• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Rencana Penelitian

Berikut ini kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap persiapan:

a. Datang ke sekolah menemui guru matematika untuk meminta izin melakukan penelitian.

b. Bertemu dengan kepala sekolah meminta izin melaksanakan peneltian serta menyerahkan surat izin melakukan penelitian yang telah dibuat oleh sekretariat JPMIPA.

c. Menemui guru matematika untuk menentukan kelas yang akan digunakan sebagai subjek penelitian serta menyampaikan prosedur pelaksanaan penelitian.

d. Membuat instrumen pembelajaran, lembar tes tertulis, lembar observasi, dan pertanyaan wawancara.

e. Melakukan uji validasi dengan pakar.

2) Tahap Pelaksanaan

Berikut ini kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap pelaksanaan:

a. Peneliti memberikan pre-test sebelum pembelajaran yang dilakukan peneliti.

b. Melaksanakan pembelajaran dengan materi bentuk aljabar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode worked examples. Pada saat pembelajaran berlangsung, dilaksanakan juga observasi aktivitas guru mengajar.

c. Melaksanakan post-test dan pengisian angket setelah pertemuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode worked examples selesai.

d. Melaksanakan wawancara dengan beberapa siswa.

3) Tahap Analisis Data

Tahap analisis data ini, peneliti akan mendeskripsikan hasil observasi, kegiatan pembelajaran, hasil wawancara, dan hasil belajar siswa.

4) Tahap Penarikan Kesimpulan

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap penarikan data yaitu menarik kesimpulan dari analisis data yang telah dilakukan dan menjawab rumusan masalah.

47 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Dalam menjawab rumusan masalah yang ada pada bab I, peneliti telah melakukan kegiatan penelitian yang dilaksanakan di SMPK Santa Maria Sawangan kelas VII A. Kelas VII A merupakan kelas yang termasuk kelas biasa atau bukan kelas unggulan. Sementara itu penelitian dilaksanakan selama 3 pertemuan pada hari Selasa dan Kamis yang dimulai pada tanggal 30 Oktober 2018 sampai dengan tanggal 6 November 2018. Selama pembelajaran, dilakukan observasi oleh observer untuk mengamati langkah – langkah pembelajaran. Setelah 3 pertemuan tersebut, juga dilakukan wawancara dengan 5 siswa.

Pada pertemuan pertama, dilakukan selama 2 jam pelajaran atau 90 menit yaitu dimulai jam 13.20 WIB dan berakhir pada jam 14.50 WIB.

Siswa yang hadir pada pertemuan pertama adalah 26 siswa atau seluruh siswa hadir. Kegiatan yang dilakukan diawali dengan memberikan pre-test. Dalam mengerjakan pre-test siswa diberikan waktu 45 menit atau 1 jam pelajaran. Terdapat 4 soal pre-test yang diberikan dan sudah dalam level HOTS. Diberikannya pre-test ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dasar setiap siswa terkait materi bentuk aljabar yang sudah diberikan sebelumnya oleh guru. Setelah diberikan pre-test, kegiatan dilakukan dengan pembelajaran terkait materi bentuk aljabar yang sudah menekankan penanaman HOTS. Pembelajaran pada pertemuan pertama

dilakukan selama 1 jam pelajaran. Dalam melakukan pembelajaran yang pertama, siswa diberikan contoh soal dengan penyelesaian terkait dengan materi mengenal bentuk aljabar. Sementara, juga diterapkan model pembelajaran STAD dengan membagi siswa menjadi 6 kelompok.

Pertemuan kedua dilakukan selama 3 jam pelajaran atau 135 menit yang dimulai jam 07.15 WIB dan berakhir pada jam 09.30 WIB. Dalam pertemuan ini, 26 siswa hadir semua. Pada pertemuan yang kedua, dilaksanakan kegiatan pembelajaran dengan materi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Dalam pembelajaran ini juga diberikan contoh soal dengan penyelesaian terkait dengan penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Contoh soal dengan penyelesaian yang diberikan, memuat contoh soal yang biasa dan contoh soal yang menekankan HOTS. Dalam pembelajaran yang kedua ini, siswa juga dibagi kedalam kelompok. Pembagian kelompok sama dengan kelompok sebelumnya. Sementara dalam pertemuan ini, juga disinggung tentang perkalian pada bentuk aljabar.

Pertemuan ketiga diakukan selama 2 jam pelajaran seperti pada pertemuan yang pertama dan seluruh siswa juga hadir. Pada pertemuan ini, dilaksanakan pembelajaran dengan materi perkalian bentuk aljabar selama 1 jam pelajaran. Sementara materi yang diberikan mengenai perkalian bentuk aljabar yang sudah sedikit disinggung pada pertemuan sebelumnya.

Sehingga siswa sudah mempunyai sedikit gambaran mengenai perkalian pada bentuk aljabar. Karena waktu terbatas sehingga siswa lebih

difokuskan dengan bentuk perkalian sampai dengan dua variabel saja.

Setelah itu, 1 jam pelajaran terakhir pada pertemuan ketiga, kegiatan diakhiri dengan memberikan post-test kepada siswa terkait materi yang diberikan yaitu bentuk aljabar. Post –test sendiri terdiri dari 4 soal uraian dengan tingkat kesulitan sama dengan soal pre-test tetapi untuk bentuk soalnya berbeda.

Setelah melaksanakan pre-test, observasi selama pembelajaran 3 pertemuan, dan juga telah dilaksanakan post-test, kegiatan penelitian yang terakhir adalah melakukan wawancara dengan 5 siswa yang dipilih sesuai hasil post-test dan hasil pengamatan. Siswa yang dipilih adalah 1 dari hasil terbaik, 2 siswa dengan hasil sedang dan 2 siswa yang mendapatkan hasil terendah. Sementara untuk wawancara tersebut, dilakukan seminggu setelah pembelajaran selesai yaitu mulai tanggal 12-16 november 2018.

Sementara, untuk tempat wawancara dilakukan dirumah siswa.

B. Hasil Penelitian

Setelah dilaksanakan proses penelitian, peneliti telah memperoleh data hasil penelitian. Data yang telah diperoleh antara lain data pre-test dan post test siswa, data observasi pembelajaran dan data hasil wawancara siswa. Berikut akan dipaparkan data hasil penelitian.

1. Data observasi pembelajaran

Dalam rangka memperoleh data terkait proses pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD dengan metode worked example untuk menanamkan HOTS pada siswa, peneliti dibantu oleh

observer selama 3 pertemuan. Observer dengan mengacu pada lembar observasi bertugas mengamati tahap – tahap pembelajaran yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Hasil dari observasi aktivitas guru dapat dilihat pada Lampiran D.1.

Tabel 4.1 Presentase keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan Jumlah aspek terlaksana

1 75 %

2 87,5 %

3 87,5 %

2. Data wawancara

Peneliti melakukan wawancara setelah pembelajaran selama 3 pertemuan. Data hasil wawancara diperoleh dari 5 siswa yang dipilih berdasarkan hasil post test, mewakili kategori siswa yang memperoleh hasil terbaik, sedang dan terendah. Transkrip wawancara terlampir pada lampiran D.2.

3. Data hasil belajar

Data hasil belajar diperoleh dari pre-test dan post-test dengan 4 soal berbeda tetapi mempunyai tingkat kesulitan sama yang mengacu pada penanaman HOTS. Pre-test sendiri dilakukan sebelum pembelajaran sedangkan post–test setelah pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD dengan metode worked example yang

menekankan penanaman HOTS siswa. Data hasil pre-test dan post – test dapat dilihat pada lampiran D.3.

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa

Hasil

Skor Nilai

Rata - rata Minimal Maksimal Minimal Maksimal

Pre - test 6 15 15 37,5 19,04

Post - test 8 29 20 72,5 27,70

Keterangan :

Skor adalah akumulasi poin yang didapat dari tiap soal. Dalam pre –test dan post –test terdiri dari empat soal dan setiap jawaban benar dalam setiap soal mendapat 10 poin. Sehingga jika ada empat soal, maka poin maksimal yang dapat diperoleh adalah 40. Sementara nilai adalah hasil akhir yang dihitung dari skor yang diperoleh dibagi empat dikalikan 10.

C. Analisis Data

Analisis hasil penelitian dilakukan peneliti untuk mengolah data yang diperoleh. Sementara analisis data berdasarkan instrumen yang digunakan selama peneliti melakukan penelitian. Analisis hasil penelitian dari data yang telah diperoleh adalah sebagai berikut.

1. Analisis Data lembar observasi aktivitas guru

Data keterlaksanaan pembelajaran berupa data observasi aktivitas guru yang dilakukan oleh observer. Observasi ini, dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Hal – hal yang diamati oleh observer yaitu

terkait dengan langkah – langkah guru dalam melakukan pembelajaran dengan materi bentuk aljabar. Setelah data diperoleh, data tersebut diolah dan dianalisis. Data keterlaksanaan pembelajaran dianalisis menggunakan kriteria yang sudah ditentukan pada bab III. Berikut merupakan rekapitulasi hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran yang menekankan penanaman HOTS.

Tabel 4.3 Presentase keterlaksanaan Pembelajaran Pertemuan Banyak aspek

yang diamati

Banyak aspek yang terlaksana

Presentase ( %) keterlaksanaan

1 16 12 75

2 16 14 87,5

3 16 14 87,5

keseluruhan 48 40 83,3

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer selama 3 pertemuan, diperoleh presentase keterlaksanaan pembelajaran sesuai tahap – tahap pembelajaran dalam RPP secara keseluruhan sebesar 83,3 %. Dari hasil tersebut dapat dilihat tingkat keberhasilan pembelajaran masuk pada kategori sangat tinggi.

2. Analisis Data Wawancara Siswa

Data penerimaan siswa terhadap pembelajaran yang menekankan penanaman HOTS diperoleh dari wawancara oleh beberapa siswa.

Wawancara ini dilaksanakan setelah peneliti menyelesaikan kegiatan

pembelajaran selama 3 pertemuan. Siswa yang dipilih pada wawancara ini yaitu sebanyak 5.

S5 mewakili siswa yang memperoleh hasil terbaik, S6 dan S7 mewakili siswa yang memperoleh hasil sedang, S3 dan S14 mewakili siswa yang memperoleh hasil rendah. Pada tabel 4.4 di bawah ini merupakan rangkuman hasil wawancara dengan siswa, sementara hasil wawancara dengan lima siswa dapat dilihat pada Lampiran D.3.

Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Wawancara

Pertanyaan Kesimpulan Jawaban

1. Apakah anda menyukai pembelajaran matematika menggunakan model kooperatif tipe STAD?

Siswa merasa suka dengan pembelajaran model kooperatif tipe STAD atau dengan berkelompok dengan teman yang lain.

2. Apakah pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD membosankan?

Siswa berpendapat bahwa pembelajarannya dengan model kooperatif tidak membosankan karena tidak hanya mendengarkan guru tetapi mereka dapat berdiskusi dengan teman. Saat berdiskusi juga dapat sedikit bermain dengan teman sehingga tidak membosankan.

3. Apa yang anda lakukan di saat guru memberikan contoh soal dengan jawaban?

Saat guru memberikan contoh soal dengan jawaban siswa mencoba untuk membacanya dan siswa juga berusaha untuk memahami. Dari pendapat siswa S5, siswa tidak hanya membaca tetapi juga meminta soal yang belum ada jawabannya untuk dikerjakan dengan melihat

contoh soal dengan jawaban yang dalam contoh soal dengan jawaban.

5. Apa yang anda lakukan ketika diskusi dengan teman/

kelompok anda?

Yang dilakukan siswa saat berdiskusi, mereka sudah ikut terlibat mengerjakan tetapi masih kebingungan dalam mengerjakan soal yang diberikan.

6. Apakah anda mengikuti pembelajaran dari awal sampai akhir?

Siswa mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menanamkan HOTS, dari awal sampai akhir pembelajaran.

7. Apakah anda mencatat hal – hal penting dari contoh soal dengan jawaban dan pembahasan kelompok?

Dari beberapa pendapat siswa, ada yang mencatat hal – hal penting dari contoh soal dengan jawaban tetapi juga ada yang kadang –kadang untuk mencatat di buku mereka.

8. Apakah anda merasa sulit dalam pembelajaran bentuk aljabar?

Siswa berpendapat bahwa masih merasa kesulitan dalam pembelajaran dengan materi bentuk aljabar.

Kesulitan terutama dalam penjumlahan dan perkalian pada bentuk aljabar.

9. Apakah anda memperoleh pengetahuan baru dengan model kooperatif tipe STAD dan contoh soal dengan jawaban?

Dengan model pembelajaran model kooperatif tipe STAD dan contoh soal dengan jawaban siswa dapat memperoleh pengetahuan baru terkait dengan operasi pada bentuk aljabar. hanya dapat menerima sedikit materi dengan baik karena masih merasa kebingungan dan kesulitan dengan materi yang diberikan.

11. Apakah anda dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan?

Siswa masih kebingungan dalam mengerjakan soal – soal menekankan HOTS yang diberikan. Terutama saat mengerjakan soal sendiri atau dalam pre-test dan post –test. Tetapi untuk siswa S5 dan S6 berpendapat bahwa dapat mengerjakan soal yang diberikan.

12. Apakah anda terlibat aktif dalam kelompok untuk memecahkan masalah?

Siswa berpendapat bahwa sudah ikut terlibat dan ikut berpikir dalam kelompok walaupun masih kebingungan tetapi berusaha ikut mengerjakan soal dalam kelompok.

13. Apakah anda yakin akan jawaban yang dikerjakan dengan cara anda sendiri?

Ada siswa yang masih tidak yakin dengan jawaban yang dikerjakan karena masih kesulitan dan kebingungan. Tetapi untuk siswa S5 dan S6 sudah yakin dengan jawabannya bahkan siswa S6 mengatakan 100% yakin dengan jawaban yang dikerjakannya sendiri.

3. Analisis Data hasil belajar

Data hasil belajar siswa diperoleh dengan memberikan pre-test dan post-test. Pre-test dilakukan sebelum pembelajaran dengan materi bentuk aljabar yang menekankan penanaman HOTS. Pre-test ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa terhadap materi bentuk aljabar. Pelaksanaan pre-test berlangsung selama 45 menit atau 1 JP dan diikuti oleh 26 siswa kelas VII A SMPK Santa Maria Sawangan, Magelang. Soal pre –test terdiri dari 4 soal uraian. Dari hasil nilai pre-test didapatkan bahwa, rata –rata nilai pre-test siswa adalah 19,04 dengan nilai tertinggi 37,5 dan nilai terendah 15.

Post-test diadakan setelah pembelajaran dengan materi bentuk aljabar selesai. Post-test bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap soal yang menekankan penanaman HOTS. Pelaksanaan post-test berlangsung 45 menit atau 1 JP yang terdiri dari 4 soal uraian.

Semenatara soal post –test berbeda dengan pre-test tetapi disusun dengan tingkat kesulitan yang sama. Dari hasil post-test didapatkan

bahwa, rata –rata nilai post-test siswa adalah 27,70 dengan nilai tertinggi 72 dan nilai terendah 20. Berikut merupakan daftar nilai hasil belajar siswa berdasarkan nilai pre-test dan post-test.

