• Tidak ada hasil yang ditemukan

Literasi Informasi Pengguna Kelompok Mahasiswa Pada Perpustakaan Umum BPAD Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Literasi Informasi Pengguna Kelompok Mahasiswa Pada Perpustakaan Umum BPAD Sumatera Utara"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

LITERASI INFORMASI PENGGUNA KELOMPOK MAHASISWA PADA PERPUSTAKAAN UMUM BPAD SUMATERA UTARA

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

dalam bidang Studi Perpustakaan dan Informasi

OLEH LIA HANDAYANI

080709019

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Handayani, Lia, 2012. Literasi Informasi Pengguna Kelompok Mahasiswa pada Perpustakaan Umum BPAD Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui literasi informasi pengguna kelompok mahasiswa pada Perpustakaan Umum BPAD Sumatera Utara dengan menggunakan model literasi informasi Seven Pillars.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah pengguna Perpustakaan Umum BPAD yang berstatus sebagai mahasiswa, berjumlah 158.200 orang. Teknik penentuan sampel menggunakan Rumus Slovin sehingga diperoleh sampel berjumlah 100 orang, dan teknik pengambilan sampel adalah purpossive sampling yaitu mengambil sampel yang benar-benar pengguna pada Perpustakaan Umum BPAD Sumatera Utara yang berstatus sebagai mahasiswa.

Hasil analisis data menunjukkan literasi informasi tertinggi yang dimiliki pengguna kelompok mahasiswa pada Perpustakaan Umum BPAD berada di pilar kedua, yaitu pada kemampuan pengetahuan terhadap sarana untuk memudahkan pencarian buku di perpustakaan sebesar 89%. Kemudian literasi informasi terendah yang dimiliki pengguna kelompok mahasiswa pada Perpustakaan Umum BPAD berada di pilar ketujuh, yaitu pada kemampuan mempublikasikan hasil tulisan sebesar 8%.

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Literasi Informasi Pengguna Kelompok Mahasiswa pada Perpustakaan Umum BPAD Sumatera Utara.” Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana sosial (S.Sos) pada Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna baik isi maupun penulisannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik yang membangun agar penulis dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan untuk kesempurnaan skripsi ini.

Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua penulis, Bapak Zainuar dan Ibu Suhaini, kakak-kakak tercinta (Lisza Megasari, S.Pd dan Dessy Khairani, S.Pd), serta abang tercinta (Harris Pratama) atas dukungan, motivasi, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. A. Ridwan Siregar, M.Lib, selaku dosen pembimbing I

penulis yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan serta waktu dalam penulisan skripsi ini.

2. Ibu Himma Dewiyana, S.T, M.Hum, selaku dosen pembimbing II penulis yang telah memberikan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd, selaku ketua Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

(4)

5. Seluruh staf pengajar Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah memberikan ilmu dan bimbingan yang bermanfaat bagi penulis.

6. Bapak Dr. Syahron Lubis, MA, selaku dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

7. Kepada staf pegawai (Bang Yudi) yang telah membantu dalam mengurus surat-surat yang berhubungan dengan penyusunan skripsi. 8. Bapak pimpinan dan seluruh staf Badan Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi (BPAD) Sumatera Utara, yang telah memberikan bantuan dan informasi yang penulis butuhkan selama penelitian.

9. Para responden di Perpustakaan Umum BPAD yang telah bersedia mengisi kuesioner penelitian ini.

10.Buat seseorang yang istimewa di hatiku, Edo Raditya, terima kasih buat dukungan, doa, dan semangat yang diberikan, serta kesetiaan mendengar keluh kesahku selama penulisan skripsi ini.

11.Buat sahabat-sahabatku “Para Brey” (Afriyanti Mayasari dan Osin Verawati) yang luar biasa setia kawannya dan selalu ada di saat penulis membutuhkan bantuan dan masukan dalam pengerjaan skripsi ini.

12.Buat keponakan-keponakanku tersayang (Bayu Althaira Surya, Ayra Chiza Putri, dan Effan Hardian Wijaya), terima kasih ya sudah menghibur chichi di saat lagi suntuk mengerjakan skripsi ini.

13.Buat adik-adik sepupuku (Dewita Hermaya dan Nazly Riyanda), terima kasih buat doa dan dukungannya.

14.Buat teman satu perjuangan khususnya Nindy, Mutia, Uli, Adel, Hildia, Putri, Winda, Morina, dan Selvi yang telah bersama-sama melewati hari-hari selama penulisan skripsi.

(5)

16.Buat kak Fransisca S.Sos yang telah membantu memberikan bahan bacaan dan masukan untuk penulisan skripsi ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Medan, Juli 2012 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Cakupan Penelitian ... 3

BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Perpustakaan Umum ... 4

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum ... 4

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum ... 5

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum ... 7

2.2 Literasi Informasi ... 8

2.2.1 Pengertian Literasi Informasi ... 8

2.2.2 Tujuan Literasi Informasi ... 9

2.2.3 Manfaat Literasi Informasi ... 10

2.2.4 Komponen Literasi Informasi ... 11

2.2.5 Kriteria Literasi Informasi ... 11

2.2.6 Model Literasi Informasi ... 13

2.2.7 Standar Literasi Informasi ... 19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Lokasi Penelitian ... 21

3.3 Populasi dan Sampel ... 21

3.3.1 Populasi ... 21

3.3.2 Sampel ... 22

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 23

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 23

3.6 Instrumen Penelitian ... 23

3.6.1 Kuesioner ... 23

3.7 Kisi-Kisi Kuesioner ... 24

(7)

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

4.1 Karakteristik Responden ... 26

4.2 Analisis Deskriptif ... 26

4.2.1 Literasi Informasi Pengguna Kelompok Mahasiswa ... 26

4.2.2 Kemampuan Identifikasi Informasi ... 27

4.2.3 Kemampuan Pengetahuan terhadap Sumber Informasi ... 30

4.2.4 Kemampuan Pembangunan Strategi Penelusuran ... 33

4.2.5 Kemampuan Penemuan dan Akses Informasi ... 37

4.2.6 Kemampuan Perbandingan dan Evaluasi Informasi yang Diperoleh ... 40

4.2.7 Kemampuan Organisasi, Penerapan, dan Pengkomunikasian Informasi kepada Orang Lain ... 43

4.2.8 Kemampuan Membangun dan Menghasilkan Pengetahuan Baru ... 46

4.3 Rangkuman Analisis Data ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 54

5.2 Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Komponen Big6 ... 14

Tabel 2.2. Komponen Seven Pillars ... 15

Tabel 2.3. Komponen Empowering8 ... 17

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Kuesioner ... 24

Tabel 4.1. Kemampuan Penentuan Batasan Informasi ... 28

Tabel 4.2. Kemampuan Penentuan Hal yang Akan Dilakukan dalam Mencari Jawaban terhadap Kebutuhan Informasi ... 28

Tabel 4.3. Kemampuan Perumusan Topik ... 29

Tabel 4.4. Kemampuan Pengetahuan terhadap Sarana untuk Memudahkan Pencarian Buku di Perpustakaan ... 31

Tabel 4.5. Kemampuan Pengetahuan terhadap Media untuk Menemukan Informasi Mutakhir dan Terpercaya ... 32

Tabel 4.6. Kemampuan Pengetahuan terhadap Alamat Situs pada Subjek Tertentu ... 32

Tabel 4.7. Kemampuan Pemahaman terhadap Strategi Penelusuran Informasi seperti Strategi Boolean Operation ... 34

Tabel 4.8. Kemampuan Identifikasi Istilah dalam Penelusuran Informasi ... 35

Tabel 4.9. Kemampuan Pemaknaan Simbol dalam Strategi Penelusuran Informasi ... 36

