• Tidak ada hasil yang ditemukan

United Liberation Movement for West Papua dan Melanesian Spearhead Group

PERAN MELANESIAN SPEARHEAD GROUP DALAM INTERNASIONALISASI ISU PAPUA MERDEKA

3.3 Papua dan Melanesian Spearhead Group .1 Masyarakat Papua dan Melanesia

3.3.2 United Liberation Movement for West Papua dan Melanesian Spearhead Group

Dalam pembahasan ini yang akan dibahas adalah mengenai keterlibatan United Liberation Movement for West Papua dalam Melanesian Spearhead Group. Hal ini juga akan menyangkut mengenai permasalahan keanggotaan Indonesia dan juga United Liberation Movement for West Papua itu sendiri. Selain itu juga bagaimana organisasi separatisme ini bermanuver politik dalam politik internasional terutama dalam Melanesian Spearhead Group.

Seperti yang telah diketahui bahwa United Liberation Movement for West Papua merupakan sebuah entitas politik kolektif dari persatuan separatis-separatis Papua Barat. Kelompok separatis-separatis tersebut sadar bahwa untuk dapat bermanuver lebih jauh lagi maka mereka melebur menjadi satu payung yaitu United Liberation Movement for West Papua itu sendiri dengan harapan dapat mencari dukungan yang lebih besar lagi dan

selangkah lebih ke depan untuk merdeka dengan bergabungnya kelompok-kelompok separatis menjadi satu dan akan memudahkan untuk meraih kemerdekaannya. Organisasi ini terbentuk pada tahun 2014 di Vanuatu sebagai upaya lanjutan dari pendaftaran separatis Papua dalam Melanesian Spearhead Group yang gagal pada tahun 2013 (Kambuaya, ibid). Hal itu dikarenakan separatis Papua terpecah belah dan untuk dapat bergabung dalam Melanesian Spearhead Group maka organisasi separatisme Papua perlu melebur dan menjadi satu payung yaitu United Liberation Movement for West Papua.

Separatis Papua melihat bahwa Melanesian Spearhead Group dapat menjadi platform internasional Papua untuk memperjuangkan kemerdekaannya. Hal ini diperkuat oleh kesuksesan Kanak and Socialist National Liberation Front dalam bergabung menjadi anggota di Melanesian Spearhead Group. Organisasi tersebut merupakan peleburan organisasi politik pro-kemerdekaan Kaledonia Baru yang bergabung menjadi satu partai. Melihat hal tersebut kelompok-kelompok separatis Papua terinspirasi untuk memanfaatkan Melanesian Spearhead Group sebagai salah satu platform internasional dalam memperjuangkan kemerdekaannya (Zahidi, 2018). Pendaftaran United Liberation Movement for West Papua ke dalam Melanesian Spearhead Group juga terbantu oleh dukungan dari beberapa negara anggota seperti Vanuatu dan Kepulauan Solomon yang sangat mendukung self-determination rakyat Papua.

Terbantu juga oleh kekerabatan yang dekat antara Papua Barat dengan negara-negara anggota Melanesian Spearhead Group yang merupakan bangsa satu rumpun dan juga Spirit of Melanesian. Dua negara yang sangat mendukung self-determination Papua Barat seperti yang diketahui adalah Vanuatu dan Kepulauan Solomon. Kedua negara tersebut tidak jarang memasukkan perwakilan dari United Liberation Movement for West Papua ke dalam delegasi negara mereka dalam forum-forum internasional (Anya, ibid). Hal ini bertujuan untuk dapat memperjuangkan self-determination Papua ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Salah satu tujuan United Liberation Movement for West Papua bergabung dalam Melanesian Spearhead Group

itu sendiri adalah untuk dapat mendorong profil internasional konflik ini ke ranah internasional. Dalam artian United Liberation

Movement for West Papua memanfaatkan Melanesian Spearhead Group untuk menginternasionalisasikan isu Papua Merdeka ini agar mendapatkan sorotan dari negara-negara lain (Kambuaya, ibid). Dapat dilihat bahwa manuver politik United Liberation Movement for West Papua untuk menginternasionalisasi isu ini adalah untuk pengangkatan profil Papua barat menjadi wilayah dekolonisasi sehingga akan semakin mengecilkan ruang gerak Indonesia dalam meredam separatisme ini (Kambuaya, ibid).

Proses tersebut bertujuan akhir adalah untuk meraih self-determination rakyat Papua. Jika status Papua menjadi wilayah dekolonisasi maka penanganan Papua akan melalui PBB dan Indonesia wajib memberikan Papua referendum dengan diawasi oleh PBB. Harapannya adalah masyarakat Papua akan lebih memilih untuk memisahkan diri. Self-determination ini juga yang didukung oleh Melanesian Spearhead Group meskipun terjadi dikotomi dimana Vanuatu dan Kepulauan Solomon mendukung keras pengupayaan pemisahan diri Papua dari Indonesia sedangkan Fiji dan Papua Nugini lebih menyuarakan otonomi yang lebih tinggi (Kambuaya, ibid). Perpecahan tersebut juga yang membuat posisi United Liberation Movement for West Papua tidak serta merta selalu mulus dimana status United Liberation Movement for West Papua dalam Melanesian Spearhead Group tidak dapat diangkat menjadi anggota penuh seperti Kanak and Socialist National Liberation Front. Hal tersebut dikarenakan perpecahan arah dalam Melanesian Spearhead Group yang dimana tidak dapat membulatkan

suaranya untuk menaikkan status United Liberation Movement for West Papua menjadi anggota penuh.

Seperti yang telah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya kita dapat melihat negara anggota Melanesian Spearhead Group terpecah menjadi dua dalam dukungan terhadap United Liberation Movement for West Papua. Maka hal ini juga yang menyebabkan mengapa

situasi di Papua Barat dapat dikatakan stagnan dan United Liberation Movement for West Papua tidak dapat memanfaatkan Melanesian Spearhead Group mulus seperti harapannya. Maka ini menjadi salah satu tekanan bagi United Liberation Movement for West Papua untuk dapat meraih platform internasional lebih luas lagi. Melanesian Spearhead Group sendiri dapat berguna sebagai batu loncatan pergerakan kemerdekaan Papua Barat dalam meraih platform internasional yang lebih tinggi lagi.

Dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung terbesar mengapa United Liberation Movement for West Papua mendapat dukungan dari Melanesian Spearhead Group adalah dikarenakan persamaan identitas antara negara anggota Melanesian Spearhead Group dengan Papua. persamaan identitas tersebut memberikan kekerabatan yang dekat dimana banyak negara anggota-nya yang bersimpati terhadap pergerakan Papua Merdeka. Dengan Spirit of Melanesian negara anggota yang menginginkan dekolonisasi Papua membuat negara-negara Melanesia menjadi termasuk ke dalam negara-negara yang sangat keras mendukung Papua untuk merdeka. Meskipun begitu, terdapat dikotomi diantara negara anggotanya untuk pendekatan menuju self-determination Papua.

3.4 Hasil dari Upaya Internasionalisasi Isu Papua Merdeka