• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMPENGARUHI KEHIDUPAN KELUARGA MISKIN DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS DAN DESA SIALANG

4.1. Kecamatan Pangkalan Kuras 1 Geograf

4.2.4. Struktur Komunitas

Penduduk Pangkalan Kuras bisa dikatakan heterogen terdiri dari berbagai suku (Melayu, Jawa, Batak dan Minang), agama (Is lam dan Kristen). Penduduk sebagian besar bekerja sebagai buruh perkebunan dan petani kelapa sawit (seperti telah dijelaskan pada komposisi penduduk). Kelompok-kelompk lain hanya sedikit jumlahnya. Kegiatan sehari-hari lebih kepada kegiatan berpusat pada perkebunan kelapa sawit. Meskipun tidak bekerja di perkebunan sebagian besar mereka memiliki hubungan dengan kelapa sawit seperti sebagai penjual alat-alat perkebunan kelapa sawit, atau memiliki kebun kelapa sawit tetapi tidak dikerjakan sendiri karena ia sebagai pegawai negeri, bekerja di pabrik kelapa sawit.

Pelapisan didasarkan pada pekerjaan seperti pegawai, tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai lapisan atas dan pekerjaan buruh dan petani (pelapisan bawah). Pelapisan atas mempunyai pengaruh dalam men entukan keputusan - keputusan penting di desa. Selain itu, mereka mempunyai keteladanan perilaku, sebagai panutan, dan mereka mempunyai kedudukan dalam organisasi sosial pada posisi-posisi strategis. Meskipun, pelapisan ini tidak diformalkan oleh komunitas, tetapi pelapisan tersebut diakui masyarakat dalam berbagai kesempatan dan tugas.

Pelapisan mempengaruhi proses pembangunan di desa. Meskipun pelapisan atas hanya terdiri beberapa orang, tetapi mempunyai pengaruh dimana

59 mereka berdomisili. Sehingga perumusan pembangunan desa diwarnai oleh keputusan kelompok ini. Kelompok bawah mengikuti apa yang telah diputuskan oleh kelompok diatasnya. Kondisi ini membuat kelompok bawah kurang diperhatikan dan terkesan diabaikan. Pandangan mengenai pembangunan didasarkan pendapat-pendapat kelompok atas. Setiap rapat dan pertemuan - pertemuan yang sering mempunyai usul adalah kelompok atas.

Tokoh pemuda tidak begitu hanya masuk dalam tokoh kedua dalam masyarakat, tetapi mereka berpengaruh pula di kelompok pemuda karena menduduki sebagai ketua organisasi kepemudaan. Pelapisan menengah tidak diperhitungkan dalam pembangunan wilayah. Sehingga pertemuan -pertemuan hanya sebagai sarana kelompok elit desa sering menjadi mitra dalam memuluskan program yang dibawa oleh pemerintah.

Tingkat pendidikan belum memberikan warna dalam pelapisan sosial dalam komunitas itu. Lulusan pendidikan tinggi belum memberikan pengaruh yang besar kepada masyarakat. Pengaruh pendidikan hanya sebatas pada mereka yang masih sekolah. Kelompok kepemudaan kurang memberikan afeksi pada pembangunan desa.

4.2.5. Organisasi dan Kelembagaan

Desa mempunyai dua macam organisasi formal dan informal. Organisasi formal terdiri dari organisasi-organisasi yang mempunyai status formal dan aturan -aturan yang jelas dan dimanfaatkan oleh komunitas untuk urusan -urusan formal.Organisasi formal ini terdiri dari pemerintahan desa, Badan Perwakilan Desa (BPD), LKMD, Perkumpulan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Organisasi informal terdiri dari wiridan, kelompok-kelompok arisan keluarga dan arisan profesi.

