• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang di ucapkan oleh Pak Makbul dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Dia ga bakat

dagang. Ujaran Pak Makbul tersebut bermakna bahwa ia tidak setuju dan

menolak tawaran pekerjaan yang ditawarkan Haji Sarbini untuk Muluk. (66)

No. Data : 23

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi ditempat berkumpul para pencopet pada malam hari sedangkan

Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi

yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Bang Jarot dan 16 pencopet; Ends:menjelaskan program kerjasama; Act

Sequences: pertuturan ini diawali oleh tuturan Muluk yang

menjelaskan rencana yang ia miliki untuk para pencopet kemudian Bang Jarot meminta agar Muluk lebih memperjelas lagi penjelasannya kemudian Muluk menjelaskan kembali secara lebih jelas, kemudian Glen menanyakan pembagian hasil dan Muluk menjelaskan namun Glen tidak setuju lalu Bnag Jarot meminta agar Glen dan yang lain mendengarkan penjelasan Muluk dan menyetujui bagi hasil yang diusulkan oleh Muluk. Kemudian datang penjual kopi yang membawakan kopi setelah itu datang para preman yang meminta jatah mereka kepada Bang Jarot; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and

Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pertanyaan

dan pemaparan; Genre: wacana deskripsi.

Ujaran Muluk : Saya akan menjalankan usaha ini secara modern. Hasil nyopet harus dikembangkan kebidang usaha yang lain. Yang aman dan menguntungkan. Sehingga nantinya kalian engga perlu nyopet lagi. yang perlu kalian relakan adalah 10%, dari hasil yang kalian dapat.

Glen : 10 persen? Berapa tuh?

Muluk : Begini, misalkan kalian dapat 1000, bagian saya 100. Fair kan?

Glen : Enak di Abang, dong! Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang di ucapkan oleh Glen dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Enak di Abang, dong! Ujaran Glen tersebut bermakna ia tidak setuju jika harus memberikan 10% penghasilannya kepada Muluk, karena dia menganggap ia yang bersusah payah mendapatkan uang sedangkan Muluk hanya menunggu setoran dari mereka.

(67)

No. Data : 25

Scene: 26

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di perjalanan pulang menuju markas copet pada malam hari sedangkan

Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi

yaitu dalam keadaan emosi; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Glen dan petutur yaitu Komet; Ends: Glen mengutarakan ketidaksukaannya karena kehadiran Muluk; Act Sequences: pertuturan ini diawali oleh Glen yang mengungkapkan ketidaksukaannya pada Muluk kemudian Komet menjawab bahwa ini kemauan dari Bang Jarot namun Glen menyalahkan Komet, karena ia yang mengajak Muluk bertemu dengan Bang Jarot dan menuduh Komet mendapat bagian lalu Komet membantah namun Glen semakin kesal mendengar jawaban Komet; Keys: nada suara (tone) agak tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal; Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and Interpretation: pernyataan dan dijawab pernyataan; Genre: wacana argumentasi. Ujaran Glen : Enak betul Abang itu!

Komet : Ini kan, maunya Bang Jarot, Glen.

Glen : Yang ngajak dia ke Bang Jarot kan elu. Elu dapet bagian, ye?

Komet : Enggak, gua ga dapet apa-apa. Suer!!

Glen : Cari muka, Lo! Lama-lama congor lu gua sumpelin sendal.

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang di ucapkan oleh Glen dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Enak betul Abang itu! Ujaran Glen tersebut menegaskan bahwa dia tidak setuju dengan usulan Bang Jarot yang mau memberikan 10% dari hasil mencopet kepada Muluk.

(68)

No. Data : 27

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas copet pada pagi hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu Bang Jarot dan 16 orang pencopet;

Ends: memperkenalkan para copet kepada Muluk; Act

Sequences: pertuturan ini diawali oleh Muluk yang

bertanya kepada para copet Mall apakah mereka tidak mandi kemudian Glen marah karena tidak mau diatur oleh Muluk. Muluk menjelaskan mengenai manajemen, Glen punsemakin marah mendengar penjelasan Muluk dengan tenang Muluk membujuk Glen agar mau mandi. Lalu Bang Jarot menmeritahukan bahwa mereka mandi kalau ada perlu saja mendengar perkataan Bang Jarot, Komet langsung menyahuti dengan mengejek mereka. lalu Muluk kembali menasehati mereka namun mendegar hal tersebut Ribut (ketua kelompok C) langsung meminta agar Muluk di pecat, Muluk pun langsung meminta maaf dan mengganti pembicaraan mengenai bagi hasil yang akan mereka lakukan. Glen mengungkapan kecurigaannya pada Muluk jika uang mereka akan diambil oleh Muluk, Muluk pun menjelaskan bahwa hal itu bisa saja namun jika mereka tidak percaya padanya makan kerjasama akan dibatalkan dan beberapa pertanyaan dari pencopet lain yang dijawab dengan santai oleh Muluk. Pertuturan ini berkahir ketika Muluk menjelaskan tujuannya ada disana;

Keys: nada suara (tone) agak tinggi, sikap atau cara

(manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius;

Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and

Interpretation: pertanyaan dan dijawab pernyataan; Genre:

wacana deskripsi.

