• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Pola Penggunaan Obat

Jenis obat dalam penelitian ini adalah golongan obat yang diberikan pada pasien PGK untuk mengatasi penyakit penyerta maupun komplikasi yang mana dalam penelitian ini terdapat 18 jenis obat seperti yang tertera pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Distribusi Jenis Obat Yang Diberikan Pada Pasien PGK

Jenis Obat Jumlah Persentase (%)

Kardiovaskuler Dan

Analgesik Anti Inflamasi 21 4

Anti Hemolitik 3 1

Obat Saluran Pernapasan 10 2

Anti Diabetes 5 1

Sebagaimana telah dipaparkan oleh Dipiro et al (2009) bahwa terapi farmakologis PGK berfokus pada pengobatan penyakit penyerta yang diderita oleh pasien PGK atau dengan kata lain penyakit PGK tidak memiliki lini terapi khusus. Penyakit-penyakit tersebut timbul akibat adanya manifestasi klinis dari PGK. Obat-obatan kardiovaskuler dan antihipertensi merupakan obat yang paling sering digunakan pada pasien PGK dengan persentase sebesar 44%. Seperti sudah disinggung sebelumnya bahwa hipertensi dapat bertindak sebagai faktor resiko penyebab terjadinya PGK

dan dapat pula bertindak sebagai keadaan yang timbul karena adanya PGK.

Kondisi PGK memberikan pengaruh terhadap adanya peningkatan tekanan darah yang disebabkan oleh retensi natrium sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan volume darah intravaskular, kondisi inilah yang menyebabkan peningkatan tekanan darah. Pemberian obat-obatan ini bertujuan untuk mengontrol tekanan darah pasien PGK (Dipiro et al., 2009).

Obat-obatan kardiovaskular yang paling sering diberikan adalah Calcium Channel Blocker (26%), diuretik (19%) dan Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor (15%) seperti ditunjukan pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.6 Distribusi Obat-Obatan Kardiovaskuler Dan Antihipertensi Pada Pasien PGK

Keterangan: ARB: Angiotensin Reseptor Blocker, NO=Nitrit oxide, HRI= HMGCO A Reduktase Inhibior, BB=Beta Blocker, ACEI=Angiotensin-Converting -Enzyme Inhibitor, CCB=Calcium Channel Blocker, AHKS=Antihipertensi Kerja Sentral

Suplemen menempati urutan kedua pada penggunaan obat dalam penelitian ini yang terdiri dari asam folat sebesar 38% (diberikan kepada 55 pasien) pemberian pemberian asam folat pada pasien anemia dengan PGK dapat dikombinasi juga dengan pemberian Pocket Red Cell, preparat besi, serta multi vitamin, dengan disesuaikan pada kondisi anemia yang diderita pasien. Kondisi anemia pada pasien PGK harus segera diatasi karena penurunan suplai oksigen ke jaringan akan menyebabkan hipertensi dan left ventricular hipertrofi yang merupakan salah satu penyebab kematian pada pasien PGK. Anemia juga dapat menyebabkan terjadinya penurunan kesadaran hal ini dikarenakan hemoglobin yang berfungsi untuk membawa

9% 9%

Distribusi Obat-obatan Kardiovaskuler Dan Antihipertensi Pada Pasien PGK

PERSENTASE

oksigen kejaringan jumlanya menurun sehingga menyebabkan suplai oksigen keotak ikut berkurang dan menyebabkan penurunan kesadaran pasien (Hidayat et al., 2010).

Suplemen selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah suplemen kalsium yang diberikan pada 54 pasien (40%). Tujuan pemberian kalsium adalah untuk mengatasi kondisi hiperfosfatemia yang timbul akibat defisiensi kalsium pada pasien PGK. Keseimbangan antara fosfat dan kalsium didalam tubuh dimediasi oleh hormon paratyroid, pada pasien dengan PGK akan terjadi ketidak mampuan ginjal dalam mengeliminasi fosfat sehingga akan menyebabkan hiperfosfatemia yang kemudian menyebabkan penurunana konsentrasi kalsium dalam tubuh secara timbal balik, berkurang nya hormon paratyroid akan menyebabkan stimulasi hormon paratyroid oleh kelenjar paratyroid, hormon paratyroid kemudian akan berupaya untuk menormalkan kalsium dengan cara meningkatkan mobilisasi kalsium pada tulang sehingga akan menyebabkan terjadinya gangguan tulang dan mineral pada pasien PGK. Kalsium asetat dan kalsium karbonat termasuk dalam golongan fosfat binding agent yang bekerja dengan cara mengikat fosfor dari makanan dalam saluran cernah sehingga membentuk kompleks almunium-magnesium atau magnesium fosfat yang bersifat tidak larut sehingga tidak dapat diserap dan akan dikeluarkan melalui feses (Dipiro et al., 2009). Distribusi suplemen yang diberikan pada pasien PGK ditunjukan pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.7 Distribusi Suplemen Pada Pasien PGK