Kelembagaan sosial Desa Sialang Indah berdasarkan kebutuhan pokok manusia terdiri dari: (1) kelembagaan politik pemerintahan kecamatan dan desa; (2) kelembagaan kekerabatan; (3) kelembagaan ekonomi; (4) kelembagaan pendidikan; (5) Kelembagaan keagamaan; (6) kelembagaan kesehatan; (7) kelembagaan gotong royong; dan (8) kelembagan olehraga. Kelembagaan - kelembagaan tersebut diuraikan sebagai berikut:

60 Pertama, kelembagaan pemerintahan yang ada di Desa Sialang Indah sebagian besar merupakan kelembagaan sebagai hasil dari bentukan pemerintah atasnya. Lembaga tersebut bersifat formal yaitu ada aturan tertulis yang mengatur hubungan antar anggotanya. Kelembagaan tersebut bergerak dibidang kegiatan pemerintahan tingkat desa dengan struktur kedudukannya dibawah seorang camat.

Kelembagaan pemerintahan desa dipimpin oleh Kepala Desa bersama BPD (Badan Perwakilan Desa), LKMD, Kadus, RW dan RT. Kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan pembangunan desa seperti adanya forum warga yang menampung aspirasi warga, kegiatan pengorganisasian masyarakat seperti pengurusan Kartu Tanda Penduduk, keamanan dan ketentraman masyarakat, kegiatan perempuan dibawah pembinaan PKK, dan kegiatan kepemudaan oleh karang taruna serta ikatan remaja masjid. Kelembagaan pemerintahan untuk mengatur adat istiadat dipimpin dan diatur oleh Kepala Adat baik dalam perkawinan, pembagian hutan (batas-batas wilayah dan hutan) dan sebagainya. Adat yang dimaksud adalah adat Melayu Pelalawan.

Kedua, kelembagaan kekerabatan terdiri dari: pernikahan, perceraian, dan poligami. Kelembagaan kekerabatan tidak ditemukan aturan-aturan secara nyata, namun diikuti secara turun-temurun oleh masyarakat setempat. Tatacara pern ikahan antara lain: acara berbalas pantun untuk memasuki rumah perempuan; pengantin lelaki diwajibkan membawa barang-barang hantaran sebagai mahar yang telah disepakati pada saat pelamaran. Perceraian umumnya jarang dilakukan karena menganggap perkawinan wajib dijaga kelangsungannya. Poligami adalah seorang suami memiliki dua orang istri atau lebih. Poligami hanya dilakukan orang-orang yang mempunyai kedudukan dan mempunyai kekayaan lebih. Banyaknya pendatang dari berbagai suku, agama dan asal daerah memberikan keragamaman dalam kelembagaan kelembagaan di atas.

Ketiga, kelembagaan ekono mi terdiri dari kelembagaan pertanian, koperasi, perdagangan, pertukangan, perburuhan dan transportasi darat. Perkebunan plasma adalah tanaman kelapa sawit milik rakyat telah diatur oleh perusahaan dalam hal penjualan hasil produksinya. Penjualan hasil pro duksi melalui KUD Sialang Makmur dan kelompok tani yang ada. Petani memanen,

61 mengumpulkan ke tempat penimbangan kemudian ditimbang oleh kelompok tani dan diangkut oleh truk KUD ke perusahaan. Setelah ditimbang dan dilakukan penyortiran yang layak dan tidak layak. Kemudian dicatat jumlah kelapa sawit yang dijual dan dihitung pada setiap tanggal yang telah ditentukan masing-masing desa tidak sama. Uang hasil penjualan diberikan dalam bentuk gaji bulanan pada akhir bulan atau awal bulan menurut ketentuan pembagian waktu sesuai dengan kemampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran.

Kelembagaan perdagangan berupa pasar mingguan yang dilaksanakan setiap seminggu sekali di desa tersebut. Hasil pertanian kebun pekarangan dan ladang yang tidak ditanami karet dan kelapa sawit seperti sayur-sayuran dijual di pasar disetiap ada pasaran sesuai hari yang telah ditetapkan di desa masing - masing. Kelembagaan ekonomi lainnya mempunyai kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung lancarnya usaha perkebunan baik penyediaan peralatan, kredit, perbaikan sarana jalan oleh KUD dari hasil potongan hasil penjualan kelapa sawit. Kelembagaan tersebut mempunyai aturan-aturan tidak tertulis seperti dalam tata cara panen, pembayaran kepada para buruh di kebun kelapa sawit, juga mengatur berapa nominal upah dodos, babat dan sebagainya.

Untuk memperlancar perekonomian rakyat, Koperasi Unit Desa (KUD) di Desa Sialang Indah mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Koperasi bermanfaat dalam memperolehfasilitas pinjaman dana ke bank, kredit uang Rp. 10.000.000,00 ke bawah dan pengadaan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Selain itu, KUD mengatur sirkulasi pengadaan pupuk, obat-obatan dan perawatan jalan.

Keempat, kelembagaan pendidikan terdiri dari: pendidikan dasar dan pendidikan lanjutan. Kelembagaan pendidikan formal di Desa Sialang Indah dari taman kanak -kanak hingga sekolah lanjutan atas. Pendidikan non formal yang dilakukan di wilayah ini adalah pendidikan keagamaan yaitu pendidikan agama Islam diluar sekolah formal. Umumnya berlokasi sekitar masjid dan ada pula yang diluar masjid dengan lokal tersendiri. Orang tua mereka membayar dengan ketentuan bersama antara pihak pengelola TPA dan orang tua. Anak -anak

62 diberikan pelajaran tentang ajaran agama Islam. Karena mayoritas masyarakat dan suku Melayu beragama Islam.

Kelima, kelembagaan keagamaan berupa kelompok-kelompok pengajian dimulai dari kelompok RT, kelompok keluarga dan tingkat desa. Kelompok pengajian ibu-ibu dilakukan pada sore hari dan kelompok pengajian bapak-bapak dilakukan pada malam hari. Sehingga kegiatan dilakukan untuk mengumpulkan orang-orang. Kelompok ini selain digunakan untuk pengajian berfungsi untuk penyampaian informasi desa. Lembaga Majelis Taklim dan Dewan Kegiatan Masjid, Madrasah, dan Tempat Pengajian Agama. Kegiatan keagamaan lainnya dilakukan dalam bentuk penyelenggaraan jenazah di masing-masing masjid. Sehingga kelembagaan keagamaan tidak hanya dalam persaudaraan Islam tetapi juga menyangkut pendidikan dalam masyarakat yang lebih luas. Masyarakat meyakini bahwa kegiatan ini menumbuhkan solidaritas kehidupan bermasyarakat.

Keenam, kelembagaan kesehatan yang ada di dalam masyarakat Desa Sialang Indah memberikan pelayanan kesehatan, peningkatan gizi dan keluarga berencana. Puskesmas pembantu yang ada memberikan pelayanan sesuai dengan kemampuan yang ada. Puskesmas pembantu dipimpin oleh seorang perawat karena dokter tidak ada dan masih berkonsentrasi di puskesmas induk.

Ketujuh, Kelembagaan gotong royong masih diyakini oleh masyarakat desa untuk dapat menyelesaik an permasalahan di wilayahnya khususnya menyangkut pembangunan fisik di desa. Hal ini dapat dilihat pada Program Pengembangan Kecamatan yang ada di Desa Sialang Indah. Di desa sebagai lokasi bantuan dana PPK diberikan kepada masyarakat, gotong royong untuk pengerasan jalan dengan pasir batu, pembuatan MCK dan sebagainya. Kelembagaan ini dapat membantu keringanan biaya dalam pembangunan fisik tersebut. Desa tersebut merupakan desa yang jauh dari pusat ibukota baik ibukota kecamatan maupun kabupaten.

