tangguhan 61.333.621.877 61.333.621.877 Total deferred tax liabilities
45. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE Berikut adalah rekonsiliasi pembilang dan penyebut
yang digunakan untuk perhitungan laba (rugi) per lembar saham dasar dan dilusian pada tahun 2016 dan 2015.
The following presents the reconciliation of the numerators and denominators used in the computation of basic and diluted earnings (loss) per share in 2016 and 2015.
2016
Nilai Laba Jumlah Rata-rata per Saham Tertimbang Saham (Rupiah Penuh)/ Laba (Rugi) yang Beredar/ Earnings
Tahun Berjalan/ Average Number per Share Income (Loss) for of Shares (in Rupiah The Year Outstanding Full Amount)
Laba (rugi) per saham dasar Basic earnings (loss) per share
Laba bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik Income attributable to owners
Entitas Induk: of the Parent Entity:
Dari operasi yang dilanjutkan (575.483.120.545 ) 43.521.913.019 (13,22 ) From continued operations
Dari operasi yang dihentikan 27.382.534.974 43.521.913.019 0,63 From discontinued operations
Jumlah (548.100.585.571 ) (12,59 ) Total
2015
Nilai Laba Jumlah Rata-rata per Saham Tertimbang Saham (Rupiah Penuh)/ Laba (Rugi) yang Beredar/ Earnings
Tahun Berjalan/ Average Number per Share Income (Loss) for of Shares (in Rupiah The Year Outstanding Full Amount)
Laba (rugi) per saham dasar Basic earnings (loss) per share
Laba bersih yang dapat
diatribusikan kepada pemilik Income attributable to owners
Entitas Induk: of the Parent Entity:
Dari operasi yang dilanjutkan (769.988.805.109 ) 43.521.913.019 (17,69 ) From continued operations
Dari operasi yang dihentikan 43.717.773.564 43.521.913.019 1,00 From discontinued operations
Jumlah (726.271.031.545 ) (16,69 ) Total
Pada tahun 2016, harga pasar rata-rata saham Entitas Induk sebesar Rp 50, lebih rendah dari harga pelaksanaan waran sebesar Rp 165, oleh sebab itu efek berpotensi saham tersebut tidak diperhitungkan untuk tujuan perhitungan laba bersih per saham dilusian (anti-dilutif).
In 2016, the average market price of the Company’s shares amounted to Rp 50, below from warrants exercise price amounted to Rp 165, therefore, the effects of warrants conversion and stock option were not computed for calculation of diluted earnings per share (anti-dilutive).
Akun ini terdiri dari:
Laba (rugi) yang belum terelasi atas investasi efek yang
tersedia untuk dijual 14.102.082.657 -
Keuntungan aktuaria
6.264.523.286 12.830.099.258
Selisih kurs atas penjelasan laporan
keuangan (538.974.793.566 ) (604.056.044.349 )
Lain-lain 84.106.521.005 (170.228.899 )
Berikut adalah rekonsiliasi pembilang dan penyebut yang digunakan untuk perhitungan laba (rugi) per lembar saham dasar dan dilusian pada tahun 2016 dan 2015.
Nilai Laba Jumlah Rata-rata per Saham Tertimbang Saham (Rupiah Penuh)/ Laba (Rugi) yang Beredar/
Tahun Berjalan/ Laba (rugi) per saham dasar
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk:
Dari operasi yang dilanjutkan (575.483.120.545 ) 43.521.913.019 (13,22 ) Dari operasi yang dihentikan 27.382.534.974 43.521.913.019 0,63
Nilai Laba Jumlah Rata-rata per Saham Tertimbang Saham (Rupiah Penuh)/ Laba (Rugi) yang Beredar/
Tahun Berjalan/ Laba (rugi) per saham dasar
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk:
Dari operasi yang dilanjutkan (769.988.805.109 ) 43.521.913.019 (17,69 ) Dari operasi yang dihentikan 43.717.773.564 43.521.913.019 1,00
Pada tahun 2016, harga pasar rata-rata saham Entitas Induk sebesar Rp 50, lebih rendah dari harga pelaksanaan waran sebesar Rp 165, oleh sebab itu efek berpotensi saham tersebut tidak diperhitungkan untuk tujuan perhitungan laba bersih per saham dilusian (anti-dilutif).
