• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Rancangan Pembelajaran Sejarah dengan Menggunakan Model

Langkah-langkah pembelajaran ( Sintaks) harus mengintegrasikan aspek- aspek pembelajaran yang meliputi :

1) Penguatan Pendidikan Karakter ( PPK) ; karakter yang diperkuat terutama 5 karakter, yaitu religus, nasionalis, mandiri, gotong- royong dan integritas.

2) Literasi (GLS tahap ketiga yakni pembelajaran literasi)

3) Ketrampilan 4C ( Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collborative)

4) Kemampuan berpikir tingkat tinggi ( HOTS) 35

Dalam hal ini pembelajaran dirancang agar siswa aktif, interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi, memberi ruang yang cukup dan tumbuhnya prakarsa, kreaktivitas dan kemandiran sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.

Adapun tahap-tahap dalam rancangan pembelajaran tersebut adalah : a. Perencanaan

Dalam hal perencanaan ini guru menyiapkan rancangan pembelajaran yang akan dipakai dalam menyampaikan materi kepada para siswa. Langkah-langkah yang perlu dipersiapkan dalam rancangan adalah sebagai berikut:

1) Menentukan KD

Kompetensi dasar merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang terkait dengan muatan atau mata pelajaran.36

Para ahli, antara lain Resier dan Dick (1996), menyarankan bahwa dalam merumuskan indikator ketercapaian KD dengan memperhatihkan hal sebagai berikut :

(a) Rumuskan indikator dengan kata kerja (action verb) ataukata kerja operasional, yang terkait dengan ranah belajar/aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan.

(b) Rumusan Indikator kompetensi dasar hanya memuat satu kemampuan, baik yang menyangkut kompetensi sikap, pengetahuan maupun ketrampilan. Rumusan indikator ini memuat dua aspek, yakni aspek kemampuan dan aspek apa

35 Hendra Kurniawan, Literasi Dalam Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta: Gafa Media, 2018, hlm.172-173.

36 T. G . Ratumanan, Imas Rosmiati, Perencanaan Pembelajaran, Depok : Rajawali Pers, 2019, hlm 245.

yang harus dikuasai /dipelajari(sikap, pengetahuan, dan ketrampilan). Rumusan indikator memuat dua kemampuan dengan tiga aspek, yakni aspek kemampuan, apa yang dipelajari, dan hasil yang diharapkan dari kemampuan yang ditunjukkan oleh peserta didik.

(c) Rumusan indikator kompetensi dasar sedapat mungkin harus diurutkan secara berjenjang, mislanya mulai dari yang mudah, sedang, kemudian sulit. Ini harus dilakukan mengingat dalam kurikulum berbasis kompetensi, perjenjangan kemampuan harus tampak. Selalin itu, perjenjangan dilakukan agar keragaman kemampuan peserta didik dapat tercermin dalam rumusan Indikator KD.

(d) Rumusan indikator harus mencakup ketiga kemampuan/

kompetensi di atas, yakni sikap,pengetahuan dan ketrampilan.37 Dalam hal ini peneliti mengambil KD yang ada dalam silabus mata pelajaran sejarah kelas XI. KD yang diambil yaitu KD 3.1 yang berbicara mengenai menganalisis kerajaan maritim Indonesia pada masa Hinddu-Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial ekonomi dan kebudayan serta pengaruhnya dalam kehidupan bermasyrakat. Kompetensi dasar 3.1 lni lebih mengambarkan aspek pengetahuan. Pada kompetensi dasar 4.1 ini menyajikan hasil analisis tentang kerajaan - kerajaan maritim di Indonesia pada masa Hinddu- Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial, ekonomi dan kebudayan serta pengaruhnya dalam kehidupan masyrakat Indonesia pada masa kini dan bentuk tulisan dan media lain. Kompetensi dasar bagian ini lebih mengambarkan aspek ketrampilan.

37 Wachyu Sundayna, Telaah Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran, Jakarta : Erlangga, 2017, hlm 106 -107.

2) Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan kepada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran perminggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. 38

Alokasi waktu yang digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing pada materi mengenai kerajaan-kerajaan maritim pada masa Hinddu-Buddha di Indonesia yaitu membutuhkan waktu 270 menit (2 kali pertemuan).

3) Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan kompetensi dasar dengan mengunakan kata kerja operasional yang dapat diobservasi dan diukur berdasarkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Dituangkan dalam bentuk deskripsi yang memuat unsur ABCD (Audience, Behavior,Condition, dan Degree;) memberi gambaran proses dan pencapaian hasil pembelajaran. 39

Menurut Richards (2001), terdapat beberapa karakterstik dalam merumuskan tujuan pembelajaran, yakni :

(a) Rumusan tujuan pembelajaran harus terkait dengan hasil belajar.

38 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta : Kencana Prenada Media Grup, 2019, hlm 58.

39 Hendra Kurniawan, Literasi dalam Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta : Gava Media, 2018 ,hlm 171.

(b) Rumusan tujuan pembelajaran harus terkait dengan tujuan kurikuler, yang dalam silabus dinyatakan dalam bentuk kompetensi dasar.

(c) Tujuan pembelajaran harus dinyatakan secara operasional atau spesfik dengan menggunakan kata kerja.

(d) Rumusan tujuan pembelajaran harus dapat dijangkau atau dicapai peserta didik (feasible). 40

Pada pembelajaran ini dipilih kompetensi dasar 3.1 dan 4.1 kelas XI yang dimana dalam kompetensi 3.1 menganalisis kerajaan maritim pada masa Hinddu-Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial ekonomi dan kebudayan serta pengaruhnya dalam kehidupan masyrakat Indonesia pada masa kini dan 4.1 menyajikan hasil analisis tentang kerajaan maritim pada masa Hinddu-Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial ekonomi dan kebudayan serta pengaruhnya dalam kehidupan masyrakat Indonesia pada masa kini dalam bentuk tulisan dan media lain. Berdasarkan dari kompetensi dasar dan indikator maka tercipta tujuan pembelajaran yang terbagi dalam aspek pengetahuan dan ketrampilan.

Dalam aspek pengetahuan sebagai berikut :

a) Dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing peserta didik mampu mengidentifikasi

tentang kerajaan maritim pada masa Hinddu-Buddha dalam sistem pemerintahan dengan cermat dan tanggung jawab.

b) Dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Snowball throwing peserta didik mampu menjelaskan kerajaan

40 Wachyu Sundayana, Telaah Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran, Jakarta : Erlangga, 2017, hlm 110 – 111.

maritim di Indonesia pada masa Hinddu-Buddha dalam bidang sosial ekonomi dan kebudayaan dengan benar dan jujur.

c) Dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing peserta didik mampu menyimpulkan pengaruh

Hinddu -Buddha dalam kehidupan masyrakat Indonesia pada masa kini dengan benar dan tanggung jawab.

Pada aspek ketrampilan tujuan pembelajaranya sebagai berikut : a) Dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe

Snowball Throwing peserta didik mampu mengolah informasi

tentang sistem pemerintahan, sosial ekonomi dan kebudayaan serta pengaruh bagi kehidupan masyrakat Indonesia pada masa kini.

4) Menentukan Materi

Materi Pembelajaran (instructional materials) secara garis besar adalah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang perlu dipelajari oleh peserta didik. Secara khusus, jenis -jenis materi pembelajaran terdiri dari fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan sikap atau nilai. Anderson dan Krathwohl (2001), menggunakan istilah dimensi pengetahuan dan membaginya atas, pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognisi. Dengan demikian materi pembelajaran terdiri atas fakta, konsep, prinsip, prosedur, metakognisi dan sikap atau nilai. 41

41 T. G . Ratumanan, Imas Rosmiati, Perencanaan Pembelajaran, Depok : Rajawali Pers, 2019, hlm 149.

Dalam pengorganisasian materi pembelajaran, terdapat tiga prinsip penting yang perlu diperhatihkan yaitu:

(a) Relevansi mengandung arti adanya keterkaitan dan kesesuaian antar komponen. Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian kompetensi (SK dan KD, atau KI dan KD).

