BAB IV : UPAYA HUKUM YANG DITEMPUH DALAM MENGAJUKAN
B. Pertimbangan Hukum Majelis Hakim Dalam Putusan Pengadilan
3. Unsur Dengan Tujuan Menyembunyikan Atau Menyamarkan Asal
178Harian Analisa, “Kasus Pencucian Uang Hasil Narkoba”, Op.cit.
Berkaitan dengan unsur-unsur tersebut, majelis hakim Pengadilan Negeri Tebing Tinggi telah memberikan pertimbangan hukumnya sebagai berikut :
1. Unsur Telah Menempatkan, Mentransfer, Mengalihkan, Membelanjakan, Membayarkan, Menghibahkan, Menitipkan, Membawa Keluar Negeri, Mengubah Bentuk, Menukarkan Dengan Mata Uang Atau Surat Berharga Atau Perbuatan Lain Atas Harta Kekayaan
Adapun pertimbangan hukum majelis hakim terhadap unsur ke-1 dalam Pasal 3 UU TPPU adalah “Telah Menempatkan, Mentransfer, Mengalihkan, Membelanjakan, Membayarkan, Menghibahkan, Menitipkan, Membawa Keluar Negeri, Mengubah Bentuk, Menukarkan Dengan Mata Uang Atau Surat Berharga Atau Perbuatan Lain Atas Harta Kekayaan”, sebagai berikut179 :
“Menimbang, bahwa memperhatikan unsur tindak pidana tersebut di atas, dimana terdapat beberapa materi perbuatan yang dilarang, sedangkan diantara materi perbuatan a quo telah terdapat tanda baca koma dan frasa kata
“atau”, sehingga menurut hemat Majelis masing-masing perbuatan yang dilarang a quo adalah bersifat dilarang in casu tidak harus dibuktikannya seluruh sub unsur tindak pidana dan dengan terbuktinya salah satu sub unsur tindak pidana, maka terhadap sub unsur lainnya tidak perlu dipertimbangkan lagi terhadap unsur tindak pidana ini dipandang telah terbukti menurut hukum;
Menimbang, bahwa di dalam UU TPPU tidak dijelaskan tentang maksud/batasan pengertian dari materi perbuatan yang merupakan sub unsur dari unsur-unsur pokok ketentuan Pasal 3 UU TPPU, selain disebut dalam Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang dan terakhir dengan UU TPPU;
179Putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi No. 259/Pid.Sus/2016/PN.Tbt., tertanggal 22 September 2016, hlm. 544-553.
Menimbang, bahwa di dalam Penjelasan Umum UU TPPU, antara lain menjelaskan beberapa perbuatan dalam setiap tahap proses pencucian uang, yang terdiri atas :
a. Penempatan (placement), yakni upaya menempatkan uang tunai atau uang giral yang berasal dari tindak pidana ke dalam sistem keuangan (financial system), terutama sistem perbankan;
b. Transfering (layering), upaya untuk mentransfer Harta Kekayaan yang berasal dari tindak pidana yang telah berhasil ditempatkan pada Penyedia Jasa Keuangan (terutama Bank) sebagai hasil upaya penempatan ke Penyedia Jasa Keuangan yang lain, yang mempersulit penegak hukum untuk dapat mengetahui asal-usul dari Harta Kekayaan tersebut;
c. Menggunakan Harta Kekayaan (Integration), yakni upaya menggunakan Harta Kekayaan yang telah berhasil masuk ke dalam sistem keuangan melalui penempatan dan transfer sehingga seolah-olah menjadi Harta Kekayaan yang halal, untuk membiayai kegiatan bisnis yang halal atau untuk membiayai kembali kegiatan kejahatan;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan memberikan pertimbangannya berkaitan terhadap fakta-fakta yang terungkap di depan persidangan, khususnya berkaitan terhadap materi perbuatan Terdakwa sebagaimana diuraikan dalam Dakwaan Alternatif Kedua Primair Penuntut Umum a quo;
Menimbang, bahwa dalam Surat Dakwaan kedua Primair Penuntut Umum antara lain Terdakwa telah didakwa dalam perbuatannya sejak bulan Oktober tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 atau setidak-tidaknya pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 bertempat di Bank Central Asia (BCA) Cabang Tebing Tinggi, Bank BNI Cabang Tebing Tinggi dan Bank BRI Cabang Tebing Tinggi atau setidak-tidaknya masuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tebing Tinggi berwenang mengadili segala perkara mengenai tindak pidana yang dilakukan dalam daerah hukumnya, telah menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana Narkotika dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul kekayaan;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di depan persidangan, baik berdasarkan keterangan Saksi-Saksi atas nama Anton Sujarwo dan Saksi Wasidi dan dihubungkan dengan surat sebagaimana termuat dalam berkas perkara, khususnya terkait fakta penangkapan Terdakwa
yang untuk selanjutnya telah dibenarkan oleh Terdakwa, dimana Terdakwa telah ditangkap oleh Penyidik Badan Narkotika Nasional pada hari Kamis tanggal 14 Januari 2016 sekitar pukul 09.00 Wib di rumahnya di Perumahan Tebing Indah Permai No. 10-11 A Kelurahan Bandar Utama Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara sehubungan dengan dugaan adanya aliran dana dari Ponny Candra kepada Terdakwa terkait jaringan jual beli Narkotika;
Menimbang, bahwa keterangan Saksi Anton Sujarwo, Saksi Wasidi, Saksi Abdul Gafur Router dan bersesuaian dengan keterangan Saksi meringankan atas nama Trisna Sulistyawati dan dihubungkan dengan bukti surat sebagaimana termuat dalam berkas perkara, khususnya terkait fakta tindakan penggeledahan dan penyitaan yang dilakukan Penyidik yang untuk selanjutnya dibenarkan oleh Terdakwa, dimana Penyidik telah melakukan penyitaan terhadap harta benda yang berada dalam penguasaan atau telah diduga milik Terdakwa, baik terkait barang-barang yang ada di rumah maupun yang ada di kilang padi, berupa barang perhiasan, surat bukti kepemilikan kendaraan bermotor, sertifikat kepemilikan tanah, maupun barang-barang yang digunakan dalam transaksi perbankan, seperti buku tabungan, deposito, ATM, token, dan lain sebagainya, yang kesemuanya telah dijadikan barang bukti dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi Ponny Chandra dan dihubungkan dengan alat bukti surat (Bukti PU-106) berupa 1 (satu) eksemplar print out daftar mutasi transaksi keuangan Rekening BCA Nomor 5810560888 atas nama Yulius Djuanda, serta bukti surat (Bukti PU-122) berupa 1 (satu) rangkap print out daftar mutasi Rekening BCA Nomor Rekening 4710058291 atas nama Gunawan Prasetio, yang untuk selanjutnya bersesuaian dengan keterangan Terdakwa, dimana telah terdapat fakta-fakta hukum, sebagai berikut:
- Bahwa secara berturut-turut Terdakwa telah melakukan transfer uang dari Rekening BCA Nomor 5810560888 atas nama Yulius Djuanda milik Terdakwa ke Rekening BCA Nomor 65903911717 atas nama Arie Sasongko milik Saksi Ponny Chandra, masing-masing tertanggal 24 September 2013 sebanyak 3 kali (Rp.
500.000.000,- - Rp. 500.000.000,- Rp. 500.000.000,-), pada tanggal 29 Oktober 2013 sejumlah Rp. 275.000.000,- pada tanggal 15 November 2013 sebanyak 4 kali (Rp. 1.000.000.000,- - Rp.