Ujaran Muluk : (jongkok) Glen, manajemen itu adalah pengaturan. Pengaturan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Glen : (dengan nada marah) Tapi gua gak mau mandi!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang di ucapkan oleh Glen dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain.

Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Tapi gua gak mau mandi! Ujaran Glen tersebut mengandung makna bahwa dia tidak mau menuruti perintah Muluk untuk mandi.

(69)

No. Data : 37

Scene: 52

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu

Muluk dan petutur yaitu 16 pencopet; Ends:

memberitahukan uang yang telah terkumpul dan mengajak mereka untuk mulai usaha baru yaitu mengasong; Act

Sequences:Muluk memberitahukan bahwa tabungan

mereka sudah sembilan juta kemudian Glen menanyakan perihal motor yang terparkir di depan markas lalu Muluk membicarakan rencananya untuk membuat usaha baru bagi para pencopet, yaitu menjadi pengasong namun para pencopet tidak menyetujui rencana Muluk tersebut. Percakapan terhenti karena Komet dan Glen kembali bertengkar dan pertuturan berakhir ketika Muluk menghentikan Komet dan Glen yang bertengkar; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan santai ada pula marah ketika Komet dan Glen bertengkar; Instrumentalities: lisan;

Norms of Interaction and Interpretation:pernyataan dan

dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana persuasi dan argumentasi.

Ujaran Muluk : Ini ada uang dua juta. (sambil menunjukan uang tersebut dan menaruhnya di atas meja). Sebagian dari kalian akan memulai hidup baru. Jadi pengasong.

Para pencopet : yaaaahhh (dengan nada kecewa)

Muluk : Kenapa?

Glen : Gak mau!!

Bedil : Saya juga, Bang! Saya nyopet aja! Kampret : Ngasong cape, Bang!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

Ujaran yang di ucapkan oleh Glen dan Bedil dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Gak mau!!

dan Saya juga, Bang! Saya nyopet aja! Dari ujaran tersebut terlihat bahwa

mereka tidak menyetuji untuk menjadi pengasong, mereka lebih suka menjadi penjadi pencopet.

(70)

No. Data : 39

Scene: 53

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Muluk dan petutur yaitu 16 orang pencopet;

Ends:menjelaskan rencana yang Muluk miliki; Act

Sequences:Muluk menjelaskan rencananya kepada para

pencopet namun para pencopet merespon dengan tertawa kemudian Muluk bertanya kepada Komet apakah dia mau mengasong lalu Komet menggelengkan kepalanya dan Muluk terlihat sedih mendapatkan jawaban demikian; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius;

Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and

Interpretation: pernyataandan dijawab dengan pernyataan;

Genre: wacana deskripsi.

Ujaran Muluk : Komet! Mau ngasong?

Komet : (sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya)

(semua pencopet kembali tertawa)

Muluk : (hanya diam dan terlihat kecewa) Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Perilaku yang ditunjukan oleh Komet dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada (sambil tersenyum dan

menggelengkan kepalanya). Perilaku Komet tersebut menandakan bahwa dia tidak setuju dan tidak mau jika harus menjadi pengasong.

(71)

No. Data : 40

Scene: 55

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di jalan pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan santai;

Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot

dan petutur yaitu Muluk dan Komet; Ends:meminta solusi;

Act Sequences:pertututan ini diawali oleh Bang Jarot yang

marah mendengar cerita dari Muluk kemudian Muluk menenangkan dan melarang Bang Jarot untuk melakukan hal tersebut. Pertuturan ini diakhiri ketika Bang Jarot meminta Komet untuk pergi dan Komet pun pergi; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan marah;

Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and

Interpretation: pernyataan dan dijawab dengan pernyataan;

Genre: wacana argumentasi.

Ujaran Bang Jarot : Biar saya hajar mereka!

Muluk : Jangan, Bang! Jangan, Bang!

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh Muluk dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Jangan, Bang! Jangan,

Bang! Ujaran Muluk tersebut bermakna bahwa dia tidak setuju jika Bang

Jarot melakukan kekerasan kepada para pencopet agar para pencopet mau menuruti perintahnya.

No. Data : 49

Scene: 64

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah jembatan pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Bang Jarot dan petutur yaitu Glen dan anak buahnya;

Ends:protes; Act Sequences: pertuturan ini diawali ketika

Glen datang menghampiri Bang Jarot unutk menyatakan rasa tidak sukanya karena harus mengikuti perintah Muluk yang haru bersekolah kemudian Bang Jarot memarahi Glen dan memukulnya karena membantah apa yang dia perintahkan; Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara

(manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan marah;

Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and

Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan;

Genre: wacana nasehat.

Ujaran Glen : Bos, kenapa si mau-maunya nurut sama Bang muluk?

Bang Jarot : (memukul Glen dan anak buahnya dengan koran) Siapa lagi yang mau gua gampar, Hah?

Glen : Tapi kita engga mau sekolah. Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

X

Ujaran yang diucapkan oleh Glen dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Bos, kenapa si mau-

maunya nurut sama Bang muluk? Tapi kita engga mau sekolah. Ujaran

Glen tersebut menjelaskan bahwa dia tidak setuju jika harus menuruti perintah Muluk.

(73)

No. Data : 51

Scene: 65

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di markas pencopet pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan

belajar; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Samsul dan petutur yaitu 16 orang pencopet;

Ends:mengajarkan para pencopet menulis; Act Sequences:

Samsul mengawali pertuturan ini dengan mengajarkan para pencopet menulis beberapa huruf kemudian memperhatikan cara para pencopet menulis huruf-huruf yang ia ajarkan, lalu ia mengajarkan cara menulis yang benar. Kemudian Samsul mengajarkan Glen cara menulis yang benar, namun ia marah dan menginggalkan pelajaran;

Keys: nada suara (tone) tinggi, sikap atau cara (manner)

saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius;

Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and

Interpretation: perintah dan dijawab dengan tindakan;

Genre: wacana eksposisi.

Ujaran Samsul : Eh, itu bukan begitu nulisnya (menghampiri Glen). Begini cara megang pensilnya. Nih, begini coba, yaa begini.

Glen : (tidak bisa mempraktekan yang diajarkan oleh Samsul)

Samsul : (meraih tangan dan pensil yang dipegang Glen). Ya Ampun, susah banget. Begini.

Glen : (kesal dan menghempaskan buku tulisnya)

aaaahhh!! Gua ga mau nulis! (pergi)

Samsul : (tercengang melihat reaksi Glen) Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh Glen dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada aaaahhh!! Gua ga mau

nulis! Ujaran Glen tersebut mengandung makna bahwa dia tidak mau

mengikuti arahan menulis dari Samsul. (74)

No. Data : 60

Scene: 80

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di sebuah masjid pada sore hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan

serius; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Glen dan petutur yaitu Pipit, Muluk, dan Samsul; Ends: tidak mau sholat berjamaah; Act Sequences: Pipit memanggil Glen dan bertanya mengapa tidak ikut sholat lalu Glen memberikan penjelasan, Muluk dan Samsul hanya tersenyum melihat tingkah Glen; Keys: nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan kesal dan santai; Instrumentalities: lisan;

Norms of Interaction and Interpretation: pertanyaan dan

dijawab dengan pernyataan; Genre: wacana argumentasi. Ujaran Pipit :Glen! (meng-hampiri Glen). Engga ikut

sholat??

Glen : Engga mau, si Ribut yang jadi imam. Ntar kalo kebanyakan nyebut adalah, adalah Allahu Akbar,

adalah bismillah, adalah komat, ssss adalah.... (pergi)

Analisis Prinsip Kesantunan Leech

Mkar MKdw MP MKH Mksp MS

x

Ujaran yang diucapkan oleh Glen dianggap melanggar maksim kesepakatan karena memaksimalkan ketaksepakatan antara diri dengan pihak lain dan meminimalkan kesepakatan antara diri dengan pihak lain. Peminimalan kesepakatan tersebut terdapat pada Engga mau, si Ribut yang jadi imam. Ntar kalo kebanyakan nyebut adalah, adalah Allahu Akbar,

adalah bismillah, adalah komat, ssss adalah.... Ujaran Glen melanggar

maksim kesepakatan karena dia tidak mau atau tidak setuju jika Ribut yang menjadi imam dalam sholatnya.

(75)

No. Data : 71

Scene: 97

Konteks Setting and Scene: peristiwa tutur ini terjadi di rumah H. Rahmat pada malam hari sedangkan Scene mengacu pada situasi ketika peristiwa tutur terjadi yaitu dalam keadaan sedih dan kecewa; Participant: penutur dalam pertuturan ini yaitu Pipit dan petutur yaitu H. Rahmat;

Ends:memberikan penjelasan dan pembelaan diri; Act

Sequences: pertuturan diawali oleh Pipit yang menanyakan

apa yang harus dia lakukan kemudian H. Rahmat menjawab bahwa itu haram, lalu Pipit membela diri dan menjelaskan mengapa dia menerima gaji itu. Pertuturan ini diakhiri ketika H. Rahmat pergi meninggalkan Pipit; Keys:

nada suara (tone) datar, sikap atau cara (manner) saat tuturan ini diucapkan yaitu dengan serius;

Instrumentalities: lisan; Norms of Interaction and

Interpretation: pertanyaan dan dijawab dengan pernyataan;

Genre: wacana argumentasi.

Ujaran Pipit : Menurut Abah, Pipit engga perlu digaji?