• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manusia ada untuk dicintai, bukan untuk digunakan -Budi Nugraha-

SILATURAHMI Abdul Piqri

Kisah Saya sebelum KKN

Tepatnya pada tanggal 29 Juli 2016 setelah shalat Jumat, saya berangkat menuju tempat KKN bersama dua orang teman kelompok saya yang kebetulan izin pulang ke Ciputat untuk mengurus keperluan mereka dikampus yaitu Erik dan Hasan.Setelah mereka selesai mengurus keperluan mereka, kami pun langsung menuju Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin untuk melaksanakan tugas kuliah kami yaitu terjun lansung ketengah-tengah masyarakat untuk mengabdi dengan penuh keikhlasan bersama teman-teman kelompok saya. Kami pun manghadapi kendala, kendala yang dihadapi berupa akses jalan yang sudah rusak dan debu ketika cuaca panas yang akan mengganggu kesehatan. Sedangkan ketika hujan banyak lubang jalanan yang tertutup oleh air dan lumpur sehingga akan membahayakan bagi saya atau pun pengguna jalan lainnya, dan jalananpun banyak dilewati oleh truk-truk proyek pasir batu.

Saya tidak dapat mengikuti acara pelepasan mahasiswa KKN 2016 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan saya juga telat empat hari mengikuti kegiatan KKN kelompok saya di Desa Sukasari, dikarenakan pada tanggal 18 Juli 2016 yang jatuh pada hari Senin, saya dan kakak-kakak saya juga adik saya ditimpa musibah yang sangat mendalam terutama bagi ibu saya, yaitu meninggalnya Almarhum bapak saya dan saya juga tidak bisa langsung berangkat pada hari Minggu tanggal 24 Juli 2016 dari daerah asal saya yaitu Jambimenuju Ciputat karena saya harus mengikuti acara tujuh harian Almarhum bapak saya yang dilaksanakan dari tanggal 18 Juli dimalam harinya sampai tanggal 25 Juli 2016 malam. Saya sudah meminta izin kepada ketua ketua kelompok KKN saya karena saya tidak dapat mengikuti kegitan KKN dari awal dan Alhamdulillah ketua kelompok KKN saya mengizinkan serta teman-teman kelompok sayapun juga dapat memakluminya. Sesampainya ditempat penginapan kelompok KKN saya, saya langsung disambut hangat oleh teman-teman kelompok dan saya juga sangat meminta maaf sekali kepada teman-teman

| 111 kelompok atas keterlambatan saya. Pada malam harinya sehabis

shalatMagrib, saya sangat senang sekali banyak anak-anak yang datang

ketempat tinggal KKN kami untuk belajar bersama kami dan anak-anak pun cukup antusias mengikuti pelajaran yang kami ajarkan.

Pada tanggal 30 Juli 2016 tepatnya hari Sabtu, saya mulai melakukan aktifitas KKN bersama teman-teman saya yaitu mengajar di SDN Sukasari 03 Rumpin dan kami langsung memperkenalkan diri kepada guru-guru, kepala sekolah dan siswa-siswi SDN Sukasari 03 Rumpin.Saya merasa terharu karena anak-anak sangat bahagia atas kedatangan kami dan diajar oleh saya dan teman-teman saya. Banyak kisah yang telah saya dapat dan tidak dapat saya lupakan baik itu kisah senang maupun kisah sulit dan banyak pelajaran yang bisa saya petik dari pelaksanaan KKN yang telah kami lakukan selama satu bulan tersebut. Terutama belajar bagaimana menjaga solidaritas kebersamaan dengan kelompok KKN, belajar memahami tentang kebiasaan masyarakat desa, belajar tentang bersosialisasi dengan masyarakat, belajar bagaimana cara menghargai orang yang lebih tua dari kita dan orang yang lebih muda dari kita dan masih banyak lagi pelajaran yang dapat saya peroleh selama melaksanakan KKN di Desa Sukasari Rumpin.

Terima kasih pula kami ucapkan kepada para pejabat-pejabat desa dan para masyarakat yang telah menyambut dengan baik kedatangan kami untuk melaksakan KKN di Desa Sukasari Rumpin. Dan terima kasih juga telah membantu kami dalam menghadapi setiap kesulitan dan permasalahan yang kami hadapi selama melaksanakan KKN. Karena bukanlah hal yang mudah bagi kami yang baru beradaptasi dengan lingkungan di Desa Sukasari dalam menyelesaikan setiap kendala dan permasalahan yang kami hadapi tanpa adanya kerjasama atau pun campur tangan dari pihak masyarakat. Alhamdulillah kami telah selesai melakukan tugas dan tanggung jawab untuk terjun mengabdi ketengah-tengah masyarakat dengan penuh keikhlasan.