Keberhasilan PPLTDD karena masyarakat desa melaksanakan falsafah gotong royong. Untuk memperoleh PPLTDD, masing-masing kepala keluarga iuran selama beberapa bulan untuk pengadaan diesel dan peralatannya serta biaya pemasangannya. Penggunaan listrik digunakan meteran listrik dan masing-masing

63 membayar tiap bulannya yang di atur oleh pemerintahan desa. Semangat gotong royong tersebut juga dimanfaatkan untuk pemeliharaan jalan dan jembatan dengan di potong setiap kilogram hasil penjualan kelapa sawit mereka. Pada kelembagaan ini tidak mengenal kaya dan tidak mengenal keluarga miskin. Sebatas pada kemampuan yang dimiliki masing-masing.

Kedelapan, masyarakat desa memilih olah raga sepakbola. Hasilnya untuk kejuaraan Tingkat Kecamatan Tahun 2004, Desa Sialang Indah meraih juara pertama dan menerima Piala Bergilir. Kelembagaan olah raga memberikan manfaat kerjasama dalam satu tim kegiatan. Tata cara kelembagaan olah raga tidak tertulis d i desa. Kegiatan olah raga dilakukan oleh warga desa pada sore hari, k arena warga masyarakat bekerja di kebun pada waktu pagi dan siang hari.

Kelembagaan lainya yang berkembang di masyarakat dalam bentuk arisan uang atau barang, tempatnya berpindah -pindah dari rumah yang satu kerumah yang lain. Arisan dilakukan satu bulan sekali. Bentuk arisan bermacam-macam, ada yang didasarkan suku, agama, dan domisili. Kelembagaan ini dimanfaatkan untuk mempererat persaudaraan dengan berbagai suku dan agama. Kelembagaan ini berkembang karena dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat dengan anggapan bahwa dengan mengikuti arisan telah menabung.

Kelompok arisan bervariasi dari mulai arisan RT, arisan RW, dan arisan PKK untuk tingkat desa. Selain itu, arisan juga ada yang dikarenakan masih kerabat, kesukuan, dan asal daerah. Model arisan pun bervarias i dari mulai diundi setiap kali pertemuan, ada yang diundi pada awal pertemuan sehingga masing - masing anggota telah mengetahui kapan akan memperolehdan dapat direncanakan penggunaan pada waktu yang akan datang. Pembukaan undian juga bervariasi: ada yang dibuka untuk 1 orang, dua orang dan sebagainya.

4.2.6. Pengelolaan Sumber Daya

Sumber Daya Manusia (SDM) penduduk desa dilihat dari pendidikan, kemampuan dan keinginan -keinginan. Penduduk usia produktif (15-64 tahun) berjumlah 1.117 orang terdiri laki-laki 596 orang dan perempuan sebesar 521 orang. Dari jumlah tersebut, yang bekerja sebagai PNS sebanyak 11 orang (guru), Petani kelapa sawit 363 orang, dan bekerja tidak tetap (termasuk buruh tani

64 kebun) sebanyak 70 orang. Selebihnya sebagai ibu rumah tangga dan masih sekolah.

Potensi lahan (tanah) yang digunakan sebagai sandaran ekonomi masyarakat yaitu untuk lahan perkebunan kelapa sawit. Tanah ini cocok untuk tanaman kelapa sawit, sehingga perkebunan ini memberikan keuntungan bagi para petani yaitu memperoleh penghasilan setiap bulannya. Kelapa sawit dapat dipanen oleh petani setiap per 6 bulan . Namun, masa panen setiap pohon tidak dapat serempak, sehingga petani dapat memanen kelapa sawit yang berbeda setiap minggunya. Pendapatan petani menjadi teratur setiap bulan nya. Para petani dapat mengatur perekonomian mereka dengan mengatur konsumsi rumah tangga mereka dengan terencana dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Tanah desa bisa dimanfaatkan untuk usaha ekonomi warga masyarakat melalui pembuatan batu-bata. Usaha ekonomi ini menjanjikan keuntungan yang besar karena warga masyarakat desa yang berada di desa khususnya dan kecamatan pada umumnya sedang membangun rumah mereka. Desa Palas sebagai desa induk telah terlebih dulu memanfaatkan keuntungan ini. Warga Desa Sialang Indah belum memanfaatkannya. Para petani masih sibuk dengan kelapa sawitnya.

