• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. PENDAMPINGAN KELUARGA KRISTIANI GUNA

C. Penjabaran Program

2. Persiapan Pendampingan Pertama

Judul Pertemuan : Suka duka suami-istri dalam melestarikan keharmonisan keluarga

Tujuan Pertemuan : Peserta mampu mengungkapkan perasaannya kepada pasangan masing-masing sehingga mendapatkan kelegaan dan semakin siap untuk membuka hati dan pikiran untuk menerima masukan dari pendampingan

Pelaksanaan : Pada suatu hari Minggu

Waktu : 8.00-10-30. WIB

Materi : Pengalaman berkomunikasi dan berrelasi nara sumber dalam upayanya melestarikan keharmonisan keluarganya

: Pengalaman berkomunikasi dan berrelasi peserta sebagai pasangan suami-istri dalam upaya mereka melestarikan keharmonisan keluarga masing-masing

Uraian Materi : Usaha masing-masing nara sumber sebagai pasangan suami-istri dalam menciptakan keharmonisan dalam

keluarga.

: Cara para pasagan suami-istri dalam menciptakan keharmonisan dalam keluarga.

: Perlunya untuk saling menyesuaikan diri terus menerus kepada pasangan masing-masing.

Metode Nyanyi, sharing nara sumber, sharing pasangan suami-istri, sharing pasangan-pasangan suami-suami-istri, tanya jawab pleno, peneguhan.

Sarana : Teks lagu “ Hari ini kurasa bahagia” teks pertanyaan penuntun, kertas hvs, kertas flep, spidol

Sumber Bahan Pengalaman nara sumber, pengalaman peserta, buku kumpulan lagu-lagu Pankat Keuskupan Sintang.1986.no.36

a. Pemikiran Dasar

Suami-istri di Lingkungan Andreas Rasul, Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta telah berusaha menjalin komunikasi dan relasi dalam hidup berkeluarga mereka. Namun komunikasi dan relasi yang mereka upayakan seringkali mengalami kesulitan seperti kurang bisanya terbuka mengungkapkan

persoalan yang dihadapi, kurangnya kesediaan untuk mendengarkan pasangan masing-masing sehingga persoalan-persoalan sulit untuk diselesaikan dan akhirnya bahkan menjadi tambahan beban dalam hidup mereka. Maka pentinglah pasangan suami-istri di Lingkungan Andreas Rasul, Paroki Kristus Raja Baciro Yogyakarta meluangkan waktunya untuk menimba pengalaman dari pasangan dari luar Lingkungan Andreas Rasul, Paroki Kristus Raja Baciro dalam usahanya untuk bisa mengungkapkan perasaan masing-masing kepada pasangannya.

Dengan memanfaatkan pengalaman pasangan suami-istri nara sumber, diharapkan pertemuan ini dapat membantu pasangan suami-istri Lingkungan Andreas Rasul, Paroki Kristus Raja Baciro, Yogyakarta untuk dapat belajar lebih terbuka, bisa saling mengungkapkan perasaannya, saling mendengarkan, sehingga mereka dapat merasa lega, merasa ringan, dan lebih siap menerima masukan baru dari pendampingan selanjutnya.

b. Proses pendampingan 1) Pengantar

Selamat pagi Bapak-Ibu, selamat datang semuanya dan terima kasih atas kesediaan Bapak-Ibu, yang telah meluangkan waktunya untuk hadir dalam kegiatan pendampingan ini. Dalam proses kegiatan ini nanti Bapak-Ibu, akan mendengarkan sharing nara sumber, suka duka mereka dalam melestarikan keharmonisan keluarga. Selanjutnya Bapak-Ibu juga akan mendapat kesempatam saling berbagi pengalaman, baik itu dalam pasangan masing-masing, maupun selanjutnya dalam kelompok pasangan-pasangan. Marilah kita membuka pertemuan ini dengan doa.

2) Doa Pembukaan

Terima kasih ya Bapa, berkat kemurahan rahmat-Mu, kami dapat berkumpul di sini untuk saling membuka hati dan berbagi pengalaman yang berguna bagi kehidupan berkeluarga kami. Bapa yang baik, pertemuan ini hanya dapat berhasil dengan baik bila mendapat rahmat-Mu. Bimbinglah kami ya Bapa, agar kami dapat mengikuti kegiatan ini sebaik mungkin. Semua ini kami mohon demi PuteraMu, Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

3) Sharing pengalaman nara sumber

Bapak, ibu pada kesempatan ini kita akan mendengarkan sharing dari nara sumber tentang usaha masing-masing nara sumber sebagai pasangan suami-istri dalam menciptakan keharmonisan dalam keluarga mereka. Namun sebelum kita mendengarkan sharing dari nara sumber marilah kita menyanyikan lagu “ Hari ini kurasa bahagia” bersama-sama.

Bapak, ibu kita telah bernyanyi bersama dan sekarang saatnya kita mendengarkan pasangan nara sumber untuk membagikan pengalamannya. Baik saya perkenalkan Bapak-Ibu nara sumber ini, yang telah sudi hadir bersama kita.

