• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLAKUAN AKUNTANSI (PSAK 102 DAN ED PSAK 108) AKUNTANSI MURABAHAH (PSAK 102)

Dalam dokumen Akuntansi Syariah Di Indonesia (Halaman 196-200)

Akuntansi Untuk Penjual

1. Pada saat perolehan, aset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan:

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Aset Murabahah xxx

Kas xxx

Untuk murabahah pesanan mengikat, pengukuran aset-aset murabahah setelah perolehan adalah dinilai sebesar biaya perolehan dan jika terjadi penurunan aset karena usang, rusak, atau kondisi lain sebelum diserahkan ke nasabah, penurunan aset tersebut di akui sebagai beban dan mengurangi nilai aset. Jika terjadi penurunan nilai untuk murabahah pesanan mengikat, maka jurnal :

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Beban penurunan nilai xxx

Untuk murabahah tanpa pesanan atau murabahah pesanan tidak mengikat, maka aset dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi, dan dipilih mana yang lebih rendah. Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian. Jika terjadi penurunan nilai untuk murabahah pesanan tidak mengikat, maka jurnal :

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Kerugian penurunan Aset xxx

Aset murabahah xxx

2. Apabila terdapat diskon pada saat pembelian aset murabahah, maka perlakuan nya adalah sebagai berikut :

(a) Jika terjadi sebelum akad murabahah akan menjadi pengurang biaya perolehan aset murabahah, jurnal sebagai berikut :

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Aset murabahah xxx

Kas xxx

(b) Jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati men-jadi hak pembeli, maka akan menmen-jadi kewajiban kepada pembeli, jurnal:

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Kas xxx

Utang xxx

(c) Jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi hak penjual, maka akan mejadi tambahan keuntungan murabahah, jurnal :

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Kas xxx

Keuntungan Murabahah xxx

(d) Jika terjadi setelah akad murbahah dan tidak diperjanjikan dalam akad, maka akan menjadi hak penjual dan diakui sebagai pendapatan operasio nal lain, jurnal :

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Kas xxx

Pendapatan operasional lain xxx

3. Kewajiban penjual kepada pembeli atas pengembalian diskon tersebut akan tereliminasi pada saat :

(a) Dilakukan pembayaran kepada pembeli, sehingga jurnal menjadi :

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Utang xxx

(b) Akan dipindahkan sebagai dana kebajikan jika pembeli sudah tidak dapat dijangkau oleh penjual, sehingga jurnal menjadi:

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Utang xxx

Kas xxx

dan,

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Dana kebajikan – kas xxx

Dana kebajikan – Potongan pembelian xxx

4. Pengakuan keuntungan murabahah :

(a) Jika penjualan dilakukan secara tunai atau secara tangguh sepanjang masa angsuran murabahah tidak melebihi satu periode laporan keuangan, maka keuntungan murabahah diakui pada saat terjadinya akad murabahah:

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Kas xxx

Piutang Murabahah xxx

Aset murabahah xxx

Keuntungan xxx

(b) Namun apabila angsuran lebih dari satu periode maka perlakuannya sebagai berikut:

1) Keuntungan diakui saat penyerahan aset murabahah dengan syarat apabila resiko penagihannya kecil, maka dicatat dengan cara yang sama pada butir a.

2) Keuntngan yang diakui secara proporsional dengan besaran kas yang berhasil ditagih dari piutang murabahah, metode ini digunakan untuk transaksi murabahah tangguh dimana ada resiko piutang tak tertagih relatif besar dan atau beban untuk mengelola dan menagih piutang yang relatif besar, maka jurnal sebagai berikut:

Pada saat penjualan kredit dilakukan :

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Piutang Murabahah xxx

Aset murabahah xxx

Keuntungan tangguhan xxx

Pada saat penerimaan angsuran :

