• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2. Saran

Dalam mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik di bidang pertanahan Ombudsman dan Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara perlu menigkatkan Koordinasi yang lebih baik lagi terutama dibeberapa aspek pendukung kelancaran dalam koordinasi, sehingga pelayanan untuk masyarakat dalam megurus segala kegiatan tentang pertanahan dapat diselesaikan dengan baik. Maka oleh sebab itu diperlukan perhatian dalam peneingkatan dibeberapa aspek antara Ombudsman dan Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara yaitu:

1. Rencana Kerja

Pelaksanaan koordinasi antara Ombudsman dan Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara harus diikuti dengan rencana kerja tertulis di daerah.

Rencana kerja harus disusun berdasarkan kebutuhan dan permasalahan yang sering terjadi di Provinsi di Sumatera Utara. Seharusnya Memorandum of Understanding (MoU) Yang berada dipusat menjadi acuan dalam pembuatan rencana kerja di daerah supaya kerja dan koordinasi antara Ombudsman dan Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara berjalan sesuai dengan kebutuhan yang ada di Provinsi Sumatera Utara.

2. Pertemuan atau Rapat

Melakukan pertemuan dan rapat merupakan sesuatu yang sangat diperlukan dalam terjadinya koordinasi. Pertemuan atau rapat sebagai wadah untuk membuat rencana kerja serta mengevaluasi terjadinya segala kegiatan yang dilakukan bersama. Ombudsman dan Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara perlu melakukan Pertemuan yang sering untuk membahas segala permasalahan

pertanahan yang terjadi di Sumatera Utara. kedua instansi juga harus melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang dijalankan bersama sehingga dapat melihat sejauh mana kegiatan tersebut bisa efektif dalam pelayanan pertanahan khususnya di Provinsi Sumatera Utara.

3. Komunikasi

Meningkatkan komunikasi aktif antar instansi supaya terjalin hubungan kerjasama yang lebih baik antara Ombudsman dan Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara, sehingga tidak adanya ketertutupan yang terjadi antara kedua instansi dalam proses penyelesaian laporan masyarakat dalam bidang Pertanahan.

Masing-masing instansi harus membuat waktu pertemuan yang jelas baik jangka panjang maupun jangka pendek. Supaya agenda yang dilaksanakan dapat terencana dengan baik serta bisa menyelesaikan pelanggaran-pelanggaran kasus pertanahan secara cepat dan tepat. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya mereka mengerti kehadiran kedua lembaga dalam melaksanakan tugas dan fungsi nya.

4. Pembagian Kerja

Ombudsman dan Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara harus memahami tupoksi kerja masing-masing intansi. Karena kedua Instansi belum memahami kewenangan masing masing serta fungsi dan tugas dari masing-masing intansi yang menyebabkan masih adanya lemparan tanggung jawab.

Koordinasi akan berjalan dengan baik apabila saling memahami tupoksi kerja masing masing sehingga terjadi keselarasan yang baik dalam melaksanakan kegiatan yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Bagong, Suyanto. 2005. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana Prenada Media Groupp

Bungin, Burhan. 2009. Analisis Penelitian data Kualitatif. Jakarta: Raja grafindo.

Budhi Masthuri. 2005, Mengenal Ombudsman Indonesia, Jakarta: Pradnya Paramita.

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Dwiyanto, Agus, 2010, Manajemen Pelayanan Publik : Peduli, Inklusif, dan Kolaboratif. UGM Press, Yogyakarta.

Gibson, Ivancevich, Donelly.1996. Organisasi Perlaku Struktural Proses. Jakarta:

Bina rupa aksara.

Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Edisi Revisi. Bumi Aksara. Jakarta

Harahap, Sofyan, Syafri (2001), Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Cetakan kedua. PT Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Handyaningrat, Soewarno. 1989. Administrasi Pemerintahan Dalam Pembangunan Nasional. CV Haji Masagung. Jakarta.

Indradi, Sjamsiar, Sjamsuddin. 2017. Etika Birokrasi dan Akuntabilitas Pemerintahaan. Intrans Publishing. Malang.

Kasmir. 2006. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Koonzt, Harold, Cyrill O’Donnel. 1989. Management. Jakarta: Erlangga

Moleong, Lexy J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset

Mohamad, Ismail. Sjahruddin, Rasul. Haryono, Umar. 2009 Konsep dan Pengukuran Akuntabilitas. Universitas Trisakti, Jakarta

Mochtar, Arifin Zainal. 2017. Lembaga Negara Independen. Depok: Raja Grafindo

Ndraha, Taliziduhu. 2003. Kybernology. PT. Rineka Cipta. Jakarta

Robbins, Stephens P. 1994. Teori Organisasi Struktural Desain dan Aplikasi.

Jakarta: Arcan

Pasolong, Harbani. 2015. Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta.

Sarwanto. 1991. Dasar Dasar Organisasi Manajemen. Jakarta: Graha.

Saleh, Muwafik. 2010. Pubic Service Communication. UMM Press. Malang.

Siagian , Sondang P. 2005. Fungsi-Fungsi Manajerial. Bumi Aksara, Jakarta.

Simbolon, Maringan Masri. (2004). Dasar-dasar Administrasi dan Manajemen.

Jakarta : Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2007, Metode Penelitian Administrasi dengan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sajuta , antonius et al. 2002. Ombudsman Indonesia, Masa lalu, Sekarang, dan Masa Mendatang. Jakarta. Komisi Ombudsman Nasional

Sutarto. 1998. Dasar-dasar Kepemimpinan Administrasi. Yogyakarta. Gajah Mada University Pers.

Syafiie, Kencana, Inu, DR. 2011. Manajemen Pemerintahan. Pustaka Reka Cipta.

Jawa Barat

Tangkilisan , Hesel Nogi.S. 2005. Manajemen publik. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka

Waluyo ,2007 ,Manajemen Publik Konsep Aplikasi dan Implementasi dalamPelaksanaan Otonomi Daerah, Mandar Maju, Bandung

Dokumen

Undang-undang nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik

Undang- undang nomor 37 tahun 2008 tentang ombudsman republik indonesia Laporan kinerja instansi pemerintah ombudsman republik indonesia tahun 2017

Sumber internet

(https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4b670734ebb6c/ori-kom2,diakses29 Oktober 2018)

(http://www.ombudsman.go.id/news/r/percepatan-penyelesaian-aduan-ombudsman-kementerian- atrbpn-sepakat-kerja-sama, diakses 23 november 2018) (https://www.kompasiana.com/rudharjs/54f8ca57a33311af098b4a2f/kualitas-pelayananpublik instansi-pemerintah-buruk-muka-cermin-dibelah, diakses 1 desember 2018).

(http://www.ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--independensi-ombudsman, diakses 2 desember 2018)

Sumber skripsi/ jurnal

Rifai Mulyadi, Imam. 2017. Efektivitas Lembaga Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Banten dalam Upaya Mencegah Maladministrasi ( studi di organisasi perangkat daerah kabupaten tanggerang).

Skripsi. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Mukhilda, Nurul. Akuntabilitas Pelayanan Publik (Studi Kasus : Penyelenggaraan Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan di Kota Makassar).

Skripsi Universitas Hasaniddin.

Manurung, Reliska. 2018. Efektivitas kinerja Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Utara dalam pengawasan pelayanan publik. Skripsi Universitas Sumatera Utara.

Basarah, Ahmad. 2014. Kajian teoritis terhadap auxiliary state organ dalam struktur dan ketatanegaraan Indonesia. Jurnal