• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.2. Koordinasi Lembaga Ombudsman Republik Indonesia Dengan

4.2.2 Pertemuan atau Rapat

Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara membandingkan komposisi pegawainya dengan pegawai di kantor kelurahan yang mana pegawai di Kelurahan lebih banyak dibandingkan Ombudsman RI Perwakilan Sumatera yang mengawasi penyelenggaraan pelayanan se Sumatera Utara Dengan jumlah pegawai yang sangat sedikit tersebut, tentu saja Ombudsman Perwakilan Sumatera Utara harus bekerja keras. Beban kerja yang tidak sedikit, wilayah kerja yang sangat luas, tenaga kerja yang minim dan anggaran yang sedikit menjadi tantangan sendiri bagi Ombudsman dalam melakukan tugas dan fungsinya.

4.2.2 Pertemuan atau Rapat

Agar terwujudnya sinkronisasi atau keselarasan dalam koordinasi dari pihak-pihak yang dikoordinir maka peranan dari pada pertemuan atau rapat dapat menunjang kelancaran tugas untuk menyatu padukan kegiatan yang sudah diprogramkan, pertemuan atau rapat bertujuan untuk melakukan evaluasi pada pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat terlihat adanya penyimpangan-penyimpangan program Harold Koontz & Cyyril O’Donnell (1989:124). Dengan melakukan pertemuan dari setiap pihak dapat mengemukakan beberapa kendala

dan bersama-sama akan dibahas jalan solusinya untuk memecahkan hal tersebut, biasanya semakin banyak pertemuan yang dilakukan maka akan semakin memperlancar kegiatan yang diprogramkan.

Pertemuan-pertemuan yang terjadi antara Badan Pertanahan dan Ombudsman Provinsi Sumatera Utara selama ini sering terjadi dalam pembahasan kasus-kasus tanah yang terjadi di Sumatera Utara. Selain permasalahan kasus pertemuan antara Ombudsman Sumatera Utara dengan Badan Pertanahan Sumatera Utara. Pertemuan juga pernah dilaksanakan dalam rangka penyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Berdasarkan pertemuan ini informan mengatakan bahwa :

“Kalau pertemuan-pertemuan Ombudsman Sumut dan BPN Sumut ada lakukan, biasanya itu pertemuan menyangkut kasus-kasus atau laporan yang ditangani oleh Ombudsman, pernah juga beberapa kali kita melakukan pertemuan kayak penyaksian penanda tanganan kerjasama atau Mou, antara Ombudsman dan BPN itu pernah laksanakan bersama sama dengan BPN. Itu juga untuk memudakan Ombudsman dalam penyelesaian kasus bersama BPN (Wawancara 28 Januari 2019).

Informan lainnya mengatakan bahwa:

“pertemuan dengan BPN ada kita lakukan sebagai contoh saja saat panandatanganan MoU antara Ombudsman dan BPN kita menyaksikan bersama sama kita juga bicarakan kerjasama, dan juga ada pertemuan menyepakati kawasan integritas yang dilaksanakan oleh BPN, itu kita datang dan menyepakati itu bersama BPN.”

Informan lainnya juga mengatakan bahwa:

“dalam melaksanakan tugas BPN selalu berintegrasi dengan instansi dan lembaga negara termasuk dengan Ombudsman, untuk pertemuan itu ada terjadi saat masalah pertanahan yang ditangani oleh Ombudsman,kita pasti melakukan pertemuan dengan Ombudsman untuk membahas permasalahan yang terjadi , apalagi sudah ada kesepakatan tentang zona integritas BPN ini Ombudsman kan juga ikut terlibat dalam program ini.”

(Wawancara 30 Januari 2019)

Pertemuan yang dilakukan oleh Ombudsman dan Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara tidak hanya dalam permasalahan kasus tanah juga menyangkut hal-hal kerjasama instansi kedua belah pihak. Seperti pada saat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan oleh Ombudsman Republik Indonesia dengan Kementrian Agraria menyangkut kerjasama antara kedua belah instansi. Ombudsman dan Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara ikut menyaksikan secara bersama perjanjian kerjasama tersebut di kantor Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara.

