• Tidak ada hasil yang ditemukan

RTRW Provinsi Kalimantan Utara

Dalam dokumen ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS (Halaman 127-138)

(MP3EI) KORIDOR KALIMANTAN

C. RTRW Provinsi Kalimantan Utara

Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Kalimantan Utara 2015-2035 masih berupa rancangan (draft) mengingat belum dituangkan dalam peraturan daerah, namun demikian draft RTRW Provinsi Kalimantan Utara menjadi dokumen yang perlu dipertimbvangkan dalam penyusunan RPJMD Provinsi Kalimantan Utara ini. Hal ini bertujuan untuk mencermati rencana penataan ruang wilayah di Provinsi Kalimantan Utara, yang dapat dilihat dari struktur ruang dan pola ruang wilayah.

Konsep pengembangan rencana struktur ruang untuk pengembangan Provinsi Kalimantan Utara adalah: (a) Menguatkan aglomerasi sosial-ekonomi; (b) Mendukung terciptanya integrasi regional; (c) Mengembangkan konektivitas regional; dan (d) Mendukung pengembangan kawasan perbatasan.Konsepsi tersebut, diwujudkan melalui:

a. Penguatan sistem pusat-pusat permukiman:

 Kelestarian dan perlindungan Heart of Borneo (HoB) sebagai kawasan ekosistem yang dapat dimanfaatkan bagi penduduk, melalui PKL dengan fungsi utama konservasi & ekowisata; dan

 Menguatkan aglomerasi sosial-ekonomi di kawasan pesisir melalui peningkatan fungsi sistem permukiman

b. Penguatan kapasitas sistem jaringan jalan:  Eksternal: antarprovinsi dan perbatasan; dan

 Internal: antaribu kota kabupaten/kota (termasuk pembangunan jembatan lintas pulau).

c. Penguatan gateways dan penambahan/pembangunan baru:

 Bandara utama (gateways untuk koneksi nasional/internasional);

 Air strips untuk kawasan pedalaman (gateways untuk koneksi lokal dan nasional, baik barang/orang);

 Pelabuhan (gateways untuk koneksi lokal, nasional,internasional);

 Dermaga (gateways untuk koneksi lokal antarpulau dan pedalaman melalui laut dan waterways/sungai); dan

 Terminal di perbatasan, dan ibu kota kabupaten/kota.

d. Pembangunan sistem koneksi transportasi darat, laut, dan udara:  Pergerakan terjadwal (untuk koneksi lokal, nasional,internasional;

 Pergerakan yang disubsidi pemerintah (untuk supply logistik dan orang di kawasan pedalaman dan perbatasan); dan

 Pergerakan yang diinisiasi oleh swasta/masyarakat (di seluruh kawasan). Sedangkan konsep pengembangan rencana pola ruang untuk pengembangan wilayah Provinsi Kalimantan Utara, yaitu melalui:

a. Mengembangkan aglomerasi sosial-ekonomi di kawasan pesisir;

b. Mempertahankan dan meningkatkan kemampuan daya dukung lingkungan di kawasan pesisir, pedalaman, dan perbatasan;

c. Mendukung pelestarian Heart of Borneo; dan d. Mengembangkan kawasan perbatasan.

Konsepsi perlindungan dan pelestarian kawasan lindung di Provinsi Kalimantan Utara, yaitu sebagai berikut: (a) Mendukung pelestarian Kawasan Heart of Borneo, dan termasuk pelestarian Taman Nasional di dalam dan di luar HOB, serta pengembangan kawasan perbatasan untuk kesejahteraan dan ketahanan nasional dengan memperhatikan kaidah lingkungan dan pelestarian Heart of Borneo; (b) Intensitas pengembangan di kawasan pesisir dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan dan keterbatasan lahan; dan (c) Mengembangkan kawasan lindung di kawasan pedalaman, dan mengijinkan pemanfaatan ruang untuk kegiatan produktif secara terbatas dengan tetap memperhatikan kaidah pelestarian lingkungan.

Sedangkan konsepsi pengembangan kawasan budidaya di Provinsi Kalimantan Utara, yaitu melalui: (a) Pengembangan aglomerasi sosial-ekonomi di kawasan pesisir; dan (b) Pengembangan kawasan perbatasan.

Sementara dalam RTRW Provinsi Kalimantan Utara 2015-2035, disebutkan bahwa tujuan penataan ruang Provinsi Kalimantan Utara adalah: “Mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara merata dan berkelanjutan sesuai potensi fisiogeografis Provinsi Kalimantan Utara sebagai pintu gerbang internasionaldengan tetap menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.” Kebijakan untuk mewujudkan tujuan penataan ruang tersebut adalah dengan:

1. Pengembangan kawasan perbatasan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis kelestarian lingkungan hidup;

2. Peningkatan fungsi kawasan perbatasan untuk pertahanan dan keamanan negara;

4. Pembangunan kawasan berbasis daya dukung lingkungan dan mitigasi bencana;

5. Pembangunan kawasan berbasis kearifan lokal; 6. Pembangunan sistem jaringan prasarana wilayah; dan 7. Penguatan kelembagaan pembangunan wilayah.

Tabel 4.2.2.C.1 Rencana Strukur Ruang

Arah Pemanfaatan Ruang Lokasi A RENCANA SISTEM PERKOTAAN

A.1 Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Kota Tarakan A.2 Pusat Kegiatan Nasional promosi (PKNp) Tanjung Selor

A.3 Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Nunukan dan Tau Lumbis di Kabupaten Nunukan; dan Malinau Kota di Kabupaten Malinau

A.4 Pusat Kegiatan Wilayah promosi (PKWp) Sebatik dan Long Bawan di Kabupaten Nunukan; Long Nawang di Kabupaten Malinau; dan Tidung Pale di Kabupaten Tana Tidung A.5 Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Bunyu, Long Bia, Karang Agung, Sekatak Buji,

dan Tanah Kuning di Kabupaten Bulungan; Long Layu, Mansalong, dan Pembeliangan di

Kabupaten Nunukan; Data Dian, Long Berang, Long Loreh, Long Pujungan, dan Mahak Baru di Kabupaten Malinau; dan Tanah Merah di Kabupaten Tana Tidung

A.6 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Nunukan, Simanggaris, dan Long Midang (Kabupaten Nunukan); dan Long Nawang (Kabupaten Malinau)

B RENCANA SISTEM JARINGAN PRASARANA UTAMA B.1 Sistem Jaringan Transportasi Darat

Jaringan prasarana lalu lintas dan angkutan

jalan meliputi terminal penumpang tipe A Tanjung Selor di Kabupaten Bulungan Terminal Tipe B Long Midang, Mansalong, Simanggaris di

Kabupaten Nunukan, Boom Panjang di Kota Tarakan, Sesua di Kabupaten Malinau dan Tidung Pale di Tana Tidung

Pelabuhan dan alur pelayaran angkutan sungai dan danau

Pelabuhan Tanjung Selor, Ancam, Sekatak dan Bunyu di Kabupaten Bulungan; pelabuhan Tengkayu I di Kota Tarakan; pelabuhan Nunukan, Sebuku, Simanggaris, Sembakung, Mansalong, Binter, Tau Lumbis dan Sungai Ular di Kabupaten Nunukan; pelabuhan Malinau Hilir di Kabupaten Malinau; pelabuhan Sesayap dan Sesayap Hilir di Kabupaten Tana Tidung Pelabuhan dan alur pelayaran lintas

penyeberangan

Pelabuhan Kayan II, Ancam, Bunyu, dan Sungai Ancam Tanjung Palas Utara di Kabupaten Bulungan; Pelabuhan Juwata di Kota Tarakan, dan pelabuhan Nunukan di Pulau Nunukan Pelabuhan dan alur pelayaran khusus Pelabuhan khusus di Bandar Juwata Tarakan B.2 Sistem Jaringan Transportasi Perkeretaapian

Jaringan jalur kereta api meliputi jaringan jalur kereta api (KA) umum (jaringan jalur KA nasional dan jaringan jalur KA provinsi) dan jaringan jalur KA khusus

Stasiun kereta api Sekatak, Tanjung Selor, dan Tanjung Palas Timur di Kabupaten Bulungan; Kota Tarakan; Mansalong dan Simanggaris di Kabupaten Nunukan; Malinau Kota di Kabupaten Malinau

Arah Pemanfaatan Ruang Lokasi

dan Sesayap di Kabupaten Tana Tidung B.3 Sistem Jaringan Transportasi Laut

Pelabuhan utama Pelabuhan Malundung di Kota Tarakan

Pelabuhan pengumpul Pelabuhan Tanjung Selor, Bunyu, dan Pidada di Kabupaten Bulungan, serta Pelabuhan Tunon Taka dan Sungai Nyamuk di Kabupaten Nunukan

Pelabuhan pengumpan Pelabuhan Ancam di Kabupaten Bulungan dan Pelabuhan Tana Lia di Kabupaten Tana Tidung

Terminal Kabupaten Bulungan (7 terminal), Kabupaten

Nunukan (3 terminal), Kabupaten Malinau (3 terminal) dan Kabupaten Tana Tidung Alur pelayaran meliputi pelayaran kapal barang

dan pelayaran kapal penumpang B.4 Sistem Jaringan Transportasi Udara

Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan sekunder

Juwata di Kota Tarakan dan Tanjung Harapan di Kabupaten Bulungan

Bandar udara pengumpul skala pelayanan tersier Bandar udara: Nunukan di Kabupaten Nunukan Bandar udara pengumpan a. Long Layu, Yuvai Semaring, dan Sebatik di

Kabupaten Nunukan

b. Long Ampung dan RA. Bessing di Kabupaten Malinau

c. Sesayap dan Buang Baru di Kabupaten Tana Tidung

Bandar udara khusus (perbatasan darat dan penanganan bencana)

Perbatasan daeat:

d. Apau Ping di Kabupaten Malinau e. Pa’Upan, Tau Lumbis, Kampung Baru,

Kurid, Lembudud, Berian Baru, Buduk Kubul, Long Rungan, Mensalong di Kabupaten Nunukan

Penanganan Bencana:

a. Nunukan di Kabupaten Nunukan b. Bandar Udara Juata Tarakan

c. Bandar Udara Tanjung Harapan Bulungan d. Bandar Udara Long Ampung di Kabupaten

Malinau

Bandar udara perintis a. Keburau di Kecamatan Tanjung Palas Barat Kabupaten Bulungan;

b. Long Bia di Kecamatan Peso Kabupaten Bulungan;

c. Bunyu di Kecamatan Bunyu Kabupaten Bulungan;

d. Data Dian, Long Metun dan Long Sule di Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Malinau; e. Sungai Barang di Kecamatan Kayan Selatan

Kabupaten Malinau;

f. Mahak Baru dan Long Lebusan di

Kecamatan Sungai Boh Kabupaten Malinau; g. Long Pujungan di Kecamatan Pujungan

Kabupaten Malinau;

h. Long Alango di Kecamatan Bahau Hulu Kabupaten Malinau; dan

i. Long Pala di Kecamatan Mentarang Hulu Kabupaten Malinau

B.5 Sistem Jaringan Energi

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kabupaten Malinau, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Kabupaten Malinau, Kabupaten Bulungan, dan

Kabupaten Nunukan

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Pulau Bunyu

Arah Pemanfaatan Ruang Lokasi Kabupaten Tana Tidung Pembangunan jaringan transmisi, transmisi

kabel bawah laut

PLTG Sebaung-Sei Lancang dan Sedadap-Liang Bunyu

Pembangunan jaringan transmisi tegangan tinggi yang berkapasitas 150 KV

Kabupaten Malinau Jaringan pipa gas bumi nasional, jaringan

distribusi gas kota

Seluruh Kota Tarakan Sumber energi biomassa, tenaga surya dan angin Pantai Tarakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), baik berupa PLTS komunal maupun PLTS SHS (unit rumah tangga)

