SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
RIVAL ROECKSINTAIN
10105114
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
ii
ABSTRACT
DECISION SUPPORT SYSTEM NEW STUDENT RECEPTION HIGH SCHOOL 1 CIKAMPEK
By :
Rival Roecksintain
10105114
High school 1 Cikampek is one of the schools that still use manual system to the academic process. The purpose and objective of this research is to study the process of new admissions system is still done with a manual system to a computerized system using the ID3 decision tree method as an algorithm to simplify the selection process for new students.
Designing system used is prototype method, a tool used to design systems such as Flow Map (Flow Chart Document), Contecsx Diagram (Diagram Context), DFD (Data Flow Diagram). While the tool uses MySQL database application development and programming language of Borland Delphi 7.0.
The system also has an advantage that helps the user / new student admissions committee for prospective students can prepare new data, the data value of prospective new students, new student selection, and registration data. Besides the efficiency of time is more guaranted and also help in the process of making the reports required by the user and the new students themselves as a new student data reports and the reports of students accepted or rejected at high school 1 Cikampek.
Results from this study is to analyze the applications that can facilitate large amounts of data, to assist in providing information as a result of corporate decisions. But this system also, there are weaknesses in terms of facilities and appearance of the program so that still needs improvement.
i
ABSTRAK
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PENERIMAAN SISWA BARU SMU NEGERI 1 CIKAMPEK
Oleh :
Rival Roecksintain
10105114
SMU Negeri 1 cikampek adalah salah satu sekolah yang masih mengunakan sistem manual untuk proses akademik. Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari proses sistem penerimaan siswa baru yang masih dikerjakan dengan sistem manual menjadi sistem yang terkomputerisasi dan menggunakan metode decision tree dengan ID3 sebagai algoritmanya untuk mempermudah dalam proses seleksi penerimaan siswa baru.
Perancangan sistem yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Prototipe, alat yang digunakan untuk merancang sistem berupa Flow Map (Bagan Alir Dokumen), Contecsx Diagram (Diagram Konteks), DFD (Data Flow Diagram). Sedangkan alat pengembangan aplikasi database menggunakan MySQL dan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0.
Sistem yang dibuat ini juga mempunyai kelebihan yaitu membantu user/panitia penerimaan siswa baru untuk dapat mengolah data calon siswa baru, data nilai calon siswa baru, penyeleksian siswa baru, dan data registrasi. Selain itu efisiensi waktu lebih terjamin dan juga membantu dalam proses pembuatan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh user serta siswa baru itu sendiri misalnya laporan data siswa baru dan laporan siswa diterima atau ditolak SMU Negeri 1 Cikampek.
Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi yang dapat mempermudah menganalisis sejumlah data yang besar, guna membantu memberikan informasi sebagai hasil pengambilan keputusan perusahaan. Namun sistem ini juga masih terdapat kelemahan dari segi fasilitas dan tampilan program sehingga masih memerlukan perbaikan.
vi
Kata Pengantar ... iii
Daftar Isi... vi
Daftar Gambar ... x
Daftar Tabel ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Identifikasi Masalah ... 2
1.3.Maksud dan Tujuan... 2
1.4.Batasan Masalah ... 3
1.5.Metodologi Penelitian ... 4
1.6.Sistematika Penulisan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1.Ruang Lingkup Objek Penelitian ... 8
2.1.1. Sejarah SMU N 1 Cikampek ... 8
2.2.Landasan Teori... 9
2.2.1. Konsep Dasar Sistem ... 9
2.2.1.1. Karakteristik Sistem ... 10
2.2.2. Konsep Dasar Informasi ... 11
2.2.2.1. Siklus Informasi ... 12
2.2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 13
2.2.4.1. Komponen Sistem Informasi ... 14
2.2.5. Sistem Pendukung Keputusan ... 15
2.2.5.1. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan ... 15
2.2.5.2. Manfaat Sistem Pendukung Keputusan ... 16
2.2.5.3. Data Mining ... 17
2.2.5.3.1. Decision Tree ... 19
2.2.6. Basis Data ... 23
2.2.7. Database Management Sistem ... 25
2.2.8. Flowmap ... 27
2.2.9. Entitas Relational Diagram ... 27
2.2.10.Kamus Data ... 29
2.2.11.Diagram Konteks ... 30
2.2.12.Data Flow Diagram ... 31
2.2.13.Software Pendukung ... 33
2.2.13.1. Delphi ... 33
2.2.13.2. MySQL ... 34
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 36
3.1.Analisis Sistem... 36
3.1.1. Analisa Masalah ... 36
3.1.1.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan ... 37
3.1.2. Prosedur Sistem Yang Sedang Berjalan ... 37
3.1.3. Penyalesaian Maslah Dengan Metode Decision Tree ... 46
3.1.4. Analisa Kebutuhan Non Fungsional ... 58
3.1.4.1. Analisa Perangkat Keras ... 58
3.1.4.2. Analisa Perangkat Lunak ... 59
3.1.4.3. Analisa Kebutuhan Pengguna ... 59
3.1.5. Analisis Pengkodean ... 60
3.1.6. Analisis Basis Data ... 61
3.1.7. Analisa Kebutuhan Fungsional ... 63
3.1.7.1. Diagram Konteks ... 63
3.1.7.2. Data Flow Diagram ... 63
3.1.7.3. Spesifikasi Proses ... 69
3.2.Perancangan Sistem ... 88
3.2.1. Perancangan Data ... 88
3.2.2. Perancangan Menu ... 93
3.2.3. Perancangan Tampilan Program ... 94
3.2.3.1. Tampilan Login ... 94
3.2.3.2. Tampilan Menu Utama ... 95
3.2.3.3. Tampilan Form Data Calon Siswa Baru ... 96
3.2.3.4. Tampilan Form Data Nilai Calon Siswa Baru ... 97
3.2.3.5. Tampilan Form Data Tahun Ajaran ... 98
3.2.3.6. Tampilan Form Kategori Nilai ... 99
3.2.3.7. Tampilan Form Pengatutan User ... 100
3.2.3.9. Tampilan Form Konfirmasi Tahun Ajaran ... 102
3.2.3.10. Tampilan Pesan ... 102
3.2.4. Perancangan Prosedural ... 103
3.2.5. Jaringan Semantik ... 109
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 110
4.1. Implementasi Sistem ... 110
4.1.1. Implementasi Perangkat Keras ... 110
4.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 111
4.1.3. Implementasi Form ... 111
4.1.1. Implementasi Basis Data ... 112
4.2. Pengujian ... 116
4.2.1. Rencana Pengujian ... 116
4.2.2. Kasus Dan Pengujian Alpha ... 117
4.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 136
4.2.4. Kasus dan Pengujian Beta ... 136
4.2.5. Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 139
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 140
5.1.Kesimpulan ... 140
5.2.Saran ... 140
DAFTAR PUSTAKA ... 141
x
Gambar 2.2 Tahapan Pada Data Mining ... ... 18
Gambar 2.3 Algoritma Pada Decision Tree ... ... 22
Gambar 2.4 Arsitektur Basis Data ... ... 24
Gambar 2.5 ERD one to one ... ... 29
Gambar 2.6 ERD one to many ... ... 29
Gambar 2.7 ERD many to many ... ... 29
Gambar 3.1 Flowmap prosedur PSB SMU N 1 Cikampek ... 41
Gambar 3.2 Flowmap prosedur test PSB ... .. 42
Gambar 3.3 Flowmap prosedur registrsi ... 43
Gambar 3.4 Decision Tree ... 56
Gambar 3.5 ERD Penerimaan Siswa Baru SMU N 1 Cikampek ... 62
Gambar 3.6 Diagram Konteks... 63
Gambar 3.7 DFD level 1 PSB SMU N 1 Cikampek ... 64
Gambar 3.8 DFD level 1 proses 1 Proses Login ... 64
Gambar 3.9 DFD level 1 proses 2 Data Master ... 65
Gambar 3.10 DFD level 2 proses 2.1 Tahun Ajaran ... 66
Gambar 3.11 DFD level 2 proses 2.2 Kategori Nilai ... 66
Gambar 3.12 DFD level 2 proses 2.3 Data Calon Siswa Baru ... 67
Gambar 3.13 DFD level 2 proses 2.4 Data User ... 67
Gambar 3.15 DFD level 1 proses 4 Laporan ... 69
Gambar 3.16 Relasi Antar Tabel ... 89
Gambar 3.17 Perancangan Menu Utama ... 93
Gambar 3.18 Perancangan Tampilan Login ... 94
Gambar 3.19 Perancangan Tampilan Utama ... 95
Gambar 3.20 Perancangan Tampilan Form Data Calon Siswa Baru ... 96
Gambar 3.21 Perancangan Tampilan Form Nilai Calon Siswa Baru... 97
Gambar 3.22 Perancangan Tampilan Form Tahun Ajaran ... 98
Gambar 3.23 Perancangan Tampilan Form Kategori Nilai ... 99
Gambar 3.24 Perancangan Tampilan Form Pengaturan User ... 100
Gambar 3.25 Perancangan Tampilan Form Penerimaan Siswa Baru ... 101
Gambar 3.26 Perancangan Tampilan Form Konfirmasi Tahun Ajaran ... 102
Gambar 3.27 Perancangan Pesan ... 103
Gambar 3.28 Prosedur Login ... 104
Gambar 3.29 Prosedur Seleksi Siswa Dengan Decision Tree... 105
Gambar 3.30 Prosedur Penambahan Data ... 106
Gambar 3.31 Prosedur Ubah Data ... 106
Gambar 3.32 Prosedur Pencarian Data ... 107
Gambar 3.33 Prosedur Penghapusan Data ... 107
Gambar 3.34 Prosedur Cetak Data ... 108
xvi
Lampiran B Tampilan Program ...B-1
Lampiran C Hasil Kuesioner ...C-1
Lampiran D Dokumen ...D-1
xiv
Simbol Nama Keterangan
Entity Menunjukkan himpunan entitas
Garis Menunjukkan penghubung antara
himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya
Belah ketupat / Relationship
Menunjukkan himpunan relasi
Atribut Menunjukan item data yang menjadi
bagian dari suatu entitas
2. Simbol DataFlowDiagram
Simbol Nama Keterangan
Proses Menunjukkan kegiatan / kerja yang
dilakukan oleh orang, mesin atau komputer
Terminator Menunnjukkan bagian dari luar
Arus / Aliran data
Menunjukkan arus dari proses
Data store Menunjukkan simpanan dari data yang
xv 3. Simbol Flowchart
Simbol Nama Fungsi
Terminator Permulaan/akhir program
Garis alir
(flow line)
Arah aliran program
Proses Proses perhitungan/proses
pengolahan data
Input/output data Proses input/output data,
parameter, informasi
Decision Perbandingan pernyataan,
penyeleksian data yang
xii
Tabel 3.2 Pengelompokan Data Nilai Calon Siswa Baru ...48
Tabel 3.3 Hasil Keputusan Penerimaan Siswa Baru... ... ...56
Tabel 3.4 Spesifikasi Proses ... ...69
Tabel 3.5 User ... ...90
Tabel 3.6 Data_Siswa... ...90
Tabel 3.7 Nilai_Siswa ... ...91
Tabel 3.8 Ortu_Siswa ... ...91
Tabel 3.9 Tahun Ajaran... ...92
Tabel 3.10 Kategori ... 92
Tabel 3.11 Kelompok ... 92
Tabel 4.1 Implementasi Form .. ...111
Tabel 4.2 Rencana Pengujian ... ...116
Tabel 4.3 Pengujian verifikasi id_user dan password ... ...117
Tabel 4.4 Pengujian Pengolahan Data User ... ...118
Tabel 4.5 Pengujian Pengolahan data Tahun Ajaran...121
Tabel 4.6 Pengujian Konfirmasi Tahun Ajaran...122
Tabel 4.7 Pengujian Pengolahan Data Kategori Nilai...123
Tabel 4.8 Pengujian Data Calon Siswa Baru ... ...125
Tabel 4.9 Pengujian Data Orang Tua Calon Siswa Baru...128
Tabel 4.11 Pengujian Nilai Entropi... ...133
Tabel 4.12 Pengujian Pembantukan Tree...134
1 1.1Latar Belakang Masalah
Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan, diantara berbagai alternatif aksi
yang bertujuan untuk memenuhi satu atau beberapa sasaran. Sistem pengambilan
keputusan memiliki 4 fase, yaitu intelligence, design, choice, dan implementation. Fase
1 sampai 3 merupakan dasar pengambilan keputusan, yang diakhiri dengan suatu
rekomendasi. pemecahan masalah adalah serupa dengan pengambilan keputusan
ditambah dengan implementasi dari rekomendasi. Pemecahan masalah tak hanya
mengacu ke solusi dari area masalah/kesulitan-kesulitan tapi mencakup juga
penyelidikan mengenai kesempatan-kesempatan yang ada. Decision tree merupakan
salah satu metode dalam data mining yang digunakan untuk memperoleh suatu
pemecahan masalah.
Dalam bidang pendidikan masih banyak sekolah-sekolah yang masih
menggunakan selembar kertas atau pun hanya menggunakan aplikasi microsoft excel
untuk mengolah data siswa-siswanya. Salah satunya adalah SMU Negeri 1 Cikampek,
Jl. Ir. H. Juanda Kota Baru – Karawang. SMU Negeri 1 Cikampek sekolah yang
memiliki ±1500 siswa yang terdiri dari kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Setiap tahunnya
SMU Negeri 1 Cikampek menerima sekitar ± 500 siswa. Sistem penerimaan siswa
baru SMU Negeri 1 Cikampek dengan melihat satu persatu SKHU (Surat Keterangan
Hasil Ujian), nilai UAS (Nilai Ujian Akhir Sekolah), dan nilai UAN (Ujian Akhir
calon siswa memenuhi atau tidak untuk dapat masuk ke SMU Negeri 1 Cikampek.
Oleh karena itu sering terjadi kesalahan perhitungan dan lambat dalam pengolahan
data calon siswa.
