• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADASISWA SMP NEGERI 11 BANDARLAMPUNG KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN 2010/2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADASISWA SMP NEGERI 11 BANDARLAMPUNG KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN 2010/2011"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

1. Rencana Pelaksana Pembelajaran (Rpp) Siklus I ... 52

2. Rencana Pelaksana Pembelajaran (Rpp) Siklus Dua... 57

3. Daftar Hasil Penilaian Menulis Puisi Siswa Kelas Vii A Siklus Satu ... 61

4. Daftar Nilai Menulis Puisi Siklus Satu ... 64

5. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus Satu ... 65

6. Daftar Hasil Penilaian Menulis Puisi Siswa Kelas VII A Siklus Dua ... 67

7. Daftar Nilai Menulis Puisi Siklus Dua... 69

8. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus Dua... 70

9. 10. Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Pada Proses Pembelajaran Siklus Satu ... 72

11. Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Pada Proses Pembelajaran Siklus Dua... 73

12. Catatan Lapangan Siklus Satu ... 74

13. Catatan Lapangan Siklus Dua ... 75

14. Hasil wawancara dengan siswa VII A saat relfeksi pembelajaran siklus satu ... 76

15. Hasil wawancara dengan siswa VII A saat relfeksi pembelajaran siklus Dua... 77

16. Suasana saat Pembelajaran ... 78

17. Kartu Usulan Dosen Pembimbing I ... 81

18. Kartu Usulan Dosen Pembimbing II ... 82

19. Kartu Usulan Dosen Pembahas ... 83

20. Catatan Teman Sejawat ... 84

(2)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADASISWA

SMP NEGERI 11 BANDARLAMPUNG KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN 2010/2011

Oleh Nurhasanudin

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan menulis puisi melalui teknik pemanfaatan lingkungan sekolah pada siswa kelas VII SMP Negeri 11 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011. Tujuan penelitian ini untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan menulis puisi dengan teknik pemanfaatan lingkungan sekolah pada siswa kelas VII SMP Negeri 11 Bandar Lampung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII, berjumlah 32 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri atas tes dan non tes. Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan menulis puisi, sedangkan non tes dipergunakan untuk hasil pembelajaran yang terjadi, dalam proses pembelajaran menulis puisi menggunakan teknik pemanfaatan lingkungan sekolah. Hal-hal yang dinilai dalam penelitian ini adalah diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif, dan versifikasi.

(3)
(4)

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt yang telah memberikan kekuatan lahir dan batin sehingga penulis dapat menyelesaikan PTK dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Teknik Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Pada Siswa SMP 11 Bandar Lampung Kelas VII Semester Genap Tahun 2010/2011”. Penulis menyadari PTK ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu sebagai wujud rasa hormat dan penghargaan atas segala bantuan, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu:

1. Dr. Edi Suyanto, S.Pd, M.Pd., selaku Pembimbing 1 yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran, memotivasi, memberikan pengarahan serta saran-saran dari menyusun proposal hingga PTK ini selesai ditulis.

2. Eka Sofia Agustina, S.Pd, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah membimbing, memotivasi, dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan PTK ini.

3. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd., sebagai penguji utama, atas masukan-masukan dan saran-saran yang berguna bagi penulis.

4. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila beserta stafnya. 5. Drs. Imam Rejana, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni. 6. Dr. Edy Suyanto, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan pengarahan, dan bimbingan bantuan dan saran,motivasi dengan penuh kebijakan dan kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Lampung dengan baik.

(5)

penulis dengan ilmu dan pengetahuan selama menjalani perkuliahan.

9. Keluarga besar SMP Negeri 11, seluruh dewan guru, karyawan, dan Staf Tata Usaha SMP Negeri 11 Bandar Lampung.

10. Anak, menantu,dan cucu-cucu tercinta yang telah memberikan doa dan semangat serta dukungan kepada penulis menyelesaikan pendidikan S-1 . 11. Teman seperjuangan ( Danimah, Diana Ananti ), terima kasih atas kerjasama,

motivasi, yang telah menemaniku, tanpa kalian hidupku takkan berwarna. 12. Teman-teman mahasiswa penyetaraan S-1 dalam Jabatan Program Studi

Bahasa Indonesia Angkatan 2009/2010 yang telah bersama-sama berjuang menyelesaikan Pendidikan S-1 dalam jabatan.

Semoga Allah SWT. mencatatnya menjadi amal saleh. Penulis menyadari dalam penulisan PTK ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan PTK ini. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam meningkatkan mutu pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah.

Bandar Lampung, 2013 Penulis

(6)

Sebagai tanda syukur penulis atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah limpahkan kepada penulis, PTK ini dipersembahkan untuk orang-orang tercinta: 1. Istri tercinta yang selalu memberi semangat dan motivasi serta kebersamaan

sehingga memberikan kedamaian dan keberhasilan.

2. Anak-anak, menantu, dan cucu-cucu yang telah memberikan doa, dan dorongan untuk terus bersemangat menuntut ilmu .

3. Rekan-rekan guru SMP Negeri 11 Bandarlampung yang telah terlebih dahulu menyelesaikan study Strata Satu sehingga menginspirasi penulis untuk menyelesaikan pendidikan penyetaraan Strata Satu di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah

4. Dosen pembimbing yang telah membimbing penulisan PTK ini. 5. Almamater tercinta “Universitas Lampung”

(7)

teknik pemanfaatan lingkungan sekolah pada siswa kelas V11 semerter genap SMP negeri 11 Bandarlampung tahun pelajaran 2010/2011

Nama Mahasiswa : Nurhasanudin Nomor Pokok Mahasiswa : 0913066011

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Dr. Edi Suyanto, S.Pd., M.Pd. Eka Sofia Agustina, S.Pd, M.Pd NIP 1963071319931110001 NIP 197808092008012001

2. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

(8)

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Edi Suyanto, S.Pd, M.Pd. ...

Sekretaris : Eka Sofia Agustina, S.Pd. M.Pd. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. ..…………...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 002

(9)

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Depdikbud.

Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Harefa, Andrias. 2003. Agar Menulis-Menulis Bisa Gampang. Jakarta: Gramedia. Hastuti, Sri. 1997. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Gramedia.

Moleong, Lexy J.1991. Metodelogi Penelitian Kualitatf. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Permendiknas. 2009. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Yogyakarta: Pustaka Timur.

Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Fajar Interpratama.

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta. Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: Bumi Aksara.

Suparno dan Muhammad Yunus. 2007. Materi Pokok Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tarigan, Hendry Guntur. 1992. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Bahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Pustaka. 2009. KBBI. Jakarta: PT. Media Pustaka Phonik. Tim. 2008. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung: Unila.

(10)

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus Satu 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus Dua 3. Hasil tes uji kemampuan menulis puisi pra siklus 4. Hasik komulatif kemampuan menulis puisi pra siklus 5. Hasil tes uji kemampuan menulis puisi siklus satu 6. Hasil komulatif kemampuan menulis puisi siklus satu 7. Hasil tes uji kemampuan menulis puisi siklus dua 8. Hasil komulatif kemampuan menulis puisi siklus dua 9. Hasil wawancara siklus satu

10. Hasil wawancara siklus dua

11. Hasil pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran siklus Satu 12. Hasil pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran siklus dua 13. Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran siklus Satu 14. Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran siklus dua 15. Aktivitas siswa off task dan on task pada siklus Satu

16. Aktivitas siswa oof task dan on task pada siklus dua 17. Catatan lapangan siklus Satu

(11)

MOTTO

“Jangan Kamu Berputus Asa dari Rahmat ALLAH, Sesungguhnya

Tiada Berputus Asa dan Rahmat ALLAH

Melainkan Kaum Kafir”

(S. Yusuf, 87)

Sebaik-baiknya Manusia adalah Orang yang Sanggup

Menjadikan Dirinya Sebesar-besarnya Manfaat

Ditengah-tengah Masyarakat.

(HR. Thabrani)

Jangan Katakan Tidak Mungkin Saat Kita

Sedang Berusaha dan Berdoa

(Nikholas Pane)

(12)

Nama : Kelas :

Kompetensi Dasar

16.1 Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

Soal :

1. Tulislah objek yang kamu amati ?

... ... ... ... ...

