Dr. Nyi. R. Tedja Gurat Baktinia, M.Mpd Page 88 Z3 ( ) 2.3 y

λ

Z3 + δ13 Z4 ( ) 2.4 y

λ

Z4 + δ14

4. Langkah keempat: Memilih Jenis Matrik Input dan Estimasi Model yang Diusulkan. a. Estimasi Model Pengukuran (Measurement Model).

b. Model Struktur Persamaan (Structure Equation Model). e. Langkah kelima: Kemungkinan Munculnya Masalah Identifikasi

a. Standard error yang besar untuk satu atau beberapa koefisien.

b. Program tidak mampu menghasilkan matriks informasi yang seharusnya disajikan.

c. Munculnya angka-angka yang aneh seperti adanya varians error yang negatif. d. Munculnya korelasi yang sangat tinggi antar koefisien estimasi yang didapat

(misal ≥ 0,9).

f. Langkah keenam : Evaluasi Kriteria Goodness of Fit

a. Uji Kesesuaian dan Uji Statistik: Likelihood ratio chi-square statistic 2

), Root

Mean Square Error Approximation (RMSEA), Goodness of Fit Index (GFI), Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI), The Minimum Sampel Discrepancy Function atau Degree of Freedom (CMIN/DF), Tucker Lewis Index (TLI) dan Comparative Fit Index (CFI).

b. Uji Reliabilitas: Construct Reliability dan Variance extracted.

Construct Reliability (C-R) diperoleh melalui rumus :

2 ( = ( ) j standardized loading Construct Reliability standardized loading

+ ε

∑ ∑

2 )

Nilai batas yang digunakan untuk menilai sebuah tingkat reliabilitas yang dapat diterima adalah C-R ≥ 0,7

Variance Extracted (V-E) diperoleh melalui rumus :

2 2 ( ) = ( ) j standardized loading Variance Extracted standardized loading + ε

∑ ∑

Dan nilai batas yang digunakan untuk menilai sebuah tingkat reliabilitas yang direkomendasikan adalah V-E ≥0,5.

c. Asumsi-asumsi SEM: Ukuran Sampel, Normalitas, Outliers, Multicollinearity dan

Singularity.

g. Langkah ketujuh: Menginterpretasikan Hasil Pengujian dan Modifikasi Model.

Untuk menguji hipotesis kausalitas yang dikembangkan dalam struktur model, perlu diuji hipotesis nol yang menyatakan bahwa pengaruh antara variabel independent terhadap variabel dependent atau pengaruhnya sama dengan nol melalui uji t (t test) yang lazim dalam model-model regresi dengan menggunakan nilai ρ atau α.

1. Hipotesis 1 diterima apabila:

H0 : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMPN

H1 : ρ ≠ 0, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMPN

Dr. Nyi. R. Tedja Gurat Baktinia, M.Mpd Page 89

H0 : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari membina kemampuan guru terhadap kinerja guru di SMPN

H1: ρ ≠ 0, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari membina kemampuan guru terhadap kinerja guru di SMPN

b. Hipotesis 1b diterima apabila:

H0 : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari meningkatkan kualitas kinerja guru terhadap kinerja guru di SMPN

H1: ρ ≠ 0, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari meningkatkan kualitas kinerja guru terhadap kinerja guru di SMPN

c. Hipotesis 1c diterima apabila:

H0 : ρ = 0, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari meluruskan perilaku buruk guru terhadap kinerja guru di SMPN

H1 : ρ ≠ 0, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari meluruskan perilaku buruk guru terhadap kinerja guru di SMPN

d. Hipotesis 1d diterima apabila:

H0: ρ = 0, tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari memberi motivasi terhadap kinerja guru di SMPN

H1 : ρ ≠ 0, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari memberi motivasi terhadap kinerja guru di SMPN

e. Hipotesis 1e diterima apabila:

H0 : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari mengawasi tugas-tugas guru terhadap kinerja guru di SMPN

H1 : ρ ≠ 0, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari mengawasi tugas-tugas guru terhadap kinerja guru di SMPN

f. Hipotesis 1f diterima apabila:

H0 : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari menilai kompetensi guru terhadap kinerja guru di SMPN

H1 : ρ ≠ 0, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari menilai kompetensi guru terhadap kinerja guru di SMPN

g. Hipotesis 1g diterima apabila:

H0 : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari supervisi kepala sekolah terhadap merencanakan program pembelajaran di SMPN

H1 : ρ ≠ 0, terdapat pengaruh positif dan signifikan dari supervisi kepala sekolah terhadap merencanakan program pembelajaran di SMPN

h. Hipotesis 1h diterima apabila:

H0 : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari supervisi kepala sekolah terhadap melaksanakan program pembelajaran di SMPN

H1 : ρ ≠ 0, terdapat pengaruh positif dan signifikan dari supervisi kepala sekolah terhadap melaksanakan program pembelajaran di SMPN

i. Hipotesis 1i diterima apabila:

H0 : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari supervisi kepala sekolah terhadap evaluasi program pembelajaran di SMPN

H1 : ρ ≠ 0, terdapat pengaruh positif dan signifikan dari supervisi kepala sekolah terhadap evaluasi program pembelajaran di SMPN

Dr. Nyi. R. Tedja Gurat Baktinia, M.Mpd Page 90

H0 : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari supervisi kepala sekolah terhadap menindaklanjuti hasil evaluasi di SMPN

H1 : ρ ≠ 0, terdapat pengaruh positif dan signifikan dari supervisi kepala sekolah terhadap menindaklanjuti hasil evaluasi di SMPN

2. Hipotesis 2 diterima apabila:

H0 : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari kinerja guru terhadap hasil belajar di SMPN

H1 : ρ ≠ 0, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari kinerja guru terhadap hasil belajar di SMPN

a. Hipotesis 2a diterima apabila:

H0 : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari merencanakan program pembelajaran terhadap hasil belajar siswa di SMPN

H1 : ρ ≠ 0, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari merencanakan program pembelajaran terhadap hasil belajar siswa di SMPN

b. Hipotesis 2b diterima apabila:

H0 : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari melaksanakan program pembelajaran terhadap hasil belajar siswa di SMPN

H1 : ρ ≠ 0, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari melaksanakan program pembelajaran terhadap hasil belajar siswa di SMPN

c. Hipotesis 2c diterima apabila:

H0 : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari evaluasi program pembelajaran terhadap hasil belajar siswa di SMPN

H1 : ρ ≠ 0, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari evaluasi program pembelajaran terhadap hasil belajar siswa di SMPN

d. Hipotesis 2d diterima apabila:

H0 : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari menindaklanjuti hasil evaluasi terhadap hasil belajar siswa di SMPN

H1 : ρ ≠ 0, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari menindaklanjuti hasil evaluasi terhadap hasil belajar siswa di SMPN

e. Hipotesis 2e diterima apabila:

H0 : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kinerja guru terhadap berpengetahuan di SMPN

H1 : ρ ≠ 0, terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kinerja guru terhadap berpengetahuan di SMPN

f. Hipotesis 2f diterima apabila:

H0 : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kinerja guru terhadap

transferable skills di SMPN

H1 : ρ ≠ 0, terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kinerja guru terhadap

transferable skills di SMPN

g. Hipotesis 2g diterima apabila:

H0 : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kinerja guru terhadap kematangan siswa dalam berperilaku di SMPN

H1 : ρ ≠ 0, terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kinerja guru terhadap kematangan siswa dalam berperilaku di SMPN

Dr. Nyi. R. Tedja Gurat Baktinia, M.Mpd Page 91

H0 : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kinerja guru terhadap kematangan siswa dalam berpikir di SMPN

H1 : ρ ≠ 0, terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kinerja guru terhadap kematangan siswa dalam berpikir di SMPN

3. Hipotesis 3 diterima apabila:

H0 : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari supervisi kepala sekolah terhadap hasil belajar di SMPN

H1 : ρ ≠ 0, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari supervisi kepala sekolah terhadap hasil belajar di SMPN

4. Hipotesis 4 diterima apabila:

H0 : ρ = 0, tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari supervisi kepala sekolah dan kinerja guru secara bersama-sama terhadap hasil belajar di SMPN H1 : ρ ≠ 0, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari supervisi kepala sekolah dan kinerja guru secara bersama-sama terhadap hasil belajar di SMPN.

Dr. Nyi. R. Tedja Gurat Baktinia, M.Mpd Page 92

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN