9.PERUSAHAAN ASURANSI PERUSAHAAN ASURANSI
V. SUBJEK DALAM PERJANJIAN PENGANGKUTAN SUBJEK DALAM PERJANJIAN PENGANGKUTAN
V. SUBJEK DALAM PERJANJIAN PENGANGKUTANSUBJEK DALAM PERJANJIAN PENGANGKUTAN
Subjek hukum adalah pendukung kewajiban dan hak. Subjek hukum pengangkutan Subjek hukum adalah pendukung kewajiban dan hak. Subjek hukum pengangkutan adalah pendukung kewajiban dan hak dalam hubungan hukum pengangkutan, yaitu adalah pendukung kewajiban dan hak dalam hubungan hukum pengangkutan, yaitu pihak-pihak
pihak-pihak yang yang terlibat terlibat secara secara langsung langsung dalam dalam proses proses perjanjian perjanjian sebagai sebagai pihak pihak dalamdalam perjanjian pengangkutan.
perjanjian pengangkutan.
Subjek hukum pengangkutan dapat berstatus badan hukum, persekutuan bukan badan Subjek hukum pengangkutan dapat berstatus badan hukum, persekutuan bukan badan hukum, atau perseorangan. Pihak penumpang berstatus perseorangan, sedangkan pihak hukum, atau perseorangan. Pihak penumpang berstatus perseorangan, sedangkan pihak penerima
penerima kiriman dakiriman dapat bepat berstatus perseorangan rstatus perseorangan atau atau perusahaan. perusahaan. Untuk Untuk pihak-pihak pihak-pihak lainlain yang berkepentingan dengan pengangkut atau perusahaan penunjang pengangkutan selalu yang berkepentingan dengan pengangkut atau perusahaan penunjang pengangkutan selalu berstatus perusahaan badan hukum atau perusahaan bukan badan hukum.
berstatus perusahaan badan hukum atau perusahaan bukan badan hukum. Subjek Perjanjian Pengangkutan meliputi :
Subjek Perjanjian Pengangkutan meliputi :
A.
A. Pihak PengangkutPihak Pengangkut
Secara umum pengangkut adalah pihak yang mengikatkan diri untuk Secara umum pengangkut adalah pihak yang mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan orang (penumpang) dan/atau barang. Atau dengan menyelenggarakan pengangkutan orang (penumpang) dan/atau barang. Atau dengan kata lain pengangkut adalah penyelenggara pengangkutan.
kata lain pengangkut adalah penyelenggara pengangkutan.
Dilihat dari sisi statusnya sebagai badan yang bergerak di bidang jasa pengangkutan, Dilihat dari sisi statusnya sebagai badan yang bergerak di bidang jasa pengangkutan, pengangkut dapat dikelompokkan dalam empat jenis yaitu :
pengangkut dapat dikelompokkan dalam empat jenis yaitu :
Perusahaan Pengangkutan Kereta Api;Perusahaan Pengangkutan Kereta Api;
Perusahaan Pengangkutan Darat;Perusahaan Pengangkutan Darat;
Perusahaan Pengangkutan Perairan;Perusahaan Pengangkutan Perairan;
Perusahaan Pengangkutan Udara.Perusahaan Pengangkutan Udara.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan kriterian pengangkut menurut Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan kriterian pengangkut menurut Undang-Undang Pengangkutan Indonesia adalah :
1.
1. Perusahaan penyelenggara pengangkutan;Perusahaan penyelenggara pengangkutan; 2.
2. Menggunakan alat pengangkut mekanik;Menggunakan alat pengangkut mekanik; 3.
3. Penerbit dokumen pengangkutan;Penerbit dokumen pengangkutan; 4.
4. Memperroleh izin usaha dari pemerintah Indonesia.Memperroleh izin usaha dari pemerintah Indonesia.
B.
B. Pihak PenumpangPihak Penumpang
Dalam Undang-Undang Pengangkutan Indonesia menyebutkan bahwa Pengguna jasa Dalam Undang-Undang Pengangkutan Indonesia menyebutkan bahwa Pengguna jasa adalah setiap orang atau badan hukum yang menggunakan jasa pengangkutan, baik adalah setiap orang atau badan hukum yang menggunakan jasa pengangkutan, baik untuk pengangkutan orang maupun barang. Menurut perjanjian pengangkutan, untuk pengangkutan orang maupun barang. Menurut perjanjian pengangkutan, penumpang
penumpang adalah adalah pihak pihak yang yang mengikatkan mengikatkan diri diri untuk untuk membayar membayar biayabiaya pengangkutan
pengangkutan dan dan atas atas dasar dasar ini ini berhak berhak untuk untuk memperoleh memperoleh jasa jasa pengangkutan.pengangkutan. Dengan demikian yang dimkasud dengan orang adalah pengguna jasa dan pengguna Dengan demikian yang dimkasud dengan orang adalah pengguna jasa dan pengguna jasa adalah penumpang atau pengirim barang.
jasa adalah penumpang atau pengirim barang.
Menurut perjanjian pengangkutan, penumpang mempunyai dua status, yaitu sebagai Menurut perjanjian pengangkutan, penumpang mempunyai dua status, yaitu sebagai subjek pengangkutan karena menjadi pihak dalam perjanjian dan sebagai objek subjek pengangkutan karena menjadi pihak dalam perjanjian dan sebagai objek pengangkutan karena menjadi muatan yang diangkut.
pengangkutan karena menjadi muatan yang diangkut.
Berdasarkan uraian diatas, kriteria penumpang menurut Undang-Undang Berdasarkan uraian diatas, kriteria penumpang menurut Undang-Undang Pengangkutan Indonesia, yaitu :
Pengangkutan Indonesia, yaitu : 1.
1. Orang yang berstatus pihak dalam perjanjian;Orang yang berstatus pihak dalam perjanjian; 2.
2. Pihak tersebut adalah penumpang yang wajib membayar biaya pengangkutan;Pihak tersebut adalah penumpang yang wajib membayar biaya pengangkutan; 3.
3. Pembayaran biaya pengangkutan dibuktikan oleh karcis yang dikuasai olehPembayaran biaya pengangkutan dibuktikan oleh karcis yang dikuasai oleh penumpang.
penumpang.
C.
C. Pihak PengirimPihak Pengirim
Pengirim adalah pihak yang mengikatkan diri untuk membayar biaya pengangkutan Pengirim adalah pihak yang mengikatkan diri untuk membayar biaya pengangkutan barang
barang dan dan atas atas dasar dasar itu itu dia dia berhak berhak memperoleh memperoleh pelayanan pelayanan pengangkutan pengangkutan barangbarang dari pengangkut.
dari pengangkut.
Menurut Undang-Undang Pengangkutan Indonesia, pengirim adalah mereka yang Menurut Undang-Undang Pengangkutan Indonesia, pengirim adalah mereka yang memenuhi criteria sebagai berikut ;
memenuhi criteria sebagai berikut ; 1.
2.
2. Membayar biaya pengangkutan; danMembayar biaya pengangkutan; dan 3.
3. Pemegang dokumen pengangkutan barang.Pemegang dokumen pengangkutan barang.
D.
D. Pihak Penerima kirimanPihak Penerima kiriman
Dalam perjanjian pengangkutan, penerima dapat merupakan pengirim sendiri, atau Dalam perjanjian pengangkutan, penerima dapat merupakan pengirim sendiri, atau dapat juga pihak ketiga yang berkepentingan. Dalam hal penerima adalah pengirim, dapat juga pihak ketiga yang berkepentingan. Dalam hal penerima adalah pengirim, maka penerima adalah pihak dalam perjanjian pengangkutan.
maka penerima adalah pihak dalam perjanjian pengangkutan.
Dalam hal penerima adalah pihak ketiga yang berkepentingan, penerima bukan pihak Dalam hal penerima adalah pihak ketiga yang berkepentingan, penerima bukan pihak dalam perjanjian pengangkutan, melainkan sebagai pihak ketiga yang berkepentingan dalam perjanjian pengangkutan, melainkan sebagai pihak ketiga yang berkepentingan atas barang kiriman, tetapi tergolong juga sebagai subjek hukum pengangkutan.
atas barang kiriman, tetapi tergolong juga sebagai subjek hukum pengangkutan.