Gambar 4.5 Pertemuan antara Ombudsman Sumut dan BPN Sumut

Sumber: Tribun Medan 2018

Ombudsman Perwakilan Sumatera Utara dan Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara juga melakukan pertemuan dalam rangka menyepakati daerah deklarasi zona integritas BPN yang bebas pungli,korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani. Ombudsman dan Badan Pertanahan Sumatera Utara bersama

sama- ingin mewujudkan pelayanan publik yang baik di Provinsi Sumatera Utara khususnya di masalah bidang pertanahan. Informan mengatakan bahwa:

“pertemuan dengan Ombudsman itu pasti ada, itu pertemuan terakhir dengan pihak Ombudsman Dalam rangka zona integitas BPN yang mana kita melibatkan Ombudsman dalam program ini.” (wawancara 30 Januari 2019)

Informan lainnya mengatakan bahwa

“zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani merupakan miniatur penerapan reformasi birokrasi di beberapa unit kerja sebagai suatu percontohan. Dengan menerapkan model percontohan tersebut, maka diharapkan wilayah-wilayah yang ditetapkan tersebut akan membentuk suatu island of integrity sebagai percontohan unit kerja lainnya.” (Wawancara30 Januari 2019)

Dalam pertemuan ini badan pertanahan juga melepas 25 unit mobil dinas pelayanan yang diberi nama Layanan Rakyat Untuk Sertifikasi Tanah (Larasita).

Mobil-mobil yang didesain sedemikian rupa yang akan mengunjungi berbagai kelurahan guna mendukung layanan dan memudahkan masyarakat saat proses sertifikasi tanah. Dengan melepas 25 unit mobil dinas pelayanan rakyat BPN benar benar ingin mewujudkan pelayanan yang baik kepada masyarakat sehingga dengan adanya mobil pelayanan tersebut memudahkan masyarakat dan petugas dalam melayani dalam proses pengelolaan administrasi pertanahan. Berdasarkan petemuan ini informan mengatakan bahwa:

“ya kemaren di akhir tahun 2018 Ombudsman juga melakukan pertemuan dengan BPN, dalam rangka BPN ingin mewujudkan zona integritas yang bebas pungli, korupsi dan wilayah birokrasi yang bersih dan melayani.

Jadi untuk mendukung apa yang dilakukan oleh BPN dan juga untuk perbaikan khususnya di pelayanan administrasi pertanahan. menurut saya ini merupakan kesungguhan dari BPN sendiri ya untuk membenahi birokrasi mereka jadi Ombudsman mendukung itu”(Wawancara 28 januari 2019)

Pernyataan ini juga didukung oleh informan lainnya yang mengatakan bahwa:

“Kemudian koordinasi yang lain dalam hal kerjasama BPN sekarang sudah mulai melibatkan Ombudsman dalam setiap kegiatan mereka kemaren terakhir itu mereka ingin mewujudkan wilayah bebas pungli, korupsi dan wilayah birokrasi yang bersih dan melayani dan mereka juga melibatkan Ombudsman. Dan mereka juga sudah memulai memperbaiki sistemnya mereka dan melepaskan 25 unit mobil pelayanan pertanahan atau sering disebut larasita” (Wawancara 17 januari 2019)

Dalam rangka mewujudkan pelayanan yang baik dan bertanggung jawab di Provinsi Sumatera Utara Badan Pertanahan sudah mulai menerapakan zona integritas yang bebas pungli, korupsi dan wilayah yang bersih dan melayani.

Dalam hal ini Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara menggandeng Ombudsman Provinsi Sumatera Utara untuk mengawasi dan memberikan baik itu pelatihan kepada setiap pelaksana tugas Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara untuk terciptanya aparatur pertanahan yang taat terhadap administrasi sehingga mengurangi terjadinya Maladministrasi di Provinsi Sumatera Utara.

Gambar 4.6 pertemuan antara Ombudsman Sumut dan BPN Sumut

Sumber: Ombudsman.go.id 2018

Telah terjadi kesepakatan yang teralin antara Ombudsman dan Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara terhadap zona integritas Badan Pertanahan. Pada gambar diatas telah adanya penandatanganan kesepakatan antara Ombudsman dan Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara untuk menciptakan pelayanan yang bebas pungli dan korupsi dan wilayah yang bersih dan melayani. Demi terwujudnya pelayanan publik yang bertanggung jawab di Provinsi Sumatera Utara.

Tabel 4.1 Pertemuan Ombudsman dan Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018

No Waktu Pelaksanaan Lokasi dan tempat keterangan 1. 10 Januari 2018 Kantor Badan Pertanahan

Provinsi Sumatera Utara

Pelaksanaan survey kepatuhan

2. 3 Maret 2018 Kantor Badan Petanahan Provinsi Sumatera Utara

Menyaksikan penandatanganan

kerjasama dan koordinasi Ombudsman dan badan pertanahan

3. 7 Desember 2018 Lapangan Benteng Penandatanganan zona integritas BPN

Sumber : Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara 2018

Pada tabel diatas terlihat bahwa Ombudsman sudah melakukan berbagai pertemuan dengan Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara dalam rangka untuk berkoordinasi dalam pencegahan maladministrasi yang terjadi khususnya dibidang pertanahan. Selain pertemuan dalam pencegahan maladministrasi pertemuan antara kedua Instansi juga dalam rangka penyelesaian dan percepatan penanganan kasus yang dilaporkan masyarakat kepada Ombudsman.