• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENCATATAN BERPASANGAN

MEKANISME LOGIS DEBET DAN KREDIT

01. SISTEM PENCATATAN BERPASANGAN

Setiap kali kita melakukan analisis transaksi berbasis akun sebagaimana kita telah melakukannya di Bab 3, sebenarnya kita menerapkan sistem pencatatan

berpasangan (double entry systems). Terdapat 2 (dua) ketentuan yang keduanya

harus dipenuhi di sistem pencatatan berpasangan, yaitu:

a. Minimal 2 (dua) akun berubah, dan

b. Total perubahan nilai moneter dilakukan secara seimbang

Mengapa harus minimal 2 akun yang berubah? Pencatatan berpasangan ini merupakan konsekuensi dalam rangka mempertahankan persamaan akuntansi: Aset + Biaya + Pengembalian ekuitas = Utang + Ekuitas + Pendapatan). Sadar atau tidak sadar kita telah mempraktikkan ketentuan ini ketika menganalisis transaksi berbasis akun. Selanjutnya, mengapa total perubahan nilai moneter harus dilakukan secara

seimbang? Karena akuntansi menggunakan prinsip satuan uang/moneter (monetary

unit) sebagai ukuran kuantitatif.

Sistem pencatatan berpasangan (double-entry system) berperan sangat penting di akuntansi, terutama dalam kaitannya dengan fungsi penjurnalan transaksi. Pembahasan lebih lanjut tentang penjurnalan terdapat di Bab 5.

02. APA ITU DEBET DAN KREDIT?

Persamaan akuntansi terdiri dari sisi kiri dan sisi kanan yang merupakan cerminan persamaan matematika aljabar. Masing-masing sisi persamaan akuntansi terdiri dari elemen-elemen yang mana setiap elemen terdiri dari banyak akun. Selanjutnya setiap akun juga dapat digambarkan sebagai persamaan matematika aljabar yang berarti bahwa setiap akun juga terdiri dari sisi kiri dan sisi kanan.

Akuntansi menyebut sisi kiri sebagai sisi debet dan sisi kanan sebagai sisi kredit. Oleh karena itu, terminologi Debet dan Kredit semata-mata adalah terminologi akuntansi untuk penamaan sisi Kiri dan sisi Kanan. Debet tidak

bermakna sebagai penambahan (+), demikian pula Kredit juga tidak bermakna

    

Peraga 4.1:

Terminologi Debet dan Kredit

Ketentuan Debet dan Kredit adalah sebagai berikut:

a. Akun-akun aset, biaya, dan pengembalian ekuitas: di debet jika bertambah, dan

di kredit jika berkurang

b. Akun-akun utang, ekuitas, dan pendapatan: di kredit jika bertambah, dan di debet jika berkurang

Peraga 4.2:

Ketentuan Debet dan Kredit Persamaan Akuntansi

03. MATEMATIKA DEBET DAN KREDIT

Mengapa akun-akun aset di debet jika bertambah dan di kredit jika berkurang? Benarkah ketentuan tentang debet dan kredit yang berlaku di masing-masing elemen/akun persamaan akuntansi adalah berdasar kesepakatan atau ketentuan semata? Kita dapat memperoleh jawaban atas pertanyaan tersebut dengan mencermati gambar-gambar berikut ini.

(D) ASET (K) + (-) (D) BIAYA (K) + (-) PENGEMBALIAN (D) EKUITAS (K) + (-) (D) UTANG (K) (-) + (D) EKUITAS (K) (-) + PENDAPATAN (D) (K) (-) + Sisi Kanan Debet  Kredit

Nama Akun Nama Akun

Gambar 1: Penempatan Sisi Debet & Kredit Disesuaikan Posisi di Persamaan Akuntansi (D) ASET + BIAYA + PENGEMBALIAN EKUITAS = UTANG + EKUITAS + PENDAPATAN (K)

Aset (+) Biaya (+) Pengembalian ekuitas (+) Utang (+) Ekuitas (+) Pendapatan (+)

