• Tidak ada hasil yang ditemukan

KORUPSI LUTHFI HASAN ISHAAQ

A. Reinterpretasi Masalah: Konspirasi dan Luthfi Hasan Ishaaq Tidak Bersalah

“Pada kesempatan ini, kalau dia (Luthfi Hasan Ishaaq) menonton acara ini, saya ingin mengatakan kepadanya bahwa saya “mencintainya”, dan seluruh pegurus, pimpinan, dan kader PKS “mencintai” beliau. Kita juga percaya kepada integritas beliau, kita sepenuhnya tsiqoh (percaya). Tetapi yang dihadapi oleh PKS hari ini adalah sebuah konspirasi besar yang bertujuan ingin menghancurkan partai ini. Dan menurut saya, peristiwa besar ini insya-Allah akan menjadi hentakkan sejarah yang akan membangunkan macan tidur PKS. Saya yakin Allah SWT mengirimkan sebuah isyarat besar kepada kita semuanya bahwa ini adalah

momentum pembenahan diri sekaligus momentum kebangkitan PKS. “Saya

yakin ini bukanlah hari-hari mudah yang akan kita lalui, tapi kita pasti bisa melaluinya Insya-Allah. Kita pasti bisa melalui hari-hari yang sulit ini asalkan kita mengetahui tiga syarat untuk bisa melaluinya. Pertama adalah memohon pertolongan kepada Allah Swt.... Syarat yang kedua Ihkwah sekalian adalah kebersamaan kita semuanya, ukhwah, persaudaraan, soliditas itu yang harus kita jaga.... Kita pasti bisa melalui ini apabila kita bergandengan tangan, kalau kita saling bersatu, kalu kita saling menyatukan diri kita atas nama cinta kepada Allah Swt.... Syarat ketiga adalah kerja keras. Hari ini saya ingin katakan kepada antum semuanya dan seluruh kader-kader PKS yang menonton acara ini.... Bahwa berlaku ayat Allah Swt “lambung mereka tidak bersahabat dengan tempat tidur”, tidak ada waktu tidur sejak saat ini saudara-saudar sekalian....Dan saya percaya dengan pertolongan Allah dan dengan kebersamaan kita, tidak akan ada satupun kekuatan di dunia maupun di negeri ini yang akan menghancurkan

gerakan ini.”117

Pidato di atas merupakan orasi politik pertama Anis Matta setelah ditetapkan sebagai Presiden PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq. Penunjukkan Anis Matta sebagai Presiden PKS terjadi satu hari setelah Luthfi Hasan Ishaaq ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK dan mengundurkan diri sebagai Presiden PKS. Pidato tersebut, menjadi salah satu poin utama dalam

117

Pidato Politik Perdana Anis Matta sebagai Presiden PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq di kantor DPP PKS Jl. Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, tanggal 1 Februari 2013. Dapat diakses di http://www.youtube.com/watch?v=DL_xGMLcStE. Diunduh pada tanggal 10 Agustus 2014.

proses framing PKS kepada kadernya dalam kasus kuota impor daging sapi di Kementrian Pertanian yang melibatkan Luthfi Hasan Ishaaq.

Pidato tersebut merupakan bentuk framing yang sengaja diciptakan oleh elit/pimpinan PKS untuk menjaga soliditas dan mencegah kegaduhan dalam intenal kader PKS. Berdasarkan pengakuan Supriadi, seorang narasumber jenjang

muntasib/madya, bahwa pidato Anis Matta sengaja disiarkan di beberapa televisi swasta. Narasumber ini mengatakan:

“PKS sengaja mengundang TV One dan Metro TV dan membayar kedua stasiun

televisi tersebut untuk menyiarkan pidato Ustad Anis Matta tersebut. Tujuannya agar semua kader di Indonesia bisa mendengar langsung orasi Ustad Anis

Matta”.118

Bukti lain, bahwa pidato tersebut sengaja dilakukan untuk mem-framing

kader mereka adalah dengan melihat bahasa yang digunakan Anis Matta. Anis Matta dalam pidato tersebut menggunakan bahasa dan istilah-istilah yang sering dipakai dalam Gerakan Tarbiyah/PKS. Misalnya menggunakan kata “Ikhwah

(saudara) dan antum” untuk menyebut audiens dalam pidato, tsiqoh (percaya), dan

ukhwah (persaudaraan). Tujuannya adalah agar framing tersebut secara maksimal bisa diterima oleh kader, karena bahasa yang digunakan adalah bahasa ideologis dan mencerminkan identitas mereka.

Dalam pidato tersebut, pada level diagnostik terdapat dua framing yang disampaikan oleh Anis Matta. Pertama, bahwa adanya ancaman yang ditujukan kepada gerakan PKS melalui konspirasi. Mengenai konspirasi ini, Suhada, seorang kader jenjang muntasib (madya) mengatakan:

118

Wawancara dengan Supriadi. Kader Jenjang Muntasib dan tidak masuk dalam struktur PKS, karena statusnya sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil), Jakarta. Wawancara dilakukan di Jakarta, tanggal 7 Juli 2014.

“Berkali-kali presiden, Ustad Anis Matta memberikan penjelasan terkait konsprirasi kasus Ustad Luthfi, bahwa itu adalah benar-benar konspirasi yang ingin menjatuhkan PKS. Bahkan target dari musuh kita adalah membubarkan PKS, supaya partai dakwah ini tidak lagi berkecimpung di politik Indonesia, karena partai ini merupakan ancaman bagi musuh-musuh PKS”119

Kedua, framing yang menyatkan bahwa Luthfi Hasan Ishaaq tidak bersalah. Pada pembukaan pidato tersebut Anis Matta mengatakan “bahwa saya mencintainya (Luthfi Hasan Ishaaq), dan seluruh pegurus, pimpinan, dan kader

PKS “mencintai” beliau”. Ini memperlihatkan bahwa struktur PKS melakukan

framing bahwa Luthfi Hasan Ishaaq tidak bersalah. Menurut penulis, hal ini bertujuan agar para kader tetap percaya pada gerakan atau pimpinannya. Mengenai ini, Rahmat Aziz, seorang kader level muntazhim/dewasa mengungkapkan:

“Tujuan Ustad Luthfi dijadikan tersangka sangat banyak kejanggalan. Nanti kamu akan lihat sendirilah kejanggalan-kejanggalannya, saya sendiri juga tau dari media dan pengamat yang kemudian benar. Contoh, kasus Ustad Luthfi dibilang ketangkap tangan. Kasus ketangkap tangan itu apa? Kan definisinya tidak jelas. Yang ketangkap tangan Fathanah, itu kan hanya pengakuan Fathanah. Kamu bisa saja dijebak begitu juga. Misalnya kamu di rumah dan yang ketangkap tangan teman kamu. Yang ketangkap tangan siapa, kemudian kamu dihubung-hubungkan”120

Pengakuan yang sama terjadi pada level kader yang lebih rendah, bahwa mereka percaya bahwa kasus korupsi Luthfi Hasan Ishaaq merupakan sebuah konspirasi. Suhada menjelaskan bahwa dia memberikan penjelasan dan intruksi kepada kader-kadernya di DPRa Duri Kosambi terkait kasus Luthfi Hasan Ishaaq. Suhada menjelaskan pengalamannya ketika memberikan penjelasan kasus Luthfi Hasan Ishaaq kepada kader-kader di kelurahannya:

119

Wawancara dengan Suhada. Kader Jenjang Muntasib dan Ketua DPRa PKS Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta. Wawancara dilakukan di Jakarta tanggal 25 Juli 2014.

120

“Mengadakan pertemuan rutin kader setiap sebulan sekali, kemudian pada moment itu kita sampaikan bahwa musibah atau hal yang menimpa Ustad Luthfi merupakan sesuatu hal yang direncanakan oleh musuh-musuh kita atau disebut konspirasi, informasi ini kita dapat dari pemimpin kita yang lebih tinggi, dan kami sampakan kepada kader, bahwa informasi yang diberitakan oleh media terkait kasus Ustad Luthfi itu tidak benar dan menghimbau kepada seluruh kader untuk tidak mempercayai pemberitaan yang ada di media cetak atau elektonik. Informasi yang utama dikonsumsi oleh kader adalah informasi yang berasal dari

struktur, selain itu (media) adalah informasi yang “abangan””.121

Penulis menemukan bahwa framing terhadap kasus Luthfi Hasan Ishaaq tidak berhenti setelah pidato Anis Matta. PKS melakukan apa yang disebut dengan LT3Besar (Liqo Tarbawi menuju kemenangan 3 Besar) paska terjadinya kasus Luthfi Hasan Ishaaq. LT3Besar diadakan setiap satu bulan sekali. Kegiatannya seperti pengajian di mana seluruh kader tingkat DPRa wajib mengikutinya. Materi yang sampaikan dalam LT3Besar berupa tausiah dan intruksi/penjelasan terkait isu-isu yang berkaitan dengan gerakan (PKS).

Forum LT3Besar selain tempat memobilisasi kader dalam merancang kegiatan partai, juga menjadi tempat di mana framing itu ditransformasikan dari pemimpin gerakan ke kadernya. Artinya, LT3Besar menjadi tempat untuk

“menjaga” kader PKS dari informasi luar, khususnya media yang mereka anggap telah salah dalam memberitakan kasus Luthfi Hasan Ishaaq. LT3Besar menjadi salah satu (selain halaqoh/liqo) tempat resmi partai dalam menjelaskan hal yang terkait dengan PKS pada umumnya dan kasus Luthfi Hasan Ishaaq khusunya. Menurut mereka informasi yang benar adalah informasi yang disampaikan oleh struktur gerakan/partai bukan oleh media, dan LT3Besar menjadi salah satu tempatnya.122

121

Wawancara dengan Suhada. 122

Yang mengherankan, ketika penulis bertanya mengenai konspirasi. Aan Rohana yang kapasitasnya sebagai anggota Majelis Syuro PKS menjelaskan “ini

adalah konspritasi dari pihak luar yang tidak senang dengan dakwah yang PKS

lakukan”. Lebih jauh penulis bertanya mengenai siapa menurut PKS pelaku konspirasi tersebut? Aan Rohana menjawab “Di kalangan kami tidak ada

pembahasan tentang itu (pelaku konspirasi)”.123

Artinya, secara faktual framing

tentang konspirasi sebenarnya tidak kredibel, karena gerakan tidak mampu menjelasakan siapa pelaku konspirasi tersebut kepada kadernya.

Terkait dengan framing konspirasi yang dikatakan Anis Matta, penulis menemukan bahwa tidak ada isu-isu konspirasi global, konspirasi yang dimengerti oleh kader PKS adalah bersifat lokal. Sejauh kader-kader PKS yang penulis wawancara, mereka tidak menyinggung adanya konspirasi secara global, misalnya ada: konspirasi Yahudi, Kristen, atau Barat. Framing diagnostik dalam gerakan Islamis biasanya ditujukan pada ketiga entitas tersebut (Yahudi, Kristen, atau Barat).

Konspirasi yang dimengerti oleh kader-kader PKS pada kasus ini bersifat lokal. Misalnya merujuk pada lawan-lawan politik PKS yang mereka anggap berlawan secara ideologis dengan PKS. Suhada mengatakan:

“Bahwa pergerakan PKS, tujuan politiknya cukup bagus menurut saya: ingin memperbaiki negeri dengan ajaran Islam secara menyeluruh, ini diketahui oleh lawan-lawan politik kita yang bersebrangan dengan ideologi, dan ini mengancam eksistensi ideologi mereka. Dan mereka berusaha untuk menghentikan gerakan

dakwah kita”.124

123

Wawancara dengan Aan Rohana. 124