• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terminasi

Dalam dokumen The Art of Ericksonian Hypnosis (Halaman 175-181)

Terminasi adalah mengakhiri sesi hipnotik. Sesi hipnosis diakhiri ketika anda, sebagai operator, menganggap bahwa pembelajaran yang melibatkan kondisi trance sudah cukup untuk saat itu. Dalam sesi terapi anda

memberlakukan rentang waktu pertemuan, sehingga sesi diakhiri menjelang habis waktu pertemuan, dan kepada subjek anda mengatakan, “Hal-hal yang bisa dikerjakan sekarang sudah dikerjakan, dan ada hal-hal lain yang perlu kita kerjakan di sesi berikutnya, kita ketemu lagi nanti, waktu dan jamnya sama.”

Isyarat lain untuk melakukan terminasi adalah ketika situasi berkembang menjadi tak tertahankan oleh subjek, dan anda kewalahan menanganinya. Dan di sinilah pentingnya mempertahankan keterhubungan antara subjek dan operator. Selama anda tetap nyambung dengan subjek, ketika situasi

berkembang rumit dan tak tertahankan bagi subjek, anda bisa mengatakan saja, “Oke, dengar suaraku, kau masih menangkap suaraku... Sekarang,

buka matamu dan semuanya hilang begitu saja. Jika situasinya sedikit merepotkanmu, kau bisa melakukan hal yang mudah saja.... buka matamu dan semuanya hilang seketika.”

Dalam sesi eksperimen, anda memiliki pertimbangan sendiri untuk menentukan waktu yang tepat kapan mengakhiri sesi. Anda sendiri yang menetapkan tujuan eksperimen tersebut. Subjek kadang juga memiliki keputusan sendiri untuk melakukan terminasi. Kadang ada subjek yang mengakhiri situasi trance sebelum operator membangunkannya.

Dalam sesi terapi, diyakini bahwa sebaiknya subjek dibangunkan dalam keadaan amnesia terhadap pengalaman-pengalaman hipnotiknya selama ia trance. Ini demi menyelamatkan sugesti post-hypnotic dari pembahasan kritis

pikiran sadar. Tidak perlu khawatir bahwa subjek tidak ingat apa pun

pembelajaran yang ia terima. Lupa di sini hanya situasi ketika pikiran sadar subjek tidak mampu mengingat, tetapi bawah sadar tetap menyimpan semua pembelajaran tersebut. Ia tetap menyimpan sugesti post-hypnotic, dan itu membuat subjek mampu melakukan sesuatu sebagaimana yang disugestikan pada saat situasi menghendaki ia memunculkan perilaku barunya.

Sugesti apa yang diberikan kepada subjek agar amnesia?

Dalam keseharian, jika anda mengingatkan orang lain dengan mengatakan, “Jangan lupa, ya!” maka kemungkinan besar ia akan lupa. Di dalam

pikirannya tertanam kata lupa dan ia betul-betul menjadi lupa.

Dalam kondisi hipnotik, anda bisa menyampaikan secara langsung kepada subjek agar ia lupa semua yang dialaminya dalam trance ketika ia

dibangunkan. Dan dengan sugesti tersebut, subjek akan bangun dalam keadaan lupa. Sesepele itu saja. Anda meminta subjek lupa dan subjek akan mewujudkan sugesti anda.

Selain itu, anda bisa menyampaikan secara tidak langsung melalui cara memberinya gagasan tentang bagaimana orang ketika bangun tidur, dia ingat tadi malam bermimpi, dan ketika bangun keesokan paginya ia tidak ingat sama sekali apa mimpinya semalam. Semakin keras ia mencoba mengingat-ingat apa mimpinya semalam, ia akan gagal mengmengingat-ingatnya. Dengan

demikian, ia bangun dalam keadaan lupa sama sekali apa pengalaman-pengalaman yang terjadi padanya selama ia dalam keadaan tidur hipnotik.

Anda bisa saja menyampaikan gagasan tentang mimpi itu dengan cara, “Kau

pernah mengalami bangun tidur dan lupa apa mimpimu?” Subjek

mengangguk. “Aku ingin kau seperti itu. Kau bangun dan merasa tubuhmu

segar sekali, nafasmu enak, dan kau merasa tenang. Dan hanya itu yang kaurasakan. Sebab kesadaranmu tidak bisa menjangkau apa peristiwa yang terjadi dalam mimpimu.”

Bagaimana cara membuat subjek amnesia tanpa sugesti amnesia?