Nama Bapak-Ibu nara sumber ini : Heribertus Sukimin dan Margaretha Mardiyanti

HUT perkawinan mereka : 15 Agustus

Alamat mereka : Miliran UH II/173 RT 11RW 04,Yogyakarta Telp (0274) 543124. HP 0811251358

Kegiatan sehari-hari: Bapak pensiunan dan kegiatan harian mengurus rumah membantu ibu dan sebagai ketua Lingkungan Don Bosco, Ibu sehari-harinya sebagai ibu rumahtangga dan aktif dalam kegiatan di Lingkungan maupun di Paroki kedua-duanya sama-sama aktif dalam kegiatan baik di lingkungan maupun di paroki demikian perkenalan singkat waktu dan tempat saya serahkan kepada Bapak-Ibu nara sumber.

a) Kisi-kisi/ butir-butir pokok sharing

(1) Pengalaman nara sumber sebagai pasangan suami-istri menjalani kehidupan pada tahun pertama perkawinan

(2) Pengalaman komunikasi nara sumber sebagai pasangan suami-istri setelah melewati tahun pertama, kedua, ketiga dalam perkawinan

(3) Pada usia perkawinan nara sumber yang ke berapa, nara sumber mulai mendapat persoalan serius dalam kehidupan bersama sebagai suami istri dan cara nara sumber mengatasi persoalan dalam hidup bersama tersebut. (4) Upaya yang telah dilakukan oleh nara sumber sebagai pasangan suami-istri

agar hubungan dalam keluarga mereka tetap harmonis.

(5) Pengalaman nara sumber sebagai pasangan suami-istri dalam upaya mengembangkan dan melestarikan iman kristiani dalam keluarga.

(6) Pengalaman nara sumber sebagai pasangan suami-istri menghadapi kebosanan dalam kehidupan berkeluarga. Cara nara sumber sebagai pasangan suami-istri untuk dapat bertahan dalam situasi seperti itu dan hal-hal yang dilakukan dalam mangatasi kejenuhan hidup berumah tangga.

4) Tanya jawab peserta dan nara sumber

Bapak-Ibu tadi kita telah mendengarkan sharing pengalaman nara sumber tentang usaha masing-masing nara sumber sebagai pasangan suami-istri dalam menciptakan keharmonisan dalam keluarga, mungkin setelah mendengarkan sharing tadi ada sesuatu yang ingin ditanyakan yang semakin membantu bapak, ibu semua untuk semakin diperkaya oleh pengalaman kedua nara sumber kita ini untuk itu kami persilahkan untuk bertanya

5) Sharing pengalaman peserta dengan pasangannya

Bapak-Ibu yang terkasih setelah kita mendengarkan sharing dari nara sumber, dan mendapat kesempatan bertanya berbagai macam hal maka Bapak-Ibu akan bersama dalam pasangan suami-istri masing-masing. Sebelum Bapak-Ibu masuk ke dalam sharing, akan dibagikan pertanyaan penuntun yang diharapkan dapat membantu Bapak-Ibu dalam proses sharing tersebut, baik itu dengan pasangan sendiri maupun nanti dalam kelompok yang lebih besar bersama pasangan-pasangan yang lain. Hal pokok yang Bapak-Ibu sharingkan dengan pasangan itulah yang nantinya akan disharingkan dalam kelompok yang lebih besar kepada pasangan-pasangan yang lain.

6) Pertanyaan penuntun

(1) Sejauhmana Bapak-Ibu masing-masing telah berusaha menciptakan keharmonisan dalam keluarga?

(2) Bagaimanakah cara Bapak-Ibu sebagai pasangan suami-istri menciptakan keharmonisan dalam keluarga?

(3) Hal-hal apa sajakah yang Bapak-Ibu lakukan dalam meyesuaikan diri dengan pasangan ?

7) Sharing pangalaman pasangan-pasangan suami-istri

Bapak-Ibu setelah kita menggali pertanyaan dengan pasangan kita masing-masing, maka pada kesempatan ini pula kita akan sharing kepada pasangan-pasangan lain dalam kelompok yang lebih besar. Bapak-Ibu akan dikelompokkan menjadi dua kelompok yang anggotanya terdiri dari lima pasang suami-istri dan harap pokok-pokok dari sharing Bapak-Ibu nantinya ditulis dalam kertas flep, silahkan salah satu dari anggota kelompok membacakan pokok-pokok penting dari sharing tadi.

8) Gagasan peneguhan

Bapak-Ibu yang terkasih kita telah bersama-sama saling membuka diri dan hati untuk berbagi pengalaman, baik itu pengalaman dari nara sumber, pengalaman pasangan masing-masing maupun pangalaman dari pasangan-pasangan yang hadir. Bapak-Ibu telah berusaha untuk menciptakan keharmonisan dalam hidup berkeluarga dengan cara masing-masing, meskipun upaya yang dilakukan tidak selalu berhasil namun keinginan untuk selalu berusaha dan mencoba selalu Bapak-Ibu lakukan. Hal ini menunjukkan, betapa Bapak-Ibu sangat menginginkan kebahagiaan dalam keluarga. Kita berharap agar pengalaman ini semakin mendorong Bapak-Ibu untuk selalu bisa terbuka mendengarkan ungkapan pasangan serta terus menerus mengupayakan kebahagiaan di dalam keluarga Bapak-Ibu masing-masing.

Dokumen terkait