Obat gastrointestinal atau saluran cerna menempati urutan ketiga sebagai obat terbanyak yang diberikan kepada pasien PGK di RSUD Prof.

Dr. W. Z. Johannes yaitu di berikan kepada 69 pasien (12%) obat saluran cernah yang sering digunakan adalah obat-obatan untuk mengatasi mual-muntah pada pasien PGK. Manifestasi klinis pada pasien PGK salah satunya adalah asidosis metabolik asidosis metabolik memiliki salah satu tanda yaitu mual muntah. Obat-obatan saluran cernah yang diberikan berperan dalam mengatasi mual muntah dengan menghambat produksi asam lambung yang berlebih.

Gambar 4.8 distribusi obat-obatan saluran cerna pada pasien PGK

Keterangan: PPI=pompa proton inhibitor, PML=Pelindung Mukosa Lambung, NABIK=Natrium bikarbonat

40%

4%

41%

1% 4% 10%

Distribusi Suplemen Pada Pasien PGK

PERSENTASE

40%

13%

26%

9% 9%

1% 1%

Distribusi Obat-obatan Saluran Cerna Pada Pasien PGK

PERSENTASE

4.2.2 Jumlah Obat

Jumlah Obat dalam penelitian ini didefinisikan sebagai total seluruh jenis obat yang diresepkan pada pasien PGK selama menjalani rawat inap baik itu obat untuk mengatasi penyakit penyerta maupun untuk mengatasi komplikasi. Pasien PGK selama menjalani rawat inap dalam penelitian ini paling sedikit menerima 1-3 jenis obat sementara jumlah obat yang paling banyak diterima oleh pasien PGK yaitu 7 jenis obat, adapun obat yang diterima oleh pasien PGK meliputi rute intravena, oral, subkutan, topikal dan rektal. Jumlah jenis obat yang diterima pasien PGK selama rawat inap dapat dilihat pada gambar 4.9 dibawah ini

Gambar 4.9 Jumlah Jenis Obat Yang Diberikan Pada Pasien PGK

Dengan rata-rata jumlah obat yang dikonsumsi pasien selama rawat inap adalah 3 pasien (4,8%) menerima 16-20 obat, 22 pasien (22,6%) menerima 9-12 obat, 47 pasien (57,1%) menerima 5-8 obat serta sebanyak 12 pasien (14,3%) menerima 1-4 obat. Seperti terlihat pada gambar 4.10 dibawah ini.

67,9%

31,0%

1,2%

1-3 jenis obat 4-6 jenis obat 7 jenis obat Jumlah Jenis Obat Yang DI Berikan Pada Pasien PGK

PERSENTASE

Gambar 4.10 Jumlah Obat Yang Di Konsumsi Pasien PGK Selama Rawat Inap

Jumlah obat yang dikonsumsi oleh pasien PGK di RSUD Prof. Dr.

W. Z. Johannes sangat beragam dan hal tersebut dipengaruhi oleh penyakit lain yang diderita oleh pasien PGK. Selain itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pemberian obat pada pasien di antaranya yaitu pertimbangan manfaat dan resiko, penggunaan obat yang paling dikenal dan teruji secara klinis, penyesuaian obat dengan kebutuhan individu, penyesuaian dosis obat secara individual dan pemilihan cara pemberian obat yang paling aman (Junaidi, 2012). Dengan begitu meskipun pasien memiliki kesamaan jumlah dan jenis penyakit penyerta dapat menerima terapi yang berbeda. Karena dalam sebuah terapi kondisi individu pasien menjadi pertimbangan dalam pemilihan obat.