Anda membangunkan subjek, dan kemudian segera membawanya ke pembicaraan terakhir sebelum ia trance, maka ia akan amnesia. Ia akan dengan sendirinya lupa pada trance-nya dan seluruh pengalaman yang terjadi dalam trance.

pengalamannya bepergian ke suatu tempat yang disukainya. Sesi hipnosis kemudian dijalankan. Ketika anda membangunkan subjek, anda langsung menyambung kembali pembicaraan terakhir dengan subjek. Itu akan

membuatnya merasa bahwa pembicaraan barusan itu terputus sesaat karena ia sedikit mengantuk dan kehilangan kesadaran beberapa saat, dan ia akan segera kembali ke topik seputar itu.

Dengan cara alami, subjek akan merasakan pengalaman hipnotiknya tidak ada. Itu cara yang cerdik untuk membuat subjek bangun dalam keadaan amnesia. Jadi, jika anda ingin membuat subjek anda bangun dalam keadaan amnesia dengan teknik seperti itu, anda ingat pembicaraan terakhir dengan subjek, lalu jalankann sesi hipnosis, dan kemudian ketika subjek anda mulai bangun, kembalikan pembicaran ke topik terakhir.

Cara lainnya adalah begitu anda membangunkan subjek, ketika ia dalam keadaan mengumpulkan kesadarannya, anda membuatnya terjaga secara tiba-tiba dengan mengatakan, “Hai!” atau “Halo!” atau “Apa kabar?”

Sapaan semacam itu akan memaksa subjek memunculkan kesadarannya seketika. Kejutan itu biasanya akan membuat subjek gagal mengumpulkan ingatan tentang apa yang baru saja terjadi. Ia segera sadar dan sekaligus kehilangan ingatan terhadap pengalaman yang terjadi saat ia dalam keadaan trance.

Adalah wajar ketika baru dibangunkan subjek merasa sedikit linglung, mencoba mengingat-ingat apa yang baru saja terjadi, apa saja yang baru saja dialami, dan ketika anda tiba-tiba bilang “Hai!” ia akan segera merespons anda secara sadar. Pada saat yang sama, upayanya mengingat-ingat akan terhenti demi merespons anda.

Bagaimana membuat subjek tahu bahwa proses hipnosis sudah berjalan jika dia amnesia?

Bayangkan anda tidur nyenyak pada malam hari dan membuka mata pada pagi hari. Anda tidak pernah bisa merasakan waktu ketika anda tidur; anda tidak akan merasakan berjalannya waktu. Seperti itu pula dalam tidur hipnotik. Ketika subjek memasuki kondisi trance, ia tidak akan merasakan berjalannya waktu. Maka cara yang paling mudah anda gunakan untuk membuat ia menyadari bahwa ia baru saja mengalami kondisi trance adalah dengan mengingatkan waktu. Subjek mungkin merasa, ketika dibangunkan, bahwa ia baru saja tertidur sebentar. Anda bisa menanyakan, “Kau tertidur? Berapa lama menurutmu kau tertidur?”

Setelah itu anda memintanya melihat jam. “Pukul berapa kau datang kemari tadi? Kaulihat jam itu... pukul berapa sekarang?” Dengan waktu yagn

terlewat tanpa ia sadari, ia akan tahu bahwa proses hipnosis telah berlangsung, karena ia kehilangan waktu beberap saat tanpa ia ketahui.

Bagaimana jika subjek tetap tidur kendati sudah dibangunkan?

Beberapa kali dalam eksperimen saya menghadapi subjek yang tidak mau bangun ketika saya memberinya sugeti untuk bangun. Jika anda menghadapi situasi seperti ini, tenang saja. Kondisi trance dalam beberapa hal hampir sama dengan kondisi tidur fisiologis. Dia nanti akan bangun sendiri atau meneruskan tidur hipnotiknya menjadi tidur fisiologis. Jika anda tidak ingin memaksanya bangun, anda bisa mengatakan:

“Oke, sekarang kau masih ingin tidur, dan ketika kau merasa tidurmu sudah cukup, bangunlah. Ketika kau sudah puas menikmati tidurmu kau bisa bangun dan merasakan tubuhmu segar sekali. Bangunlah pada waktunya. Bangunlah pada saat kau merasa sudah saatnya untuk bangun.”

Anda bisa menyampaikan semacam itu, tetapi kalaupun anda tidak tahu apa yang harus dilakukan, tenang saja. Ia hanya akan memiliki dua

kemungkinan: melanjutkannya ke dalam tidur fisiologis, atau ia akan

terbangun dengan sendirinya, karena bagaimanapun tidur dalam posisi duduk mungkin tetap saja tidak nyaman. Jadi ia akan bangun sendiri.

Tetapi anda bisa menambahkan sugesti yang menenteramkannya, yang mengizinkannya tidur lebih lama, tidur selama waktu yang ia inginkan. Itu akan memberinya ketenteraman, dan itu memastikan bahwa ia boleh

melakukan sesuatu yang ia inginkan, bahkan dalam keadaan trance, ketika pikiran sadarnya sedang melumpuh.

