Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
SYAMSURI NUR 1050933003075
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Oleh: SYAMSURI NUR
1050933003075
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh:
SYAMSURI NUR 1050933003075
Menyetujui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Bayu Waspodo, MM Qurrotul Aini, MT
NIP. 197408122008011001 NIP. 19730325 200901 2001 Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
Indonesia” yang ditulis oleh Syamsuri Nur, NIM 1050933003075 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 28 Juni 2010 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.
Menyetujui:
Penguji 1 Penguji 2
A'ang Subiyakto, M. Kom NIP. 150 411 252
Bakri La Katjong, Ir, MT, M.Kom NIP. ………
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Bayu Waspodo, MM NIP. 197408122008011001
Qurrotul Aini, MT
NIP. 19730325 200901 2001
Mengetahui: Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 196 801 172 001 121 001
Ketua
Program Studi Sistem Informasi
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Juni 2010
MM dan Qurrotul Aini, MT).
PT. Avis Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyewaan mobil di mana perusahaan ini menyewakan berbagai jenis mobil dari mulai MPV hingga SUV. PT. Avis Indonesia memiliki sistem penyewaan mobil yang berjalan mulai dari customer yang mengisi form untuk menyewa mobil, kemudian form tersebut diserahkan ke kantor untuk dibuat rental history-nya, setelah proses verifikasi selesai, barulah mobil beserta supir akan dikirimkan ke tempat penyewa beserta tanda terima berupa rental history. Dilihat dari sebelumnya sistem yang berjalan pada perusahaan PT. Avis Indonesia dalam menyajikan informasi proses rental yang berjalan pada perusahaan masih manual yaitu dengan menggunakan pembukuan/ paper, telepon, fax dan juga transportasi dalam penyerahan data penyewa yang membuat pemberian informasi cukup lama dan data mudah tercecer hingga hilang. Dilihat dari proses bisnis perusahaan di mana terdapat sistem penyewaan yang memungkinkan peneliti menerapkan suatu sistem yang berkonsep Online Car Rental System dengan aplikasi berbasis web agar rental history di perusahaan akan ter-manage dengan benar dan terakses melalui media internet dan dalam membangun sistem ini peneliti menggunakan 5 tahap dalam metode siklus hidup pengembangan sistem (SDLC) yaitu perencanaan, analisis, perancangan, implementasi dan penggunaan. Sistem Online Car Rental System berbasis Web. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP 5.0 dan database menggunakan MYSQL versi 5.1.30. Berdasarkan analisis pengembangan sistem yang peneliti lakukan, maka aplikasi ini dapat meningkatkan efisiensi waktu rata-rata mengurangi hingga dua hari untuk pengiriman mobil ke tangan customer, terdapat penghematan biaya kertas hingga Rp. 750.000 dalam pembuatan rental history dan memudahkan dalam manajemen data informasi penyewaan yang ada di PT. AVIS Indonesia.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Analisis dan Perancangan Sistem, Online Car Rental System, SDLC, DFD, Flow Chart, STD, PHP, dan MYSQL.
”
Perancangan Sistem Informasi Manajemen Penyewaan Mobil Pada Avis Indonesia” dapat terselesaikan dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai jenjang Strata I (S1) Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Peneliti tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak A’ang Subiyakto, M.Kom., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI., selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Bayu Waspodo, MM, selaku dosen pembimbing I dan Ibu Qurrotul Aini, MT, selaku dosen pembimbing II, yang telah meluangkan waktu dan telah memberikan pengarahan yang baik kepada peneliti dalam penyusunan skirpsi ini.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh dosen, staf dan mahasiswa Universitas Islam Negeri yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada peneliti untuk dapat menyelesaikan studi pada Strata I (S1) Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Widya Ajeng Pratiwi, selaku istri yang selalu memberikan dukungan dan semangat serta cinta kasihnya kepada peneliti.
8. Wibisono, selaku sahabat dan juga mentor dalam pembuatan program ini yang membantu penulis dari awal pengenalan program hingga sekarang.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia akademis dan khususnya pada peneliti sendiri.
Jakarta, Juni 2010
HALAMAN JUDUL DALAM ii
HALAMAN PERSETUJUAN HARD COVER iii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN iv
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR TABEL xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
DAFTAR ISTILAH xvii
DAFTAR SIMBOL xxi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Tujuan 3
1.5 Manfaat 4
2.1.1 Pengertian Sistem 9
2.1.2 Karakteristik Sistem 11
2.1.3 Klasifikasi Sistem 12
2.2 Konsep Dasar Informasi 14
2.2.1 Data dan Informasi 14
2.2.2 Siklus Informasi 16
2.2.3 Kualitas Informasi 16
2.2.4 Nilai Informasi 17
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 18
2.4 Sistem Informasi Manajemen 19
2.5 Konsep Sistem Manajemen Penyewaan Mobil Online 21 2.5.1 Pengertian Penyewaan Mobil 21
2.5.2 Manfaat Penyewaan Mobil 22
2.6 Konsep Dasar Siklus Hidup Pengembangan Sistem 22
2.7 Konsep Basis Data dan DBMS 24
2.7.1 Basis Data (Database) 24
2.7.2 DBMS (Database Management System) 27 2.8 Tools dan Pengembangan Sistem 29
2.8.1 Flowchart 29
2.8.3 Kamus Data 38
2.8.4 ERD 38
2.8.5 Normalisasi 40
2.9 Konsep Dasar Internet 43
2.9.1 Pengertian Internet 43
2.9.2 Sejarah Internet 43
2.10 Komponen-Komponen dalam Perancangan Website 46
2.10.1 PHP 46
2.10.2 MySQL 47
2.10.3 Adobe Photoshop 50
2.10.4 Macromedia Dreamweaver 52
2.10.5 XAMPP 56
2.11 Penelitian Sejenis 57
BAB III METODE PENELITIAN 63
3.1 Metode Pengumpulan Data 63
3.1.1 Studi Pustaka 63
3.1.2 Studi Lapangan 64
3.1.3 Studi Literatur 65
3.2.4 Implementasi Sistem 70 3.2.5 Pengujian dan Penggunaan Sistem 71
3.3 Kerangka Berpikir 71
BAB IV PEMBAHASAN 73
4.1 Perencanaan Sistem 77
4.2 Analisis Sistem 79
4.2.1 Latar Belakang Perusahaan 84
4.2.2 Proses Kinerja Perusahaan 84
4.2.3 Analisis Proses Bisnis 88
4.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Proses Bisnis yang
Berjalan 91
4.2.5 Usulan Pemecahan Masalah 91
4.2.6 Analisis Sistem yang akan Dibangun 92
4.3 Perancangan Sistem 93
4.3.1 Perancangan Proses 93
4.3.2 Flowchart Sistem Aplikasi Online Car
Rental System 94
4.4.1 Spesifikasi Komputer 119 4.5 Pengujian dan Penggunaan Sistem 121
BAB V PENUTUP 122
5.1 Simpulan 122
5.2 Saran 123
DAFTAR PUSTAKA 126
Gambar 2.2 : Pilar Kualitas Informasi 17 Gambar 2.3 : Tujuh Tahap Siklus Hidup Pengembangan Sistem 23
Gambar 2.4 : Diagram Konteks 34
Gambar 2.5 : Diagram 0 (Zero) 35
Gambar 2.6 :Diagram Rinci 37
Gambar 2.7 :Adobe Photoshop 51
Gambar 2.8 :Macromedia Dreamweaver 54
Gambar 3.1 : Metode Penelitian Aplikasi Penyewaan Mobil Online 72
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi 74
Gambar 4.2 : Alur Proses Penyewaan Kendaraan 85 Gambar 4.3 : Alur Proses Distribusi Rental History 86 Gambar 4.4 : Alur Proses Manual Pengadaan Mobil dan
Penyewaan Mobil 87
Gambar 4.5 : Alur Proses Manual Mobil Masuk 88
Gambar 4.6 : Flow Chart Pada Costumer 94
Gambar 4.7 : Flowchart pada Owner 97
Gambar 4.8 : DFD Level 0 (Zero) 98
Gambar 4.9 : DFD Level 1 99
Gambar 4.10 :DFD Level 1.0 100
Gambar 4.15 :DFD Level 6.0 102
Gambar 4.16 :DFD Level 7.0 103
Gambar 4.17 :DFD Level 8.0 103
Gambar 4.18 : DFD Level 9.0 104
Gambar 4.19 : Entitas yang akan digunakan 104
Gambar 4.20 : Primary Key Tiap Entitas 105
Gambar 4.21 : Relasi Tiap Entitas 105
Gambar 4.22 : Hubungan Kardinalitas pada Relasi antar Entitas 106 Gambar 4.23 : Entitas dengan Atributnya 107
Gambar 4.24 : Bentuk Tidak Normal (UNF) 108
Gambar 4.25 : Bentuk Normal Pertama 109
Gambar 4.26 : Bentuk Normal Kedua 110
Gambar 4.27 : Bentuk Normal Ketiga 111
Gambar 4.28 : Struktur Menu Utama Aplikasi 116
Gambar 4.29 : STD Form “Login” 117
Gambar 4.30 : Rancangan Antarmuka Web Utama 118 Gambar 4.31 : Konfigurasi Jaringan Aplikasi Online Car
Tabel 2.2 Simbol-Simbol DFD 32 Tabel 2.3 Perbandingan Penelitan Sejenis 61 Tabel 4.1 Tabel Analisis Perbandingan Sistem 80 Tabel 4.2 Tabel Analisis Perbandingan Efisiensi Waktu 82 Tabel 4.3 Tabel Analisis Perbandingan Efisiensi Biaya 83
Tabel 4.4 Struktur Tabel Customer 112
Tabel 4.5 Struktur Tabel tbl_user 113
Tabel 4.6 Struktur Tabel Driver 113
Tabel 4.7 Struktur Tabel Card 113
Tabel 4.8 Struktur Tabel Car 114
Tabel 4.9 Struktur Tabel b_card 114
Tabel 4.10 Struktur Tabel Rental 114
Tabel 4.11 Hasil Kesimpulan Pengujian Aplikasi Online Car
Lampiran 2 : SURAT PERUSAHAAN L2
Lampiran 3 : HASIL WAWANCARA L3
Lampiran 4 : HASIL TESTING L4
Lampiran 5 : SOURCE CODE PROGRAM L5
informasi/ rangkaian yang bisa dipergunakan sewaktu-waktu apabila sistem menemui kesalahan.
Anomali Ketidaknormalan; Penyimpangan dari normal.
Kongkruen Sama dan sejenis
Domain Name System Merupakan layanan di Internet untuk jaringan yang menggunakan TCP/IP. Layanan ini digunakan untuk mengidentifikasi sebuah komputer dengan nama bukan dengan menggunakan alamat IP (IP address). Singkatnya DNS melakukan konversi dari nama ke angka. DNS dilakukan secara desentralisasi, dimana setiap daerah atau tingkat organisasi memiliki domain sendiri. Masing-masing memberikan servis DNS untuk domain yang dikelola. Suatu sistem database yang mengizinkan aplikasi TCP/IP menterjemahkan nama host ke dalam satu IP address. DNS (Domain Name Service) merupakan servis di internet untuk network yang menggunakan TCP/IP. Servis ini digunakan untuk mengidentifikasi sebuah komputer dengan nama bukan dengan menggunakan nomor (alamat Internet). Komputer di Internet diidentifikasikan dengan angka, yaitu nomor IP. Misalnya, sebuah komputer memiliki nomor IP {192.168.1.1}. Komputer lebih mudah bekerja dengan angka, sedangkan manusia lebih mudah mengingat nama. Singkatnya DNS melakukan konversi dari nama ke angka. Virtual Shopping Proses yang dilakukan konsumen untuk
membeli produk, barang atau jasa melalui internet
dahulu secara permanen menjadi berkas biner tereksekusi (yaitu nol dan satu) sebelum dijalankan.
Open Source Sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu/ lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet.
HyperText Teks yang ditampilkan pada komputer atau perangkat elektronik lainnya dengan referensi (hyperlink) ke teks yang lain pembaca dapat segera mengakses, biasanya dengan menekan tombol mouse. Browser Sebuah perangkat lunak untuk mengambil,
menampilkan, dari sumber-sumber informasi melintasi di dunia World Wide Web (internet).
Shareware Salah satu metode pemasaran perangkat lunak komersial dimana perangkat lunak didistribusikan secara gratis. Kebanyakan perangkat lunak shareware didistribusikan melalui internet dan dapat diunduh secara gratis atau melalui majalah-majalah komputer. Istilah lainnya untuk shareware adalah trialware, demoware yang pada intinya "coba dulu sebelum membeli". Fitur-fitur perangkat lunak shareware belum tentu mencerminkan keseluruhan fitur yang didapat ketika pengguna sudah membeli perangkat lunak tersebut, tetapi beberapa shareware membuka semua fitur tanpa terkecuali.
atau proses yang meminta pelayanan dari komponen atau proses lainnya. Adanya client ini, memudahkan koneksi ke
komputer server, dan mengatur serta menjaga hubungan dari sumber daya lainnya. Dalam lingkungan Client/ Server,
workstation biasanya adalah merupakan
komputer client. Kalau dalam objek COM, adalah merupakan program yang
mengakses atau menggunakan suatu
layanan yang disediakan oleh komponen lainnya.
Protokol Sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
Sintaks Susunan tata bahasa dalam bahas pemrograman.
Transmission Control Protocol
Disingkat dengan TCP. Merupakan salah satu lapisan (layer) protokol dari TCP/IP suite, yang menandai bahwa data sudah dikirimkan ke application layer yang lebih tinggi tanpa adanya kesalahan, kehilangan data, atau adanya duplikasi.
IP (Internet Protocol) Internet Protocol (IP) merupakan fondasi (building block) dari internet.
Paket IP berisi data-data untuk TCP/IP protocol suite. Setiap paket memiliki 32-bit alamat sumber (source address) dan tujuan (destination address), beberapa bit untuk {option}, sebuah {header checksum}, dan {payload of data}. Umumnya paket IP memiliki ukuran beberapa ratus bytes.
FLOWCHART
Simbol Garis Alir
Untuk menunjukkan arus dari proses Simbol Hubungan Komunikasi
Untuk menunjukkan proses transmisi data melalui channel komunikasi
Simbol Penghubung
Untuk menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain
Simbol Kegiatan Manual
Untuk menunjukkan pekerjaan manual
Simbol Keputusan
Untuk suatu penyeleksian kondisi di dalam program
Simbol Persiapan
Untuk memberi nilai awal suatu besaran
Simbol Titik Terminal
Simbol Keyboard
Untuk menunjukkan input yang menggunakan on-line keyboard
Simbol Input/Output
Untuk mewakili data input/ouput
Simbol Kartu Plong
Untuk menunjukkan input/output yang menggunakan kartu plong (punched card)
Simbol Disk Storage
Untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk
Simbol Dokumen
Untuk menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer
Simbol Display
SIMBOL DFD KETERANGAN Kesatuan Luar (External Entity)
Merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem
Arus Data (Data Flow)
Menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Arus data ini mengalir diantara proses (process), sismpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity)
atau
Proses (Process)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses
identifikasi
SIMBOL ERD KETERANGAN Entitas (Entity)
Objek atau kejadian apa pun mengenai seseorang yang memilih untuk mengumpulkan data adalah sebuah entitas, dapat berupa orang, tempat, atau sesuatu.
Hubungan (Relationship)
Hubungan diasosiasikan antara entitas (kadang – kadang mengacu untuk hubungan data).
Atribut (Attribute)
73 1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi komputer dan internet saat ini bukan lagi suatu hal yang mahal. Melainkan telah menjadi suatu kebutuhan dasar untuk pengolahan dan pertukaran informasi (information exchange) baik lokal maupun dalam skala global. Penggunaannya pun tak terbatas pada satu tujuan melainkan untuk berbagai tujuan dan keperluan.
Demikian halnya dengan web atau website yang merupakan suatu layanan yang menggunakan konsep hyperlink yang bertujuan untuk memudahkan pengguna internet dalam mencari informasi baik komersil maupun non-komersil.
Perkembangan web pun semakin pesat seiring dengan semakin banyak dan semakin seringnya web digunakan sebagai alat bantu dalam menyelesaikan semua permasalahan yang ada. Hingga web tidak hanya berperan sebagai alat penyampaian informasi saja namun bisa menjadi aplikasi untuk pendukung sebuah sistem.
dijumpai, maka sudah saatnya untuk melirik sistem penyewaan online dan memulai proses konversi penyewaan konvensional menjadi penyewaan berbasis digital.
Avis Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang penyewaan mobil memerlukan sebuah aplikasi sistem penyewaan yang mampu mengintegrasikan penyewaan konvensional menuju arah konsep penyewaan online. Konsep itu dituangkan pada beberapa aplikasi web portal yang salah satunya adalah penyedian portal web rental online. Oleh sebab itu peneliti ingin mengangkat “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Penyewaan Mobil Pada Avis Indonesia” sebagai judul penelitian skripsi ini.
Sistem penyewaan ini diharapkan mampu mendongkrak pemesanan mobil oleh para konsumen di mana saja dan kapan saja, sehingga mampu menambah pendapatan perusahaan. Karena bertambahnya jumlah penyewaan bukan hanya penyewaan secara konvensional saja, melainkan secara online yang didukung kemampuan akses secara non-stop.
1.2 Rumusan Masalah
Saat ini sistem penyewaan mobil di Avis Indonesia dinilai kurang efektif dan kurang efisien, sehingga menimbulkan beberapa masalah. Permasalahan-permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:
2. Membutuhkan biaya tambahan dalam pengadaan kertas untuk proses penyewaan kendaraan, sehingga dinilai kurang efisien.
3. Kesulitan dalam mencari berkas atau data penyewaan kendaraan yang sudah berlalu dan kemungkinan surat atau berkas tersebut rusak atau hilang .
1.3 Batasan Masalah
Dari penjelasan latar belakang di atas, maka ada beberapa hal yang akan peneliti bahas dalam skripsi ini, yaitu:
1. Penelitian difokuskan pada sistem penyewaan mobil yang akan dijalankan pada perusahaan Avis Indonesia.
2. Penelitian difokuskan pada analisis, pengembangan dan mencakup implementasi sistem penyewaan mobil secara online.
3. Sistem yang dibangun akan berupa Online Car Rental System, yang mencakup tingkatan administrator, owner, dan guest.
4. Perancangan desain Online Car Rental System yang menarik dan mudah dimengerti.
5. Penelitian difokuskan pada bisnis area, pembayaran, pengembalian, dan pencetakan report.
1.4 Tujuan
pada saat proses penyewaan kendaraan dapat terpecahkan, serta diharapkan dapat menghasilkan manfaat baru untuk membatu proses kegiatan perusahaan Avis Indonesia. Juga menambah service yang diberikan oleh perusahaan agar menjadi lebih baik.
1.5 Manfaat
Beberapa manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti
a. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah.
b. Peneliti mencoba menerapkan ilmu yang peneliti peroleh selama ini untuk menganalisis dan mengembangkan sistem penyewaan mobil di Avis Indonesia.
c. Menyelesaikan salah satu syarat kelulusan Strata Satu (S1), Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bagi Avis Indonesia
a. Memudahkan customer dalam melakukan penyewaan mobil, tanpa harus membuang banyak waktu karena proses penyewaan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
a. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran yang diperoleh di bangku kuliah.
b. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menganalisis dan menerapkan ilmunya serta sebagai bahan evaluasi penetapan kurikulum universitas selanjutnya.
c. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.
1.6 Metode Penelitian
Metode yang dilakukan dalam penelitian skripsi ini meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem (Jogiyanto, 2005: 59):
1. Metode pengumpulan data meliputi:
a. Observasi: Peneliti melakukan
pengamatan terhadap sistem yang berjalan pada Avis Indonesia.
b. Wawancara: Melakukan tanya jawab,
meminta keterangan atau pendapat mengenai Online Car Rental System yang ingin dibuat kepada Stakeholder dan customer di Avis Indonesia.
pengembangan sistem, dan pemrograman berbasis web.
d. Studi Literatur: Melakukan
perbandingan penelitian sejenis, yang berhubungan dengan sistem penyewaan mobil berbasiskan teknologi informasi.
2. Metode pengembangan sistem
Metode ini merupakan metode atau langkah yang peneliti gunakan dalam proses analisis untuk pengembangan Online Car Rental System yang diaplikasikan pada Online Car Rental System di Avis Indonesia. Untuk metode pengembangan sistemnya peneliti lebih merujuk kepada penggunaan teori pengembangan sistem SDLC (System Development Life Cycle) dan alur DFD (Data Flow Diagram) sebagai alat bantu analisis pengembangan sistem tersebut. Tujuh tahapan dalam Sytem Development Life Cycle: ( Kendall & Kendall, 2006: 11)
a. Perencanaan Sistem.
Ditahapan pertama dari siklus hidup pengembangan sistem ini, penganalisis mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan-tujuan yang hendak dicapai.
Tahap berikutnya ialah menganalisis kebutuhan-kebutuhan sistem. Sekali lagi, perangkat dan teknik-teknik tertentu akan membantu penganalisis menentukan kebutuhan.
c. Perancangan Sistem.
Dalam tahap desain dari siklus hidup pengembangan sistem, penganalisis sistem menggunakan informasi-informasi yang terkumpul sebelumnya untuk mencapai desain sistem informasi yang logik.
d. Implementasi sistem
Di tahap terakhir dari pengembangan sistem, penganalisis membantu untuk mengimplementasikan sistem informasi. Tahap ini melibatkan pelatihan bagi pemakai untuk mengendalikan sistem.
e. Pengujian dan penggunaan sistem.
Sebelum sistem informasi dapat digunakan, maka harus dilakukan pengujian terlebih dahulu. Akan bisa menghemat biaya bila dapat menangkap adanya masalah sebelum sistem tersebut ditetapkan.
1.7 Sistematika Penelitian
Secara sistematis, pembahasan dalam penelitian skripsi ini akan dikelompokkan ke dalam 5 (lima) bab yang berisi antara lain sebagai berikut:
Bab ini berisi latar belakang penelitian, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian. Bab II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini berisi landasan teori yang berkaitan dengan konsep, analisa, dan pengembangan sistem beserta komponen-komponen yang berkaitan dengan Online Car Rental System.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini berisi mengenai serangkaian langkah atau cara yang peneliti tempuh dalam mencari data dan informasi serta langkah-langkah yang peneliti tempuh dalam pengembangan sistem selama melaksanakan penelitian di Avis Indonesia.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian yang berisi analisis proses Online Car Rental System dan solusi yang dapat ditawarkan pada proses Online Car Rental System dengan menampilkan detail sketsa desain dan gambaran umum Online Car Rental System yang diusulkan.