Tabel 4.10. Kemampuan Penemuan Buku di Perpustakaan ... 37

Tabel 4.11. Kemampuan Pengetahuan terhadap Alat Bantu untuk Menemukan dan Mengakses Informasi seperti Search Engine ... 38

Tabel 4.12. Kemampuan Akses informasi ... 39

Tabel 4.13. Kemampuan Evaluasi Subjek Dokumen ... 41

Tabel 4.14. Kemampuan Pengukuran Kualitas Situs Internet ... 41

Tabel 4.15. Kemampuan Evaluasi Informasi setelah Memperolehnya ... 42

Tabel 4.16. Kemampuan Pengelompokkan Informasi yang Diperoleh saat Menyimpannya ... 44

Tabel 4.17. Kemampuan Pemanfaatan Informasi yang Ditemukan ... 44

Tabel 4.18. Kemampuan Pengkomunikasian Informasi kepada Orang Lain ... 45

Tabel 4.19. Kemampuan Menghasilkan Tulisan atau Karya Ilmiah ... 47

Tabel 4.20. Kemampuan Pembuatan Kutipan dari Artikel Ilmiah... 47

Tabel 4.21. Kemampuan Mempublikasikan Tulisan atau Karya Ilmiah ... 48

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Lanskap Literasi Informasi ... 16 Gambar 4.1. Persentase Kemampuan Pengguna berdasarkan Indikator Literasi

(10)

ABSTRAK

Handayani, Lia, 2012. Literasi Informasi Pengguna Kelompok Mahasiswa pada Perpustakaan Umum BPAD Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui literasi informasi pengguna kelompok mahasiswa pada Perpustakaan Umum BPAD Sumatera Utara dengan menggunakan model literasi informasi Seven Pillars.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah pengguna Perpustakaan Umum BPAD yang berstatus sebagai mahasiswa, berjumlah 158.200 orang. Teknik penentuan sampel menggunakan Rumus Slovin sehingga diperoleh sampel berjumlah 100 orang, dan teknik pengambilan sampel adalah purpossive sampling yaitu mengambil sampel yang benar-benar pengguna pada Perpustakaan Umum BPAD Sumatera Utara yang berstatus sebagai mahasiswa.

Hasil analisis data menunjukkan literasi informasi tertinggi yang dimiliki pengguna kelompok mahasiswa pada Perpustakaan Umum BPAD berada di pilar kedua, yaitu pada kemampuan pengetahuan terhadap sarana untuk memudahkan pencarian buku di perpustakaan sebesar 89%. Kemudian literasi informasi terendah yang dimiliki pengguna kelompok mahasiswa pada Perpustakaan Umum BPAD berada di pilar ketujuh, yaitu pada kemampuan mempublikasikan hasil tulisan sebesar 8%.

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Informasi adalah kebutuhan yang harus dipenuhi, karena menjadi kebutuhan setiap individu. Informasi sangat berguna bagi manusia untuk kelanjutan hidupnya, karena dengan informasi manusia mampu meraih peluang lebih banyak, sehingga muncul kesempatan baru yang layak untuk dicoba. Informasi juga memudahkan dalam menjawab permasalahan dalam kehidupan, sehingga hidup dapat berlangsung lebih efektif dan efisien.

Perpustakaan umum merupakan salah satu sarana yang menghubungkan pencari informasi dengan informasi yang dibutuhkannya. Perpustakaan umum mempunyai peran sangat strategis dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat. Perpustakaan berperan sebagai sarana belajar sepanjang hayat, mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional, dan merupakan sarana pelestarian kekayaan budaya bangsa. Uraian di atas sesuai dengan apa yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 yaitu sebagai sarana mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk melaksanakan peran tersebut, perpustakaan umum harus mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat di mana perpustakaan umum tersebut berada.

Dalam memperoleh informasi, tidak hanya dibutuhkan kemampuan untuk mencari dan menemukan informasi tapi juga kemampuan untuk melakukan evaluasi terhadap informasi yang diperoleh. Kemampuan dalam mengidentifikasi, mencari, menemukan, mengevaluasi dan memanfaatkan informasi ini disebut literasi informasi.

(12)

secara kritis, logis, tidak mudah percaya terhadap informasi yang diterima dan dapat berinteraksi dengan sumber informasi yang berbeda-beda. Literasi informasi juga dibutuhkan agar pengguna informasi dapat lebih arif menyikapi informasi positif dan negatif yang ada.

Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara, selanjutnya disebut Perpustakaan Umum BPAD buka setiap hari Senin - Jum’at pada pukul 08.30-17.30 WIB, dan pada hari Sabtu - Minggu pada pukul 09.00-15.00 WIB. Pengunjung Perpustakaan Umum BPAD pada tahun 2011 mayoritas berasal dari kelompok pelajar dan mahasiswa. Pengunjung terbanyak adalah mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi negeri dan swasta di Medan. Berdasarkan data anggota Perpustakaan Umum BPAD tahun 2011, jumlah anggota yang berstatus mahasiswa sebanyak 5.190 orang.

Perpustakaan Umum BPAD menyediakan informasi dalam berbagai jenis media, baik tercetak maupun elektronik. Hal ini menjadi tantangan khusus bagi pengguna dalam mengevaluasi, memahami dan menggunakan informasi secara efektif dan efisien. Melimpahnya informasi dan tersedianya teknologi tidak akan menciptakan masyarakat informasi tanpa dilengkapi dengan sebuah pemahaman dan kapasitas untuk menggunakan informasi tersebut secara efisien. Pada pengamatan awal, pengguna Perustakaan Umum BPAD kurang memanfaatkan fasilitas teknologi informasi yang disediakan. Padahal fasilitas seperti layanan internet sebenarnya lebih memudahkan mereka dalam memperoleh informasi. Hal ini menjadi pertanyaan bagi penulis untuk mengetahui kondisi literasi informasi mereka.

(13)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah yang diteliti adalah “Bagaimana literasi informasi pengguna kelompok mahasiswa pada Perpustakaan Umum BPAD Sumatera Utara?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui literasi informasi pengguna kelompok mahasiswa pada Perpustakan Umum BPAD Sumatera Utara.

1.4. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, maka manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan literasi informasi pengguna kelompok mahasiswa pada Perpustakaan Umum BPAD. 2. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

3. Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman penulis tentang literasi informasi.

1.5. Cakupan Penelitian

Penelitian ini merupakan kajian tentang literasi informasi menggunakan model Seven Pillars yang mencakup kemampuan mengidentifikasi informasi, mengetahui sumber informasi, membangun strategi penelusuran, menemukan dan mengakses informasi, membandingkan dan mengevaluasi informasi yang diperoleh, mengorganisir, menerapkan dan mengkomunikasikan informasi kepada orang lain, serta membangun dan menghasilkan pengetahuan baru.

(14)

BAB II

KAJIAN TEORETIS

2.1. Perpustakaan Umum

2.1.1. Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan merupakan hal yang penting dalam setiap program pendidikan, penelitian dan penelitian. Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum.

Dalam Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (1992: 5) dinyatakan bahwa:

Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan di pemukiman penduduk (kota atau desa) diperuntukkan bagi semua lapisan dan golongan masyarakat penduduk pemukiman tersebut untuk melayani kebutuhannya akan informasi dan bahan bacaan.

Sedangkan menurut Samosir (2004: 7) menyatakan bahwa:

Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan meyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat umum. Perpustakaan umum diselenggarakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa memandang latar belakang pendidikan, agama, adat-istiadat, umur, jenis kelamin dan lain sebagainya, maka koleksi perpustakaan umum juga beraneka ragam bidang pokok masalah sesuai dengan kebutuhan informasi dari pemakainya.

Dari kedua definisi di atas dapat dikemukakan bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan yang didirikan di pemukiman penduduk, diselenggarakan oleh pemerintah daerah dan diperuntukkan bagi semua lapisan dan golongan penduduk suatu wilayah untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka.

Sulistyo-Basuki (1994: 35) menyatakan bahwa:

(15)

Sutarno (2006: 43) menyatakan bahwa:

Perpustakaan umum merupakan satu-satunya jenis Perpustakaan yang masih dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Perpustakaan-perpustakaan yang termasuk di dalam kategori Perpustakaan Umum adalah: Perpustakaan Umum Kabupaten/ Kota, Perpustakaan tingkat Kecamatan, Perpustakaan Umum Desa / Kelurahan, Perpustakaan Cabang, Taman Bacaan Rakyat/ Taman Bacaan Masyarakat, dan Perpustakaan Keliling yang mana merupakan perpustakaan yang memberikan layanan dengan cara mengunjungi tempat tinggal atau tempat kegiatan masyarakat dengan jadwal tertentu.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah setempat, yang berada di daerah pemukiman penduduk, untuk melayani kebutuhan informasi masyarakat dari berbagai golongan tanpa membedakan agama, ras, status sosial ekonomi, usia dan gender.

2.1.2. Tujuan Perpustakaan Umum

Setiap organisasi didirikan karena memiliki tujuan tertentu, begitu pula dengan perpustakaan. Seperti yang dinyatakan oleh UNESCO yang dikutip oleh Sulistyo Basuki, 1993: 46) dalam manifesto perpustakaan umum menyatakan bahwa ada 4 tujuan utama perpustakaan umum, yaitu:

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik.

2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang hangat dalam kalangan masyarakat.

3. Membantu warga mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka.

4. Bertindak selaku agen kultural, artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.

Dalam Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (1992: 6), tujuan perpustakaan umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Tujuan Umum

(16)

rohani masyrakat yang berada dalam jangakauan layanannya, sehingga terkembang daya kreasi dan inovasi bagi peningkatan martabat dan produktivitas setiap warga masyarakat secara menyeluruh dalam menunjang pembangunan nasional.

2. Tujuan Fungsional

Tujuan fungsional atau tujuan khusus perpustakaan umum adalah : a. Mengembangkan minat dan kemampuan dan kebiasaan membaca

khususnya, serta mendayagunakan budaya tulisan segala sektor kehidupan.

b. Mengembangkan kemampuan mencari, mengolah serta memanfaatkan informasi.

c. Mendidik masyarakat pada umumnya agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil guna. d. Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri.

e. Memupuk minat dan bakat masyarakat.

f. Menambah apresiasi terhadap pengalaman imajinatif.

g. Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapai dalam kehidupan atas tanggung jawab dan usaha sendiri dengan mengembangkan kemampuan membaca masyarakat.

h. Berpartisipasi aktif dalam menunjang pembangunan nasional dengan menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan dalam pembangunan sesuai kebutuhan lapisan masyarakat.

3. Tujuan Operasional

Tujuan operasional perpustakaan umum merupakan pernyataan formal yang terperinci tentang sasaran yang harus dicapai serta cara mencapainya, sehingga tujuan tersebut dapat dimonitor, diukur dan dievaluasi keberhasilannya.

Sedangkan menurut Yusuf (1996 : 18) tujuan perpustakaan umum yaitu :

1. Mengembangkan minat baca serta mendayagunakan semua bahan pustaka yang tersedia di Perpustakaan Umum.

2. Mengembangkan kemampuan mencari, mengolah dan memanfaatkan informasi yang tersedia di Perpustakaan Umum.

3. Mendidik masyarakat agar dapat menggunakan informasi yang tersedia di Perpustakaan Umum.

4. Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri

5. Memupuk minat baca dan menumbuhkan daya apresiasi dan imajinasi masyarakat.

6. Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah, tanggung jawab dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional.

(17)

bagi masyarakat untuk memperoleh informasi yang mereka butuhkan dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan mencari, mengolah dan memanfaatkan informasi yang tersedia di perpustakaan umum sehingga yang bersangkutan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

2.1.3. Fungsi Perpustakaan Umum

Untuk mencapai tujuan di atas, perpustakaan umum harus dapat melaksanakan fungsinya. Samosir (2004: 8) menyatakan bahwa fungsi perpustakaan umum adalah :

1. Pusat informasi: menyebarluaskan informasi kepada masyarakat selaku pemakai

2. Preservasi kebudayaan: menyimpan dan menyediakan tulisan-tulisan tentang kebudayaan masa lampau, kini dan sebagai pengembang kebudayaan yang masuk di masa yang akan dating

3. Pendidikan: mengembangkan dan menunjang pendidikan non formal di luar sekolah dan universitas sebagai pusat kebutuhan penelitian 4. Rekreasi: dengan bahan-bahan yang bersifat hiburan perpustakaan

umum dapat digunakan oleh masyarakat pemakai untuk mengisi waktu luang

5. dan lain-lain.

Menurut Siregar (2004: 76) fungsi perpustakaan umum adalah:

Untuk membantu orang (terutama orang-orang muda dan anak-anak) menjadi melek informasi, memberitahu mereka bagaimana menelusur informasi, mengembangkan kebiasaan membaca, membantu orang dewasa untuk belajar seumur hidup dan belajar kembali untuk perubahan karir, berperan dalam memelihara dan mempromosikan kebudayaan.

(18)

2.2. Literasi Informasi

2.2.1. Pengertian Literasi Informasi

Istilah literasi informasi pertama kali diperkenalkan oleh Paul Zurkowski, President of Information Industry Association ketika ia mengajukan proposalnya yang ditujukan kepada kepada The National Commission on Libraries and Information Science (NCLIS), Amerika Serikat pada 1974.

Menurut Work Group On Information Literacy dari California State University (2002) seperti dikutip dalam Hasugian (2009: 201-202), mendefinisikan bahwa “literasi informasi sebagai kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi dan menggunakan informasi dalam berbagai format.” Untuk dapat melakukannya maka pencari informasi harus mampu menunjukkan sejumlah keahlian dalam suatu proses yang terpadu, yaitu:

1. Menyatakan pernyataan, permasalahan, atau isu penelitian.

2. Menentukan informasi yang dibutuhkan untuk pertanyaan, permasalahan, atau isu penelitian.

3. Mengetahui tempat/letak dan menemukan informasi yang relevan. 4. Mengorganisasikan informasi.

5. Menganalisa dan mengevaluasi informasi. 6. Mensintesa informasi.

7. Mengkomunikasikan dengan menggunakan berbagai jenis teknologi informasi.

8. Menggunakan perangkat teknologi untuk memperoleh informasi. 9. Memahami etika, hukum, dan isu-isu sosial politik yang terkait dengan

informasi dan teknologi informasi.

10.Menggunakan, mengevaluasi, dan bersifat kritis terhadap informasi yang diterima dari media massa.

11.Menghargai bahwa keahlian yang diperoleh dari kompetensi informasi memungkinkan untuk belajar seumur hidup.

Tidak jauh berbeda dengan pengertian dalam laporan penelitian ALA (1989) yang menyatakan bahwa “information literacy is a set of abilities requiring individuals to recognize when information is needed and have the ability to locate, evaluate, and use effectivelly the needeed information.”

(19)

Pengertian yang sama juga diberikan oleh Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia (APISI, 2007) yaitu literasi adalah:

Seperangkat keterampilan untuk mendapatkan jalan keluar dari suatu masalah yang ada. Keterampilan ini mencakup keterampilan mengidentifikasi masalah, mencari informasi, menyortir, menyusun, memanfaatkan, mengomunikasikan dan mengevaluasi hasil jawaban dari pertanyaan atau masalah yang dihadapi.

