• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Tanggung Jawab Sosial

IV. PEMBAHASAN

4.2. Konsep CSR

4.2.2. Program Tanggung Jawab Sosial

Kegiatan tanggung jawab sosial Pertamina dilaksanakan sejak Pertamina berdiri. Kegiatan tanggung jawab sosial Pertamina awalnya merupakan bagian dari kegiatan Hupmas Pertamina. Seiring kondisi rill masyarakat dan kebijakan Pemerintah, pada tahun 1993 Pertamina membentuk unit Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) dibawah Direktorat Keuangan dan diresmikan pada tanggal 27 Juni 1994. Berdasarkan SK Menteri Keuangan RI Nomor 316/KMK.016/1994 bahwa BUMN diwajibkan melakukan pembinaan terhadap usaha kecil dan Koperasi dalam rangka mendukung program pemerintah seperti mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi, menciptakan pemerataan pembangunan, mengembangkan potensi usaha kecil dan Koperasi, dan mendorong kemitraan antara BUMN dengan usaha kecil dan Koperasi. PUKK mengemban misi untuk membantu pinjaman modal usaha dengan bunga ringan bagi Usaha kecil dan Koperasi sebagai dana bergulir, dan bantuan hibah untuk pelatihan dan pemasaran dengan memanfaatkan dana sebesar 1-5% dari keuntungan perusahaan yang menjadi bagian pemerintah. Perkembangan selanjutnya sejak tahun 2003, unit PUKK berubah menjadi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang didirikan berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 27 Juni 2003 dan kemudian direvisi oleh Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 dengan tetap berada dibawah Direktorat Keuangan.

Sebagaimana misinya, PKBL dititikberatkan pada pengembangan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Dana untuk program Kemitraan sebesar maksimal 2% dari keuntungan bersih perusahaan dan dana untuk Program Bina Lingkungan maksimal 2%

dari keuntungan bersih perusahaan. Sesuai Peraturan Menteri Negara BUMN dimaksud, pelaksanaan kegiatan PKBL telah diprioritaskan bagi masyarakat yang berada disekitar wilayah binaan perusahaan.

Seiring terbentuknya Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 pasal 74 yang menyebutkan bahwa setiap perseroan wajib memiliki tanggung jawab sosial perusahaan, maka CSR Pertamina mulai berkembang dan pada akhir tahun 2008 secara resmi dibentuk divisi CSR Pertamina. Sumber dana divisi CSR berasal dari dana yang dianggarkan atau termasuk biaya operasional sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 pasal 74 ayat 2 yang menyebutkan bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Dalam menjalankan kegiatannya, CSR Pertamina banyak melakukan program-program bermanfaat untuk masyarakat terutama masyarakat sekitar perusahaan. Divisi ini melakukan kerjasama dengan Divisi PKBL pada unit Bina Lingkungan dalam melakukan tanggung jawab sosial perusahaan.

Berikut program-program tanggung jawab sosial PT Pertamina antara lain :

1. Pendidikan

Kepedulian perusahaan akan kecerdasan bangsa dan Negara tercermin dalam kegiatan CSR perusahaan. Program CSR Pertamina di bidang pendidikan dengan tema “Cerdas Bersama Pertamina”

melingkupi 2 pilar utama yaitu : Pertama, Peningkatan Kualitas Pendidikan melalui Pembangunan/Rehabilitasi Sekolah seperti membantu renovasi bangunan sekolah dari tingkat SD sampai dengan SMP di sekitar kegiatan Pertamina, beserta perlengkapan pendidikan (seperti peralatan laboratorium, sarana komputer, olahraga, dan lainnya). Kedua, Meningkatkan Kecerdasan dan Wawasan Pengetahuan Masyarakat melalui Penyediaan Buku-buku Bacaan untuk Perpustakaan Sekolah/Komunitas Taman Baca Anak yakni penyediaan buku-buku yang memadai baik dari segi koleksi maupun jumlah, diharapkan dapat menumbuhkembangkan minat baca khususnya dikalangan anak-anak dan pelajar. Program Pendidikan tersebut antara lain:

a. Pertamina Youth Program (PYP)

Program kepemudaan merupakan program yang didasari oleh minimnya wawasan masyarakat Indonesia tentang pengelolaan sumberdaya minyak dan gas bumi Indonesia khususnya dan global pada umumnya, serta minimnya pemahaman tentang Pertamina sebagai perusahaan minyak dan gas bumi Nasional.

Program ini diharapkan membuat generasi muda sebagai calon pemimpin Indonesia lebih bijaksana dalam mengelola dan memanfaatkan kekayaan alam untuk kemakmuran rakyat sebesar-besarnya serta menumbuhkan kebanggaan dan rasa memiliki terhadap Pertamina yang selama ini berperan penting dalam pembangunan nasional. Setiap tahunnya perusahaan mengundang intelektual muda/aktivis kampus dari berbagai penjuru Indonesia untuk mengikuti program kepemudaan. Mereka mendapatkan wawasan baru tentang kegiatan minyak dan gas bumi serta energi terbarukan dari bisnis minyak dan gas bumi serta energi terbarukan, mengunjungi lapangan eksplorasi/eksploitasi minyak dan gas bumi serta energi terbarukan, mengunjungi kilang minyak untuk melihat bagaimana minyak mentah diolah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan non-BBM, serta Depot BBM untuk

mengetahui bagaimana penyediaan dan pendistribusian BBM dilakukan sampai ke pelosok-pelosok daerah Indonesia.

b. Pertamina Goes to Campus (PGTC)

Menumbuhkembangkan wawasan dan pengetahuan generasi muda kampus tentang Pertamina beserta bisnisnya. Program ini tidak hanya bagian dari program komunikasi, tetapi juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan kepada stakeholder, khususnya bagi generasi muda kampus.

c. Beasiswa

Bantuan beasiswa diberikan untuk membantu masyarakat dalam upaya memperoleh pendidikan formal, terutama memenuhi program wajib belajar 12 tahun serta memberikan beasiswa bagi mahasiswa-mahasiswa perguruan tinggi yang berprestasi namun memiliki kesulitan biaya untuk menempuh pendidikan. Beasiswa diberikan mulai SD sampai dengan Perguruan Tinggi.

2. Kesehatan

Kepedulian perusahaan akan kesehatan masyarakat terutama anak dibawah umur tercermin dalam program CSR perusahaan. Program CSR Pertamina di bidang kesehatan melingkupi 2 pilar utama yaitu Peningkatan Kualitas Layanan dan Peningkatan Akses Masyarakat pada Pelayanan Kesehatan. Pada tahun 2009 peran CSR Pertamina di bidang kesehatan semakin meluas seperti program Pertamina Sehati yang ditujukan bagi kesehatan anak dan ibu, Clino gigi, bantuan kacamata, katarak, dan Pertamina Peduli Kesehatan. Program Pertamina Sehati meliputi peningkatan pelayanan kesehatan dan mempermudah akses kesehatan bagi anak balita dan ibu. Program ini meliputi pembinaan posyandu serta pemeriksaan kesehatan gizi balita dan ibu hamil/menyusui, bantuan pelayanan peningkatan kesehatan dengan melakukan renovasi fasilitas kesehatan yang tidak memadai, melakukan penyuluhan gizi dan kesehatan, serta memberikan asupan bergizi untuk anak balita dan pemeriksaan kesehatan.

3. Lingkungan

Kepedulian perusahaan terhadap kelestarian dan kualitas lingkungan untuk generasi yang akan datang terintegrasi dalam sebuah tanggung jawab sosial perusahaan. Program CSR Pertamina di bidang lingkungan antara lain program konservasi lingkungan mencakup : a. Penghijauan seperti Green Planet

Melakukan penanaman pohon diberbagai tempat diseluruh Indonesia. Hal ini dilakukan karena keanekaragaman hayati dan hewani yang ada di hutan-hutan Indonesia semakin terancam oleh perusakan yang dilakukan manusia yang tidak bertanggungjawab dan pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan.

b. Pertamina Coastal Clean Up (pembersihan pantai)

Kegiatan pembersihan pantai di Indonesia yang kotor dan tercemar limbah padat yang mana sampah-sampah berserakan seperti halnya pantai disekitar kegiatan operasi perusahaan khususnya unit-unit pengolahan yang berlokasi di pinggir pantai.

c. Pertamina Peduli Lingkungan seperti uji emisi, Biopor, Green Festival.