BAB V PENUTUP
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan hal-hal yang terkait tentang penelitian ini, yaitu teori-teori yang mendukung pembahasan serta menjadi dasar acuan atau landasan dalam melakukan penelitian. Adapun teori yang dibahas akan dijelaskan sebagai berikut:
2.1 Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Jogiyanto, 2001: 1)
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Irwanto (2006: 2), sistem adalah sekumpulan komponen yang mengimplementasikan model dan fungsionalitas yang dibutuhkan. Dimana komponen tersebut saling berinteraksi di dalam sistem guna mentrasformasi input yang diberikan kepada sistem tersebut menjadi output yang berguna dan bernilai bagi actor-nya (Irwanto, 2006: 2).
Dari definisi sistem tersebut dapat dirincikan dari beberapa bagian komponen yang mendukung aliran atau siklus dari sistem tersebut seperti pada Gambar 2.1 di mana sistem memiliki suatu masukan data atau input lalu di transformasikan dan diolah sehingga menghasilkan suatu keluaran informasi atau output yang semua ini perlu adanya suatu control untuk medukung keluaran yang dihasilkan menjadi baik (Margianti, 1996: 14).
Gambar 2.1 Komponen dari Suatu Sistem (Sumber: Margianti, 1996: 14)
Input Transform
Control
2.1.2 Karakteristik Sistem (Jogiyanto, 2001: 3).
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan (Jogiyanto, 2001: 3).
1. Komponen-komponen Sistem (Components)
Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luar. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung sistem (Interface)
5. Masukan sistem (Input)
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang berupa masukkan perawatan (maintenance input) dan sinyal masukan (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran sistem (Output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi pengeluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolahan sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi pengeluaran.
8. Sasaran sistem (Objectives) atau tujuan sistem (Goal)
Suatu sistem harus mempunyai sasaran sangat sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan atau ada yang menyebut dengan man-machine system, karena menyangkut penggunaaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tertentu (probalistic system).
sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataaannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Misalnya reaksi kimia dalam
tabung yang terisolasi.Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar dan subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikan rupa, sehingga secara relatif tertup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis
dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja. Misalnya sistem perusahaan dagang.
Data merupakan suatu catatan atas kumpulan suatu fakta. Dalam penggunaan sehari-hari, data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya dan data kemudian dapat diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain. (Rasyad, 2002: 48)
Adapun data didefinisikan menurut Rasyad (2002: 48) sebagai berikut: “Data adalah bahan tentang sesuatu yang akan dijadikan argumentasi untuk
menjelaskan masalah yang diteliti (fakta) untuk diperoleh suatu kesimpulan atau untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang sesuatu”.
Dalam proses bisnis suatu organisasi diperlukan informasi yang akurat, handal dan terpecaya. Oleh karena itu, organisasi membutuhkan informasi guna mengambil keputusan dan dalam suatu pencapaian komunikasi yang baik dibutuhkan informasi yang baik dimana informasi sangat penting dalam berinteraksi, berikut definisi informasi menurut Witarto (2004: 9): “Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberikan kejutan atau surprise pada yang menerimanya. Intensitas dan lamanya kejutan dari informasi, disebut nilai informasi. “informasi” yang tidak
Menurut Turban, et al (2003: 15), “Informasi adalah sebuah kumpulan dari fakta–fakta yang disusun didalam beberapa cara, jadi kumpulan fakta tersebut bisa berarti bagi penerimanya”.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah sehingga dapat berguna bagi end user. Dari suatu sistem dan informasi dapat berjalan lebih baik jika suatu sistem dan informasi dapat disatukan mejadi kesatuan sistem informasi sebagaimana dijelaskan sub bab berikut.
2.2.2 Siklus Informasi
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles). (Jogiyanto, 2005: 9)
2.2.3 Kualitas Informasi
dari informasi dengan bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar. (Jogiyanto, 2005: 10)
Gambar 2.2 Pilar Kualitas Informasi (Sumber: Jogiyanto, 2005: 4)
Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal:
1. Akurat yaitu informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan. 2. Tepat waktu yaitu informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat
karena informasi yang usang tidak mempunyai nilai lagi. Kualitas Informasi
A
k
ur
at
T
epa
t W
akt
u
R
el
eva
3. Relevan yaitu informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Untuk mendapatkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan maka dibutuhkan suatu bentuk proses pengolahan data menjadi informasi yang diharapkan.
2.2.4 Nilai Informasi
Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. (Jogiyanto, 2005: 11).
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan suatu kesatuan dan metode dalam mencapai suatu tujuan yang sering digunakan dalam menyampaikan informasi di suatu perusahaan. Seorang ahli memberikan definisi dari Sistem Informasi yaitu pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung subuah organisasi. (Whitten et al, 2005: 10).
Sistem Informasi didefinisikan menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku Witarto adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Witarto, 2004: 14).
Menurut Turban, et al, sistem informasi adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan informasi untuk sebuah tujuan tertentu (Turban, 2003: 15).
Dari pemahaman di atas berdasarkan definisi sistem informasi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu kumpulan komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam melakukan pengolahan, menyimpan dan menganalisa untuk mencapai suatu tujuan yang dapat diterima end user atau pengguna. Sistem informasi dapat diterapkan di berbagai perusahaan untuk mendukung proses kerja perusahaan.
2.4 Sistem Informasi Manajemen
informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. Secara teori, komputer tidak harus digunakan di dalam SIM, tetapi kenyataannya tidaklah mungkin SIM yang komplek dapat berfungsi tanpa melibatkan elemen komputer. Lebih lanjut, bahwa SIM selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer (computer-based information processing). SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari besar kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut :
1. Sistem informasi akuntansi (accounting information system),menyediakan informasi dari transaksi keuangan.
2. Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
3. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information system).
4. Sistem informasi personalia (personnel information systems) 5. Sistem informasi distribusi (distribution information systems) 6. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems) 7. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems)
9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems)
10.Sistem informasi teknik (engineering information systems).
Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level management), managemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top level management). Top level management dengan executive management dapat terdiri dari direktur utama (president), direktur (vice-president) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi. Sedang middle level management dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang. Lower level management disebut degan operating management dapat meliputi mandor dan pengawas. Top level management disebut juga dengan strategic level, middle level management dengan tactical level dan lower management dengan tehcnical level.