Tabel 4.5 Daftar nilai Hasil Belajar Siswa No Nama Nilai dan kategori Hasil Belajar

Pre-test Kategori Post-test Kategori 1 Siswa 1 20 Tidak Tuntas 22 Tidak Tuntas 2 Siswa 2 20 Tidak Tuntas 32 Tidak Tuntas 3 Siswa 3 15 Tidak Tuntas 20 Tidak Tuntas 4 Siswa 4 15 Tidak Tuntas 20 Tidak Tuntas

5 Siswa 5 37 Tidak Tuntas 72 Tuntas

6 Siswa 6 32 Tidak tuntas 40 Tidak Tuntas 7 Siswa 7 25 Tidak Tuntas 40 Tidak Tuntas 8 Siswa 8 15 Tidak Tuntas 20 Tidak Tuntas 9 Siswa 9 20 Tidak Tuntas 27 Tidak Tuntas 10 Siswa 10 15 Tidak Tuntas 20 Tidak Tuntas 11 Siswa 11 20 Tidak Tuntas 30 Tidak Tuntas 12 Siswa 12 20 Tidak Tuntas 32 Tidak Tuntas 13 Siswa 13 15 Tidak Tuntas 22 Tidak Tuntas 14 Siswa 14 15 Tidak Tuntas 20 Tidak Tuntas 15 Siswa 15 17 Tidak Tuntas 25 Tidak Tuntas 16 Siswa 16 15 Tidak Tuntas 20 Tidak Tuntas 17 Siswa 17 17 Tidak Tuntas 20 Tidak Tuntas 18 Siswa 18 15 Tidak Tuntas 22 Tidak Tuntas 19 Siswa 19 15 Tidak Tuntas 20 Tidak Tuntas 20 Siswa 20 20 Tidak Tuntas 25 Tidak Tuntas 21 Siswa 21 20 Tidak Tuntas 27 Tidak Tuntas

22 Siswa 22 15 Tidak Tuntas 22 Tidak Tuntas 23 Siswa 23 20 Tidak Tuntas 30 Tidak Tuntas 24 Siswa 24 20 Tidak Tuntas 35 Tidak Tuntas 25 Siswa 25 20 Tidak Tuntas 32 Tidak Tuntas 26 Siswa 26 17 Tidak Tuntas 25 Tidak Tuntas Berikut merupakan tabel statistik hasil pre-test dan post-test siswa

Tabel 4.6 Statistik Hasil Belajar Siswa

Statistik Pre-test Post-test

Nilai Tertinggi 37 72

Nilai Terendah 15 20

Mean 19,04 27,70

Presentase banyaknya siswa dari tiap kategori hasil belajar pre-test dan post-test adalah sebagai berikut.

Tabel 4.7 Kategori Hasil Belajar Siswa Nilai siswa Kategori /

Tingkatan

Pre-test Post-test

Jml siswa % Jml siswa % 70 ≤ 𝑥

≤ 100 Tuntas 0 0 1 3,85

𝑥 < 70 Tidak Tuntas 26 100 25 96,15

x: Nilai Siswa

Kemudian akan dicari presentase peningkatan hasil belajar masing-masing siswa berdasarkan nilai pre-test dan post-test yaitu sebagai berikut

Tabel 4.8 Presentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa

25 Siswa 25 20 32 60

26 Siswa 26 17 25 47

Total 495 720

Rata - rata 19,03 27,70 43,35

D. Ulasan Data Beberapa Siswa

Dalam penelitian yang dilakukan, salah satu pengumpulan data adalah dengan memberikan pre-test dan post- test kepada siswa. Soal – soal dalam pre-test dan post-test yang terdiri dari empat soal yang disusun berbeda tetapi mempunyai tingkat kesulitan yang sama. Dari hasil pre-test dan post test yang telah dilakukan, yaitu pre-test dilakukan sebelum pembelajaran dan post-test dilakukan sesudah pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD dan metode worked examples yang menekankan pada penanaman HOTS, belum ada siswa yang tuntas dalam pre-test dan hanya ada satu siswa yang tuntas dalam post-test. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa masih kesulitan dalam menyelesaikan soal dengan tipe HOTS.

Dari contoh penyelesaian dalam pre-test yang diambil dari penyelesaian tiga siswa, yaitu siswa S5, siswa S6, dan siswa S7, terlihat masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal yang bertipe HOTS.

Ini ditunjukkan dari beberapa jawaban siswa dibawah ini salah satunya dalam menyelesaikan soal nomor 2.

Jawaban dari siswa S5

Jawaban dari siswa S6

Jawaban dari siswa S7

Soal nomor 2 merupakan soal yang mengabungkan konsep keliling sebuah bangun datar dengan bentuk aljabar. Dari contoh penyelesaian dari tiga siswa tersebut masih belum terlihat pola penyelesaian dari soal yang diberikan.

Siswa S5 dalam menemukan penyelesaian masih belum menggabungkan konsep keliling bangun datar dengan materi bentuk aljabar. Walaupun mendapatkan hasil, tetapi bellum terlihat pola yang

jelas dalam penyelesaian. Begitu juga dengan siswa S6 yang hanya menggambar bangun dengan menuliskan kelilingnya adalah 8 dan siswa S7 yang menyimpulkan kelilingnya adalah 24, belum juga menunjukkan pola dalam memecahkan masalah yang diberikan. Dari contoh jawaban dari beberapa siswa tersebut, menunjukkan siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal dalam bentuk aljabar dengan tipe HOTS.

Sementara dari contoh penyelesaian dalam post-test yang diambil dari penyelesaian tiga siswa, ternyata siswa sudah mencoba menyelesaikan dengan pola yang lebih jelas dari pada penyelesaian dalam pre-test. Ditunjukkan mulai dari siswa S5 dalam menyelesaikan soal post – test nomor 2.

Dalam menyelesaikan masalah , siswa S5 sudah mulai melihatkan pola untuk menemukan jawabannya, walaupun ada ketidak konsistenan dalam menuliskan variabel 𝑎, dengan huruf kapital dan ada juga yang tidak huruf kapital. Selain itu, siswa S5 juga belum menjelaskan maksud dari 3b, 3a dan langkah selanjutnya. Tetapi dari hasil penyelesaian dari siswa S5, terlihat sudah memahami penjumlahan dalam bentuk aljabar

yang digabungkan dengan konsep keliling bangun datar. Sehingga siswa S5 dapat menemukan penyelesaian dengan benar.

Sementara untuk siswa S6 juga sudah memperlihatkan pola dalam menyelesaiakan masalah yang diberikan. Berikut ini merupakan hasil penyelesaian dari siswa S6.

Dari hasil penyelesaian oleh siswa S6, terlihat seperti siswa S5 yaitu ketidak konsistenan dalam menuliskan variabel. Ada yang menggunakan huruf kapital dan ada juga yang tidak kapital. Dalam penyelesaian, terlihat siswa S5 sudah menjelaskan maksud dari 3a, 3b dan 3a+3b dengan melukis kembali bangun bangun datar dalam soal dengan memberikan keterangan panjang setiap sisinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa S6 sudah memahami konsep mencari keliling bangun datar dan penjumlahan dalam bentuk aljabar. Tetapi siswa S6 belum mnyimpulkan jawaban secara lengkap karena masih ada variabel sama yang belum dijumlahkan sebagai langkah akhir. Sehingga jawaban yang diperoleh masih belum dalam bentuk yang paling sederhana.

Berbeda lagi dengan penyelesaian dari siswa S7. Dalam penyelesaian sudah menunjukkan pola hanya saja masih terlihat ada kesulitan memahami penjumlahan bentuk aljabar. Berikut ini merupakan hasil penyelesaian dari siswa S7.

Dari hasil penyelesaian dari siswa S7, sudah mencoba menjelaskan mulai dengan melukis bangun datar dengan menuliskan panjang setiap sisinya. Terlihat juga sudah ada kekonsistenan dalam menuliskan varibel.

Tetapi dalam penjumlahan bentuk aljabar, siswa S7 masih terlihat kesulitan. Siswa S7 masih menjumlahkan semua variabel walaupun berbeda dan menyimpulkan jawabannya bukan dalam bentuk aljabar.

Sehingga dari penyelesaian oleh siswa S7 ini masih belum menemukan jawaban yang benar. Tetapi sudah mulai terlihat pola dalam mengerjakan.

Dari hasil penyelesaian soal nomor 2 dalam pre–test dan post – test oleh tiga siswa , menunjukkan bahwa dalam post-tets sudah

melihatkan pola penyelesaian yang lebih jelas dibandingkan dengan pre-test. Sebanding dengan rata – rata nilai pre-test lebih rendah dari rata –rata nilai post-test. Selain itu, masih banyak juga siswa yang masih mengalami kesulitan salah satunya seperti siswa S7 yang masih kesulitan dalam penjumlahan bentuk aljabar.

E. Pembahasan

Seperti yang disebutkan di awal bab IV bahwa penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah pada bab I yaitu keterlaksanaan pembelajaran, penerimaan siswa dan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan metode worked examples yang menekankan HOTS, maka untuk menjawab rumusan masalah tersebut peneliti akan membahasnya.

1. Keterlaksanaan Pembelajaran

Dari hasil observasi selama pembelajaran berlangsung oleh observer, menunjukkan bahwa presentase pembelajaran berdasarkan tahap – tahap pembelajaran yang telah dirancang sebesar 83 %.

Pembelajaran yang dilakukan dengan materi bentuk aljabar dilakukan selama 3 pertemuan. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode worked examples yang menekankan penanaman HOTS. Dari hasil pengamatan terkait tahap – tahap pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, dapat dilihat bahwa keterlaksanaan pembelajaran pada kriteria sangat tinggi.

Observasi pada pertemuan pertama yaitu pada pembelajaran tanggal 30 oktober 2018 yang dilakukan selama 2 jp.

Pada pembelajaran yang pertama materi yang disampaikan terkait dengan mengenal bentuk aljabar. Observasi pada pertemuan ini, dilakukan oleh satu observer. Dari hasil pengamatan dari awal sampai akhir pembelajaran pada pertemuan pertama, menunjukkan bahwa keterlaksanaan 75%. Dari presentase tersebut,menunjukan ada beberapa indikator yang belum tercapai selama pembelajaran. Misalnya, peneliti yang juga sebagai guru belum memberikan motivasi ( aspek 6), belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya (aspek 12), belum memberikan penguatan atas jawaban siswa ( aspek 13) dan belum mengajak siswa untuk merefleksikan pembelajaran (aspek 15) pada pertemuan pertama.

Observasi pada pertemuan kedua yaitu pada pembelajaran tanggal 2 november 2018 yang dilakukan selama 3 jp. Pembelajaran yang kedua ini membahas tentang penjumlahan dan pengurangan pada bentuk aljabar tetapi juga sedikit menyinggung sedikit materi tentang perkalian bentuk aljabar.Observasi juga hanya dilakukan oleh satu observer. Dari hasil pengamatan yang kedua ini ada peningkatanketerlaksanaan pembelajaran dengan presentase keterlaksanaan 87,5 %. Tetapi menurut observer masih ada yang belum dilaksanakan oleh peneliti antara lain masih belum memberikan motivasi (aspek 12) dalam pembelajaran dan belum memberi

kesempatan kepada siswa untuk memberikan kesan dan pesan (aspek 13) selama pembelajaran.

Observasi pada pertemuan ketiga yaitu pada pembelajaran tanggal 6 november 2018 yang dilakukan selama 2 jp dan merupakan observasi terakhir. Observasi dilakukan oleh satu observer. Dari hasil pengamatan yang terakhir ini, presentase keterlaksanaan sama dengan

Observasi pada pertemuan ketiga yaitu pada pembelajaran tanggal 6 november 2018 yang dilakukan selama 2 jp dan merupakan observasi terakhir. Observasi dilakukan oleh satu observer. Dari hasil pengamatan yang terakhir ini, presentase keterlaksanaan sama dengan