4. Infrastruktur dan Bencana Alam

Merupakan upaya kepedulian perusahaan terhadap sarana dan prasarana umum, sarana ibadah, dan bencana alam yang melanda Indonesia. Kegiatan ini ditunjukan dengan melakukan pengembangan sarana dan prasarana umum, peningkatan sarana ibadah, serta penanganan saat sebelum dan sesudah bencana alam terjadi.

5. Pemberdayaan ekonomi masyarakat

Sebagian besar masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya di sektor informal seperti pedagang, petani, nelayan, dan wirausahawan yang hasilnya belum tentu secara konsisten memberikan rasa aman dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Upaya meningkatkan nilai ekonomi sektor informal tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti peluang, kemampuan bisnis, serta akses permodalan

dan pasar. Kondisi ini menyebabkan ekonomi masyarakat terpuruk.

Keterbatasan pemerintah dalam menyiapkan sektor formal untuk menampung kebutuhan masyarakat akan pekerjaan merupakan dorongan bagi Pemerintah untuk menciptakan ruang bagi masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan di sektor informal. Oleh karena itu salah satu kebijakan pemerintah adalah mendorong dan membina usaha-usaha kecil dan koperasi diseluruh Indonesia untuk tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan ekonomi masyarakat yang sesungguhnya. Bagi Pertamina, majunya usaha kecil dan koperasi diharapkan dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk mencari kesempatan kerja dan peluang usaha sehingga tidak tergantung pada lapangan kerja sektor formal yang terbatas.

Pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan oleh Pertamina ditangani oleh Program Kemitraan dengan program-programnya sebagai berikut :

a. Penyaluran pinjaman modal usaha

Program ini merupakan upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui kegiatan usaha dan membuka peluang kerja sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan usaha yang dibantu/dibina meliputi : industri rumah, usaha pertanian, usaha peternakan, jasa katering, tenun, dan sebagainya.

b. Bantuan hibah untuk pembinaan dan pelatihan

Kelemahan dalam manajemen usaha, proses produksi, pengemasan, dan manajemen pemasaran merupakan kelemahan lain disamping masalah permodalan dan juga menjadi faktor penyebab kegagalan berwirausaha. Oleh sebab itu, bantuan permodalan saja tidak cukup untuk menghasilkan wirausahawan yang andal, tangguh, dan sukses. Dengan demikian selain membantu memberikan pinjaman modal usaha dengan bunga ringan, Pertamina juga memberikan bantuan hibah bagi mitra binaanya dengan memberikan pelatihan kewirausahaan, usaha,

dan keterampilan dalam bidang pertanian, peternakan, dan lain-lain.

c. Pembentukan pasar atau jaringan pasar

Keberhasilan usaha kecil dan koperasi untuk mengembalikan pinjaman pinjaman modal usaha tergantung pada keberhasilannya menuai hasil usahanya melalui pemasaran berbagai produk maupun jasa. Tidak semua pelaku usaha mampu menciptakan pasar atau lemah dalam mengakses pasar. Oleh karena itu, Pertamina memberikan bantuan hibah untuk mengembangkan pasar atau memudahkan akses para mitra binaannya untuk mendapatkan pasar melalui keikutsertaan mitra binaan Pertamina dalam pameran-pameran yang dilaksanakan di Indonesia maupun di luar negeri. Lebih dari 119 mitra binaan telah mendapatkan kesempatan memasuki pasar, dan memungkinkan terjadinya transaksi, atau membuka pasar baru lewat pameran tersebut.