• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.3 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan dalam peneitian ini mengadaptasi dari dua model, yaitu model dari Sugiyono (2013) dan modeldari Borg dan Gall (1983) yang keduannya terdiri dari 10 langkah. Sugiyono (2010) mengungkapkan bahwa terdapat 10 langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan, yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) produksi masal.

Berikut adalah bagan kesepuluh langkah 3.1.Secara garis besar kesepuluh langkah tersebut dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu analisis kebutuhan, pengembangan produk, dan uji coba produk.

Gambar 3.1 Bagan langkah-langkah penelitian R & D menurut Sugiyono (2013)

Potensi dan Masalah Pengumpulan data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Ujicoba Produk Revisi Produk Ujicoba Pemakaian Revisi Produk Produksi Masal

Gambar bagan 3.1 menunjukkan bahwa penelitian berangkat dari adanya potensi masalah yang terjadi di lapangan. Setelah potensi masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan permasalaan sangat krusial, selanjutnya peneliti perlu melakukan pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang cukup sehingga dapat melakukan penelitian pengembangan. Informasi yang didapatkan oleh peneliti digunakan untuk perencanaan produk yang akan dikembangkan. Produk yang akan dihasilkan perlu didesain terlebih dahulu oleh peneliti. Desain produk dalam bidang pendidikan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan yang ada Sugiyono (2013).

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti yaitu validasi desain untuk menilai produk yang disusun oleh peneliti. Perbaikan produk perlu peneliti lakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk yang telah disusun. Tahap selanjutnya adalah uji coba produk, produk yang disusun oleh peneliti baru dapat digunakan jika produk telah divalidasi dan direvisi. Setelah diuji coba, tahap berikutnya yaitu revisi produk, kemudian dilakukan uji coba pemakaian pada kelas yang lebih besar. Jika ditemukan kelemahan dan kekurangan terhadap produk yang disusun oleh peneliti, maka dilakukan revisi produk lagi kemudian produk tersebut dapat diproduksi secara masal. Langkah-langkah penelitian menurut Borg & Gall (dalam Sanjaya: 2013) dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Bagan Pengembangan Produk Menurut Borg and Gall

Model yang kedua dari Borg dan Gall (dalam Sanjaya: 2013) yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut: (1) riset dan pengumpulan informasi termasuk studi literature dan observasi kelas, Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi dengan melakukan studi literature dan observasi kelas. (2) Perencanaan yang meliputi merumuskan tujuan, menetapkan skuen pelajaran serta pengujian dalam skala terbatas. Tahap ini peneliti dapat merumuskan tujuan dan mengujikan desain dalam skala yang terbatas. (3) Pengembangan produk awal (preliminary form of product) termasuk mempersiapkan bahan-bahan pelajaran, buku pegangan, dan perangkat penilaian (4) Uji lapangan produk awal yang melibatkan satu sampai tiga sekolah dengan mengikutsertakan 6 hingga 12 subjek dan menggunakan teknik wawancara, observasi dan angket, setalah itu hasilnya dianalisis untuk menemukan kelemahan-kelemahannya. Pada tahap uji lapangan

Penelitian dan Pengumpulan data (research and collecting)

Perencanaan

(planning)

Pengembangan draf produk

(develop preliminary form of product)

Uji coba lapangan awal (preliminary

field testing)

Merevisi hasil uji coba (main porduct

revision)

Uji coba lapangan

(main field testing)

Penyempurnaan Produk Hasil Uji Coba Lapangan

(operational product revision)

Uji Pelaksanaan Lapangan

(operational field testing)

Penyempurnaan Produk Akhir

(final product revision)

Diseminasi dan Impelementasi

ini lebih banyak menekankan pada proses disamping hasil belajar. (5) Hasil analisis menunjukkan bahwa produk awal tersebut direvisi sehingga menjadi produk yang lebih baik. (6) Uji lapangan terhadap produk yang diperbaiki dalam skala yang lebih luas. Pada tahap ini selain data kualitatif untuk menilai proses, juga dikumpulkan data kuantitatif hasil pretest dan postest. (7) Revisi produk berdasarkan hasil uji produk tersebut. (8) Uji lapangan pada skala yang lebih luas lagi dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan angket, selanjutnya data tersebut dianalisis. (9) Revisi akhir produk berdasarkan hasil analisis data pada uji lapangan terakhir. (10) Desiminasi dan melaporkan produk akhir hasil penelitian dan pengembangan.

