• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSPEKTIF HUKUM

Dalam dokumen Laporan Investigasi Berebut Berkah Tan (Halaman 82-84)

Usaha pembangunan pabrik semen oleh PT Semen Gresik (PT SG)

bukan yang pertama kali dilakukan di kawasan Pegunungan

Kendeng Utara. Pada tahun 2006, PT SG berencana melakukan

pembangunan pabrik semen dan pertambangan di Kecamatan

Sukolilo, Kabupaten Pati, masih di kawasan Pegunungan Kendeng Utara. Akan tetapi warga setempat menolak rencana itu karena

dikhawatirkan pembangunan pabrik semen dan pertambangan

akan merusak lingkungan hidup.

Proses pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup atas

rencana pembangunan pabrik semen juga dilakukan oleh Yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang. Tuntuan Walhi mengacu pada kebijakan lingkungan hidup dan tata ruang.

Walhi melakukan penuntutan terhadap Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPPT) Nomor 540/52/2008. Putusan ini merupakan Perubahan Atas Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Nomor 540/40/2008 tentang izin

pertambangan daerah eksplorasi bahan galian golongan C batu

kapur. Penuntutan dilakukan berdasarkan Undang-undang (UU)

Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup,

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal), dan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional. Atas dasar asas inanimatif, yaitu obyek lingkungan hidup memiliki

hak legal yang dapat diwakilkan oleh organisasi lingkungan hidup karena tidak dapat menggunakan haknya, perkara Nomor

04/G/2009/PTUN.SMG yang diajukan Walhi diterima sepenuhnya oleh PTUN Semarang pada tanggal 6 Agustus 2009.

Sekitar tiga bulan kemudian, yaitu pada tanggal 30 November 2009, Putusan PTUN Semarang dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Surabaya melalui Putusan Nomor 138/B/2009/PT.TUN.SBY. Pertimbangan putusan PTTUN Surabaya

81

Konflik hampir dialami seluruh negara di dunia ini. Aktor dan penyebabnya konflik ini juga beracam-macam. Mulai dari konflik internal dalam suatu organisasi, konflik antara perusahaan dengan warga lokal, konflik antar pemeluk agama, konflik antar suku dan daerah, dsb. Konflik yang sudah menjalar ke daerah dan mengancam keutuhan bangsa. Konflik bisa menyebabkan psikis yang tidak nyaman untuk hidup berdampingan.

Akhir-akhir ini Kabupaten Rembang ramai diperbincangkan karena adanya konflik antara PT Semen Indonesia dan warga lokal. Warga gamping pabrik semen PT Semen Indonesia menolak rencana mereka. Perhatian mulai memusat diberikan ke Rembang setelah media memberitakan ibu – ibu yang yang mendirikan tenda semen. Mereka mulai mendirikan tenda sejak 16 Juni 2014. Dan tetap ada. Ibu-ibu ini yang kemudian dikenal sebagai “Sembilan Kartini Rembang” berkeliling ibukota mencari dukungan berbagai pihak.

atas pemberian izin PT Semen Indonesia oleh Gubernur Jawa Tengah. Dalam laporan yang dimuat dalam situs , Remotivi mengamati berita Jateng Pos Online berjudul “JMPPK Ilegal, Gugatan Cacat Hukum” yang dimuat pada 30 Januari 2015. Tertulis pada berita tersebut bahwa Jaringan Masyarakat hukum. Namun, untuk membuat kesimpulan ini, Jateng Pos hanya menggunakan sumber dari pengacara PT Semen Indonesia, dan kelompok warga yang menyebut dirinya sebagai Forum Pemuda Rembang (FPR).

berjudul “Warga Rembang yang Pro dan Kontra Pabrik Semen Audiensi dengan Komnas HAM” yang dimuat pada 12 April 2015 juga turut diamati. Berita tersebut menjelaskan tentang dua kelompok warga yang beraudiensi dengan Komnas HAM. Dalam pesawat. Berdasarkan verifikasi yang dilakukan oleh Remotivi, ibu-ibu ini datang dengan menggunakan mobil hasil iuran berbagai pihak.

Republika Online juga menurunkan berita berjudul “Semen Indonesia Edukasi Warga Rembang tentang Green Industry” pada 4 Maret 2015 dan Suara Merdeka Online menerbitkan berita berjudul “Ratusan Warga Rembang Kunjungi Pabrik Semen” 4 Maret 2015. Menurut laporan Remotivi, berita tersebut hanya bersumber dari satu pihak saja. Selain itu kedua berita tersebut menggambarkan

akan merusak lingkungan.

kepada kelompok dan ideologi yang mendominasinya. Dengan merupakan representasi dari ideologi media massa tersebut. lembaga-lembaga politik seperti partai politik, organisasi pemerintah, kelompok kepentingan, serikat buruh, LSM, dan tujuan-tujuan politik (Schramm, 1975: 468-486).

sosial twitter. Pihak yang kontra dengan pabrik semen mulanya mengusung hashtag #SaveRembang, namun kampanye ini disusupi menjadi bias. Hashtag #SaveRembang tidak bisa lagi dijadikan corong, pihak kontra pun mengusung hashtag #RembangMelawan. #RembangBersatu dan #RembangBangkit. Melalui perangkat yang disediakan topsy.com, kami mendapatkan bahwa hashtag paling awal oleh akun @Najma_hakiem tertanggal 3 April 2015 pukul 10:56.

Di sini terlihat bahwa konflik yang semula bersifat structural antara perusahaan-pemerintah dan warga setempat berkembang menjadi konflik horizontal antara yang pro pabrik semen dan kontra pabrik semen. Konflik horizontal ini termanifestasikan pada media-media, baik nyata maupun maya. Konflik horizontal ini bisa dipandang informasi terkait pendirian pabrik semen.

Angka-angka pada grafik mencerminkan berapa banyak pencarian waktu . Mereka tidak mewakili angka volume pencarian mutlak, karena data yang dinormalisasi dan disajikan dengan skala 0-100 . Setiap titik pada grafik dibagi dengan titik tertinggi dan dikalikan dengan 100. Ketika Google tidak memiliki data yang cukup , 0 ditampilkan.

Juni 2014. Padahal jauh sebelum itu, sebuah akun You Tube bernama Zamroni Allief Billah mengunggah video berjudul “Merasa Ditipu Pabrik Semen, Warga Surati Presiden” pada tanggal 11 Mei 2013. Video dapat dilihat pada tautan berikut . Kurang lebih video tersebut mendokumentasikan protes yang dilancarkan warga terkait rencana pendirian pabrik semen.

media-media lokal dan nasional untuk diberitakan. Namun selama kasus ini berjalan, menurut pantauan yang dilakukan Remotivi,

yakni pihak yang mendukung pembangunan pabrik semen.

massa (Effendy, 2003: 407). Media massa memiliki peran strategis, media tersebut. Pada dasarnya, media massa memiliki fungsi

daripada institusi lainnya (McQuail, 1987: 51).

Remotivi melakukan studi terhadap pemberitaan terkait warga Rembang dan Yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia

berdasarkan pada UU Nomor 23 Tahun 1997 dan Peraturan

Menteri (Permen) Lingkungan Hidup (LH) Nomor 11 Tahun 2006.

Pada UU Nomor 23 Tahun 1997 pasal 1 ayat 1 menyatakan segala bentuk usaha yang dapat menimbulkan dampak besar dan penting

wajib memiliki Amdal untuk memperoleh izin usaha. Menurut Majelis Hukum PTTUN Surabaya, izin eksplorasi tidak membutuhkan Amdal karena masih dalam tahap pencarian data

dan informasi sehingga penentuan perlu atau tidaknya amdal

seharusnya dilakukan setelah tahap eksplorasi.

Pada tanggal 27 Mei 2010, Mahkamah Agung (MA) menerima kasasi Walhi dengan mengeluarkan Putusan Nomor 103K/TUN/2010 mengenai pembatalan putusan PTTUN Surabaya Nomor 138/B/2009/PT.TUN.SBY. Mahkamah Agung melihat adanya ketidaksesuaian putusan dengan UU Nomor 23 Tahun 1997. Pada

UU tersebut dinyatakan aspek selain lingkungan hidup yang harus diperhatikan dalam menerbitkan izin usaha, yaitu tata ruang, aspirasi masyarakat sekitar, dan pertimbangan atau rekomendasi

pejabat yang berwenang. Dari segi lingkungan, terdapat kesalahan

interpretasi UU Nomor 23 Tahun 1997 mengenai pernyataan tidak

diperlukannya Amdal untuk memperoleh izin eksplorasi. Seharusnya, Amdal diperuntukan pula untuk penerbitan izin

eksplorasi bagi usaha skala besar yang apabila berlanjut ke tahap eksploitasi dapat menimbulkan dampak besar dan penting

terhadap lingkungan hidup.

Dari segi tata ruang, Kecamatan Sukolilo dan beberapa kecamatan

lainnya di Kabupaten Pati, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Blora sudah ditetapkan sebagai kawasan karst dalam Keputusan

Menteri (Kepmen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 0398 K/40/MEM/2005 tentang penetapan kawasan karst Sukolilo. Adapun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional, kawasan bentang alam karst merupakan kawasan cagar alam geologi.

Kawasan cagar alam geologi merupakan kawasan lindung geologi

yang merupakan salah satu kawasan lindung nasional. Selain itu,

aspirasi warga yang keberatan terhadap rencana pembangunan pabrik yang tidak dipertimbangkan juga menjadi titik kesalahan

penerbitan izin usaha untuk PT SG tersebut.

Dengan dikeluarkannya Putusan MA Nomor 103K/TUN/2010, putusan PTTUN Surabaya dibatalkan dan Kepala KPPT diwajibkan

untuk mencabut keputusan mengenai perubahan izin eksplorasi

batu kapur. Putusan ini juga mengakhiri usaha PT SG untuk melakukan pembangunan pabrik semen di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.

82

I N V E S T I G A T I O N R E P O R T K O M U N E R A K A P A R E | R E M B A N G Usaha pembangunan pabrik semen oleh PT Semen Gresik (PT SG)

Kendeng Utara. Pada tahun 2006, PT SG berencana melakukan Sukolilo, Kabupaten Pati, masih di kawasan Pegunungan Kendeng Utara. Akan tetapi warga setempat menolak rencana itu karena akan merusak lingkungan hidup.

rencana pembangunan pabrik semen juga dilakukan oleh Yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang. Tuntuan Walhi mengacu pada kebijakan lingkungan hidup dan tata ruang.

Walhi melakukan penuntutan terhadap Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPPT) Nomor 540/52/2008. Putusan ini merupakan Perubahan Atas Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Nomor 540/40/2008 tentang izin kapur. Penuntutan dilakukan berdasarkan Undang-undang (UU) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal), dan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional. Atas dasar asas inanimatif, yaitu obyek lingkungan hidup memiliki 04/G/2009/PTUN.SMG yang diajukan Walhi diterima sepenuhnya oleh PTUN Semarang pada tanggal 6 Agustus 2009.

Sekitar tiga bulan kemudian, yaitu pada tanggal 30 November 2009, Putusan PTUN Semarang dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Surabaya melalui Putusan Nomor 138/B/2009/PT.TUN.SBY. Pertimbangan putusan PTTUN Surabaya

PT SEMEN GRESIK DI

Dalam dokumen Laporan Investigasi Berebut Berkah Tan (Halaman 82-84)