Berdasarkan beberapa pengertian yang diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan bahwa literasi informasi adalah kemampuan atau keterampilan yang dimiliki seseorang dalam mencari, menemukan, menganalisis, mengevaluasi, mengkomunikasikan informasi yang akan memudahkan orang tersebut dalam mencari jawaban dari masalah atau pertanyaan yang dihadapinya.

2.2.2. Tujuan Literasi Informasi

UNESCO (2007) menyatakan bahwa literasi informasi memampukan seseorang untuk menafsirkan informasi sebagai pengguna informasi dan menjadi penghasil informasi bagi dirinya sendiri. UNESCO juga menyatakan bahwa tujuan literasi informasi adalah:

1. Memampukan seseorang agar mampu mengakses dan memperoleh informasi mengenai kesehatan, lingkungan, pendidikan, pekerjaan mereka dan lain-lain.

2. Memandu mereka dalam membuat keputusan yang kritikal mengenai kehidupan mereka.

3. Lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan dan pendidikan mereka. Setelah menguasai keterampilan literasi informasi individu akan dapat: 1. Menentukan batas informasi yang di perlukan.

2. Mengakses informasi yang diperlukan dengan efektif dan efisien. 3. Mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya dengan kritis.

4. Memadukan sejumlah informasi yang terpilih menjadi dasar pengetahuan seseorang.

5. Menggunakan informasi dengan efektif untuk mencapai tujuan tertentu.

6. Mengerti masalah ekonomi, hukum, dan sosial sehubungan dengan penggunaan informasi, serta mengakses dan menggunakan informasi secara etis dan legal (ACRL, 2000).

(20)

batas informasi, mengevaluasi informasi, memadukan informasi, dan menggunakan informasi secara efektif, etis, dan legal.

2.2.3. Manfaat Literasi Informasi

Dengan memiliki literasi informasi, kita akan memiliki kemudahan dalam melakukan berbagai hal yang berhubungan dengan kebutuhan informasi. Menurut Hancock (2004) manfaat literasi informasi adalah:

1. Untuk pelajar

Pelajar dan guru akan dapat menguasai pelajaran mereka dalam proses belajar mengajar dan siswa tidak akan tergantung kepada guru karena dapat belajar secara mandiri dengan kemampuan literasi informasi yang dimiliki. Hal ini dapat dilihat dari penampilan dan kegiatan mereka di lingkungan belajar. Mahasiswa yang literat juga akan berusaha belajar mengenai berbagai sumber daya informasi dan cara penggunaan sumber-sumber informasi.

2. Untuk masyarakat

Literasi informasi bagi masyarakat sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari mereka dan dalam lingkungan pekerjaan. Mereka mengidentifikasi informasi yang paling berguna saat membuat keputusan misalnya saat mencari bisnis atau mengelola bisnis dan berbagi informasi dengan orang lain.

3. Untuk pekerja

Kemampuan dalam menghitung dan membaca belum cukup dalam dunia pekerjaan, karena pada saat ini terjadi ledakan informasi sehingga pekerja harus mampu menyortir dan mengevaluasi informasi yang diperoleh. Bagi pekerja, dengan memiliki literasi informasi akan mendukung dalam melaksanakan pekerjaan, memecahkan berbagai masalah terhadap pekerjaan yang dihadapi dan dalam membuat kebijakan.

Sedangkan Gunawan et al. (2008: 2-3) menyatakan bahwa manfaat dari literasi informasi adalah agar seseorang dapat hidup sukses dalam masyarakat informasi, dan mendukung kita dalam persaingan di era globalisasi.

(21)

2.2.4 Komponen Literasi Informasi

Ada beberapa literasi yang dapat mendukung literasi informasi, yaitu:

1. Literasi Perpustakaan (library literacy). Literasi perpustakaan membantu seseorang menjadi pengguna mandiri perpustakaan dan mampu untuk menetapkan, menempatkan, mengambil dan menemukan kembali informasi dari perpustakaan.

2. Literasi Visual (visual literacy), diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan gambar, termasuk kemampuan untuk berfikir, belajar dan menjelaskan istilah yang digambarkan.

3. Literasi Media (media literacy), didefenisikan sebagai kemampuan untuk memperoleh, menganalisis dan menghasilkan informasi untuk hasil yang spesifik.

4. Literasi Komputer (computer literacy), secara umum diartikan akrab dengan perangkat komputer dan mampu menciptakan dan memanipulasi dokumen, serta akrab dengan email dan internet.

5. Literasi Jaringan (network literacy) adalah kemampuan untuk menentukan lokasi akses dan menggunakan informasi dalam lingkungan jaringan pada tingkat nasional, regional dan internasional. (Bhandary: 2003).

Komponen literasi informasi yang telah dijelaskan di atas merupakan bentuk-bentuk literasi yang mendukung tercapainya tujuan dari literasi informasi itu sendiri. Kelima komponen tersebut sangat dibutuhkan dan akhirnya akan saling mendukung untuk tercapainya literasi informasi.

2.2.5. Kriteria Literasi Informasi

Literasi informasi merupakan kemampuan yang sangat diperlukan dalam memenuhi kebutuhan seseorang. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut terdapat beberapa kriteria dalam literasi informasi. Menurut Shapiro seperti dikutip dalam Pendit (2007) dinyatakan bahwa terdapat 7 (tujuh) keterampilan yang dibutuhkan dalam era digital yaitu:

a. Tool literacy: kemampuan memahami dan menggunakan teknologi informasi secara konseptual dan praktikal, termasuk di dalamnya kemampuan menggunakan perangkat lunak, keras, multimedia yang relevan dengan bidang kerja atau studi.

b. Resources literacy: kemampuan memahami bentuk, format, lokasi, dan cara mendapatkan sumber daya informasi terutama jaringan informasi yang terus berkembang.

(22)

d. Research literacy: yaitu kemampuan menggunakan peralatan berbasis teknologi informasi sebagai alat riset.

e. Publishing literacy: kemampuan untuk menyusun dan menerbitkan publikasi dan ide ilmiah ke kalangan masyarakat dengan memanfaatkan komputer dan internet.

f. Emerging technology literacy: kemampuan yang memungkinkan seseorang untuk terus menerus menyesuaikan diri dan mengikuti perkembangan tekhnologi dan bersama-sama dengan komunitasnya ikut menentukan arah pemanfaatan tekhnologi informasi untuk kepentingan pengembangan ilmu.

g. Critical literacy: kemampuan melakukan evaluasi secara kritis terhadap untung rugi menggunakan teknologi telematika dalam kegiatan ilmiah.

Menurut Breivik seperti dikutip dalam Khulthau (1987) menyatakan bahwa kriteria litarasi informasi adalah sebagai berikut:

a. Skill and knowledge (kemampuan dan pengetahuan)

Literasi informasi dimulai dengan sebuah pengetahuan mengenai sumber informasi dan peralatan dalam memperoleh informasi misal indeks untuk mengakses informasi.

Kemampuan dibutuhkan untuk menentukan strategi dan teknik apa yang digunakan dalam mengakses informasi ketika informasi dibutuhkan.

b. Attitudes (Sikap)

Karakteristik yang kedua adalah sikap. Sikap ini meliputi ketekunan, perhatian secara detail dan keragu-raguan (misalnya penyebab menerima informasi yang diperoleh).

c. Time and labor intensive (waktu dan intensitas penggunaan)

Salah satu karakteristik yang paling penting adalah waktu dan penggunaan informasi. Kegunaan dari kemampuan ini adalah untuk mengetahui apakah informasi digunakan secara efektif atau tidak. d. Need driven (pengendali kebutuhan)

Maksudnya adalah bagaimana seseorang mengidentifikasi informasi yang akan dicari dan bagaimana memecahkan masalah dalam pencarian dan penggunaan informasi.

e. Computer literacy (literasi komputer)

Karakteristik yang dibutuhkan dalam mendukung kemampuan literasi yaitu bagaimana menggunakan teknologi komputer dalam mencari informasi.

