• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEKUTUAN PERDATA PERSEKUTUAN PERDATA

Dalam dokumen Hukum Dagang (Halaman 43-49)

USAHA BUKAN BADAN HUKUM

III. BENTUK-BENTUK BADAN USAHA BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

4. PERSEKUTUAN PERDATA PERSEKUTUAN PERDATA

4. PERSEKUTUAN PERDATAPERSEKUTUAN PERDATA

Secara

Secara etimologi, persekutuan artinya persatuan orang-orang yang samaetimologi, persekutuan artinya persatuan orang-orang yang sama kepentingannya terhadap suatu perusahaan tertentu, sedangkan sekutu artinya kepentingannya terhadap suatu perusahaan tertentu, sedangkan sekutu artinya  peserta

 peserta pada pada suatu suatu perusahaan. perusahaan. Jadi Jadi persekutuan persekutuan berarti berarti perkumpulan perkumpulan orang-orangorang-orang yang menjadi peserta pada suatu perusahaan tertentu.

yang menjadi peserta pada suatu perusahaan tertentu.

Jika suatu badan usaha tersebut tidak menjalankan perusahaan, maka badan usaha Jika suatu badan usaha tersebut tidak menjalankan perusahaan, maka badan usaha tersebut tidak termasuk persekutuan perdata tetapi tergolong perserikatan perdata, tersebut tidak termasuk persekutuan perdata tetapi tergolong perserikatan perdata, sedangkan orang-orang yang mengurus badan usaha tersebut adalah anggota bukan sedangkan orang-orang yang mengurus badan usaha tersebut adalah anggota bukan “sekutu”.

“sekutu”.

Adapun perbedaan antara persekutuan perdata dan perserikatan perdata adalah Adapun perbedaan antara persekutuan perdata dan perserikatan perdata adalah  perserikatan

 perserikatan perdataperdata tidak menjalankantidak menjalankan  perusahaan dan termasuk dalam ruang  perusahaan dan termasuk dalam ruang lingkup hukum perdata umum sedangkan persekutuan perdata

lingkup hukum perdata umum sedangkan persekutuan perdata menjalankanmenjalankan  perusahaan berarti termasuk dalam ruang lingkup hukum dagang.

 perusahaan berarti termasuk dalam ruang lingkup hukum dagang.

PENGERTIAN PENGERTIAN

Persekutuan perdata adalah suatu perjanjian antara dua orang atau lebih dengan Persekutuan perdata adalah suatu perjanjian antara dua orang atau lebih dengan mana saling mengikatkan diri satu sama lain untuk memasukkan sesuatu kedalam mana saling mengikatkan diri satu sama lain untuk memasukkan sesuatu kedalam  perekutuan

 perekutuan tersebut tersebut dengan dengan maksud maksud untuk untuk mendapatkan mendapatkan keuntungan keuntungan (Pasal (Pasal 16181618 KUHPerdata).

KUHPerdata).

Dari definisi diatas, dapat diketahui bahwa ada beberapa unsur yang terdapat dalam Dari definisi diatas, dapat diketahui bahwa ada beberapa unsur yang terdapat dalam  persekutuan perdata, antara lain :

 persekutuan perdata, antara lain :

Adanya dua orang atau lebih pihak yang saling mengikatkan diri;Adanya dua orang atau lebih pihak yang saling mengikatkan diri;

Adanya pemasukan (inbreng/capital)Adanya pemasukan (inbreng/capital)

PENGATURAN HUKUM PENGATURAN HUKUM

Secara khusus, persekutuan perdata diatur dalam KUHPerdata pada Buku III Bab Secara khusus, persekutuan perdata diatur dalam KUHPerdata pada Buku III Bab VIII bagian 1 - 4 Pasal 1618-1652.

VIII bagian 1 - 4 Pasal 1618-1652.

Bagian 1. tentang Ketentuan Umum Pasal 1618-1623;Bagian 1. tentang Ketentuan Umum Pasal 1618-1623;

Bagian 2. tentang Hubungan Intern antar sekutu Pasal 1624-1641;Bagian 2. tentang Hubungan Intern antar sekutu Pasal 1624-1641;

Bagian 3. tentang Hubungan Ekstern antara sekutu dengan pihak ketiga PasalBagian 3. tentang Hubungan Ekstern antara sekutu dengan pihak ketiga Pasal 1642-1645;

1642-1645;

Bagian 4. tentang berakhirnya persekutuan perdata pasal 1646-1652.Bagian 4. tentang berakhirnya persekutuan perdata pasal 1646-1652.

Secara umum, persekutuan perdata juga diatur atau tunduk pada peraturan umum Secara umum, persekutuan perdata juga diatur atau tunduk pada peraturan umum Buku III Titel1 dan Title 2 KUHPerdata.

Buku III Titel1 dan Title 2 KUHPerdata.

Bab I tentang Perikatan pada umumnya;Bab I tentang Perikatan pada umumnya;

Bab II tentang Perikatan yang lahir karena perjanjian.Bab II tentang Perikatan yang lahir karena perjanjian.

Sebagai dasar berlakunya peraturan umum daiatas terhadap persekutuan perdata Sebagai dasar berlakunya peraturan umum daiatas terhadap persekutuan perdata adalah Pasal

adalah Pasal 1319 1319 KUHPerdata KUHPerdata yaitu yaitu ““ semua  semua persetujuan, persetujuan, baik baik yang yang mempunyaimempunyai nama khusus maupun yang dikenal dengan suatu nama tertentu, tunduk pada nama khusus maupun yang dikenal dengan suatu nama tertentu, tunduk pada  peraturan

 peraturan umum umum yang yang termuat termuat dalam dalam bab bab ini ini dan dan bab bab selanjutnyaselanjutnya”. Selain itu”. Selain itu  persekutuan

 persekutuan perdata perdata juga juga diatur diatur oleh oleh persetujuan persetujuan para para pihak, pihak, dimungkinkannyadimungkinkannya karena KUHPerdata menganut system terbuka yang didalamnya terdapat asas karena KUHPerdata menganut system terbuka yang didalamnya terdapat asas kebebasan berkontrak (Pasal 1338) dan bersifat aanvulenrechts (hukum pelengkap) kebebasan berkontrak (Pasal 1338) dan bersifat aanvulenrechts (hukum pelengkap) yang artinya keberlakuannya dapat dikesampingkan sehingga para pihak dalam yang artinya keberlakuannya dapat dikesampingkan sehingga para pihak dalam  persekutuan perdata dapat membuat aturan sendiri.

 persekutuan perdata dapat membuat aturan sendiri.

Untuk terbentuknya suatu persekutuan perdata, tidak diharuskan adanya formalitas Untuk terbentuknya suatu persekutuan perdata, tidak diharuskan adanya formalitas tertentu. Dengan demikian persekutuan perdata dapat diadakan dengan perjanjian tertentu. Dengan demikian persekutuan perdata dapat diadakan dengan perjanjian konsensual yaitu terjadi cukup dengan adanya sepakat antara para pihak tanpa konsensual yaitu terjadi cukup dengan adanya sepakat antara para pihak tanpa formalitas tertentu seperti akta perjanjian. Menurut Pasal 1624 KUHPerdata formalitas tertentu seperti akta perjanjian. Menurut Pasal 1624 KUHPerdata  persekutuan perdata mulai berlaku sejak saat perjanjian disepakati.

 persekutuan perdata mulai berlaku sejak saat perjanjian disepakati.

SIFAT PERSEKUTUAN PERDATA SIFAT PERSEKUTUAN PERDATA

Sifat-sifat dalam persekutuan perdata antara lain : Sifat-sifat dalam persekutuan perdata antara lain :

Sifat terus-menerus dalam menjalankan kegiatan usaha bukan merupakan suatu Sifat terus-menerus dalam menjalankan kegiatan usaha bukan merupakan suatu keharusan, oleh karena itu persekutuan perdata dapat didirikan untukmenjalankan keharusan, oleh karena itu persekutuan perdata dapat didirikan untukmenjalankan kegiatan yang bersifat sementara atau bahkan untuk satu kali saja. Persekutuan kegiatan yang bersifat sementara atau bahkan untuk satu kali saja. Persekutuan  jenis ini bukan suatu perusahaan.

 jenis ini bukan suatu perusahaan. 2.

2. Sifat Terang-terangan (Sifat Terang-terangan (openhijkeopenhijke))

Sifat terang-terangan juga bukan merupakan unsure mutlak atau suatu keharusan. Sifat terang-terangan juga bukan merupakan unsure mutlak atau suatu keharusan. Sebab dalam pengaturannya tidak disebutkan bahwa persekutuan perdata harus Sebab dalam pengaturannya tidak disebutkan bahwa persekutuan perdata harus didaftarkan.

didaftarkan. 3.

3. Sifat KepribadianSifat Kepribadian

Sifat kepribadian pada persekutuan perdata sangat diutamakan. Sebab pribadi Sifat kepribadian pada persekutuan perdata sangat diutamakan. Sebab pribadi masing-masing sekutu mempunyai peranan penting.

masing-masing sekutu mempunyai peranan penting.

MODAL PERSEKUTUAN PERDATA MODAL PERSEKUTUAN PERDATA

Modal persekutuan perdata menurut Pasal 1619 ayat (2) KUHPerdata dapat berupa : Modal persekutuan perdata menurut Pasal 1619 ayat (2) KUHPerdata dapat berupa :

1.

1. UangUang 2.

2. BarangBarang 3.

3. Kerajinan (Kerajinan ( skill  skill ))

Yang menjadi catatan dalam hal modal berupa barang. Hal ini berhubungan dengan Yang menjadi catatan dalam hal modal berupa barang. Hal ini berhubungan dengan tata cara penyerahan (

tata cara penyerahan (levering levering ) dari barang modal tersebut dari sekutu kepada) dari barang modal tersebut dari sekutu kepada  persekutuan

 persekutuan perdata, perdata, agar agar penyerahannya penyerahannya sah sah menurut menurut hukum hukum maka maka harus harus ditaatiditaati aturan yang berlaku untuk masing-masing jenis barang (Pasal 612

aturan yang berlaku untuk masing-masing jenis barang (Pasal 612  –  –   613  613 KUHPerdata).

KUHPerdata).

PENDIRIAN PERSEKUTUAN PERDATA PENDIRIAN PERSEKUTUAN PERDATA

KUHPerdata tidak mengatur secara khusus mengenai cara pendirian persekutuan KUHPerdata tidak mengatur secara khusus mengenai cara pendirian persekutuan  perdata,

 perdata, namun namun dapat dapat disimpulkan disimpulkan bahwa bahwa pendirian pendirian persekutuan persekutuan perdata perdata dapatdapat dilakukan dengan perjanjian consensus yaitu terjadinya cukup dengan adanya kata dilakukan dengan perjanjian consensus yaitu terjadinya cukup dengan adanya kata sepakat antara para pihak. Perjanjian dianggap sempurna apabila telah memenuhi sepakat antara para pihak. Perjanjian dianggap sempurna apabila telah memenuhi syarat dalam Pasal 1320 KUHPerdata dan berlakulah Pasal 1338 KUHPerdata syarat dalam Pasal 1320 KUHPerdata dan berlakulah Pasal 1338 KUHPerdata (( Facta  Facta SurservandaSurservanda). Berbeda dengan persekutuan firma dan perseroan terbatas). Berbeda dengan persekutuan firma dan perseroan terbatas

yang mengharuskan pendiriannya dengan menggunakan akta otentik, yang mana yang mengharuskan pendiriannya dengan menggunakan akta otentik, yang mana apabila tidak dilakukan maka diancam dengan kebatalan (Pasal 38 KUHD).

apabila tidak dilakukan maka diancam dengan kebatalan (Pasal 38 KUHD).

Menurut Pasal 1624 KUHPerdata, persekutuan perdata mulai berlaku sejak Menurut Pasal 1624 KUHPerdata, persekutuan perdata mulai berlaku sejak  perjanjian

 perjanjian (jika (jika tidak tidak ditetapkan ditetapkan saat saat waktu waktu yang yang lain). lain). Namun Namun tidak tidak menutupmenutup kemungkinan bahwa persekutuan perdata didirikan dengan menggunakan akta kemungkinan bahwa persekutuan perdata didirikan dengan menggunakan akta otentik maupun akta di bawah tangan, karena dalam prakteknya apabila persekutuan otentik maupun akta di bawah tangan, karena dalam prakteknya apabila persekutuan  perdata

 perdata tersebut tersebut manjalankan manjalankan perusahaan, perusahaan, pendiriannya pendiriannya dilakukan dilakukan dengan dengan aktaakta otentik. Sebelum menjalankan usaha, persekutuan perdata harus memiliki izin usaha, otentik. Sebelum menjalankan usaha, persekutuan perdata harus memiliki izin usaha, izin tempat usaha dan pernyataan bebas dari undang-undang gangguan (

izin tempat usaha dan pernyataan bebas dari undang-undang gangguan ( Hinder Hinder Ordonantie

Ordonantie))

KEWAJIBAN PARA SEKUTU KEWAJIBAN PARA SEKUTU

Berdasarkan ketentuan Pasal 1625 KUHPerdata para sekutu berhutang terhadap Berdasarkan ketentuan Pasal 1625 KUHPerdata para sekutu berhutang terhadap segala apa yang telah mereka sanggupi untuk dimasukkan dalam persekutuan. segala apa yang telah mereka sanggupi untuk dimasukkan dalam persekutuan. Apabila sekutu tidak melaksanakan kewajibannya maka sekutu yang bersangkutan Apabila sekutu tidak melaksanakan kewajibannya maka sekutu yang bersangkutan dapat diklasifikasikan melakukan tindakan

dapat diklasifikasikan melakukan tindakan wan wanprpresestasi tasi   (ingkar janji). Dalam hal  (ingkar janji). Dalam hal demikian, persekutuan perdata mempunyai hak untuk memaksa agar sekutu demikian, persekutuan perdata mempunyai hak untuk memaksa agar sekutu memenuhinya.

memenuhinya. 1.

1. Kewajiban sekutu pamasuk Kewajiban sekutu pamasuk  MODAL BARANG MODAL BARANG

Sekutu yang telah menyanggupi untuk memasukan modal berupa barang dan Sekutu yang telah menyanggupi untuk memasukan modal berupa barang dan telah melaksanakannya, maka ia dibebankan 2 (dua) kewajiban seperti halnya telah melaksanakannya, maka ia dibebankan 2 (dua) kewajiban seperti halnya kewajiban seorangn penjual kepada pembeli (Pasal 1491 KUHPerdata) yaitu kewajiban seorangn penjual kepada pembeli (Pasal 1491 KUHPerdata) yaitu menjamin :

menjamin :

Keamanan, ketentraman dalam pemakaian barang;Keamanan, ketentraman dalam pemakaian barang;

Menjamin dari adanya cacat-cacat tersembunyi.Menjamin dari adanya cacat-cacat tersembunyi. 2.

2. Kewajiban sekutu pemasuk Kewajiban sekutu pemasuk  MODAL MANFAAT BARANG MODAL MANFAAT BARANG

Sekutu yang telah menyanggupi untuk memasukan modal berupa manfaat Sekutu yang telah menyanggupi untuk memasukan modal berupa manfaat  barang dibeba

 barang dibebani suatu ni suatu kewajiban untuk kewajiban untuk memikul risiko tememikul risiko terhadap penggunaanrhadap penggunaan  barang

 barang tersebut. tersebut. (Pasal (Pasal 1631 1631 dan dan 1460 1460 KUHPerdata). KUHPerdata). Risiko Risiko adalahadalah kewajiban untuk memikul suatu kerugian yang bukan karena kesalahan para kewajiban untuk memikul suatu kerugian yang bukan karena kesalahan para  pihak sebab berada diluar kehendak para pihak.

3.

3. Kewajiban sekutu pemasuk Kewajiban sekutu pemasuk  MODAL UANG MODAL UANG

Sekutu yang telah menyanggupi untuk memasukan modal berupa sejumlah Sekutu yang telah menyanggupi untuk memasukan modal berupa sejumlah uang, harus melaksanakan sesuai dengan waktu yang telah uang, harus melaksanakan sesuai dengan waktu yang telah diperjanjikan.apabila sekutu tidak melaksanakan atau terlambat maka akan diperjanjikan.apabila sekutu tidak melaksanakan atau terlambat maka akan dikenakan denda (ansmonej) terhitung dari sejak saat waktu yang saharunya dikenakan denda (ansmonej) terhitung dari sejak saat waktu yang saharunya dilakukan pembayaran (Pasal 1626 KUHPerdata)

dilakukan pembayaran (Pasal 1626 KUHPerdata)

PEMBAGIAN UNTUNG-RUGI PEMBAGIAN UNTUNG-RUGI

Ketentuan yang berhubungan dengan pembagian untung rugi bagi para sekutu diatur Ketentuan yang berhubungan dengan pembagian untung rugi bagi para sekutu diatur dalam Pasal 1633-1635 KUHPerdata. Berdasarkan Pasal 1633 KUHPerdata, apabila dalam Pasal 1633-1635 KUHPerdata. Berdasarkan Pasal 1633 KUHPerdata, apabila  para sekutu tidak

 para sekutu tidak menetapkan atau memperjanjikan tentang bmenetapkan atau memperjanjikan tentang besarnya bagian masing-esarnya bagian masing-masing dalam hal pembagian untung dan rugi maka pembagiannya didasarkan atas masing dalam hal pembagian untung dan rugi maka pembagiannya didasarkan atas  perimbangan

 perimbangan besar-kecilnya besar-kecilnya pemasukan pemasukan atau atau modal modal masing-masing. masing-masing. Dengan Dengan katakata lain prosedur pembagian untung dan rugi

lain prosedur pembagian untung dan rugi didasarkan pada “didasarkan pada “asas keseimbanganasas keseimbangan  pemasukan”.

 pemasukan”.  Sekutu pemasuk modal tenaga kerja (skill/manfaat barang) baginya  Sekutu pemasuk modal tenaga kerja (skill/manfaat barang) baginya dipersamakan dengan sekutu pemasuk modal uang/barang yang nilainya paling dipersamakan dengan sekutu pemasuk modal uang/barang yang nilainya paling kecil.

kecil.

PENGURUS PERSEKUTUAN PERDATA PENGURUS PERSEKUTUAN PERDATA

Perihal pengurusan persekutuan perdata diatur dalam Pasal 1636-1639 KUHPerdata. Perihal pengurusan persekutuan perdata diatur dalam Pasal 1636-1639 KUHPerdata. Berdasaran pasal diatas, pengurus dalam persekutuan perdata ada 2 (dua) yaitu : Berdasaran pasal diatas, pengurus dalam persekutuan perdata ada 2 (dua) yaitu :

1.

1. Geraht StatutaireGeraht Statutaire

Yaitu pengurus yang diangkat melalui akta pendirian atau statute pendirian. Yaitu pengurus yang diangkat melalui akta pendirian atau statute pendirian. Sekutu ini tidak bisa diberhentikan secara sepihak oleh persekutuan kecuali Sekutu ini tidak bisa diberhentikan secara sepihak oleh persekutuan kecuali memenuhi syarat yang telah ditetapkan.

memenuhi syarat yang telah ditetapkan. 2.

2. Geraht MandataireGeraht Mandataire

Yaitu pengurus yang diangkat melalui akta tersendiri, yaitu akta khusus di Yaitu pengurus yang diangkat melalui akta tersendiri, yaitu akta khusus di luar akta pendirian atau perjanjian (statute). Sekutu ini bias sewaktu-waktu luar akta pendirian atau perjanjian (statute). Sekutu ini bias sewaktu-waktu diberhentikan secara sepihak oleh persekutuan karena sekutu ini hanya diberhentikan secara sepihak oleh persekutuan karena sekutu ini hanya sebagai pemegang kuasa biasa (

 berlaku semua peraturan dalam Persekutuan Perdata

 berlaku semua peraturan dalam Persekutuan Perdata Pasal 1624-1641 KUHPerdata.Pasal 1624-1641 KUHPerdata.

PENAMBAHAN DAN PENGGANTIAN SEKUTU PENAMBAHAN DAN PENGGANTIAN SEKUTU

Penambahan sekutu diperbolehkan apabila ada kesepakatan dari semua sekutu, akan Penambahan sekutu diperbolehkan apabila ada kesepakatan dari semua sekutu, akan tetapi sekutu tersebut tidak bisacditetapkan sebagai pengurus, hanya sebagai anggota tetapi sekutu tersebut tidak bisacditetapkan sebagai pengurus, hanya sebagai anggota yang menjadi peserta untuk permodalan (Pasal 1641 KUHPdt). Penggantian sekutu yang menjadi peserta untuk permodalan (Pasal 1641 KUHPdt). Penggantian sekutu tidak diperbolehkan apabila sekutu yang diganti masih hidup, kecuali diperkenankan tidak diperbolehkan apabila sekutu yang diganti masih hidup, kecuali diperkenankan oleh perjanjian pendirian persekutuan atau atas dasar persetujuan bulat semua sekutu oleh perjanjian pendirian persekutuan atau atas dasar persetujuan bulat semua sekutu

PERIKATAN SEKUTU DENGAN PIHAK KETIGA PERIKATAN SEKUTU DENGAN PIHAK KETIGA

 berlaku

 berlaku semua semua peraturan peraturan dalam dalam Persekutuan Persekutuan Perdata Perdata Pasal Pasal 1642,1644 1642,1644 dan dan 16451645 KUHPerdata. Perbuatan hukum antara salah seorang sekutu dalam persekutuan KUHPerdata. Perbuatan hukum antara salah seorang sekutu dalam persekutuan  perdata

 perdata dengan dengan pihak pihak ketiga ketiga akan akan mengikat mengikat sekutu sekutu yang yang lainnya lainnya apabila apabila adaada  pemberian

 pemberian kuasa kuasa dari dari sekutu sekutu yang yang lainnya lainnya dan dan akibatnya akibatnya pihak pihak ketiga ketiga dapatdapat menuntut pada sekutu lainnya jika terjadi kerugian, karena perbuatan tersebut menuntut pada sekutu lainnya jika terjadi kerugian, karena perbuatan tersebut dianggap sebagai manifestasi perbuatan sekutu dan implementasi dengan dianggap sebagai manifestasi perbuatan sekutu dan implementasi dengan mengatasnamakan persekutuan. Namun sebaliknya jika perbuatan sekutu tersebut mengatasnamakan persekutuan. Namun sebaliknya jika perbuatan sekutu tersebut tidak ada dasar pemberian kuasa, maka tanggung jawab atas kerugian hanya ada tidak ada dasar pemberian kuasa, maka tanggung jawab atas kerugian hanya ada  pada

 pada sekutu sekutu yang yang melakukan melakukan perbuatan perbuatan hukum hukum dengan dengan pihak pihak ketiga, ketiga, sedangkansedangkan sekutu yang lain tidak turut bertanggungjawab.

sekutu yang lain tidak turut bertanggungjawab.

Masing-masing sekutu terikat atas seluruh utang persekutuan perdata. Tanggung Masing-masing sekutu terikat atas seluruh utang persekutuan perdata. Tanggung  jawab

 jawab sekutu sekutu sampai sampai kepada kepada harta harta kekayaan kekayaan pribadi pribadi sekutu sekutu (Pasal (Pasal 11311131 KUHPerdata). Tanggung jawab sekutu didasarkan pada asas sama rata atau menurut KUHPerdata). Tanggung jawab sekutu didasarkan pada asas sama rata atau menurut  perimbangan modal (Pasal 1643 KUHPerdata).

 perimbangan modal (Pasal 1643 KUHPerdata).

BERAKHIRNYA PERSEKUTUAN PERDATA BERAKHIRNYA PERSEKUTUAN PERDATA

Berlaku semua

Berlaku semua peraturan dalam peraturan dalam Persekutuan Perdata Persekutuan Perdata Pasal 1646-1652 KUHPerdata.Pasal 1646-1652 KUHPerdata. Persekutuan perdata dapat berakhir karena :

Persekutuan perdata dapat berakhir karena :

Lewat waktuLewat waktu

Musnahnya objek persekutuan atau terselesaikannya apa yang menjadi tujuanMusnahnya objek persekutuan atau terselesaikannya apa yang menjadi tujuan  pokok

 pokok

 persekutuan.  persekutuan.

Salah satu sekutu di bawah pengampuan/mati/salah satu sekutu dinyatakan pailit.Salah satu sekutu di bawah pengampuan/mati/salah satu sekutu dinyatakan pailit.

Dalam dokumen Hukum Dagang (Halaman 43-49)