• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

B. Pemanfaatan Lahan Bekas TPA

3.4. Penjelasan Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan Terhadap Lingkungan

3.5.2. Tahap Konstruksi 1. Sosial Ekonomi

Sumber Dampak

 Penerimaan tenaga kerja.  PHK tenaga kerja konstruksi. Jenis Dampak

 Jenis dampak yang ditimbulkan adalah munculnya keresahan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tidak dapat diterima sebagai tenaga kerja, terbukanya peluang usaha bagi masyarakat sekitar, dan menurunnya pendapatan pekerja dan hasil usaha masyarakat akibat selesainya kegiatan konstruksi.

Besaran Dampak

 Jumlah tenaga kerja yang direncanakan adalah 36 orang.

 Sebanyak 5 – 10 orang tenaga kerja menurunnya tingkat pendapat keluarga. Tolak Ukur Dampak

 Jumlah tenaga kerja yang terekrut sebagai tenaga kerja.  Tumbuhnya usaha masyarakat.

Tujuan Upaya Pengelolaan Lingkungan

 Memaksimalkan penerimaan tenaga kerja lokal.

 Memaksimalkan tumbuhnya peluang usaha di masyarakat.

 Meminimalkan penurunan tingkat pendapatan keluarga akibat PHK tenaga kerja konstruksi.

Upaya Pengelolaan Lingkungan

 Mengutamakan tenaga kerja lokal (sekitar lokasi usaha) dalam rekrut tenaga kerja konstruksi kegiatan pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Wuran, namun tetap memperhatikan kualifikasi tenaga yang dibutuhkan.

 Memanfaatkan tumbuhnya warung yang ada disekitar lokasi kegiatan untuk keperluan tenaga kerja.

 Melakukan PHK tenaga kerja konstruksi sesuai prosedur.

 Memberikan kesempatan kerja bagi tenaga kerja konstruksi pada tahap operasi TPA Wuran bagi memiliki keahlian khusus.

Lokasi Pengelolaan Lingkungan  Lokasi kegiatan TPA Wuran. Periode Pengelolaan Lingkungan

 Selama tahap konstruksi. 3.5.2.2. Sosial Budaya

Sumber Dampak

 Penerimaan tenaga kerja. Jenis Dampak

 Jenis dampak yang ditimbulkan adalah munculnya keresahan masyarakat, khususnya bagi masyarakat sekitar akibat masuknya tenaga kerja dari luar daerah.

Besaran Dampak

 Sebanyak 1 - 3 kali terjadinya konflik di masyarakat antara tenaga kerja pendatang dengan penduduk lokal karena perbedaan cara pergaulan.

Tolak Ukur Dampak

 Adanya konflik antara tenaga kerja dengan penduduk lokal.

 Pola pergaulan di masyarakat mulai tahap prakonstruksi sampai tahap operasi. Tujuan Upaya Pengelolaan Lingkungan

 Mengurangi potensi konflik antara tenaga kerja pendatang dengan penduduk lokal.

 Meniadakan perubahan tata nilai pergaulan ke arah yang tidak baik. Upaya Pengelolaan Lingkungan

 Memberikan arahan bagi tenaga kerja pendatang terhadap norma-norma lokal dimasyarakat.

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

 Lokasi kegiatan pembangunan TPA Wuran. Periode Pengelolaan Lingkungan

 Selama tahap konstruksi. 3.5.2.3. Kesehatan Masyarakat Sumber Dampak

 Penerimaan tenaga kerja.

 Mobilisasi alat dan bahan material.  Konstruksi fasilitas umum.

 Konstruksi fasilitas perlindungan lingkungan. Jenis Dampak

 Gangguan kesehatan masyarakat akibat penerimaan tenaga kerja; mobilisasi alat dan bahan material; konstruksi fasilitas umum; dan konstruksi fasilitas perlindungan lingkungan.

Besaran Dampak

 Sebanyak 1-3 orang terintroduksi penyakit baru dan menular.  Sebanyak 5 - 10 orang masyarakat terkena penyakit ISPA. Tolak Ukur Dampak

 Angka penyakit baru, angka penyakit menular langsung.  Angka penyakit pada saluran pernapasan.

3-23 Tujuan Upaya Pengelolaan Lingkungan

 Meniadakan, mengurangi dan mencegah terjadinya introduksi penyakit baru atau menekan angka penyakit menular disekitar lokasi kegiatan.

 Menekan terjadinya penularan penyakit melalui pajanan debu. Upaya Pengelolaan Lingkungan

 Melakukan seleksi administrasi tenaga kerja.

 Pengelolaan secara terpadu terhadap kualitas udara (penyiraman disekitar lokasi kegiatan).

 Penutupan bak truk pengangkut material pasir dan tanah sehingga mengurangi debu yang bertebaran.

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

 Lokasi kegiatan pembangunan TPA Wuran. Periode Pengelolaan Lingkungan

 Selama tahap konstruksi.

3.5.2.4. Sikap dan Persepsi Masyarakat Sumber Dampak

 Penerimaan tenaga kerja.

 Mobilisasi alat dan bahan material.  Konstruksi fasilitas umum.

 Konstruksi fasilitas perlindungan lingkungan.  PHK tenaga kerja konstruksi.

Jenis Dampak

 Munculnya keresahan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tidak dapat diterima sebagai tenaga kerja.

 Gangguan kesehatan masyarakat akibat penerimaan tenaga kerja dan mobilisasi peralatan serta material.

Besaran Dampak

 Sebanyak 5 – 10 orang masyarakat yang berpersepsi negatif terhadap aktivitas TPA Wuran.

Tolak Ukur Dampak

 Adanya sikap dan persepsi masyarakat yang diikuti dengan aksi menentang terhadap kegiatan TPA Wuran.

 Munculnya keresahan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tidak dapat diterima sebagai tenaga kerja.

 Gangguan kesehatan masyarakat akibat mobilisasi alat dan bahan material, konstruksi fasilitas umum, konstruksi fasilitas perlindungan lingkungan serta keresahan masyarakat akibat pemutusan hubungan kerja (PHK).

Tujuan Upaya Pengelolaan Lingkungan

 Mencegah atau mengurangi munculnya sikap dan persepsi negatif masyarakat terhadap kegiatan pembanguan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Wuran.

Upaya Pengelolaan Lingkungan

 Memaksimalkan tenaga kerja lokal.

 Pengelolaan pada kualitas udara (penyiraman, di depan lokasi kegiatan).

 Penutupan bak truk pengangkut material pasir dan tanah sehingga mengurangi debu yang bertebaran.

Lokasi Pengelolaan Lingkungan  Lokasi kegiatan TPA Wuran. Periode Pengelolaan Lingkungan

 Selama tahap konstruksi. 3.5.2.5. Kualitas Udara Sumber Dampak

 Mobilisasi alat dan bahan material.  Konstruksi fasilitas umum.

 Konstruksi fasilitas perlindungan lingkungan. Jenis Dampak

 Terjadinya penurunan kualitas udara ambien terhadap peningkatan kandungan parameter debu total (TSP) di sekitar lokasi kegiatan.

 Jenis dampak yang ditimbulkan adalah terjadinya penurunan kualitas udara akibat meningkatnya kadar debu dan gas buang kendaraan pengangkut alat dan bahan material.

Besaran Dampak

 Jumlah truk pengangkut material perhari berkisar antara 5 – 10 truk/hari.  Peningkatan kadar debu ini di lokasi proyek dapat mencapai 1.000 µg/m3. Tolak Ukur Dampak

 PP No 41/1999.

Tujuan Upaya Pengelolaan Lingkungan

 Mencegah dan menurunkan kadar debu dan gas buang hingga dibawah baku mutu yang ditetapkan.

 Meminimalkan peningkatan kadar debu ambien pada pekerjaan konstruksi fisik bangunan.

Upaya Pengelolaan Lingkungan

 Melakukan penyiraman pada lokasi proyek, terutama saat cuaca panas.

 Penutupan bak truk pengangkut material pasir dan tanah sehingga mengurangi debu yang bertebaran.

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

 Lokasi kegiatan pembangunan TPA Wuran. Periode Pengelolaan Lingkungan

 Selama tahap konstruksi. 3.5.2.6. Kebisingan

Sumber Dampak

 Mobilisasi alat dan bahan material.  Konstruksi fasilitas umum.

 Konstruksi fasilitas perlindungan lingkungan. Jenis Dampak

 Terjadinya peningkatan tingkat kebisingan. Besaran Dampak

 Satu unit kendaraan dapat menghasilkan intensitas kebisingan 80 dB pada jarak 2 meter.

 Terjadinya peningkatan intesitas kebisingan di lokasi proyek dapat mencapai 70 dBA dari operasional peralatan konstruksi, seperti molen (mixing plant) dan mesin

3-25 pemotong (cutting) aktifitas konstruksi ini menyebabkan peningkatan pada pemukiman terdekat hingga kebisingan dapat melebihi 55 dBA.

Tolak Ukur Dampak

 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Kep-48/MENLH/1996 Kebisingan di pemukiman maksimum 55 dB.

 Keputusan Menteri Tenaga Kerja nomor 51 Tahun 1999, kebisingan pajanan tenaga kerja 85 dB untuk pajanan 8 sehari.

Tujuan Upaya Pengelolaan Lingkungan

 Mengurangi kebisingan yang terjadi hingga dibawah baku tingkat kebisingan. Upaya Pengelolaan Lingkungan

 Membatasi waktu untuk mobilisasi material pada jam kerja siang hari dan tidak dilakukan pada malam hari.

 Maintenance secara berkala terhadap peralatan konstruksi dan ataupun genset yang digunakan saat pekerjaan konstruksi.

 Membatasi waktu kerja penggunaan alat – alat berat. Lokasi Pengelolaan Lingkungan

 Lokasi kegiatan pembangunan TPA Wuran. Periode Pengelolaan Lingkungan

 Selama tahap konstruksi. 3.5.2.7. Lalu lintas

Sumber Dampak

 Mobilisasi alat dan bahan material. Jenis Dampak

 Timbulnya gangguan lalu lintas terutama bila terjadi penumpukan truk pengangkut material di depan jalan lokasi kegiatan pembangunan TPA Wuran.

Besaran Dampak

 Jumlah truk pengangkut material perhari berkisar antara 5 – 10 truk/hari. Tolak Ukur Dampak

 Kejadian kecelakaan dan kemacetan lalu lintas. Tujuan Upaya Pengelolaan Lingkungan

 Mengurangi, menghindari kejadian gangguan/kemacetan lalu lintas, serta menekan kejadian kecelakaan lalu lintas.

Upaya Pengelolaan Lingkungan

 Menempatkan petugas pengatur lalu lintas di pintu keluar masuk lokasi usaha dan/atau kegiatan.

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

 Lokasi kegiatan pembangunan TPA Wuran. Periode Pengelolaan Lingkungan

 Selama tahap konstruksi.

3.5.2.8. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sumber Dampak

 Konstruksi fasilitas umum.

 Konstruksi fasilitas perlindungan lingkungan. Jenis Dampak

Besaran Dampak

 Sebanyak 1 - 3 orang terjadi kecelakaan kerja. Tolak Ukur Dampak

 Angka kejadian / frekuensi kecelakaan kerja. Tujuan Upaya Pengelolaan Lingkungan

 Menekan sekecil mungkin terjadinya kecelakaan kerja di lokasi proyek. Upaya Pengelolaan Lingkungan

 Memberikan pengarahan kepada tenaga kerja tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

 Operasional alat berat hanya dilakukan oleh operator ahli.

 Memasang slogan, seperti spanduk yang berbunyi UTAMAKAN KESELAMATAN atau slogan lainnya untuk mengingatkan tenaga kerja akan pentingnya K3.

 Menyediakan alat pemadam kebakaran ringan (APAR) untuk pencegahan dini terhadap bahaya kebakaran.

Lokasi Pengelolaan Lingkungan

 Lokasi kegiatan pembangunan TPA Wuran. Periode Pengelolaan Lingkungan

 Selama tahap konstruksi.

3.5.3. Tahap Operasional