Materi pembelajaran yang dikembangkan harus diarahkan untuk memenuhi pencapaian kompetensi peserta didik yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

(b) Konsistensi

Konsistensi mengandung arti hubungan antara komponen – komponen harus taat asas. Materi Pembelajaran yang harus dipelajari peserta didik, harus berkaitan atau bersesuaian dengan kompetensi dasar.

(c) Kecukupan

Prinsip kecukupan (adequate) mengandung arti cakupan atau materi yang dipelajari peserta didik seharusnya cukup memadai untuk menunjang tercapainya penguasaan kompetensi dasar.

Untuk menjamin prinsip ini, maka dari setiap kompetensi dasar dijabarkan indikator pencapaian kompetensi, selanjutya dari setiap indikator pencapaian kompetensi (IPK), ditetapkan materi pembelajaranya.

Kompetensi dasar yang dipilih dalam pembelajaran, memuat fakta yaitu Kerajaan Maritim pada masa Hindu-Buddha di Indonesia, Konsepnya sistem pemerintahan, sistem sosial ekonomi dan sistem kebudayaan, Prosedurnyaperkembangan Kerajaan Maritim pada masa Hinddu-Buddha di Indonesia.

5) Menentukan Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang memperlihatkan prosedur sistematis bagi guru dalam mengorganisasikan pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. 42Model yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah model Kooperatif tipe

42 Hendra Kurniawan, Literasi Dalam Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta : Gava Media, 2018, hlm 72.

Snowball Throwing, dengan menggunakan model ini berharap para siswa

dapat semangat dan aktif dalam belajar sejarah.

6) Menentukan Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat didefinisikan sebagai segala bentuk yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi yang bersifat mendidik ( Pedagogis) yang digunakan oleh guru untuk membantu peserta didik memahami bahan ajar yang disampaikan dalam proses atau interaksi pembelajaran.43 Dalam kaitan ini, Anderson (1991) membagi media pembelajaran kedalam dua kategori, yakni alat bantu pembelajaran ( instructional aids) dan media pembelajaran (instructional media). Alat bantu pembelajaran merujuk pada perlengkapan atau alat

untuk membantu guru memperjelas materi (informasi) yang akan disampaikan, sedangkan media pembelajaran merujuk pada media yang memungkingkan terjadinya interaksi antara karya pengembangan mata pelajaran dengan siswa atau peserta didik. Dalam interaksi ini, terjadi suatu proses belajar dalam diri siswa ketika menggunakan media pembelajaran. Contoh alat bantu pembelajaran adalah OHP, LCD projector, slide, foto, poster, grafik, flip-chart, model, benda yang

sebenarnya, bahkan lingkungan belajar yang dimanfaatkan untuk memperjelas materi pembelajaran. Sementara itu, contoh media pembelajaran antara lain Computer Assisted Language Teaching, untuk mendukung teknik pengajaran tersebut, guru dapat menggunakan

43 Wachyu Sundayana, Telaah Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran, Jakarta : Erlangga, 2017, hlm 116 -117.

berbagai media sosial yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran, seperti Edmodo.44 Dalam memilih media pembelajaran yang baik terdapat berbagai kriteria yaitu ketepatan media dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, kesesuaian media dengan karekterstik sasaran, kemudahan dalam memperolehnya dan ketersediaan biaya untuk pengadaanya.

7) Menentukan Sumber Belajar

Belajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi didalamnya, salah satu komponen dalam belajar yaitu sumber belajar. Sumber belajar adalah alat atau barang yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan. 45 Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar serta sumber belajar lain yang relevan.

Sumber belajar yang dipakai dalam pembelajaran ini melalui buku BSE Sejarah untuk SMA /MA Kelas XI program ilmu pengetahuan sosial penulis Dwi Ari Listiyani dan Kemedikub. 2017. BSE Sejarah untuk SMA/ MA Kelas X . Edisi Revisi, penulis Ratna Hapsari.

44 Ibid ., 117 - 118

45 H. Ali Mudlofir, Evi Fatimatur Rusydiyah, Desain Pembelajaran Inovatif dari teori ke praktik, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2016, hlm 193.

8) Lampiran

Berisi instrumen pendukung yakni instrumen penilaian (sikap, pengetahuan dan ketrampilan) termasuk skoring dan uraian materi.46 Dalam pembelajaran ini instrumen penilaian afektif berupa instrumen sikap interkultural sesuai dengan materi yang dipelajari, instrumen penilaian kognitif berupa soal uraian serta penilaian instrumen psikomotorik membuat laporan tertulis.

b. Gambaran Pelaksanaan 1 ) Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditunjukkan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap pendahuluan diurainkan sebagai berikut :

(a) Orientasi, yakni kegiatan memustkan perhatian peserta didik pada materi yang akan dipelajari. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menunjukkan benda yang menarik, menunjukkan gambarnya pada LCD, memberikan ilustrasi, membaca berita surat kabar dan sebagainya.

(b) Apersepsi,yakni kegiatan yang memberikan persepsi awal kepada peserta didik berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.

46 Hendra Kurniawan, Literasi dalam Pembelajaran Sejarah, Yogyakarta : Gava Media, 2018 hlm 176.

(c) Motivasi, yakni kegiatan mendorong peserta didik untuk dapat terlibat aktif dalam kegitan pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menunjukkan atau memberikan gambaran manfaat yang akan diperoleh peserta didik bila mempelajari materi yang akan dibahas.

(d) Pemberian acuan, yakni kegiatan memberikan gambaran materi yang akan dipelajari dan bagaimana kegiatan pembelajaran akan dilakukan. Pemberian acuan dapat dilakukan dengan cara memberikan penjelasan garis besar materi pokok atau uraian

materi yang akan dipelajari, pembagian kelompok dan menjelaskan mekanisme kegiatan pembelajaran sesuai dengan langkah -langkah kegiatan inti pada pembelajaran.

Permendikbud No.103 tahun 2014 mendeskripsikan peran guru dalam kegiatan pendahuluan antara lain:

(a) Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan (b) Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan

dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan.

(c) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari - hari.

(d) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilalukan.

(e) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaan yang akan digunakan .47

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar. Tahap ini merupakan tahap yang

47 T. G. Ratumanan, Imas Rosmiati, Perencanan Pembelajaran, Depok : PT RAJAGRAFINDO, 2019, hlm 240.

penting dalam kegiatan pembelajaran. Guru perlu merancang kegiatan menjamin terjadinya keterlibatan peserta didik secara aktif baik fisik maupun mental sehingga dapat mencapai kompetensi inti dan kompetensi dasar. Rancangan kegiatan ini perlu memperhatikan terciptanya kegiatan pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, memotivasi sekaligus menantang peserta didik untuk melakukan aktivitas menemukan dan mengonstruksi pengetahuan. 48 3) Penutup

Dalam kegiatan penutup ini, guru dan peserta didik melakukan refleksi dalam pembelajaran tersebut, dimana refleksi adalah aktivitas pembelajaran berupa penilaian atau umpan balik para siswa terhandap guru setelah mengikuti serangkaian proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi :

(a) Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung.

(b) Memberikan umpan balik terhandap proses dan hasil pembelajaran.

(c) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik individual maupun kelompok.

48 Ibid,. 241.

(d) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

Dalam Permendikub No. 103 Tahun 2014 dideskripsikan bahwa kegiatan penutup terdiri atas kegiatan- kgiatan berikut :

(a) Kegiatan guru bersama peserta didik , yaitu membuat rangkuman/

simpulan pelajaran, melakukan refleksi terhandap kegiatan yang sudah dilaksanakan dan memberi umpan balik terhandap proses dan hasil pembelajaran.

(b) Kegiatan guru, yaitu melakukan penilaian, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, tugas pengayaan, layanan konseling dan atau memberikan tugas baik individu maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuaan berikutnya. 49

Adapun contoh kegiatan pembelajaranya adalah sebagai berikut : 1) Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran. Bagian-bagian dari pendahuluan yaitu yang pertama guru mengawali pembelajaran tersebut dengan memberi salam kepada para siswa dan guru memimpin doa secara universal, yang kedua guru memperhatikan kesiapaan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang akan disampaikan dimana guru memprsensesi para siswa tersebut, guru juga meminta para siswa untuk memperhatikan kebersihan yang ada ada disekitar mereka mislanya dengan memungut sampah yang ada dimeja atau lantai dalam ruangan kelas tersebut. Guru juga meminta siswa untuk memperhatinkan kerapian dalam berpakain mislanya ada siswa yang rok atau celana yang belum rapi maka guru menyuruh untuk merapikan rok atau

49 Ibid ., 244-245.

celana. Langkah ketiga guru memberi motivasi kepada para siswa -siswi untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran yang disampaikan mislanya guru memberi motivasi bahwa dengan belajar sejarah ini dapat mengembangkan pengetahuan kita lebih luas lagi demi masa depan para siswa.