2. Buatlah sebuah puisi tentang keindahan alam dengan pilihan kata yang teoat dan rima yang menarik ?

(13)

Tabel 1 Hasil Tes Uji Kemampuan Menulis Puisi Prasiklus

No Nama Diksi Pengimajian Kata

konkret

Bahasa

piguratif Jumlah Skor

Tingkat Kemampuan 1 Agung

Berliando

20 20 15 20 75 75 Baik

2 Agus Ridwan 20 20 11 15 66 66 Cukup

3 Aldi Sulaiman 20 15 15 19 69 69 Cukup

4 Amilia Putri 20 20 15 20 75 75 Baik

5 Amin Rais 20 15 15 16 66 66 Cukup

6 Anis Triyoko 15 20 10 10 55 55 Kurang

7 Apriyanto 15 15 15 15 60 60 Cukup

8 Aulia Maharani 20 10 15 15 60 60 Cukup

9 Darmansyah 20 20 13 13 66 66 Cukup

10 Dede Suhendra 15 15 15 15 60 60 Cukup

11 Deni Pambudi 12 20 10 15 57 57 Kurang

12 Dicky. R 25 20 10 20 75 75 Baik

13 Diky Wahyudi 22 20 10 20 72 72 Cukup

14 Disa Peronika 20 20 14 15 69 69 Cukup

15 Emilda 15 15 10 17 57 57 Kurang

16 Eva Dwiyanti 15 15 10 14 54 54 Kurang

17 Frisca Maruduri 20 20 10 13 63 63 Cukup

18 Ika Nurmala 20 20 10 13 63 63 Cukup

19 Inggrid Morina 12 20 10 15 57 57 Kurang

20 Ivo Ani Okta F 18 17 20 15 60 60 Cukup

21 Kurnia Bagus 20 15 15 20 60 60 Cukup

22 M. Iqbal 20 20 11 15 60 66 Cukup

23 Mela Nopita S 20 20 15 15 60 60 Cukup

24 Meta Satri Y 10 12 10 10 42 42 Kurang

25 M. Fiqih 20 10 15 15 60 60 Cukup

26 Nanda Aulia P 14 15 10 15 54 54 Kurang

27 Ogih Suhayat 20 20 10 13 63 63 Cukup

28 Rangga Adha AP

20 20 10 13 63 63 Cukup

29 Reka Agita 20 20 13 10 63 63 Cukup

30 Reza Tampati 20 10 15 15 60 60 Cukup

31 Rialita Agustina 20 16 15 15 66 66 Cukup

32 Riko Parulian S 20 19 15 15 69 69 Cukup

Jumlah 2004 2004

(14)

Tabel 2 Hasil Komulatif Belajar Siswa Prasiklus

No Nama Siswa Nilai Keterangan Ketuntasan

1 Ab 75 B Baik

2 An 66 B Cukup

3 Ar 69 B Cukup

4 De 75 B Baik

5 Ef 66 B Cukup

6 Eg 55 D Kurang

7 Eg 60 C Cukup

8 Fa 60 C Cukup

9 He 66 B Cukup

10 In 60 C Cukup

11 In 57 C Kurang

12 Kr 75 B Baik

13 La 72 B Cukup

14 La 69 B Cukup

15 Lu 57 C Kurang

16 MH 54 D Kurang

17 MR 63 C Cukup

18 Mi 63 C Cukup

19 MR 57 C Kurang

20 No 60 C Cukup

21 No 60 C Cukup

22 Nu 66 C Cukup

23 Pi 60 C Cukup

24 Ra 42 D Kurang

25 Re 60 C Cukup

26 Ro 54 D Kurang

27 Sa 63 C Cukup

28 Si 63 C Cukup

29 Si 63 C Cukup

30 Sr 60 C Cukup

31 Su 66 B Cukup

32 Wa 69 B Cukup

33 Wil

JUMLAH 2004

Skor Perolehan 3200

Rata-rata 62,62 C

(15)

ABSTRAK... i

RIWAYAT HIDUP... ii

MOTTO... iii

PERSEMBAHAN... iv

SANWANCANA... v

DAFTAR ISI... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 4

1.3 Tujuan Penelitian... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 6

2.1.1 Hakikat Puisi... 6

2.1.2 Jenis-jenis Puisi ... 8

2.1.3 Unsur-unsur Pembentukan Puisi... 11

2.1.4 Pembelajaran Menulis Puisi ... 16

2.1.5 Teknik Pemanfaatan Lingkungan ... 18

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ... 21

3.2 Subjek Penelitian ... 22

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

3.4 Rencana Penelitian Tindakan Kelas ... 23

3.5 Prosedur Tindakan ... 24

3.5.1 Perencanaan ... 26

3.5.2 Tindakan ... 26

3.5.3 Observasi ... 27

3.5.4 Refleksi ... 27

3.6 Instrumen Penelitian ... 28

3.7 Teknik Pengumpulan Data... 28

(16)

4.1 Hasil Penelitian ... 31

4.2 Siklus I ... 32

4.3 Siklus II ... 45

4.4 Pembahasan... 54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 59

5.2 Saran ... 59

(17)
(18)

DAFTAR NILAI MENULIS PUISI SIKLUS SATU

NO. NAMA Skor 1 Skor 2NILAI Jumlah KETERANGAN

1. Ab 78 77 77,5 Tuntas belajar

2. An 78 78 70 Tuntas belajar

3. Ar 76 78 77 Tuntas belajar

4. De 51 55 53 Belum tuntas

5. Ef 84 85 84,5 Tuntas belajar

6. Eg 56 60 57 Belum tuntas

7. Eg 80 80 80 Tuntas belajar

8. Fa 58 60 59 Belum tuntas

9. He 75 76 75,5 Tuntas belajar

10. In 75 75 75 Tuntas belajar

11. In 76 76 76 Tuntas belajar

12. Kr 58 59 58,5 Belum tuntas

13. La 82 84 83 Tuntas belajar

14. La 82 82 82 Tuntas belajar

15. Lu 80 80 80 Tuntas belajar

16. MH 75 78 76 Tuntas belajar

17. MR 56 60 58 Belum tuntas

18. Mi 76 74 75 Tuntas belajar

19. MR 80 78 79 Tuntas belajar

20. No 76 78 77 Tuntas belajar

21. No 82 80 81 Tuntas belajar

22. Nu 76 76 76 Tuntas belajar

23. Pi 75 75 75 Tuntas belajar

24. Ra 80 80 80 Tuntas belajar

25. Re 55 60 57,5 Belum tuntas

26. Ro 51 60 55,5 Belum tuntas

27. Sa 67 69 68 Tuntas belajar

28. Si 69 69 69 Tuntas belajar

29. Si 75 75 75 Tuntas belajar

30. Sr 55 51 53 Belum tuntas

31. Su 55 60 67,5 Belum tuntas

32. Wa 80 80 80 Tuntas belajar

33. Wil 85 85 85 Tuntas belajar

Rerata nilai = 74 Nilai tertinggi = 85 Nilai terendah =53

Siswa tuntas belajar : (24/33X100) = 72 % Siswa belum tuntas belajar : (9/33X100) = 28 %

(19)

HSIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS SATU

No. Nama Aktivitas Positif Aktivitas Negatif

Serius Kerja sama Mengobrol Mengganggu

1. Ab V

2. An V

3. Ar V

4. De V

5. Ef v

6. Eg V

7. Eg V

8. Fa V

9. He v

10. In V

11. In V

12. Kr V

13. La v

14. La V

15. Lu V

16. MH V

17. MR V

18. Mi V

19. MR V

20. No V

21. No V

22. Nu V

23. Pi v

24. Ra V

25. Re V

26. Ro V

27. Sa V

28. Si V

29. Si V

30. Sr V

31. Su V

32. Wa V

33. Wil V

Jumlah

10 10 7 6

30% 30% 21 % 19%

60 % 40 %

Keterangan

A. Sangat baik apabila 80% atau lebih siswa menunjukkan performasi kerja sama, kreatif, berani, menanggapi, dan serius tampil di depan kelas.

B. Baik apa bila 70 % atau lebih siswa menunjukkan performasi kerja sama, kreatif, berani, menanggapi, dan serius tampil di depan kelas.

(20)

DAFTAR NILAI MENULIS PUISI SIKLUS DUA

NO. NAMA NILAI KETERANGAN

Skor 1 Skor 2 Jumlah

1. Ab 86 90 98 Tuntas belajar

2. An 78 76 77 Tuntas belajar

3. Ar 80 80 80 Tuntas belajar

4. De 67 65 66 Tuntas belajar

5. Ef 84 82 83 Tuntas belajar

6. Eg 68 70 69 Tuntas belajar

7. Eg 80 80 80 Tuntas belajar

8. Fa 69 69 69 Tuntas belajar

9. He 75 75 75 Tuntas belajar

10. In 75 75 75 Tuntas belajar

11. In 80 82 81 Tuntas belajar

12. Kr 65 65 65 Tuntas belajar

13. La 84 86 85 Tuntas belajar

14. La 84 82 83 Tuntas belajar

15. Lu 80 80 80 Tuntas belajar

16. MH 78 80 79 Tuntas belajar

17. MR 65 65 65 Tuntas belajar

18. Mi 78 78 78 Tuntas belajar

19. MR 84 86 85 Tuntas belajar

20. No 76 78 77 Tuntas belajar

21. No 85 85 85 Tuntas belajar

22. Nu 78 76 77 Tuntas belajar

23. Pi 75 75 75 Tuntas belajar

24. Ra 80 80 80 Tuntas belajar

25. Re 65 65 65 Tuntas belajar

26. Ro 56 61 58 Belum tuntas

27. Sa 67 70 68,5 Tuntas belajar

28. Si 69 66 67,5 Tuntas belajar

29. Si 70 66 68 Tuntas belajar

30. Sr 60 65 62,5 Belum tuntas

31. Su 65 65 65 Tuntas belajar

32. Wa 80 80 80 Tuntas belajar

33. Wil 85 85 85 Tuntas belajar

Rerata nilai = 75 Nilai tertinggi = 85 Nilai terendah =58

Siswa tuntas belajar (31/33X100) = 94% Siswa belum tuntas belajar (2/33X100) = 6%

(21)

HSIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS DUA

No. Nama Aktivitas Positif Aktivitas Negatif

Serius Kerja sama Mengobrol Mengganggu

1. Ab V

2. An V

3. Ar V

4. De V

5. Ef V

6. Eg V

7. Eg V

8. Fa V

9. He V

10. In V

11. In V

12. Kr V

13. La V

14. La V

15. Lu V

16. MH V

17. MR V

18. Mi V

19. MR V

20. No V

21. No V

22. Nu V

23. Pi V

24. Ra V

25. Re V

26. Ro V

27. Sa V

28. Si V

29. Si V

30. Sr V

31. Su V

32. Wa V

33. Wil V

Jumlah

12 14 4 3

36 % 42 % 12 % 10 %

78% 22%

Keterangan

A. Sangat baik apabila 80% atau lebih siswa menunjukkan performasi kerja sama, kreatif, berani, menanggapi, dan serius tampil di depan kelas.

B. Baik apa bila 70 % atau lebih siswa menunjukkan performasi kerja sama, kreatif, berani, menanggapi, dan serius tampil di depan kelas.

(22)

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU PADA PADA PROSES

PEMBELAJARAN SIKLUS SATU

NO.

ASPEK

1

2

3

4

5

1.

Persipan Pembelajaran

1. Rencana Pelasana Pembelajaran

2. Kesiapan metode yang kan ditampilkan

II.

Kegiatan Awal

1. Melakukan absensi siswa

2. Apersepsi

3. Mengemukakan tujuan pembelajaran

4. Menjelaskan singkat materi pembelajaran

III.

Kegiatan Inti

1. Penguasaan materi pembelajaran

2. Penguasaan kelas

3. Mengarahkan langkah-langkah berdiskusi

4. Partisispasi aktif dalam pembelajaran

5. Menggunakan bahasa yang baik dan benar

6. Menggunakan aktivitas belajar siswa

IV.

Kegiatan Akhir

1. Melakukan evaluasi

2. Melibatkan siswa dalam dalam proses

Penyimpulan

3. Melaksanakan remedial bagi siswa yang

belum mencapai KKM

Jumlah skor

Katagori

: 30-39

= sangat rendah

: 40-55

= rendah

: 56-65

= cukup

: 66-79

= baik

: 80-100

= sangat baik

Bandar lampung, Maret 2011

Mengetahui,

Guru Observer

Guru Mata Pelajaran

(23)

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU PADA PADA PROSES

PEMBELAJARAN SIKLUS DUA

NO.

ASPEK

1

2

3

4

5

1.

Persipan Pembelajaran

1. Rencana Pelasana Pembelajaran

2. Kesiapan metode yang kan ditampilkan

II.

Kegiatan Awal

1. Melakukan absensi siswa

2. Apersepsi

3. Mengemukakan tujuan pembelajaran

4. Menjelaskan singkat materi pembelajaran

III.

Kegiatan Inti

1. Penguasaan materi pembelajaran

2. Penguasaan kelas

3. Mengarahkan langkah-langkah berdiskusi

4. Partisispasi aktif dalam pembelajaran

5. Menggunakan bahasa yang baik dan benar

6. Menggunakan aktivitas belajar siswa

IV.

Kegiatan Akhir

1. Melakukan evaluasi

2. Melibatkan siswa dalam dalam proses

Penyimpulan

3. Melaksanakan remedial bagi siswa yang

belum mencapai KKM

Jumlah skor

Katagori

: 30-39

= sangat rendah

: 40-55

= rendah

: 56-65

= cukup

: 66-79

= baik

: 80-100

= sangat baik

Bandarlampung, Maret 2011

Mengetahui,

Guru Observer

Guru Mata Pelajaran

(24)

CATATAN LAPANGAN

SIKLUS SATU

Nama Guru yang diamati

: Nurhasanudin

Kelas tempat mengajar

: VII A

Tanggal Pengamatan

: 12 Maret 2011.

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Nama Guru Pengamat

: Hindun, , S.Pd.

Kejadian yang diamati

: Kegiatan Guru memberikan tugas dengan

Kegiatan pengamatan lingkungan sekolah.

Respon siswa

: Sebagian siswa dalam kegiatan pengamatan

lingkungan sekolah masih

pasif dan sebagian lain masih saling

mengobrol dan saling menggangu, setelah

guru melakukan kegiatan refleksi mengisi kuis

dan tanya jawab dengan siswa secara

berangsur anak mulai berubah sikap tentang

pentingnya pembelajaran menulis Puisi

Hasil Pengamatan

: Peserta siswa sebagian masih ada

yang mengobrol dan saling mengganggu.

Guru kurang maksimal memberi arahan

jalannya diskusi kelompok.

Guru terkesan membiarkan siswa yang masih

pasif dan saling mengobrol atau saling

mengganggu.

Guru kurang mampu memberi motivasi pada

siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran

menulis puisi

Saran-saran

: Guru lebih memaksimalkan dalam memberi

pengarahan pada saat siswa melakukan

kegiatan pengamatan sehingga anak-anak

yang melakukan aktivitas negatif bisa

diminamilisir.

(25)

CATATAN LAPANGAN

SIKLUS DUA

Nama Guru yang diamati

: Nurhasanudin

Kelas tempat mengajar

: VII A

Tanggal Pengamatan

: 11 April 2011.

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Nama Guru Pengamat

: Hindun, , S.Pd.

Kejadian yang diamati

: Kegiatan Guru memberikan tugas dengan

Melakukan kegiatan pengamatan lingkungan

Sekolah.

Respon siswa

: Tinggal tujuh orang siswa yang melakukan

aktivitas negatif seperti mengobrol dan saling

mengganggu setelah kelompok diskusi

anggota dibuat lebih hetoregen. Siswa yang

memiliki daya serap tinggi didistribusikan ke

seluruh anggota kelompok dioskusi sehinggi

suasana diskusi kelas semakin hidup dan tidak

didominasi oleh kelompok diskusi yang

anngota semuamnya berdaya serap tinggi.

Hasil Pengamatan

: Diskusi kelmpok sudah semakin hidup.

Diskusi kelas tidak lagi didominasi oleh

Kelompok diskusi tertentu.

Masih ada dua siswa yang belum tuntas

belajar.

Masih ada tujuh siswa yang melakukan

aktivitas negatif

(26)

Hasil wawancara dengan siswa VII A saat relfeksi pembelajaran siklus satu

Guru

: Apakah kamu pernah menulis puisi?

Emilda :

: Belum

Guru

: Apa saja yang menyulitkan kamu menulis puisi?

Ika Nurmala

: Belum pernah membuat puisi , sulit merangkaian

kata-kata ekspresif, indah dan romantis.

Guru

: Apa manfaat menulis puisi bagi kamu?

Ivo Ani Okta

: Untuk mengenang kejadian-kejadian masa lalu, dan

menuangkan isi hati atau perasaan lewat kata-kata yang

Indah..

Guru

: Apakah dengan melakukan pengamatan lingkungan sekolah

dapat membantu kamu untuk menulis puisi?

Emilda

: ya, karena kawan yang sudah pernah menulis puisi

memberi tahu pengalaman bagaimana cara menulis puisi.

Guru

: Apakah kamu ingin menulis puisi setelah

mengetahui manfaat menulis puisi?

(27)

Hasil wawancara dengan siswa VII A saat relfeksi pembelajaran siklus dua

Guru

:

Apa saja yang menyulitkan kamu menulis puisi melalui

pemanfaatan lingkungan sekolah?

Dicky

:

Masih bingung merangkaian kata-kata ekspresif, rasa malas

untuk memulai menulis puisi.

Guru

:

Apa manfaat menulis puisi bagi kamu?

M.Fiqih

:

Untuk menulis kata-kata yang indah dan mengungkapkan

perasaan hati sesuai apa yang dirasakan.

Guru

:

Apakah dengan melakukan pemanfaatan lingkungan

sekolahdapat membantu kamu menulis puisi?.

Reka Agita

:

ya, karena dalam melakukan pengamatan kita spontan dapat

menuliskan apa yang kita lihatkita dapat saling membantu.

kawan yang sudah mahir menulia puisi mengajari kawan

lain lain yang masih kesulitan menulis puisi

.

Guru

:

Apakah kamu ingin menulis puisi setelah mengetahui

manfaat catatan harian?

(28)

KARTU USULAN DOSEN PEMBIMBING I

Nama

: Nurhasanudin

NPM

: 0913066011

Jurusan

: Bahasa dan Seni

Program Studi

: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul PTK

: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

MELALUI TEKNIK PEMANFAATAN LINGKUNGAN

SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 11 BANDAR

LAMPUNG KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN

2010/2011

Pembimbing

: Dr. Edi suyanto, S.Pd., M.Pd.

Usulan dosen pembimbing

No.

USULAN

KETERANGAN

Pembimbing I

(29)

KARTU USULAN DOSEN PEMBIMBING II

Nama

: Nurhasanudin

NPM

: 0913066011

Jurusan

: Bahasa dan Seni

Program Studi

: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul PTK

: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

MELALUI TEKNIK PEMANFAATAN LINGKUNGAN

SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 11 BANDAR

LAMPUNG KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN

2010/2011

Pembimbing

: Eka Sofia Agustina, S.Pd.,M.Pd.

Usulan dosen pembimbing

No.

USULAN

KETERANGAN

Pembimbing II

(30)

KARTU USULAN DOSEN PEMBAHAS

Nama

: Nurhasanudin

NPM

: 0913066011

Jurusan

: Bahasa dan Seni

Program Studi

: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul PTK

: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

MELALUI TEKNIK PEMANFAATAN LINGKUNGAN

SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 11 BANDAR

LAMPUNG KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN

2010/2011

Pembahas

: Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd.

Usulan dosen pembahas

No.

USULAN

KETERANGAN

Dosen Pembahas

(31)

Nama

: Nurhasanudin

NPM

: 0913066011

Jurusan

: Bahasa dan Seni

Program Studi

: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul PTK

: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

MELALUI TEKNIK PEMANFAATAN LINGKUNGAN

SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 11 BANDAR

LAMPUNG KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN

2010/2011

Pembahas

: Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd.

CATATAN TEMAN SEJAWAT

No.

NAMA

HAL YANG DIPERBAIKI

TTD

Bandar lampung,...

Mengetahui Kordinator Seminar

Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd.

(32)

KARTU KONSULTASI

Nama

: Nurhasanudin

NPM

: 0913066011

Jurusan

: Bahasa dan Seni

Program Studi

: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul PTK

: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

MELALUI TEKNIK PEMANFAATAN LINGKUNGAN

SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 11 BANDAR

LAMPUNG KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN

2010/2011

Pembahas

: Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd.

Pembimbing I

: Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd.

Pembimbing II

: Sumarni, S.Pd., M.Hum.

Pembahas

: Drs. Imam Rejana, M.Si.

No.

TANGGAL

ISI KOSULTASI

PARAF

1.

2.

3.

4.

5.

(33)

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Bandar lampung, ...2012

Ketua Program Studi Bahasa Indonesia

DR. Edi Suyanto, M.Pd.

(34)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama sekolah

; SMP Negeri 11 Bandarlampung

Mata pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas/Semester

: VII / 2

Alokasi Waktu

: 2 x 40 menit

Standar Kompetensi

: 16. Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman

Melalui kegiatan menulis kreatif puisi

Kompetensi Dasar

: 16.1. Menulis kreatif puisi berkenaan dengan

Keindahan alam

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik mampu

- Menentukan tema puisi

- Menulis puisi mengenai keindahan atau keadaan alam

Karakter siswa yang diharapkan:

Dapat dipercaya

Rasa hormar dan perhatian

Tekun

Tanggung jawab

II. Materi Ajar

Puisi

III.Metode Pembelajaran

- Contoh

- Latihan

- Tanyajawab

- Penugasan

IV.Langkah – langkah Pembelajaran

(35)

Apersepsi

-

Mengajak peserta didik mengamati fenomena social di sekitar sekolah

Motivasi:

Menulis puisi dengan tema yang disukai

B.Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Mampu bercerita dengan urutan yang baik, suara lafal, intonasi dan mimik ya

yang tepat

Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik

materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsif alam takambang jadi guru

dan belajar dari aneka sumber.

Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan

Sumber belajar lain.

Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Memfasilitasi peserta didik menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan

alam

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Memfasilitasi peserta didik mengindentifikasi kiasan-kiasan pada puisi

Memfasilitasi peserta didik melakukan memaknai isi puisi

Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, dan lain-lain untuk

Memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tulisan.

Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif

Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja

Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan

dan rasa percaya diri peserta didik.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan

maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.

Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber.

Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman

yang belajar yang telah dilakukan.

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

(36)

Dalam kegiatan penutup, guru:

Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.

Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

secara konsisten dan terprogram.

Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program

pengayaan.

Menyimpulkan kegiatan puisi

Mengerjakan latihan.

V. Sumber / Bahan Ajar

Puisi

Antologi puisi, majalah, atau Koran

Buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

VI.Penilaian

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian

Instrumen

1. Mampu menulis

larik-larik puisi

yangberisi

keindahan alam.

2.Mampu menulis

puisi dengan

pilihan kata yang

tepat dan rima

yang menarik.

Portopolio

Lembar

penilaian

portopolio

1.Tuliskan puisi tentang

keindahan alam dengan

pilihan kata yang tepat

dan rima yang menarik

2.Perbaiki puisi tentang

keindahan alam yang

kamu tulis sesuai saran

gurumu!

Mengetahui

Bandar Lampung, Maret 2011

Kepala SMP N 11 Bandarlampung

Guru Mata Pelajaran

(37)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah

: SMP Negeri 11 Bandarlampung

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas /Semeste

: VII / 2

Alokasi waktu

: 2 x 40 menit

Standar Kompetensi

: 16. Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman

Melalui kegiatan menulis kreatif puisi

Kompetensi Dasar

: 16.1.Menulis kreatif puisi berkenaan dengan

keindahan alam

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaranini, peserta didik mampu

1. Menentukan tema puisi

2. Menulis puisi mengenai keindahan atau keadaan alam

Karakter siswa yang diharapkan

: Dapat dipercaya

Rasa hormat dan perhatian

Tekun

Tanggung jawab

II. Materi Ajar

Puisi

III. Metode Pembelajaran

Contoh

Latihan

Tanya jawab

Penugasan

IV.Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan pertama dan kedua

a. Kegiatan Awal

(38)

Menulis puisi dengan tema yang disukai

B. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Mampu bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, dan mimik yang

tepat.

Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan

sumber belajar lain.

Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik dengan guru, linkungan, dan

sumber belajar lainnya

Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran

Memfasilitasi peserta didik menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan

alam.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Memfasilitasi peserta didik mengindentifikasi kiasan-kiasan pada puisi

Memfasilitasi peserta didik melakukan memaknai isi puisi

Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif

Memfasilitasi peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar

Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun

kelompok.

Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan

dan rasa percaya diri

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,

isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik

Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber

Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman

yang bermakna dalam belajar.

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

(39)

Dalam kegiatan penutup, guru:

Bersama-sama peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran

Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

secara konsisten dan terprogram.

Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

Merencanakan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program

pengayaan sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

Menyimpulkan kegiatan puisi

Mengerjakan latihan

V. Sumber / Bahan / Alat

Puisi

Antologi puisi, majalah, atau Koran

Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

VI.Penilaian

Indikator

Pencapaian

kompetensi

Teknik

penilaian

Bentuk penilaian

Instrumen

1. Mampu menulis

larik-larik puisi

yang berisi

keindahan alam

2. Mampu menulis

puisi dengan

pilihan kata yang

tepat dan rima yang

menarik

Portopolio

Lembar penilaian

portopolio

1. Tulislah puisi

tentang keindahan

alam dengan pilihan

kata yang tepat dan

rima yang menarik

2. Perbaikilah puisi

tentang keindahan

alam yang kamu

tulis sesuai saran

gurumu!

Mengetahui

Bandar Lampung, Maret 2011

Kepala SMP N 11 Bandarlampung

Guru Mata Pelajaran

(40)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI

TEKNIK PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH

PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP

SMP NEGERI 11 BANDARLAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

Oleh

NURHASANUDIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(41)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang

berlaku, baik secara lisan maupun tulis (Depdiknas, 2008 : 16 ). Ruang lingkup

mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan

kemampuan bersastra yang meliputi aspek menyimak, berbicara, membaca, dan

menulis. Salah satu keterampilan menulis yang tertuang dalam Standar Isi Bahasa

Indonesia kelas VII semester genap, standar kompetensi menulis meliputi

:menyusun keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif

puisi.

Keterampilan menulis mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia.

Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk

mencapai maksud dan tujuannya. Kompetensi diajarkan untuk melatih kebiasaan

menulis di kalangan siswa, namun demikian sebagian besar siswa kelas VII SMP

Negeri 11 Bandar Lampung masih kesulitan menulis puisi. Hal ini disebabkan

siswa kelas VII SMP Negeri 11 Bandar Lampung belum terbiasa menulis puisi

dan kekurangtepatan guru memilih teknik pembelajaran menulis puisi menjadi

faktor penyebab ketidakberhasilan sekolah baik bagi siswa ataupun guru tersebut.

(42)

puisi siswa kelas VII menduduki peringkat terbawah dari kelima aspek penilaian

[image:42.612.136.514.143.317.2]

berbahasa dengan KKM 6,7. Nilai tersebut dapat dijelaskan tabel berikut.

Tabel 1.1

Nilai Rerata Aspek Kebahasan Siswa Kelas VII Semester Genap 2010/2011

Kelas Nilai Aspek Kebahasaan

Mendengar Berbicara Membaca Menulis

VII A 69 70 73 62

VII B 67 73 65 63

VII C 63 68 68 64

VII D 68 69 71 63

VII E 67 65 63 65

VII F 70 63 67 59

VII G 65 67 64 64

Rerata 67 67 67 63

Sumber Waka Kurikulum SMP Negeri 11 Bandar Lampung

Berdasarkan wawancara antara peneliti dan siswa diperoleh gambaran mengenai

kesulitan kegiatan menulis puisi, yaitu salah satunya diksi (pilihan kata) yang

dimiliki siswa terbatas mengingat mereka masih menduduki kelas tujuh

pendididikan menengah pertama. Mereka merasa kesulitan merangkaikan kata

menjadi puisi dengan bahasa yang ekpsresif. Pelajaran menulis puisi adalah

pelajaran yang paling tidak dikuasai siswa dikarnakan siswa masih kesulitan

menggunakan pilihan kata, dan merangkai kata. Pembelajaran menulis adalah

momok dalam pelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa karena mereka harus

berpikir dan menuangkan pikirannya dalam bahasa tulis sekaligus. Keterbatasan

kosakata siswa cukup memengaruhi minat siswa dalam mengembangkan idenya

untuk dituangkan menjadi tulisan puisi. Akhirnya mereka jadi menjadi malas

untuk mengikuti pelajaran menulis puisi.

Guru juga masih kesulitan menemukan teknik pembelajaran yang tepat untuk

(43)

puisi, guru menggunakan teknik ceramah dan tugas. Pada awal kegiatan

belajar-mengajar, guru menerapkan pembekalan materi mengenai pengertian menulis

puisi sambil memberi pertanyaan-pertanyaan sederhana tentang menulis puisi.

Kemudian guru memberi tugas pada siswa untuk menulis puisi.

Menurut siswa, pembelajaran menulis puisi itu tidak menyenangkan karena

mereka merasa kesulitan dalam menggunakan kalimat. Di lain pihak, guru

mengatakan pelajaran menulis puisi adalah keterampilan berbahasa yang paling

tidak dikuasai siswa. Pembelajaran menulis puisi adalah momok dalam pelajaran

bahasa Indonesia bagi siswa karena mereka harus berpikir dan menuangkan

pikirannya dalam bahasa tulis sekaligus. Keterbatasan kosakata siswa cukup

memengaruhi minat siswa dalam mengembangkan idenya untuk dituangkan

menjadi puisi. Oleh karena itu penulis memilih teknik pemanfaatan lingkungan

sekolah untuk pembelajaran menulis puisi, ternyata mempunyai keunggulan

antara lain

1. Dapat digunakan untuk beberapa tema

2. Meningkatkan rasa keakraban diantara siswa sehingga tumbuh rasa persatuan

3. Membuat suasana pembelajaran aktif dan hidup

4. Siswa bebas menulis sesuai keinginannya

5. Tumbuhnya motivasi siswa dalam belajar.

Guru kesulitan menemukan teknik yang tepat untuk mengajarkan materi menulis

puisi. Selama ini dalam mengajarkan materi menulis puisi, guru menggunakan

metode ceramah dan tugas dan cenderung teoritis.. Pada awal kegiatan

(44)

puisi sambil memberi pertanyaan-pertanyaan sederhana tentang tulisan puisi,

kemudian guru mengajarkan kepada siswa materi menulis puisi. Selanjutnya,

siswa diminta membuat tulisan puisi sesuai dengan penjelasan guru. Siswa masih

mengalami kesulitan membuat tulisan puisi yang baik, terbukti hasil pekerjaan

menulis puisi siswa belum maksimal. Kesulitan yang banyak dialami siswa

adalah cara mengembangkan ide dan mengatur ide tersebut agar dapat ditulis

secara runtut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Apakah peningkatan kemampuan menulis puisi melalui teknik pemanfaatan

lingkungan sekolah pada siswa kelas V11 semester genap SMP N 11

Bandarlampung tahun pelajaran 2010/2011?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1 Meningkatkan kemampuan menulis puisi melalui teknik pemanfaatan

lingkungan sekolah pada siswa kelas V11 semester genap SMP N egeri 11

(45)

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian kemampuan menulis puisi ini dapat bermanfaat dari segi teoritis

dan segi praktis.

1. Secara teoritis

Secara teoritis, penelitian ini dapat memperdalam materi Bahasa Indonesia,

khususnya materi menulis puisi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai masukan bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia, untuk

mengembangkan keterampilan menulis, yang difokuskan dalam kemampuan

menulis puisi.

2.Secara Praktis

1. Bagi guru untuk meningkatkan wawasan guru tentang model pembelajaran

teknik pengamatan lingkungan sekolah yang digunakan dalam meningkatkan

kemampuan siswa menulis puisi.