Sebagian besar masyarakat desa berperilaku boros dan mereka memanfaatkan penghasilannya untuk kebutuhan-kebutuhan konsumtif. Mereka ingin sejajar dengan penduduk lainnya yang memiliki penghidupan lebih baik. Jika kondisi seperti ini tidak dilakukan penyadaran dengan berbagai program pengembangan sumber daya manusia dan kebutuhan masa depan untuk keturunan mereka mengakibatkan destorsi sumber daya alam di masa mendatang.

4.3.Ikhtisar

Berdasarkan jumlah keluarga miskin yang ada di Kecamatan Pangkalan Kuras, maka kecamatan tersebut tidak tergolong miskin, hal ini dilihat dari jumlah penduduk miskin wilayah ini hanya 10,44 %. Sedangkan Desa Sialang Indah merupakan desa yang memiliki jumlah keluarga miskin sedikit di banding desa- desa lainya atau berada di urutan sembilan. Jika dianalisa potensi geografi dan demografi wilayah, maka kecamatan ini dapat menanggulangi kemiskinan di

65 wilayah sendiri. Dengan kondisi tersebut, maka bantuan PPK kurang tepat untuk desa tersebut karena masih ada desa lainnya yang lebih membutuhkan bantuan tersebut.

Karakteristik keluarga miskin dibagi dua yaitu keluarga miskin yang berpendapatan rendah dan keluarga miskin yang disebabkan oleh perilaku mereka sehingga menjadi miskin.

Proses hubungan antar anggota masyarakat terjadi karena adanya hubungan pertemanan, hubungan ketetanggaan, hubungan buruh dan pemilik lahan, pemilik toko yang menyediakan barang-barang kebutuhan dengan para petani kelapa sawit, koperasi unit desa dengan para petani, dan koperasi dengan perusahaan.

Pola hubungan juga dipengaruhi adanya struktur komunitas munculnya kelompok atas dan kelompok bawah. Kelompok atas mempunyai peluang yang besar untuk mengambil keputusan kepentingan bersama di desa dan kelompok bawah mengikuti hasil keputusan yang diambil oleh kelompok atas. Implikasi dari hubungan ini adalah kelompok bawah sebagai obyek pembangunan desa dan tidak menjadi subyek dalam pembangunan.

Potensi wilayah kecamatan ini terdiri dari adanya lembaga-lembaga keuangan yang dapat membantu dalam kredit (bank dan KUD). Selain itu, keluarga miskin di desa-desa ini umumnya masih bisa memperoleh penghasilan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan yang dapat membantu mengelola keuangan mereka sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

Kelemahan wilayah kecamatan ini adalah jarak pemukiman yang berjauhan dan untuk menjangkau dari desa yang satu ke desa lain melewati hutan kelapa sawit, sehingga rawan kriminal. Oleh karena itu, diperlukan sistem keamanan lingkungan swadaya. Kelemahan lainnya adalah transportasi desa antar desa tidak ada menyebabkan harga-harga barang di desa yang jauh dari perkotaan menjadi mahal.

Desa Sialang Indah memiliki kesamaan dengan Kecamatan Pangkalan Kuras. Secara umum Desa Sialang Indah merupakan miniatur Kecamatan

66 Pangkalan Kuras. Hal ini berdasarkan pada persentase keluarga miskin antara desa dan kecamatan tidak berbeda jauh. Karakteristik penduduk kecamatan sebagian besar di miliki Desa Sialang Indah. Koperasi yang menonjol di Kecamatan Pangkalan Kuras berada di Desa Sialang Indah. Desa Sialang Indah juga memiliki sekolah dari taman kanak-kanak hingga sekolah lanjutan atas.

BAB V

UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA