• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saran-Saran untuk Pengembangan

Dalam dokumen MENJADI PEMIMPIN INOVATIF (Halaman 163-171)

Kesimpulan Penelitian, Implikasi dan Upaya Pengembangan Model

C. Saran-Saran untuk Pengembangan

[164]

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah disusun, dapat dikemukakan beberapa rekomendasi bagi usaha mewujudkan keinovatifan seorang pemimpin yang dalam penelitian ini adalah ketua STAI di Provinsi Jambi agar kedepan semakin lebih baik, dan semakin mengembangkan model kepemimpinan trasnformasional untuk mewujudkan pemimpin inovatif. Saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

Kepada ketua STAI yang ada di Provinsi Jambi agar terus meningkatkan inovasi di lembaga yang dipimpinnya. Memang ada banyak hal yang telah dilakukan oleh ketua STAI, sehingga kondisi STAI sekarang dalam berbagai hal lebih baik dari kondisi-kondisi sebelumnya. Namun tuntutan perkembangan zaman, perubahan situasi dan kondisi, tantangan globalisasi, dan dunia kerja yang semakin kompetitif, mengharuskan para ketua STAI bekerja lebih keras dan lebih cerdas.

Bekerja dengan penuh tanggung jawab, berpikir dan berbuat dengan orientasi pada kemajuan, menata kampus dan melakukan berbagai perubahan, serta cerdas memanfaatkan sumber daya yang ada, merupakan langkah logis yang harus terus dilakukan oleh ketua STAI agar kepemimpinannya lebih inovatif, sehingga menjadikan lembaga yang dipimpinnya menjadi lebih baik dan lebih maju.

Melakukan pengkajian yang komplek untuk menata STAI yang dipimpinnya agar menjadi lembaga pendidikan tinggi Islam yang siap tampil dengan kualitas tinggi, dan melahirkan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja dengan keunggulan yang dibekali, merupakan pekerjaan mendesak yang harus lebih diutamakan dan ditingkatkan intensitasnya oleh ketua STAI yang ada di provinsi Jambi. Hal itu mengingat kondisi saat ini telah begitu banyak lembaga pendidikan tinggi yang hadir di tengah-tengah masyarakat Jambi. Jika ketua STAI mampu memimpin lembaganya untuk tampil sebagai lembaga pendidikan tinggi yang Islami, modern, dan kompetitif, maka bisa saja STAI yang ada di provinsi Jambi menjadi pilihan prioritas oleh masyarakat untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

Kepada para tenaga administrasi atau tenaga struktural agar dapat lebih meningkatkan kooperatif kerja baik secara vertikal maupun secara

[165]

horizontal, menciptakan suasana yang nyaman dalam bekerja yakni suasana yang sehat dan bersahabat serta menghindari kegaduhan, bekerja dengan semangat dan kode etik yang Islami yakni menjunjung tinggi azaz akhlakul karimah dalam perkataan dan perbuatan, saling membantu dalam menghadapi permasalahan kerja, sehingga tercipta budaya organisasi yang lebih baik.

Tantangan terbesar para tenaga adminintrasi bukan hanya bisa menyenangkan hati atasan dengan bekerja dan membuat laporan kerja yang baik, namun juga bagaimana mampu menyajikan layanan yang memuaskan bagi mahasiswa dan segenap stackholder yang ada. Suatu layanan yang sesuai prosedur namun fleksibel, sehingga para pemakai jasa layanan kampus merasa terlayani dengan baik dan sesuai harapan.

Para tenaga struktural juga dituntut untuk lebih agresif dalam bekerja, tidak hanya menunggu perintah dari atasan baru bekerja, namun mereka harus melakukan inisiatif aktif lagi positif dengan tetap tidak meninggalkan tupoksi pokok mereka. Tenaga struktur ideal harus bekerja segara agresif dalam berbagai hal, tidak hanya bekerja secara cepat dan tepat, namun juga mampu juga menemukan ide-ide kreatif dalam bekerja, sehingga pekerjaan yang mereka lakukan mampu mencapai nilai lebih atau paling tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Dukungan kinerja yang baik yang ditunjukkan oleh para tenaga struktural, akan membantu ketua mempermudah pencapai visi dan misi atau tujuan dari lembaga tersebut. Sebaliknya, visi dan misi yang baik tetapi jika tidak didukung oleh kinerja staf yang baik maka akan sulit mewujudkannya menjadi kenyataan. Oleh karena itu tidak ada pilihan bagi tenaga struktural selain dari melakukan pekerjaan dengan baik jika ingin memajukan lembaga dimana tempat ia bekerja.

Kepada pihak Koodinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (KOPERTAIS) yang memayungi STAI yang ada di Jambi agar lebih memperhatikan keberadaan mereka, dengan memberikan pendampingan, pengawasan, pembinaan lebih lanjut, serta dukungan moril dan materil agar STAI yang berada di Provinsi Jambi semakin mengalami kemajuan dalam berbagai sisi.

[166]

Keberadaan STAI di provinsi Jambi terbukti membantu masyarakat Jambi dalam mengenyam pendidikan di jenjang perguruan tinggi, khususnya pendidikan tinggi Islam. Begitu banyak masyarakat Jambi yang mempunyai keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, namun karena keterbatasan dana dan berbagai keterbatasan lainnya, akhirnya kebanyakan dari mereka tidak dapat kuliah, terlebih untuk kuliah ke tempat yang berada jauh dari tempat tinggal mereka. Maka keberadaan STAI yang telah tersebar di berbagai daerah di dalam Provinsi Jambi ini, dirasakan oleh masyarakat Jambi sebagai salah satu solusi bagi putra putri mereka untuk bisa merasakan belajar di bangku kuliah. Itu artinya keberadaan STAI ikut membantu pemerintah dalam rangka pemerataan pendidikan, dan dalam upaya memberikan kesempatan kepada putra-putri Jambi untuk menjadi seorang sarjana.

Perhatian yang diharapkan dari pihak pemerintahan melalui kopertais tidak hanya sebatas kunjungan kerja yang dilakukan secara berkala, namun lebih penting lagi adalah tindak lanjut dari kunjungan tersebut yakni pembinaan berkelanjutan dengan program-program yang sesuai kebutuhan dan perkembangan dunia pendidikan baik secara nasional maupun global, selain dari itu yang jauh lebih penting lagi adalah bantuan anggaran untuk membangun STAI baik secara fisik maupun non-fisik, bantuan dana merupakan permasalahan krusial yang telah sejak lama menjadi permasalahan lembaga pendidikan di Indonesia terutama STAI, dimana kendala klasik yang memperlambat pembangunan dan pelaksanaan kegiatan adalah masalah dana.

Kepada pemerintah daerah (PEMDA) baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota, agar memberikan perhatian yang lebih maksimal kepada STAI yang ada di provinsi Jambi, walau bagaimanapun STAI berada di bumi sepucuk Jambi sembilan lurah, dan yang belajar di STAI mayoritas adalah anak-anak Jambi, maka ketika kualitas STAI membaik tentu akan mengangkat nama baik daerah. Sebaliknya ketika kualitas STAI memburuk juga akan mencoreng nama baik daerah. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika pemerintah daerah meningkatkan perhatiannya kepada STAI dengan mengalokasi sebagian

[167]

dana yang dimiliki untuk ikut membangun STAI agar menjadi lebih baik dan demi kemajuan anak cucu atau generasi masyarakat Jambi. Karena walaupun secara kelembagaan STAI merupakan lembaga pendidikan yang bersifat vertikal dan seakan di luar tanggung jawab dan kewajiban pemerintah daerah, namun dari sisi yang lain tentu pemerintah daerah tidak bisa melepaskan begitu saja keberadaan STAI, dalam artian pemerintah daerah tidak bisa membiarkan STAI yang ada di wilayah mereka berada dalam kondisi yang serba kekurangan dan serba tertinggal dari instansi perguruan tinggi lainnya.

Sebenarnya pemerintah daerah (PEMDA) baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota telah ikut memperhatikan STAI dari dahulu walaupun belum maksimal, namun dalam kesempatan ini peneliti merekomendasikan agar pemerintah daerah (PEMDA) meningkatkan perhatian mereka kepada STAI yang ada di provinsi Jambi ini, baik dari segi program-program yang benar-benar menyentuh kebutuhan STAI, seperti program peningkatan mutu dosen dan karyawan, program perbaikan dan penambahan fisik gedung, program penambahan sarana dan prasarana kampus, dan lain-lain, lau ditambah kegiatan-kegiatan yang bersifat memberdayakan STAI, seperti pemberdayaan mahasiswa, sampai pada masalah pendanaan yang mampu membantu STAI untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Tindak lanjut dari hasil penelitian ini, diharapkan kedepannya ada peneliti-peneliti lain yang meneliti masalah yang berkaitan dengan keinovatifan ketua STAI, dengan mengkaji variabel-variabel lain yang diduga berpengaruh baik secara langsung maupun secara tidak langsung terhadap keinovatifan ketua STAI dengan responden yang lebih luas dan dengan menggunakan metode yang lebih berkembang. Dengan demikian, diharapkan kajian mengenai keinovatifan ketua STAI lebih berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas lagi, diharapkan tidak hanya bermanfaat untuk kajian akademik di dunia kampus saja, namun juga bisa bermanfaat untuk salah satu acuan bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan-kebijakan pendidikan, terutama pendidikan di perguruan tinggi Islam.

[169]

[171]

BAB VI

Dalam dokumen MENJADI PEMIMPIN INOVATIF (Halaman 163-171)