Gambar 2: Pencatatan Transaksi Pembelian bahan habis pakai secara kredit (D) ASET + BIAYA + PENGEMBALIAN EKUITAS = UTANG + EKUITAS + PENDAPATAN (K)

Gambar 3: Pencatatan transaksi pembelian bahan habis pakai secara tunai (D) ASET + BIAYA + PENGEMBALIAN EKUITAS = UTANG + EKUITAS + PENDAPATAN (K)

Gambar 4: Logika Matematika tentang Ketentuan Debet & Kredit

(D) ASET + BIAYA + PENGEMBALIAN EKUITAS = UTANG + EKUITAS + PENDAPATAN (K)

Deskripsi:

Gambar 1: Posisi debet dan kredit masing-masing elemen di persamaan akuntansi.

Gambar 2: Transaksi pembelian secara kredit bahan habis pakai menyebabkan akun Bahan habis pakai bertambah yang dicatat di debet dan akun Utang usaha bertambah yang dicatat di kredit. Hal ini sesuai dengan posisi masing-masing akun di persamaan akuntansi. Gambar 3: Pembelian tunai bahan habis pakai menyebabkan akun Bahan habis pakai bertambah

yang dicatat di debet dan akun Kas berkurang yang dicatat di kredit. Perlakuan ini sesuai dengan cara berpikir matematika; akun Bahan habis pakai dan akun Kas adalah elemen Aset yang berada di sisi debet dan bernilai positif sehingga penambahan dicatat di debet, dan pengurangan dicatat di kredit.

Gambar 4: Ketentuan tentang debet & kredit di masing-masing elemen/akun berdasar Gambar 3.

Kredit ASET BIAYA +

-

Debet Debet Kredit Kredit Debet Kredit

-

+ +

-

PENGEMBALIAN EKUITAS EKUITAS Kredit Debet

Debet PENDAPATAN Kredit Debet UTANG Kredit

-

+

-

-

+ +

Bahan habis pakai

Kas +

-

Debet Debet Kredit Kredit Utang usaha (+)

    

Ketentuan debit dan kredit di akuntansi dapat pula dijelaskan dengan

mendasarkan diri pada the ordered pairs of the group of differences construction

(lihat Ellerman 1985). Anggaplah, Aset = 10, Biaya = 5, Pengembalian ekuitas = 3, Utang = 2, Ekuitas = 7, dan Pendapatan = 9. Persamaan akuntansi adalah 10 + 5 + 3

= 2 + 7 + 9. Mendasarkan diri pada the ordered pairs of the group of differences

construction maka aset yang bernilai 10 dapat dituliskan salah satu berikut ini, yaitu alternatif (a) 14 di sisi debet dan 4 di sisi kredit, atau alternatif (b) 4 di sisi

debet dan 14 di sisi kredit. Secara matematika, alternatif (a) yang harus

digunakan karena aset bernilai positif dan berada di sisi kiri persamaan akuntansi. Angka 4 di sisi kredit bersifat mengurangi angka 14 yang berada di sisi debet. Oleh karena itu, penambahan aset dicantumkan di debet, sedangkan pengurangan aset dicantumkan di kredit. Ketentuan ini juga berlaku di elemen utang. Misalnya, utang yang bernilai 2 dapat dituliskan salah satu alternatif berikut ini: alternatif (a) 22 di sisi debit dan 20 di sisi kredit, atau alternatif (b) 20 di sisi debet dan 22 di sisi kredit.

Secara matematika, alternatif (b) yang harus digunakan karena elemen utang

bernilai positif dan berada di sisi kanan persamaan akuntansi. Angka 20 di sisi debet mengurangi angka 20 yang berada di sisi kredit. Oleh karena itu, penambahan utang dicantumkan di kredit, sedangkan pengurangan utang dicantumkan di debet.

