• Tidak ada hasil yang ditemukan

KORUPSI LUTHFI HASAN ISHAAQ

C. Resonansi Pembingkaian (Peran Aktor)

Sebagaimana dijelaskan pada Bab IV bagian A, bahwa sebenarnya

framing mengenai adanya konsprirasi tidak terlalu kredibel secara faktual. Karena elit/pimpinan atau struktur PKS tidak bisa menjelaskan siapa pelaku konspirasi yang ingin menghancurkan PKS. Misalnya, dari level muayyid (muda), muntasib

(Madya), muntazhim (Dewasa), dan Mutakhasis (purna) yang penulis wawancara, mereka tidak mengetahui dan tidak bisa menjelasakan siapa pelaku atau aktor di balik konspirasi tersebut. Jawaban mereka hanya normatif, misalnya lawan-lawan politik yang berseberangan dengan ideologi mereka yang melakukan konspirasi tersebut. Artinya walaupun bingkai yang dilakukan PKS sebenarnya tidak kredibel secara faktual, tetapi beresonansi secara maksimal dikalangan kader gerakan.

Menurut penulis, faktor pendukung mengapa para anggota gerakan percaya dengan adanya konspirasi dalam kasus Luthfi Hasan Ishaaq tanpa menjelaskan siapa pelakunya adalah karena framing yang dilakukan PKS beresonansi dengan baik. Asumsinya adalah Jika suatu bingkai beresonansi (bergaung) dengan khalayak maka mereka biasanya akan lebih sukses dan diperlukan aktor atau elit gerakan yang kharismatik dan kredibel untuk menggaungkan persoalan yang dihadapi dan solusi jitu yang ditawarkan gerakan, agar orang tertarik untuk terlibat dalam aksi-aksi kolektif gerakan.133

Dalam teori frame resonance atau resonansi pembingkaian, cara bingkai/frame menjadi bergaung adalah jika orang mengekspresikan bingkai itu

133

Jonathan Christiansen, Framing Theory, dalam “Sociology Reference Guide: Theories of Social Movements”, hal 150-151.

terlihat kredibel (credibility).134 Diperlukan aktor atau elit gerakan yang kharismatik dan kredibel untuk menggaungkan persoalan yang dihadapi dan solusi jitu yang ditawarkan gerakan, tujuannya agar orang tertarik terlibat dalam aksi-aksi kolektif gerakan.

Menurut penulis, Anis Matta merupakan aktor yang mempunyai kredibilitas, sehingga framing PKS terkait kasus Luthfi Hasan Ishaaq beresonansi atau bergaung dengan baik di internal kader PKS. Pidato Anis Matta yang pertama kali, mendapatkan respon yang positif dari para kader PKS dan dijadikan rujukan utama para elit/pimpinan di setiap level struktur untuk menjelaskan kepada kader di bawahnya terkait kasus Luthfi Hasan Ishaaq seperti apa yang disampaikan Anis Matta.

Terkait pidato Anis tersebut, Aan Rohana menjelaskan bahwa “pidato

Ustad Anis Matta sangat berpengaruh bagi–soliditas-kader PKS, dan pidato-pidato beliau disampaikan kembali pada setiap halaqoh-halaqoh kader”.135 Pernyataan Aan Rohana memberikan bukti bahwa pidato Anis Matta beresonasi dengan baik dikalangan kader PKS, terutama melalui media halaqoh yang disampaikan melaui murabbi/ustad dalam kelompok-kelompok halaqoh tersebut.

Kredibilitas Anis Matta dalam frame resonance diungkapkan juga oleh Suhada yang merupakan Ketua DPRa Duri Kosambi. Suhada menjelaskan bagaimana respon dia mengenai pidato Anis Matta yang membuat dia dan kader lainnya bersemangat kembali dalam melakukan kerja-kerja untuk gerakan. Pidato

134

Jonathan Christiansen, Framing Theory, dalam “Sociology Reference Guide: Theories of Social Movements”, hal 151.

135

Anis Matta tersebut juga disampaikan dalam setiap LT3Besar menjelang pemilu 2014. Sebagaimana Suhada menjelaskan:

“Semenjak pergantian langsung pimpinan PKS, memberikan perubahan yang cukup banyak. Ustad Anis matta langsung memberikan ghiroh/semangat baru kepada kader, bahwa partai kami adalah partai yang tidak mudah digoyahkan, apalagi dengan kasus-kasus yang belum jelas seperti yang disampaikan KPK....Kalau presiden anis matta sudah menyampaikan sesuatu, terkait dengan semangat kader, itu langsung di share kepada seluruh kader, maka kader akan langsung bersemangat kembali. 136

Sosok Anis Matta dipandang kredibel oleh para kader PKS juga karena dianggap orang yang berkorban demi gerakan. Artinya, ada konsistensi antara perilaku yang dilakukan Anis Matta dalam penerapan ideologi gerakan, dia dinilai memenuhi rukun bai‟at yaitu tadhiyyah (pengorbanan). Terlebih ketika Anis Matta mengundurkan diri sebagai anggota DPR-RI, resonansi pembingkaian menjadi semakin bergaung. Selanjutnya Anis Matta berkeliling Indonesia untuk memberikan semangat (framing) kepada para kader PKS di seluruh Indonesia. Mengenai sosok Anis Matta, Rahmat Aziz memaparkan:

“Setelah partai menentukan sikap dan Ustad Anis Matta ditunjuk sebagai

penggantinya (Luthfi Hasan Ishaaq). Kemudian Ustad Anis bilang mengundurkan diri (dari anggota DPR-RI). Kan luar biasa! ada gak orang yang begitu sekarang? Ustad Anis tahu bahwa ini konspirasi dan ada orang yang bermain di dalamnya.

Ustad Anis menyampaikan“saya akan fokus untuk partai”. Maka sejak itu-Anis Matta- keliling, Dan kelilingnya Ustad Anis itu luar biasa, itu menjadikan kesolidan bertambah....Alhamdulillah dengan muternya Ustad Anis. Maka solid. Dan saya merasakan bahwa kesolidannya sama seperti zaman membangun PK pertama. Orang mengumpulkan uang dan turun lebih banyak bahu membahu.”137

Pidato Anis Matta menjadi sangat berpengaruh di kognisi para kader PKS, selain karena sosoknya yang kredibel, juga karena pesan yang disampaikan memiliki sentralitas (centrality). Dalam teori frame resonance, sentralitas merujuk

136

Wawancara dengan Suhada. 137

pada pentingnya sebuah kepercayaan (beliefs) tertentu dalam hidup manusia.138 Dalam hal ini Anis Matta banyak memberikan bingkai yang menjadi tujuan ideologis PKS, bahwa keterlibatan dalam gerakan merupakan bertujuan untuk memperbaiki negeri dan kasus Luthfi Hasan Ishaaq dianggap sebagai rintangan dalam berdakwah sama seperti yang dialami Rasulullah, sehingga kader harus bersatu dan menjaga soliditas.139

Sentralitas dan kredibilitas Anis Matta menimbulkan kepercayaan yang lebih bagi kader-kader PKS kepada elit/struktur PKS. Sebagaimana penuturan Sugianto:

“Dalam organisasi PKS, apa yang dilakukan oleh kader-kader di bawah ini adalah sesuai dengan instruksi dan arahan dari pemimpin-pemimpin kita di tingkat pusat sampai di tingkat ranting. Jadi kader yang berkerja di bawah ini sesuai dengan instruksi dari struktur yang ada di atas.”140