Langkah keempat guru memberikan aprespsi kepada siswa dengan menyampaikan materi yang akan dipelajari oleh para siswa dan model yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut. Dalam pertemuan pembelajaran ini guru menyampaikan kompetensi dasar yang dipakai yaitu KD 3.1 dan 4.1 serta guru pun memberi tahu mengenai model yang dipakai dalam pembelajaran tersebut adalah model Kooperatif tipe Snowball Throwing.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar.

Dalam rancangan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing terdapat kegiatan inti yang pertama yaitu langkah mengamati yang dimana guru menanyakan materi mengenai kerajaan – kerajaan martim yang ada Indonesi dalam sistem pemerintahan yang ditampilakan melalui power point. Materi -materi yang ditampilkan kerajaan kerajaan maritim yang ada di Indonesia yaitu Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Holing, Melayu, Sriwijaya,Mataram

Kuno,Medang Kemulan, Kediri, Singasari, Bali, Pajajaran dan Majahpahit dalam sistem pemerintahanya.

` Pada langkah yang kedua yaitu menanyakan, dimana guru memberi pertanyaan kepada para siswa terkait dengan materi yang baru disampaikan yaitu tentang kerajaan maritim pada masa Hinddu – Buddha dalam sistem pemerintahan, terkait dengan materi tersebut,guru memberikan pertanyaan tentang bukti utama dari peninggalan kerajaan kutai adalah apa? dan sistem pemerintaha dari kerajaan Sriwijaya seperti apa? Siswa- siswai menjawab pertanyaan guru tersebut dengan baik dan benar, setelah itu guru juga memberikan kesempatan kepada para siswa- siswi tersebut guru bertanya kepada guru mengenai materi yang baru dijelaskan tersebut.

Langkah yang ketiga yaitu mengumpulkan informasi yang dimana guru membagi para siswa dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang dalam kelompok tersebut dalam kelompok ini guru membagi secara heterogen yang dimana berdasarkan jenis kelamin, etnis, agama maupun kemampuan akademik. Guru kemudian menyampaikan informasi kepada siswa mengenai dengan prosedur pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan Snowball Throwing tersebut dengan mengaitkan materi tentang Kerajaan-kerajaan Maritim pada masa Hinddu-Buddha di Indonesia dalam sistem pemerintahan.

Guru memanggil para ketua kelompok dan menjelaskan materi yang akan dibahas serta pembagian tugas kelompok, mislanya guru

menyampaikan kelompok satu akan berdiskusi mengenai materi tentang kerajaan Kediri, kelompok dua kerajaan Melayu, dan seterusnya berdasarkan materi yang disampaikan tersebut, setelah mendapat penjelasan mengenai materi apa yang akan dibahas dalam kelompok para ketua kelompok kembali kelompokny masing -masing dan menyampaikan kepada para anggota kelompoknya mengenai apa yang telah disampaikan oleh guru tersebut. Siswa berdiskusi dan membahas mengenai tugas yang diberikan oleh guru, setelah para siswa mendiskusikan atau membahas tugas tersebut yang terkait dengan materi.

Guru meminta para siswa di setiap kelompok untuk membuat pertanyaan dalam kertas yang terkait dengan materi yang disampaikan oleh guru . Siswa kemudian menuliskan pertanyaan tersebut dalam kertas kemudian digulung kertas tersebut yang berisi pertanyaan dibuat seperti bentuk bola. Guru kemudian meminta para siswa untuk melemparkan kertas tersebut ke kelompok yang satu dan kelompok lainya. Siswa yang mendapat bola kertas yang dilemparkan tersebut diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang terdapat dalam kertas tersebut yang didapatkan melalui diskusi bersama anggota kelompoknya.

