• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PRAKTIK EMPIRIK

C. K AJIAN P RAKTIK P ENYELENGGARAAN , K ONDISI YANG A DA DAN P ERMASALAHAN

27. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, diperlukan adanya upaya pembinaan. Upaya pembinaan tersebut mencakup perencanaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan.

Untuk melakukan upaya pembinaan, menteri melakukan koordinasi lintas sektoral, lintas wilayah dan lintas pemangku kepentingan, baik vertikal maupun horizontal.335

Perencanaan, sebagai tahapan pertama dari upaya pembinaan perumahan dan kawasan permukiman, merupakan satu kesatuan yang utuh dari rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah. Oleh karena itu, perencanaan disusun pada tingkat nasional, provinsi, atau kabupaten/kota yang dimuat dan ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, dan rencana tahunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.336

Penyelenggaraan rumah dan perumahan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia bagi peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Upaya penyelenggaraan rumah dan perumahan tersebut dilaksanakan oleh

333 Pasal 18 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073).

334 Pasal 65 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073).

335 Pasal 6 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188).

336 Pasal 7 ayat (1) dan (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188).

Pemerintah pusat, pemerintah daerah dan/atau setiap orang untuk menjamin hak setiap warga negara untuk menempati, menikmati, dan/atau memiliki rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur.337 Adapun yang termasuk dalam ruang lingkup penyelenggaraan perumahan adalah perencanaan, pembangunan, pemanfaatan dan pengendalian.338

Perencanaan perumahan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rumah, sebagai bagian dari perencanaan permukiman. Perencanaan perumahan ini terdiri atas perencanaan dan perancangan rumah; dan perencanaan prasarana, sarana dan utilitas umum perumahan.339 Perencanaan dan perancangan perumahan rumah dilakukan untuk menciptakan rumah yang layak huni. Selain itu, perencanaan dan perancangan rumah juga ditujukan untuk mendukung upaya pemenuhan kebutuhan rumah oleh masyarakat dan pemerintah serta meningkatkan tata bangunan dan lingkungan yang terstruktur.340 Adapun yang berhak melakukan perencanaan dan perancangan rumah adalah orang yang memiliki keahlian di bidang perencanaan dan perancangan rumah.341 Ditentukannya orang yang berhak melakukan perencanaan dan perancangan rumah ini ditujukan agar hasil yang

337 Pasal 19 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188).

338 Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188).

339 Pasal 23 ayat (1), (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188).

340 Pasal 24 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188).

341 Pasal 25 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188).

didapat bisa benar-benar sesuai dengan persyaratan teknis, administratif, tata ruang dan ekologis.342

Perencanaan prasarana, sarana dan utilitas umum perumahan meliputi rencana penyediaan kaveling tanah untuk perumahan sebagai bagian dari permukiman dan rencana kelengkapan prasarana, sarana dan utilitas umum perumahan. Rencana penyediaan kaveling tanah digunakan sebagai landasan perencanaan prasarana, sarana dan utilitas umum. Selain itu, rencana penyediaan kaveling tanah juga dimaksudkan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna tanah bagi kaveling siap bangun sesuai dengan rencana tata bangunan dan lingkungan.343

Penyelenggaraan kawasan permukiman dilakukan untuk mewujudkan wilayah yang berfungsi sebagai lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan yang terencana, menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan rencana tata ruang. Selain itu, penyelenggaraan kawasan permukiman juga dimaksudkan untuk memenuhi hak warga negara atas tempat tinggal yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur serta menjamin kepastian bermukim.344 Adapun yang tercakup dalam penyelenggaraan kawasan permukiman adalah lingkungan hunian dan tempat kegiatan pendukung perikehidupan dan penghidupan di perkotaan dan di perdesaan.345 Tahapan dari

342 Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188).

343 Pasal 28 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188).

344 Pasal 56 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188).

345 Pasal 57 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188).

penyelenggaraan kawasan permukiman adalah perencanaan, pembangunan, pemanfaatan dan pengendalian.346

Perencanaan kawasan permukiman harus dilakukan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. perencanaan ini diperlukan untuk menghasilkan dokumen rencana kawasan permukiman sebagai pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam pembangunan kawasan permukiman. Perencanaan kawasan permukiman ini setidaknya harus mencakup peningkatan sumber daya perkotaan atau perdesaan; mitigasi bencana; dan penyediaan atau peningkatan prasarana, sarana dan utilitas umum.347

28. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah