DIVESTMENT OF SUBSIDIARIES AND BUSINESS UNIT (continued)
8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) OTHER RECEIVABLES (continued) Piutang lain-lain dari PT Sentul City Tbk (SC)
merupakan piutang GAP, Entitas Anak, yang berasal dari pengalihan saham PT Bukit Jonggol Asri sesuai dengan Surat Hutang yang diaktakan dengan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., No. 64 tanggal 14 Oktober 2014.
Other receivables from PT Sentul City Tbk. (SC) represents receivable of GAP, a Subsidiary, related to the transfer of shares of PT Bukit Jonggol Asri based on Debt Letter which was notarized by Notarial Deed No. 64 of Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., dated October 14, 2014.
Berdasarkan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn, No. 2, tanggal 3 Februari 2016, GAP dan SC sepakat menyelesaikan dengan perjumpaan utang GAP ke SC dan utang SC ke GAP dan mengalihkan sisa tagihan GAP sebesar Rp 200 miliar ke BJA. Selanjutnya, BJA telah menyelesaikan kewajiban Rp 200 miliar ke GAP melalui pembayaran sebesar Rp 143 miliar dan perjumpaan utang GAP kepada BJA sebesar Rp 57 miliar (lihat Catatan 42 butir g).
Based on Notarial Deed No. 2 of Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn. dated February 3, 2016, GAP and SC has agreed to set-off the GAP’s payables to SC and SC’s payables to GAP and transferred the GAP’s remaining receivables of Rp 200 billion to BJA. Furthermore, BJA has settled the liabilty amounted to Rp 200 billion to GAP through payment of Rp 143 billion and set off with the payables of GAP to BJA amounted to Rp 57 billion (see Note 42 point g).
Piutang lain-lain dari PT Danatama Perkasa (DP) merupakan pinjaman modal kerja tanpa jaminan yang diberikan oleh Entitas Induk dengan jumlah sebesar Rp 100 miliar, termasuk bunga, pinjaman dengan tingkat bunga sebesar 20% per tahun dan jatuh tempo selama 12 bulan sejak bulan November 2012. Perjanjian pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir dikenakan tingkat suku bunga sebesar 9% per tahun sampai dengan 24 November 2016. Pada tanggal
24 November 2016, Entitas Induk dan DP
memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan tanggal 24 November 2017 dengan sisa jumlah pokok
pinjaman sebesar Rp 20,69 miliar (lihat Catatan 51
butir e).
Other receivables from PT Danatama Perkasa (DP) represents non secured working capital loan provided by the Company amounted to Rp 100 billion, included interest loan, and bears annual interest rate of 20%. This loan will be due within 12 months since November 2012. This loan agreement has been extended several times, the latest is bears annual interest rate of 9% and until November 24, 2016. On November 24, 2016, the Company and DP extend the loan period until November 24, 2016 with the remaining principal amount of Rp 20.69 billion (see Note 51 point e).
Piutang lain-lain dari PT Wahana Karya Nusantara merupakan pinjaman modal kerja tanpa jaminan yang diberikan oleh Entitas Induk dengan jumlah sebesar
Rp 100 miliar dengan tingkat bunga sebesar
11% per tahun dan akan jatuh tempo selama 12 bulan sejak bulan April 2014. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan tanggal 5 April 2017 (lihat Catatan 51 butir f).
Other receivables from PT Wahana Karya Nusantara represents non secured working capital loan provided by the Company amounted to Rp 100 billion with annual interest rate of 11%. This loan will be due within 12 months since April 2014. The agreement has been extended several times, the latest is until April 5, 2017 (see Note 51 point f).
Pada tanggal 30 Juni 2016, Iwan Budianto, menandatangani adendum perjanjian restrukturisasi utang dengan GAP, Entitas Anak. Berdasarkan perjanjian, Iwan Budianto akan membayar lunas seluruh utang pokok berikut bunga selambat-lambatnya pada tanggal 30 Juni 2017.
On June 30, 2016, Iwan Budianto has signed addendum of debt restructuring agreement with GAP, a Subsidiary. Based on the agreement, Iwan Budianto will paid all of the loan principal and interest at the latest by June 30, 2017.
Piutang lain-lain jangka panjang merupakan piutang atas pinjaman dana modal kerja yang dapat dikonversi menjadi saham. Piutang tersebut dikenakan tingkat suku bunga sesuai dengan tingkat suku bunga Bank Indonesia dan dicatat pada saat jatuh tempo. Jatuh tempo pembayaran seluruh pokok pinjaman dan bunga pada saat berakhirnya perjanjian pinjaman (lihat Catatan 42 butir v,w,x,y dan z).
Other long-term receivables represent receivables from working capital borrowings that can be converted into shares. This receivables are subject to interest rates in accordance with Bank Indonesia interest rates and recognized when its due. The due date of payment of all principal and interest at the expiration of the agreement (see Note 42 point v,w,x,y and z).
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan masing-masing akun piutang lain-lain pada akhir tahun, manajemen Grup berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut diatas adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain.
Based on the review of each other receivables at the end of the year, the Group’s management believes that those allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses from uncollectible other receivables.
Piutang lain-lain dari PT Sentul City Tbk. (SC) merupakan piutang GAP, Entitas Anak, yang berasal dari pengalihan saham PT Bukit Jonggol Asri sesuai dengan Surat Hutang yang diaktakan dengan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn., No. 64 tanggal 14 Oktober 2014.
)
Berdasarkan Akta Notaris Elizabeth Karina Leonita, S.H., M.Kn, No. 2, tanggal 3 Februari 2016, GAP dan SC sepakat menyelesaikan dengan perjumpaan utang GAP ke SC dan utang SC ke GAP dan mengalihkan sisa tagihan GAP sebesar Rp 200 miliar ke BJA. Selanjutnya, BJA telah menyelesaikan kewajiban Rp 200 miliar ke GAP melalui pembayaran sebesar Rp 143 miliar dan perjumpaan utang GAP kepada BJA sebesar Rp 57 miliar (lihat Catatan 42 butir g).
Piutang lain-lain dari PT Danatama Perkasa (DP) merupakan pinjaman modal kerja tanpa jaminan yang diberikan oleh Entitas Induk dengan jumlah sebesar Rp 100 miliar, termasuk bunga, pinjaman dengan tingkat bunga sebesar 20% per tahun dan jatuh tempo selama 12 bulan sejak bulan November 2012. Perjanjian pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir dikenakan tingkat suku bunga sebesar 9% per tahun sampai dengan 24 November 2016. Pada tanggal
24 November 2016, Entitas Induk dan DP
memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan tanggal 24 November 2017 dengan sisa jumlah pokok pinjaman sebesar Rp 20,69 miliar
.
)
Piutang lain-lain dari PT Wahana Karya Nusantara merupakan pinjaman modal kerja tanpa jaminan yang diberikan oleh Entitas Induk dengan jumlah sebesar
Rp 100 miliar dengan tingkat bunga sebesar
11% per tahun dan akan jatuh tempo selama 12 bulan sejak bulan April 2014. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan tanggal 5 April 2017 (lihat Catatan 51 butir f).
Pada tanggal 30 Juni 2016, Iwan Budianto, menandatangani adendum perjanjian restrukturisasi utang dengan GAP, Entitas Anak. Berdasarkan perjanjian, Iwan Budianto akan membayar lunas seluruh utang pokok berikut bunga selambat-lambatnya pada tanggal 30 Juni 2017.
Piutang lain-lain jangka panjang merupakan piutang atas pinjaman dana modal kerja yang dapat dikonversi menjadi saham. Piutang tersebut dikenakan tingkat suku bunga sesuai dengan tingkat suku bunga Bank Indonesia dan dicatat pada saat jatuh tempo. Jatuh tempo pembayaran seluruh pokok pinjaman dan bunga pada saat berakhirnya perjanjian pinjaman (lihat Catatan 42 butir v,w,x,y dan z).
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan masing-masing akun piutang lain-lain pada akhir tahun, manajemen Grup berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut diatas adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain.
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2016 2015
Real estat: Real estate:
Rumah, apartemen dan Residential houses,
ruang perkantoran apartment and office space
dalam penyelesaian: under construction:
Bangunan 922.264.907.162 781.412.590.969 Building
Tanah 5.211.829.711 128.647.355.548 Land
Tanah untuk dijual 64.635.436.716 156.196.331.176 Land held for sale
Bangunan siap untuk dijual: Building ready-for-sale:
Rumah 435.424.094.971 468.595.421.614 Residential house
Apartemen 63.830.849.544 22.071.589.880 Apartment
Ruang perkantoran 54.581.382.925 318.969.580.976 Office space
Hotel: Hotel:
Perlengkapan dan suku
cadang 4.050.684.040 5.045.637.099 Equipment and spare parts
Makanan dan minuman 2.805.803.428 2.863.475.415 Food and beverages
Jumlah 1.552.804.988.497 1.883.801.982.677 Total
Persediaan rumah, apartemen dan ruang perkantoran dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2016 terdiri dari persediaan PT Bakrie Swasakti Utama (BSU) atas proyek The Grove yang berlokasi di Jakarta, PT Graha Multi Insani (GMI) atas proyek Hadiningrat Terrace yang berlokasi di Yogyakarta, PT Bakrie Pangripta Loka (BPLK) atas proyek Mutiara Platinum yang berlokasi di Jakarta dan PT Mutiara Masyhur Sejahtera (MMS) atas proyek Kahuripan Nirwana yang berlokasi di Sidoarjo. Sedangkan, persediaan rumah, apartemen dan ruang perkantoran dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2015 terdiri dari persediaan PT Bakrie Swasakti Utama (BSU) atas proyek The
Grove yang berlokasi di Jakarta,
PT Graha Multi Insani (GMI) atas proyek Awana Yogyakarta yang berlokasi di Yogyakarta, PT Bakrie Pangripta Loka (BPLK) atas proyek Mutiara Platinum yang berlokasi di Jakarta dan PT Mutiara Masyhur Sejahtera (MMS) atas proyek Kahuripan Nirwana yang berlokasi di Sidoarjo.
Inventories of residential houses, apartment and office space under construction as of December 31, 2016 consist of PT Bakrie Swasakti Utama (BSU) for The Grove project that located in Jakarta, PT Graha Multi Insani (GMI) for the Hadinigrat Terrace project that located in Yogyakarta, PT Bakrie Pangripta Loka (BPLK) for the Mutiara Platinum project that located in Jakarta and PT Mutiara Masyhur Sejahtera (MMS) for Kahuripan Nirwana project that located in Sidoarjo. While, inventories of residential houses, apartment and office space under construction as of December 31, 2015 consist of PT Bakrie Swasakti Utama (BSU) for The Grove project that located in Jakarta, PT Graha Multi Insani (GMI) for the Awana Yogyakarta project that located in Yogyakarta, PT Bakrie Pangripta Loka (BPLK) for the Mutiara Platinum project that located in Jakarta and PT Mutiara Masyhur Sejahtera (MMS) for for Kahuripan Nirwana project that located in Sidoarjo.
BSU dan PT Bumi Daya Makmur (BDM), Entitas Anak, mengalami keterlambatan penyerahan unit apartemen (The Grove dan The Wave) kepada pembeli sehingga harus membayar pinalti kepada pembeli masing-masing sebesar Rp 11,97 miliar dan Rp 16,16 miliar pada tahun 2016 dan 2015, yang disajikan dalam akun “Beban Denda Keterlambatan Kepada Pelanggan” pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian(lihat Catatan 37).
BSU and PT Bumi Daya Makmur (BDM), Subsidiaries, has delayed its hand-over of the apartments unit (The Grove and The Wave) to the buyers and paid the penalties to the buyers amounted to Rp 11.97 billion and Rp 16.16 billion in 2016 and 2015, respectively, and presented in “Penalties Expense To Customers” accounts in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (see Note 37).
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, terdapat pembatalan penjualan unit apartemen PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk., Entitas Anak, yang disajikan dalam akun “Rugi atas Pembatalan Penjualan Unit Apartemen dan Rumah” masing-masing sebesar Rp 2,74 miliar dan Rp 10,13 miliar pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
As of December 31, 2016 and 2015, there is a cancellation of the sale of the unit of PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk., Subsidiary, which is presented as "Loss on Cancellation of Sales of Housing and Apartments" amounted to Rp 2.74 billion and Rp 10.13 billion in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
9. PERSEDIAAN (lanjutan) 9. INVENTORIES (continued)