Pada langkah keempat ini yaitu mengasosiasi yang dimana setiap anggota kelompok berperan dalam menjawab dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kelompok lain melalui diskusi bersama kelompok dan guru juga memberikan para siswa buku pelajaran sebagai refernsi dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Siswa yang diutus

dalam setiap kelompoknya maju kedepan kelas untuk menyampaikan jawaban atas soal-soal yang sudah dikerjakan dan dibahas dalam kelompok. Kelompok-kelompok yang belum memilki giliran untuk maju dalam menyampaikan pertanyaan yang telah dikerjakan diminta untuk menyimak dengan baik apa yang disampaikan oleh kelompok yang memprsentasikan tersebut. Dengan menyampaikan prsentasi jawaban pertanyaan tersebut kemudian guru memberikan arahan atau tambahan mengenai dengan apa yang telah dikemukakan atau yang disampaikan siswa terkait dengan pertanyaan yang dikerjakan dalam kelompok.

3) Penutup

Dalam kegiatan penutup ini guru mengajak siswa untuk berrefleksi terhadap nilai-nilai yang diperoleh dari materi yang disampaikan oleh guru dan dipelajari oleh siswa serta para siswa diminta untuk memberi kesimpulan mengenai materi yang didapatkan tersebut. Setelah memberi refleksi dan kesimpulan guru memberi penugasan siswa dalam kelompok untuk membuat laporan tertulis mengenai Kerajaan Maritim pada masa Hinddu-Buddha yaitu Kerajaaan Kutai,Tarumanegara, Sriwijaya, Mataram Kuno dan Kediri dalam sistem pemerintahan, sosial ekonomi dan kebudayan serta pengaruh bagi kehidupan masyrakat Indonesia pada masa kini.

c. Evaluasi

Evaluasi (evalution) merupakan proses yang sistematis meliputi pengukuran dan penilaian untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan telah dicapai. 50

Dalam hal memberikan evaluasi ini terdapat 3 aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek kognitif merupakan penilaian berkaitan dengan penilaian terhandap dimensi pengetahuan (kognisi) peserta didik berupa fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Dan pada aspek afektif berkaitan dengan sikap dan tata nilai, terdapat hubungan timbal balik antara sikap dan pengetahuan seseorang. Aspek psikomotorik adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan atau dalam menampilkan ketrampilan tertentu.51 Berdasarkan pengertian 3 aspek diatas maka dalam evaluasi kognitif guru membuat lima butir soal essay yang berkaitan dengan materi yang telah diberikan kepada para siswa tersebut. Guru memilih membuat lima soal bentuk essay tersebut dikarenakan menurut peneliti dengan memberikan soal essay ini dapat meningkatkan daya pemikiran siswa lebih secara kompleks mengenai apa yang telah dipelajari oleh siswa. Lima soal essay tersebut yaitu 1) Sebut dan Jelaskan Kerajaan- kerajaan maritim yang ada di Indonesiapada masa Hinddu-Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial ekonomi dan kebudayan? 2) Jelaskan pengaruh kerajaan maritim pada masa Hinddu-Buddha bagi masyrakat

50 T. G. Ratumanan, Imas Rosmiati, Perencanaan Pembelajaran, Depok : PT RAJAGRAFINDO PERSADA, hlm 194

51 Ibid ., 198 – 210.

Indonesia pada masa kini? 3). Analisislah Mengapa Perdagangan di Kerajaan Sriwijaya mengalami kemajuan yang pesat? 4) Anlislah perbedaan Candi Hinddu dan Candi Buddha! 5) Jelaskan Sistem Kebudayan Kerajaan Majahpahit. Dan Aspek evaluasi ketrampilan guru meminta para siswa

Indonesia pada masa kini? 3). Analisislah Mengapa Perdagangan di Kerajaan Sriwijaya mengalami kemajuan yang pesat? 4) Anlislah perbedaan Candi Hinddu dan Candi Buddha! 5) Jelaskan Sistem Kebudayan Kerajaan Majahpahit. Dan Aspek evaluasi ketrampilan guru meminta para siswa

Dokumen terkait