Seluruh kecamatan di Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau

Pembangkit Listrik Tenaga Biodiesel (PLTBio) Kabupaten Bulungan Pembatasan kegiatan pengembangan dan

menetapkan ketentuan radius pengembangan

sekitar lokasi SUTT/SUTET B.6 Sistem Jaringan Telekomunikasi

Rencana pengembangan jaringan telekomunikasi terdiri atas jaringan terestrial, jaringan nirkabel, dan jaringan satelit diarahkan pada peningkatan jangkauan pelayanan dan kemudahan akses diharapkan menjangkau wilayah pelosok perdesaan melalui desa berdering (ringing village) dan desa pintar (smart village), pengembangan tower BTS (Base Transceiver Station) secara bersama-sama, dan pengembangan serta kemudahan jaringan telematika di daerah terpencil

B.7 Sistem Jaringan Sumber Daya Air

Sumber air terdiri atas air permukaan pada sungai dan air tanah

Sebagian wilayah Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Tana Tidung

Prasarana sumber daya air meliputi sistem pengelolaan banjir, sistem jaringan irigasi dan sistem jaringan air baku:

Sistem jaringan irigasi berupa daerah irigasi (DI) terdiri atas DI kewenangan nasional

Sesayap, Tana Lia, Sesayap Hilir) dan di kewenangan provinsi (Kaliamok, Sajau Hilir dan Selimau)

Sistem Jaringan Prasarana Perkotaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM):

Pengembangan SPAM regional untuk wilayah kabupaten/kota yang berdekatan dilakukan kerjasama lintas wilayah secara terpadu dalam hal lokasi maupun sistem pengelolaan Sistem Pengelolaan Persampahan:

a) Pengembangan sistem persampahan untuk wilayah kabupaten/kota yang berdekatan dilakukan kerjasama lintas wilayah melalui sistem pengelolaan sampah secara terpadu dalam hal lokasi maupun sistem pengelolaan.

b) Pengembangan sistem pengelolaan persampahan untuk kabupaten/kota akan dikembangkan pada masing-masing kabupaten dengan lokasi tempat pengelolaan jauh dari permukiman atau dengan melakukan sistem pengelolaan daur ulang.

c) Pengelolaan persampahan untuk daerah yang belum terjangkau oleh sistem pelayanan ini, terutama yang ada di pulau-pulau diarahkan penanganannya melalui pengelolaan secara individu atau secara komunal setempat atau pengembangan pengelolaan daur ulang seperti pembuatan pupuk kompos.

Tabel 4.2.2.C.2 Rencana Pola Ruang

No. Arah Pemanfaatan Ruang Lokasi A KAWASAN LINDUNG

1 Kawasan hutan lindung Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung

2 Kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahannya

Kawasan bergambut Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Tana Tidung

Kawasan resapan air Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung

3 Kawasan perlindungan setempat

Kawasan sempadan pantai Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung

Kawasan sempadan sungai, kawasan sekitar danau atau waduk

Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, dan Kabupaten Nunukan

Kawasan sempadan mata air menyebar di seluruh wilayah provinsi 4 Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya

Kawasan suaka alam laut Kabupaten Bulungan (Kawasan suaka alam Pulau Burung, Kawasan suaka alam Pulau Keris, dan Kawasan suaka alam Peso) dan Kabupaten Nunukan (Kawasan suaka alam Pulau Sebatik)

Kawasan pantai berhutan bakau Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung

Taman nasional Taman Nasional Kayan Mentarang (Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau)

Taman hutan raya Taman Hutan Raya Gunung Rian, Kecamatan Sesayap (Kabupaten Tana Tidung)

Taman wisata alam Kabupaten Bulungan Cagar budaya dan ilmu

pengetahuan

Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung

5 Kawasan bencana alam

Kawasan rawan tanah longsor Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung

Kawasan rawan dampak kebakaran

hutan Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung Kawasan rawan banjir Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan,

Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung 6 Kawasan lindung geologi

Kawasan cagar alam geologi yang terdiri atas kawasan keunikan batuan dan fosil, kawasan keunikan bentang alam, kawasan keunikan proses geologi

Kabupaten Bulungan

Kawasan rawan gempa bumi Sepanjang pantai Provinsi Kalimantan Utara

Kawasan liquifaksi Kecamatan yang berada di sepanjang pantai timur Provinsi Kalimantan Utara serta termasuk pulau-pulau yang berada di sekitar pantai

Kawasan yang terletak di zona

patahan aktif Terdapat di Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung Kawasan rawan tsunami Terdapat di sepanjang pantai timur termasuk pulau-pulau

yang berada di sekitar pantai

Kawasan rawan abrasi Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kota Tarakan, dan Kabupaten Tana Tidung

Kawasan imbuhan air tanah CAT Tanjung Selor

Kawasan sempadan mata air Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung

7 Kawasan lindung lainnya Kawasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut

Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan Kawasan konservasi perairan Kabupaten Nunukan

daerah

B KAWASAN BUDIDAYA 1 Kawasan peruntukan hutan

produksi

Kawasan peruntukan hutan produksi terbatas

Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung

Kawasan peruntukan hutan produksi tetap

Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung

Kawasan peruntukan hutan

produksi yang dapat dikonversi Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Nunukan Kawasan peruntukan hutan rakyat Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau

2 Kawasan peruntukan pertanian

Kawasan pertanian tanaman pangan Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung

Kawasan hortikultura Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung

Kawasan peternakan Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung

Kawasan peruntukan perkebunan Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung

3 Kawasan peruntukan perikanan

Kawasan budidaya perikanan Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung

Kawasan perikanan tangkap Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung

Kawasan pengolahan ikan Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, dan Kabupaten Nunukan

4 Kawasan peruntukan pertambangan

Kawasan peruntukan pertambangan

mineral dan batubara Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung Kawasan peruntukan pertambangan

minyak dan gas bumi

Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung

Kawasan peruntukan industri Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung

5 Kawasan peruntukan pariwisata

Kawasan pariwisata alam Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung

Kawasan pariwisata budaya Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung

Kawasan pariwisata buatan Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan, dan Kabupaten Tana Tidung

6 Kawasan peruntukan permukiman: permukiman perkotaan, permukiman perdesaan, dan permukiman pada kawasan khusus

7 Kawasan peruntukan lainnya, terdiri dari kawasan peruntukan instalasi pembangkit tenaga listrik, instalasi militer, dan instalasi lainnya

Tabel 4.3.2.C.3

Rencana Kawasan Strategis Nasional dan Provinsi

No. Arah Pemanfaatan Ruang Lokasi

A Kawasan Strategis Nasional Kawasan Perbatasan Darat RI

Jantung Kalimantan (Heart of Borneo) Kawasan Perbatasan Laut RI di sekitar pulau-pulau kecil terluar Provinsi Kalimantan Utara yang meliputi Pulau Sebatik dan Gosong Makasar

B Kawasan Strategis Provinsi

1 Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi

4.3. Kawasan perbatasan dengan kegiatan

utama ekonomi Long Bawan dan dan Long Layu di Kabupaten Nunukan, Pulau Sebatik di Kabupaten Nunukan, dan Long Nawang di Kabupaten Malinau

4.4. Kawasan Food Estate dan Rice Estate Kabupaten Bulungan, Kawasan Tanjung Palas Timur di Kabupaten Bulungan

4.5. Kawasan koridor perkotaan Tarakan – Tanjung Selor 4.6. Kawasan yang memiliki nilai strategis

dari sudut kepentingan teknologi tinggi PLTA Peso di Kabupaten Bulungan 2 Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial

dan budaya di dalam wilayah provinsi

Warisan budaya Kerajaan Bulungan 3 Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut

kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup di dalam wilayah provinsi

Koridor Sungai Sesayap dan Delta Tanjung Palas di Kabupaten Bulungan

4 Kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut

kepentingan teknologi tinggi PLTA Peso di Kabupaten Bulungan Sumber: Draft RTRW Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015-2035

Gambar 4.2.2.C.1

Peta Rencana Struktur Ruang di Provinsi Kalimantan Utara Sumber: Draft RTRW Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015-2035

Gambar 4.2.2.C.2

Peta Rencana Pola Ruang di Provinsi Kalimantan Utara Sumber: Draft RTRW Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015-2035

Gambar 4.2.2.C.3

Peta Rencana Kawasan Strategis Provinsi Kalimantan Utara Sumber: Draft RTRW Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015-2035

Dalam dokumen ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS (Halaman 127-138)