• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIGNIFIKANSI/ MANFAAT PENELITIAN

Dalam dokumen STRUKTUR HUKUM PEGADAIAN SYARIAH DALAM P (Halaman 142-146)

MUTU LULUSAN DAN PASAR KERJA PRODI TAFSIR HADIS

D. SIGNIFIKANSI/ MANFAAT PENELITIAN

Setiap penelitian, diharapkan memiliki signiikansi atau manfaat pada masyarakat, dunia ilmu pengetahuan ataupun pemerintah, baik secara teoritis maupun praktis. Penelitian ini mempunyai signiikansi / manfaat yang dapat diringkas sebagai berikut :

a. Manfaat teoritis, yaitu bahwa penelitian ini akan menginformasikan kepada semua pihak tentang materi, proses pembelajaran, mutu lulusan, dan pasar kerja prodi tafsir hadis. Hal ini akan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan di bidang pembelajaran prodi tafsir hadis yang sangat diperlukan umat Islam, terutama dunia pendidikan tinggi Islam.

b. Manfaat praktis, yaitu pertama, jika mutu lulusan prodi tafsir hadis STAIN Kudus, memang terbukti mempunyai kapasitas yang memadai sebagai ahli dan praktisi tafsir-hadis, maka akan dapat diminati oleh alumni pesantren-pesantren dan madrasah- madrasah Aliyah. Kedua, bagi STAIN Kudus khususnya dan lembaga-lembaga PTAI yang lain, akan mengetahui kelebihan-

Mutu Lulusan dan Pasar Kerja Prodi Tafsir Hadis

kelebihan dan kekurangan-kekurangan model pembelajaran prodi tafsir hadis STAIN Kudus dari hasil penelitian ini, sehingga dapat melakukan perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan. E. METODE PENELITIAN

Pendekatan yang di pakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu metode yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Metode ini juga sering disebut metode naturalistic, karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural seting); disebut juga metode etnography karena pada awalnya digunakan untuk penelitian bidang antropologi- budaya; disebut kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya bersifat kualitatif. (Sugiono, 2005 : 1)

Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif yakni data yang terkumpul berbentuk kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka (ibid : 9). Neuman menulis,”descriptive research present a picture of speciic details of situation, social seting or relationship” (L. Neuman, 1997 : 19 – 20). Suharsimi Arikunto (2001 : 243) menyatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian “non hipotesis”, sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu adanya hipotesis. Moh. Nazir (1999 : 63 - 64) menulis bahwa penelitian deskriptif adalah mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat, serta situasi-situasi tertentu, termasuk hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.

1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan (M. Nazir, 1999 : 211). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

a. Observasi atau pengamatan

Observasi adalah suatu proses pengumpulan data dengan menggunakan seluruh perhatian, penglihatan dan pendengaran

secara cermat dan hati-hati. Pada saat observasi, peneliti menyerap semua instrumen yang diperlukan sebagai sarana informasi dalam penelitian (L. W. Neuman, 1997 : 361). Kriteria observasi secara ilmiah adalah :

1) Pengamatan digunakan untuk penelitian yang telah direncanakan secara sistematis.

2) Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan.

3) Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum.

4) Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitasnya. (M. Nazir, 1999 : 212)

Agar data yang diperoleh dari observasi lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak, maka peneliti menggunakan observasi partisipatif (participant observation). Artinya peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan observasi, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya (Sugiyono, 2005 : 64 ).

b. Wawancara

Wawancara atau interview adalah proses untuk memperoleh keterangan dalam penelitian dengan cara tanya jawab, sambil tatap muka antara si penanya (pewawancara) dengan si penjawab (responden) dengan menggunakan alat yang di namakan “interview guide” (panduan wawancara ) (M. Nazir, 1999 : 234). Penelitian ini menggunakan “indepth interview” (wawancara mendalam) yaitu pertemuan langsung secara berulang- ulang antara peneliti dan informan dalam hal kehidupannya, pengalamannya, atau situasi-situasi yang dialaminya yang diungkapkan dengan kata-kata informan itu sendiri (Bagdan dan Taylor, 1984 : 77).

Tekniknya peneliti memakai model wawancara tak terstruktur, tak dibakukan dan terbuka (open ended), yaitu wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap, tetapi hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan

Mutu Lulusan dan Pasar Kerja Prodi Tafsir Hadis

(Sugiyono, 1984 : 74). Menurut Neuman, dalam wawancara lapangan lebih banyak adanya unsur spontanitas dan timbal balik pertanyaan yang tidak selamanya terkontrol oleh catatan yang telah disiapkan (W. L. Neuman, 1997 : 371).

c. Dokumentasi

Dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu, dalam bentuk tulisan, gambar, ilm atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap terhadap metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Lexy J. Moleong (2006 : 217) menyatakan bahwa dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan.

d. Triangulasi

Triangulasi adalah pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik dan sumber data. Triangulasi sekaligus menguji kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Agar mendapatkan data dari sumber yang sama dapat dilakukan dengan berbagai teknik secara serempak. Sebaliknya mengumpulkan data dari sumber yang berbeda dengan teknik yang sama (Sugiyono, 2005 : 83). Penelitian ini, menggabungkan antara metode observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi.

2. Analisis data

Analisis data merupakan upaya mencari secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain (Noeng Muhadjir, 1996 : 104). Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan (Masri Singarimbun, Soian Efendi, 1989 : 263).

Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif, sehingga analisis data yang dipakai adalah metode “deskriptif”, yakni mengorganisasikan data, memilah-milah data, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola-pola , menemukan apa yang penting dan apa yang telah dipelajari,

dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (kesimpulan ) (Moleong, 2006 : 248 ). Proses analisisnya adalah sebagai berikut:

a. Analisis sebelum di lapangan

Analisis ini dilakukan peneliti terhadap data hasil studi pendahuluan atau sekunder, yang akan digunakan untuk menemukan fokus penelitian, yang sifatnya masih sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan.

b. Analisis data di lapangan

Analisis ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung di lapangan, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Misalnya pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban responden. Apabila belum memuaskan, peneliti mengajukan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu, sehingga diperoleh data yang dianggap kredibel, tuntas dan jenuh. (Sugiyono, 2005 : 276). Langkah selanjutnya adalah : 1) Reduksi data, yaitu merangkum, memilah hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting untuk dicari pola dan temanya, agar ada gambaran yang lebih jelas bagi peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. 2) Penyajian data, yaitu merupakan langkah lanjutan setelah

reduksi data, yang dapat disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dengan format teks yang bersifat naratif.

3) Veriikasi, yaitu penarikan kesimpulan dan veriikasi. Penelitian ini penarikan kesimpulannya merupakan temuan baru yang belum pernah ada sebelumnya. Temuan tersebut berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap, kemudian menjadi jelas (Sugiyono, 2005 : 277-284).

Dalam dokumen STRUKTUR HUKUM PEGADAIAN SYARIAH DALAM P (Halaman 142-146)