Dari masalah SMU Negeri 1 Cikampek diatas, terlihat bahwa SMU Negeri 1
Cikampek membutuhkan sebuah alat bantu yang mempermudah dalam pengelolaan
penerimaan siswa baru SMU Negeri 1 Cikampek dengan menggunakan metode
Decision tree. Oleh kerena itu, penulis sebagai salah seorang alumni SMU Negeri 1
Cikampek ingin memperbaiki sistem penerimaan calon siswa untuk SMU Negeri 1
Cikampek. Penulis mengharapkan dengan dibangunnya sistem pendukung
pengambilan keputusan penerimaan siswa baru di SMU Negeri 1 Cikampek dapat
mempermudah pekerjaan panitia penerimaan siswa baru SMU Negeri 1 Cikampek.
1.2Identifikasi Masalah
Dari pernyataan diatas dapat teridentifikasi masalahnya adalah :
“Bagaimana cara membuat perangkat lunak untuk membangun sistem pendukung
keputusan peneriamaan siswa baru di SMA Negeri 1 Cikampek.”
1.3Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir
ini adalah untuk membangun sistem pendukung keputusan peneriamaan siswa baru di
Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mempermudah pekerjaan panitia penerimaan siswa baru SMU Negeri 1
Cikampek dalam pengolahan data siswa baru.
2. Meminimalisir kesalahan yang dilakukan oleh panitia penerimaan siswa baru
SMU Negeri 1 Cikampek dalam mengolah data calon siswa baru.
1.4Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut :
1. Data yang diambil sebagai inputan adalah nama siswa, nilai SKHU, nilai UAS,
dan Nilai UAN yang akan diproses oleh aplikasi ini. Dan data output yang akan
diperoleh adalah sebuah data keputusan masuk tidaknya siswa tersebut ke SMU
Negeri 1 Cikampek.
2. Aplikasi ini akan menghasilkan informasi data siswa yang dapat masuk ke
SMU Negeri 1 Cikampek.
3. Metode dan algoritma yang dipakai untuk aplikasi ini adalah metode decision
tree dan algoritma ID3.
4. Metode yang digunakan adalah metode aliran data terstruktur, dengan tools
yang digunakan adalah Entity Relationship Diagram(ERD) dan Data Flow
Diagram(DFD).
5. Software yang digunakan dalam membangun sistem pendukungan
pengambilan keputusan penerimaan siswa baru adalah DELPHI 7.0 dan
6. Aplikasi ini tidak mengunakan jaringan komputer hanya dipakai di satu
komputer saja (Stand Alone).
1.5Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut :
1. Tahap pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Studi Literatur.
Penulis melakukan perbandingan referensi dan sumber-sumber lain yang dapat
dijadikan sebagai penunjang dalam penelitian, sehingga hasil akhir yang diperoleh
sesuai dengn yang diharapkan.
b. Observasi.
Dalam melakukan observasi penulis melakukan beberapa pengamatan terhadap
sistem kerja, proses pengolahan data.
c. Interview.
Penulis juga melakukan interview kepada karyawan yang terlibat langsung dengan
penelitian.
2. Tahap pembuatan perangkat lunak.
Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma
a. System / Information Engineering
Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek,
dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang
diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.
b. Analisis
Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek
pembuatan perangkat lunak.
c. Design
Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah
dimengerti oleh user.
d. Coding
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam
bahasa pemrograman tertentu.
e. Pengujian
Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.
f. Maintenance
Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami
perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.
1.6Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum
tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, identifikasi masalah,
maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan membahas tentang ruang lingkup sekolah yang menjadi
objek penelitian serta berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan
dengan topik penelitian yang dilakukan yaitu konsep dasar sistem, konsep dasar
informasi, sistem pendukung keputusan (SPK), kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence) sebagai metode dari program yang akan dibangun, database
management system (DBMS), dan borland delphi 7.0 sebagai program yang
digunakan penulis untuk membangun aplikasi ini dengan MySQL sebagai
database.
BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN
Dalam bab ini menjelaskan mengenai Analisa sistem dan rancangan berdasarkan
Aliran Data (DFD). Analisis masalah dilakukan dengan observasi, lalu dilakukan
wawancara tentang kendala yang dihadapi SMU Negeri 1 Cikampek untuk
mendapatkan masalah yang berkaitan dengan hal yang diteliti serta metode
pemodelan analisisnya. Perancangan sistem dirancang berdasarkan Aliran Data
(Data Flow Diagram) yang telah digambarkan untuk menyajikan sebuah sistem
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Tahapan ini menjelaskan hasil tampilan aplikasi sistem pendukung penerimaan
siswa baru SMU Negeri 1 Cikampek dari awal aplikasi ini diaktifkan sampai
dengan menghasilkan dan menampilkan informasi yang diinginkan. Serta
menjelaskan mengenai coding yang digunakan yakni bahasa Borland Delphi 7.0
dan databases MySQL
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi kesimpulan dari setiap tahapan yang dilalui dalam
8
2.1 Ruang Lingkup Objek Penelitian
2.1.1 Sejarah SMA Negeri 1 Cikampek
Pertengahan tahun 1965 berdirilah kepanitiaan SMA Negeri Cikampek dengan
sekaligus pembangunan SMA Cikampek. Pemuka-pemuka Cikampek yang
mendapat dukungan dari Tripika Kecamatan Cikampek dapat menarik simpatik
masyarakat sehingga ada Persatuan Penggilingan Padi (PERPADI) dikawasan
Karawang bagian timur berkenan mengulurkan perhatiannya dengan memberi
bantuan berupa dana untuk pembelian tanah dan pembangunan gedung dengan
empat lokal yang pertama.
Bulan Juni 1965 Bapak Deputi Menteri berkenan meletakan batu pertama
pembangunan gedung SMA Negeri Cikampek. Sementara siswa telah mulai hadir
dengan jumlah hanya 36 orang saja, dan lokasi belajar di kompleks SD Negeri
Cikampek.
Tenaga guru diantaranya guru SMP, pegawai-pegawai di Cikampek berserta
guru-guru dari SMA Negeri Karawang. POMG (Persatuan Orang Tua Murid dan
Guru) dan guru SMA sangat besar peranannya karena harus mencari dana guna
membiayai keberlangsungan SMA Negeri Cikampek ini, seperti honorarium guru,
Akomodasi guru, dan sarana sekolah dan kegiatan administrasi sekolah.
Tahun 1972 pemerintah daerah mulai memberi bantuan material berupa sarana
malalui Panitia Pembangunan SMA, dengan susah payah mengumpulkan dana
dapat mewujudkan pembuatan 2 lokal baru dan seterusnya. Ketika pemerintah
Orde Baru telah merencanakan pemerataan pembangunan, maka bangunan
laboratorium Biologi, Fisika, dan bahasa disusul ruang keterampilan dan
perpustakaan dapat diselesaikan.
2.2 Landasan Teori
Pembangunan sistem pendukung keputusan penerimaan siswa baru SMU
Negeri 1 Cikampek membutuhkan beberapa teori sebagai reverensi penulis.
2.2.1 Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Komponen–komponen atau
subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri.
Komponen–komponen atau subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling
berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem
tersebut dapat tercapai.
Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud
dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang
menyebutkan untuk mencapai sasaran (objective). Suatu sistem pada dasarnya
lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan yang melaksanakan dan
memudahkan pelaksanaan kegiatan utama dari suatu organisasi. [1]
2.2.1.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu : [1]
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen
sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem, atau
bagian-bagian dari sistem.
2. Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem
menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan
luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan harus tetap dijaga
dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan
4. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber
daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya
membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal
input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut
beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem
Keluaran adalah hasil dari data yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan
untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran
dari sistem sangat menetukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
2.2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan
untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. [1]
2.2.2.1 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak,
sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk
dihasilkan informasi. Data yang diolah melalui model menjadi informasi,
penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan
melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang
akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input,
diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.
Berikut ini adalah gambar siklus informasi : [1]
2.2.3 Pengertian Data
Data merupakan suatu fakta atau keterangan yang jika berdiri sendiri belum
mempunyai arti atau nilai serta data dapat dijadikan kajian analisis atau
kesimpulan. Data juga merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Pemggambaran fakta tersebut direkam
dalam bentuk simbol seperti angka, tulisan atau gambar.
Data biasanya terdiri dari beberapa elemen data (data item). Elemen data
adalah unit terkecil dari data yang ada artinya bagi pihak yang menggunakannya
(user). Dalam suatu sistem basis data, elemen data ini disebut dengan field. [1]
2.2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,
media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan
jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal
kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan
eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan.
Suatu Sistem Informasi (SI) atau Information System (IS) merupakan
aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi
mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis
termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-keputusan
2.2.4.1 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen, yaitu : [4]
1. Komponen Input
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan,
yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Komponen Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data dengan cara
yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen Output
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai sistem.
4. Komponen Teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan
dan mengakses data, mengasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem keseluruhan.
5. Komponen Basis Data
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan
untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu
diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.
6. Komponen Kendali
Untuk supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diingikan,
maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian. Beberpa pengendali perlu
dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak
sistem dapat dicegah atapun bila terlanjur kesalahan-kesalahan dapat langsung
cepat diatasi.
2.2.5 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat diuraikan sebagai berikut:
2.2.5.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Definisi dari sistem pedukung keputusan adalah sistem yang menyediakan
sarana bagi para manajer untuk mengembangkan informasi sesuai dengan
keputusan yg akan dibuat.
Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi
informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang
spesifik. [5]
Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang
berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan,
berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada
Tahapan SPK:
a. Definisi masalah
b. Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
c. pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
d. menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase) Tujuan dari SPK: [5]
a. Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur
b. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan
c. Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan
Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain
seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dan lain-lain.
2.2.5.2 Manfaat dari Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan memiliki manfaat, yaitu : [5]
1. Pengambilan keputusan yang rasional, sesuai dengan jenis keputusan yang
diperlukan
2. Membuat peramalan (forecasting)
3. Membandingkan alternatif tindakan
4. Membuat analisis dampak
2.2.5.3 Data Mining
Aplikasi basis data telah banyak diterapkan dalam berbagai antara lain
bidang manajemen, manajemen data untuk industri, ilmu pegetahuan, administrasi
pemerintah dan bidang-bidang lainnya. Akibatnya data yang dihasilkan oleh
bidang-bidang tersebut sangatlah besar dan berkembang dengan cepat. Hal ini
menyebabkan timbulnya kebutuhan terhadap teknik-teknik yang dapat melakukan
pengolahan data sehingga dari data-data yang ada dapat diperoleh informasi
penting yang dapat digunakan untuk perkembangan masing-masing bidang
tersebut.[8]
Istilah data mining sudah berkembang jauh dalam mengadaptasi setiap
bentuk analisa data. Pada dasarnya data mining berhubungan dengan analisa data
dan penggunaan teknik-teknik perangkat lunak untuk mencari pola dan
keteraturan dalam himpunan data yang sifatnya tersembunyi.
Data mining diartikan sebagai suatu proses ekstraksi informasi berguna
dan potensial dari sekumpulan data yang terdapat secara implisit dalam suatu
basis data. Banyak istilah lain dari data mining yang dikenal luas seperti
knowledge mining from databases, knowledge extraction, data archeology, data
dredging, data analisis dan lain sebagainya.[8]
Dengan diperolehnya informasi-informasi yang berguna dari data-data
yang ada, hubungan antara item dalam transaksi, maupun informasi
informasi-yang potensial, selanjutnya dapat diekstrak dan dianalisa dan diteliti lebih lanjut
Preprocess diaplikasikan untuk aplikasi manajemen, melakukan query processing,
pengambilan keputusan dan lain sebagainya.
Dengan semakin berkembang nya kebutuhan akan informasi-informasi,
semakin banyak pula bidang-bidang yang rnenerapkan konsep data mining.
Data-data yang ada, tidak dapat langsung diolah dengan menggunakan sistem Data-data
mining. Data-data tersebut harus dipersiapkan terlebih dahulu agar hasil yang
diperoleh dapat lebih maksimal, dan waktu komputasinya lebih minimal. Proses
persiapan data ini sendiri dapat mencapai 60 % dari keseluruhan proses dalam
data mining. [8]
Adapun tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam proses data mining
antara lain:[8]
Sebelum data diolah dengan data mining, data perlu melalui tahap
preprocessing. Tahap ini berhubungan dengan pemilihan dan pemindahan data
yang tidak berguna (data cleaning), penggabungan sumber-sumber data (data
integration), transformasi data dalam bentuk yang dapat mempermudah proses
(data transformation), menampilkan data dalam jumlah yang lebih mudah dibaca
(data reduction). Semuanya berasal dari data mentah (data transaksi) dan hasilnya
akan menjadi data yang nantinya siap untuk diolah dengan data mining.[8]
Kebutuhan akan Data mining semakin dirasakan dalam berbagai bidang.
Data mining bersifat dependen terhadap aplikasi terkait, ini berarti untuk aplikasi
basis data yang berbeda. Maka teknik data mining yang digunakannya mungkin
juga akan berbeda. Hal ini dikarenakan terdapat kelebihan dan kekurangan dari
masing-masing metode pencarian informasi, sehingga kita harus menyesuaikan
antara keperluan dan kebutuhan akan informasi dengan penerapan teknik
pencarian yang akan digunakan. Metode yang ada pada data mining adalah
Mining Association Rule, Generalisasi, Pencatatan Dan Karakterisasi Data Multi
Level, Klasifikasi Data, Clustering, Sequence Pattern, dan Decision Tree.[8]
2.2.5.3.1. Decision Tree.
Secara konsep Decision tree adalah salah satu dari teknik decision
analysis. Tries sendiri pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an oleh
Fredkin. Trie atau digital tree berasal dari kata retrival (pengambilan kembali)
sesuai dengan fungsinya. Dalam ilmu komputer, trie, atau prefix tree adalah
menyimpan associative array yang berupa string. Berbeda dengan binary search
tree (BST) yang tidak ada node di tree yang menyimpan elemen yang
berhubungan dengan node sebelumnya dan posisi setiap elemen di tree sangat
menentukan. Semua keturunan dari suatu node mempunyai prefix string yang
mengandung elemen dari node itu, Dengan root merupakan string kosong. Values
biasanya tidak terkandung di setiap node, hanya di daun dan beberapa node di
tengah yang cocok dengan elemen tertentu.[8]
Decision Tree adalah sebuah struktur pohon, dimana setiap node pohon
merepresentasikan atribut yang telah diuji. Setiap cabang merupakan suatu
pembagian hasil uji, dan node daun (leaf) merepresentasikan kategori tertentu.
