• Tidak ada hasil yang ditemukan

Revitalisasi Proses Desentralisasi dan Otonomi Daerah Pemerintah dan DPR memiliki komitmen yang kuat

Dalam dokumen Lampiran Pidato Kenegaraan Presiden RI (Halaman 30-33)

AGENDA MENCIPTAKAN INDONESIA YANG ADIL DAN DEMOKRATIS

12. Revitalisasi Proses Desentralisasi dan Otonomi Daerah Pemerintah dan DPR memiliki komitmen yang kuat

melaksanakan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah dalam rangka mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Komitmen yang kuat tercermin dari revisi atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 menjadi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 menjadi Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Upaya mempercepat terwujutnya kesejahteraan masyarakat dilakukan melalui dua strategi utama, yaitu melalui upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat serta peningkatan pemberdayaan dan peran serta masyarakat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Upaya revitalisasi proses desentralisasi dan otonomi daerah terutama diarahkan untuk menata peraturan perundang-undangan mengenai desentralisasi dan otonomi daerah, meningkatkan kapasitas kelembagaan pemda, meningkatkan profesionalisme aparat pemda, meningkatkan kerja sama antar pemda, menata daerah otonom baru (DOB); serta meningkatkan kapasitas keuangan pemda.

Pada tahun 2007, dalam upaya penataan peraturan perundangan yang terkait dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah telah diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemda Provinsi dan Pemda Kabupaten/Kota. Selanjutnya, dalam upaya meningkatkan kapasitas kelembagaan sedang disusun perbaikan SPM sektoral bidang kesehatan dan pendidikan yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM, serta diselesaikannya beberapa bangunan kantor pemerintahan di Provinsi NAD. Upaya meningkatkan kapasitas aparatur pemda terus dilajutkan melalui berbagai diklat dan kerja sama antar daerah dalam rangka peningkatan pendayagunaan potensi perekonomian, pengembangan jaringan ekonom regional dan pengembangan daerah perbatasan.

Untuk penataan DOB telah dibangun sarana dan prasarana kecamatan di 65 daerah kabupaten/kota hasil pemekaran, pelantikan pimpinan daerah di 9 kabupaten/kota, serta disetujui 8 RUU tentang Pembentukan DOB Tahun 2007.

Terkait dengan pembinaan, pengawasan, evaluasi dan pengembangan kapasitas pemerintahan dan pembangunan daerah telah diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat serta Buku Panduan (Handbook)

Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah Tahun 2007.

Sementara itu, terkait dengan upaya penataan perundang- undangan mengenai desentralisasi dan otonomi daerah, antara lain, telah ditetapkan dasar hukum grand strategy otonomi daerah, dimantapkan pelaksanaan kebijakan otonomi daerah yang berkarakter khusus dan istimewa, serta supervisi dan evaluasi terhadap peraturan daerah bermasalah.

Upaya meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintahan daerah terus dilakukan melalui pembenahan struktur kelembagaan pemda, penyusunan SOP dalam sistem kerja yang sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola kepemerintahan yang baik (good

governance) dan prinsip-prinsip organisasi modern, serta

peningkatan kualitas pelayanan publik.

Dalam upaya meningkatkan sistem pengelolaan aparatur pemda dibangun pengelolaan aparatur pemda yang sesuai dengan keahlian (career path), diselenggarakan diklat, serta disusun modul dan berbagai pedoman untuk kompetensi substansial penyelenggaraan pemda.

Untuk meningkatkan kerja sama antardaerah dan penataan DOB, telah dilakukan optimalisasi jaringan kerja sama antar pemda, ditingkatkannya peran gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, serta dilakukan evaluasi kebijakan pembentukan DOB.

Selanjutnya, dalam upaya meningkatkan kapasitas keuangan pemerintah daerah telah dilakukan optimalisasi pelaksanaan RANDF; dilakukan pengelolaan keuangan pemda secara profesional, tertib, transparan, dan akuntabel; dimantapkan pelaksanaan perimbangan keuangan pusat dan daerah; serta perbaikan mekanisme koordinasi perencanaan, pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

Terkait dengan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, telah dilakukan percepatan lahirnya peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksanaan terkait dengan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah; sinkronisasi berbagai peraturan perundang- undangan yang terkait dengan pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah; serta dibuatnya panduan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah bagi kepala daerah dan pengambil kebijakan penting lainnya di daerah.

Dalam rangka penataan lebih lanjut perundang-undangan mengenai desentralisasi dan otonomi daerah, akan diselesaikan dan dilaksanakannya RAN yang berkaitan dengan konsep grand strategy

otonomi daerah; semakin diperkuatnya kebijakan dan regulasi di daerah-daerah berkarakter khusus; serta Pemda didorong untuk melaporkan Perda-perda yang menyangkut Pajak dan retribusi daerah.

Upaya untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah, akan dilakukan melalui percepatan pencapaian SPM; penataan kelembagaan daerah sesuai dengan revisi Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 di daerah otonomi khusus dan daerah berkarakter khusus/istimewa; serta pemantapan pelaksanaan prinsip-prinsip organisasi yang berorientasi pada pelayanan masyarakat.

Dalam upaya meningkatkan kompetensi dan kapasitas aparatur pemda tersebut, akan ditingkatkan etika kepemimpinan Kepala Daerah dan DPRD; serta kompetensi penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan penataan kembali sumber daya manusia sesuai kompetensi.

Di samping itu, untuk meningkatkan kerja sama antar pemda dan kinerja DOB, akan dilakukan penguatan regulasi kerja sama antar daerah dan pedoman kemitraan dengan pihak ketiga; fasilitasi kerja sama pembangunan regional dan antar daerah; penyiapan kebijakan dan peraturan di batas wilayah dan penyelesaian konflik antar daerah; serta penyelesaian penataan batas wilayah di DOB.

Dalam rangka melanjutkan peningkatan kapasitas keuangan daerah akan dialihkan bagian anggaran K/L yang sering dipersepsikan sebagai dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan menjadi DAK, pelaksanaan RANDF di tingkat pusat dan daerah; peningkatan kapasitas keuangan pemda; serta implementasi SIPKD dan SIKD.

Selanjutnya untuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan desentralisasi dan penyelenggaraan otonomi daerah, akan disusun pedoman evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah; pembinaan dan pengawasan hubungan kerja Pemda dengan DPRD, masyarakat dan lembaga non pemerintah; serta monitoring dan evaluasi program pinjaman luar negeri untuk desentralisasi dan otonomi daerah.

13. Penciptaan Tata Pemerintahan yang Bersih dan

Dalam dokumen Lampiran Pidato Kenegaraan Presiden RI (Halaman 30-33)