Persepsi terhadap Kelompok

Kelompok atau pun tim adalah sekumpulan banyak orang yang semuanya pasti berbeda tingkah laku, perangai dan pemikiran, itu semua adalah pelajaran bagi saya untuk menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan orang-orang yang semuanya berbeda karakter dan pemikiran.

Karena tidaklah mudah untuk mempersatukan atau pun membuat kekompakan kelompok. Sebelum adanya kabar beredar mengenai pembagian kelompok yang ditentukan oleh PPM, saya dan teman-teman baik yang berasal dari fakultas yang sama dengan saya maupun teman-teman dari fakultas lain. Sebelumnya saya juga telah merencanakan membentuk kelompok dan merencakan lokasi KKN sebelum munculnya kabar bahwa kelompok KKN ditentukan oleh pihak kampus. Saya merasa agak kecewa dan khawatir akan mendapatkan teman yang tidak sesuai yang berdampak terhadap kurang maksimalnya tugas pelaksanaan KKN, karena saya belum pernah berkenalan dengan orang-orang yang ditentukan pihak PPM. Setelah pihak PPM memberikan pemberitahuan atau pun pengumuman agar seluruh mahasiswa semester 6 yang akan melaksanakan KKN dengan memberikan kode nomor kesetiap mahasiswa dan mahasiswa yang memiliki nomor yang sama itulah akan menjadi kelompoknya dan sayapun mendapatkan kelompok nomor 127, dari situlah saya mulai mencari tahu lewat sosial media siapa saja mahasiswa yang akan menjadi kelompok saya.

Acara pembekalan dari PPM merupakan awal dari bertemunya saya dengan mahasiwa kelompok 127. Karena belum saling mengenal satu sama lain maka awal pertemuan tersebut belumlah terjalin keakraban, masih banyak yang saling diam-diaman termasuk juga saya. Seiring berjalannya waktu kami pun mulai membentuk grup 127 di WhatsApp dan disitulah mulai terjalin keakraban melalui percakapan basa-basi digrup

WhatsApp. Seiring berjalannya waktu, kelompok KKN 127 semakin akrab

dan harmonis terlebih saat dilakukannya rapat perdana, setelah berselang beberapa hari kemudian kami pun merencakan rapat kedua untuk membicarakan survei ke desa yang belum diketahui dimana desa tempat kami melaksanakan kegiatan KKN.

Setelah ditentukannya penempatan desa oleh pihak PPM, kami mendapatkan lokasi di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Pada rapat yang ketiga saya dan teman-teman langsung menentukan hari untuk survei ke desa tersebut, kebetulan kelompok saya mendapatkan lokasi yang tidak terlalu jauh dari Ciputat. Jarak yang ditempuh ke Desa Sukasari berkisaran 1 jam lebih dengan mengendarai sepeda motor, akan tetapi lokasi dekat bukan berarti tidak ada permasalahan atau pun kendala menuju ke desa tersebut. Kendala yang dihadapi berupa akses jalan yang sudah rusak dan debu ketika cuaca

| 113 panas yang akan mengganggu kesehatan. Sedangkan ketika hujan banyak lubang jalanan yang tertutup oleh air dan lumpur sehingga akan membahayakan pengguna jalan, dan jalanan pun banyak dilewati oleh truk-truk proyek pasir batu yang menyebabkan kerusakan jalan tersebut.

Sesampainya di lokasi, saya dan teman-teman langsung menuju ke Kantor Desa bersama dengan dua kelompok lain dan disambut oleh pihak perwakilan Kantor Desa, kami pun mulai berbincang-bincang mengenai Desa Sukasari dan lokasi yang akan dijadikan tempat kegiatan KKN, dari perbincangan tersebut kami mendapatkan informasi bahwa di Desa Sukasari terdapat 8 RW. Setelah itu, kelompok saya melakukan perundingan dengan dua kelompok lain yang sama-sama akan melakukan kegiatan KKN di Desa Sukasari mengenai pembagaian RW, berapa saja yang akan menjadi tempat kegiatan KKN. Dari hasil perundingan tersebut setiap kelompok sepakat untuk mengambil dua RW saja untuk masing-masing kelompok dan ada dua RW yang tidak di ambil. Kelompok sayapun akhirnya mendapat wilayah di RW 03 dan RW 04.

Berselang beberapa hari berikutnya, saya beserta teman kelompok KKN 127 mengadakan rapat yang ketiga kalinya untuk membahas program kerja KKN di Desa Sukasari dan sekaligus menentukan hari untuk survei ke RW 03 dan 04 Desa Sukasari.Pada survei yang selanjutnya, kami pun langsung mengunjungi rumah Pak RW 03 dan RW 04 kami pun masih agak kesulitan mencari lokasi yang akan dijadikan tempat KKN kelompok saya karena tidak adanya penunjuk jalan menuju ke lokasi tersebut. Terpaksa kami harus bertanya-tanya kepada warga sekitar untuk mencari tahu lokasi RW 03 dan RW 04.Setelah sampai dilokasi, kami pun masih harus bertanya lagi tempat tinggal Pak RW 03.Sesampainya di rumah Pak RW 03, saya bersama teman-temanpun langsung berbincang-bincang dengan Pak RW 03 yaitu pak Ruhiyatna dan sekaligus meminta tolong dicarikan rumah atau tempat tinggal untuk kelompok KKN saya. Setelah itu, kami pun melanjutkan perjalanan menuju rumah Pak RW 04 untuk berbincang-bincang mengenai lokasi RW 04.Perjalanan tersebut lumayan agak melelahkan karena jarak antara RW 03 dengan RW 04 yang agak berjauhan. Alhamdulillah setelah melakukan survei tersebut, kami sudah mendapatkan gambaran mengenai lokasi yang akan kami jadikan sebagai tempat kegiatan KKN. Sekitar pukul 16:00 WIB, kami pun melanjutkan perjalanan kembali lagi ke Ciputat.

Pada rapat yang keempat, kami masih membahas tentang program kerja apa saja yang akan kami laksanakan di RW 03 dan RW 04 Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Dari hasil pembahasan tersebut, kami memperoleh kurang lebih 11 program kerja yang akan kami laksanakan ditempat KKN kelompok 127 yaitu KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), Taman Baca, Seminar Anti NARKOBA, Penyuluhan Pencatatan Pernikahan, Perayaan HUT RI ke-71, Membuat Penunjuk Arah Jalan, Happy Camp, Seminar Kewirausahaan, dan Turnamen Sepak Bola.

Awal mula saya melakukan KKN bersama kelompok KKN saya yaitu pada tangal 29 Juni 2016 karena saya sedang ditimpa musibah dan tidak dapat mengikuti kegiatan dari awal. Suka duka menjadi penghias pengabdian saya dan kelompok KKN GERGET di Desa Sukasari, canda tawa dan amarah silih berganti mewarnai rumah yang kami tinggali.Awalnya, saya berpikir akan sulit tinggal satu rumah dengan orang yang boleh dikatakan asing dan baru saya kenal, karena KKN tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Terkadang rasa egoispun membunuh diri kami masing-masing, beradu argumen sering terjadi dalam rapat yang kami adakan setiap malam seusai kegiatan seharian penuh. Namun kebersamaan selalu terasa dalam rumah tempat tinggal kami, emosi justru menjadi bumbu yang mengeratkan kami satu sama lain. Menghadapi masalah merupakan salah satu yang menjadi penguat antara saya dengan anggota kelompok yang lain, banyak masalah yang datang bertubi menghadang kami selama pengabdian di Desa Sukasari, khususnya di Kampung Pasir Jeruk RT 01 RW 03.

Menurut pandangan saya selama melakukan KKN selama 26 hari bersama teman-teman kelompok saya, kelompok saya semuanya cukup kompak dalam menjalankan tugas dan lumayan saling mengerti satu sama lain. Meskipun kami mendapatkan banyak rintangan dan kendala dalam menjalankan program kerja,Alhamdulillah semuanya dapat diselesaikan, 26 hari bersama kelompok 127 menjadikan saya dan anggota kelompok seperti saudara sendiri, karena dimana ada kendala dan kesulitan kami selalu berupaya mencari jalan keluar atas permasalahan tersebut. Hal tersebut terbukti dari banyaknya program kerja (proker) yang dilaksanakan dan sampai saat pulang semua proker dapat diselesaikan. Bahkan ada beberapa program kerja yang menarik, seperti Seminar Kewirausahaan untuk para ibu-ibu, Penyuluhan Pencatatan Pernikahan

| 115 dan yang paling tidak dapat lupakan saat melaksanakan Turnamen Sepak Bola yang diadakan untuk RW 03 dan RW 04.Antusias para warga begitu tinggi menyaksikan acara Turnamen Sepak Bola tersebut. Turnamen tersebut tidak hanya sebagai kompetisi tetapi juga untuk menjalin keakraban antara warga RW 03 dan 04. Saya juga merasa cukup senang selama melakukan kegiatan KKN, karena kelompok 127 memiliki anggota yang cukup dewasa dalam pola berpikir.

Terbukti ketika terdapat perbedaan pendapat satu sama lain,kami dapat menerima dengan lapang dada dan saling mendukung antara yang satu dengan yang lainnya. Alhamdulillah selama KKN tidak terjadi konflik internal yang dapat menyebabkan perpecahan sehingga KKN akan terasa berat untuk dijalani meskipun ada juga seseorang yang kadang membuat jengkel tetapi saya dan teman-teman tidak pernah memperpanjang masalah tersebut dan semua dapat diatasi. Tetapi ada juga hal yang tidak saya sukai mengenai ketepatan waktu dalam menjalankan tugas.

Persepsi terhadap Desa dan Masyarakat

Mendengar kata “desa” bukan hal yang asing lagi bagi saya, karena sejak kecil saya juga hidup didesa, tepatnya di Desa Pamenang, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Namun yang membedakan desa kelahiran saya dengan desa tempat saya dan kelompok KKN saya, yaitu saya memiliki banyak kenalan dan teman, berbeda dengan desa tempat saya KKN saya tidak mengenal siapa-siapa kecuali teman-teman kelompok saya, oleh karena itu saya merasa agak khawatir dan merasa akan kesulitan apabila memerlukan sesuatu. Selain itu, saya juga khawatir masyarakatnya tidak ramah karena tidak semua orang bisa membuka diri dengan kehadiran orang baru.

Desa Sukasari memang tidak terlalu jauh dari Ciputat, hanya membutuhkan waktu 1 jam lebih dari Ciputat.Hanya saja kendala jalan yang sangat rusak dan banyak truk-truk proyek yang menempuh jalan tersebut membuat perjalanan kami agak sedikit terhambat. Selama melakukan kegiatan KKN di Desa Sukasari, saya merasa tenang dan nyaman, karena tempatnya yang masih banyak dikelilingi oleh pepohonan dan rumah-rumahnya tidak padat penduduk, tidak berbeda jauh dengan dengan desa saya yang masih alami dan masih banyak pepohonan.Tentunya sangat berbeda sekali dengan Ciputat yang sekarang udaranya dicemari oleh polusi asap knalpot mobil yang sangat

padat dan kemacetan dimana-mana serta perumahan yang begitu padat. Hanya saja di Desa Sukasari masih jarang terdapat penerangan dipinggir-pinggir jalan, sehingga kalau sudah memasuki pukul8 malam, semuanya kelihatan sepi karena warga agak takut untuk keluar rumah.

Desa Sukasari sangat kaya sekali akan pepohonan Bambu yang dapat diolah menjadi sebuah usaha, namun sangat disayangkan sekali masyarakat Desa Sukasari tidak ada yang mengolahnya menjadi benda yang berharga, seperti diolah menjadi kursi, menjadi tirai, dan masih banyak yang lainnya. Masyarakat Desa Sukasari hanya mengolah bambu-bambu tersebut menjadi tusuk sate yang tidak ada harga jualnya dan itupun hanya dilakukan oleh ibu-ibu saja untuk mengisi kekosongan waktu. Di Desa Sukasari juga banyak terdapat perternakan ayam potong dan perkebunan karet, namun perkebunan karet tersebut bukanlah milik masyarakat setempat melainkan milik PT yang tidak diketahui namanya, dan Desa Sukasaripun juga banyak terdapat perkebunankelapa. Sesekali waktu saya mengajak anak-anak untuk mengambil kelapa, lumayan untuk mengisi perut dan untuk menghilangkan kejenuhan, terlebih lagi itu semua gratis.Hahaha.

