• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumbangan PAKDalam Meningkatkan Perkembangan Iman Siswa SMP Pada Umumnya

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK) DALAM MENINGKATKAN PERKEMBANGAN IMAN SISWA

C. Sumbangan PAKDalam Meningkatkan Perkembangan Iman Siswa SMP Pada Umumnya

Salman Habeahan (2007: 44) menyatakan bahwa pendidikan agama merupakan sarana utama dimana nilai-nilai agama diperkenalkan, baik kepada peserta didik maupun kepada masyarakat. Pendidikan agama juga menciptakan iklim, suasana kongkrit dalam hidup, untuk mengalami atau menghayati nilai-nilai tertentu seperti cinta kasih, keadilan dan kejujuran. Lebih lanjut ia mengatakan pendidikan pertama dan utama dimulai dari keluarga di mana anak pertama kali

mengalami hal itu melalui kesaksian dari kedua orang tua, sanak saudara, baru kemudian di sekolah dan masyarakat. Dapat dikatakan bahwa melalui keteladanan dalam sikap, perilaku, dan kebiasaan yang terjadi sehari-hari maka iman anak semakin berkembang.

Maka sumbangan PAK dalam meningkat perkembangan iman peserta didik dapat terwujud dalam berbagai hal misalnya bila peserta didik diperkenalkan untuk selalu mencintai sesama, berbelarasa dengan yang menderita dan membaca Kitab Suci karena dari teks Kitab Suci ditemukan cerita tentang karya-karya Yesus, cerita orang kudus. Keteladanan dari orang tua di rumah, guru di sekolah dan masyarakat tempat peserta didik berada juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan iman mereka. Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru (Luk 6:27-36) Yesus mengajarkan para murid-Nya untuk mengasihi musuh, maka dengan sendirinya anak dapat belajar dari ajaran Yesus untuk mengasihi sesama tanpa membeda-beadakan. Kitab Suci Perjanjian Lama (Kej 1:1-10) mengisahkan tentang kisah penciptaan. Allah menciptakan segala sesuatu baik adanya maka anak juga diharapkan dalam hidup sehari-hari selalu menjaga dan memelihara alam ciptaan ini dengan baik. Sebagai contoh, anak diajarkan untuk selalu memelihara dan merawat tanaman dan berbuat baik kepada orang lain. Dengan kata lain diharapkan agar apa yang didapat di kelas khususnya dalam pelajaran Agama dapat diterapkan dalam kehidupan peserta didik baik di lingkungan sekolah, masyarakat maupun dalam keluarga.

Melalui PAK iman peserta didik makin berkembang dan mendorong peserta didik untuk semakin bersyukur atas karunia yang telah diberikan oleh

Tuhan. PAK juga dapat menyemangati peserta didik untuk terus belajar mengembangkan diri menjadi pribadi yang siap dan bertanggungjawab menghadapi segala macam tantangan. Demikian pula dalam pergaulan sehari-hari peserta didik dihadapkan pada situasi dunia yang serba memprihatinkan di mana banyak orang yang belum mendapat perhatian seperti mereka yang hidup dalam penderitaan, miskin, melarat dan dijauhkan dari masyarakat. Situasi seperti ini akan mengajak peserta didik untuk melakukan tindakan belarasa dengan mereka yang menderita. Bentuknya pun bermacam-macam melalui kunjungan, mendoakan mereka dan hadir di tengah mereka, serta terlibat dalam kegiatan mereka. Dengan hadir dan melihat maka dengan sendirinya hati mereka tergerak untuk melakukan tindakan demi membantu mereka yang menderita.

Salman Habeahan (2007: 129) menyatakan pendidikan agama secara integral melibatkan segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Seorang guru berbicara kepada peserta didik bukan hanya kepada nalar (transfer of knowledge) tetapi juga dengan perasaan (afektif) dan kehendak (voluntas) seluruh totalitas pribadi manusia. Dengan itu, peserta didik bukan saja mengerti, memahami ajaran agama melainkan imannya semakin berkembang. Perkembangan iman yang dimaksud misalnya dengan menanamkan nilai cinta kasih, maka peserta didik dengan sendirinya mewujudkan nilai itu dengan mengasihi orang tua dan sesama.

Heryatno, (2000: 21) menyatakan bahwa PAK di sekolah merupakan sebuah proses pendidikan dalam iman atau proses pendidikan untuk membantu peserta didik agar semakin beriman. PAK tidak sekedar menyampaikan pengetahuan iman Katolik, melainkan membantu dan membimbing peserta didik

agar mampu menghayati iman artinya peserta didik mampu memahami, merefleksikan dan menerapkan pengetahuan imannya dalam hidup nyata sehari-hari.

PAK mendorong peserta didik untuk semakin menghayati imannya dalam hidup sehari-hari misalnya membantu teman yang dalam kesulitan, mengunjungi teman yang sakit serta memelihara alam ciptaan dengan melakukan penghijauan. Iman perlu dikembangkan dengan berbagai usaha, karena iman yang kuat akan membuat peserta didik tumbuh sebagai pribadi yang utuh. Perjuangan untuk pengembangan iman sangat ditekankan oleh Santo Paulus dalam (Flp1: 27-30) Ia menegaskan cita-cita yang harus diupayakan bagi orang beriman dalam memperjuangkan imannya.

PAK mampu menyemangati keyakinan dalam diri peserta didik bahwa dirinya dianugerahi oleh Allah berbagai talenta. Talenta itu bagaikan sebuah benih, yangmasihdapat bertumbuh dan berkembang. Menyadari hal itu, orangtua hendaknya membantu anak-anak, agar memahami diri sebagai insan yang berpotensi, karena telah dianugerahi berbagai talenta oleh Sang Pencipta sendiri.

Perkembangan iman mengantar setiap anak semakin dekat dengan Allah. Kedekatan anak dengan Sang Pencipta (Tuhan) dapat dipacu bila anak dibantu secara bertahap untuk lebih dahulu menghargai dan mencintai ciptaan-Nya, yaknialam semesta beserta isinya, terutama makhluk hidup, dengan manusia sebagai puncaknya. Sumbangan PAK dalam perkembangan iman peserta didik dapat dilakukan dengan berbagai macam cara di sekolah dengan mengikut sertakan peserta didik secara aktif dalam ibadat seperti latihan koor, membacakan

bacaan waktu doa bersama, membuat doa, menghargai kebebasan dan keyakinan masing-masing pribadi, jujur serta peka akan situasi yang sedang terjadi di sekitar mereka.

Dengan demikian PAK membimbing peserta didik menuju dan menemukan kebijaksanaan dalam menghadapi kenyataan dan pergulatan hidup sehari-hari. Melalui PAK di sekolah diharapkan peserta didik dibantu untuk semakin berkembang dalam iman, semakin mengenal dan mencintai Yesus Kristus serta bersedia mewujudkan kepedulian dalam penghayatan hidup sehari-hari. Jika anak dibesarkan dengan perlakuan baik, ia belajar bertindak adil. Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang, ia belajar menemukan cinta kasih dalam kehidupan.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa PAK di sekolah harus bersifat kontekstual dan secara serius bertolak dari kenyataan hidup beriman peserta didik dan menanggapi kebutuhan mereka baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang. Dengan demikian, PAK di sekolah dapat memberikan sumbangan positif bagi pengembangan dan pendewasaan iman peserta didik baik menyangkut segi kognitif, sikap maupun tindakan mereka.

BAB III

GAMBARAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK