• Tidak ada hasil yang ditemukan

B Rantai Makanan dan Daur Materi

Di dalam ilmu lingkungan hidup dikenal istilah ekosistem yang disingkat dari bahasa Inggris Ecological System, atau system ekologi.

Pada prinsipnya sebuah ekosistem dapat berfungsi dengan adanya rantai makanan (aliran energi) dan daur materi, bahkan untuk memudahkan pengertian sebuah ekosistem dapat dicontohkan dengan sebuah rantai makanan atau daur materi.Rantai makanan ialah suatu system kehidupan yang disusun oleh tumbuhan dan berbagai jenis hewan dalam bentuk tumbuhan sebagai mata rantai pertama yang dimakan oleh hewan tertentu yang disebut konsumen I, seterusnya konsumen I dimakan oleh konsumen II, konsumen II dimakan oleh konsumen III dan terakhir pada konsumen tingkat tertentu (konsumen ke-n).tumbuhan yang menjadi mata rantai pertama disebut sebagai produsen, konsumen I yang memakan tumbuhan disebut sebagai herbivora, sedangkan konsumen II yang memakan konsumen I berupa hewan disebut karnivora. Konsumen III, IV dan ke-n yang juga memakan hewan disebut karnivora. Dengan demikian rantai makanan atau aliran energy itu dapat digambarkan sebagai sebuah garis lurus (Gambar 25). Bila sebuah rantai makanan yang tudak lain adalah sebentuk aliran energy yang digambarkan sebuah garis lurus, maka daur energy digambarkan dengan sebuah lingkaran tertutup, yang dimulai dari produsen lalu rangkaian konsumen dan kembali ke produsen lagi. Semua konsumen bahkan produsen semua akhirnya akan mati dan materi tubuhnya akan diuraikan oleh kelompok mikroba yang hidup di tanah yang terdiri antara lain jamur dan bakteri. Hasil penguraian oleh bakteri yang berupa unsur mineral lalu diserap oleh akar tumbuhan, dan digunakan untuk sumber makanan dan kehidupannya sehingga tumbuhan kembali tetap terjaga keberadaannya.

Gambar 25. Skema bagan alir yang melukiskan satu model rantai makanan.Anak panah (→) menyatakan dimakan oleh. Dengan demikian rumput dimakan oleh belalang, belalang dimakan oleh burung, burung dimakan oleh srigala, dan akhirnya srigala dimakan oleh macan.Dari rumput sampai macan adalah gambaran sebuah rantai makanan.

Gambar 26. Skema daur materi digambarkan dengan sebuah rantai makanan dari rumput sampai srigala, kemudian srigala mati lalu diuraikan oleh mikrobia. Juga burung, belalang dan rumput akan mati yang kemudian diuraikan oleh mikrobia. Hasil penguraian diteruskan kembali kepada tumbuh-tumbuhan. Maka perubahan materi rumput menjadi tubuh belalang selanjutnya tubuh burung, srigala, dan mikrobia dan akhirnya ke rumput adalah contoh daur materi,

Dengan demikian, daur materi adalah rantai makanan itu yang disambung oleh mikrobia yang menguraikan bangkai yang sudah mati

Konsumen IV (karnivora) Konsumen II (karnivora) Konsumen III (karnivora) Konsumen I (herbivora) produsen

Rumput Belalang Burung Srigala Macan

Macan Srigala Burung Belalang Rumput mineral mati Mikrobia

menjadi mineral yang selanjutnya mineral ini menjadi bagian penyusunan dari tumbuhan (Gambar 26).

Kadangkala pada beberapa rantai makanan, misalnya ada rantai makanan 4 macam yaitu makanan a, b, c, dan d, terjadi suatu bentuk di mana konsumen pada salah satu dari 4 rantai makanan itu menjadi konsumen pula bahkan menjadi yang dimakan atau mangsa dari konsumen pada rantai makanan yang lain. Keberadaan demikian disebut jaring-jaring makanan.

Gambar 27. Skema terbentuknya jarring-jaring makanan dari 4 rantai makanan (a, b, c, dan d)

Rantai makanan menggambarkan ekosistem. Contoh lain adalah sebuah rantai makanan yang terdapat di dalam ekosistem hutan, sebagai berikut : hutan sebagai mata rantai pertama atau sebagai produsen. Sebagai mata rantai kedua atau konsumen 1 adalah herbivora sifatnya, misalnya belalang.Selanjutnya konsumen II, III, dan IV adalah hewan

karnivora misalnya burung, serigala dan harimau.Burung selain memakan belalang juga memakan tikus dan tikus memakan padi, sehingga terbentuk jaring makanan. Apabila burung, serigala dan harimau mati maka akan diuraikan oleh organisme pengurai (decomposer) yang terdiri dari bermacam-macam jenis mikroba. Mineral hasil penguraian akhirnya kembali diserap oleh akar tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya, sehingga dalam ekosistem hutan ini terlihat juga sebagai daur energi.

Persoalannya, bagaimana kalau salah satu mata rantai makanan itu tidak berfungsi?

Pada umumnya apabila salah satu mata rantai makanan terganggu, maka ekosistem dapat terganggu atau rusak sama sekali. Ekosistem yang rusak dapat menimbulkan gangguan pada lingkungan di sekitarnya. Misalnyam ata rantai pertama atau produsen yang berupa tumbuhan di hutan rusak karena ketidak hati-hatian sekelompok masyarakat yang menyebabkan kebakaran hutan, maka akan terlihat kemungkinan terjadi hal-hal sebagai berikut:

a. Serangga yang tingga dan makan daun-daunan hutan yang terbakar akan kehilangan tempat tinggalnya dan sumber makanannya. Serangga yang kehilangan tempat tinggal ini akan terbang ke tempat lain yang dapat dicapainya. Karena kelaparan (sesudah terbang jauh) akan memakan tumbuh-tumbuhan atau tanaman penduduk, apa saja yang hijau mereka habisi, sehingga dikira ada hama jenis baru yang merusak tanaman.

b. Burung yang biasanya memengsa serangga (yang sudah meninggalkan hutan) akan kehilangan makanannya, sehingga burung-burung ini akan meninggalkan habitat asalnya dan bermigrasi ke tempat lain, dan memulai hidup barunya.

c. Perginya burung menimbulkan rasa aman bagi tikus-tikus yang semula dimangsa burung tersebut. Karena tidak ada predator, maka tikus akan lebih leluasa berkembang biak sehingga hama padi semakin meningkat.

d. Srigala yang kehilangan mangsanya karena burung-burung pendah, terpaksa mencari sumber makanan lain. Tidak jarang srigala ini masuk kampong memangsa ayam dan itik milik penduduk.

e. Karena srigala sudah tidak ada lagi di hutan, maka harimau kehilangan mangsanya sehingga masuk kampong menyerang ternak penduduk. Kadangkala tidak hanya ternak yang menjadi sasarannya, manusiapun dapat menjadi korban.

Dengan demikian jelaslah bahwa kerusakan pada salah satu rantai ekosistem hutan berpengaruh pada ekosistem di luar hutan, yaitu tanaman budidaya penduduk yang diserang hama serta ketenangan masyarakat di sekitar hutan terganggu karena adanya srigala dan harimau.