• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

5.2 Kerangka Model

5.2.1 Sistem Manajemen Basis Data

Sistem manajemen basis data digunakan untuk mengolah data yang diperlukan dalam analisis model peningkatan kinerja PBUMN. Untuk menyusun basis data digunakan Microsoft Access (atau Microsoft Office Access). Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa program delphy. Aplikasi ini

Sistem Manajemen Basis Data Sistem Manajemen Basis Model

Model Penentuan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Kebun

Sistem Manajemen Dialog

Pengguna

Model Kombinasi Peningkatan Kinerja Pabrik Data Awal Kebun

Jumlah pakar, Level 1-Tujuan, Level-2 Perspektif, Level-3 Subkriteria

Model Penentuan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Pabrik

Model Scoring Board Kebun

Model Scoring Board Pabrik Data Awal Pabrik

Jumlah pakar, Level 1-Tujuan, Level-2 Perspektif, Level-3 Subkriteria

Data Pakar Kebun

Input isian kuesioner menurut pakar dan dan informasi nilai linguistic label

Data Pakar Pabrik

Input isian kuesioner menurut pakar dan informasi nilai linguistic label

Data Resume AHP Kebun Data Resume AHP Pabrik

Data Skor Kebun Data IKK Kebun Data IKK Pabrik

Model Simulasi Kebun Model Simulasi Pabrik

Data Skor Pabrik

Model Kombinasi Peningkatan Kinerja Kebun

dimasukkan, disimpan dalam sistem manajemen basis data program Pin-KK yang disusun dalam 10 (sepuluh) basis data yang meliputi data awal kebun, data pakar untuk fuzzy-pairwise comparison kebun, data IKK kebun, resume AHP kebun, data skor kebun, data awal pabrik, data pakar untuk fuzzy-pairwise comparison pabrik, data IKK pabrik, resume AHP pabrik dan data skor pabrik.

Data Awal Kebun dan Data Awal Pabrik. Data awal kebun dan data awal pabrik digunakan sebagai basis data dalam model penentuan IKK dan pembobotan kebun dan pabrik. Data awal terdiri dari data responden dalam pengisian kuesioner, data level 1 (tujuan), terdiri dari peningkatan produktivitas TBS, efisiensi biaya dan terjaganya kelestarian lingkungan; data level 2 perspektif (BSC) terdiri dari perspektif keuangan, pelanggan, lingkungan/komunitas, proses bisnis internal, kepuasan karyawan serta pertumbuhan dan pembelajaran dan data level 3 (sub kriteria) kebun terdiri penyusunan anggaran biaya, pengelolaan biaya kebun, mutu TBS, tingkat keluhan masyarakat, keterlibatan masyarakat sekitar, proses produksi ramah lingkungan, bahan tanaman, pemupukan, panen, produksi, pemeliharaan tanaman, tingkat kepuasan karyawan, fleksibilitas karyawan dalam pekerjaan, pengembangan karyawan dan teknologi informasi; dan untuk pabrik terdiri dari penyusunan anggaran biaya, pengelolaan biaya pabrik, mutu TBS (ALB), mutu CPO, tingkat keluhan masyarakat, keterlibatan masyarakat sekitar, proses produksi ramah lingkungan, bahan baku TBS, kehilangan minyak sawit, utilisasi pabrik, pemeliharaan mesin/instalasi, premium produk, tingkat kepuasan karyawan, fleksibilitas karyawan dalam pekerjaan, pengembangan karyawan dan teknologi informasi. Pada jendela level 3 – subkriteria terdapat baris yang berjudul indikator simulasi. Indikator simulasi merupakan isian dalam bentuk plus atau minus yang digunakan pada simulasi. Plus atau minus akan menggambarkan bahwa pada saat simulasi data tersebut akan dikalikan dengan nilai persentase (parameter simulasi) dimana isian plus diartikan nilai subkriteria tersebut akan ditambahkan sejumlah persen tertentu dan nilai minus diartikan nilai subkriteria tersebut akan dikurangkan sejumlah persen tertentu. Data linguistic

tengah dan batas atas.

Data Pakar Kebun dan Data Pakar Pabrik. Data pakar terdiri dari data input dan data informasi. Data input merupakam data hasil pengisian kuesioner untuk data level-1 (tujuan), data level-2 (perspektif) dan data level-3 (kriteria). Data informasi merupakan data nilai linguistic label TFN.

Data Resume AHP Kebun dan Data Resume AHP Pabrik. Data resume kebun terdiri dari data alternatif kriteria pengukuran kinerja kebun (bahan tanaman, pemupukan, pengelolaan biaya kebun, panen, produksi, pemeliharaan tanaman dan pengembangan karyawan) dan nilai eigen (bobot) dari alternatif kriteria untuk pengukuran kinerja. Data resume pabrik terdiri dari data alternatif kriteria pengukuran kinerja pabrik (bahan baku TBS, utilisasi pabrik, pengelolaan biaya pabrik, kehilangan minyak sawit, pengembangan karyawan, mutu CPO (ALB) dan keterlibatan masyarakat sekitar) dan nilai eigen (bobot) dari alternatif kriteria untuk pengukuran kinerja.

Data IKK Kebun dan Data IKK Pabrik. Data IKK terdiri dari hasil pembobotan fuzzy-pairwise comparison terhadap kriteria terpilih dan jenis perhitungan. Kriteria yang memiliki lebih dari satu IKK akan dilakukan pembobotan dengan menggunakan metode fuzzy-pairwise comparison. IKK diperoleh dengan wawancara pakar dan benchmarking. Jenis perhitungan berisi rumusan untuk menghitung kinerja.

Data Skor Kebun dan Data Skor Pabrik. Data skor terdiri dari standar skor, rentang nilai setiap standar skor, tanda batas, batasan skor alternatif ke data IKK. Standar skor ditentukan oleh pengguna pada tahap pengisian data awal. Rentang nilai setiap standar skor dilakukan dengan mengatur tanda batas dan memasukkan nilai batas bawah dan batas atas setiap standar skor yang ada. Batasan skor resume ke data IKK digunakan untuk menyalin rentang nilai standar skor alternatif ke data IKK, sehingga pengguna tidak perlu mengulang memasukkan rentang nilai yang sama.

Data IKK Kebun dan Data IKK Pabrik. Data IKK terdiri dari perhitungan nilai skor IKK, perhitungan nilai kriteria, skor dan informasi pengukuran kinerja (rendah, sedang, tinggi).

Sistem manajemen basis model terdiri dari 8 (delapan) model yaitu model penentuan IKK kebun, model penentuan IKK pabrik, model scoring board kebun, model scoring board pabrik, model kombinasi program peningkatan kinerja kebun, model kombinasi program peningkatan kinerja pabrik, model simulasi kebun dan model simulasi pabrik.

Model Penentuan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Kebun dan Pabrik. Model ini digunakan untuk menentukan IKK kebun dan pabrik dari alternatif kriteria kebun dan pabrik. Metode yang digunakan adalah metode fuzzy- pairwise comparison dengan tiga level. Langkahnya dapat dilihat pada diagram alir pada Gambar 25.

Gambar 25 Diagram alir deskriptif model penentuan IKK kebun dan pabrik Tujuan Utama Aspek/Perspektif Alternatif Kriteria Kriteria Pembentukan Kuesioner Pembentukan Kuesioner Pembentukan Kuesioner Pembentukan Kuesioner Proses Perhitungan 1.Proses Pembentukan Matriks 2. Iterasi Matriks Proses Perhitungan 1.Proses Pembentukan Matriks 2. Iterasi Matriks Proses Perhitungan 1.Proses Pembentukan Matriks 2. Iterasi Matriks Proses Perhitungan 1.Proses Pembentukan Matriks 2. Iterasi Matriks

Eigen Tujuan Utama Eigen Aspek Eigen Kriteria Eigen Alternatif Kriteria

Proses Penggabungan Eigen Tujuan Utama dengan Eigen Aspek dengan Perkalian Matriks

Eigen Gabungan

Eigen Gabungan

Proses Penggabungan Eigen Gabungan dengan Eigen Kriteria dengan Perkalian Matriks

