METODE PENELITIAN
2. Validitas Isi Soal Tes Hasil Belajar
3.7.1.3 Validitas Konstruk (Construct Validity)
Menurut Siregar (2013: 47) konstruk adalah kerangka dari suatu konsep, validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya.
Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas konstruk yang tinggi, jika instrumen tersebut dapat membedakan orang yang memiliki pengetahuan yang tinggi dan orang yang memiliki pengetahuan rendah. Dengan kata lain, instrumen itu dapat membedakan individu yang satu dengan individu lainnya. Menurut Yusuf (2015: 62-63) kunci dasar untuk mendapatkan validitas konstruk yang tinggi adalah ketepatan, kesesuaian, dan kebenaran suatu instrumen tes.
Dalam penelitian ini, peneliti mengujikan instrumen soal kepada siswa kelas VI SD Negeri Nanggulan. Instrumen soal yang diujikan sebanyak tujuh butir soal. Untuk memperoleh skor yang didapat siswa dari masing-masing butir soal, peneliti melakukan pencocokan antara aspek – aspek berpikir yang terkandung dalam tes hasil belajar (instrumen soal yang dikerjakan siswa) dengan aspek-aspek berpikir yang dikehendaki (jawaban yang sesungguhnya/ dikehendaki). Setelah mendapat skor siswa dari masing-masing butir soal, peneliti menguji valid tidaknya butir soal dengan menggunakan program komputer IBM SPSS statistics 23
Kriteria suatu instrumen dikatakan sudah tepat untuk mengukur apa yang ingin diukur (valid) menurut Siregar (2013: 48) apabila koefisien korelasi product
62 moment (r-hitung >r-tabel). r-tabel didapatkan berdasarkan jumlah siswa yang mengerjakan soal, karena jumlah siswa yang mengerjakan soal pretest dan posttest sebanyak 31 atau n=31 maka, r-tabel pada taraf signifikansi 5% adalah 0,355. Jadi apabila hitung >0,355 butir soal dinyatakan valid, sebaliknya jika r-hitung <0,355 butir soal dinyatakan tidak valid. Berikut ini adalah tabel hasil uji validitas.
Tabel 3.12
Hasil Uji Validitas Konstruk Soal Pretest
No soal
Indikator r-hitung r-tabel Analisis Keputusan
1. 3.4.3 Menyimpulkan
pengertian skala 0,422 0,355 0,422 >0,355 Valid 2. 3.4.1 Menelusuri
hubungan antara skala, jarak sebenarnya, dan jarak pada peta/gambar
0,824 0,355 0,824 >0,355 Valid
3. 3.4.2 Menghitung skala
dari suatu denah 0,779 0,355 0,779 >0,355 Valid 4. 3.4.2 Menghitung skala
dari suatu denah 0,893 0,355 0,893 >0,355 Valid 5. 3.4.2 Menghitung skala
dari suatu denah 0,890 0,355 0,890 >0,355 Valid 6. 3.4.1 Menelusuri
hubungan antara skala, jarak sebenarnya, dan jarak pada peta/gambar
0,866 0,355 0,866 >0,355 Valid
7. 3.4.1 Menelusuri hubungan antara skala, jarak sebenarnya, dan jarak pada peta/gambar
0,843 0,355 0,843 >0,355 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas konstruk, variabel hasil belajar diatas r-hitung nomor 1-7 lebih dari 0,355, sehingga diperoleh item/butir soal valid
sebanyak tujuh soal, maka tujuh soal pretest yang valid tersebut dapat digunakan dalam pengambilan data penelitian. tujuh soal pretest tersebut sudah mewakili ketiga indikator yang digunakan dalam penelitian ini, sehingga soal pretest siap diterapkan untuk penelitian.
63 Tabel.3.13
Hasil Uji Validitas Konstruk Soal Posttest
No soal
Indikator r-hitung r-tabel Analisis Keputusan
1. 3.4.3 Menyimpulkan
pengertian skala 0,586 0,355 0,586 >0,355 Valid 2. 3.4.1 Menelusuri
hubungan antara skala, jarak sebenarnya, dan jarak pada peta/gambar
0,707 0,355 0,707 >0,355 Valid
3. 3.4.2 Menghitung skala
dari suatu denah 0,727 0,355 0,727 >0,355 Valid 4. 3.4.2 Menghitung skala
dari suatu denah 0,661 0,355 0,661 >0,355 Valid 5. 3.4.2 Menghitung skala
dari suatu denah 0,769 0,355 0,769 >0,355 Valid 6. 3.4.1 Menelusuri
hubungan antara skala, jarak sebenarnya, dan jarak pada peta/gambar
0,687 0,355 0,687 >0,355 Valid
7. 3.4.1 Menelusuri hubungan antara skala, jarak sebenarnya, dan jarak pada peta/gambar
0,425 0,355 0,425 >0,355 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas variabel hasil belajar diatas, r-hitung nomor 1-7 lebih dari 0,355, sehingga diperoleh item/butir soal valid sebanyak tujuh soal, maka tujuh soal posttest yang valid tersebut dapat digunakan dalam pengambilan data penelitian. Tujuh soal posttest tersebut sudah mewakili ketiga indikator yang digunakan dalam penelitian ini, sehingga soal posttest siap diterapkan untuk penelitian.
Untuk lembar hasil analisis validitas konstruk menggunakan program komputer IBM SPSS statistic 23 for windows, dapat dilihat di lampiran 7.1 pada halaman 198-199 dan lampiran 7.2 pada halaman 200-201.
64 3.7.2 Uji Reliabilitas
Menurut Siregar (2013: 55) reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula.
Uji reliabilitas ini, peneliti menggunakan pengujian reliabilitas internal consistency. Menurut Siregar (2013: 56) pengujian reliabilitas internal
consistency dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian
data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen.
Data yang diperoleh peneliti dari mencobakan instrumen soal, diuji reliabilitasnya menggukan program komputer IBM SPSS statistics 23, khususnya menggunakan teknik reliabilitas Alpha cronbach. Menurut Siregar (2013: 57) teknik Alpha cronbach digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang memiliki jawaban dengan skala penilaian 1-3, 1-5 atau 1-7. Siregar (2013: 57) menyatakan bahwa kriteria suatu instrumen dikatakan reliabel apabila koefisien reliabilitas (r11) >0,6. Untuk mengetahui kriteria atau kualifikasi reliabilitasnya, peneliti membandingkan koefisien reliabilitas (r11) dengan interval koefisien. Berikut ini adalah kualifikasi koefisien reliabilitas menurut Masidjo (2010: 209).
Tabel 3.14
Kualifikasi Koefisien Reliabilitas
Interval Koefisien Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
65 Nilai koefisien antara 0,91-1,00 berarti kualifikasi reliabiltas sangat tinggi. Lalu nilai koefisien yang menunjukkan antara 0,71-0,90 berarti kualifikasi reliabilitasnya tinggi. Jika nilai koefisiennya antara 0,41-0,70 menandakan bahwa kualifikasi reliabilitasnya cukup. Kualifikasi reliabilitas dikatakan rendah jika nilai koefisien menunjukkan angka antara 0,21-0,40. Sedangkan nilai koefisien negatif sampai 2,00 maka kualifikasi reliabilitasnya sangat rendah.
Perhitungan uji reliabilitas menggukan program komputer IBM SPSS statistics 23 dengan analisis alpha cronbach, diperoleh hasil berikut ini :
Tabel 3.15
Hasil Reliabilitas Soal Pretest
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items Keputusan Kualifikasi
0,887 7 Reliabel Tinggi
Dari hasil uji reliabilitas instrumen soal pretest, alpha cronbach memiliki nilai sebesar 0,887, sehingga instrumen soal pretest dinyatakan reliabel karena nilai alpha cronbach 0,887 >0,60. Hasil reliabilitas soal pretest masuk dalam kriteria reliabilitas tinggi, karena nilainya berada pada rentang 0,71-0,90. Soal pretest dinyatakan reliabel dengan kriteria reliabilitas tinggi, maka soal pretest memiliki konsistensi atau kestabilan untuk mengukur suatu obyek yang sama dan layak digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.16
Hasil Reliabilitas Soal Posttest
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items Keputusan Kualifikasi
0,763 7 Reliabel Tinggi
Dari hasil uji reliabilitas instrumen soal posttest, alpha cronbach memiliki nilai sebesar 0,763, sehingga instrumen soal posttest dinyatakan reliabel, karena nilai alpha cronbach 0,763 >0,60. Hasil reliabilitas masuk dalam kriteria
66 reliabilitas tinggi, karena nilainya berada pada rentang 0,71-0,90. Soal posttest dinyatakan reliabel dengan kriteria reliabilitas tinggi, maka soal posttest memiliki konsistensi atau kestabilan untuk mengukur suatu obyek yang sama dan layak digunakan dalam penelitian ini.
Untuk lembar hasil analisis reliabilitas menggunakan program komputer IBM SPSS statistic 23 for windows, dapat dilihat di lampiran 7.1 pada halaman 199 dan lampiran 7.2 pada halaman 201.