• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hukum Dagang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hukum Dagang"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

DIKTAT

DIKTAT

MATA KULIAH

MATA KULIAH

HUKUM DAGANG

HUKUM DAGANG

OLEH : OLEH :

YESSY MERYANTIKA SARI, S.H, M.H YESSY MERYANTIKA SARI, S.H, M.H

UNIVERSITAS ISLAM OKI (UNISKI) KAYUAGUNG

UNIVERSITAS ISLAM OKI (UNISKI) KAYUAGUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Assalam

Assalamualaikum wr. ualaikum wr. wb.wb.

Dengan mengucap puji dan syukur atas keridhoaan Allah SWT karena telah Dengan mengucap puji dan syukur atas keridhoaan Allah SWT karena telah diselesaikannya diktat

diselesaikannya diktat Hukum DagangHukum Dagang ini. Penyusunan diktat ini adalah dalam rangka ini. Penyusunan diktat ini adalah dalam rangka menambah bahan literature untuk mata kuliah Hukum Dagang bagi mahasiswa/i di menambah bahan literature untuk mata kuliah Hukum Dagang bagi mahasiswa/i di Fakultas Hukum Universitas Islam OKI (UNISKI) Kayuagung.

Fakultas Hukum Universitas Islam OKI (UNISKI) Kayuagung.

Kepada mahasiswa/i yang membaca diktat ini, diharapkan juga membaca buku Kepada mahasiswa/i yang membaca diktat ini, diharapkan juga membaca buku Hukum Dagang lainnya sebagai bahan rujukan dalam mempelajari ilmu hukum. Hukum Dagang lainnya sebagai bahan rujukan dalam mempelajari ilmu hukum. Harapannya dengan dikeluarkannya diktat ini dapat membantu mahasiswa/i dalam Harapannya dengan dikeluarkannya diktat ini dapat membantu mahasiswa/i dalam mempelajari ilmu hukum dengan lebih mudah.

mempelajari ilmu hukum dengan lebih mudah. Penulis meny

Penulis menyadari bahwa adari bahwa dalam penyusunan diktadalam penyusunan diktat ini masih banyak kekurangan.t ini masih banyak kekurangan. Segala kritik dan saran demi perbaikan diktat ini sangat diharapkan dari setiap pembaca Segala kritik dan saran demi perbaikan diktat ini sangat diharapkan dari setiap pembaca dan akan diterima dengan senang hati untuk kemajuan ilmu pengetahuan pada umumnya dan akan diterima dengan senang hati untuk kemajuan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu hukum khususnya.

dan ilmu hukum khususnya.

Atas segala bantuan dan perhatian dari segenap pihak yang telah memberikan Atas segala bantuan dan perhatian dari segenap pihak yang telah memberikan sumbangsih dalam penyusunan diktat ini diucapkan terimakasih.

sumbangsih dalam penyusunan diktat ini diucapkan terimakasih. Wassalam

Wassalamualaikum wr. wb.ualaikum wr. wb.

Kayuagung,

Kayuagung, Februari Februari 20142014

Dosen Pengasuh, Dosen Pengasuh,

Yessy Meryantika Sari, S.H,M.H Yessy Meryantika Sari, S.H,M.H

(3)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI Halaman Judul ... Halaman Judul ... Kata Pengantar ... Kata Pengantar ... Halaman Pengesahan ... Halaman Pengesahan ... Daftar Isi ... Daftar Isi ... BAB I Dasar-Dasar Hukum Dagang... BAB I Dasar-Dasar Hukum Dagang... I Pendahuluan... I Pendahuluan... II

II Pengertian Pengertian Hukum Hukum Dagang Dagang ... ... III

III Sejarah Hukum Sejarah Hukum Dagang Dagang ... IV

IV Ruang Lingkup Hukum Ruang Lingkup Hukum Dagang Dagang ... ... V

V Hubungan Hubungan Hukum Hukum Dagang Dagang dan Hdan Hukum ukum Perdata Perdata ... VI

VI Sumber Sumber Hukum Hukum Dagang Dagang ... BAB II Perusahaan

BAB II Perusahaan Pada Umumnya Pada Umumnya ... ... I

I Pengertian Pengertian ... ... ... II

II Unsur-Unsur Unsur-Unsur Perusahaan Perusahaan ... III

III Urusan Perusahaan Urusan Perusahaan ... ... IV

IV Pengusaha dan Pengusaha dan Pembantu Pengusaha Pembantu Pengusaha ... ... 1.

1. Pembukuan ...Pembukuan ... 2.

2. Daftar Perusahaan...Daftar Perusahaan... 3.

3.  Nama Perusahaan  Nama Perusahaan ... ... 4.

4. Merek Perusahaan ...Merek Perusahaan ... BAB III Bentuk

BAB III Bentuk-Bentuk Badan -Bentuk Badan Usaha Usaha ... ... I

I Badan Badan Usaha Usaha Berbadan Berbadan dan dan Badan Badan Usaha Usaha BukanBukan Badan Hukum

Badan Hukum ... ... II

II Penggolongan Penggolongan Badan Badan Usaha Usaha ... ... II

(4)

2. Perusahaan Dagang ... 2. Perusahaan Dagang ... 3. Perkumpula 3. Perkumpulan n ... ... 4. Persekutuan Perdata ... 4. Persekutuan Perdata ... 5. Persekutuan

5. Persekutuan Firma Firma ... ... 6. Persekutuan Komaditer ... 6. Persekutuan Komaditer ... 7. Perseroan Terbatas ... 7. Perseroan Terbatas ... 8. Koperasi... 8. Koperasi... 9. Yayasan ... 9. Yayasan ... BAB IV PENGANGKUTAN BAB IV PENGANGKUTAN ... ... I

I Konsep Konsep Dasar Dasar Pengangkutan Pengangkutan ... ... II

II Pengaturan Pengaturan Hukum Hukum Pengangkutan Pengangkutan ... III

III Asas-Asas Asas-Asas Hukum Hukum Pengangkutan Pengangkutan ... ... IV

IV Tujuan Tujuan Pengangkutan Pengangkutan ... ... V

V Subjek Subjek Dalam Dalam Perjanjian Perjanjian Pengangkutan Pengangkutan ... VI

VI Prinsip Prinsip Tanggung Tanggung Jawab Dalam Jawab Dalam Pengangkutan Pengangkutan ... BAB

BAB V V Surat-Surat Surat-Surat Berharga...Berharga... ... I

I Surat Surat Perniagaan Perniagaan ... ... II

II Pengertian Pengertian ... ... III

III Perbedaan Perbedaan ... ... IV

IV Pengaturan Pengaturan Hukum Hukum ... ... V

V Bentuk-Bentuk Bentuk-Bentuk Surat Surat Berharga Berharga ... ... Daftar Pustaka

(5)

BAB I

BAB I

DASAR-DASAR HUKUM DAGANG

DASAR-DASAR HUKUM DAGANG

I.

I.

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Manusia sebagai mahluk sosial senantiasa melakukan interaksi sosial dalam kehidupan Manusia sebagai mahluk sosial senantiasa melakukan interaksi sosial dalam kehidupan  bermasyarakat untuk m

 bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan emenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hidupnya. Dalam hubungan interaksi hubungan interaksi tersebuttersebut tidak jarang terjadi benturan-benturan kepentingan yang dapat mengganggu ketertiban tidak jarang terjadi benturan-benturan kepentingan yang dapat mengganggu ketertiban dan keharmonisan yang dapat menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya konflik antar dan keharmonisan yang dapat menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya konflik antar indivu bahkan konflik antar kelompok. Untuk menjaga agar dalam proses interaksi sosial indivu bahkan konflik antar kelompok. Untuk menjaga agar dalam proses interaksi sosial tercipta suasana yang tertib dan teratur, selaras serta harmonis maka diperlukan suatu tercipta suasana yang tertib dan teratur, selaras serta harmonis maka diperlukan suatu kaidah, norma atau aturan yang menjadi pedoman bagi individu untuk bersikap tindak kaidah, norma atau aturan yang menjadi pedoman bagi individu untuk bersikap tindak dalam melakukan interaksi sosial di lingkungan kehidupan bermasyarakat, sehingga dalam melakukan interaksi sosial di lingkungan kehidupan bermasyarakat, sehingga suasana tertib dan harmonis dapat tercapai.

suasana tertib dan harmonis dapat tercapai. Hal ini sesuai dengan adagium

Hal ini sesuai dengan adagium ”ubi ius ubi societas””ubi ius ubi societas” yang menyatakan bahwa dimana yang menyatakan bahwa dimana ada masyarakat di situ ada hukum, antara hukum dan masyarakat tidak dapat dipisahakan. ada masyarakat di situ ada hukum, antara hukum dan masyarakat tidak dapat dipisahakan. Hukum itu hidup dalam masyarakat. Dengan kata lain masyarakat akan memerlukan Hukum itu hidup dalam masyarakat. Dengan kata lain masyarakat akan memerlukan hukum (aturan) dalam proses interaksi sosialnya. Dan hukum akan berkembang pula hukum (aturan) dalam proses interaksi sosialnya. Dan hukum akan berkembang pula mengikuti perkembangan masyarakat, hukum hidup sebagaimana mestinya apabila mengikuti perkembangan masyarakat, hukum hidup sebagaimana mestinya apabila masyarakat sendiri mematuhi hukum demi tercipta suasana yang tertib dan

masyarakat sendiri mematuhi hukum demi tercipta suasana yang tertib dan harmonis.harmonis.

II.

II.

PENGERTIAN HUKUM DAGANG

PENGERTIAN HUKUM DAGANG

Hukum dagang sebagai bagian dari hukum privat atau hukum sipil yakni hukum yang Hukum dagang sebagai bagian dari hukum privat atau hukum sipil yakni hukum yang mengatur hubungan antara individu dengan individudalam memenuhi kebutuhan mengatur hubungan antara individu dengan individudalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan dalam hal ini hukum dagang timbul karena adanya interaksi (hubungan) hidupnya. Dan dalam hal ini hukum dagang timbul karena adanya interaksi (hubungan) antar individu dalam memenuhi kebutuhan dibidang perniagaan (perdagangan). Hukum antar individu dalam memenuhi kebutuhan dibidang perniagaan (perdagangan). Hukum

(6)

dagang menurut

dagang menurut H.M.N. PurwosutjiptoH.M.N. Purwosutjipto  adalah hukum perikatan yang timbul dalam  adalah hukum perikatan yang timbul dalam lapangan perusahaan.

lapangan perusahaan.

Menurut

Menurut C.S.T. KansilC.S.T. Kansil, Hukum dagang adalah hukum yang mengatur tingkah laku, Hukum dagang adalah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan perdagangan dalam usahanya memperoleh keuntungan. manusia yang turut melakukan perdagangan dalam usahanya memperoleh keuntungan. Dengan kata lain, hukum dagang adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antara Dengan kata lain, hukum dagang adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antara manusia-manusia dan badan-badan hukum satu sama lainnya, yang timbul dari dalam manusia-manusia dan badan-badan hukum satu sama lainnya, yang timbul dari dalam lapangan perdagangan.

lapangan perdagangan.

III.

III.

SEJARAH HUKUM DAGANG

SEJARAH HUKUM DAGANG

Hukum dagang Indonesia pada dasarnya merupakan turunan dari hukum dagang Belanda Hukum dagang Indonesia pada dasarnya merupakan turunan dari hukum dagang Belanda atau dikenal dengan istilah

atau dikenal dengan istilah  Koophandelrechts Koophandelrechts dan masih diberlakukan sampai saat inidan masih diberlakukan sampai saat ini karena dirasa masih selaras (sesuai) dengan sistem hukum nasional Indonesia namun karena dirasa masih selaras (sesuai) dengan sistem hukum nasional Indonesia namun dengan mengalami beberapa perubahan dan pengembangan sesuai dengan perkembangan dengan mengalami beberapa perubahan dan pengembangan sesuai dengan perkembangan masyarakat.

masyarakat.

Karena Indonesia pernah dijajah oleh Belanda maka dalam melakukan interaksi sosial di Karena Indonesia pernah dijajah oleh Belanda maka dalam melakukan interaksi sosial di  bidang perniagaan sehingga pada

 bidang perniagaan sehingga pada tanggal 30 April 1847 diumumkan (dipublikasikan) tanggal 30 April 1847 diumumkan (dipublikasikan) dandan tanggal 1 Mei 1848 Pemerintahan Belanda yang ada di Indonesia mulai memberlakukan tanggal 1 Mei 1848 Pemerintahan Belanda yang ada di Indonesia mulai memberlakukan hukum dagang Belanda di Indonesia yang bersumber pada

hukum dagang Belanda di Indonesia yang bersumber pada Wetboek van Koophandel Wetboek van Koophandel  (WvK) sebagai sumber hukumnya dengan asas konkordansi (

(WvK) sebagai sumber hukumnya dengan asas konkordansi (concordantie beginsel concordantie beginsel ))  berdasarkan

 berdasarkan aturan aturan Pasal Pasal 131 131 IS IS (( Indische  Indische Staatsregeling Staatsregeling ) yang mengemukakan bahwa) yang mengemukakan bahwa setiap orang eropa yang ada di Hindia Belanda diberlakukan pula Hukum yang berlaku di setiap orang eropa yang ada di Hindia Belanda diberlakukan pula Hukum yang berlaku di negara Belanda.

negara Belanda.

Berlakunya hukum belanda tersebut diperuntukkan bagi : Berlakunya hukum belanda tersebut diperuntukkan bagi :

(7)

Orang-orang Belanda, orang yang berasal dari Eropa, Orang Jepang, Orang Amerika Orang-orang Belanda, orang yang berasal dari Eropa, Orang Jepang, Orang Amerika Serikat, Kanada, Afrika selatan, dan Australia berikut anak-anaknya.

Serikat, Kanada, Afrika selatan, dan Australia berikut anak-anaknya.

 Orang-orang yang dipersamakan dengan orang Eropa yaitu mereka yang pada saatOrang-orang yang dipersamakan dengan orang Eropa yaitu mereka yang pada saat

 Burgerlijk Wetboek

 Burgerlijk Wetboek (BW) diberlakukan memeluk agama kristen.(BW) diberlakukan memeluk agama kristen.

 Orang-orang bumi putera turunan Eropa.Orang-orang bumi putera turunan Eropa. 

 Golongan bumi putera dan golongan timur asing dengan sukarela dapatGolongan bumi putera dan golongan timur asing dengan sukarela dapat

menunudukkan dirinya kepada

menunudukkan dirinya kepada  Burgerlijke  Burgerlijke Wetboek Wetboek   (BW) dan  (BW) dan Wetboek VanWetboek Van  Koophandel 

 Koophandel  (WVK) untuk sebagian maupun untuk seluruhnya. (WVK) untuk sebagian maupun untuk seluruhnya.

Setelah Indonesia merdeka tahun 1945 maka berlakulah tatanan hukum negara Republik Setelah Indonesia merdeka tahun 1945 maka berlakulah tatanan hukum negara Republik Indonesia yang sebagian besar merupakan peninggalan peraturan Hindia Belanda. Indonesia yang sebagian besar merupakan peninggalan peraturan Hindia Belanda. Landasan berlakunya adalah Pasal II Aturan Peralihan Undang-Undang Dasar 1945. Landasan berlakunya adalah Pasal II Aturan Peralihan Undang-Undang Dasar 1945. Isi Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 yaitu

Isi Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 yaitu ::

””Segala Badan negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama belumSegala Badan negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut UUD ini berlaku

diadakan yang baru menurut UUD ini berlaku.”.”

Ketentuan ini dipertegas oleh Peraturan Pemerintah RI No.2 tanggal 10 Oktober 1945 Ketentuan ini dipertegas oleh Peraturan Pemerintah RI No.2 tanggal 10 Oktober 1945 yang menyatakan bahwa :

yang menyatakan bahwa :

””Segala badan negara dan peraturan yang ada sampai berdirinya negara RI, padaSegala badan negara dan peraturan yang ada sampai berdirinya negara RI, pada tanggal 17 Agustus 1945, selama belum diadakan yang baru menurut UUD masih tetap tanggal 17 Agustus 1945, selama belum diadakan yang baru menurut UUD masih tetap berlaku asal tidak bertentangan dengan

berlaku asal tidak bertentangan dengan UUD iniUUD ini.”.”

Berdasarkan Pasal II aturan Peralihan UUD 1945, maka KUHD masih berlaku di Berdasarkan Pasal II aturan Peralihan UUD 1945, maka KUHD masih berlaku di Indonesia. KUHD Indonesia merupakan turunan belaka dari

Indonesia. KUHD Indonesia merupakan turunan belaka dari Wetboek van Koophandel Wetboek van Koophandel  Belanda.

Belanda.

KUHD Belanda pada mulanya mengadopsi dari

KUHD Belanda pada mulanya mengadopsi dari Code de CommerceCode de Commerce Perancis tahun 1808, Perancis tahun 1808, tetapi tidak semua lembaga hukum yang diatur Code de CommercePerancis diambil alih tetapi tidak semua lembaga hukum yang diatur Code de CommercePerancis diambil alih

(8)

oleh KUHD Belanda, misalnya mengenai peradilan khusus tentang oleh KUHD Belanda, misalnya mengenai peradilan khusus tentang perselisihan- perselisihan dalam lapangan perniagaan (Purwosutjipto, 2003:9)

 perselisihan dalam lapangan perniagaan (Purwosutjipto, 2003:9)..

Sejarah hukum dagang pada awalnya dimulai sejak zaman kerajaan Romawi abad Sejarah hukum dagang pada awalnya dimulai sejak zaman kerajaan Romawi abad VI dari kekaisaran justianus. Pada saat itu dikenal dengan

VI dari kekaisaran justianus. Pada saat itu dikenal dengan Corpus iuris CivilisCorpus iuris Civilis  yang  yang kemudian melahirkan

kemudian melahirkan Code JustianiCode Justiani (Hukum Perdata, Hukum Pidana, HTN, Dll),(Hukum Perdata, Hukum Pidana, HTN, Dll), Digista Digista  Pondectea

 Pondectea (Pendapat Para Sarjana Umum/ Doktrin), (Pendapat Para Sarjana Umum/ Doktrin), Institution Institution, dan, dan Novellae Novellae. Akhirnya. Akhirnya  berkembang

 berkembang ke ke negara-negara negara-negara Eropa Eropa lainnya lainnya yang yang pernah pernah dijajah, dijajah, hingga hingga sampai sampai keke Indonesia. Untuk lebih jelasnya lihat bagan berikut ini :

Indonesia. Untuk lebih jelasnya lihat bagan berikut ini :

BAGAN 1. SEJARAH HUKUM DAGANG BAGAN 1. SEJARAH HUKUM DAGANG

(9)

Zaman Kekaisaran Romawi (Abad VI) Zaman Kekaisaran Romawi (Abad VI)

Kaisar Justianus Kaisar Justianus

Corpus Iuris Civilis Corpus Iuris Civilis

Codex Justiani Codex Justiani   Hk. PerdataHk. Perdata   Hk. PidanaHk. Pidana   HTNHTN   HTUNHTUN Digista Pondectae Digista Pondectae (Pendapat Para (Pendapat Para Sarjana/ Doktrin) Sarjana/ Doktrin) Novellae Novellae (Kumpulan UU yg (Kumpulan UU yg dikeluarkan dikeluarkan Institutions Institutions (UU Lembaga) (UU Lembaga) Menjajah Menjajah Spanyol

Spanyol Dan Lain-Dan Lain-Lain Lain Perancis /1808

Perancis /1808 (Zaman Lodewijh XIV) (Zaman Lodewijh XIV)

Ordonance De La Marine 1681 Ordonance De La Marine 1681 (Kodifikasi HK. Kelautan) (Kodifikasi HK. Kelautan) Ordonance De Commerce 1673 Ordonance De Commerce 1673 (Kodifikasi HK. Dagang) (Kodifikasi HK. Dagang) Belanda /1838 Belanda /1838

Wetboek Van Koophandel (WVK) Wetboek Van Koophandel (WVK)

Indonesia /1848 Indonesia /1848

Asas Konkordansi Pasal 131 IS Berlaku 1 Mei 1848 Asas Konkordansi Pasal 131 IS Berlaku 1 Mei 1848 s.d. Sekarang Dasar Hukum Pasal II Aturan Peralihan s.d. Sekarang Dasar Hukum Pasal II Aturan Peralihan

Code de Commerce Code de Commerce (Hk. Dagang Perancis) (Hk. Dagang Perancis) Code Civil Code Civil HK. Perdata HK. Perdata Italia Italia

(10)

IV.

IV. RUANG

RUANG LINGKUP

LINGKUP HUKUM

HUKUM DAGANG

DAGANG

Adapun pengertian perdagangan itu sendiri adalah pemberian perantaraan kepada Adapun pengertian perdagangan itu sendiri adalah pemberian perantaraan kepada  produsen

 produsen dan dan konsumen konsumen untuk untuk membelikan membelikan dan dan menjualkan menjualkan barang-barang barang-barang yangyang memudahkan dan memajukan pembelian dan penjualan itu (C.S.T. Kansil, 2006:15). memudahkan dan memajukan pembelian dan penjualan itu (C.S.T. Kansil, 2006:15). Dari pengertian diatas, yang dimaksud pemberian perantaraan kepada produsen dan Dari pengertian diatas, yang dimaksud pemberian perantaraan kepada produsen dan konsumen itu meliputi aneka macam pekerjaan seperti :

konsumen itu meliputi aneka macam pekerjaan seperti : a.

a. Pekerjaan orang perantara sebagai Makelar, Komisioner, pedagang, dan sebagainya;Pekerjaan orang perantara sebagai Makelar, Komisioner, pedagang, dan sebagainya;  b.

 b. Pembentukan badan-badan usaha seperti Perseroan Terbatas (PT), Perseroan FirmaPembentukan badan-badan usaha seperti Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Firma (Fa), Perseroan Komanditer (CV), Koperasi, dan sebagainya guna memajukan (Fa), Perseroan Komanditer (CV), Koperasi, dan sebagainya guna memajukan  perdagangan;

 perdagangan; c.

c. Pengangkutan untuk kepentingan lalu lintPengangkutan untuk kepentingan lalu lintas niaga, baik as niaga, baik darat, laut mdarat, laut maupun di udara;aupun di udara; d.

d. Pertanggungan (Asuransi) yang berhubungan dengan pengangkutan agar pedagangPertanggungan (Asuransi) yang berhubungan dengan pengangkutan agar pedagang dapat menutup risiko pengangkutan dengan asuransi;

dapat menutup risiko pengangkutan dengan asuransi; e.

e. Perantara Perbankan (Bankir) untuk proses transaksi pembelanjaan barang;Perantara Perbankan (Bankir) untuk proses transaksi pembelanjaan barang; f.

f. Menggunakan surat-surat berharga (surat perniagaan) seperti wesel, cek, aksep, danMenggunakan surat-surat berharga (surat perniagaan) seperti wesel, cek, aksep, dan lainnya sebagai alat pembayaran yang mudah dan untuk memperoleh kredit.

lainnya sebagai alat pembayaran yang mudah dan untuk memperoleh kredit.

Selain ruang lingkup diatas, masih banyak ruang lingkup yang menjadi cakupan Selain ruang lingkup diatas, masih banyak ruang lingkup yang menjadi cakupan  pembahasan

 pembahasan dari dari hukum hukum dagang dagang yang yang muncul muncul karena karena perkembangan perkembangan zaman zaman dandan  perkembangan dunia perdagangan (perniagaan), antara lain :

 perkembangan dunia perdagangan (perniagaan), antara lain :

 Lembaga Pembiayaan, yang meliputi Leasing, Modal Ventuta, Perusahaan Factoring,Lembaga Pembiayaan, yang meliputi Leasing, Modal Ventuta, Perusahaan Factoring,

dan

dan Credit Card Company.Credit Card Company.

 Hak Kekayaan IntelektualHak Kekayaan Intelektual 

 Penanaman Modal (Investasi) baik Penanaman Modal Dalam Negeri maupunPenanaman Modal (Investasi) baik Penanaman Modal Dalam Negeri maupun

Penanaman Modal Luar Negeri, dan Penanaman Modal Luar Negeri, dan

(11)

V.

V. HUBUNGAN HUKUM DAGANG DAN HUKUM PERDATA

HUBUNGAN HUKUM DAGANG DAN HUKUM PERDATA

Hukum dagang merupakan bagian dari hukum privat yang mencakup peraturan-peraturan Hukum dagang merupakan bagian dari hukum privat yang mencakup peraturan-peraturan hukum yang mengatur tentang hubungan antara individu-individu dalam memenuhi hukum yang mengatur tentang hubungan antara individu-individu dalam memenuhi keperluan hidupnya. Jadi Hukum dagang merupakan hukum perdata khusus, dalam arti keperluan hidupnya. Jadi Hukum dagang merupakan hukum perdata khusus, dalam arti hukum perikatan yang muncul di lapangan perusahaan.

hukum perikatan yang muncul di lapangan perusahaan.

Hukum perdata yang diatur dalam kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KHUPerdata) Hukum perdata yang diatur dalam kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KHUPerdata) merupakan hukum perdata umum, sedangkan Hukum dagang yang diatur dalam Kitab merupakan hukum perdata umum, sedangkan Hukum dagang yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) adalah Hukum Perdata Khusus. Dengan Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) adalah Hukum Perdata Khusus. Dengan demikian hubungan antara kedua hukum tersebut adalah genus (umum) dan specialis demikian hubungan antara kedua hukum tersebut adalah genus (umum) dan specialis (khusus). Hal ini sesuai dengan adagium asas hukum

(khusus). Hal ini sesuai dengan adagium asas hukum ”Lex Spesialis Derogat Lex”Lex Spesialis Derogat Lex Generalis”

Generalis” bahwa hukum yang bersifat khusus mengenyampingkan hukum yang bersifat bahwa hukum yang bersifat khusus mengenyampingkan hukum yang bersifat khusus.

khusus.

Adagium ini dirumuskan dalam Pasal 1 KUHD yang berbunyi : Adagium ini dirumuskan dalam Pasal 1 KUHD yang berbunyi : ”Kitab Undang 

”Kitab Undang -Undang Hukum Perdata, seberapa jauh dalam Kitab Undang-Undang-Undang Hukum Perdata, seberapa jauh dalam Kitab Undang-Undang  Hukum

 Hukum Dagang Dagang tidak tidak khusus khusus diadakan diadakan penyimpangan-penpenyimpangan-penyimpangan, yimpangan, berlaku berlaku jugajuga terhadap

hal-terhadap hal-hal yang disinggung dalam KUHD.”hal yang disinggung dalam KUHD.”

Artinya apabila terjadi perbuatan hukum dalam bidang hukum perdata, maka Artinya apabila terjadi perbuatan hukum dalam bidang hukum perdata, maka KUHPerdata diterapkan pada perbuatan tersebut, dengan catatan KUHD tidak mengatur KUHPerdata diterapkan pada perbuatan tersebut, dengan catatan KUHD tidak mengatur secara khusus untuk perbuatan hukum tersebut. Dan sebaliknya apabila atas perbuatan secara khusus untuk perbuatan hukum tersebut. Dan sebaliknya apabila atas perbuatan hukum itu tidak diatur atau tidak dijumpai peraturannya dalam KUHPerdata, maka hukum itu tidak diatur atau tidak dijumpai peraturannya dalam KUHPerdata, maka KUHD harus dipakai (diterapkan) untuk menjadi acuan peraturan mengenai perbuatan KUHD harus dipakai (diterapkan) untuk menjadi acuan peraturan mengenai perbuatan hukum tersebut.

hukum tersebut.

Selain pasal diatas, ada beberapa pasal lain yang dapat digunakan untuk melihat Selain pasal diatas, ada beberapa pasal lain yang dapat digunakan untuk melihat  bagaimana hubungan antara

 bagaimana hubungan antara hukum dagang dengan hukum hukum dagang dengan hukum perdata, misalnya dalam Pasalperdata, misalnya dalam Pasal 1319, 1339, 1347 KUHPerdata, Pasal 15 dan 396 KUHD.

(12)

((Menurut Lapangan Hukum Perdata)Menurut Lapangan Hukum Perdata)

(Menurut Sumber Hukum KUHPerdata) (Menurut Sumber Hukum KUHPerdata)

Hukum Privat Hukum Privat (Hukum Sipil) (Hukum Sipil) Hukum Hukum Perdata Perdata Hukum Ttg Keluarga Hukum Ttg Keluarga ( Familierecht) ( Familierecht) Hukum Ttg Harta Hukum Ttg Harta Kekayaan Kekayaan (Vermogensrecht) (Vermogensrecht) Hukum Waris Hukum Waris (Erfrecht) (Erfrecht) Hukum Ttg Orang Hukum Ttg Orang (Personenrechts) (Personenrechts) Hukum Ttg Benda Hukum Ttg Benda (Zaken recht) (Zaken recht) Hukum Ttg Perikatan Hukum Ttg Perikatan (Verbintennissenrecht (Verbintennissenrecht HUKUM HUKUM DAGANG DAGANG Hukum Perdata Hukum Perdata

Buku I Perihal Orang Buku I Perihal Orang (Van Personen) (Van Personen)

Buku II Perihal Benda Buku II Perihal Benda (Van Zaken)

(Van Zaken)

Buku III Perihal Buku III Perihal Perikatan Perikatan

(Van Verbintennissen) (Van Verbintennissen)

Buku I Perihal Orang Buku I Perihal Orang

Perusahaan

Perusahaan HUKUMHUKUM DAGANG DAGANG

(13)

VI.

VI. SUMBER HUKUM DAGANG

SUMBER HUKUM DAGANG

Dari berbagai bentuk dan jenis sumber hukum, maka sumber hukum dapat berbentuk Dari berbagai bentuk dan jenis sumber hukum, maka sumber hukum dapat berbentuk tertulis maupun tidak tertulis, namun pada hakikatnya lebih baik dan lebih banyak tertulis maupun tidak tertulis, namun pada hakikatnya lebih baik dan lebih banyak digunakan demi kepastian hukum (legalitas). Namun dalam prakteknya peraturan digunakan demi kepastian hukum (legalitas). Namun dalam prakteknya peraturan kegiatan bisnis tidak hanya berbentuk tertulis, ada juga yang tidak tertulis seperti hukum kegiatan bisnis tidak hanya berbentuk tertulis, ada juga yang tidak tertulis seperti hukum kebiasaan yang diakui dan tidak bertentangan dengan hukum tertulis. Mengenai kebiasaan yang diakui dan tidak bertentangan dengan hukum tertulis. Mengenai  pengaturan huk

 pengaturan hukum dagang um dagang menurut menurut Dr. T. Dr. T. Mulia Mulia Lubis, bahwa Lubis, bahwa hukum dahukum dagang gang IndonesiaIndonesia ketinggalan kereta, bila dibandingkan dengan kegiatan ekonomi yang berkembang begitu ketinggalan kereta, bila dibandingkan dengan kegiatan ekonomi yang berkembang begitu  pesat

 pesat dan dan didukung didukung oleh oleh perkembangan perkembangan IPTEK. IPTEK. Dan Dan sebagian sebagian besar besar peraturan peraturan hukumhukum dagang Indonesia masih merupakan peraturan peninggalan Pemerintahan Hindia dagang Indonesia masih merupakan peraturan peninggalan Pemerintahan Hindia Belanda.

Belanda.

Kententuan-ketentuan yang menjadi sumber hukum formil dari hukum dagang Indonesia Kententuan-ketentuan yang menjadi sumber hukum formil dari hukum dagang Indonesia antara lain :

antara lain :

1.

1. Sumber hukum dagang yang dikodifikasiSumber hukum dagang yang dikodifikasi, yaitu :, yaitu : a.

a. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) atauKitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) atau  Burgerlijke  Burgerlijke wetboek wetboek  (BW) yang terdiri dari 4 (empat) buku

(BW) yang terdiri dari 4 (empat) buku yaitu :yaitu : 1)

1) Buku I Tentang Orang (Buku I Tentang Orang (Van PersonenVan Personen)) 2)

2) Buku II Tentang Benda (Buku II Tentang Benda (Van ZakenVan Zaken)) 3)

3) Buku III Tentang Perikatan (Buku III Tentang Perikatan (Van VerbintennissenVan Verbintennissen)) 4)

4) Buku IV Tentang Pembuktian dan Kedaluwarsa (Buku IV Tentang Pembuktian dan Kedaluwarsa (Van Bewijs en Verjaring Van Bewijs en Verjaring ))  b.

 b. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) atauKitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) atau Wetboek Van KoophandeWetboek Van Koophandel,l, yang terdiri dari 2 (dua) buku

yang terdiri dari 2 (dua) buku , antara lain :, antara lain : 1)

1) Buku I Tentang Perniagaan pada UmumnyaBuku I Tentang Perniagaan pada Umumnya 2)

2) Buku II Tentang Hak-hak dan kewajiban yang timbul dari perkapalan.Buku II Tentang Hak-hak dan kewajiban yang timbul dari perkapalan. 3)

(14)

2.

2. Sumber hukum dagang diluar kodifikasiSumber hukum dagang diluar kodifikasi,,

meliputi peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain : meliputi peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain : a.

a. UU No. 1 tahun 1967 Tentang PMDN dan UU No. 12 Tahun 1967 Tentang PMAUU No. 1 tahun 1967 Tentang PMDN dan UU No. 12 Tahun 1967 Tentang PMA  b.

 b. UU No. 2 Tahun 1992 Tentang Perasuransian dan UU No. 14 Tahun 1992UU No. 2 Tahun 1992 Tentang Perasuransian dan UU No. 14 Tahun 1992 Tentang Pengangkutan

Tentang Pengangkutan c.

c. UU No. 25 Tahun 1992 Tentang Koperasi dan UU No. 10 Tahun 1998UU No. 25 Tahun 1992 Tentang Koperasi dan UU No. 10 Tahun 1998 TentangPerbankan

TentangPerbankan d.

d. UU No. 40 Tahun 2007 Tentang PT, UU No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan,UU No. 40 Tahun 2007 Tentang PT, UU No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan, e.

(15)

BAB II

BAB II

PERUSAHAAN PADA UMUMNYA

PERUSAHAAN PADA UMUMNYA

I.

I. PENGERTIAN

PENGERTIAN

Perusahaan (

Perusahaan (bedrif bedrif ) adalah suatu pengertian ekonomis yang banyak dipakai dalam) adalah suatu pengertian ekonomis yang banyak dipakai dalam KUHD, namun dalam KUHD sendiri tidak menyebutkan secara jelas yang dimaksud KUHD, namun dalam KUHD sendiri tidak menyebutkan secara jelas yang dimaksud dengan perusahaan. Hal ini didasarkan agar pengertian perusahaan dapat berkembang dengan perusahaan. Hal ini didasarkan agar pengertian perusahaan dapat berkembang sesuai dengan perkembangan gerak perusahaan itu sendiri.

sesuai dengan perkembangan gerak perusahaan itu sendiri.

Berhubungan dengan itu, perumusan tentang perusahaan dalam dunia keilmuan antara Berhubungan dengan itu, perumusan tentang perusahaan dalam dunia keilmuan antara lain :

lain : 1.

1. Perumusan dari Pemerintah Belanda (Perumusan dari Pemerintah Belanda ( Minister van  Minister van Justitie NetherlandsJustitie Netherlands) menafsirkan) menafsirkan  pengertian perusahaan seba

 pengertian perusahaan sebagai berikut : ”Barulah dapat gai berikut : ”Barulah dapat dikatakan adanya perusahaan,dikatakan adanya perusahaan, apabila pihak yang berkepentingan bertindak secara tidak terputus-putus dan apabila pihak yang berkepentingan bertindak secara tidak terputus-putus dan terang-terangan serta di dalam kedudukan tertentu untuk memperoleh laba bagi dirinya terangan serta di dalam kedudukan tertentu untuk memperoleh laba bagi dirinya sendiri.

sendiri. 2.

2. Prof. Molengraaff, perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secaraProf. Molengraaff, perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus

terus-menerus ,, bertindak keluar bertindak keluar , untuk mendapatkan, untuk mendapatkan  penghasilan penghasilan, dengan cara, dengan cara memperniagakan barang-barang 

memperniagakan barang-barang ,, menyerahkan barang-barang menyerahkan barang-barang , atau mengadakan, atau mengadakan  perjanjian-perjanjian perdagangan

 perjanjian-perjanjian perdagangan.. 3.

3. Menurut Polak, baru dikatakan perusahaan, bilaMenurut Polak, baru dikatakan perusahaan, bila diperlukannya perhitungan-diperlukannya perhitungan- perhitungan

 perhitungan tentang tentang laba laba dan dan rugirugi yang dapat diperkirakan, dan segala sesuatu ituyang dapat diperkirakan, dan segala sesuatu itu dicatat dalam pembukuan.

dicatat dalam pembukuan.

Dengan kata lain dalam pengertian Perusahaan, unsur

Dengan kata lain dalam pengertian Perusahaan, unsur labalaba  merupakan  merupakan unsur mutlak unsur mutlak .. Berbeda dengan pengertian pekerjaan,

Berbeda dengan pengertian pekerjaan, unsur laba tidaklah mutlak unsur laba tidaklah mutlak . Jadi perbuatan-. Jadi perbuatan- perbuatan

(16)

 perbuatan

 perbuatan yang yang dilakukan dilakukan tidak tidak terputus-putus, terputus-putus, secara secara terang-terangan, terang-terangan, dan dan dalamdalam kedudukan tertentu. Jadi laba tidak merupakan unsur mutlak. Menurut Polak, perusahaan kedudukan tertentu. Jadi laba tidak merupakan unsur mutlak. Menurut Polak, perusahaan itu direncanakan sebelumnya dan dicatat (meskipun tidak dicatat dalam pembukuan) itu direncanakan sebelumnya dan dicatat (meskipun tidak dicatat dalam pembukuan) tetapi tidak memperhitungkan laba-rugi (Purwosujtipto, 2003;17).

tetapi tidak memperhitungkan laba-rugi (Purwosujtipto, 2003;17).

Dalam hal ini, Prof. Sukardono berpendapat, bahwa sejak adanya perubahan Bab I Kitab Dalam hal ini, Prof. Sukardono berpendapat, bahwa sejak adanya perubahan Bab I Kitab I KUHD tentang Pedagang dan Perbuatan dagang maka KUHD berubah sifatnya, dari I KUHD tentang Pedagang dan Perbuatan dagang maka KUHD berubah sifatnya, dari suatu kodifikasi bagi para pedagang

semata-suatu kodifikasi bagi para pedagang semata-mata, menjadi kodifikasi ”hukummata, menjadi kodifikasi ”hukum  perusahaan”. (C.S.T. Kansil, 2006;35)  perusahaan”. (C.S.T. Kansil, 2006;35) Jenis-Jenis Perusahaan Jenis-Jenis Perusahaan PERBEDAAN : PERBEDAAN : • • Perusahaan :Perusahaan :

Unsur Laba dan Penghitungan (Pencatatan) dalam Pembukuan adalah MUTLAK. Unsur Laba dan Penghitungan (Pencatatan) dalam Pembukuan adalah MUTLAK.

• Pekerjaan :Pekerjaan :

Unsur Laba dan Pembukuan

Unsur Laba dan Pembukuan TIDAK MUTLAK.TIDAK MUTLAK.

II.

II. UNSUR-UNSUR PERUSAHAAN

UNSUR-UNSUR PERUSAHAAN

Dalam bidang pelaksanaan perusahaan , terdapat beberapa ketentuan (peraturan) khusus Dalam bidang pelaksanaan perusahaan , terdapat beberapa ketentuan (peraturan) khusus yang harus ada bagi suatu perusahaan antara lain sebagai berikut :

yang harus ada bagi suatu perusahaan antara lain sebagai berikut : 1.

(17)

Segala sesuatu yang berwujud benda maupun yang bukan benda, yang termasuk dalam Segala sesuatu yang berwujud benda maupun yang bukan benda, yang termasuk dalam lingkungan perusahaan tertentu.

lingkungan perusahaan tertentu. 2.

2. Pengusaha & PembantunyaPengusaha & Pembantunya

Orang yang menjalankan perusahaan atau menyuruh orang lain menjalankan Orang yang menjalankan perusahaan atau menyuruh orang lain menjalankan  perusahaan

 perusahaan 3.

3. PembukuanPembukuan

Setiap orang menjalankan perusahaan diwajibkan mengadakan catatan-catatan Setiap orang menjalankan perusahaan diwajibkan mengadakan catatan-catatan mengenai keadaan kekayaan yang semuanya mengenai perusahaan menurut syarat mengenai keadaan kekayaan yang semuanya mengenai perusahaan menurut syarat yang diminta sehingga dari catatan itu setiap waktu dapat diketahui hak-hak dan yang diminta sehingga dari catatan itu setiap waktu dapat diketahui hak-hak dan keweajibannya.

keweajibannya. 4.

4. Wajib Daftar PerusahaanWajib Daftar Perusahaan

Catatn resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan ketentuan UU atau peraturan Catatn resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan ketentuan UU atau peraturan  pelaksanaan, dan memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta  pelaksanaan, dan memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta

disahkan oleh pejabat yang berwenang dari kantor Pendaftaran Perusahaan. disahkan oleh pejabat yang berwenang dari kantor Pendaftaran Perusahaan. 5.

5.  Nama Perusahaan Nama Perusahaan

 Nama atau firma, dengan mana sebuah perusahaan menjalankan perusahaannya.  Nama atau firma, dengan mana sebuah perusahaan menjalankan perusahaannya. 6.

6. Merek PerusahaanMerek Perusahaan

Tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, Tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari

atau kombinasi dari unsur-unsur tersunsur-unsur tersebut yang memiliki dayebut yang memiliki daya pembeda dan digunakana pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan dan jasa.

dalam kegiatan perdagangan dan jasa. 7.

7. Hak CiptaHak Cipta

Hak khusus bagi pencipta, maupun bagi peneima hak untuk mengumumkan atau Hak khusus bagi pencipta, maupun bagi peneima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya,

memperbanyak ciptaannya,

1.

(18)

Urusan Perusahaan (

Urusan Perusahaan ( Handelszaak  Handelszaak ), yaitu segala macam urusan, baik yang bersifat), yaitu segala macam urusan, baik yang bersifat materiil maupun yang bersifat immaterial, yang termasuk dalam lingkungan perusahaan. materiil maupun yang bersifat immaterial, yang termasuk dalam lingkungan perusahaan. Jadi urusan perusahaan (

Jadi urusan perusahaan ( Handelszaak  Handelszaak ) adalah segala sesuatu, yang berwujud benda) adalah segala sesuatu, yang berwujud benda maupun yang bukan benda, yang termasuk dalam lingkungan perusahaan tertentu.

maupun yang bukan benda, yang termasuk dalam lingkungan perusahaan tertentu. Berdasarkan pengertian diatas, maka Urusan pe

Berdasarkan pengertian diatas, maka Urusan perusahaan itu terdiri dari :rusahaan itu terdiri dari : 1)

1) Benda TetapBenda Tetap (Tak Bergerak), meliputi : (Tak Bergerak), meliputi : a.

a. Yang bertubuh : Tanah, Kapal terdaftar, Gedung diatas Tanah milik, dllYang bertubuh : Tanah, Kapal terdaftar, Gedung diatas Tanah milik, dll  b.

 b. Yang tak bertubuh : Hipotik, dllYang tak bertubuh : Hipotik, dll 2)

2) Benda BergerakBenda Bergerak

a.

a. Yang bertubuh : mebel, mesin, mobil, alat telekomunikasi, buku, barangYang bertubuh : mebel, mesin, mobil, alat telekomunikasi, buku, barang dagangan, alat elektronik;

dagangan, alat elektronik;  b.

 b. Yang tak bertubuh : piutang, gadai, nama perusahaan, merek dagang, paten,Yang tak bertubuh : piutang, gadai, nama perusahaan, merek dagang, paten, goodwill, dll

goodwill, dll 3)

3) Bukan BendaBukan Benda : utang, langganan, rahasia perusahaan, relasi, dll. : utang, langganan, rahasia perusahaan, relasi, dll.

GOODWILL

GOODWILL  merupakan salah sau unsur dari urusan perusahaan, yang termasuk  merupakan salah sau unsur dari urusan perusahaan, yang termasuk golongan kelompok benda bergerak tak bertubuh atau benda yang bersifat immateriil. golongan kelompok benda bergerak tak bertubuh atau benda yang bersifat immateriil. Goodwill adalah suatu benda ekonomis tak bertubuh, yang terjadi dari pada hugungan Goodwill adalah suatu benda ekonomis tak bertubuh, yang terjadi dari pada hugungan antara pelanggan dan perusahaan dan kemunkinan perkembangan yang akan datang. Jadi antara pelanggan dan perusahaan dan kemunkinan perkembangan yang akan datang. Jadi goodwill akan ada apabila perusahaan itu mengalami laba.

goodwill akan ada apabila perusahaan itu mengalami laba.

Goodwill adalah salah satu dari unsur urusan perusahaan, termasuk dalam kelompok Goodwill adalah salah satu dari unsur urusan perusahaan, termasuk dalam kelompok  benda bergerak tak bertubuh yang bersifat immateriil, disebabkan karena :

 benda bergerak tak bertubuh yang bersifat immateriil, disebabkan karena : a.

a. Adanya hubungan timabal balik yang baik antara perusahaan dan langganan,Adanya hubungan timabal balik yang baik antara perusahaan dan langganan,  b.

 b. Adanya prospek perkembangan operasionil yang menyenangkan untuk hari yangAdanya prospek perkembangan operasionil yang menyenangkan untuk hari yang akan datang

akan datang

Adanya goodwill, dapat mengakibatkan : Adanya goodwill, dapat mengakibatkan :

(19)

 Meningkatnya harga saham diatas harga nominal di bursa perniagaan.Meningkatnya harga saham diatas harga nominal di bursa perniagaan.

Goodwill merupakan hak subjektif yang senyawa dengan urusan perusahaan, jadi tidak Goodwill merupakan hak subjektif yang senyawa dengan urusan perusahaan, jadi tidak dapat dipindah tangankan secara tersendiri terpisah dengan urusan perusahaan.

dapat dipindah tangankan secara tersendiri terpisah dengan urusan perusahaan.

Perbuatan hukum

Perbuatan hukum yang terpenting mengenai urusan perusahaan adalah perbuatan jual- yang terpenting mengenai urusan perusahaan adalah perbuatan jual- beli,

 beli, dalam dalam perjanjian perjanjian jual jual beli beli urusan urusan perusahaan perusahaan harus harus dilakuakn dilakuakn dengan dengan akta akta notarisnotaris serta mencantumkan apa saja urusan perusahaan yang turut di dalam perjanjian jual beli serta mencantumkan apa saja urusan perusahaan yang turut di dalam perjanjian jual beli urusan perusahaan harus dilakukan dengan akta notaris serta mencantumkan apa saja urusan perusahaan harus dilakukan dengan akta notaris serta mencantumkan apa saja urusan perusahaan yang turut diserahkan karena akibat jual beli. Namun jika tidak urusan perusahaan yang turut diserahkan karena akibat jual beli. Namun jika tidak dicantumkan maka penyerahannya dicantumkan dalam akta cessie. Untuk perjanjian dicantumkan maka penyerahannya dicantumkan dalam akta cessie. Untuk perjanjian jual- beli dalam hukum barat dikenal 2 (dua) bentuk yaitu :

 beli dalam hukum barat dikenal 2 (dua) bentuk yaitu :

 Perjanjian jual-beli yang bersifatPerjanjian jual-beli yang bersifat obligator obligator  (bersifat kebendaan) (bersifat kebendaan) 

 Perjanjiaan jual-beli yang bersifatPerjanjiaan jual-beli yang bersifat penyerahan penyerahan (mengalihkan hak milik) (mengalihkan hak milik)

Urusan perusahaan dapat dijual secara ”en bloc” (bersama

Urusan perusahaan dapat dijual secara ”en bloc” (bersama-sama sehingga menjadi satu-sama sehingga menjadi satu kesatuan), dasar hukumnya tidak dijumpai tetapi tersirat melalui penafsiran Pasal 1533 kesatuan), dasar hukumnya tidak dijumpai tetapi tersirat melalui penafsiran Pasal 1533 dan 1537 KUHPerdata.

dan 1537 KUHPerdata.

Penyerahan

Penyerahan adalah perbuatan hukum yang menimbulkan akibat hukum pindahnya hakadalah perbuatan hukum yang menimbulkan akibat hukum pindahnya hak milik. Adapun bentuk-bentuk penyerahan bagi urusan perusahaan antara lain diatur milik. Adapun bentuk-bentuk penyerahan bagi urusan perusahaan antara lain diatur dalam Pasal 612 dan 613 KUHPerdata dapat dirinci sebagai berikut :

dalam Pasal 612 dan 613 KUHPerdata dapat dirinci sebagai berikut : 1)

1) PenyerahanPenyerahan benda bergerak yang bertubuhbenda bergerak yang bertubuh dapat dilakukan dengan : dapat dilakukan dengan : a.

a. Secara fisik dari tangan ke tangan (hand by hand);Secara fisik dari tangan ke tangan (hand by hand);  b.

 b. Menyerahkan kunci gudang, dimana benda itu berada;Menyerahkan kunci gudang, dimana benda itu berada; c.

c. Tidak perlu diserahkan, bila benda tersebut sudah ada dalam penuasaan siTidak perlu diserahkan, bila benda tersebut sudah ada dalam penuasaan si  penerima atas dasar alas hak yang lain.

 penerima atas dasar alas hak yang lain. 2)

2) PenyerahanPenyerahan piutang  piutang atas atas namanama atau atau benda bergerak tak bertubuhbenda bergerak tak bertubuh, dilakukan dengan, dilakukan dengan cara membuat sebuah akta otentik atau di bawah tangan (

(20)

3)

3) Penyerahan piutang atas pembawa (Penyerahan piutang atas pembawa (aan toonder aan toonder ), cukup diserahkan secara fisik (hand), cukup diserahkan secara fisik (hand  by

 by hand), hand), sedang sedang penyerahan penyerahan piutang piutang atas atas pengganti pengganti ((aan order aan order ) harus dilakukan) harus dilakukan dengan cara andosemen dan penyerahan fisik.

dengan cara andosemen dan penyerahan fisik. 4)

4) PenyerahanPenyerahan benda tetapbenda tetap  (benda tak bergerak) dilakukan dengan balik nama benda  (benda tak bergerak) dilakukan dengan balik nama benda tetap tersebut dan mendaftarkan atas hak hipotik,

tetap tersebut dan mendaftarkan atas hak hipotik,

Pengusaha dapat menggadaikan sebagian atau seluruh urusan perusahaan untuk mendapat Pengusaha dapat menggadaikan sebagian atau seluruh urusan perusahaan untuk mendapat uang dengan cara khusus yang disebut ”

uang dengan cara khusus yang disebut ” penyerahan  penyerahan hak hak milik milik atas atas kepercayaan”kepercayaan” (fiduciaire eigendoms overdracht 

(fiduciaire eigendoms overdracht ). Artinya barang yang difidusiakan tidak diserahkan). Artinya barang yang difidusiakan tidak diserahkan secara fisik kepada kreditur tetapi barang tersebut masih tetap ditangan (dikuasai) oleh secara fisik kepada kreditur tetapi barang tersebut masih tetap ditangan (dikuasai) oleh debitur, sedangkan yang diserahkan hanya akta Fiduser (fidusia). Penyerahan ini debitur, sedangkan yang diserahkan hanya akta Fiduser (fidusia). Penyerahan ini merupakan pengecualian dari pasal 1150-1152 KUHPerdata, hal ini sesuai dengan merupakan pengecualian dari pasal 1150-1152 KUHPerdata, hal ini sesuai dengan keputusan HR (

keputusan HR ( HoogRaght) arrest  HoogRaght) arrest  25 januari 1928 dan arrest 21 juli 1929. 25 januari 1928 dan arrest 21 juli 1929.

2.

2. PENGUSAHA DAN PEMBANTUNYA

PENGUSAHA DAN PEMBANTUNYA

Pengusaha

Pengusaha  adalah orang yang menjalankan perusahaan dan/atau menyuruh orang lain  adalah orang yang menjalankan perusahaan dan/atau menyuruh orang lain menjalankan perusahaan.

menjalankan perusahaan.

Jadi pengusaha dapat diartikan sebagai : Jadi pengusaha dapat diartikan sebagai : 4)

4) Orang yang menjalankan perusahaannya sendirian tanpa pembantunya,Orang yang menjalankan perusahaannya sendirian tanpa pembantunya, Perusahaan ini dinamakan

Perusahaan ini dinamakan perusahaan perseorangan perusahaan perseorangan;; 5)

5) Orang yang menjalankan perusahaannya sendiri dengan bantuan oranglainOrang yang menjalankan perusahaannya sendiri dengan bantuan oranglain (pembantu-pembantunya);

(pembantu-pembantunya); 6)

6) Orang yang menyuruh orang lain untuk menjalankan/mengelola perusahaannya atasOrang yang menyuruh orang lain untuk menjalankan/mengelola perusahaannya atas nama pemberi kuasa, dalam arti pengusaha tidak turut serta menjalankan perusahaan. nama pemberi kuasa, dalam arti pengusaha tidak turut serta menjalankan perusahaan.

(21)

Bila ada 2 (dua) orang atau lebih bekerja sama dalam melakukan usahanya (menjalankan Bila ada 2 (dua) orang atau lebih bekerja sama dalam melakukan usahanya (menjalankan suatu perusahaan), maka akan terjadi berbagai bentuk usaha menurut hukum antara lain : suatu perusahaan), maka akan terjadi berbagai bentuk usaha menurut hukum antara lain : 1)

1) Persekutuan perdata (Persekutuan perdata (burgerlijk maatschapburgerlijk maatschap), sebagimana diatur dalam Bab VIII Buku), sebagimana diatur dalam Bab VIII Buku III KUHPerdata;

III KUHPerdata; 2)

2) Persekutuan Firma (Persekutuan Firma (venootschap onder Firmavenootschap onder Firma), sebagaimana diatur dalam Pasal 16-), sebagaimana diatur dalam Pasal 16-35 KUHD;

35 KUHD; 3)

3) Persekutuan komanditer (Persekutuan komanditer (Commanditaire venootschapCommanditaire venootschap), yang diatur dalam pasal 19-), yang diatur dalam pasal 19-21 KUHD;

21 KUHD; 4)

4) Perseroan Terbatas (Perseroan Terbatas ( Naamloze  Naamloze venootschapvenootschap), yang diatur dalam pasla 36-56 KUHD), yang diatur dalam pasla 36-56 KUHD dan UU No.40 Tahun 2007;

dan UU No.40 Tahun 2007; 5)

5) Perusahaan Negara, yang diatur dalam UU No. 19 Tahun 1960;Perusahaan Negara, yang diatur dalam UU No. 19 Tahun 1960; 6)

6) Koperasi, yang diatur dalam UU No. 25 tahun 1992;Koperasi, yang diatur dalam UU No. 25 tahun 1992; 7)

7) Yayasan.Yayasan.

Pembantu-pembantu perusahaan

Pembantu-pembantu perusahaan  adalah orang-orang yang ditunjuk untuk membantu  adalah orang-orang yang ditunjuk untuk membantu  pengusaha men

 pengusaha menjalankan pejalankan perusahaan rusahaan baik bekebaik bekerjasama dengan rjasama dengan pengusaha danpengusaha dan/atau secara/atau secara sendiri atas nama pemberi kuasa menjalankan perusahaan milik pengusaha.

sendiri atas nama pemberi kuasa menjalankan perusahaan milik pengusaha. Pembantu-pembantu perusahaan itu dbedakan menjaid dua jenis, yaitu : Pembantu-pembantu perusahaan itu dbedakan menjaid dua jenis, yaitu : 1)

1) Pembantu-pembantuPembantu-pembantu dalamdalam  perusahaan,  perusahaan, misalnya misalnya : : pelayan pelayan toko, toko, pekerja pekerja keliling,keliling,  pengurus filial, pemegang prokurasi, dan pimpinan perusahaan.

 pengurus filial, pemegang prokurasi, dan pimpinan perusahaan. 2)

2) Pembantu-pembantuPembantu-pembantu di luar di luar   perusahaan, misalnya : agen perusahaan, pengacara,  perusahaan, misalnya : agen perusahaan, pengacara, notaris, mekelar, dan komisioner.

(22)

Ad.1)

Ad.1) Adapun Adapun pembantu-pembantupembantu-pembantudalamdalam perusahaan dapat diuraikan sebagai berikut : perusahaan dapat diuraikan sebagai berikut :

a.

a. Pelayan tokoPelayan toko, yaitu semua pelayan yang membantu pengusaha dalam, yaitu semua pelayan yang membantu pengusaha dalam menjalankan perusahaannya di toko.

menjalankan perusahaannya di toko.

b.

b. Pekerja keliling,Pekerja keliling,  pembantu pengusaha yang bekerja keliling di luar kantor  pembantu pengusaha yang bekerja keliling di luar kantor untuk memperluas dan memperbanyak perjanjian jual-beli antara pengusaha untuk memperluas dan memperbanyak perjanjian jual-beli antara pengusaha dan pihak ketiga.

dan pihak ketiga.

c.

c. Pengurus FilialPengurus Filial  adalah petugas yang mewakili pengusaha mengenai semua  adalah petugas yang mewakili pengusaha mengenai semua hal, tetapi terbatas pada satu cabang perusahaan atau satu daerah tertentu saja. hal, tetapi terbatas pada satu cabang perusahaan atau satu daerah tertentu saja.

d.

d. Pemegang ProkurasiPemegang Prokurasi, yaitu pemegang kuasa dari perusahaan. Dia adalah, yaitu pemegang kuasa dari perusahaan. Dia adalah wakil pimpinan perusahaan atau orang kedua setelah manager (pimpinan wakil pimpinan perusahaan atau orang kedua setelah manager (pimpinan  perusahaan).

 perusahaan).

e.

e. Pimpinan PerusahaanPimpinan Perusahaan  (manager) adalah pemegang kuasa pertama dari  (manager) adalah pemegang kuasa pertama dari  pengusaha perusahaan, atau sering disebut direktur utama.

 pengusaha perusahaan, atau sering disebut direktur utama.

Hubungan hukum

Hubungan hukum  antara pengusaha dan pembantu-pembantunya adalah hubungan  antara pengusaha dan pembantu-pembantunya adalah hubungan hukum yang

hukum yang bersifat campuran,bersifat campuran,  hal ini diatur dalam Pasal 1601 (c) KUHPerdata,  hal ini diatur dalam Pasal 1601 (c) KUHPerdata, hubungan hukum tersebut adalah sebagai berikut :

hubungan hukum tersebut adalah sebagai berikut :

a.

a. Hubungan PerburuhanHubungan Perburuhan, yaitu hubungan yang bersifat subordinasi antara, yaitu hubungan yang bersifat subordinasi antara majikan dan buruh, yang memerintah dengan yang diperintah. Manager majikan dan buruh, yang memerintah dengan yang diperintah. Manager mengikatkan diri untuk menjalankan perusahaan dengan sebaik-baiknya, mengikatkan diri untuk menjalankan perusahaan dengan sebaik-baiknya, sedangkan pengusaha mengikatkan diri untuk membayar upahnya (Pasal 1601 sedangkan pengusaha mengikatkan diri untuk membayar upahnya (Pasal 1601 (a) KUHPerdata).

(a) KUHPerdata).

b.

b. Hubungan Pemberian Kuasa,Hubungan Pemberian Kuasa,  yaitu suatu hubungan hukum yang diatur  yaitu suatu hubungan hukum yang diatur dalam Pasla 1792 KUHPerdata, pengusaha merupakan pemberi kuasa, dalam Pasla 1792 KUHPerdata, pengusaha merupakan pemberi kuasa, sedangkan manager merupakan pemegang kuasa.

sedangkan manager merupakan pemegang kuasa.

Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, bahwasanya pada awalnya hubungan Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, bahwasanya pada awalnya hubungan antara pengusaha den pembantu-pembantunya mula-mula diawali dengan

antara pengusaha den pembantu-pembantunya mula-mula diawali dengan  Perjanjian Perjanjian untuk melakukan pekerjaan

(23)

campuran antara pengusaha dan pembantunya, dalam hal ini

campuran antara pengusaha dan pembantunya, dalam hal ini hubungan perburuhanhubungan perburuhan dan dan hubungan pemberian kuasa

hubungan pemberian kuasa..

Perjanjian untuk melakukan perkerjaaan banyak dipergunakan dalam lapangan Perjanjian untuk melakukan perkerjaaan banyak dipergunakan dalam lapangan  perusahaan,

 perusahaan, yang yang diatur diatur dala dala Bab Bab VII VII A, A, Buku Buku III III KUHPerdata KUHPerdata Pasal Pasal 1601-16031601-1603 KUHPerdata. Perjanjian ini menimbulkan hubungan yang bersifat subordinasi KUHPerdata. Perjanjian ini menimbulkan hubungan yang bersifat subordinasi (atas- bawah) sehingga selalu dimaksudkan perjanjian untuk mendapat upah (gaji).

 bawah) sehingga selalu dimaksudkan perjanjian untuk mendapat upah (gaji).

Perjanjian untuk melakukan pekerjaan

Perjanjian untuk melakukan pekerjaan sebagaimana diatur dalam pasal 1601 jo 1603 sebagaimana diatur dalam pasal 1601 jo 1603 KUHPerdata,

KUHPerdata, terdiri dari 3 terdiri dari 3 (tiga) macam (tiga) macam perjanjian, yaitu :perjanjian, yaitu : a.

a.  Perjanjian  Perjanjian pelayanan pelayanan berkala,berkala, memuat hal-hal yang menjadi kebiasaan mengikatmemuat hal-hal yang menjadi kebiasaan mengikat  para

 para pihak pihak sebagaiman sebagaiman telah telah disepakati disepakati keduanya. keduanya. Kedudukan Kedudukan kedua kedua pihak pihak samasama (setingkat) namun sifat hubungannya

(setingkat) namun sifat hubungannya tidak tetaptidak tetap..  b.

 b.  Perjanjian  Perjanjian perburuhan,perburuhan, menimbulkan hubungan subordinasi sehingga pekerjamenimbulkan hubungan subordinasi sehingga pekerja mengikatkan diri untuk bekerja sebaiknya dan pengusaha mengiaktkan diri untuk mengikatkan diri untuk bekerja sebaiknya dan pengusaha mengiaktkan diri untuk membayar upah (gaji).

membayar upah (gaji). c.

c.  Perjanjian  Perjanjian pemborongan,pemborongan, dalam perjanjian ini kedudukan para pihak sejajar dandalam perjanjian ini kedudukan para pihak sejajar dan  pokok

 pokok perjanjiannya perjanjiannya adalah adalah menghasilkan menghasilkan suatu suatu benda benda baru baru tertentu tertentu oleh oleh pihakpihak  pemborong.

 pemborong.

Perjanjian Pemberian Kuasa (

Perjanjian Pemberian Kuasa (Lastgeving) Lastgeving) yang diatur dalam pasal 1792-1819yang diatur dalam pasal 1792-1819 KUHPerdata, adalah suatu perjanjian dengan mana sesorang memberikan kekuasaan KUHPerdata, adalah suatu perjanjian dengan mana sesorang memberikan kekuasaan kepada orang lain, yang menerimanya untuk atas nama pemberi kuasa menyelenggarakan kepada orang lain, yang menerimanya untuk atas nama pemberi kuasa menyelenggarakan suatu urusan (Pasal 1792 KUHPerdata). Perjanjian ini terjadi secara Cuma-Cuma, kecuali suatu urusan (Pasal 1792 KUHPerdata). Perjanjian ini terjadi secara Cuma-Cuma, kecuali diperjanjikan sebaliknya (pasl 1794 KUHPerdata). Perjanjian ini menimbulkan hubungan diperjanjikan sebaliknya (pasl 1794 KUHPerdata). Perjanjian ini menimbulkan hubungan yang bersifat sederajat (sejajar) antara para pihak. Dengan kata lain perjanjian pemberian yang bersifat sederajat (sejajar) antara para pihak. Dengan kata lain perjanjian pemberian kuasa selalu memuat unsur perwakilan (

kuasa selalu memuat unsur perwakilan (volmacht volmacht ) kepada pemegang kuasabagi pemberi) kepada pemegang kuasabagi pemberi kuasa.

kuasa.

Ad. 2) Pembantu-pembantu pengusaha

Ad. 2) Pembantu-pembantu pengusahadi luardi luar perusahaan, antara lain sebagai berikut : perusahaan, antara lain sebagai berikut :

a.

(24)

Adalah orang yang melayani beberapa pengusaha sebagai perantara dengan pihak Adalah orang yang melayani beberapa pengusaha sebagai perantara dengan pihak ketiga. Orang ini mempunyai

ketiga. Orang ini mempunyai hubungan tetap hubungan tetap dengan pengusaha dan mewakilinya dengan pengusaha dan mewakilinya untuk melakukan perjanjian dengan pihak ketiga.

untuk melakukan perjanjian dengan pihak ketiga.

b.

b. PengacaraPengacara

Adalah orang yang mewakili pengusaha sebagai pihak yang berperkara di muka Adalah orang yang mewakili pengusaha sebagai pihak yang berperkara di muka hakim. Hubungan hukumnya

hakim. Hubungan hukumnya tidak tetaptidak tetap sebab sifat hukumnya berbentuksebab sifat hukumnya berbentuk  perjanjian palayanan berkala dan pemberian kuasa.

 perjanjian palayanan berkala dan pemberian kuasa.

c.

c. NotarisNotaris

Adalah pejabat umum, khusus berwenang untuk membuat akta mengenai suatu Adalah pejabat umum, khusus berwenang untuk membuat akta mengenai suatu  perbuatan,

 perbuatan, perjanjian perjanjian dan dan penetapan, penetapan, yang yang diperintahkan diperintahkan oleh oleh peraturan peraturan umumumum atau diinginkan oleh kepentingan. Seorang notaris dapat membantu pengusaha atau diinginkan oleh kepentingan. Seorang notaris dapat membantu pengusaha dalam membuat perjanjian dengan pihak ketiga.

dalam membuat perjanjian dengan pihak ketiga.

d.

d. MakelarMakelar

Adalah seorang perantara yang menghubungkan pengusaha dengan pihak ketiga Adalah seorang perantara yang menghubungkan pengusaha dengan pihak ketiga untuk mengadakan pelbagai perjanjian.

untuk mengadakan pelbagai perjanjian. Ciri-ciri khusus makelar yaitu :

Ciri-ciri khusus makelar yaitu :

 Makelar harus mendapat pengankatan resmi dari pemerintah (pasal 62 ayat (1)Makelar harus mendapat pengankatan resmi dari pemerintah (pasal 62 ayat (1)

KUHD; KUHD;

 Makelar harus bersumpah sebelum menjalankan tugasnyadi muka ketua PNMakelar harus bersumpah sebelum menjalankan tugasnyadi muka ketua PN

(pasal 62 ayat(2) KUHD) (pasal 62 ayat(2) KUHD)

Hubungan hukum antara makelar dengan pengusah adalah

Hubungan hukum antara makelar dengan pengusah adalah tidak tetaptidak tetap sebab sifat sebab sifat  perjanjiannya

 perjanjiannya adalah adalah perjanjian perjanjian campuran campuran yaitu yaitu sebagai sebagai pelayanan pelayanan belaka belaka dandan  pemberian kuasa

 pemberian kuasa

e.

e. KomisionerKomisioner

Adalah orang yang menjalankan perusahaan dengan membuat Adalah orang yang menjalankan perusahaan dengan membuat perjanjian- perjanjian

 perjanjian atas atas namanya namanya sendiri, sendiri, mendapat mendapat provisi provisi atas atas perintah perintah dan dan atasatas  pembiayaan orang lain (pasal 76 KUHD).

 pembiayaan orang lain (pasal 76 KUHD). Ciri-ciri khusus komisioner adalah :

Ciri-ciri khusus komisioner adalah :

(25)

 Komisisoner menghubungkan komiten dengan pihak ketiga atas namanyaKomisisoner menghubungkan komiten dengan pihak ketiga atas namanya

sendiri; sendiri;

 Komisioner tidak berkewajiban untuk menyebut namanya komiten, diaKomisioner tidak berkewajiban untuk menyebut namanya komiten, dia

menjadi pihak dalam perjanjian, menjadi pihak dalam perjanjian,

 Komisioner dapat bentindak atas nama pemberi kuasanyaKomisioner dapat bentindak atas nama pemberi kuasanya

Hubungan hukumnya adalah

Hubungan hukumnya adalah tidak tetap tidak tetap , , karena karena perjanjian perjanjian komisi komisi adalahadalah  perjanjian antara komisioner dengan komiten yakni

 perjanjian antara komisioner dengan komiten yaknipeperjrj anjanj ian pembeian pemberiri an kuasa an kuasa ..

3.

3. PEMBUKUAN

PEMBUKUAN

Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan, yang Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan, yang dimaksud dengan Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara dimaksud dengan Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan Tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba, baik yang tetap dan terus menerus dengan Tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba, baik yang diselenggarakan oleh orang perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan diselenggarakan oleh orang perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah  Negara

 Negara Republik Republik Indonesia. Indonesia. Sedangkan Sedangkan menurut menurut Polak, Polak, untuk untuk dapat dapat dikatakan dikatakan suatusuatu  perusahaan maka harus ada dua

 perusahaan maka harus ada dua unsur mutlak yang waib dipeunsur mutlak yang waib dipenuhi yaitu Perhitungan Labanuhi yaitu Perhitungan Laba dan rugi serta melakukan pencatatan dalam suatu Pembukuan.

dan rugi serta melakukan pencatatan dalam suatu Pembukuan. Pasal 1 UU No.8 Tahun 1997 menyatakan bahwa

Pasal 1 UU No.8 Tahun 1997 menyatakan bahwa Dokumen perusahaanDokumen perusahaan  adalah data,  adalah data, catatan, dan atau keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh perusahaan dalam rangka catatan, dan atau keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh perusahaan dalam rangka  pelaksanaan

 pelaksanaan kegiatannya, kegiatannya, baik baik tertulis tertulis di di atas atas kertas kertas atau atau sarana sarana lain lain maupun maupun terekamterekam dalam bentuk corak apapun yang dapat dilihat, dibaca, atau didengar.

dalam bentuk corak apapun yang dapat dilihat, dibaca, atau didengar.

Sedangkan Menurut Pasal 6 KUHD yang membahas tentang Pembukuan menyebutkan Sedangkan Menurut Pasal 6 KUHD yang membahas tentang Pembukuan menyebutkan  bahwa :

 bahwa : “Setiap

“Setiap  orang yang menjalankan perusahaan diwajibkan untuk menyelenggarakan  orang yang menjalankan perusahaan diwajibkan untuk menyelenggarakan catatan-catatan menurut syarat-syarat perusahaannya tentang keadaan hartanya dan catatan-catatan menurut syarat-syarat perusahaannya tentang keadaan hartanya dan tentang apa saja yang berhubungan dengan perusahaannya, dengan cara yang tentang apa saja yang berhubungan dengan perusahaannya, dengan cara yang diselenggarakan itu sewaktu-waktu

(26)

Dari Pasal 6 KUHD diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembukuan itu bersifat wajib Dari Pasal 6 KUHD diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembukuan itu bersifat wajib  bagi suatu

 bagi suatu perusahaan. perusahaan. Pembukuan Pembukuan dapat diladapat dilakukan kukan dalam dalam bentuk bentuk neraca. neraca. Neraca adalahNeraca adalah daftar yang berisikan :

daftar yang berisikan : (1)

(1) Seluruh harta kekayaan beserta harga benda;Seluruh harta kekayaan beserta harga benda; (2)

(2) Segala utang dan saldonya.Segala utang dan saldonya.

Pembukuan harus disimpan selama 30 Tahun (Pasal 6 alinea ke-3 KUHD), karena Pembukuan harus disimpan selama 30 Tahun (Pasal 6 alinea ke-3 KUHD), karena  berkaitan

 berkaitan dengan dengan tenggang tenggang waktu waktu gugurnya gugurnya hak hak menuntut menuntut bila bila terjadi terjadi sengketa.sengketa. Pembukuan mempunyai kekuatan pembuktian yang menguntungkan bagi pihak Pembukuan mempunyai kekuatan pembuktian yang menguntungkan bagi pihak  perusahaan (Pasal 7 KUHD).

 perusahaan (Pasal 7 KUHD).

SIFAT PEMBUKUAN SIFAT PEMBUKUAN

Menurut Pasal 6 KUHD, pembukuan itu bersifat

Menurut Pasal 6 KUHD, pembukuan itu bersifat RahasiaRahasia. Artinya tidak setiap orang. Artinya tidak setiap orang  boleh

 boleh melihat melihat atau atau mengetahui mengetahui pembukuan pembukuan suatu suatu perusahaan, perusahaan, kecuali kecuali orang-orang orang-orang yangyang diperbolehkan oleh Undang-Undang. Tentang pengecualian ini Undang-Undang diperbolehkan oleh Undang-Undang. Tentang pengecualian ini Undang-Undang memungkinkan untuk terjadinya “

memungkinkan untuk terjadinya “PenerobosanPenerobosan” terhadap sifat rahasia dari Pembukuan” terhadap sifat rahasia dari Pembukuan yaitu dengan cara Pembukaan Pembukuan dan Pemberitahuan.

yaitu dengan cara Pembukaan Pembukuan dan Pemberitahuan. (1)

(1) PEMBUKAAN (REPRESENTATION)PEMBUKAAN (REPRESENTATION)

Hanya diberikan kepada para pihak yang bersengketa di muka pengadilan dan kepada Hanya diberikan kepada para pihak yang bersengketa di muka pengadilan dan kepada hakim, dimana satu-satunya cara penyelesaian sengketa adalah dengan jalan hakim, dimana satu-satunya cara penyelesaian sengketa adalah dengan jalan  pembukaan Pembukuan atas permintaan pihak yang berkepentingan. (Pasal 8 KUHD)  pembukaan Pembukuan atas permintaan pihak yang berkepentingan. (Pasal 8 KUHD)

(3)

(3) PEMBERITAAN (COMMUNICATION)PEMBERITAAN (COMMUNICATION)

Penerobosan pembukuan dengan cara pemberitaan terjadi diluar muka hakim. Penerobosan pembukuan dengan cara pemberitaan terjadi diluar muka hakim. Orang-orang yang menurut Pasal 12 KUHD berwenang untuk menuntut “pemberitaan” orang yang menurut Pasal 12 KUHD berwenang untuk menuntut “pemberitaan” adalah :

adalah : a)

a) Orang yang berwenang mengangkat pengurus, yaitu : pengusaha atau pemilikOrang yang berwenang mengangkat pengurus, yaitu : pengusaha atau pemilik  perusahaan;

 perusahaan;  b)

 b) Sekutu atau persero;Sekutu atau persero; c)

c) Buruh yang berkepentingan terhadap perusahaan;Buruh yang berkepentingan terhadap perusahaan; d)

d) Ahli waris pengusaha, sekutu dan buruh yang berkepentingan terhadapAhli waris pengusaha, sekutu dan buruh yang berkepentingan terhadap  perusahaan.

(27)

Dalam hal direksi tidak mau menyerahkan buku-bukunya untuk pemberitaan, maka Dalam hal direksi tidak mau menyerahkan buku-bukunya untuk pemberitaan, maka  pemberitaan ini dapat diminta di

 pemberitaan ini dapat diminta di muka hakim. Bila pemberitaan ini ditolak lagi, muka hakim. Bila pemberitaan ini ditolak lagi, makamaka hakim dapat menghukum direksi untuk :

hakim dapat menghukum direksi untuk : a)

a) Membayar biaya, kerugian dan bunga;Membayar biaya, kerugian dan bunga;  b)

 b) Membayar sejumlah uang paksa (dwangsom) selama dan setiap kali siMembayar sejumlah uang paksa (dwangsom) selama dan setiap kali si terhukum tidak melaksanakan putusan pengadilan;

terhukum tidak melaksanakan putusan pengadilan; c)

c) Menerima paksaan badan.Menerima paksaan badan.

Dalam UU Nomor 8 tahun 1997 tentang dokumen perusahaan, sanksi yang diberikan Dalam UU Nomor 8 tahun 1997 tentang dokumen perusahaan, sanksi yang diberikan apabila suatu perusahaan tidak melakukan pencatatan pembukuan hanyalah berupa sanksi apabila suatu perusahaan tidak melakukan pencatatan pembukuan hanyalah berupa sanksi administratif, baik berupa pencabutan izin usaha atau pembubaran perusahaan serta administratif, baik berupa pencabutan izin usaha atau pembubaran perusahaan serta sanksi administratif lainnya.

sanksi administratif lainnya.

4.

4. DAFTAR PERUSAHAAN

DAFTAR PERUSAHAAN

Maksud diadakannya usaha pendaftaran perusahaan adalah tidak hanya untuk mencegah Maksud diadakannya usaha pendaftaran perusahaan adalah tidak hanya untuk mencegah agar supaya khalayak ramai (public) terhadap suatu perusahaan mendapat gambaran yang agar supaya khalayak ramai (public) terhadap suatu perusahaan mendapat gambaran yang keliru terhadap suatu perusahaan yang bersangkutan, tetapi terutama untuk mencegah keliru terhadap suatu perusahaan yang bersangkutan, tetapi terutama untuk mencegah timbulnya gambaran sedemikian rupa, sehingga pada umumnya gambaran itu timbulnya gambaran sedemikian rupa, sehingga pada umumnya gambaran itu mempengaruhi terjadinya perbutan-perbutan ekonomis pihak yang berminat untuk mempengaruhi terjadinya perbutan-perbutan ekonomis pihak yang berminat untuk mengadakan perjanjian.

mengadakan perjanjian. Pengertian Daftar

Pengertian Daftar Perusahaan menurut Pasal Perusahaan menurut Pasal 1 UU 1 UU Nomor 3 Tahun Nomor 3 Tahun 1982 1982 adalah daftaradalah daftar catatan resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan ketentuan Undang-undang ini dan catatan resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan ketentuan Undang-undang ini dan atau peraturan-peraturan pelaksanaannya, dan memuat hal-hal yang wajib didaftarkan atau peraturan-peraturan pelaksanaannya, dan memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang dari kantor oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang dari kantor  pendaftaran perusahaan.

 pendaftaran perusahaan.

Daftar Perusahaan bertujuan mencatat bahan-bahan keterangan yang dibuat secara benar Daftar Perusahaan bertujuan mencatat bahan-bahan keterangan yang dibuat secara benar dari suatu perusahaan dan merupakan sumber informasi resmi untuk semua pihak yang dari suatu perusahaan dan merupakan sumber informasi resmi untuk semua pihak yang  berkepentingan

Referensi

Dokumen terkait

Pendayagunaan harta benda wakaf di wilayah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Trenggalek yang berbentuk sarana kegiatan ibadah, sarana kegiatan pendidikan, sarana

Kata Kunci: Kompetensi Profesional Guru, Prestasi Belajar. Keberhasilan tujuan pendidikan tidak terlepas dari peran seorang tenaga profesional yaitu guru. Proses

Struktur NHT biasanya juga disebut berpikir secara berkelompok adalah suatu pendekatan yang dikembangkan oleh Spencer Kagen. NHT digunakan untuk melibatkan lebih

Pengaruh Prior Experience dan Variety Seeking Buying Behaviour Secara Simultan terhadap Brand Switching Behaviour pada Konsumen Skincare Wardah di Kota Bandung .... 171

Pada semua kontrol negatif terjadi penurunan berat badan seiring dengan meningkatnya angka parasitemia, sedangkan pada kelompok perlakuan semakin tinggi dosis ekstrak tidak

Lembaga Pemasyarakatan sebagai sistem pemasyarakatan berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 yang merupakan bagian akhir sistem peradilan pidana, dan

Salah satu bentuk tindak pidana terhadap harta kekayaan orang yang sangat sulit untuk dilakukan pengusutan dalam tindakannya adalah tindak pidana penadahan. Bentuk kejahatan ini

Berdasarkan latar belakang, maka peneliti tertarik untuk melakukan satu penelitian yang di formulasikan dalam judul “ Hubungan Antara Lingkungan Keluarga