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Kas xxx

Piutang Murabahah xxx

Keuntungan tangguhan xxx

Keuntungan xxx

Contoh : pengakuan keuntungan secara proporsional adalah jika perolehan aset Rp. 1.000, keuntungan Rp. 250, (20% dari harga jual) maka:

Tahun Angsuran Harga Pokok Keuntungan

1 600 480 120

2 400 320 80

3 250 200 50

3) Keuntungan diakui saat piutang murabahah berhasil ditagih, metode ini digunakan untuk transaksi murabahah tangguh dimana resiko piutang tidak tertagih dan beban pengelolaan piutang serta penagihan nya cukup besar. Pencatatannya sama dengan poin 2, hanya saja penga kuan keuntungan dibuat saat seluruh piutang selesai ditagih.

5. Pada akad murabahah piutang diakui sebesar biaya perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati. Pada akhir periode keuangan, piutang murabahah dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi sama dengan akuntansi konvensional, yaitu saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian piutang. Jurnal untuk mencatat transaksi ini:

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Beban piutang tak tertagih xxx

Penyisihan Piutang tak Tertagih xxx

6. Potongan pelunasan piutang murabahah yang diberikan kepada pembeli yang melunasi tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang telah disepakati diakui sebagai pengurang keuntungan murabahah.

(a) Jika potongan diberikan pada saat pelunasan, maka dianggap sebagai pengu rang keuntungan murabahah, maka jurnal : (porsi pengakuan keuntungan – potongan)

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Kas xxx

Keuntungan yang ditangguhkan xxx

Piutang murabahah xxx

Keuntungan murabahah xxx

(b) Jika potongan diberikan setelah pelunasan yaitu penjual menerima peluna san piutag dari pembeli dan kemudian membayarkan potongan pelunasan nya kepada pembeli. Maka akan dijurnal :

Pada saat penerimaan piutang dari pembeli

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Kas xxx

Keuntungan yang ditangguhkan xxx

Piutang murabahah xxx

Keuntungan murabahah xxx

(sesuai porsi pengakuan keuntungan) Pada saat pengembalian kepada pembeli

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Keuntungan murabahah xxx

7. Denda dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan akad, dan denda tang diterima diakui sebagai dana kebajikan.

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Dana kebajikan – kas xxx

Dana kebajikan – denda xxx

8. Pengakuan dan pengukuran penerimaan uang muka adalah sebagai berikut : (a) Uang muka diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang di

terima

(b) Pada saat barang jadi dibeli oleh pembeli maka uang muka diakui sebagai pembayaran piutang (merupakan bagian pokok)

(c) Jika barang batal dibeli oleh pembeli maka uang muka dikembalikan kepada pembeli setelah diperhitungkan dengan biaya–biaya yang dikeluar kan oleh penjual

Jurnal yang terait dengan penerimaan uang muka : a. Penerimaan uang muka dari pembeli

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Kas xxx

Utang lain-lain uang muka murabahah xxx

b. Apabila murabahah jadi dilaksanakan

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Utang lain-lain uang muka murabahah xxx

Piutang murabahah xxx

Sehingga untuk penentuan margin keuntungan didasarkan atas nilai piutang (harga jual kepada pembeli setelah dikurangi uang muka).

c. Pesanan dibatalkan, jika uang muka yang dibayarkan oleh calon pembeli lebih besar dari biaya yang dikeluarkan oleh penjual dalam rangka meme-nuhi permintaan calon pembeli maka selisihnya dikembalikan pada calon pembeli.

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Utang lain-lain uang muka murabahah xxx

Piutang murabahah xxx

Kas xxx

d. Pesanan dibatalkan, jika uang muka yang dibayarkan oleh calon pembeli lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan oleh penjual dalam rangka memenu-hi permintaan calon pembeli maka penjual dapat meminta pembeli untuk membayar kekurangannya.

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Kas/piutang xxx

Utang lain – uang muka murabahah xxx

Dalam dokumen Akuntansi Syariah Di Indonesia (Halaman 196-200)