2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi

3. Meningkatkan kualitas pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas V11

(46)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Hakikat Puisi

Puisi pada hakikatnya merupakan hasil rekaman dan peristiwa atau gambaran

objek menarik yang dituangkan melalui pikiran ke dalam bahasa tulis. Puisi

berhubungan dengan pengalaman (Perrinel, 1988:5 12). Beberapa sastrawan telah

mencoba memberi definisi sebagai berikut: (1) Puisi adalah seni peniruan, gambar

bicara, yang bertujuan untuk mengejar kesenangan, (2) Luapan secara spontan

perasaan terkuat yang bersumber dan perasaan yang terkumpul dan ketenangan

(3) Puisi adalah lahar imajinasi yang menahan terjadinya gempa bumi, (4) puisi

adalah ekspresi konkrit dan artistik pemikiran manusia dalam bahasa yang

emosional yang berirama, (5) Puisi adalah pengalaman imajinatif yang bemilai

dan berarti sederhana yang disampaikan dengan bahasa yang tepat, (6) puisi

adalah pendramaan pengalaman yang bersifat menafsirkan dalam bahasa

berirama.

Altenbemd (dalam Pradopo, 1993:4) puisi adalah pendramaan pengalaman yang

bersifat penafsiran (menafsirkan) dalain bahasa berirama (bermetrum) (as the interpretive dramatization of experience in metrical language). Maksud pengertian di atas adalah bahwa pendramaan di sini adalah orang penyair

(47)

terstruktur. Pengalaman itu dapat berupa pengalaman menyedihkan,

menyenangkan, dan mengharukan.

Samuel Taylor Coleridge (dalam Pradopo, 1993:5) mengemukakan puisi itu

adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Dan pengertian tersebut

bahwa puisi dibuat seindah mungkin baik dilihat dari bahasa, susunan dan

keindahan secara umum. Carlyle berkata, puisi merupakan pemikiran yang

bersifat musical. Dalam perkataan tersebut bahwa pemikiran yang bersifat

musikal yaitu irama, bunyi, yang ada dalam puisi tersebut serasi dan

mempergunakan orkestasi bunyi.

Wordswoth (dalam Pradopo, 1993:6) mempunyai gagasan bahwa puisi adalah

pernyataan perasaan yang imajinatif yaitu perasaan yang direkaan atau

diangankan. Berdasarkan pengertian tersebut puisi dapat sebagai ungkapan

seseorang / perasaan yang dirasakan baik itu secara langsung ataupun tidak secara

langsung. Shelly mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detikdetik yang

paling indah dalam hidup kita. Misalnya saja peristiwa yang sangat mengesankan

dan menimbulkan keharuan yang kuat, seperti kebahagiaan, kegembiraan yang

memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian. Puisi dapat dikatakan

sebagai ungkapan baik itu ungkapan kesedihan ataupun berupa kesenangan yang

terekam dalam pikiran kita.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa puisi

adalah ekspresi pengalaman yang ditulis secara sistematik dengan bahasa yang

(48)

Disamping itu puisi dapat membangkitkan perasaan yang menarik perhatian,

menimbulkan tanggapan yang jelas atau secara umum menimbulkan keharuan.

2.1.2 Jenis-jenis Puisi

Berdasarkan isi yang terkandung puisi dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

1. Puisi epik disebut juga puisi naratif (Cohen, 1973:184-185), bentuk puisi ini

agak panjang dan berisi cerita kepahlawahan, tokoh kebangsaan, masalah

surga, neraka, tuhan, dan kematian. Di samping itu puisi epik tersebut dapat

dikatakan bahwa penyair menceritakan hal-hal diluar dirinya. Dan pengertian

tersebut dikatakan bahwa puisi epik tersebut dapat dikatakan bahwa penyair

menceritakan hal yang tidak akan pemah belum dialami. Dalam pembuatan

puisi dapat bersumber dari cerita orang lain atau dari membaca buku yang

bersangkutan. Adapun yang termasuk puisi epik dalam sastra Indonesia antara

lain syair dan balada.

2. Puisi lirik merupakan puisi yang bersifat subjektif, personal,. Artinya penyair

menceritakan masalah-masalah yang bersumber dari dalam dirinya. Puisi ini

bentuknya agak pendek dan biasanya menggunakan kata ganti orang pertama.

Isinya tentang cinta, kematian, masalah muda dan tua. Adapun yang termasuk

puisi link antana lain sonata, eligi, ode, dan himne.

Puisi lirik banyak dijumpai dalam kanya-karya Amir Hamzah, misalnya

(49)

TURUN KEMBALI

Kalau aku dalam engkau Dan engkau dalam aku Adakah begin ijadinya Aku hamba engkau penghulu Aku dan engkau berlainan Engkau raja, maha raja Caha halus tinggi mengawang Pohon rindang menaun dunia Di bawa teduh engkau kembangkan Aku berhenti memati hari

Pada bayang engkau mainkan Aku melipur meriang hati

Diterangi cahaya engkau sinarkan Aku menaiki tangga mengawan Kecapi firduisi melana telinga Menyentuh gamnbuh dalam hatiku Terlihat ke bawah

Kandil kemerlap

Melambai cempakti ramai tertawa HatE duniawi melambung tinggi Berpaling aku turun kembali (Hamzah, 1985 a:24)

3. Puisi dramatik. Puisi ini bersifat objektif dan subjektif. Dalam hal ini

seolah-olah penyair keluar dan dininya dan berbicara melalui tokoh lain. Dengan kata

lain, dalam puisi ini penyair tidak menyampaikan secara langsung pengalaman

yang ingin diungkapkan tetapi disampaikan melalui tokoh lain sehingga

tampaknya seperti sebuah dialog. Menurut Rollof (1973 :65)unsur yang

menonjol dalam puisi dramatik adalah kemampuan memberi sugesti. Bagi

Doreksi (1 988:147) Puisi dramatik merupakan drama dalam sajak,

(50)

Menurut Suharianto (1981:29), berdasarkan kata kata dalam pembentukan puisi,

puisi dibagi menjadi dua yaitu:

a. Puisi Prismatis

Puisi prismatis adalah puisi-puisi yang menggunakan kata-kata sebagai

lambang-lambang atau kiasan. Dalam puisi ini pengarang dalam menggunakan kata-kata

sulit dipahami bagi yang belum menguasai benar-benar tentang teori puisi.

Misalnya ketika penyair mau menggambarkan suatu keadaan, dia menggunakan

simbol tersendiri, sehingga ketika pembaca ingin memahaminya harus

benar-benar dicermati dan dirasakan.

Puisi tersebut menggunakan lambang-lambang yang digunakan penyair menunjuk

kepada pengertian yang tidak sebenarnya. Untuk memahami maksud puisi

tersebut kita perlu menafsirkan kata-kata yang dipasang penyair tersebut

menghubung-hubungkan dengan hal-hal di luar puisi itu sendiri karena penyair

juga menggunakan kata-katanya sebagai perbandingan-perbandingan.

b. Puisi Diaphan

Adalah puisi yang kata-katanya sangat terbuka, tidak mengandung

pelambang-pelambang atau kiasan-kiasan. Dalam puisi diaphan pengarang menggunakan

bahasa yang mudah dipahami atau dapat dikatakan bahwa kata yang digunakan

(51)

2.1.3 Unsur-Unsur Pembentuk Puisi

Menulis puisi adalah kegiatan mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan

bahasa yang indah. Keindahan bahasa puisi mencakup keindahan bunyi, kata

larik, dan baitnya. Puisi dapat dihasilkan berdasarkan pengamatan, pengalaman,

dan perenungan dengan menggunakan bahasa yang indah, antara lain menyangkut

keserasian pilihan bunyi serta pilihan kata dan urutannya. Di samping itu, sebuah

puisi yang baik umumnya mengungkapkan kejujuran, jadi perihal keindahan

bahasa dan kejujuran isi merupakan dua hal penting dalam menulis puisi.

Usaha menulis puisi banyak dilakukan orang. Namun, usaha itu sering gagal

karena mereka tidak mengetahui cara menulis puisi, mereka hanya berusaha

merangkai kata-kata untuk dijadikan sebuah puisi. Padahal untuk menulis puisi

diperlukan pengetahuan mendasar tentang puisi itu sendiri.

Pengetahuan mendasar yang perlu diketahui adalah memahami unsur-unsur dalam

pembentuk puisi. Unsur-unsur pembentuk puisi adalah sebagai berikut

1. Diksi

Dalam puisi kata-kata sangat besar peranannya. Setiap kata mempunyai fungsi

tertentu dalam menyampaikan ide penyairnya. Meyer (1987:457) mengatakan

bahwa dalam fungsinya untuk memadatkan suasana, lembut, dan bersifat

ekonomis Jadi kata-kata dalam puisi hendaknya disusun sedemikian serupa

sehingga dapat menyalurkan pikiran, perasaan penulisanya dengan baik.

Sehubungan dengan hal itu Meyer (1987:457-548) membagi diksi dalam tiga

(52)

a. Diksi formal adalah bermartabat, inpersonal dan menggunakan bahasa yang

tinggi.

b. Diksi pertengahan. Diksi ini agak sedikit tidak formal dan biasanya kata-kata

yang digunakan adalah yang dipakai oleh kebanyakan orang yang

berpendidikan.

c. Diksi informal mencakup dua bahasa yaitu bahasa sehari-hari yang dalam hal

ini termasuk slang, dan dialek yaitu meliputi dialek geografis dan sosial.

Diksi dapat berupa denotasi dan konotasi.Denotasi merupakan makna kata dalam

kamus, makna kata objektif yang pengertiannya menunjuk pada benda yang diberi

nama dengan kata kata itu. Satu sisi Altemberd (1970: 10) mengatakan bahwa

kumpulan asosiasi perasaan yang terkumpul dalam sebuah kata yang diperoleh

melalui setting yang dilukiskan disebut konotasi. Meyer (1987:549) melihat

bahwa konotasi adalah bagaimana kata digunakan dan asosiasi orang yang timbul

dengan kata itu. Tentu saja makna konotasi sangat tergantung pada konteksnya.

Makna konotasi dapat diperoleh melalui asosiasi dan sejarahnya.

2. Pengimajian

Pengimajian dapat memberi gambaran yang jelas, menimbulkan suasana yang

khusus, membuat hidup (lebih hidup) gambaran dalam pikiran, dan penginderaan

untuk menarik perhatian, untuk memberikan kesan mental atau bayangan visual

penyair, menggunakan gambaran-gambaran angan.

Imaji adalah gambaran-gambaran angan, gambaran pikiran, kesan mental atau

(53)

bahwa dalam tangan penyair yang baik imaji itu segar dan hidup, berada dalam

puncak keindahannya untuk mengintensifkan, menjernihkan, dan memperkaya.

Citraan menurut Alternberd merupakan unsur yang penting dalam puisi karena

dayanya untuk menghadirkan gambaran yang konkret, khas, menggugah dan

mengesankan. Brook dan Waren mengatakan bahwa citraan juga dapat

merangsang imajinasi dan menggugah pikiran dibalik sentuhan indera serta dapat

pula sebagai alat interpretasi.

3. Kata konkret

Kata konkret adalah kata-kata yang digunakan oleh penyair untuk

menggambarkan suatu lukisan keadaan atau suasana batin dengan maksud untuk

membangkitkan imaji pembaca. Waluyo mengatakan dengan kata yang

diperkonkret, pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa atau keadaan

yang dilukiskan oleh penyair. Misalnya saja penyair melukiskan seorang gadis

yang benar-benar pengemis gembel. Penyair mempergunakan kata-kata gadis

kecil berkaleng kecil.

4. Bahasa Figuratif

Menurut Waluyo (2003 :45) bahasa figuratif adalah majas. Dengan bahasa

figuratif, membuat puisi lebih indah, artinya memancarkan banyak makna atau

kaya akan makna. Dalam bukunya kamus Istilah Sastra, Panuti Sujiman

menyebutkan kiasan adalah majas yang mengandung perbandingan yang tersirat

sebagai pengganti kata atau ungkapan lain untuk melukiskan kesamaan atau

(54)

puisi menyamakan kiasan dengan bahasa figuratif dan memasukkan metafora

salah satu bentk kiasan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pada umumnya bahasa

figuratif dipakai untuk menghidupkan lukisan, untuk mengkonkretkan dan lebih

mengekspresikan perasaan yang diungkapkan. Dengan demikian, pemakaian

bahasa figuratif menyebabkan konsep-konsep abstrak terasa dekat pada pembaca

karena dalam bahasa figuratif oleh penyair diciptakan kekonkretan, kedekatan,

keakrabatan dan kesegaran.

Menurut Albemd, bahasa figuratif digolongkan menjadi tiga golongan,

diantaranya adalah:

a. Simile

Simile adalah jenis bahasa figuratif yang menyamakan satu hal dengan hal lain

yang sesungguhnya tidak sama. Keraf menyatakan, Simile adalah

perbandingan yang bersifat eksplisit. Perbandigan yang demikian

dimaksudkan bahwa ia langsung menyatakan sesuatu sama dengan yang

lainnya. inisalnya dengan menggunakan kata seperti, sama, sebagai, bagaikan,

laksana,dan lain-lain.

Dan pengertian di atas smile adalah membandingkan atau menyapakan dengan

hal lain dengan menggunakan kata kata yang artinya sama.

b. Metafora

Metafora adalah bentuk bahasa figuratif yang memperbandingkan sesuatu hal

dengan hal lainnya yang pada dasarya tidak serupa. Jadi di sini bahwa

(55)

c. Personifikasi

Personifikasi adalah satu corak metofora yang dapat diartikan sebagai suatu

cara penggunaan atau penerapan makna. Jadi antara personifikasi dan

metafora keduanya mengandung unsur persamaan.

d. Epik Simile

Epik Simile atau perumpamaan epos adalah pembandingan yang dilanjutkan

atau diperpanjang yaitu dibentuk dengan cara melanjutkan sifat-sifat

perbandingan lebih lanjut dalam kalimat atau frase-frase yang berturut-turut.

e. Metonimi

Metonimi adalah pemindahan istilah atau nama suatu hal atau benda ke suatu

benda yang lainnya yang mempunyai kaitan rapat.

f. Sinekdoki

Sinekdoki adalah bahasa figuratif yang menyebutkan suatu bagian penting dan

suatu benda atau benda atau hal itu. Yang dimaksud di sini bahwa sebuah

benda pasti mempunyai bagian bagian yang tekandung di dalamnya.

Kemudian dalam mencari sinekdoki cari hal yang paling terpenting.

5. Versifikasi

Versifikasi meliputi ritma, rima, dan metrum. Secara umum ritma dikenal sebagai

irama, yakni pergantian turun naik panjang pendek, keras lembut ucapan bunyi

bahasa dengan teratur. Panuti Sujiman (1997:23) memberikan pegertian irama

dalam puisi sebagai alunan yang dikesankan oleh perulangan dan pergantian

(56)

dan tinggi rendahnya nada karena sering bergantung pada pola matra, irama dalam

persajakan pada umumnya teratur. Rima adalah pengulangan bunyi di dalam baris

atau lank puisi, paa akhir bans puisi atau bahkan juga pada keseluruhan baris dan

bait puisi.

Adapun metrum adalah irama yang tetap, artinya pergantiannya sudah tetap

menurut pola tertentu. Hal ini disebabkan oleh (1) jumlah suku kata yang tetap,

(2) tekanan yang tetap, dan (3) alun suara menaik dan menurun yang tetap.

2.1.4 Pembelajaran Menulis Puisi

Menulis merupakan suatu proses, maka pembelajaran menulis puisi dilakukan

secara bertahap-tahap sampai menciptakan hasil yang memuaskan. Utami

Munandar (1993) menyimpulkan ada empat tahap dalam proses pemikiran kreatif

untuk menulis puisi, yang terdiri atas:

1. tahap persiapan dan usaha

2. tahap inkubasi atau pengendapan

3. tahap iluminasi

4. tahap verifikasi.

Pada tahap persiapan dan usaha seseorang akan mengumpulkan informasi dan

data yang dibutuhkan. Makin banyak pengalaman atau informasi yang dimiliki

seseorang mengenai masalah atau tema yang digarapnya, makin memudahkan dan

melancarkan pelibatan dirinya dalam proses tersebut.

Tahap inkubiasi atau pengendapan, setelah semua informasi dan pengalaman yang

(57)

ide-ide sebanyak mungkin, maka biasanya diperlukan waktu untuk mengendapkan

semua gagasan tersebut, diinkubasi dalam alam prasadar.

Tahap iluminasi, akan mencoba mengekspresikan masalah tersebut dalam puisi.

Tahap selanjutnya adalah tahap verifikasi yaitu penulis melakukan penilaian

secara kritis terhadap karyanya sendiri. Verifikasi juga dapat dilakukan dengan

cara membahas atau mendiskusikannya dengan orang lain untuk mendapatkan

masukan bagi penyempurnaan karya tersebut maupun karya selanjutnya.

Setelah menyimak tahap-tahap yang disampaikan oleh Utami Munandar, penulis

menyederhanakan sebagai berikut:

1. Tahap prakarsa

Tahap prakarsa merupakan tahap pencarian ide untuk dituangkan dalam

bentuk tulisan yang berupa puisi. Ide-ide dapat berupa

pengalaman-pengalaman seseorang untuk melakukan tugas atau memecahkan

masalah-masalah tertentu. Di samping itu ide dapat dicari dan sesuatu yang langsung

dilihat. Makin banyak orang mempunyai ide, makin mudah untuk menulis

puisi.

2. Tahap Pelanjutan

Tahap ini merupakan tahap tindak lanjut dan tahap pencanian ide setelah

seseorang mendapatkan ide-ide dan berbagai sumber dan cara,kemudian

dilanjutkan dengan mengembangkan ide-ide tersebut menjadi sebuah puisi.

Dalam tahap pelanjutan ini, setelah dikembangkan kemudian direvisi, karena

(58)

3. Tahap Pengakhiran

Adapun puisi yang diajarkan siswa adalah puisi transparan yang merupakan

bentuk puisi sederhana atau dapat disebut dengan puisi diaphan. Di samping

itu dalam latihan penulisan puisi ini tidak hanya untuk mempertajam

pengamatan dan meningkatkan kemampuan bahasa, akan tetapi siswa

diharapkan dapat memperoleh minat segar yang muncul dan kedalaman puisi

itu sendiri.

Adapun cara membina siswa agar mereka dapat menulis dengan baik adalah:

1. Memanfaatkan model atan teknik.

Dalam pemanfaatan model mungkin siswa diperkenalkan atau diperlihatkan

puisi yang mudah dipahami dan unsur-ursur yang terkandung di dalamnya

jelas. Apabila guru tersebut dengan menggunakan teknik guru berusaha

mencari teknik yang cocok oleh siswa tersebut.

2. Unsur-unsurnya

Dalam pembelajaran menulis puisi, sebelum siswa mulai menulis dijelaskan

mengenai unsur-unsur yang terkandung dalam puisi.

3. Kebakatannya.

Kebakatan siswa perlu diketahui oleh guru, kemudian bakat itu diarahkan dan

dikembangkan dengan teknik-teknik tertentu.

2.1.5 Teknik Pemanfaatan lingkungan

Kadang-kadang dalam proses mengajar belajar siswa perlu diajak ke luar sekolah,

(59)

untuk melihat sesuatu, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya

dengan melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik pemanfaatan

lingkungan, ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa

kesuatu tempat atau objek tertentu di luar kelas untuk mempelajari sesuatu.

Teknik pemanfaatan lingkungan sekolah ini digunakan karena memiliki tujuan

memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya; dapat turut

menghayati tugas pekerjaan milik seseorang, serta dapat bertanya jawab dan

mengamati sesuatu. Agar nantinya dapat mengambil kesimpulan, dan sekaligus

dalam waktu yang sama ia bias mempelajari beberapa mata pelajaran.Agar

penggunaan teknik pemanfaatan lingkungan dapat efektidf, maka pelaksanaanya

perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Masa persiapan guru perlu menetapkan:

- Perumusan tujuan pembelajatan yang jelas

- Pertimbangkan pemilihan teknik itu

- Penyusunan perencanaan yang masak, membagi tugas-tugas dan

meyiapkan sarana

- Pembagian siswa dalam kelompok

b. Masa pelaksanaan pengamatan

- Pemimpin kelompok mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya

- Memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama

- Mengawasi petugas-petugas kelompok sesuai dengan tanggung jawabnya

(60)

c. Masa kembali dari poengamatan

- Mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil dari pengamatan

- Menyusun laporan,atau hasil atau kesimpulan yang diperoleh

- Tindak lanjut hasil kegiatan pengamatan lingkungan seperti; membuat

puisi, gambar, model-model, diagram, dan sebagainya.

Teknik pemanfaatan lingkungan dapat disimpulkan memiliki keunggulan sebagai

berikut :

a. Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para

petugas pada objek lingkungan sekolah, serta mengalami dan menghayati

langsung apa pekerjaan mereka. Hal mana tidak mungkin diperoleh di

sekolah; sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus

atau keterampilan mereka.

b. Siswa dapat melihat berbagai kegiatan secara individu maupun kelompok dan

dihayati secara langsung yang akan memperdalam dan memperluas

pengalaman mereka.

c. Dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber

informasi yang dihadapi, sehingga mungkin mereka menemukan bukti

kebenaran teorinya, atau mencobakan ke dalam praktek.

d. Dengan objek yang ditinjau itu siswa dapat memperoleh bermacam-macam

pengetahuan dan pengalaman yang terindah, yang tidak terpisah-pisah dan

(61)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Untuk mencapai tujuan penelitian secara efektif, perlu adanya tahapan kerja yang

sistematis. Dalam hal ini, perlu adanya tahapan kerja yang harus ditempuh.

Metode penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting, karena berhasil

tidaknya, demikian juga tinggi rendahnya kualitas hasil penelitian sangat

ditentukan oleh ketepatan peneliti dalam memilih metode penelitian.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas

(PTK) adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk

memecahkan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu

mengelola pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dalam arti luas. Tujuan PTK

secara umum adalah memperbaiki pelaksanaan KBM.

Penelitian dilaksanakan dari pengalaman melaksanakan pembelajaran di kelas VII

pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Dalam tes prasiklus nilai

rata-rata 62,62 belum mencapai KKM 67,00. Dalam penelitian ini dipergunakan teknik

sesuai dengan tahapan kerja yang ditempuh. Teknik yang dimaksud berkaitan

dengan (1) rancangan penelitian, (2) subjek penelitian, (3) instrument penelitian,

(62)

PTK dilakukan secara siklus dan banyaknya siklus disesuaikan dengan kebutuhan

dalam peningkatan hasil pembelajaran, batasannya adalah tercapai target

pembelajaran itu sendiri. Kelebihan dan kekurangan PTK dapat diketahui dengan

melaksanakan tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan,

(3) observasi, (4) refleksi. Penelitian tindakan kelas ini bercirikan adanya

<

Gambar

Tabel 1 Hasil Tes Uji Kemampuan Menulis Puisi Prasiklus
Tabel 1.1Nilai  Rerata Aspek Kebahasan Siswa Kelas VII
Tabel 3.1   Indikator Uji Kemampuan Menulis Puisi
Tabel 3.2  Tolok Ukur Penilaian  Kemampuan Menulis  Puisi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis catatan harian dengan penerapan metode diskusi pada siswa kelas VII SMP Negeri 6 Bandar

Skripsi ini berjudul “ Pengaruh Penerapan Teknik Imagine (Khayalan Visual) Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Oleh Siswa Kelas VII di SMP Katolik Tri Sakit 1

PEMANFAATAN MEDIA ILUSTRASI LAGU DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII.. SMP Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada pembahasan, dapat diambil simpulan yaitu kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kotapinang

menulis puisi peserta didik sebelum pemanfaatan media lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran lebih kecil dari nilai rata-rata keterampilan menulis puisi

Berdasarkan data yang diperoleh, untuk mengetahui keterampilan menulis teks cerpen dengan menggunakan teknik parafrase puisi siswa kelas VII SMP Negeri 1 V Koto

Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri I3 Padang dengan Menggunakan Metode Estafet Writing Berbantuan Media Gambar untuk Indikator 3 Dari analisis data dapat

Ketiga, kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan menggunakan teknik berdasarkan model untuk indikator 3 citraan tergolong baik