KEUANGAN AND POLICIES
MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT
Dalam aktivitas usahanya sehari-hari, Grup dihadapkan pada berbagai risiko. Risiko utama yang dihadapi Grup yang timbul dari instrumen keuangan adalah risiko pasar (risiko tingkat suku bunga, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga komoditas dan risiko harga saham), risiko kredit, dan risiko likuiditas. Fungsi utama dari manajemen risiko Grup adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko sesuai dengan kebijakan danrisk appetite Grup. Grup secara rutin menelaah kebijakan
dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek terbaik.
In its daily business activities, the Group is exposed to risks. The main risks faced by the Group arising from its financial instruments are credit risk, market risk (i.e. interest rate risk, foreign exchange rate risk, commodity price risk and stock price risk) and liquidity risk. The core function of the Group’s risk management is to identify all key risks for the Group, measure these risks and manage the risk positions in accordance with its policies and Group risk appetite. The Group regularly reviews its risk management policies and systems to reflect changes in markets, products and best market practise.
Direksi Entitas Induk menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum dibawah ini:
The Company’s directors review and approve the policies for managing risks which are summarized below:
Risiko Pasar Market Risks
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat suku bunga, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga komoditas dan risiko harga saham.
Market risk is the risks that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Company is exposed to market risks, in particular, interest rate risk, foreign exchange rate risk, commodity price risk and stock price risk.
Risiko Tingkat Suku Bunga Interest Rate Risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Pengaruh dari risiko perubahan suku bunga pasar berhubungan dengan utang bank jangka pendek dan jangka panjang dari Grup yang dikenakan suku bunga mengambang.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to the Group’s short-term and long-term bank loans with floating interest rates.
Grup didanai dengan utang bank yang dikenai bunga. Oleh karena itu, eksposur Grup tertentu rentan terhadap risiko pasar untuk perubahan tingkat suku bunga terutama sehubungan dengan utang bank jangka pendek dan jangka panjang. Kebijakan Grup adalah mendapatkan tingkat suku bunga yang paling menguntungkan tanpa meningkatkan ekposur terhadap mata uang asing, yaitu dengan mengendalikan beban bunga.
The Group are financed through interest-bearing bank loans. Therefore, the Group’s exposures to market risk for changes in interest rates relate primarily to their short-term and long-term bank loans. The Group’s policies are to obtain the most favorable interest rates available without increasing their foreign currency exposure by managing their interest cost.
Grup mengurangi risiko tingkat suku bunga dengan mengelola penerimaan (terutama yang melekat pada rekening bank, deposito berjangka) dan pembayaran (terutama beban bunga, penjadwalan utang bank jangka pendek dan panjang).
The Group reduces interest rate risk by managing revenues mainly from bank accounts, time deposits and payments mainly for interest expense, scheduling short-term and long-term bank loans.
Pada tanggal 31 Desember 2016 jika suku bunga pinjaman naik atau turun sebesar 5% dibandingkan dengan tingkat suku bunga pinjaman pada tanggal 31 Desember 2016 (dengan semua variabel lainnya dianggap tidak berubah), maka rugi sebelum taksiran manfaat (beban) pajak Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 masing-masing akan turun atau naik sebesar Rp 10,12 miliar.
As of December 31, 2016, if loan interest rates increase or decrease by 5% compared to loan interest rate on December 31, 2016 (assuming all other variables remain unchanged), the loss before provision for tax benefit (expenses) of the Group for the year ended December 31, 2016 will decrease or increase, respectively, by approximately Rp 10.12 billion.
46. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN