• Tidak ada hasil yang ditemukan

159 Yekti Satriyandari, dkk., Pengaruh Media Pembelajaran Demonstrasi

KETRAMPILAN INJEKSI MAHASISWA Yekti Satriyandari, Mufdlilah, Ririn Wahyu Hidayat

159 Yekti Satriyandari, dkk., Pengaruh Media Pembelajaran Demonstrasi

Untuk menentukan perbedaan prestasi

sebagai indikator melihat adanya perbedaan antara dua perlakuan, maka perlu ditetapkan kondisi awal bahwa kedua kelompok harus setara. Kesetaraan dua kelompok ditentu- kan berdasarkan hasil pre test yaitu dengan membandingkan apakah ada perbedaan nilai antara masing-masing kelompok.

Pengujian perbedaan prestasi antara kelompok A dan B sebelum pembelajaran dilakukan dengan menggunakan uji t-test. Uji varians nilai sig = 0,401, karena nilai signifikansi lebih besar dari p = 0,05 dengan keputusan hipotesis nol diterima bahwa tidak ada perbedaan yang mendasar antara pengetahuan mahasiswa pada kelompok A dan B sebelum pembelajaran, yang berarti kedua kelompok setara.

Pengujian perbedaan prestasi antara kelompok A dan kelompok B setelah pem- belajaran dilakukan dengan menggunakan uji t-test, didapatkan uji varians 0,031 karena nilai p <0,05 maka varians data ke- dua kelompok tidak sama. Angka sig pada equal varians not assumed adalah 0,000, karena nilai p < 0,05 dengan keputusan hipotesis nol ditolak yaitu bermakna bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan mahasiswa pada kelompok A dan kelompok B.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara pres- tasi mahasiswa yang mendapatkan media pembelajaran demonstrasi dengan phan- tom dibandingkan kombinasi dengan VCD, dimana kelompok yang mendapatkan media pembelajaran kombinasi VCD lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang mendapatkan media demonstrasi dengan phantom.

Media menjadi sarana yang efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan pembe- lajaran. Dalam hal ini, siswa cenderung lebih tertarik serta mudah menyerap informasi yang disampaikan media. Media sumber

belajar merupakan alat bantu yang berguna dalam kegiatan belajar mengajar. Alat bantu dapat mewakili sesuatu yang tidak dapat disampaikan dosen melalui kata-kata. Ke- efektifan daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang sulit dan rumit dapat terjadi dengan bantuan alat bantu. Selain itu kesulitan anak didik memahami konsep dan prinsip tertentu dapat diatasi dengan ban- tuan alat bantu. Bahkan alat bantu diakui dapat melahirkan umpan balik dari anak didik, dengan memanfaatkan taktik alat bantu yang akseptabel dosen dapat menimbulkan minat belajar anak didik (Luca, 2009).

Dalam proses belajar mengajar dosen mempunyai tugas untuk memilih model berikut media yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan guna tercapainya tujuan pembelajaran (Sudrajat, 2008), sehingga sudah selayaknya dalam pembe- lajaran KDPK dilakukan suatu perbaikan atau inovasi dan diupayakan peningkatan motivasi keingintahuan mahasiswa dalam menyiapkan mahasiswa untuk lebih mening- katkan kemampuan berpikir kritis.

Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para pelajar. Media pembelajaran juga da- pat melampaui batasan ruang kelas. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada maha- siswa. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara mahasiswa dengan lingkungannya (Damayanti, 2009).

Sadiman (2009) mengemukakan bah- wa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membang- kitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran

160 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 9, No. 2, Desember 2013: 155-162 pada saat itu. Selain membangkitkan moti-

vasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan me- narik dan terpercaya, memudahkan penaf- siran data dan memadatkan informasi.

Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Dosen akan lebih mudah menyampaikan pelajaran karena alat bantu tersebut dan siswa pun lebih cepat menyerap materi pelajaran karena mereka bisa melihat secara langsung. Alasan media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa adalah pengajaran akan lebih menarik per- hatian siswa sehingga menumbuhkan moti- vasi belajar, bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga akan lebih dapat dipahami oleh para siswa, dan memung- kinkan siswa menguasai tujuan pengajaran secara lebih baik, metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komu- nikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru atau dosen sehingga siswa tidak mengalami kebosanan, siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, men- dengar, melakukan/mendemonstrasikan dan lain-lain (Purwanto, 2004).

Media audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan jaman, meliputi media yang dapat didengar dan dilihat. Pesan yang disampaikan video/VCD adalah fakta, mau- pun fiktif, bisa bersifat informatif, edukatif, maupun intraksional. Media audio visual dapat membuat konsep yang abstrak men- jadi lebih kongkrit, dapat menampilkan ge- rak yang dipercepat atau diperlambat se- hingga lebih mudah diamati, dapat me- nampilkan detail suatu benda atau proses, membuat penyajian pembelajaran lebih menarik, dan proses pembelajaran menjadi

menyenangkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media audio visual memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan media lainnya (Sanjaya, 2009).

Efisiensi penggunaan media dapat meningkatkan minat belajar dan keefektifan belajar siswa sehingga prestasi belajar siswa akan meningkat. Prestasi belajar dapat diu- kur dari ujian baik secara lisan, tertulis mau- pun praktek. Selain itu, prestasi belajar da- pat digunakan sebagai tolak ukur kemam- puan pengetahuan siswa dalam menguasai materi yang telah dipelajari sesuai dengan kompetensi yang diharapkan (Sudrajat, 2008).

Pemilihan media harus sesuai dengan kriteria dalam pemilihan media, media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Pada bagan kerucut pengalaman Edgar Dale dicon- tohkan bahwa bila tujuan atau kompetensi mahasiswa bersifat menghafalkan kata-kata tertentu maka audio sangat tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih digunakan. Jika tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktifitas), maka media film dan video bisa digunakan. Disamping itu terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer) seperti biaya, ketepat- gunaan, keadaan pebelajar, ketersedian, dan mutu teknis, sehingga dari penjelasan terse- but jelas bahwa pembelajaran yang bersifat motorik dalam hal ini adalah keterampilan/ skill maka media VCD dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Keuntungan penggunaan media VCD dalam pembelajaran adalah dapat memper- lihatkan secara langsung tentang proses ketrampilan injeksi. Melalui video tersebut materi akan mudah dipahami karena pera- gaan yang ditayangkan dijelaskan lebih terin- ci, gambar jelas dan bila mahasiswa kurang memahami dapat diputar ulang sehingga

161