Warga diDesa Sukasari begitu ramah tentunya berbeda dengan apa yang saya bayangkan sebelumnya meskipun ada juga yang tidak ramah. Kebiasaan masyarakat Desa Sukasari agak aneh berbeda dengan desa tanah kelahiran saya, khususnya di RW 03 dan RW 04.Kalau didesa saya, ibu-ibunya biasa mengikuti shalat berjama’ah ke masjid atau pun ke mushola, berbeda dengan ibu-ibu Desa Sukasari yang memiliki kebiasan tidak mengikuti shalat berjama’ah baik itu di masjid atau pun di mushola dan suara speaker adzanpun tidak boleh terlalu keras. Namun saya sangat salut dengan bapak-bapak yang mengadakan pengajian rutin seminggu sekali di masjid-masjid atau pun dimushola-mushola dan sayapun beserta teman-teman laki-laki kelompok saya juga ikut serta dalam pengajian tersebut. Ibu-ibu Desa Sukasari juga melakukan kegiatan pengajian rutin mingguan dimasjid atapun dimushola, namun dilakukan pada sore hari tepatnya sesudah Ashar.

Apa yang Sudah Saya Lakukan untuk Desa Sukasari

Awalnya, saya agak bingung apa yang akan saya lakukan di Desa Sukasari tempat saya melakukan kegiatan KKN, namun berkat bantuan

| 117 dan kerja sama kelompok 127 yang solid dan kompak, saya dan teman-teman kelompok berhasil membuat program kerja seperti KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), Taman Baca, Seminar Anti NARKOBA, Penyuluhan Pencatatan Pernikahan, Perayaan HUT RI ke-71, Membuat Marka Jalan,

HappyCamp, Seminar Kewirausahaan, dan Turnamen Sepak Bola.

Saya berusaha sebisa mungkin membantu teman-teman dalam menyelesaikan program kerja yang telah disepakati bersama oleh kelompok 127. Karena melihat antusias kami yang tinggi melakukan program kerja kami, wargapun ingin ikut berpartisipasi dan membantu kami, seperti saatPerayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-71. Saya dan teman-teman kelompok membuat berbagai macam perlombaan untuk anak-anak dan juga ibu-ibu.Tentunya itu membuat mereka bahagia dan senang dengan adanya kedatangan kami. Selanjutnya yaitu Pembuatan Marka Jalan atau Penujuk Arah Jalan untuk wilayah RW 03 dan 04 agar orang-orang yang baru datang ke daerah tersebut tidak perlu lagi bertanya-tanya kepada orang lain untuk sampai ke RW 03 atau pun RW 04.

Hal yang sangat berkesan adalah ketika saya dan teman-teman kelompok mengadakan acara Turnamen Sepak Bola yang diadakan pada tanggal 17 Agustus sampai tanggal 21 Agustus 2016. Acara tersebut membuat saya sangat senang karena dapat membuat masyarakat di Desa Sukasari menjadi terhibur, baik itu anak-anak, ibu-ibu dan bapak-bapak. Mereka semua berbondong-bondong menyaksikan pertandingan tim-tim sepak bola yang bertanding pada sore hari itu. Kegiatan tersebut tidak hanya sebagai kompetisi untuk memperebutkan juara bagi setiap tim tetapi juga sebagai penghubung untuk mempererat tali silaturahmi antara warga RW 03 dan RW 04, karena secara tidak langsung, mereka yang dahulunya jarang bertemu akhirnya dapat bertemu kembali. Saya mengatakan mereka jarang bertemu karena mereka memiliki kesibukan masing-masing. Ada yang bekerja sebagai kuli proyek dan ada juga yang berkebun, rata-rata dari mereka akan tiba di rumah pada sore hari sekitar pukul 17:00. Dengan adanya acara Turnamen Sepak Bola tersebut, mereka menyempatkan kesibukan mereka untuk menonton Turnamen Sepak Bola yang sudah sangat lama tidak diadakan.

Semua kisah selama saya melakukan KKN di Desa Sukasari bersama teman-teman kelompok saya yaitu kelompok KKN GERGET

tentunya akan tetap melekat dihati saya baik kisah bahagia, kisah sedih, kisah susah dan kisah canda tawa.

| 119 7

PENGABDIAN DI DESA SUKASARI