Itu juga bisa menjadi cara untuk mempertahankan keterhubungan antara anda dan subjek anda. Anda menjadi orang yang memahami kebutuhan subjek. Pada saat seperti itu mungkin subjek masih ingin melanjutkan tidur beberapa saat lagi dan anda mengizinkannya.

Apa yang perlu disampaikan jika subjek mengakhiri sesi sebelum dibangunkan?

Kadang-kadang subjek akan bangun sendiri sebelum anda

membangunkannya atau ketika anda sedang menyampaikan kepadanya dengan prosedur apa anda akan membangunkan dia. Nah, baru saja anda menjelaskan itu, ia sudah terbangun. Beberapa kali juga ada pengalaman semacam ini pada saya. Saya baru menjelaskan kepada subjek bahwa sebentar lagi saya akan membangunkannya dengan menghitung dari 20 sampai 1. Saya menjelaskan bagaimana prosedur itu akan dijalankan, bahwa hitungan 20 adalah situasinya sekarang, dan ketika hitungan mencapai angka 1, ia bangun dari tidurnya dan merasakan kondisinya sangat segar.

“Jadi, sekarang kau sudah tahu, Bung, pada hitungan kesatu kau membuka mata dan bangun dari tidurmu.”

Rupanya, begitu mendengar kata “bangun dari tidurmu” tiba-tiba subjek bangun, mengerjap-ngerjapkan mata dan ia bangun dalam keadaan segar. Saya mengatakan kepadanya,

“Kau baru saja menunjukkan sesuatu yang sangat menarik, Bung. Kau bahkan bisa membangunkan dirimu sendiri ketika kau merasa tidurmu sudah cukup. Bukankah ini menarik? Dan sebenarnya tidak ada masalah apakah aku harus membangunkanmu ketika tidurmu sudah cukup atau kau membangunkan dirimu sendiri ketika kau merasa tidurmu sudah cukup. Yang terpenting adalah kau mengalami trance dalam waktu yang cukup.”

Ada berbagai kemungkinan yang menyebabkan subjek bangun sendiri sebelum terminasi. Pertama, ia merasa bahwa cukup waktunya untuk mengalami trance, dan ketika ia sudah merasa cukup ia membangunkan dirinya sendiri. Kemungkinan lain, ada situasi tertentu yang membuatnya merasa tidak nyaman dan ia mencari cara untuk bangun. Ketika ia

mendengar operator hipnosis mengatakan, “Nanti.... kau akan bangun” maka ia bangun sebelum prosedur terminasi dijalankan.

Hal lainnya, ada sensasi yang muncul tiba-tiba yang mungkin

mengagetkannya. Seperti dalam keadaan tidur, orang tiba-tiba bisa bangun. Itu juga bisa terjadi pada orang-orang dalam keadaan trance atau tidur hipnotik.

Bagaimana jika subjek tetap bisa mendengar semua sugesti yang disampaikan?

Kadang, setelah dibangunkan dari kondisi trance-nya, subjek mengatakan bahwa ia bisa mendengar semua yang dikatakan oleh operator hipnosis.

Dengan kata lain, ia merasa tidak betul-betul trance atau tidak mengalami tidur hipnotik yang sangat pulas. Beberapa kali saya menjumpai subjek yang seperti ini. Dan yang bisa disampaikan kepada subjek yang merasa tidak benar-benar tidur, meski selama dalam kondisi trance ia mampu

memunculkan pelbagai fenomena hipnotik, adalah menyampaikan kepadanya secara santai saja, “Di sini, di ruangan ini, kau bisa ingat semuanya.”

Kalimat itu sering digunakan oleh Erickson untuk merespons subjek semacam itu. Implikasinya, begitu keluar dari ruangan tempat

berlangsungnya sesi, ia akan amnesia. Beberapa kali, dalam

tulisan-tulisannya, Milton Erickson memberikan contoh kasus tentang subjek yang merasa dirinya bisa ingat semua sugesti yang disampaikan. Dan begitu keluar ruangan, subjek lupa.

Jika anda menjumpai subjek semacam itu, sampaikan saja kalimat di atas. Yakinlah bahwa kalimat yang anda sampaikan itu bekerja. Tidak perlu anda menjelas-jelaskan dengan menambahkan, misalnya, “Tapi nanti begitu keluar dari ruangan ini kau akan lupa.” Kalimat yang anda sampaikan sudah

mengandung pesan tersirat yang seperti itu. Jadi anda tak perlu menjelas-jelaskan. Ingat bahwa anda sedang menerapkan prosedur Ericksonian Hypnosis dan sedang memperdalam teknik penyampaian sugesti tidak langsung.

Bab 30 - Bagaimana Meningkatkan

Dalam dokumen The Art of Ericksonian Hypnosis (Halaman 175-181)