Level node teratas dari sebuah Decision Tree adalah node akar (root) yang
biasanya berupa atribut yang paling memiliki pengaruh terbesar pada suatu faktor
tertentu. Pada umumnya Decision Tree melakukan strategi pencarian secara
top-down untuk solusinya. Pada proses mengklasifikasi data yang tidak diketahui,
nilai atribut akan diuji dengan cara melacak jalur dari node akar (root) sampai
node akhir (daun) dan kemudian akan diprediksi faktor yang dimiliki oleh suatu
data baru tertentu.[8]
Untuk memilih atribut yang akan digunakan sebagai node awal dan
pemisahan objek ditentukan oleh informasi gain, dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut : [8]
Keterangan :
a) Gain(S,A) : Information Gain dari sebuah atribut A pada atribut S.
b) Entropy(S) : ruang (data) sample yang digunakan untuk training.
c) S : Atribut pembanding.
d) Sv : Atribut yang akan dibandingkan.
Informasi gian didapatkan dari hasil perhitungan nilai entropi. Entropi
yaitu jumlah bit yang diperkirakan dibutuhkan untuk dapat mengekstrak suatu
kelas dari sejumlah data acak pada ruang, dengan menggunakan persamaan : [8]
Keterangan :
a) Entropi (S) : ruang (data) sample yang digunakan untuk training.
b) Pi : jumlah data sample untuk kriteria tertentu.
Decision Tree menggunakan algoritma ID3 yang diperkenalkan dan
dikembangkan pertama kali oleh Quinlan yang merupakan singkatan dari Iterative
Dichotomiser 3 atau Induction of Decision “3 . Algoritma ID3 membentuk pohon
keputusan dengan metode divide-and-conquer data secara rekursif dari atas ke
bawah. Strategi pembentukan Decision Tree dengan algoritma ID3 adalah sebagai
berikut :[8]
Gambar 2.3 Algoritma pada metode decision tree
Dari faktor-faktor yang telah ada akan dibandingkan dengan ketegori yang
sudah diketahui yang hasil akhirnya akan didapatkan faktor utama. Yang akan
menjadi hasil keputusan dari faktor-faktor yang telah ada.
Berikut ini adalah tahapan dalam algoritma ID3 :[8]
a) Buat simpul akar untuk tree yang akan dibuat.
b) Jika semua atribut positif, maka berhenti dengan suatu pohon dengan satu
simpul dan akar, beri label +.
c) Jika semua atribut negatif, maka berhenti dengan suatu pohon dengan satu
simpul dan akar, beri label -.
d) Jika atribut kosong, maka berhenti dengan suatu pohon dengan satu simpul
akar dengan label yang sesuai.
e) Untuk yang lain :
Faktor 1
Faktor 2
Faktor 3
Faktor n
Membandingkan faktor dengan ketegori
Mulai
1. A atribut yang mengklasifikasi sampel dengan hasil terbaik
(berdasarkan nilai entropi).
2. Atribut keputusan untuk simpul akar A
3. Untuk setiap nilai (vi), yang mungkin untuk A :
A. Tambahkan cabang dibawah akar yang berhubungan dengan A = vi
B. Tentukan atribut Svi sebagai subset dari atribut yang mempunyai nilai
vi untuk atribut A
C. Jika atribut Svi kosong :
a. Dibawah cabang tambahkan simpul daun dengan label = nilai
yang terbanyak yang ada pada label training
b. Jika tidak, tambahkan cabang baru dibawah cabang yang
sekarang ID3 (sampel, label, atribut-[A])
Berhenti.
2.2.6 Basis Data (Database)
Basis data adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah besar) yang
tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, dan media penyimpan sekunder
lainnya. Basis data terdiri dari data yang di-share bagi banyak user dan
memungkinkan penggunaan data yang sama pada waktu bersamaan oleh banyak
user. Koleksi terpadu dari data-data yang saling berkaitan dari suatu enterprise.
Basis data rumah sakit akan terdiri dari data-data seperti pasien, karyawan, dokter,
Arsitektur sistem basis data memberikan kerangka kerja bagi pembangunan
basis data. Berikut ini contoh gambar dari arsitektur sistem basis data.
Gambar 2.4 Arsitektur Sistem Basis Data
Berikut ini adalah level arsitektur basis data, yaitu :[1]
1. Internal/physical level menunjukan bagaimana data disimpan secara fisik
(physical storage)
2. Conceptual/logical level menunjukkan data yang tersimpan dalam basis data,
dan relasi antar data.
3. External /view Level adalahprogram aplikasi menyembunyikan detil tipe data.
View juga dapat menyembunyikan informasi tertentu untuk kepentingan
keamanan.
Sebuah sistem basis data menyediakan dua tipe bahasa yaitu tipe untuk
menspesifikasikan skema basis data disebut DDL (Data Definition Language) dan
tipe untuk mengekspresikan queri atau update basis data disebut MDL (Data
1. DDL (Data Definition Language)
Skema basis data dispesifikasikan oleh sekumpulan definisi dengan sebuah
bahasa khusus yang disebut data definition language (DDL). Hasil kompilasi
DDL berupa tabel-tabel yang disimpan dalam sebuah file, disebut data dictionary
(kamus data). Kamus data adalah sebuah file yang berisi metadata. File ini yang
dikonsultasi sebelum data yang sebenarnya dibaca atau dimodifikasi oleh system
basis data.
2. DML (Data Manipulation Language)
Data Manipulation Language (DML) Adalah bahasa untuk memanipulasi
data, yaitu : [1]
a. Pengambilan informasi yang disimpan dalam basis data.
b. Penyisipan informasi baru ke basis data.
c. Penghapusan informasi dari basis data.
d. Modifikasi informasi yang disimpan dalam basis data.
Bagian dari DML yang menangani pengambilan informasi ini disebut bahasa
query. Query adalah statemen yang ditulis untuk mengambil informasi. [1]
2.2.7 Database Management System (DBMS)
Sistem manajemen database atau database management system (DBMS)
adalah merupakan suatu sistem software yang memungkinkan seorang user dapat
mendefinisikan, membuat, dan memelihara serta menyediakan akses terkontrol
dengan secara logika dan memiliki beberapa arti yang saling berpautan.
DBMS yang utuh biasanya terdiri dari : [1]
1. Hardware
Hardware merupakan sistem komputer aktual yang digunakan untuk
menyimpan dan mengakses database. Dalam sebuah organisasi berskala besar,
hardware terdiri dari jaringan dengan sebuah server pusat dan beberapa program
client yang berjalan di komputer desktop.
