• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYUSUNAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS, NERACA, DAN LAPORAN ARUS KAS

SIKLUS AKUNTANSI PADA AKHIR PERIODA

D. Jenis-jenis Transaksi yang Perlu Pencatatan Penyesuai

08. PENYUSUNAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS, NERACA, DAN LAPORAN ARUS KAS

Setelah pencatatan penutup maka tinggal hanya informasi saldo akun-akun riil yang tersedia. Akun-akun riil ini terdiri dari akun-akun yang merupakan elemen aset, utang, dan ekuitas. Berdasar informasi keuangan tentang saldo akun-akun riil ini maka UMKM dapat menyusun neraca, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Sebagaimana kita telah ketahui, penyusunan laporan laba/rugi telah dilakukan pada tahap sebelumnya.

Walaupun penyusunan ketiga jenis laporan keuangan dapat dimulai dari manapun, tetapi urutan yang sistematis adalah dimulai dengan penyusunan laporan perubahan ekuitas, neraca, dan laporan arus kas.

A. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas menyajikan informasi keuangan tentang perubahan ekuitas selama satu perioda. Perubahan ekuitas lazimnya terjadi karena:

1) Penambahan setoran dari pemilik (modal saham) selama perioda berjalan,

2) Penambahan karena laba selama satu perioda atau pengurangan karena rugi

selama satu perioda

3) Pengurangan karena pengembalian ekuitas melalui pengambilan pribadi

(atau pembagian dividen jika di perusahaan perseroan terbatas).

Peraga 6.6:

Contoh Laporan Perubahan Ekuitas

UMKM. SEMANGAT

Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Perioda 2008

Ekuitas, saldo per 1 Jan 2008 0

Penyetoran modal selama perioda berjalan:

1 Jan. Tunai 10.000.000

2 Jan. Komputer 3.000.000

20 Mei Tunai 1.000.000

14.000.000 14.000.000 Laba (Rugi) bersih untuk 1 perioda 8.250.000 Total

(-) Pribadi (2.000.000)

    

Laporan perubahan ekuitas ini penting terutama bagi para pemilik untuk melihat perkembangan modal yang telah disetorkan.

Laporan perubahan ekuitas disusun berdasar akun-akun ekuitas. Penyusunan laporan perubahan ekuitas UMKM. SEMANGAT untuk perioda yang berakhir tanggal 31 Desember 2008 tersaji di Peraga 6.6.

B. Penyusunan Neraca

Neraca (disebut juga laporan posisi keuangan) menunjukkan saldo akun-akun aset, utang, dan ekuitas pada tanggal tertentu. Berdasar neraca ini, para pengguna laporan keuangan dapat mengetahui saldo/posisi keuangan setiap akun aset, utang, dan ekuitas pada tanggal tertentu.

Peraga 6.7:

Contoh Neraca

UMKM. SEMANGAT Neraca Per 31 Desember 2008

Kas 3.000.000 Utang usaha 1.000.000

Piutang usaha 4.000.000 Utang iklan 750.000

Dibayar dimuka biaya sewa

kendaraan 6.000.000

Diterima dimuka

pendapatan sewa gudang 2.000.000

Supplies 2.000.000 Modal 20.250.000

Peralatan kantor 10.000.000

(-) Akumulasi penyusutan

peralatan kantor (1.000.000)

Total 24.000.000 Total 24.000.000

Neraca berisi akun-akun utang dan ekuitas. Urutan penyajian akun-akun di neraca adalah sebagai berikut:

1. Aset; disusun berdasar tingkat kemudahan aset tersebut diubah menjadi alat pembayaran tunai (uang). Lazimnya aset dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu aset lancar yang disusun mulai dari aset yang paling likuid (lazimnya adalah kas) dan aset tidak lancar yang lazimnya disusun mulai dari aset yang paling permanen, lazimnya adalah tanah.

2. Utang; disusun berdasar perioda pelunasan utang. Utang yang dicantumkan di neraca dimulai dari utang lancar dilanjutkan utang tidak lancar atau disebut utang jangka panjang.

3. Ekuitas; disajikan di neraca setelah penyajian akun-akun utang. Di UMKM

PT ekuitas terdiri dari akun Modal saham, Laba ditahan, dan akun-akun ekuitas lainnya seperti misalnya Agio saham, dsb.

Penyusunan neraca UMKM. SEMANGAT per 31 Desember 2008 tersaji di Peraga 6.7.

C. Penyusunan Arus Kas

Laporan arus kas menyajikan informasi tentang aliran masuk kas dan aliran keluar kas UMKM selama satu perioda. Laporan ini memberikan informasi tentang perubahan kas selama satu perioda yang diklasifikasikan menjadi tiga (3) jenis kegiatan utama UMKM, yaitu:

1. Kegiatan operasi (operating activities), 2. Kegiatan investasi (investing activities), dan 3. Kegiatan pendanaan (financing activities).

Kegiatan operasi meliputi transaksi-transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran biaya dan pemerolehan pendapatan untuk menghasilkan laba dari kegiatau rutin UMKM. Kegiatan investasi meliputi transaksi-transaksi yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan aset untuk investasi yang dilakukan UMKM. Sedangkan kegiatan pendanaan meliputi transaksi-transaksi pemerolehan dan penggunaan dana UMKM.

Berbeda dari 3 laporan keuangan lainnya, yaitu laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, dan neraca yang menggunakan basis akrual (accrual basis),

laporan arus kas menggunakan basis kas (cash basis). Oleh karenanya,

pembuatan laporan arus kas terutama berdasar pada informasi yang terdapat di akun Kas meskipun penghitungan menggunakan laporan laba/rugi juga dimungkinkan. Saldo kas yang terdapat di neraca, khususnya saldo awal dan saldo akhir, adalah sama dengan saldo awal dan saldo akhir kas yang terdapat di laporan arus kas.

    

Peraga 6.8:

Contoh Laporan Arus Kas

UMKM. SEMANGAT Laporan Arus Kas – Perioda 2008

Aliran Kas dari kegiatan operasional:

Kas diterima dari pelanggan 20.000.000

Kas diterima dari pendapatan lain-lain 3.000.000 Kas dibayarkan untuk supplies (3.000.000) Kas dibayarkan untuk biaya gaji (7.000.000) Kas dibayarkan untuk biaya sewa kendaraan (10.000.000) Aliran kas Netto dari aktivitas operasional 3.000.000

Aliran kas dari kegiatan Pendanaan 0

Aliran kas dari kegiatan investasi 0

Kenaikan (Penurunan) Kas 3.000.000

Saldo Kas Awal Perioda, 1 Jan. 2008 0

Saldo Kas Akhir Perioda, 31 Des. 2008 3.000.000

09. PENCATATAN PEMBALIK

Setelah menyelesaikan penyusunan laporan keuangan, pada dasarnya akuntansi telah menjalani 1 siklus secara penuh. Namun demikian, UMKM harus menyiapkan akuntansi untuk melakukan pencatatan untuk perioda selanjutnya. Untuk kepentingan tersebut maka UMKM dapat melakukan pencatatan pembalik (reversing entries).

Pencatatan pembalik adalah pencatatan yang dimaksudkan untuk “membalik”

beberapa pencatatan yang dilakukan di pencatatan penyesuai (adjusting entries)

terkait dengan beberapa akun yang memunculkan akun-akun baru. Dengan pencatatan pembalik ini maka pencatatan penyesuai atas beberapa akun “seakan-akan dibatalkan”. Pencatatan penyesuai yang dibalik/dibatalkan tersebut adalah pencatatan penyesuai atas transaksi-transaksi yang membawa konsekuensi di perioda berikutnya. Pencatatan pembalik ini dilakukan untuk meminimalkan risiko kesalahan pencatatan pada perioda berikutnya.

Literatur akuntansi modern menggunakan metoda pencatatan riil untuk pencatatan terhadap transaksi pendapatan/biaya, yaitu mencatat transaksi pendapatan (biaya) yang diterima (dibayar) dimuka sebagai utang (aset). Penggunaan metoda

pencatatan riil ini menjadikan pencatatan pembalik di akuntansi modern merupakan sebuah opsi, bukan sebuah keharusan (penjelasan lebih detail dapat dilihat di Buku “Pengantar Akuntansi 1 Berbasis Matematika (Sony Warsono, Arif Darmawan dan Muhammad A. Ridha, 2009). Jika dilakukan, pencatatan pembalik dapat dilakukan setelah penyusunan laporan keuangan (akhir perioda) atau dilakukan di awal perioda berikutnya sebelum kegiatan bisnis dimulai.

   

BAB 07

PEMANFAATAN NERACA LAJUR