04. PENTINGKAH KETENTUAN DEBET & KREDIT?

Setelah mengidentifikasi sifat perubahan (bertambah atau berkurang) masing-masing akun akibat terjadinya sebuah transaksi, akuntansi mengidentifikasi penempatan akun tersebut: di debet ataukah di kredit. Jika kita tidak dapat mengenali secara baik ketentuan debet dan kredit ini maka secara teknis kita tidak dapat mempraktikkan akuntansi (meliputi penjurnalan dan pemindah-bukuan) yang merupakan pengetahuan dasar di akuntansi. Menariknya, ketentuan debet dan kredit ini bukan sekedar konvensi atau kesepakatan yang dibuat bersama, tetapi justru berlandas pengetahuan matematika yang logis.

05. APLIKASI KETENTUAN DEBET DAN KREDIT

Berikut ini contoh aplikasi penetapan debet dan kredit di 10 transaksi UMKM GIATKERJA yang menjadi contoh di Bab 3 di muka.

Transaksi 01

Diketahui : 01 Jan. Ibu AMANAH menyerahkan uang tunai sebesar Rp10.000.000 sebagai setoran modal ke UMKM GIATKERJA.

Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?

b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun tersebut? Jawaban : a. Akun Kas (Aset) dan akun Modal (Ekuitas)

b. Akun Kas bertambah dan akun Modalbertambah

c. Kas di Debet Rp10.000.000, dan akun Modaldi Kredit Rp10.000.000

ASET (Rp) EKUITAS (Rp)

D Kas K D Modal K

01/01 10.000.000 10.000.000

Transaksi 02

Diketahui : 02 Jan. Ibu AMANAH menyerahkan komputer Rp5.000.000 untuk kegiatan bisnis UMKM GIATKERJA sebagai setoran modal.

Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?

b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun tersebut? Jawaban : a. Akun Peralatan kantor (Aset) dan akun Modal(Ekuitas)

b. Akun Peralatan kantor bertambah dan akun Modalbertambah

c. Akun Peralatan kantor di Debet Rp5.000.000, dan akun Modaldi Kredit Rp5.000.000

ASET (Rp) EKUITAS (Rp)

D Peralatan Kantor K D Modal saham K

02/01 5.000.000 5.000.000

Transaksi 03:

Diketahui : 03 Jan. UMKM GIATKERJA membeli bahan habis pakai (supplies) senilai Rp1.000.000 tunai.

Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?

b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun tersebut? Jawaban : a. Akun Bahan habis pakai (Aset) dan akun Kas (Aset)

    

c. Akun Bahan habis pakai di Debet Rp1.000.000, dan akun Kas di Kredit Rp1.000.000 ASET (Rp) D Peralatan Kantor K 03/01 1.000.000 D Kas K 03/01 1.000.000 Transaksi 04

Diketahui : 04 Jan. UMKM GIATKERJA membeli peralatan kantor senilai Rp4.000.000 secara kredit.

Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?

b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun tersebut? Jawaban : a. Akun Peralatan kantor (Aset) dan akun Utang usaha (Utang) b. Akun Peralatan kantor bertambah dan akun Utang usahabertambah c. Akun Peralatan kantor di Debet Rp4.000.000, dan akun Utang usahadi

Kredit Rp4.000.000

ASET (Rp) UTANG (Rp)

D Peralatan Kantor K D Utang Usaha K

04/01 4.000.000 4.000.000

Transaksi 05

Diketahui : 15 Jan. UMKM GIATKERJA melunasi utang senilai Rp4.000.000. Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?

b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun tersebut? Jawaban : a. Akun Utang usaha (Utang) dan akun Kas (Aset)

b. Akun Utang usahaberkurang, dan akun Kas berkurang

c. Akun Utang usaha di Debet Rp4.000.000, dan akun Kas di Kredit Rp4.000.000

ASET (Rp) UTANG (Rp)

D Kas K D Utang Usaha K

Transaksi 06

Diketahui : 16 Jan. UMKM GIATKERJA membayar tunai biaya honorarium karyawan senilai Rp1.500.000.

Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?

b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun tersebut? Jawaban : a. Akun Biaya gaji (Biaya) dan akun Kas (Aset)

b. Akun Biaya gaji bertambah dan akun Kasberkurang

c. Akun Biaya gaji di Debet Rp1.500.000 dan akun Kasdi Kredit Rp1.500.000.

ASET (Rp) BIAYA (Rp)

D Kas K D Biaya Gaji K

16/01 1.500.000 1.500.000

Transaksi 07

Diketahui : 17 Jan. UMKM GIATKERJA menerima tagihan dari PLN yang menyebutkan bahwa listrik yang harus dibayar adalah Rp100.000.

Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?

b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun tersebut? Jawaban : a. Akun Biaya listrik(Biaya) dan akun Utang biaya listrik(Utang) b. Akun Biaya listrik bertambah dan akun Utang biaya listrik bertambah c. Akun Biaya listrik di Debet Rp100.000, dan akun Utang biaya listrik di

Kredit Rp100.000.

BIAYA (Rp) UTANG (Rp)

D Biaya Listrik K D Utang Biaya Listrik K

17/01 100.000 100.000

Transaksi 08

Diketahui : 18 Jan. UMKM GIATKERJA memperoleh pendapatan secara kredit Rp3.000.000 yang berasal dari penyewaan gedung.

Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?

b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun tersebut? Jawaban : a. Akun Piutang usaha (Aset) dan akunPendapatan usaha (Pendapatan) b. Akun Piutang usaha bertambah, akun Pendapatan usahabertambah c. Akun Piutang usaha di Debet Rp3.000.000, dan akun Pendapatan usahadi

    

ASET (Rp) PENDAPATAN (Rp)

D Piutang Usaha K D Pendapatan Usaha K

18/01 3.000.000 3.000.000

Transaksi 09

Diketahui : 19 Jan. UMKM GIATKERJA menyerahkan uang tunai ke Ibu AMANAH untuk kepentingan pribadi senilai Rp500.000.

Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?

b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun tersebut? Jawaban : a. Akun Pribadi(Pengembalian ekuitas) dan akun Kas (Aset)

b. Akun Pribadi bertambah dan akun Kas berkurang

c. Akun Pribadi di Debet Rp500.000, dan akun Kas di Kredit Rp500.000.   ASET (Rp) PENGEMBALIAN EKUITAS (Rp) D Kas K D Pribadi K 19/01 500.000 500.000 Transaksi 10

Diketahui : 20 Jan. UMKM GIATKERJA memperoleh uang tunai dari pelunasan dari transaksi pendapatan kredit Rp3.000.000 tertanggal 18 Januari.

Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?

b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?

c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun tersebut? Jawaban : a. Akun Kas (Aset) dan akunPiutang usaha (Aset)

b. Akun Kas bertambah dan akun Piutang usaha berkurang

c. Akun Kas di Debet Rp3.000.000, dan akun Piutang usaha di Kredit Rp3.000.000. ASET (Rp) D Kas K 20/01 3.000.000 D Piutang Usaha K 20/01 3.000.000

Pengetahuan tentang ketentuan Debet dan Kredit sangat penting bagi individu yang ingin mempelajari akuntansi. Untuk lebih memahami dan trampil dalam penerapan ini maka Kita perlu berlatih. Kata orang bijak ”Practices make perfect.” Jika Kita ingin berlatih sekaligus memahami akuntansi dengan baik, silakan membaca buku Akuntansi Pengantar 1 Berbasis Matematika: Siklus Akuntansi Keuangan (Sony Warsono, Arif Darmawan, dan Muhammad Arsyadi Ridha, 2009). Atau Kita dapat menggunakan buku-buku Akuntansi yang banyak tersedia di toko buku.

Hal utama yang perlu kita tegaskan di sini adalah bahwa ketentuan Debet dan Kredit yang berlaku di Akuntansi selama ini murni berlandas matematika, bukan hanya kesepakatan sehingga tidak bisa hanya dihafalkan semata. Jika Anda ingin mendiskusikan lebih lanjut tentang mekanisme matematika dalam ketentuan Debet

dan Kredit, silakan hubungi kami melalui email cherrycorner@gmail.com, chatting

dengan penulis yang terdapat di website www.cherrycorner.com, atau mengikuti pendidikan dan pelatihan yang dapat diselenggarakan sesuai kebutuhan UMKM Anda.

    

BAB 05