• Tidak ada hasil yang ditemukan

1) Pengaturan jarak tanam dan pembuatan lubang tanam

Sebelum membuat lubang, langkah awal adalah mengatur dan menentukan jarak tanam. Jarak tanam pada budidaya tanaman jambu biji tergantung dari tingkat kesuburannya, namun umumnya jarak tanam yang digunakan adalah 4mx4m atau dalam satu hektar ditanami 625 tanaman.

Untuk lubang tanam dibuat berukuran 75cmx75cmx75cm. Pembuatan lubang tanam diusahakan pada awal musim kemarau dan selesai pada awal musim hujan atau minimal 15 hari sebelum bibit ditanam. Tanah galian bagian atas (top

soil, 20-30 cm dari permukaan tanah) digundukkan di sisi kiri lubang, sedangkan

tanah bagian bawah (lebih dari 30 cm) digundukkan di sisi kanan lubang.

Pembuatan lubang hendaknya dibuat seawal mungkin sebelum bibit ditanam. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari keasaman tanah sekaligus menggemburkan tanah yang baru digali. Setelah mendapatkan cukup sinar

27 matahari, tanah galian lapisan bawah dicampur dan diaduk merata dengan pupuk kandang yang telah matang. Pemberian pupuk kandang membuat tanah menjadi lebih gembur dan subur. Setelah tercampur merata, campuran tanah dan pupuk dimasukkan ke dalam lubang tanam sampai penuh. Sebaiknya kegiatan ini dilakukan seminggu sebelum tanam agar terkena sinar matahari serta bebas dari gas asam yang berbahaya bagi tanaman.

2) Penanaman Bibit

Penanaman sebaiknya dilakukan pada saat musim hujan dan ketika bibit cukup umur untuk ditanam. Untuk mengantisipasi kemungkinan bibit yang mati atau rusak selama proses adaptasi di kebun maka perlu disiapkan bibit cadangan untuk penyulaman. Kebutuhan bibit cadangan yang biasa digunakan sbesar 10% dari kebutuhan normal. Setelah berlangsung selama satu minggu lubang ditutup dengan susunan tanah seperti semula, baru bibit jambu biji mulai ditanam. Penanaman tidak perlu terlalu dalam, dimana batas antara akar dan batang jambu biji diusahakan setinggi permukaan tanah yang ada disekelilingnya. Kemudian dilakukan penyiraman secara rutin 2 kali sehari (pagi dan sore), kecuali pada musim hujan tidak perlu dilakukan penyiraman.

3) Perawatan tanaman

Meskipun penanaman jambu biji mampu tumbuh dan menghasilkan tanpa perlu diperhatikan keadaan tanah dan cuaca yang mempengaruhinya, tetapi akan lebih baik apabila keberadaannya diperhatikan. Hal ini dikarenakan tanaman yang diperhatikan dengan baik akan memberikan hasil yang memuaskan.

a) Penjarangan dan Penyulaman

Penyulaman tanaman perlu dilakukan agar populasi tanaman per satuan luas lahan tetap sama sehingga jumlah produksi tidak berkurang. Apabila bibit tidak tumbuh dengan baik segera dilakukan penggantian dengan bibit cadangan. Apabila tumbuh tanaman terlalu jauh jaraknya maka perlu dilakukan penyulaman dan sebaliknya apabila tumbuhnya sangat berdekatan dilakukan penjarangan. b) Penyiangan

Rumput atau gulma yang tumbuh di sekitar tanaman perlu disiangi agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Penyiangan disesuaikan dngan lebar tajuk tanaman. Diameter penyiangan untuk tanaman yang masih kecil biasanya 0,5-1 m,

28 sedangkan tanaman sedang berdiameter 1,5-2 m, dan tanaman besar lebih dari 2 m. Kedalaman penyiangan rumput biasanya antara 5-10 cm, tetapi hal ini dipengaruhi jenis rumput yang ada. Penyiangan terhadap tanaman yang masih kecil dilakukan setiap bulan sekali. Sementara penyiangan terhadap tanaman yang sudah besar dilakukan antara 2-3 bulan sekali atau disesuaikan dengan keadaan gulma yang ada.

c) Pembubunan

Agar tanah tetap gembur dan subur pada lokasi penanaman bibit jambu biji, maka perlu dilakukan pembalikan dan penggemburan tanah supaya tetap dalam keadaan lunak. Pembubunan dilakukan setiap 1 bulan sekali hingga tanaman bisa dianggap benar-benar kuat.

d) Pemangkasan tanaman

Agar tanaman jambu biji mendapatkan tajuk yang rimbun, setelah tanaman berumur 2 tahun segera dilakukan pemangkasan pada ujung cabang-cabangnya. Disamping untuk memperoleh tajuk yang seimbang dan memberi bentuk tanaman, pemangkasan juga berguna untuk memperbanyak dan mengatur produksi agar tanaman tetap terpelihara. Pemangkasan juga perlu dilakukan setelah masa panen buah berakhir, dengan harapan agar muncul tajuk-tajuk baru sebagai tempat munculnya bunga baru pada musim berikutnya dengan hasil lebih meningkat atau tetap stabil keberadaannya.

e) Pemupukan

Salah satu faktor penting agar tanaman jambu biji tumbuh optimal, lebih produktif, dan rajin berbuah sepanjang tahun adalah pemupukan. Secara alami, semua unsur hara yang diperlukan tanaman telah tersedia dalam tanah. Namun, adanya perubahan lingkungan dan berkurangnya unsur hara dalam tanah maka diperlukan pemupukan untuk mengembalikan unsur hara agar sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman (Tabel 5).

f) Pengairan dan Penyiraman

Selama dua minggu pertama setelah bibit yang berasal dari cangkokan atau okulasi ditanam, penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari pagi dan sore. Dan minggu-minggu berikutnya penyiraman dapat dikurangi menjadi satu kali sehari. Apabila tanaman jambu biji telah tumbuh benar-benar kuat frekuensi

29 penyiraman bisa dilakukan saat-saat diperlukan saja. Penyiraman tanaman dapat dilakukan dengan dengan beberapa cara yaitu dengan menggenangi kebun, menggunakan selang, ember atau embrat serta sistem tetes.

Tabel 5. Pemberian Pupuk Anorganik (Kimia) dan Organik (Pupuk Kandang)

Untuk Tanaman Jambu Biji

Umur Tanaman (tahun) Dosis dan jenis Pupuk (tanaman/tahun)

1 40-50 kg pupuk kandang, 150-200 g urea, 100-150 g

TSP, dan 100-150 g KCL.

2 80-100 kg pupuk kandang, 200-250 g urea, 150-200

g TSP, dan 150-200 g KCL.

3 80-100 kg pupuk kandang, 200-250 g urea, 300-400

g TSP, dan 300-400 g KCL.

4 100-120 kg pupuk kandang, 250-300 g urea, 300-400 g TSP, dan 300-300-400 g KCL.

5 120-160 kg pupuk kandang, 350-400 g urea, 400-500 g TSP, dan 400-400-500 g KCL.

6 120-160 kg pupuk kandang, 350-500 g urea, 500-600 g TSP, dan 500-500-600 g KCL.

7 120-160 kg pupuk kandang, 500-600 g urea, 600-700 g TSP, dan 600-600-700 g KCL.

>7 160 kg pupuk kandang, 700 g urea, 700-800 g TSP, dan 700-800 g KCL.

g) Penjarangan buah Jambu Biji

Tidak semua buah jambu biji yang terbentuk dipelihara, terutama buah yang telalu lebat atau banyak. Agar ukuran buah yang dihasilkan cukup besar dan memenuhi kualitas pasar maka buah jambu biji perlu dijarangkan. Penjarangan buah dilakukan setelah umur 1,5 bulan dihitung sejak bunga mekar atau buah sebesar kelereng. Buah yang akan dibuang atau dijarangkan adalah buah yang bentuknya abnormal atau cacat, terserang hama dan penyakit, layu atau keriput, serta buah yang terlalu lebat. Dalam setiap tandan cukup dipelihara 2-3 buah.

30 h) Pembungkusan Buah

Tujuan pembungkusan buah adalah agar buah lebih mulus, mengkilap, tidak cacat, tidak terserang oleh hama dan penyakit, warna buah lebih menarik, nilai jual buah lebih baik serta meningkatkan produksi buah. Bahan pembungkus buah yang dapat digunakan berupa kertas koran, kertas karbon bekas, kertas semen, kertas minyak, plastik dan sebagainya.

Panen Jambu Biji

Tanaman jambu biji asal cangkok, okulasi, dan sambung pucuk akan segera berbuah ketika berumur 6-12 bulan setelah penanaman. Pada tahun pertama biasanya hanya menghasilkan 2-4 buah/tanaman/tahun. Sementara pada tahun kedua mampu menghasilkan sekitar 10-25 buah/tanaman/tahun. Pada tahun ketiga mampu berproduksi antara 30-45 kg/tanaman/tahun, sedangkan pada umur 4 tahun poduksi berkisar 60-75 kg/tanaman/tahun. Produksi buah akan terus bertambah hingga berumur 6-8 tahun dengan masa produksi hingga 30 tahun.

Panen buah harus diperhatikan agar mutu buah lebih baik. Panen buah jambu biji pada umumnya dilakukan berdasarkan perubahan warna kulit buah. Sebaiknya buah dipanen pada umur 109-114 hari setelah bunga mekar untuk konsumsi segar. Sementara untuk olahan seperti sirup, nectar, jeli, jam, dan dodol sebaiknya buah dipanen antara 112-113 hari setelah bunga mekar. Jambu biji mampu berbuah sepanjang tahun.