• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerjasama Inti Plasma

7.2 Tingkat Perkembangan LEPP M

Penilaian tingkat perkembangan sumberdaya organisasi LEPP-M3 didasarkan pada uraian tentang kondisinya pada bagian sebelum ini, yang menempatkan setiap sumberdaya pada tingkat kemajuan yang variatif sesuai kondisi eksisting di lapangan. Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, maka penilaian dilakukan bersama pengurus LEPP-M3 dan dewan pembina untuk menentukan skor kemajuan (Y) pada setiap tingkatan kemajuan, yang umumnya terbagi atas empat kelas skor.

Hasil penilaian terhadap setiap komponen kunci sesuai karakteristik sumberdayanya pada sumberdaya pengembangan visi menunjukkan bahwa tiga komponen kunci (37,50 %) berada pada tahap permulaan, dua komponen kunci (25,00 %) pada tahap perkembangan dan satu komponen kunci (12,50 %) berada pada tahap konsolidasi dan dua komponen kunci (25,00) berada pada tahap keberlanjutan (Tabel 35).

Tabel 35. Skor kemajuan sumberdaya pengembangan visi LEPP-M3

Karakteristik

Sumberdaya Komponen Kunci

Skor Kemajuan (Y) PMN PKN KSL KBN Pengembangan Visi

Struktur Badan Pengelola

Pengakuan Hukum 0,50

Dewan Pembina yang diakui 0,25

Kebijakan Operasional 2.25

Peran aktif 1,25

Memajukan Organisasi 1,00 Visi dan Misi

Organisasi

Visi Organisasi 1,75

Pernyataan Misi 1,00

Otonomi Advokasi 0,25

Hasil pada Tabel ini memberikan gambaran bahwa perkembangan setiap komponen kunci cukup variatif dan tergantung pada penyelenggaraannya di tingkat LEPP-M3. Bahwa skor kemajuan yang dinilai bersama masyarakat ini menunjukan bahwa masih sangat dibutuhkan upaya pengembangan organisasi LEPP-M3, khususnya dalam konteks rumusan visi organisasinya.

Penilaian terhadap sumberdaya manajemen disajikan pada Tabel 36. Tabel 36. Skor kemajuan sumberdaya manajemen LEPP-M3

Karakteristik

Sumberdaya Komponen Kunci

Skor Kemajuan (Y)

PMN PKN KSL KBN

Sumberdaya Manajemen Model

Kepemimpinan

Alur pembuatan keputusan 0,25

Partisipasi 0,75

Perencanaan

Misi/strategi jangka panjang 0,25

Alur perencanaan 0,25

Implikasi pd sumberdaya 0,75 Perencanaan sebagai alat yg bermanfaat 0,25

Manajemen Partisipatif

Pelimpahan wewenang yg memadai 0,50

Layanan Masyarakat 0,25

Partisipasi Kelompok 0,25 Kesamaan kepentingan 0,25

Transparansi 2,25 Jender dalam pengambilan keputusan 0,25

Pengguna sumberdaya & Pengambil

keputusan 1,00

Konsultasi dengan masyarakat 0,25

Aliran komunikasi 1,25 Sistem Manajemen Sistem Personalia 0,25 Sistem Kearsipan 0,25 Prosedur Administratif 0,25 Sistem Monitoring dan Evaluasi

Sistem monitoring & evaluasi yang

terintegrasi 0,25

Sistem monitoring pengelolaan SDA yang

melibatkan masyarakat 0,25

Umpan balik dari penerima manfaat

Hasil Tabel 36 menunjukkan bahwa keseluruhan komponen kunci yang terdapat dalam sumberdaya manajemen, berada pada tahap permulaan. Hasil ini memberi gambaran bahwa kebutuhan pengembangan kapasitas sumberdaya manajemen di tingkat organisasi LEPP-M3 sangat di perlukan. Karena dengan memperbaiki manajemen yang ditata secara baik, pad gilirannya akan meningkatkan kinerja dari LEPP-M3 itu sendiri.

Hasil penilaian terhadap skor kemajuan pada sumberdaya manusia dalam pengurus LEPP-M3 di Kota Ambon menunjukkan bahwa seluruh (delapan) komponen kunci (100,00 %) masih berada pada tahapan permulaan (Tabel 37). Upaya-upaya untuk kepentingan pengembangan kapasitas sumberdaya manusia baik pengurus LEPP-M3 maupun dewan pembina penting dilakukan untuk mendukung operasionalisasi dan dinamisasi pekerjaan-pekerjaan LEPP-M3 di masa mendatang.

Tabel 37. Skor kemajuan sumberdaya manusia LEPP-M3

Karakteristik

Sumberdaya Komponen Kunci

Skor Kemajuan (Y)

PMN PKN KSL KBN Sumberdaya Manusia Pengembangan & Ketrampilan Anggota Kemampuan/ Ketrampilan 0,25

Partisipasi Anggota dalam

manajemen 0,25 Keahlian Anggota 0,25 Pengembangan profesi 0,25 Penilaian kinerja 0,25 Keterwakilan masyarakat lokal Pengangkatan Anggota lokal/jender 0,50 Komposisi Anggota 0,50

Komposisi dewan pembina 0,25

Karakteristik sumberdaya keuangan yang memiliki tujuh komponen kunci, dari hasil penilaian skor kemajuan setiap komponen kunci didapatkan sebanyak empat komponen kunci (57,14 %) masih berada pada tahapan permulaan, dan tiga komponen kunci lainnya (42,16 %) berada pada tahapan perkembangan (Tabel 38). Sumberdaya keuangan organisasi LEPP-M3 masih membutuhkan sentuhan kebijakan pengembangan yang cukup kuat, mengingat hampir pada setiap komponen kunci memiliki skor yang sangat rendah, yang memberikan konsekuensi pentingnya peningkatan kapasitas keuangan organisasi. Bahwa upaya penggalangan dana harus dilakukan oleh LEPP-M3 yakni mencari sumber-sumber pendanaan yang baru, tidak hanya melalui dana DEP. Memang ada upaya yang sudah mulai dilakukan, namun dalam pengelolaannya masih harus dibenahi sistem manajemen keuangannya.

Tabel 38. Skor kemajuan sumberdaya keuangan LEPP-M3

Karakteristik

Sumberdaya Komponen Kunci

Skor Kemajuan (Y)

PMN PKN KSL KBN Sumberdaya Keuangan

Pengelola Keuangan

Anggaran digunakan sebagai alat

manajemen 1,50 Kesehatan Keuangan 0,25 Transparansi Keuangan 0,25 Pengendalian Kas 0,25 Audit 0,25 Penghimpunan dana 1,00 Kesanggupan keuangan 1,50

Sumberdaya eksternal dengan karakteristik sumberdaya kemitraan/ hubungan LEPP-M3 dengan instansi terkait memiliki tujuh komponen kunci. Hasil penilaian terhadap ketujuh komponen kunci menunjukkan bahwa lima komponen kunci (71,43 %) diantaranya berada pada tahapan permulaan, sedangkan dua komponen kunci lainnya (28,57 %) berada pada tahapan perkembangan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 39.

Tabel 39. Skor kemajuan sumberdaya eksternal LEPP-M3

Karakteristik

Sumberdaya Komponen Kunci

Skor Kemajuan (Y)

PMN PKN KSL KBN Sumberdaya Eksternal

Kemitraan/ Hubungan Masyarakat

Publik mengenali organisasi 1,25 Kemampuan kerjasama

dengan masyarakat lokal 0,50

Advokasi masyarakat lokal 0,25 Komunikasi Badan Pengelola 0,5 Kemampuan bekerja dengan

pemerintah 1,25

Kemampuan mengakses

sumberdaya lokal 0,25

Kemampuan kerjasama

dengan NGO 0,50

Hasil penilaian skor kemajuan ini juga menunjukkan bahwa masih banyak kebutuhan pengembangan kapasitas organisasi LEPP-M3 dalam kaitannya dengan kapasitas LEPP-M3 untuk melakukan kerjasama atau membangun kemitraan dengan pihak eksternal yang sifatnya konstruktif. Kapasitas kerjasama yang diharapkan dapat dikembangkan ialah kerjasama dengan instansi terkait, kerjasama dengan pemerintah dan membangun kemitraan dengan lembaga- lembaga lain seperti lembaga keuangan dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang berorintasi pada pengembangan kapasitas kelembagaan LEPP-M3

Penilaian terhadap sumberdaya LEPP-M3 yang terakhir dalam konteks kerangka kerja kelembagaan ini ialah isu-isu spesifik pengelolaan sumberdaya

perikanan di dalam wilayah Kota Ambon. Sumberdaya ini memiliki empat komponen kunci, dari hasil penilaian skor kemajuan menunjukkan bahwa satu komponen kunci (25,00 %) berada pada tahapan permulaan dan tiga komponen kunci lainnya (75,00 %) berada pada tahapan perkembangan (Tabel 40).

Tabel 40. Skor kemajuan sumberdaya isu-isu spesifik pengelolaan sumberdaya perikanan yang dihadapi LEPP-M3

Karakteristik

Sumberdaya Komponen Kunci

Skor Kemajuan (Y)

PMN PKN KSL KBN Isu-Isu Spesifik Pengelolaan Sumberdaya Perikanan

Isu Spesifik Pengelolaan SDP Pengambilan Keputusan dalam Pengelolaan Sumberdaya Pesisir 0,25 Praktek-Praktek Pengelolaan Sumberdaya Pesisir 1,50

Resolusi Konflik Atas

Sumberdaya Pesisir 1,25

Pelaksanaan Peraturan Pengelolaan Sumberdaya

Perikanan 1,25

Walaupun hanya terdiri dari empat komponen kunci, namun sumberdaya ini menjadi penting untuk dicermati dalam kaitan dengan pengembangan kapasitas organisasi LEPP-M3. Hal ini penting dikemukakan mengingat isu-isu spesifik pengelolaan sumberdaya perikanan merupakan bagian penting dari implementasi fungsi dan peran LEPP-M3. Pengambilan keputusan dan resolusi konflik atas sumberdaya merupakan komponen kunci yang harus didorong kapasitasnya karena kecenderungan masalah yang terjadi di wilayah pesisir berkaitan dengan kedua komponen kunci tersebut, disamping praktek-ptaktek pengelolaan dan eksistensi aturan yang telah ditetapkan.

Secara keseluruhan, dapat diberikan pernyataan bahwa dari seluruh sumberdaya yang dibutuhkan dalam pengembangan organsasi LEPP-M3, ternyata lebih dari 72 % komponen kunci harus dikembangkan secara maksimal untuk mendukung kapasitas organisasi LEPP-M3 karena masih berada pada tahapan permulaan. Di sisi lain hanya sepuluh komponen kunci yang berada pada tahapan perkembangan, demikian juga satu komponen kunci yang telah memasuki tahap konsolidasi dan dua komponen kunci lainnya berada pada tahap keberlanjutan.