2.5 Konsep Sistem Manajemen Penyewaan Mobil Online 2.5.1 Pengertian Penyewaan Mobil
Penyewaanadalah sebuah persetujuan di mana sebuah pembayaran dilakukan
atas penggunaan suatubarangataupropertisecara sementara oleh orang lain. Barang
bermacam-macam. (http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php, 14 Maret 2010, Pkl 06.00)
Penyewaan mobiladalah sebuah persetujuan penggunaan mobil dimana
sebelumnya dilakukan pembayaran atas penggunaan mobil tersebut secara sementara oleh orang lain dalam jangka waktu tertentu.
Sebuah penyewaan mobil atau agen penyewaan mobil adalah perusahaan yang menyewakan mobil untuk jangka waktu yang singkat (umumnya berkisar dari beberapa jam sampai beberapa minggu) dengan biaya tertentu. Bentuk dari penyewaan mobil terorganisir dengan banyak cabang lokal (yang memungkinkan pengguna untuk mengembalikan kendaraan ke lokasi yang berbeda), dan terutama yang terletak dekat bandara atau pusat kota dan sering dilengkapi dengan sebuah website yang memungkinkan pemesanan online.
2.5.2 Manfaat Penyewaan Mobil
Menurut jurnal Avis bulan Januari 2010, manfaat penyewaan mobil adalah sebagai berikut:
1. Penyewa tidak harus pusing dengan urusan STNK, asuransi, service kendaraan.
2.6 Konsep Dasar Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC)
Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Bila operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul kembali permasalahan-permasalahan yang kritis serta tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke tahap yang pertama, yaitu tahap perencanaan sistem. Daur atau siklus hidup dari pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah- langkah di dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya. (Jogiyanto, 2005: 51)
1. Mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan.
2. Menentukan Syarat-syarat
3. Menganalisis
kebutuhan-kebutuhan sistem
4. Merancang sistem yang
Gambar 2.3 Tujuh Tahap Siklus Hidup Pengembangan Sistem (Sumber: Kendall-Kendall, 2007: 11)
f. Identifikasi masalah, peluang dan tujuan.
Tahapan pertama dari siklus hidup pengembangan sistem ini, penganalisis mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan-tujuan yang hendak dicapai. g. Menentukan syarat-syarat informasi.
Dalam tahapan berikutnya, penganalisis memasukkan apa saja yang menentukan syarat-syarat informasi untuk para pemakai yang terlibat. h. Menganalisis kebutuhan sistem
Tahap berikutnya ialah menganalisis kebutuhan-kebutuhan sistem. Sekali lagi, perangkat dan teknik-teknik tetentu akan membantu penganalisis menentukan kebutuhan.
i. Merancang sistem yang direkomendasikan
Dalam tahap desain dari siklus hidup pengembangan sistem, penganalisa sistem menggunakan informasi-informasi yang terkumpul sebelumnya untuk mencapai desain sistem informasi yang logik.
j. Mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak
5. Mengembangkan dan
mendokumentasika n perangkat lunak 6. Pengujian sistem
Dalam tahap kelima dari siklus hidup pengembangan sistem, penganalisis bekerja sama dengan pemrogram untuk mengembangkan suatu perangkat lunak awal yang diperlukan.
k. Pengujian sistem
Sebelum sistem informasi dapat digunakan, maka harus dilakukan pengujian terlebih dahulu. Akan bisa menghemat biaya bila dapat menangkap adanya masalah sebelum sistem tersebut ditetapkan.
l. Mengimplemtasikan dan mengevaluasi sistem
Di tahap terakhir dari pengembangan sistem, penganalisis membantu untuk mengimplementasikan sistem informasi. Tahap ini melibatkan pelatihan bagi pemakai untuk mengendalikan sistem.
2.7 Konsep Basis Data dan DBMS 2.7.1 Basis Data (Database)
Basis data terdiri atas dua kata yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai tempat untuk gudang atau penyimpanan, sedangkan data adalah fakta dunia nyata yang mewakili objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa konsep, dan keadaan, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya (Fathansyah, 2000: 2).
prakteknya, untuk kemudahan dalam mengakses data, data disusun dalam suatu struktur logis yang menjelaskan bahwa:
1. Kumpulan tabel menyusun basis data, 2. Tabel tersusun atas sejumlah record,
3. Sebuah record mengandung sejumlah field, dan 4. Sebuah field disimpan dalam bentuk kumpulan bit. Pengertian masing-masing istilah diatas adalah seperti berikut:
1. Field (medan) menyatakan data terkecil yang memiliki makna. Istilah lain untuk field yaitu elemen data, kolom item, dan atribut. Contoh field yaitu nama seseorang, jumlah barang yang dibeli, dan tanggal lahir seseorang. 2. Record (rekaman) menyatakan kumpulan dari sejumlah elemen data yang
saling terkait. Sebagai contoh, nama, alamat, tanggal lahir, dan jenis kelamin dari seseorang menyusun sebuah record. Istilah lain yang juga menyatakan record yaitu tupel dan baris.
3. Tabel menghimpun sejumlah record. Sebagai contoh, data pribadi dari semua pegawai disimpan dalam sebuah tabel.
Dari pemaparan Fathansyah, basis data dapat diartikan sebagai berikut: 1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang
diorganisir sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan atau redudansi yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan file, tabel, arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.
Basis data adalah kumpulan data (elementer) yang secara logic berkaitan dalam merepresentasikan fenomena atau fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada sistem tertentu. (Hariyanto, 2008: 195). Fungsi sistem manajemen basis data saat ini yang paling penting adalah menyediakan basis untuk sistem informasi manajemen.
