• Tidak ada hasil yang ditemukan

130 PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN

Dalam dokumen Tunas Baru Lampung ANNUAL TBL 2010 (Halaman 132-134)

ANAK PERUSAHAAN

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

20. Hutang Bank (Lanjutan) 20. Bank Loans (Continued)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) (Lanjutan)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) (Continued)

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing

sebesar Rp 66.413.079 ribu dan

Rp 29.842.026 ribu.

As of December 31, 2010 and 2009,

outstanding loans amounted to

Rp 66,413,079 thousand and Rp 29,842,026 thousand, respectively.

b. Fasilitas Kredit Investasi (KI) yang diterima pada tanggal 7 September 2006 sebesar Rp 303.400.000 ribu yang digunakan untuk membiayai kebun kelapa sawit seluas 9.500 ha dan pembangunan 1 unit pabrik kelapa sawit Perusahaan yang berada di Banyuasin, Sumatera Selatan. Fasilitas ini diberikan dengan jangka waktu selama 9 tahun dan masa tenggang (grace period) selama 4,5 tahun untuk kebun kelapa sawit dan 5,5 tahun untuk pabrik kelapa sawit, terhitung sejak tanda tangan perjanjian kredit. Pada tanggal 8 September 2009, fasilitas ini kemudian ditingkatkan menjadi Rp 383.131.038 ribu yang terdiri dari KI kebun sebesar Rp 291.131.038 ribu dan KI

PKS sebesar Rp 92.000.000 ribu.

Termasuk dalam masing-masing KI tersebut adalah IDC sebesar Rp 70.935.400 ribu untuk KI Kebun dan Rp 13.000.000 ribu untuk KI PKS.

b. Investment Loan Facility (KI) was obtained on

September 7, 2006, amounting to

Rp 303,400,000 thousand which is used to to finance the 9,500 hectares of palm plantation and 1 unit CPO Mill located in Banyuasin, South Sumatera. This facility has a term of 9 years with a grace period of 4.5 years on principal payments for palm plantation and 5.5 years for palm mill, which will start from the date of the signing of credit agreement. On September 8, 2009, BRI granted additional investment loan of Rp 383,131,038 thousand which consists of Rp 291,131,038 thousand for KI Plantation and for KI CPO Mill amounting to Rp 92,000,000 thousand. Included in the KI Facilities are IDC amounting to Rp 70,935,400 thousand for KI Plantation and Rp 13,000,000 thousand for KI CPO Mill.

Fasilitas kredit investasi ini mulai digunakan pada tahun 2007. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 151.113.000 ribu dan Rp 97.000.000 ribu untuk KI pokok, serta Rp 24.704.511 ribu dan Rp 13.875.844 ribu untuk KI IDC.

This investment loan facility was started to be availed of in 2007. As of December 31, 2010 and 2009, outstanding loans amounted to Rp 151,113,000 thousand and Rp 97,000,000 thousand, respectively, for KI principal, and Rp 24,704,511 thousand and Rp 13,875,844 thousand, respectively, for KI IDC.

Kedua fasilitas kredit dari BRI ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, mesin, tanah beserta tanaman perkebunan serta bangunan pabrik yang berdiri diatasnya dengan lokasi di Terbanggi Besar dan Banyuasin, serta jaminan pribadi Widarto dan Santoso Winata (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) (Catatan 6, 7, 13, 14, dan 40). Jaminan berupa piutang usaha dan persediaan merupakan bagian dari jaminan paripasu dengan hutang kepada Mandiri dan BII pada tahun 2010 serta hutang sindikasi yang dikoordinasi oleh Rabobank pada tahun 2009.

Both loan facilities from BRI are secured with the

Company’s trade accounts receivable,

inventories, machineries, land including palm plantation and plant on the said land, which is located in Terbanggi Besar and Banyuasin, and personal guarantees from Widarto and Santoso Winata (related parties) (Notes 6, 7, 13, 14, and 40). Trade accounts receivable and inventories used as collaterals represent part of joint collateral for short-term loan from Mandiri and BII in 2010 BII in 2010 and syndicated loan which is coordinated by Rabobank in 2009.

Suku bunga per tahun kedua fasilitas kredit ini adalah sebesar 11,50% dan 14,00% pada tahun 2010 dan 2009.

The interest rate per annum for both loan facilities is 11.50% and 14.00% for 2010 and 2009, respectively.

131

PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2010 and 2009 and For the Years then Ended

20. Hutang Bank (Lanjutan) 20. Bank Loans (Continued)

PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)

Fasilitas kredit yang diterima Perusahaan dari BII adalah sebagai berikut:

The loan facilities received by the Company from BII consist of the following

a. Fasilitas Pinjaman Promes Berjangka (PB) sebesar US$ 50.000 juta pada tanggal 24 September 2010. Fasilitas ini digunakan untuk melunasi fasilitas kredit sindikasi yang

diperoleh Perusahaan dari Rabobank.