500.000.000,- - Rp. 500.000.000,- - Rp. 500.000.000,-) dan – sebagaimana termuat dalam alat bukti (Bukti PU-106);
- Bahwa Terdakwa telah melakukan transfer uang dari Rekening BCA Nomor 5810560888 atas nama Yulius Djuanda milik Terdakwa ke Rekening BCA Nomor 6590359899 atas nama Antonius milik Saksi Ponny Chandra tertanggal 28 Oktober 2013 sebanyak 3 kali (Rp. 500.000.000,- - Rp. 500.000.000,- Rp.
750.000.000,-);
- Bahwa pada tanggal 19 November 2013, Terdakwa telah melakukan transfer uang dari Rekening BCA Nomor 4710058291 atas nama Gunawan Prasetio milik Terdakwa ke Rekening BCA Nomor 65903911717 atas nama Arie Sasongko milik Saksi Ponny Chandra senilai Rp. 700.000.000,-;
- Bahwa Terdakwa telah melakukan transfer uang dari Rekening BCA Nomor 5810560888 atas nama Yulius Djuanda ke rekening milik Ponny Chandra dengan Nomor Rekening 6750401111, 6750512222 atas nama Andi Tjipto Harjo, Rekening BCA Nomor 6730230522 atas nama Siek Kuei Hwa, Rekening BCA Nomor 6750802999 atas nama Sugito Or Adi Harjo, masing-masing tertanggal 07 Mei 2013 sejumlah Rp. 750.000.000,- pada tanggal 10 Mei 2013 sejumlah Rp. 500.000.000,-, pada tanggal 17 Juli 2013 sejumlah Rp. 500.000.000,-, pada tanggal 29 Juli 2013 sejumlah Rp. 500.000.000,-, dan seterusnya sebagaimana termuat dalam alat bukti (Bukti PU-106);
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi Amir Mukhlis alias Sinyo dan dihubungkan dengan alat bukti surat (Bukti PU-105) berupa 1 (satu) eksemplar print out daftar mutasi transaksi keuangan Rekening BCA Nomor 2241517171 atas nama Johan Wijaya, serta bukti surat (Bukti PU-106) berupa 1 (satu)eksemplar print out daftar mutasi transaksi keuangan Rekening BCA Nomor Rekening 5810560888 atas nama Yulius Djuanda, yang untuk selanjutnya bersesuaian dengan keterangan Terdakwa, dimana telah terdapat fakta-fakta hukum, sebagai berikut :
- Bahwa Rekening BCA milik Terdakwa Nomor 2241517171 atas nama Johan Wijaya secara berturut-turut telah menerima transferan sejumlah uang dari Saksi Amir Muklis alias Sinyo melalui Rekening BCA Nomor 3343999000 atas nama Arfi Sahri, masing-masing tertanggal 18 Agustus 2011 sejumlah Rp. 50.000.000,- pada tanggal 23 Agustus 2011 sejumlah Rp. 100.000.000,- pada tanggal 29 Agustus 2011 sejumlah Rp. 100.000.000,- pada tanggal 06 September 2011 sejumlah Rp. 100.000.000,- dan seterusnya sebagaimana termuat dalam alat bukti (Bukti PU-105);
- Bahwa pada Rekening BCA milik Terdakwa Nomor 2241517171 atas nama Johan Wijaya telah menerima transferan sejumlah uang
dari Saksi Amir Muklis alias Sinyo melalui Rekening BCA Nomor 0244106869 atas nama Muhammad Sufianto, masing-masing tertanggal 26 Agustus 2013 sebanyak 4 kali (Rp. 100.000.000,- - Rp. 75.000.000,- - Rp. 8.000.000,- - Rp. 100.000.000,-) pada tanggal 29 Agustus 2013 sejumlah Rp. 100.000.000,- dan seterusnya sebagaimana termuat dalam alat bukti (Bukti PU-105);
- Bahwa pada tanggal 09 September 2013 Rekening BCA milik Terdakwa Nomor 2241517171 atas nama Johan Wijaya telah menerima transferan sejumlah uang dari Saksi Amir Muklis alias Sinyo melalui Rekening BCA 2000304339 atas nama Tommy Winata sejumlah Rp. 75.000.000,-;
- Bahwa Terdakwa telah menerima transferan sejumlah uang melalui Rekening BCA milik Terdakwa Nomor 5810560888 atas nama Yulius Djuanda dari Saksi Amir Muklis alias Sinyo melalui dari Rekening BCA Nomor 3343999000 atas nama Arfi Sahri, masing-masing pada tanggal 21 Desember 2012 sejumlah Rp.