2. Software
Software adalah DBMS yang aktual. DBMS memungkinkan para user untuk
berkomunikasi dengan database. Dengan kata lain DBMS merupakan mediator
antara database dengan user. Sebuah database harus memuat seluruh data yang
diperlukan oleh sebuah organisasi.
3. Prosedur
Bagian integral dari setiap sistem adalah sekumpulan prosedur yang
mengontrol jalannya sistem, yaitu praktik-praktik nyata yang harus diikuti user
untuk mendapatkan, memasukkan, menjaga, dan mengambil data.
4. Data
Data adalah jantung dari DBMS. Ada dua jenis data. Pertama, adalah
kumpulan informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi. Jenis data kedua
5. User
Ada sejumlah user yang dapat mengakses atau mengambil data sesuai dengan
kebutuhan penggunaan aplikasi-aplikasi dan interface yang disediakan oleh
DBMS, antara lain adalah :[3]
a. Database administrator adalah orang atau group yang bertanggung jawab mengimplementasikan sistem database di dalam suatu organisasi
b. Enduser adalah orang yang berada di depan workstation dan berinteraksi secara langsung dengan sistem.
c. Programmer aplikasi, orang yang berinteraksi dengan database melalui cara yang berbeda.
2.2.8 Flow Map
Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses),
proses (manual atau berbasis komputer) dan aliran data dalam bentuk dokumen
keluaran dan masukan. [3]
2.2.9 Entitas Relational Diagram (ERD)
Basis data Relasional adalah kumpulan dari relasi-relasi yang mengandung
seluruh informasi berkenaan suatu entitas/ objek yang akan disimpan di dalam
database. Entitas relational diagram (ERD) adalah suatu pemodelan dari basis
data relasional yang didasarkan atas persepsi di dalam dunia nyata, dunia ini
senantiasa terdiri dari sekumpulan objek yang saling berhubungan antara satu
disebut relationship. Suatu entity bersifat unik dan memiliki atribut sebagai
pembeda dengan entity lainnya. E-R Diagram terdiri dari: [2]
a. Kotak persegi panjang, menggambarkan himpunan entitas.
b. Elip, menggambarkan atribut-atribut entitas.
c. Diamon, menggambarkan hubungan antara himpunan entitas.
d. Garis, yang menghubungkan antar objek dalam diagram E-R.
Pemodelan merupakan suatu sub bagian dari perencanaan secara keseluruhan
sebagai salah satu upaya feedback evaluasi perampungan suatu perencanaan. E-R
Diagram sebagai suatu pemodelan setidaknya memiliki beberapa karakteristik dan
manfaat sebagai berikut: [2]
a. Memudahkan untuk dilakukannya analisis dan perubahan sistem sejak dini,
bersifat murah dan cepat.
b. Memberikan gambaran umum akan sistem yang akan di buat sehingga
memudahkan developer.
c. Menghasilkan dokumentasi yang baik untuk client sebagai bahan diskusi
dengan bentuk E-R Diagram itu sendiri.
d. Kamus data bagi bagi para pengembang database.
Entitas relational diagram digunakan untuk memodelkan struktur data dan
hubungan antar data, sehingga kita dapat mengetahui data apa saja yang
diperlukan dan bagaimana data yang satu dengan data yang lain saling
berhubungan, dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses
1. Satu ke Satu (One To One Relationship)
Hubungan antara entitas pertama dengan entitas kedua adalah satu berbanding
satu.
1 1
Gambar 2.5 ERDone to one
2. Satu ke Banyak (One To Many)
Himpunan entitas pertama dapat berhubungan satu atau lebih entitas pada
himpunan kedua, tetapi tidak sebaliknya.
1 N
Gambar 2.6 ERD one to many
3. Banyak ke Banyak (Many To Many)
Setiap entitas pada himpunan entitas pertama dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas kedua, begitu pula sebaliknya.
N N
Gambar 2.7 ERD Many to Many
2.2.10 Kamus Data
Kamus data (data dictionary) merupakan sebuah daftar yang terorganisasi
dari elemen data yang berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang tepat dan
teliti sehingga pemakai dan analis sistem akan memiliki pemahaman yang umum
mengenai input, output, komponen penyimpan, dan bahkan kalkulasi inter-Siswa
Wali Kelas Memiliki
Murid Memiliki Pelajaran
mediate [6]. Meskipun format kamus bervariasi dari peranti satu ke peranti yang
lain, sebagian besar berisis informasi berikut ini: [3]
1. Name – nama sebenarnya dari data atau item kontrol, penyimpanan data, atau
entitas eksternal.
2. Where-used / how-used – suatu daftar dari proses yang menggunakan data atau
item control dan bagaimana dia digunakan (misalnya, input ke proses, output
dari proses, sebagai suatu penyimpanan, sebagai suatu entitas eksternal).
3. Content description - suatu notasi untuk merepresentasikan isi.
4. Supplementary information – informasi lain mengenai tipe data, harga preset
(bila diketahui), batasan, dan lain-lain.
2.2.11 Diagram Konteks
Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas
luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari suatu proses yang
melakukan transformasi data input menjadi data output. Entitas yang dimaksud
adalah entitas yang mempunyai hubungan langsung dari sistem.
Suatu konteks diagram selalu mengandung satu dan hanya satu proses
saja. Proses ini mewakili proses dari seluruh sistem. Konteks diagram ini
menggambarkan hubungan input atau output antara sistem dengan dunia luarnya
2.2.12 Data Flow Diagram (DFD)
Diagram aliran data atau data flow diagram (DFD) adalah sebuah teknik grafis
yang menggambarkan aliran informasi yang diaplikasikan pada saat bergerak dari
input menjadi output. Data flow diagram merupakan gambaran secara logika dan
tidak tergantung pada hardware, software, struktur data, ataupun organisasi file
yang digunakan. Data flow diagram dapat digunakan secara logika untuk
menyajikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada setiap tingkat yang
mempresentasikan dan memberikan suatu mekanisme bagi pemodelan fungsional
dan pemodelan aliran informasi. [3]
Data flow diagram DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem
yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana
data tersebut akan disimpan.
DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem
yang terstruktur. Kelebihan utama pendekatan aliran data, yaitu : [3]
1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.
2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan
subsistem.
3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui
diagram aliran data.
4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data dan
Disamping itu terdapat kelebihan, yaitu : [3]
1. Dapat digunakan sebagai latihan yang bermanfaat bagi penganalisis, sehingga
bisa memahami dengan lebih baik keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan
subsistem.
2. Membedakan sistem dari lingkungannya dengan menempatkan batas-batasnya.
3. Dapat digunakan sebagai suatu perangkat untuk berinteraksi dengan pengguna.
4. Memungkinkan penganalisis menggambarkan setiap komponen yang
digunakan dalam diagram.
Dalam mengembangkan suatu aliran data atau proses yang terjadi didalam
sistem data flow diagram menggunakan simbol-simbol yang memiliki arti
tersendiri dalam menerangkan : [3]
a. Eksternal Entitas
Eksternal entitas dapat merupakan kesatuan dilingkungan luar sistem yang
dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya, yang memberikan input-output
dari sistem.
b. Data Flow
Arus data ini mengatur diantara proses, simpan data, dan kesatuan luar. Arus
data ini menujukkan arus data yang dapat berupa masukan sistem atau hasil proses
sistem.
c. Proses (Proces)
Untuk physical data flow diagram (PDFD), data dilakukan oleh orang, mesin
atau komputer. Sedangkan untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses
d. Penyimpanan Data
Simpanan data (data store) merupakan tempat penyimpanan data. Simpanan
data dari DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel.
2.2.13 Software Pendukung
Pada pembuatan aplikasi sistem pendukung keputusan penerimaan siswa
baru SMA Negeri 1 Cikampek menggunakan dua software pendukung, yaitu
Delphi dan My SQL untuk database.
2.2.13.1 Delphi
Delphi adalah suatu program berbasis bahasa Pascal yang berjalan dalam
lingkungan Windows. Dalam pembuatan sebuah program, Delphi menggunakan
sistem yang disebut RAD (Rapid Application Development). Delphi adalah suatu
bahasa pemrograman yang telah memanfaatkan metode pemrograman Object
Oriented Programming (OOP). Secara ringkas, object adalah suatu komponen
yang mempunyai bentuk fisik dan biasanya dapat dilihat (visual). Object biasanya
dipakai untuk melakukan tugas tertentu dan mempunyai batasan-batasan tertentu.
Sistem ini memanfaatkan bahasa pemrograman visual yang mempermudah bagi
pemakainya mendesain tampilan program (user interface). Cara ini sangat
bermanfaat untuk membuat program yang bekerja dalam sistem windows yang
memang tampilan layarnya lebih rumit dibandingkan dengan sistem DOS dulu.
Program Delphi dikembangkan dengan Bahasa Pascal dan bekerja dalam
membuat tampilan kotak layar, dialog, perangkat control yang rumit dan menyita
waktu dalam penulisan program. Beberapa keunggulan lainnya adalah kecepatan
eksekusinya yang cepat, serta kemudahan akses berbagai format database,
misalnya format MS-Access, SyBase, Oracle, FoxPro, Informix, DB2, MySQL
dan lain-lain. Format database yang dianggap asli dari Delphi adalah Paradox dan
dBase. [2]
Borland Delphi memiliki keunggulan dibandingkan dengan aplikasi
pemrograman visual berbasis windows lainnya, diantaranya: [2]
1. Borland Delphi memiliki RAD (Rapid Application Development), yaitu
perangkat pengembang yang mampu dengan mudah dan cepat mengahasilkan
program aplikasi.
2. Borland Delphi dapat membangun suatu program aplikasi dengan tatanan GUI
(Graphical User Interface), yaitu program aplikasi yang menggunakan
perantara untuk berinteraksi dengan pemakai (user).
3. Borland Delphi dapat dipakai untuk merancang program aplikasi sesuai
dengan yang kita inginkan, serta mudah dan cepat diakses.
2.2.13.2 MySQL
SQL (Structured Query Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk
mengakses server database. MySQL sebenarnya merupakan susunan salah satu
konsep utama dalam database sejak lama. Keandalaan suatu sistem database
(DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimezernya dalam melakukan proses
aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul
dibandingkan database server lainnya dalam query data. MySQL adalah satu dari
sekian banyak sistem database, merupakan terobosan solusi yang tepat dalam
aplikasi database.
SQL tidak memiliki fasilitas pemrograman yang lengkap, tidak ada looping
ataupun percabangan. Sehingga untuk menutupi kelemahan ini perlu digabung
dengan bahasa pemrograman semisal Pascal. Dalam training ini kita
menggunakan MySQL sebgai SQL server karena berbagai kelebihannya. Antara
lain : [2]
1. Source MySQL dapat diperoleh dengan mudah dan gratis.
2. Sintaksnya lebih mudah dipahami dan tidak rumit.
36 BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Analisis system yang sedang berjalan akan di bahas pada bab ini.
3.1.1 Analisa Masalah
Usaha untuk meningkatkan mutu pelayanan dan memperbaiki kinerja
merupakan prioritas utama disetiap instansi, berbagai upaya tentunya akan
dilakukan demi meningkatkan mutu pelayanan tersebut, SMU Negeri 1 Cikampek
yang merupakan salah satu sekolah yang ingin memperbaiki kinerja para panitia
penerimaan siswa baru, yang berjalan dengan lambat, karena masih menggunakan
kertas untuk menuliskan data siswa dan sebuah kalkulator untuk menghitung
rata-rata nilai siswa baru.
Masalah yang akan ditimbulkan dari analisis diatas adalah sebagai berikut :
a. Penerimaan siswa baru di SMU Negeri 1 Cikampek merupakan salah satu
proses yang penting, sebab pada proses penerimaan siswa baru ini akan
memutuskan apakah calon siswa baru pantas atau tidaknya masuk ke SMU
Negeri 1 Cikampek.
b. Sistem penerimaan siswa baru SMU Negeri 1 Cikampek masih menggunakan
sebuah kakulator sebagai alat bantu untuk menghitung rata-rata nilai siswa
c. Pengolahan pendaftaran data siswa baru yang tidak sedikit mengakibatkan
banyak terjadi kesalahan serta lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pengolahan data tersebut.
3.1.1.1 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan
Dalam hal ini analisis sistem terpusat pada sistem penerimaan siswa baru
di SMU Negeri 1 Cikampek yang masih menggunakan buku besar untuk
pengarsipan dan kalkulator untuk alat bantu hitung rata-rata nilai siswa baru.
Dengan prosedur-prosedur yang terlibat didalamnya begitu padat sehingga
ketelitian serta kecermatan dalam menangani setiap proses atau prosedur akan
menjadi rendah, selain itu semua proses dan prosedur yang biasa dilakukan
kurang bisa dikerjakan dan diselesaikan secara maksimal.
Dokumen-dokumen yang digunakan dan dihasilkan sistem, baik itu dari
atau entitas luar sistem maupun untuk dipergunakan dalam sistem itu sendiri
masih dikelola secara manual dengan hanya didokumentasikan atau diarsipkan ke
dalam suatu bentuk buku laporan dan disimpan pada suatu tempat tertentu.
3.1.2 Prosedur Sistem Yang Sedang Berjalan
Prosedur merupakan bagian alir yang menunjukkan arus dokumen dari
laporan mengenai data-data yang diperoleh. Prosedur dari sistem penerimaan
1. Prosedur pendaftaran siswa baru
a. Calon siswa baru mengambil formulir di panitia penerimaan siswa
baru SMU Negeri 1 Cikampek.
b. Calon siswa baru mengisi formulir.
c. Calon siswa baru mengembalikan formulir yang telah diisi dan
persyaratan yang lain yaitu photocopy SKHU, photocopy nilai Ujian
Akhir Sekolah (UAS), photocopy nilai Ujian Akhir Nasional (UAN),
dan photocopy raport ke panitia penerimaan siswa baru SMU Negeri 1
Cikampek.
d. Panitia penerimaan siswa baru melakukan pengecekan kelengkapan
syarat.
e. Panitia penerimaan siswa membandingkan nilai siswa dengan passing grade sekolah.
f. Panitia membuat laporan calon siswa diterima di SMU Negeri 1
Cikampe atau nilai belum memenuhi syarat serta mengcopy-nya.
g. Laporan dari panitia diberikan kepada kepala sekolah untuk
mendapatkan tanda tangannya sebagai tanda laporan telah disetujui
atau divalidasi.
h. Laporan dikembaliakn kepada panitia, untuk diberikan kepada siswa
baru dan disimpan untuk keperluan yang lain.
a. Siswa yang mendapatkan laporan nilai belum memenuhi syarat harus
melakukan beberapa test sekolah, yaitu meliputi test pelajaran umum
dan psikotest.
b. Laporan nilai belum mencukupi passing grade diberikan kepada
panitia.
c. Panitia memberikan no. peserta tes penerimaan siswa baru.
d. Siswa diberikan soal oleh panitia dan siswa mengerjakan soal test.
e. Test yang telah dikerjakan dikembalikan ke panitia penerimaan siswa
baru SMU Negeri 1 Cikampek untuk dinilai.
f. Panitia melakukan pengecekan nilai test siswa baru memenuhi syarat
untuk masuk SMU Negeri 1 Cikampek.
g. Panitia membuat laporan siswa diterima atau tidak diterima di SMU
Negeri 1 Cikampek dan meng-copy-nya.
h. Laporan dari panitia diberikan kepada kepala sekolah untuk
mendapatkan tanda tangannya sebagai tanda laporan telah disetujui
atau divalidasi.
i. Laporan dikembaliakan kepada panitia, untuk diberikan kepada siswa
baru dan disimpan untuk keperluan yang lain.
j. Panitia memberiakan pengumuman hasil test dan siswa baru yang
3. Prosedur Registrasi Ulang
a. Calon siswa baru memberiakan laporan kepada panitia peneriamaan
siswa baru SMU Negeri 1 Cikampek.
b. Proses registrasi dan administrasi dilakukan antara siswa baru dan
panitia penerimaan siswa baru.
c. Pembuatan laporan registrasi berhasil atau gagal.
d. Laporan registrasi gagal akan diberikan dengan laporan siswa baru
diterima yang telah divalidasi untuk melakukan registrasi lagi.
e. Laporan registrai berhasil akan didiberiakan dengan kwitansi kepada
Gambar 3.3 Flow map prosedur Registrasi penerimaan siswa baru
Keterangan :
a. Formulir : berkas yang harus diisi oleh siswa baru berupa data diri siswa baru.
b. SKHU : Surat Keterangan Hasil Ujian.
d. Nilai UAN : Nilai yang didapat dari hasil Ujian Akhir Nasional.
e. Raport : Nilai yang didapat selama siswa tersebut sekolah dari kelas 1 sampai
dengan kelas 3 di SLTP.
f. Rata-rata nilai : rata-rata nilai yang didapat dari perhitungan nilai UAS, Nilai
UAN, dan raport.
g. Buku Besar : buku yang digunakan untuk mencatat rata-rata nilai.
h. No. Test : nomor peserta test.
i. Test pengetahuan umum : soal test pengetahuan umum.
j. Psikotes : soal psikotes.
k. Nilai test : nilai yang didapat dari test penerimaan siswa baru.
l. A1 : Arsip 1, map untuk menyimpan formulir calon siswa baru yang sudah
diisi lengkap.
m. A2 : Arsip 2, penyimpanan syarat (SKHU dan raport) siswa baru.
n. A3: Arsip 3, tempat penyimpanan dokumen nilai rata-rata siswa yang telah
dihitung.
o. A4 : Arsip 4, tempat penyimpanan lapiran calon siswa baru yang memenuhi
passing grade sekolah.
p. A5 : Arsip 5, tempat penyimpanan laporan nilai siswa baru yang memenuhi
passing grade.
q. A6 : Arsip 6, Tempat tempat penyimpanan laporan nilai siswa baru yang
tidak memenuhi passing grade.
r. A7 : Arsip 7, tempat penyimpanan laporan calon siswa baru yang diterima
s. A8 : Arsip 8, tempat penyimpanan laporan calon siswa baru yang tidak
diterima masuk SMU Negeri 1 Cikampek.
t. A9 : Arsip 9, tempat penyimpanan laporan siswa baru diterima di SMU
Negeri 1 Cikampek.
u. A10 : Arsip 10, tempat penyimpanan kwitansi pembayaran untuk pihak
sekolah.
3.1.2.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Setelah dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan, maka secara
garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Fungsional sistem yang berlaku sekarang memiliki resiko kesalahan yang
cukup tinggi atas data yang dihasilkan.
2. Fungsional sistem yang berlaku sekarang cukup memakan waktu yang lama
untuk melakukan proses tersebut.
3. Data-data tersebut masih terpisah dan menumpuk yang menyebabkan
kesulitan dalam pencarian data kembali.
Maka untuk itu sebaiknya proses penerimaan siswa baru SMU Negeri 1
Cikampek menggunakan sebuah aplikasi yang mempermudah kerja panitia
penerimaan siswa baru SMU Negeri 1 Cikampek agar bias bekerja secara
maksimal. Dan dengan menggunakan aplikasi ini diharapkan dapat
meminimalisisr kesalahan-kesalahan dan masalah-masalah lain serta mempercepat
3.1.3 Penyelesaian Masalah Dengan Metode Decision Tree
Berikut ini adalah contoh masalah dan solusi penyelesaiannya. Beberapa
siswa baru ingin masuk SMU Negeri 1 Cikampek, memiliki nilai sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Contoh data nilai histori/training
No.
Reg
Nilai Rata-rata
Raport
Nilai UAS
(Ujian Akhir Sekolah)
Nilai UAN
(Ujian Akhir Nasional)
0001 90,52 45,67 36,89
0002 91,14 46,98 30,76
0003 86,89 48,89 26,09
0004 89,56 43,98 38,89
0005 86,56 39,75 32,76
0006 93,43 37,89 25,09
0007 85,67 33,87 37,67
0008 89,15 29,56 28,64
0009 89,28 30,42 25,98
0011 84,89 47,98 29,76
0012 80,96 45,89 24,09
0013 80,52 42,98 39,01
0014 78,14 40,75 29,76
0015 76,89 39,89 26,09
0016 82,56 32,87 37,01
0017 81,50 30,56 28,76
0018 83,43 33,42 23,09
0019 69,67 47,67 37,58
0020 72,15 48,98 28,09
0021 68,28 46,89 23,09
0022 65,52 41,98 36,67
0023 70,14 35,75 28,66
0024 71,89 38,89 24,09
0025 67,56 33,87 38,08
0027 70,43 29,42 23,76
Target dari tabel diatas adalah keputusan penerimaan siswa baru di SMU
Negeri 1 Cikampek. Keputusan penerimaan siswa baru ini akan menggunakan
metode decision tree.
1. Langkah pertama adalah mengelompokan data nilai dari siswa baru
berdasarkan rata-rata nilai siswa yang akan masuk SMU Negeri 1
Cikampek. Berikut ini adalah range dari setiap atribut :
1. Nilai rata-rata raport :
Tabel 3.2 Pengelompokan data nilai histori/training