Model Borg dan Gall (dalam Sanjaya, 2013) ini juga terdiri dari 10 langkah. Langkah-langkah dari Borg dan Gall lebih kompleks dari langkah-langkah Sugiyono, karena pada langkah-langkah Borg dan Gall selalu melakukan revisi dengan mengulang tahapan. Kedua model penelitian dan pengembangan tersebut merupakan dasar dari model yang akan digunakan.Uji coba terbatas dilakukan untuk mengetahui dampak Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang mengakomodasi permainan anak terhadap kemampuan siswa dalam memahami materi. Dua model tersebut tahapan dimodifikasi sampai dengan tahap uji coba terbatas karena keterbatasan peneliti dalam hal waktu, tenaga dan biaya. Adapun tahap-tahap yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh gambar 3.3.

Gambar 3.3 Bagan prosedur penelitian pengembangan

TAHAP 4

INSTRUMEN UJI COBA TERBATAS

Instrumen Siap Digunakan Istrumen Observasi

Terstandar Validasi

Pengembangan Kuesioner Siswa

Wawancara Guru

Test

Revisi TAHAP 1

STUDI PENDAHULUAN

Analisis Potensi Masalah

Instrumen Pengumpulan Data Awal

Pengumpulan Data Awal

Deskripsi Temuan Data Awal Kajian Literatur Instrumen Siap Digunakan Penyusunan Instrumen Validasi Instrumen Revisi TAHAP 3 VALIDASI PRODUK Instrumen Terstandar Revisi Produk Validasi Ahli

Analisis Data Kuatitatif & Kualitatif

TAHAP 2 PEMBUATAN PRODUK

Penilaian

Identitas, Tema, Subtema, KD, Indikator, & Tujuan

Pembelajaran

Penulisan, Indikator, Tujuan Pembelajaran Analisis KD, Indikator,

Tujuan Pembelajaran

Analisis Konteks Siswa

Mengembangkan Materi

Mengembangkan Proses Pembelajaran

TAHAP 5 UJI COBA TERBATAS

Bagan 3.3 memaparkan tahapan-tahapan dalam mengembangkan RPPH berbasis permainan tradisional, adapun tahap pengembangan tersebut peneliti paparkan sebagai berikut: (1) studi pendahuluan, (2) pembuatan produk, (3) validasi produk, (4) instrumentasi uji coba, dan (5). uji coba produk. selanjutnya peneliti akan menguraikan tahapan–tahapan penelitian dan pengembangan (Research and Development) RPPH sebagai berikut.

Tahap pertama yaitu tahap studi pendahuluan yang memodifikasi langkah dari Sugiyono 2014 dan Borg & Gall (dalam Sanjaya: 2013) pada pengumpulan data. Tahap ini diawali dengan peneliti melakukan kajian literatur terhadap implementasi Kurikulum 2013 di sekolah dasar. Peneliti selanjutnya melakukan analisis potensi dan masalah terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 pada 5 Sekolah Dasar yang ada di Yogyakarta yaitu SDNSB, SDNJ, SDNN, SDKG, dan SDKJB. Pengumpulan data awal penelitian diperoleh dari kajian literatur dan analisis potensi masalah yang menghasilkan deskripsi temuan awal. Langkah selanjutnya berdasarkan deskripsi temuan awal yang telah diperoleh, peneliti menyusun instrumen untuk mengumpulkan data yang diperlukan demi terlaksananya penelitian. Instrumen yang telah disusun kemudian divalidasi oleh ahli. Instrumen siap untuk digunakan apabila ahli mengatakan telah sesuai untuk penelitian. Tahap revisi perlu dilakukan apabila ahli mengatakan istrumen yang disusun tidak sesuai untuk penelitian. setelah proses validasi instumen selesai.

Tahap kedua adalah penyusunan produk yang menggunakan langkah dari Borg & Gall (dalam Sanjaya: 2013) pada perencanaan dan pengembangan draft produk. Produk yang disusun berupa RPPH yang diakomodasikan dengan

permainan anak. Langkah yang dilakukan pada tahap ini diawali dengan identifikasi. Identifikasi yang dilakukan dengan menganalisis kompetensi dasar dan kebutuhan siswa. Analisis yang dilakukan tersebut akan menghasilkan indikator dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai dalam pembelajaran. Indikator dan tujuan pembelajaran tersebut selanjutnya menjadi dasar pengembangan materi, proses pembelajaran serta penilaiannya.

Tahap ketiga yaitu validasi produk yang menggunakan langkah dari Sugiyono (2013). Validasi dilakukan untuk menentukkan kelayakan dari produk yang akan digunakan untuk uji coba. Desain produk berupa RPPH yang telah disusun oleh peneliti dilakukan validasi oleh 12 pakar/ahli. Keduabelas ahli tersebut adalah ahli kurikulum, ahli pembelajaran, ahli permainan, ahli matematika, ahli bahasa Indonesia, ahli PPKn, ahli PJOK, ahli SBDP, ahli IPA, ahli IPS, kepala sekolah, dan guru. Hasil dari validasi ahli adalah data baik kuantitatif maupun kualitatif yang selanjutnya dianalisis untuk melakukan revisi. Data kuantitatif diperoleh dari penilaian ahli terhadap RPPH sehingga dapat diketahui kualitasnya. Data kualitatif diperoleh dari komentar dan saran ahli yang selanjutnya dapat menjadi dasar bagi peneliti melakukan perbaikan pada RPPH. Produk yang telah divalidasi ini selanjutnya direvisi sehingga dapat masuk ke tahap selanjutnya dalam penelitian.

Tahap keempat adalah pengembangan instrumen untuk digunakan dalam uji coba terbatas yang merupakan tambahan dari peneliti. Uji coba terbatas dalam penelitian ini menggunakan instrumen yang sudah terstandar dan belum terstandar. Instrumen terstandar yang digunakan oleh peneliti adalah lembar

observasi pembelajaran dari buku materi pelatihan guru implementasi Kurikulum 2013 tahun 2014 (Kemendikbud, 2014). Instrumen yang belum terstandar perlu dilakukan validasi. Tahap ini diawali dengan pengembangan instrumen yang meliputi kuesioner tanggapan siswa setelah mengikuti pembelajaran berbasis permainan anak. Pedoman wawancara terhadap guru mengenai pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti serta instrumen tes untuk sebagai pretest dan posttest. Ketiga jenis instrumen tersebut divalidasi dan dilakukan revisi sehingga siap untuk digunakan.

Tahap kelima yaitu uji coba terbatas yang menggunakan langkah dari Sugiyono (2013) dan Borg & Gall (dalam Sanjaya: 2013). Tahap ini dilakukan apabila produk RPPH telah selesai direvisi dan seluruh instrumen uji coba terbatas siap digunakan berdasarkan hasil validasi dan revisi. Tahap uji coba terbatas ini diawali dengan pemberian soal pretest terlebih dahulu untuk mengukur keadaan awal siswa dan diakhiri dengan posttest sehingga dapat diketahui perbedaannya setelah penerapan permainan anak dalam pembelajaran. Peneliti juga memberikan kuesioner tanggapan siswa dan melakukan wawancara dengan guru terkait pelaksanaan ujicoba terbatas. Uji coba dikatakan terbatas karena hanya difokuskan pada 5 siswa yang akan dijadikan sampel. Penelitian berakhir hanya sampai langkah ini karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya.