• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I Pendahuluan

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Observasi

Observasi merupakan kegiatan dengan menggunakan panca indera untuk memperoleh informansi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian. Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif (Bungin, 2007).

Observasi banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Sudjana, 2010). Oleh sebab itu, peneliti menggunakan teknik observasi untuk melihat tindakan yang dilakukan bidan dalam memfasilitasi pelaksanaan IMD. Sehingga, diketahui langkah-langkah IMD yang dilakukan oleh informan utama.

Langkah pertama yang dilakukan peneliti dalam melakukan observasi, yaitu menentukan tujuan yang ingin dicapai dari hasil observasi. Tujuan observasi dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui tindakan yang dilakukan bidan dalam langkah-langkah pelaksanaan IMD di PKM Kec. Pesanggrahan tahun 2013.

Langkah kedua, yaitu membuat pedoman observasi. Pedoman observasi dibuat sesuai dengan pedoman pelaksanaan IMD dalam asuhan

bayi baru lahir. Hasil observasi ditampilkan dalam kolom lembar chek list pada tiap tindakan langkah-langkah pelaksanaan IMD.

Langkah ketiga, yaitu peneliti melakukan observasi pelaksanaan IMD terhadap informan utama saat proses persalinan berlangsung. Kemudian, hasil observasi dimasukkan dalam kolom lembar chek list pedoman observasi. Pengisian kolom lembar chek list segera dilakukan setelah selesai mengobservasi di tempat penelitian.

Langkah keempat, yaitu membuat kesimpulan hasil observasi berdasarkan isian kolom lembar chek list pedoman observasi. Kesimpulan hasil observasi ditampilkan dalam bentuk narasi.

2. Studi dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dokumen data registrasi persalinan di RB PKM Kec. Pesanggrahan tahun 2013. Informansi yang digunakan dalam dokumen data registrasi persalinan, yaitu nama bidan penolong persalinan, nama ibu bersalin beserta suami, jumlah kelahiran, waktu melahirkan, dan alamat ibu bersalin. Dokumen ini digunakan untuk melengkapi data hasil observasi dan untuk mencari data informan pendukung.

3. Wawancara mendalam

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut (Moleong, 2006). Kelebihan teknik wawancara ialah terjadinya kontak langsung antara pewawancara dan terwawancara. Selain itu, hasil wawancara pun dapat direkam (Sudjana, 2010).

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara mendalam berdasarkan hasil observasi terhadap informan utama dalam melakukan tindakan langkah-langkah pelaksanaan IMD dalam asuhan bayi baru lahir. Selain itu, wawancara juga dilakukan kepada informan pendukung untuk mengetahui tindakan yang dilakukan informan utama dalam pelaksanaan IMD.

Teknik ini dipilih karena dengan wawancara akan terjadi kontak langsung antara peneliti dan informan, sehingga informan dapat mengungkapkan jawaban secara lebih bebas dan mendalam. Selain itu, peneliti juga dapat mencatat hasil penelitian secara lengkap melalui hasil rekaman wawancara.

Langkah pertama yang dilakukan dalam wawancara, yaitu menentukan tujuan yang ingin dicapai dari hasil wawancara mendalam. Tujuan wawancara mendalam dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui alasan

informan utama melakukan tindakan dalam langkah-langkah pelaksanaan IMD di PKM Kec. Pesanggrahan tahun 2013.

Langkah kedua, yaitu membuat pedoman wawancara berdasarkan hasil observasi. Melalui pedoman ini, peneliti lebih terarah melakukan wawancara untuk mencapai tujuan penelitian. Langkah ketiga, yaitu melakukan wawancara dengan informan utama dan informan pendukung. Wawancara direkam melalui alat perekam suara.

Langkah keempat, yaitu mencatat hasil wawancara secara lengkap berdasarkan hasil rekaman wawancara. Kemudian, peneliti mengelompokkan hasil wawancara berdasarkan istilah penelitian. Langkah kelima, yaitu menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengelompokkan istilah penelitian. Kesimpulan penelitian ditampilkan dalam bentuk narasi. F. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari berbagai teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh peneliti maupun orang lain (sugiyono, 2009).

Pada penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah content

analysis. Menurut Neuman (2000) dalam Afifah (2008), content analysis

isi naskah atau hasil data yang diperoleh untuk kemudian dibandingkan dengan teori-teori pada tinjauan kepustakaan atau hasil penelitian terdahulu.

Dalam pelaksanaannya, peneliti melakukan ketiga teknik pengumpulan data, yaitu observasi, studi dokumen, dan wawancara mendalam. Selanjutnya, peneliti menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh dari ketiga teknik pengumpulan data tersebut. Kemudian, peneliti membandingkan hasil penelitian dengan teori-teori yang ada pada tinjauan kepustakaan hasil hasil penelitian terdahulu.

Menurut Nasution (1988) dalam Sugiyono (2009), menyatakan bahwa analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah sebelum terjun ke lapangan, selama di lapangan sampai penulisan hasil penelitian. Namun, analisis lebih difokuskan selama di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.

1. Analisis sebelum di lapangan

Dalam penelitian kualitatif, analisis data telah dilakukan sebelum