Tujuan sistem manajemen basis data antara lain: 1. Menghindari redudansi dan inkonsistensi data 2. Menghindari kesulitan pengaksesan data 3. Menghindari isolasi data
4. Menghindari terjadinya anomali pengaksesan kongruen 5. Menghindari masalah-masalah keamanan
Adapun menurut Begg, et al (2002: 16), database dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari data yang berhubungan dan merupakan deskripsi dari data-data tersebut yang didesain untuk menemukan informasi yang dibutuhkan suatu perusahaan
Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa basis data atau database merupakan sekumpulan data yang terintegrasi dan saling berhubungan yang tersimpan secara terstruktur rapih dalam suatu media penyimpanan elektronik yang di mana data tersebut dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat, mudah dan dapat diperoses untuk memenuhi kebutuhan.
2.7.2 Database Management System (DBMS)
Menurut Begg, et al (2002: 16), Database Management System (DBMS) adalah software yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, mengatur serta mengontrol akses ke database. DBMS menyediakan beberapa fasilitas sebagai berikut:
1. Data Definition Language (DDL) : memperbolehkan user untuk membuat sepesifikasi tipe data, mendefinisikan database, struktur data dan constraint data untuk disimpan dalam database.
2. Data Manipulation Language (DML) : memperbolehkan user untuk memasukkan, memperbaharui, menghapus, dan mengirim atau mengambil data dari database.
1. Hardware
Dibutuhkan untuk menjalankan DBMS dan juga aplikasi-aplikasinya, hardware mencakup dari minicomputer, network computer, personal computer dan juga mainframe.
2. Software
Meliputi software aplikasi, software DBMS, Operating System dan juga software network jika dalam penggunaannya menggunakan network.
3. Data
Merupakan komponen yang terpenting dan juga merupakan komponen penghubung antara komponen mesin (hardware dan software) dan komponen human (procedures dan people).
4. Prosedur (Procedures)
Prosedur adalah instruksi-instruksi dan aturan-aturan yang mengatur desain dan penggunaan database.
5. People
Merupakan komponen yang juga terlibat di dalam sistem. Komponen ini meliputi data dan database administrator, database designers, application developers dan end-user.
2.8.1 Flowchart
Menurut Suyanto (2004: 18), bahwa aplikasi flowchart menggambarkan tahapan proses suatu sistem. Program flowchart menggambarkan urutan-urutan instruksi dari suatu program komputer. Adapun penjelasan dalam buku Jogiyanto (2001: 795) bahwa bagan alir adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Simbol-simbol yang digunakan dalam diagram alir dapat dilihat pada Tabel 2.1. Ada lima macam bagan alir, di antaranya:
1. Bagan Alir Sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.
2. Bagan Alir Dokumen (document flowchart) disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
3. Bagan Alir Skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang menggambarkan prosedur di dalam sistem dengan menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem dan gambar-gambar komputer serta peralatan lainnya yang digunakan oleh sistem.
5. Bagan Alir Proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.
Simbol-simbol yang umum digunakan, ditunjukkan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Simbol-simbol Flowchart
Simbol Garis Alir
Untuk menunjukkan arus dari proses Simbol Hubungan Komunikasi
Untuk menunjukkan proses transmisi data melalui channel komunikasi
Simbol Penghubung
Untuk menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain
Simbol Kegiatan Manual
Untuk menunjukkan pekerjaan manual
Simbol Keputusan
Untuk suatu penyeleksian kondisi di dalam program
Simbol Persiapan
Untuk memberi nilai awal suatu besaran
Untuk menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses
Simbol Proses
Untuk menunjukkan kegiatan proses dari operasi program computer
Simbol Keyboard
Untuk menunjukkan input yang menggunakan on-line keyboard
Simbol Input/ Output
Untuk mewakili data input output Simbol Kartu Plong
Untuk menunjukkan input/output yang menggunakan kartu plong (punched card) Simbol Disk Storage
Untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk
Simbol Dokumen
Untuk menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer
Simbol Display
Sumber: Jogiyanto, 2005: 796-803 2.8.2 DFD
Menurut Suyanto (2004: 15), Data Flow Diagram atau diagram aliran data adalah alat yang menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem tersebut. Adapun definisi menurut Kristanto (2004: 66), bahwa diagram alir data adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, di mana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut simbol-simbol yang digunkan dalam Data Flow Diagram dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Simbol-Simbol DFD Kesatuan Luar (External Entity)
Merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem
Arus Data (Data Flow)
Menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Arus data ini mengalir diantara proses (process),
sismpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity)
Proses (Process)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses
Simpanan Data (Data Store) Merupakan simpanan dari data Sumber: Jogiyanto, 2005: 701-707
2.8.2.1Diagram Konteks
Dengan pendekatan atas bawah untuk membuat diagram pengalihan data, diagram berganti dari umum ke khusus. Meskipun diagram pertama membantu penganalisis sistem memahami pengalihan data, sifat umumnya membatasi kegunaannya. Diagram konteks awal harus berupa suatu pandangan, yang mencakup masukan-masukan dasar sistem umum dan keluaran. Diagram ini akan menjadi diagram yang umum, benar-benar mengamati pengalihan data di dalam sistem dan melebarkan koseptualisasi sistem yang memungkinkan.
Diagram konteks adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat satu proses, menujukkan sistem secara keseluruhan. Proses
identifikasi
nama proses
tersebut diberi nomor nol, semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran data-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan, begitu entitas-entitas eksternal serta alilran data-aliran data menuju dan dari sistem diketahui penganalisis dari wawancara dengan pengguna dan sebagai hasil analisis dokumen (Kendall & Kendall, 2007: 267).
Gambar 2.4 Diagram Konteks (Sumber: Kendall & Kendall, 2007: 269) 2.8.2.2Diagram Zero
Diagram zero atau diagram 0 adalah pengembangan diagram konteks dan bisa mencakup sampai sembilan proses. Memasukkan lebih banyak proses pada level ini akan terjadi dalam suatu diagaram yang kacau yang sulit dipahami. Setiap proses diberi nomor bilangan bulat, umumnya dimulai dari sudut sebelah kiri atas diagram dan mengarah ke sudut sebelah kanan bawah. Penyimpanan data-penyimpanan data utama dari sistem (mewakili master file) dan semua entitas eksternal dimasukkan ke dalam digaram level 0 (Kendall & Kendall, 2007: 268).
Entitas
1
Entitas
2
Entitas
3 Masukan A
Masukan B
Masukan C
Gambar 2.5 Diagram 0 (Zero) (Sumber: Kendall & Kendall, 2007: 269)
menciptakan diagram anak, keseimbangan vertikal, menyatakan bahwa suatu diagram anak tidak bisa menghasilkan keluaran atau menerima masukan di mana proses induknya juga tidak menghasilkan atau menerima. Semua aliran data yang menuju atau keluar dari proses induk harus ditunjukkan mengalir ke dalam atau ke luar dari diagram anak.
File Transaksi 1 Record
Transaksi 1
Record
Transaksi 1 Input B
Eror
Aliran Data yang Mendetal Z
Data
Aliran D Penyimpanan Data 1
Record A
Gambar 2.6 Diagram Rinci (Sumber: Kendall & Kendall, 2007: 269)
3.1
Proses Yang Mendetail
XXX
3.2
Proses Yang Mendetail
XXX
3.3
Proses Yang Mendetail
2.8.3 Kamus Data
Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan system data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan– kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan KD, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. KD dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.
Pada tahap analisis, KD dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, KD digunakan untuk merancang input, merancang laporan–laporan dan database. KD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. (Jogiyanto, 2005: 705)
2.8.4 ERD
Dalam penjelasanya ERD pertama kali dideskripsikan oleh Peter Chen yang dibuat sebagai bagian dari perangkat lunak CASE. Notasi yang digunakan dalam ERD adalah:
1. Entitas, adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai.
2. Relasi, menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berbeda.
3. Atribut, berfungsi mendeskripsikan karakter entitas (atribut yg berfungsi sebagai key diberi garis bawah)
4. Garis, sebagai penghubung antara relasi dengan entitas, relasi dan entitas dengan atribut.
5. Kardinalitas (Cardinality), menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi, yaitu:
a) One to One
b) One to Many atau Many to One
Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.
c) Many to Many
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua.
2.8.5 Normalisasi
Beberapa definisi normalisasi menurut Ladjamudin (2005: 169), yaitu: 1. Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki atau membangun dengan
2. Normalisasi adalah proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi. 3. Normalisasi dapat berguna dalam menjawab 2 pertanyaan mendasar yaitu:
“Apa yang dimaksud dengan desain database logical?” dan “Apa yang
dimakdud dengan disini database fisikal yang baik?”
4. Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi “tabel” kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut dengan atribut lainnya.
5. Normalisasi bisa disebut juga sebagai proses pengelompokkan atribut– atribut dari suatu relasi sehingga membentuk well structured relation.
Menurut Ladjamudin (2005: 176-188), ada beberapa langkah dalam pembentukan normalisasi, yaitu:
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai saat menginput.
2. Bentuk Normal kesatu (First Normal Form / 1NF)
data yang atomic (bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila ia dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.
Syarat normal kesatu (1-NF):
a) Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa “atomic value”. b) Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
c) Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi tersebut. d) Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
3. Bentuk Normal kedua (Second Normal Form/ 2NF)
Bentuk normal kedua didasari konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai berikut:
Jika A dan B adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya) terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A. Syarat normal kedua (2-NF):
a) Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. b) Atribut bukan key (non-key) haruslah memiliki
4. Bentuk Normal ketiga (Third Normal Form / 3NF) Syarat normal ketiga (3-NF):
a) Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua. b) Atribut bukan kunci (non-key) haruslah tidak memiliki
ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci (non-key) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional (fungsional dependency) terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.
2.9 Konsep Dasar Internet 2.9.1 Pengertian Internet
Internet adalah jaringan yang terdiri dari ribuan jaringan dan komputer (disebut hosts) yang menghubungkan bisnis, institusi pendidikan, organisasi pemerintahan dan individual. Kata internet sendiri berasal dari kata internetwork atau koneksi antar dua atau lebih jaringan komputer. Menurut Williams internet adalah jaringan komputer dunia yang menghubungkan ribuan dari jaringan-jaringan yang lebih kecil (Sofana, 2008: 2).
2.9.2 Sejarah Internet
caranya menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.
Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon “@” juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan "at" atau "pada". Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.
meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.
Komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protocol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10.000 lebih.
Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator 1.0.
2.10 Komponen-komponen dalam Perancangan Website 2.10.1 PHP
PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.
Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah phpBB dan MediaWiki
(software di belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilihan lain dari
ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion Macromedia, JSP/Java Sun
Microsystems, dan CGI/ Perl. Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks berupa
CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo, Joomla!, Postnuke, Xaraya dan lain-lain.
Initiative. (http://www.php.net/license/, 10 Desember 2009, Pkl. 06.00), sehingga kita bebas untuk menggunakan dan mendistribusikan PHP ini tanpa batas.
Dari pemahaman mengenai web pada sub bab di atas bahwa web membutuhkan suatu bahasa pemrograman untuk dapat dimanfaatkan dan dapat diterjemahkan oleh komputer, maka dengan itu pada penelitian ini aplikasi web yang akan dibuat menggunakan bahasa pemrograman php dimana PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. Ini merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan di dalam server dan diproses di server. Hasilnya yang dikirim ke client, tempat pemakai menggunakan Browser (Kadir, 2003: 1).
Secara Khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya PHP dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan yang diterjemahkan dalam bahasa komputer dan sehingga dapat dimanfaatkan pengguna. Selain bahasa komputer atau pemrograman dibutuhkan database sistem untuk mendukung web aplikasi yang akan dibuat dalam penelitian ini. 2.10.2 MySQL