Proses Penggabungan Eigen Gabungan dengan Eigen Alternatif Kriteria dengan

Perkalian

Eigen Alternatif Kriteria

Sort as

Kriteria Terpilih

Proses Pembentukan IKK Kebun dan Pabrik

IKK Kebun dan Pabrik Pembentukan Skor Kebun

dan Pabrik Wawancara Pakar,

Benchmarking

Pembobotan IKK Kebun dan Pabrik Wawancara Pakar, FuzzyPairwise

Comparison

Selesai Skor Kebun

keuangan, pelanggan, bina lingkungan/komunitas, proses bisnis internal, kepuasan karyawan, pertumbuhan dan pembelajaran. Dari kriteria tersebut akan dipilih alternatif kriteria kebun dan pabrik berdasarkan pertimbangan dari pakar. Untuk melakukan penilaian alternatif kriteria kebun dan pabrik adalah pakar yang telah ditetapkan. Penilaian pakar dilakukan dengan menilai kriteria dan alternatif secara linguistic label TFN dengan selang batas bawah, batas tengah dan batas atas, yaitu A = elemen 1 mutlak lebih penting dari elemen 2 (7, 9, 9), A-1 = elemen 2 mutlak lebih penting dari elemen 1 1/9, 1/9, 1/7), E = kedua elemen sama penting (1/3, 1, 1/3), S = elemen 1 jelas lebih penting dari elemen 2 (3, 5, 7), S-1 = elemen 2 jelas lebih (1/7, 1/5, 1/3), VS = elemen 1 sangat jelas lebih penting dari elemen 2 (5, 7, 9), VS-1 = elemen 2 sangat jelas lebih penting dari elemen 1 (1/9, 1/7, 1/5), W = elemen 1 sedikit lebih penting dari elemen 2 (1,3,5), W-1 = elemen 2 sedikit lebih penting dari elemen 1 (1/5, 1/3, 1). Untuk mengetahui bobot dari tujuan, perspektif dan kriteria kebun dan pabrik dibuat kuesioner penilaian berpasangan (dengan metode fuzzy-pairwise comparison) yang dilakukan oleh pakar (4 orang yang terdiri dari 1 orang praktisi perkebunan kelapa sawit swasta dan 3 orang praktisi dari PBUMN). Setelah dilakukan brainstorming dengan pakar akan diambil alternatif kriteria untuk kebun yang mempunyai nilai diatas 7,0 persen dan telah mencapai nilai bobot diatas 50% yaitu bahan tanaman, pengelolaan biaya kebun, panen, pemeliharaan tanaman, produksi dan pengembangan karyawan. Kriteria ini akan ditetapkan sebagai kriteria kebun terpilih karena kriteria tersebut dianggap telah mewakili untuk kriteria yang dapat menentukan kinerja kebun. Untuk pabrik yaitu bahan baku TBS, pengelolaan biaya pabrik, kehilangan minyak, utilisasi pabrik,mutu CPO (ALB), pengembangan karyawan dan proses produksi ramah lingkungan. Kriteria ini akan ditetapkan sebagai kriteria pengukuran pabrik terpilih karena kriteria tersebut dianggap telah mewakili untuk kriteria yang dapat menentukan kinerja pabrik.

Model Scoring Board Kebun dan Pabrik. Model ini digunakan untuk menghitung kinerja kebun dan pabrik berdasarkan IKK. Langkahnya seperti pada Gambar 26. Perhitungan nilai skor dapat dilakukan setelah data IKK, data

perhitungan nilai skor IKK dimulai dari data IKK masing-masing kebun dan pabrik dan dapat dilihat nilai KPI, Skor, dan keterangan (tinggi rendah dan sedang). Kemudian data dari masing-masing kebun dan pabrik tadi dirangkum menjadi data IKK dan selanjutnya menjadi data alternatif pada model scoring board kebun dan model scoring board pabrik. Pada tahap akhir proses perhitungan skor IKK program Pin-KK secara otomatis akan memunculkan program peningkatan kinerja yang harus dilakukan berdasarkan database hasil kombinasi dan dan nilai skor IKK alternatif yang rendah.

Gambar 26 Diagram alir deskriptif model scoring board kebun dan pabrik

Model Kombinasi Peningkatan Kinerja Kebun dan Pabrik. Model ini digunakan untuk membuat database program peningkatan kinerja kebun berdasarkan beberapa kombinasi. Program peningkatan kinerja digunakan untuk memberikan saran pada perusahaan setelah diperoleh hasil penilaian kinerja dengan langkah-langkah seperti tertera pada Gambar 27.

Penilaian Kebun dan pabrik Pengisian Kuesioner Skor Kebun

dan Pabrik

Resume Hasil penilaian kinerja Kebun dan Pabrik

Berdasarkan IKK Selesai Target Kebun dan Pabrik Data Kebun dan Pabrik Tahun 2007, 2008 dan 2009 Program peningkatan kinerja

Gambar 27 Diagram alir deskriptif model kombinasi peningkatan kinerja kebun dan pabrik

Model Simulasi Kebun dan Pabrik. Model ini digunakan untuk memberikan gambaran pencapaian kinerja berdasarkan program peningkatan kerja yang diterapkan dengan parameter-parameter tertentu. Pada data kriteria dalam basis data dibuatkan nilai simulasi (dalam persen) yang merupakan isian. Secara otomatis program Pin-KK akan menghitung kembali data IKK pada alternatif yang rendah dengan melakukan perubahan sesuai parameter yang di masukan. Program Pin-KK melakukan proses perhitungan kinerja dengan menggunakan teknik scoring board dari awal. Perubahan data hanya dilakukan pada data IKK yang memiliki nilai alternatif rendah. Untuk alternatif yang memiliki nilai kinerja sedang dan tinggi tidak dilakukan perubahan.