Jangka waktu fasilitas PB adalah 84 bulan

(7 tahun). Suku bunga per tahun

6,28% pada tahun 2010. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman ini sebesar US$ 48.750 ribu.

a. Term Loan Facility with maximum amount of US$ 50,000 thousand on September 24, 2010. This loan facility was used to prepay the syndicated loan facility from Rabobank. The loan facility has a term 84 months (7 years), Interest rate per annum is 6.28% in 2010. As of December 31, 2010, the outstanding loan amounted to US$ 48,750 thousand.

b. Fasilitas Pinjaman Promes Berulang (PPB) sebesar US$ 20.000 ribu pada tanggal 24 September 2010. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan. Jangka waktu fasilitas PPB adalah 1 tahun. Suku bunga per tahun adalah 5,63%

pada tahun 2010. Pada tanggal

31 Desember 2010, saldo pinjaman ini sebesar US$ 10.000 ribu.

b. Revolving Loan Facility with maximum amount of US$ 20,000 thousand on September 24, 2010. This loan facility was used to finance the Company working capital. The loan facility has term 1 years. Interest rate per annum is 5.63% in 2010. As of December 31, 2010, the outstanding loan amounted to US$ 10,000 thousand.

c. Fasilitas Pinjaman Promes Berulang (PPB) Pre-Shipment (Sub limit Post-Shipment, SKBDN/Sight LC/Usance LC maksimum 180 hari) dengan kredit maksimum sebesar US$ 12.000 ribu. Suku bunga per tahun adalah 6,00% pada tahun 2010. Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja dengan tanggal jatuh tempo 13 Februari 2011. Pada tanggal 7 Februari 2011, BII telah

memperpanjang fasilitas ini sampai

24 September 2011 dan mengurangi jumlah fasilitas tersebut dari US$ 12.000 ribu menjadi US$ 2.000 ribu. Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar US$ 10.000 ribu, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009, fasilitas ini tidak digunakan.

c. Revolving facility or PPB Pre-Shipment (Sub limit of Post Shipment, SKBDN/Sight LC/Usance LC for maximum 180 days) which has a maximum credit facility of US$ 12,000 thousand and maturity date on February 13, 2011. On February 13, 2011, BII has extended this facility up to September 24, 2011 and has reduced the facility amounts from US$ 12,000 thousand to US$ 2,000 thousand. Interest rate per annum is 6.00% in 2010. The outstanding loan as of December 7, 2010 is

US$ 10,000 thousand, while as of

December 31, 2009, this facility has not been used.

Fasilitas kredit dari BII dijamin dengan piutang usaha dari pihak ketiga, persediaan, lahan perkebunan dan aset tetap milik PT Bangun Tatalampung Asri, jaminan pribadi dari Widarto dan Santoso Winata (Catatan 6, 7, 13, 14, dan 40), serta jaminan perusahaan dari PT Bumi

Sentosa Abadi, PT Bangun Nusa Indah

Lampung dan PT Budi Dwiyasa Perkasa. Jaminan fasilitas ini merupakan jaminan yang sama dengan fasilitas lainnya yang diterima Perusahaan dari BII yaitu bank garansi (Catatan

41.h) dan FX Line (Catatan 42.c) serta

merupakan bagian dari jaminan paripasu dengan hutang bank BRI dan Mandiri. Disamping itu, penjaminan dari PT Asuransi Ekspor Impor Indonesia (ASEI) juga diwajibkan senilai 80% atas baki debet fasilitas PPB dan senilai 100% atas baki debet fasilitas Post Shipment.

The Loan facilities from BII are secured by trade accounts receivable from third parties, inventories, plantation and fixed assets owned by

PT Bangun Tatalampung Asri, personal

guarantees from Widarto and Santoso Winata (Notes 6, 7, 13, 14, and 40), and corporate guarantees from PT Bumi Sentosa Abadi, PT Bangun Nusa Indah Lampung, and PT Budi Dwiyasa Perkasa. The collateral of this facility is also used to secure other facilities from BII which is bank guarantee (Note 41.h) and FX Line (Note 42.c) and these are also part of joint collateral with bank loans from BRI and Mandiri. Further, guarantee from PT Asuransi Ekspor Impor Indonesia (ASEI) is also required for 80% of outstanding PPB facility and 100% of outstanding Post Shipment facility.

Dalam dokumen Tunas Baru Lampung ANNUAL TBL 2010 (Halaman 132-134)