Selain itu, ada pula pihak-pihak yang berkepentingan dengan pengangkut atau Selain itu, ada pula pihak-pihak yang berkepentingan dengan pengangkut atau Perusahaan Penunjang Pengangkutan yang terdiri atas:
Perusahaan Penunjang Pengangkutan yang terdiri atas:
Perusahaan ekspedisi muatanPerusahaan ekspedisi muatan
Merupakan perusahaan yang kegiatan usahanya mencarikan pengangkut barang di Merupakan perusahaan yang kegiatan usahanya mencarikan pengangkut barang di darat atau di perairan untuk kepentingan pengirim. Perusahaan ekspedisi muatan darat atau di perairan untuk kepentingan pengirim. Perusahaan ekspedisi muatan berfungsi
berfungsi sebagai sebagai agen agen (wakil) (wakil) dalam dalam perjanjian perjanjian pengangkutan pengangkutan yang yang bertindakbertindak atas nama pengirim atau penerima. Perusahaan ekspedisi muatan adalah pihak atas nama pengirim atau penerima. Perusahaan ekspedisi muatan adalah pihak dalam perjanjian pemberian kuasa (keagenan).
dalam perjanjian pemberian kuasa (keagenan).
Perusahaan Agen PerjalananPerusahaan Agen Perjalanan
Adalah Perusahaan yang kegiatan usahanya mencarikan penumpang bagi Adalah Perusahaan yang kegiatan usahanya mencarikan penumpang bagi perusahaan
perusahaan pengangkutan. pengangkutan. Perusahaan Perusahaan agen agen perjalanan perjalanan berfungsi berfungsi sebagai sebagai agenagen (wakil) dalam perjanjian pengangkutan yang bertindak atas nama pengangkut. (wakil) dalam perjanjian pengangkutan yang bertindak atas nama pengangkut. Perusahaan agen perjalanan adalah pihak dalam perjanjian pemberian kuasa Perusahaan agen perjalanan adalah pihak dalam perjanjian pemberian kuasa (perjanjian keagenan) dengan pengangkut.
(perjanjian keagenan) dengan pengangkut.
Perusahaan agen PelayaranPerusahaan agen Pelayaran
Adalah perusahaan yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan pelayaran Adalah perusahaan yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan pelayaran sebagai pemilik kapal. Agen pelayaran digolongkan sebagi subjek hukum sebagai pemilik kapal. Agen pelayaran digolongkan sebagi subjek hukum pengangkutan
laut. Perjanjian keagenan mengenai pelayaran merupakan persetujuan dimana laut. Perjanjian keagenan mengenai pelayaran merupakan persetujuan dimana agen pelayaran mengikatkan diri untuk mewakili perusahaan pelayaran dalam agen pelayaran mengikatkan diri untuk mewakili perusahaan pelayaran dalam mengurus segala kepentingannya yang berkaitan dengan pelayanan berbagai mengurus segala kepentingannya yang berkaitan dengan pelayanan berbagai keperluan kapal milik perusahaan palayaran selama berlayar dan singgah di keperluan kapal milik perusahaan palayaran selama berlayar dan singgah di pelabuhan di kedudukan agenn
pelabuhan di kedudukan agenn ya.ya.
Perusahaan Muat BongkarPerusahaan Muat Bongkar
Adalah badan hukum Indonesia khusus didirikan untuk menyelenggarakan dan Adalah badan hukum Indonesia khusus didirikan untuk menyelenggarakan dan mengusahakan kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kapal. Atau dengan kata mengusahakan kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kapal. Atau dengan kata lain perusahaan muat bongkar adalah perusahaan yang menjalankan bisnis bidang lain perusahaan muat bongkar adalah perusahaan yang menjalankan bisnis bidang jasa
jasa pemuat pemuat barang barang ke ke kapal kapal dan dan pembongkaran pembongkaran barang barang dari dari kapal. kapal. PerusahaanPerusahaan muat bongkar adalah badan hukum baik yang berbentuk BUMN (Persero) atau muat bongkar adalah badan hukum baik yang berbentuk BUMN (Persero) atau BUMS (Perseroan Terbatas).
BUMS (Perseroan Terbatas).