70.000.000,- pada tanggal 26 Desember 2012 sebanyak 5 kali (Rp.
20.000.000,- - Rp. 40.000.000,- - Rp. 50.000.000,- - Rp.
20.000.000,- - Rp. 40.000.000,-) dan seterusnya sebagaimana termuat dalam alat bukti (Bukti PU-106);
- Bahwa di Rekening BCA Nomor 5810560888 atas nama Yulius Djuanda milik Terdakwa menerima pentransferan (K) dari Rekening BCA Nomor 1800748433 atas nama Moch Jefri, adalah untuk transaksi pemabyaran narkotika dari Amir Muklis kepada terdakwa, masing-masing pada tanggal 27 Mei 2013 sejumlah Rp.
27.500.000,- pada tanggal 28 Mei 2013 sebanyak 2 kali (Rp.
87.500.000,- dan Rp. 75.000.000,-) pada tanggal 29 Mei 2013 sejumlah Rp. 87.500.000,- pada tanggal 30 Mei 2013 sejumlah Rp.
75.000.000,- pada tanggal 31 Mei 2013 sebanyak 2 kali (Rp.
87.500.000,- dan Rp. 75.000.000,-) dan seterusnya sebagaimana termuat dalam alat bukti (Bukti PU-106);
- Bahwa penerimaan transfer uang yang dilakukan Terdakwa, baik melalui Rekening BCA atas nama Johan Wijaya maupun atas nama Yulius Djuanda dari rekening milik Saksi Amir Muklis alias Sinyo, baik atas nama Arfi Sahri, Muhammad Sufianto, Tommy Winata maupun atas nama Moch Jefri dilakukan guna pembayaran penjualan Narkotika;
Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan keterangan Saksi E.C.
Ananta Lianggara alias Alvin Jayadi alias Alung alias Koko dan dihubungkan dengan alat bukti surat (Bukti PU-105) berupa 1 (satu) eksemplar print out daftar mutasi transaksi keuangan Rekening BCA Nomor 2241517171 atas
nama Johan Wijaya, serta bukti surat (Bukti PU-122) berupa 1 (satu) ragkap print out daftar mutasi Rekening BCA Nomor 4710058291 atas nama Gunawan Prasetio, (Bukti PU-120) berupa 1 (satu) rangkap rint out daftar mutasi Rekening BCA Nomor 8290277770 atas nama Gunawan Prasetio (Bukti PU-115) berupa 1 (satu) eksemplar print out daftar mutasi transaksi keuangan Rekening BCA Nomor 0960467833 atas nama Ariati Widjojo, yang untuk selanjutnya bersesuaian dengan keterangan Terdakwa, dimana telah terdapat fakta-fakta hukum, sebagai berikut :
- Bahwa Rekening BCA milik Terdakwa Nomor 2241517171 atas nama Johan Wijaya secara berturut-turut telah menerima transferan sejumlah uang dari Saksi E.C. Ananta Lianggara alias Alvin Jayadi alias Alung alias Koko melalui Rekening BCA milik Saksi E.C.
Ananta Lianggara alias Alvin Jayadi alias Alung alias Koko Nomor 1010610610 atas nama E.C. Ananta Lianggara, masing-masing tertanggal 13 Maret 2012 sebanyak 2 kali (Rp.
70.000.000,- - Rp. 48.200.000,-) dan seterusnya sebagaimana termuat dalam alat bukti (Bukti PU-105)
- Bahwa pada tanggal 19-07-05, Terdakwa telah menerima transferan sejumlah uang dari Saksi E.C. Ananta Lianggara alias Alvin Jayadi alias Alung alias Koko melalui Rekening BCA Nomor 4710058291 atas nama Gunawan Prasetio milik Terdakwa dari Rekening BCA Nomor 1010610610 milik Saksi atas nama E.C. Ananta Lianggara;
- Bahwa penerimaan transfer uang yang dilakukan Terdakwa, baik melalui Rekening BCA atas nama Johan Wijaya maupun atas nama Gunawan Prasetio dari rekening milikSaksi E.C. Ananta Lianggara alias Alvin Jayadi alias Alung alias Koko atas nama E.C. Ananta Lianggara, dilakukan guna pembayaran penjualan Narkotika;
Menimbang, bahaw berdasarkan pada alat bukti – alat bukti tersebut di atas selanjutnya diperoleh fakta terkait materi perbuatan Terdakwa yang telah mentransfer atau memindahkan sejumlah uang dari rekening Bank miliknya kepada rekening atas nama Andi Tjipto Harjo, Siek Kuei Hwa, maupun atas nama Sugito Or Adi Harjo milik Saksi Ponny Chandra, baik atas nama Yulius Djuanda maupun atas nama Terdakwa Gunawan Prasetio sendiri, serta terkait fakta materi perbuatan Terdakwa yang telah menerima transfer sejumlah uang dari rekening miliknya, baik atas nama Johan Wijaya, Yulius Djuanda, Ariati Widjojo, maupun atas nama Terdakwa Gunawan Prasetio sendiri dari rekening milik Saksi Amir Mukhlis alias Sinyo maupun milik Saksi E.C.
Ananta Lianggara alias Alvin Jayadi alias Alung alias Koko, masing-masing
terkait transaksi Narkotika in casu tindak pidana utama (predicate crime) yang dilakukan Terdakwa Gunawan Prasetio;
Menimbang, bahwa selanjutnya terdapat beberapa kali penarikan dengan tunai yang dilakukan Terdakwa Gunawan Prasetio pada masing-masing rekening yang berada dalam penguasaan Terdakwa dalam jumlah besar, yaitu :
- Dari Rekening BCA Nomor 5810560888 atas nama Yulius Djuanda melakukan penarikan dengan buku kecil (D), masing-masing tertanggal 04 April 2011 sejumlah Rp. 1.764.000.000,- pada tanggal 06 April 2011 sejumlah Rp. 600.000.000,- pada tanggal 19 Agustus 2011 sejumlah Rp. 2.035.000.000,- pada tanggal 19 Agustus 2011 sebanyak 2 kali (Rp. 1.000.000.000,- - Rp. 1.000.000.000,-), pada tanggal 25 Agustus 2011 sejumlah Rp.
610.000.000,- pada tanggal 03 November 2011 sejumlah Rp. Sulistyawati yang berada dalam penguasaan Terdakwa melakukan penarikan tunai, masing-masing pada tanggal 12 April 2011 sejumlah Rp. 1.000.000.000,- pada tanggal 25 April 2011 sejumlah Rp. 1.200.000.000,- pada tanggal 30 Januari 2012 sejumlah Rp.
2.000.000.000,- pada tanggal 26 Juni 2012 sejumlah Rp.
1.100.000.000,- pada tanggal 31 Agustus 2012 sejumlah Rp.
900.000.000,- pada tanggal 19 September 2012 sejumlah Rp.
1.200.000.000,- pada tanggal 17 Desember 2012 sejumlah Rp.
3.901.950.000,- dan seterusnya sebagaimana termuat dalam alat bukti (Bukti PU-108);
- Dari Rekening BCA Nomor 0420427000 atas nama Trisna Sulistyawati yang berada dalam penguasaan Terdakwa terdapat transaksi melakukan tarik tunai dengan buku kecil (D), masing-masing pada tanggal 18 Januari 2013 sejumlah Rp.
1.350.000.000,- pada tanggal 25 Januari 2013 sejumlah Rp.
1.950.000.000,- pada tanggal 08 Februari 2013 sejumlah Rp.
575.000.000,- pada tanggal 06 Mei 2013 sejumlah Rp.
1.400.000.000,- dan seterusnya sebagaimana termuat dalam alat bukti (Bukti PU-110);
- Dari Rekening BCA Nomor 042047000 atas nama Trisna Sulistyawati yang berada dalam penguasaan Terdakwa terdapat
transaksi melakukan tarik tunai dengan buku kecil (D), masing-masing pada tanggal 03 Maret 2014 sejumlah Rp. 2.000.000.000,- pada tanggal 13 Maret 2014 sejumlah Rp. 400.000.000,- pada tanggal 13 Oktober 2014 sejumlah Rp. 1.750.000.000,-
- Dari Rekening BCA Nomor 4095757589 atas nama Trisna Sulistyawati yang berada dalam penguasaan Terdakwa terdapat transaksi melakukan tarik tunai dengan buku kecil (D),
1.900.000.000,- pada tanggal 09 Maret 2012 sebanyak 2 kali (Rp.
2.925.000.000,- dan Rp. 2.500.000.000,-) dan seterusnya sebagaimana termuat dalam alat bukti (Bukti PU-112);
- Dari Rekening BCA Nomor 8610757589 atas nama Trisna Sulistyawati yang berada dalam penguasaan Terdakwa terdapat transaksi penarikan tunai dengan buku kecil (D), masing-masing pada tanggal 17 Juli 2012 sejumlah Rp. 1.012.500.000,- pada tanggal 18 Juli 2012 sejumlah Rp. 1.237.500.000,- pada tanggal 19 September 2012 sejumlah Rp. 1.800.000.000,-;
- Dari Rekening BCA Nomor 0960467833 atas nama Ariati Widjojo yang berada dalam penguasaan Terdakwa terdapat transaksi tarik tunai tahapan tanpa buku dan pemindahan tahapan tanpa buku (D), masing-masing tanggal 03 Juni 2008 sejumlah Rp. 25.000.000,- pada tanggal 06 Juni 2008 sejumlah Rp. 2.000.000.000,- pada tanggal 09 Juni 2008 sejumlah Rp. 500.000.000,- pada tanggal 30 Juni 2008 sejumlah Rp. 850.000.000,- dan seterusnya sebagaimana termuat dalam alat bukti (Bukti PU-115);
Menimbang, bahwa selanjutnya Terdakwa dalam perbuatannya telah mendepositokan uang sejumlah Rp. 1.000.000.000,- dalam bentuk Deposito Rekening BRI Kantor Cabang Tebing Tinggi Nomor Rekening 0283-01-002264-40-4 atas nama Trisna Sulistyawati, serta Rp. 5.000.000.000,- dalam bentuk Deposito Rekening BRI Kantor Cabang Tebing Tinggi Nomor Rekening 0283-01-002278-40-3 atas nama Trisna Sulistyawati;
Menimbang, bahwa selanjutnya Terdakwa dalam perbuatannya telah mendepositokan uang sejumlah Rp. 1.000.000.000,- dalam bentuk Deposito Rekening BRI Kantor Cabang Tebing Tinggi Nomor Rekening 0283-01-002264-40-4 atas nama Trisna Sulistyawati, serta Rp. 5.000.000.000,- dalam bentuk Deposito Rekening BRI Kantor Cabang Tebing Tinggi Nomor Rekening 0283-01-002278-40-3 atas nama Trisna Sulistyawati;
Menimbang, bahwa selanjutnya terdapat Sertifikat atas nama Terdakwa Gunawan Prasetio atas 2 bidang tanah yang terletak di Desa Sei Buluh, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai, Propinsi Sumatera Utara (eks Bukti PU-125 dan Bukti PU-126), serta sebidang tanah yang terletak di Kelurahan Bandar Utama Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi, Propinsi Sumatera Utara (eks Bukti PU-127) sesuai Sertifikat Hak Milik Nomor 441 atas nama Trisno Sulistyawati (eks Bukti PU-46);
Menimbang, bahwa selanjutnya terdapat barang-barang lain yang pada saat dilakukan peyitaan berada dalam penguasaan Terdakwa sebagaimana diajukan sebagai barang bukti dalam perkara ini dan secara yuridis Terdakwa dan penasehat hukumnya telah tidak dapat membuktikan asal usul barang bukti tersebut di atas adalah bukan berasal dari tindak pidana Narkotika;
Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbangan tersebut di atas, maka secara feitelijke dalam perbuatannya Terdakwa telah melakukan pembelian, baik dalam bentuk transfer maupun bentuk pembayaran tunai ataupun dalam bentuk perubahan terhadap harta kekayaan miliknya, baik dalam bentuk deposito, tanah ataupun bentuk lainnya sebagaimana telah dilakukan penyitaan dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbangan terkait fakta-fakta tersebut di atas, maka menurut hemat Majelis terkait sub unsur menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, mengubah bentuk, menukarkan atau perbuatan lain atas harta kekayaan sebagaimana unsur tindak pidana tersebut di atas dinyatakan telah terbukti menurut hukum dan oleh karenanya terkait sub unsur lainnya tidak perlu dipertimbangkan lagi”.
2. Unsur Yang Diketahuinya Atau Patut Diduganya Merupakan Hasil Tindak Pidana Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 2 ayat (1) UU TPPU
Adapun pertimbangan hukum majelis hakim terhadap unsur ke-2 dalam Pasal 3 UU TPPU adalah “Unsur Yang Diketahuinya Atau Patut Diduganya Merupakan Hasil Tindak Pidana Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 2 ayat (1) UU TPPU”, sebagai berikut180 :
180Putusan Pengadilan Negeri Tebing Tinggi No. 259/Pid.Sus/2016/PN.Tbt., tertanggal 22 September 2016, hlm. 553-555.
“Menimbang, bahwa tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 2 ayat (1) UU RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, yaitu :
a. Tindak Pidana Korupsi;
b. Tindak Pidana Penyuapan;
c. Tindak Pidana Narkotika;
d. Tindak Pidana Psikotropika;
e. Tindak Pidana Penyelundupan Tenaga Kerja;
f. Tindak Pidana Penyelundupan Migran;
g. Tindak Pidana di Bidang Perbankan;
h. Tindak Pidana di Bidang Pasar Modal;
i. Tindak Pidana di Bidang Perasuransian;
j. Tindak Pidana Kepabeanan;
k. Tindak Pidana Cukai;
l. Tindak Pidana Perdagangan Orang;
m. Tindak Pidana Perdagangan Senjata Gelap;
n. Tindak Pidana Terorisme;
v. Tindak Pidana di Bidang Perpajakan;
w. Tindak Pidana di Bidang Kehutanan;
x. Tindak Pidana di Bidang Lingkungan Hidup;
y. Tindak Pidana di Bidang Kelautan dan Perikanan; atau
z. Tindak Pidana Lain yang diancam dengan pidana penjara 4 (empat) tahun atau lebih.
Menimbang, bahwa sebagai unsur subyektif dari tindak pidana sesuai ketentuan Pasal 3 UU TPPU sebagaimana unsur tindak pidana (bestandellen van het delict) tersebut di atas adalah unsur pengetahuan pada diri Terdakwa atau patut menduga bahwa perbuatan transfer sebagaimana cukup dipertimbangkan pada bagian unsur tindak pidana terdahulu merupakan hasil dari tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) UU TPPU in casu tindak pidana Narkotika;
Menimbang, bahwa selanjutnya dalam Penjelasan Pasal 5 ayat (1) UU TPPU disebutkan pengertian atau batasan apa yang dimaksud dengan “patut diduganya”, yaitu suatu kondisi yang memenuhi setidak-tidaknya
pengetahuan, keinginan, atau tujuan pada saat terjadinya transaksi yang diketahuinya yang mengisyaratkan adanya pelanggaran hukum;
Menimbang, bahwa sebagaimana telah cukup dipertimbangkan terkait unsur tindak pidana sebelumnya, dimana Terdakwa dalam perbuatannya telah terbukti mentransfer atau memindahkan sejumlah uang dari rekening Bank miliknya kepada rekening atas nama Andi Tjipto Harjo, Siek Kuei Hwa, maupun atas nama Sugito Or Adi Harjo milik Saksi Ponny Chandra, baik atas nama Yulius Djuanda maupun atas nama Terdakwa Gunawan Prasetio sendiri, serta terkait fakta materi perbuatan terdakwa yang telah menerima transfer sejumlah uang dari rekening miliknya, baik atas nama Johan Wijaya, Yulius Djuanda, Ariati Widjojo, maupun atas nama Terdakwa Gunawan Prasetio sendiri dari rekening milik Saksi Amir Mukhlis alias Sinyo maupun Saksi E.C. Ananta Lianggara alias Alin Jayadi alias Alung alias Koko;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi Ponny Chandra, Saksi Amir Mukhlis alias Sinyo dan Saksi E.C. Ananta Lianggara alias Alvin Jayadi alias Alung alias Koko, serta dikaitkan dengan alat bukti (Bukti PU-105), (Bukti PU-106), (Bukti PU-108), (Bukti PU-115), (Bukti PU-120), (Bukti PU-122) yang untuk selanjutnya bersesuaian dengan keterangan Terdakwa, dimana transaksi pengiriman dan penerimaan sejumlah uang yang dilakukan saksi-saksi kepada Terdakwa masing-masing adalah terkait transaksi Narkotika;
Menimbang, bahwa berdasarkan pada fakta-fakta tersebut di atas, maka secara feitelijke tindakan transaksi yang telah dilakukan Terdakwa terhadap Saksi Ponny Chandra, Saksi Amir Mukhlis alias Sinyo dan Saksi E.C. Ananta Lianggara alias Alvin Jayadi alias Alung alias Koko adalah terkait Narkotika in casu menunjukkan asal usul sejumlah uang yang selanjutnya telah ditransfer Terdakwa sebagaimana tersebut di atas adalah sebagai akibat dari materi perbuatan Terdakwa in casu menunjukkan Terdakwa sebagai juga sebagai pelaku tindak pidana asal (predicate crime);
Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbangan terkait unsur tindak pidana terdahulu, dimana Terdakwa dalam perbuatan selanjutnya telah melakukan pembelian, baik dalam bentuk transfer maupun bentuk pembayaran tunai ataupun dalam bentuk perubahan terhadap harta kekayaan miliknya, baik dalam bentuk deposito, tanah ataupun bentuk lainnya sebagaimana telah dilakukan penyitaan dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbangan terkait fakta-fakta tersebut di atas, khususnya terkait tindak pidana Narkotika sebagai tindak pidana asal (predicate crime) in casu membuktikan fakta terkait asal usul harta kekayaan Terdakwa yang kemudian telah dirubah ke dalam bentuk lain
tersebut secara feitelijke adalah merupakan rangkaian perbuatan terdakwa sendiri, sehingga pada saat melakukan perubahan terhadap harta kekayaannya
tersebut secara feitelijke adalah merupakan rangkaian perbuatan terdakwa sendiri, sehingga pada saat melakukan perubahan terhadap harta kekayaannya