(23)

seperti pustakawan. Oleh karena itu pustakawan juga harus mengerti kriteria tersebut dan menguasai literasi informasi.

2.2.6. Model Literasi Informasi

Terdapat banyak model literasi informasi yang digunakan untuk mengetahui dan mengukur literasi informasi seseorang, tetapi yang sering digunakan adalah The Big6, Empowering 8 dan Seven Pillars. Model-model literasi informasi tersebut adalah:

1. The Big 6 (An Information Problem-Solving Process)

Model literasi ini dikembangkan oleh dua pakar bernama Robert E. Berkowitz dan Michael B. Eisenberg pada tahun 1987. Berkowitz dan Eisenberg menamai model literasi informasi ini dengan the Big 6. Model literasi ini telah banyak digunakan di seluruh dunia antara lain Amerika Serikat, Italia, Belanda, Afrika Selatan, Taiwan, Selandia Baru dan Indonesia.

Model The Big 6 terdiri dari 6 tahap pemecah masalah, pada masing-masing tahap dikelompokkan dua sub langkah atau komponen (lihat Tabel 1).

Tabel 2.1 Komponen Big6

No. Kemampuan Indikator

1. Definisi Tugas a. Definisikan masalah informasi yang dihadapi b. Identifikasi informasi yang diperlukan

2. Strategi Mencari Informasi

a. Menentukan semua sumber yang mungkin b. Memilih sumber terbaik

3. Lokasi dan Akses a. Tentukan lokasi sumber secara intelektual maupun fisik

b. Menemukan informasi dalam sumber 4. Menggunakan

Informasi

a. Hadapi sentuhan (misalnya membaca, mendengar, memandang, menyentuh) b. Ekstrak informasi yang relevan 5. Sintesis a. Mengorganisir dari banyak sumber

b. Sajikan informasi

6. Evaluasi a. Nilai produk yang dihasilkan dari segi efektivitas

b. Nilai proses dari segi efisiensi Sumber:

(24)

memanfaatkan informasi dengan cara membaca, mendengar, meraba; mensintesis informasi yang dapat dilakukan dengan cara menggorganisasi dan menyajikan informasi tersebut dan kemudian mengevaluasi informasi yaitu dalam mengevaluasi hasil dari segi efektivitas dan efisiensinya. Model the big 6 ini sangat bagus digunakan dalam memecahkan masalah, pelaksanaan tugas dan pengambilan keputusan.

2. Seven Pillars

Seven Pillars model dibuat oleh SCONUL (Society of College, National and University Libraries) dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1999. Model ini mengkombinasikan ide mengenai kemampuan yang meliputi mengklarifikasi dan mengilustrasikan hubungan antara keterampilan informasi dan keahlian TI, serta gagasan tentang kemajuan.

Model Seven Pillars dibuat berdasarkan tingkatan yang dimulai dari keterampilan dasar sampai ke tingkat yang lebih tinggi dalam memahami hingga memanfaatkan informasi tersebut, katakanlah dari novice (pemula) hingga expert (ahli). (lihat Tabel 3.2).

Model Seven Pillar terdiri dari 2 himpunan keterampilan yaitu:

1. Mengetahui bagaimana menentukan lokasi informasi serta mengaksesnya.

2. Mengetahui bagaimana memahami serta menggunakan informasi Tabel 3.2 Komponen Seven Pillars

Kemampuan Pilar Indikator

Mengetahui bagaimana

menemukan informasi serta cara

mengaksesnya

Pilar 1 Merekognisi kebutuhan informasi, mengetahui apa yang telah diketahui, mengetahui apa yang tidak diketahui dan mengidentifikasi kesenjangan diantara keduanya

Pilar 2 Membedakan cara mengatasi kesenjangan, mengetahui sumber informasi mana yang paling besar peluangnya dalam memuaskan kebutuhan informasi

(25)

Kemampuan Pilar Indikator Pilar 4 Menemukan dan mengakses

informasi, mengetahui bagaimana mengakses sumber informasi dan memeriksa alat untuk akses dan temu balik informasi

Mengetahui

bagaimana memahami serta menggunakan informasi

Pilar 5 Membandingkan dan mengevaluasi, mengetahui bagaimana mengakses relevansi dan kualitas informasi yang ditemukan

Pilar 6 Mengorganisasi, menerapkan dan mengkomunikasikan, mengetahui bagaimana merangkaikan informasi baru dengan informasi lama, mengambil tindakan atau membuat keputusan dan akhirnya bagaimana berbagi hasil temuan informasi tersebut dengan orang lain Pilar 7 Sintesis dan menciptakan, mengetahui

Bagaimana mengasimilasikan informasi dari berbagai jenis sumber untuk keperluan menciptakan

pengetahuan baru.

(26)

Gambar 2.1. Lanskap Literasi Informasi

3. Empeworing Eight

Empowering 8 adalah model literasi informasi yang dihasilkan dari dua workshop. Model ini menggunakan pendekatan pemecahan masalah berupa resource-based learning yaitu suatu kemampuan untuk belajar berdasarkan sumber datanya.

Menurut model ini, literasi informasi terdiri dari kemampuan untuk: 1. Mengidentifikasi topik/subjek, sasaran audiens, format yang relevan,

jenis-jenis sumber

2. Mengeksplorasi sumber dan informasi yang sesuai dengan topic

3. Menyeleksi dan merekam informasi yang relevan, dan mengumpulkan kutipan-kutipan yang sesuai

4. Mengorganisasi, mengevaluasi dan menyusun informasi menurut susunan yang logis, membedakan antara fakta dan pendapat, dan menggunakan alat bantu visual untuk membandingkan dan mengkontraskan informasi

5. Menciptakan informasi dengan menggunakan kata-kata sendiri, mengedit, dan membuat daftar pustaka ataupun menghasilkan karya baru

6. Mempresentasi, menyebarkan atau menyampaikan informasi yang dihasilkan

7. Menilai output, berdasarkan masukan dari orang lain

(27)

Walaupun dibuat oleh 10 negara tetapi pemegang hak cipta dari Empowering 8 adalah National Institute of Library and Information Sciences (NILIS) Universitas Colombo, Sri Lanka. Model ini boleh digunakan untuk pendidikan dan kepentingan non profit.

Tabel 2.3 Komponen E8

No. Kemampuan Indikator

1. Identifikasi - Mendefinisikan topik atau subjek

- Menentukan dan memahami sasaran penyajian - Memilih format yang relevan untuk produk akhir - Mengidentifikasi kata kunci

- Merencanakan strategi penelusuran

- Mengidentifikasi berbagai jenis sumber informasi dimana dapat ditemukan

2. Eksplorasi - Menentukan lokasi sumber yang sesuai dengan topik - Menemukan informasi yang sesuai dengan topik

melakukan wawancara, kunjungan lapangan 3. Memilih - Memilih informasi yang relevan

- Menentukan sumber mana saja yang terlalu mudah, sukar atau sesuai

- Mencatat informasi yang relevan dengan cara membuat catatan atau membuat pengorganisasian visual seperti chart, grafik, bagan, ringkasan. - Mengidentifikasi tahap-tahap dalam proses

mengumpulkan sitiran yang sesuai

4. Mengorganisir - Memilah informasi dengan membedakan fakta, pendapat dan hayalan

- Mengecek ada atau tidaknya bias dalam sumber - Mengatur informasi yang diperoleh dalam urutan

yang logis

- Menggunakan pengorganisasian visual

- Membandingkan atau membuat kontras informasi yang diperoleh

5. Menciptakan - Menyusun informasi sesuai dengan pendapat dalam cara yang bermakna

- Merevisi dan menyunting sendiri atau bersama pembimbing finalisasi format bibliographi 6. Menyajikan - Mempraktekkan aktivitas penyajian

- Berbagi informasi dengan orang atau pihak yang sesuai

- Memaparkan informasi dalam format yang tepat sesuai dengan hadirin

(28)

No. Kemampuan Indikator 7. Mengakses - Menerima masukan dari orang lain

- Merefleksikan seberapa jauh keberhasilan - Menentukan apakah membutuhkan keterampilan

baru

8. Menerapkan - Menggunakan informasi

- Menggunakan masukan untuk keperluan pembelajaran/aktivitas berikutnya

Sumber: Annual National Conference on Library & Information Science organized by the Sri Lanka Library Association 29 Juni 2005

Berdasarkan pendapat yang diuraikan di atas diketahui bahwa model Empeworing 8 terdiri dari delapan tahapan yaitu mengidentifikasi masalah yang meliputi identifikasi topik, audien, format informasi, kata kunci, strategi penelusuran dan sumber sumber informasi; eksplorasi meliputi kegiatan dalam memilih dan menemukan sumber informasi yang sesuai dengan topik yang dapat dilakukan dengan interview; memilih informasi yang relevan; mengorganisir informasi meliputi menyusun informasi secara logis; menciptakan informasi yang dapat dilakukan dengan menciptakan informasi sendiri, merevisi dan membuat daftar bibliografi; menyajikan yaitu menyebarkan informasi yang diperoleh kepada peserta; menaksir yaitu menerima masukan dari orang lain dan menentukan apa yang terbaik dimasa yang akan datang; terakhir menerapkan yaitu menerapkan informasi tersebut dalam berbagai situasi misal pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain.

Model The Big6, Emporering 8 dan Seven Pillars mempunyai persamaan, bahwa model literasi informasi adalah mengidentifikasi topik, strategi pencarian informasi, menemukan dan akses informasi, mengorganisasikan informasi dan mengevaluasi informasi. Sedangkan perbedaannya terletak pada kemampuan menciptakan informasi, dan menilai informasi.

(29)

2.2.7 Standar Literasi Informasi

Standar ini dikaji oleh Komite Standar ACRL dan disetujui oleh Dewan Direksi Association of College and Research Libraries (ACRL) pada 18 Januari 2000. ACRL mengeluarkan lima standar literasi informasi dalam dunia perguruan tinggi dan kelima standar tersebut memiliki 20 indikator. Standar literasi ini berisi daftar kemampuan yang digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam memahami informasi.

Dalam standar ini terdapat cara bagaimana mahasiswa dapat berinteraksi dengan informasi. Standar ini juga digunakan oleh fakultas, pustakawan dan staff lainnya dalam mengembangkan metode untuk mengukur pembelajaran mahasiswa sesuai dengan misi institusi tersebut.

Standar ACRL (2000) tersebut yaitu:

1. Mahasiswa yang literat informasi mampu menentukan jenis dan sifat informasi yang dibutuhkan.

a. Mahasiswa mendefinisikan dan menyampaikan kebutuhan informasinya.

b. Mahasiswa mengidentifikasi berbagai jenis dan bentuk sumber informasi yang potensial.

c. Mahasiswa mempertimbangkan biaya dan keuntungan yang diperoleh dari informasi yang dibutuhkan.

d. Mahasiswa mengevaluasi kembali sifat dan batasan informasi yang dibutuhkan.

2. Mahasiswa yang literat informasi mengakses kebutuhan informasi secara efektif dan efisien.

a. Mahasiswa memilih metode penelitian dan sistem temu kembali informasi yang paling tepat untuk mengakses informasi yang dibutuhkan.

b. Mahasiswa membangun dan menerapkan strategi penelusuran yang efektif.

c. Mahasiswa melakukan sistem temu kembali secara online atau pribadi dengan menggunakan berbagai metode.

d. Mahasiswa memperbaiki strategi penelusuran jika diperlukan. e. Mahasiswa mengutip, mencatat dan mengolah informasi dan

sumber-sumbernya.

3. Mahasiswa yang literat mengevaluasi informasi dan sumber-sumber secara kritis dan menjadikan informasi yang dipilih sebagai dasar pengetahuan.

a. Meringkas ide utama yang dikutip dari informasi yang dikumpulkan.

(30)

c. Mahasiswa mampu mensintesis ide utama untuk membangun konsep baru.

d. Mahasiswa membandingkan pengetahuan baru dengan

pengetahuan lama untuk menentukan nilah tambah, kontradiksi, atau karakteristik informasi unik lainnya dari informasi.

e. Mahasiswa menentukan apakah pengetahuan baru memberi dampak terhadap sistem nilai individu dan mengambil langkah-langkah untuk menyatukan perbedaan.

f. Mahasiswa menentukan bila query perlu direvisi.

4. Mahasiswa yang literat menggunakan dan mengkomunikasikan informasi dengan efektif dan efisien.

a. Mahasiswa menerapkan informasi baru dan yang lama untuk merencanakan dan menciptakan hasil.

b. Mahasiswa merevisi proses pengembangan untuk hasil.

c. Mahasiswa mengkomunikasikan hasil secara efektif kepada orang lain.

5. Mahasiswa yang literat informasi memahami isu ekonomi, hukum dan sosial sekitar penggunaan dan pengaksesan informasi secara etis dan hukum

a. Mahasiswa memahami isu-isu ekonomi, hukum dan aspek sosial mengenai informasi dan teknologi informasi.

b. Mahasiswa mematuhi hukum, peraturan, kebijakan intitusi, dan etika yang berhubungan dengan pengaksesan dan penggunaan sumber informasi

(31)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sumadi Suryabrata seperti dikutip dalam Soejono (1999, 21-22), penelitian deskriptif adalah:

Penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Dalam arti penelitian deskriptif itu adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata, tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, hipotesis, membuat ramalan atau mendapatkan makna dan implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode-metode deskriptif.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara, Jalan Sultan Ma’mun Ar-Rasyid (Jl. Brigjend Katamso) No.45 K Medan.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi merupakan objek yang akan diteliti dan memberikan informasi bagi peneliti. Sugiyono (2008: 115) menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

(32)

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari data populasi. Menurut Sugiyono (2008: 116) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Dalam penelitian ini peneliti menggunakan ukuran rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel, yaitu:

n = �

1 +� (�)2

Dimana: N = Populasi n = Sampel

e = Tingkat kesalahan

Maka, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah:

n = �

1 +� (�)2

n = 158.200 1 + 158200 (0,1)2

n = 158.200 1 + 158200 (0,01)

n = 158.200 1 + 1582

n = 158.200 1583 n = 99,93 = 100

(33)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian dapat dilakukan dengan cara:

1. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan kuesioner untuk diisi oleh responden.

2. Studi kepustakaan dan dokumen melalui berbagai bahan pustaka seperti buku, jurnal, majalah, dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data penelitian ini adalah:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dan bersumber dari buku, jurnal,

majalah dan laporan penelitian dan dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian terdiri dari beberapa hal yang berhubungan dengan penelitian. Menurut Sugiyono (2008: 146), “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan kuisioner sebagai instrumen penelitian. Setiap kuesioner berisi pertanyaan yang memuat indikator-indikator variabel penelitian.

3.6.1. Kuesioner

(34)

3.7 Kisi-Kisi Kuesioner

Untuk mengukur literasi informasi pengguna kelompok mahasiswa pada Perpustakaan Umum BPAD, maka ditentukan masing-masing 3 butir pertanyaan dari 7 tingkatan kemampuan pada Model Seven Pillars, sehingga dihasilkan 21 butir pertanyaan kuesioner.

[image:34.595.113.512.262.705.2]

Berdasarkan 21 butir pertanyaan tersebut, maka disusun kisi-kisi kuesioner pada Tabel 4 berikut ini:

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner

Variabel Indikator

Nomor Item Kuisioner Jumlah Item Literasi Informasi Pengguna Kelompok Mahasiswa pada Perpustakaan Umum BPAD Sumatera Utara 1. Kemampuan mengidentifikasi informasi 2. Kemampuan mengetahui sumber informasi 3. Kemampuan membangun strategi penelusuran 4. Kemampuan menemukan dan mengakses informasi 5. Kemampuan membandingkan dan mengevaluasi informasi yang diperoleh 6. Kemampuan mengorganisir, menerapkan dan mengkomunikasikan informasi kepada orang lain. 7. Kemampuan membangun dan membuat pengetahuan baru

1, 2, 3

4, 5, 6

7, 8, 9

10, 11, 12

13, 14, 15

16, 17, 18

19, 20, 21

3 3 3 3 3 3 3

(35)

3.8 Analisis Data

Data yang dikumpulkan dari penyebaran kuisioner dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Data yang diperoleh diambil dengan menyusun ke dalam tabel kemudian dihitung persentasenya. Penghitungan persentase dengan menggunakan tafsiran data dengan menggunakan rumus. Setelah data dipersentasekan kemudian dikelompokkan atau ditabulasikan.

Data diperoleh dari kuesioner yang terdiri dari 21 pertanyaan yang diisi oleh pengguna BPAD yang berstatus mahasiswa. Setiap jawabanyang benar diberi nilai 1 dan jawaban yang salah diberi nilai 0. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan jumlah skor awal yang diharapkan (tertinggi) kemudian dikalikan 100% dan hasilnya berupa persentase.

Adapun rumus persentase yang digunakan adalah sebagai berikut: P =�

Keterangan: P = Persentase

F= Jumlah jawaban yang diperoleh n= jumlah responden (Hadi, 1981:421)

Untuk menafsirkan besarnya persentase yang dibuat dari tabel tabulasi data, maka penulis menggunakan penafsiran sebagai berikut:

1-25 % : Sebagian kecil 26-49% : Hampir setengah 50 % : Setengah

51-75 % : Sebagian besar 76-99% : Pada umumnya

(36)

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL

4.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah objek penelitian yang homogen yaitu pengguna Perpustakaan Umum BPAD yang berstatus sebagai mahasiswa.

4.2 Analisis Deskriptif

4.2.1 Literasi Informasi Pengguna Kelompok Mahasiswa

Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana literasi informasi pengguna kelompok mahasiswa pada Perpustakaan Umum BPAD dengan model Seven Pillars. Model Seven Pillars terdiri dari 7 (tujuh) tahapan yaitu:

1. Kemampuan identifikasi informasi (Pilar pertama)

2. Kemampuan pengetahuan terhadap sumber informasi (Pilar kedua) 3. Kemampuan pembangunan strategi penelusuran (Pilar ketiga) 4. Kemampuan penemuan dan akses informasi (Pilar keempat)

5. Kemampuan perbandingan dan evaluasi informasi yang diperoleh (Pilar kelima)

6. Kemampuan organisasi, penerapan dan pengkomunikasian informasi kepada orang lain (Pilar keenam)

(37)

4.2.2 Kemampuan Identifikasi Informasi

Pilar pertama pada Model Seven Pillars adalah kemampuan identifikasi informasi. Kemampuan mahasiswa untuk mengidentifikasi informasi sebelum melakukan pencarian informasi diukur dengan pertanyaan kuesioner nomor 1, 2, dan 3, yaitu:

Pertanyaan 1. Apabila harus menggunakan database untuk menemukan informasi mengenai “Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Nilai Akademik Siswa SMA”, kata kunci apa yang akan digunakan dalam penelusuran? Pilihan jawaban dari pertanyaan tersebut adalah: (a) Lingkungan Keluarga, Nilai Akademik, Siswa SMA, (b) Lingkungan Keluarga, Nilai Akademik, (c) Pengaruh, Lingkungan Keluarga, dan (d) Pengaruh, Nilai Akademik. Jawaban yang benar di antara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban (a), yaitu “Lingkungan keluarga, Nilai akademik, Siswa SMA” adalah kata kunci yang tepat digunakan dalam penelusuran apabila harus menggunakan database untuk menemukan informasi mengenai “Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Nilai Akademik Siswa SMA”.

Pertanyaan 2. Apabila dihadapkan oleh tugas yang diberikan dosen, apa yang sebaiknya Anda lakukan dalam mencari jawaban atas tugas tersebut? Pilihan jawaban dari pertanyaan tersebut adalah: (a) Menjawab asal-asalan, (b) Merumuskan kata kunci yang sesuai dengan topik, (c) Mencari buku dengan judul yang sama persis, dan (d) Mencontek pada teman. Jawaban yang benar di antara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban (b), yaitu “merumuskan kata kunci yang sesuai dengan topik” merupakan hal yang seharusnya dilakukan dalam mencari jawaban apabila dihadapkan oleh tugas yang diberikan dosen.

(38)
[image:38.595.110.517.132.267.2]

Jawaban selain kunci jawaban tersebut di atas dinilai “salah”. Hasil penilaian dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dilihat dari Tabel 5, 6 dan 7.

Tabel 4.1 Kemampuan Penentuan Batasan Informasi Pertanyaan Nomor 1 Jawaban

Responden Frekuensi

Persentase (%) Apabila Anda harus menggunakan data

base untuk menemukan informasi menge nai “Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Nilai Akademik Siswa SMA”, kata kunci apa yang akan Anda gunakan dalam penelusuran?

Benar 57 57

Salah 43 43

Jumlah 100 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar (57%) pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD memiliki kemampuan menentukan batasan informasi dan hampir setengah (43%) pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD tidak memiliki kemampuan menentukan batasan informasi.

Dalam hal membuat batasan terhadap informasi ketika melakukan penelusuran informasi, kemampuan yang diharapkan adalah mampu menentukan informasi yang benar-benar dibutuhkan dan mampu menentukan cara terbaik untuk memperoleh informasi tersebut.

Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa telah melakukan batasan informasi ketika melakukan penelusuran informasi, seperti contoh pada saat melakukan penelusuran informasi pada database. Mahasiswa harus mengambil langkah seperti ini karena sangat dibutuhkan pada saat menghadapi masalah seperti mengerjakan tugas yang diberikan dosen kepadanya, sehingga memperjelas atau memberi gambaran tentang apa yang akan dikerjakan.

Tabel 4.2 Kemampuan Penentuan Hal yang Akan Dilakukan dalam Mencari Jawaban terhadap Kebutuhan Informasi

Pertanyaan Nomor 2 Jawaban

Responden Frekuensi

Persentase (%) Apabila dihadapkan oleh tugas yang

diberikan dosen, apa yang sebaiknya Anda lakukan dalam mencari jawaban atas tugas tersebut?

Benar 75 75

Salah 25 25

(39)

Berdasarkan tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar (75%) pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD memiliki kemampuan dalam menentukan hal yang akan dilakukan dalam mencari jawaban terhadap kebutuhan informasi dan sebagian kecil (25%) pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD tidak memiliki kemampuan dalam menentukan hal yang akan dilakukan dalam mencari jawaban terhadap kebutuhan informasi.

Seseorang yang literat akan mendefinisikan dengan jelas kebutuhan informasinya, yaitu mendefinisikan informasi yang ingin dicari kemudian dapat membuat perincian tentang topik atau subjek yang akan dicari sehingga dapat diketahui sumber yang relevan dengan topik atau subjek tersebut. Cara tersebut merupakan bagian dari langkah menentukan hal yang akan dilakukan dalam mencari jawaban terhadap kebutuhan informasi.

[image:39.595.113.511.507.602.2]

Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki kemampuan dalam menentukan hal yang akan dilakukan dalam mencari jawaban terhadap kebutuhan informasi dengan mendefinisikan informasi yang ingin dicari kemudian membuat perincian tentang topik atau subjek yang akan dicari sehingga dapat diketahui sumber yang relevan dengan topik atau subjek tersebut apabila dihadapkan oleh tugas.

Tabel 4.3 Kemampuan Perumusan Topik Pertanyaan Nomor 3 Jawaban

Responden Frekuensi

Persentase (%) Ketika diberi tugas oleh dosen

mengenai “Bencana Alam”, informasi apa yang tidak Anda butuhkan?

Benar 70 70

Salah 30 30

Jumlah 100 100

(40)

Sesuai dengan pilar pertama model literasi informasi, seorang mahasiswa yang literat akan mengetahui kebutuhan informasinya dengan merumuskan terlebih dahulu topik permasalahan ketika akan melakukan pencarian informasi. Dengan kemampuan tersebut, mahasiswa akan mengetahui topik apa yang akan dicari.

Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa sebagian kecil pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD membutuhkan bantuan penelusuran dalam hal merumuskan topik permasalahannya. Kegiatan merumuskan topik adalah kegiatan menentukan informasi apa yang akan dibahas. Dalam merumuskan topik, kegiatan yang dilakukan adalah menentukan judul dari topik permasalahan yang akan dicari, menentukan kata kunci yang akan digunakan dan subjek dari informasi yang akan dicari.

Berdasarkan poin pertama, kedua dan poin ketiga pada pilar pertama literasi informasi maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD telah mengidentifikasi kebutuhan informasinya maka selanjutnya dia akan berusaha untuk mengetahui topik permasalahan dari informasi agar dapat menemukan informasi yang tepat.

4.2.3 Kemampuan Pengetahuan terhadap Sumber Informasi

Pilar kedua pada Model Seven Pillars adalah kemampuan pengetahuan terhadap sumber informasi. Kemampuan mengetahui sumber informasi yang relevan dengan kebutuhan informasi diukur dengan pertanyaan kuesioner nomor 4, 5, dan 6, yaitu:

Pertanyaan 4. Untuk mencari buku di koleksi perpustakaan, Anda sebaiknya mencari melalui? Pilihan jawaban dari pertanyaan tersebut adalah: (a) Bibliografi, (b) Katalog perpustakaan, (c) Buku cetak, dan (d) Internet. Jawaban yang benar di antara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban (b), yaitu “katalog perpustakaan” adalah sarana pencarian buku di koleksi perpustakan.

(41)

jawaban (c), yaitu “jurnal” adalah sarana yang digunakan untuk menemukan penelitian paling terbaru mengenai penyalahgunaan obat-obatan.

Pertanyaan 6. Bila Anda ingin mendapatkan informasi dari internet mengenai kesehatan gigi, situs manakah yang akan Anda kunjungi? Pilihan jawaban dari pertanyaan tersebut adalah: (a) www.healthydental.edu, (b) www.surgicalbone.com, (c) www.neurologi_disease.com, dan (d) www.mouth_he alty.edu. Jawaban yang benar di antara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban (a), yaitu “www.healthydental.edu” adalah situs yang seharusnya Anda kunjungi untuk mendapatkan informasi dari internet mengenai kesehatan gigi.

[image:41.595.114.510.353.426.2]

Jawaban selain kunci jawaban tersebut di atas dinilai “salah”. Hasil penilaian dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dilihat dari Tabel 8, 9, dan 10.

Tabel 4.4 Kemampuan Pengetahuan terhadap Sarana untuk Memudahkan Pencarian Buku di Perpustakaan Pertanyaan Nomor 4 Jawaban

Responden Frekuensi

Persentase (%) Untuk mencari buku di koleksi perpus

takaan, Anda sebaiknya mencari melalu:

Benar 89 89

Salah 11 11

Jumlah 100 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya (89%) pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD memiliki kemampuan mengetahui sarana untuk memudahkan pencarian buku di perpustakaan dan sebagian kecil (11%) pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD tidak memiliki kemampuan mengetahui sarana untuk memudahkan pencarian buku di perpustakaan.

Hal ini sesuai dengan pilar kedua model literasi Seven Pillar. Seorang mahasiswa yang literat akan memiliki kemampuan mengetahui sumber informasi yang dapat memudahkan mereka untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan sebagai contoh mengetahui bahwa katalog perpustakaan merupakan sumber informasi untuk menemukan buku di perpustakaan.

(42)
[image:42.595.116.512.164.265.2]

mengetahui sumber informasi yang dapat memudahkan mereka untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan. Sumber informasi terdiri dari bermacam-macam baik bentuk elektronik maupun bentuk tercetak.

Tabel 4.5 Kemampuan Pengetahuan terhadap Media untuk Menemukan Informasi Mutakhir dan Terpercaya

Pertanyaan Nomor 5 Jawaban

Responden Frekuensi

Persentase (%) Untuk menemukan informasi paling

terbaru mengenai penyalahgunaan obat-obatan, Anda sebaiknya menggunakan:

Benar 62 62

Salah 38 38

Jumlah 100 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar (62%) pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD memiliki kemampuan mengetahui media untuk menemukan informasi mutakhir dan terpercaya dan hampir setengah (38%) pengguna pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD tidak memiliki kemampuan mengetahui media untuk menemukan informasi mutakhir dan terpercaya.

Salah satu penerapan praktis tentang pengetahuan pengguna terhadap sumber informasi dapat dilihat dari kemampuan pengguna mengetahui media untuk menemukan informasi mutakhir dan terpercaya.

Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa sebagian besar pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD memiliki kemampuan mengetahui media untuk menemukan informasi mutakhir dan terpercaya dan hampir setengah kemampuan mengetahui media untuk menemukan informasi mutakhir dan terpercaya.

Tabel 4.6 Kemampuan Pengetahuan terhadap Alamat Situs pada Subjek Tertentu

Pertanyaan Nomor 6 Jawaban

Responden Frekuensi

Persentase (%) Bila Anda ingin mendapatkan informasi

dari internet mengenai kesehatan gigi, situs manakah yang akan Anda kunjungi?

Benar 67 67

Salah 33 38

Jumlah 100 100

[image:42.595.112.514.593.697.2]
(43)

kemampuan mengetahui alamat situs pada subjek tertentu dan hampir setengah (33%) pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD tidak memiliki kemampuan mengetahui alamat situs pada subjek tertentu.

Keakuratan suatu informasi dapat dilihat dari sumber informasinya. Sumber yang jelas dan relevan akan menjamin kualitas informasi yang diperolehnya. Dari data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa sebagian besar pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD memiliki kemampuan untuk memilih sumber informasi yang paling relevan untuk memenuhi kebutuhan informasinya dan hampir setengah pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD memiliki kemampuan untuk memilih sumber informasi yang paling relevan untuk memenuhi kebutuhan informasinya.

Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD memiliki kemampuan untuk mengetahui alamat situs pada subjek tertentu, sehingga memudahkan mereka dalam penelusuran informasi.

Berdasarkan poin keempat, kelima dan keenam pada pilar kedua literasi informasi dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD telah mengetahui sumber informasi yang sesuai dengan kebuthan informasi mereka, sehingga mereka kemudian akan menggunakan sumber informasi tersebut untuk menemukan informasi yang dibutuhkannya.

4.2.4 Kemampuan Pembangunan Strategi Penelusuran

Pilar ketiga pada Model Seven Pillars adalah kemampuan pembangunan strategi penelusuran. Kemampuan membangun strategi penelusuran dapat dilihat dari kuesioner nomor 7, 8, dan 9, yaitu:

(44)

pilihan jawaban (a), yaitu: “Penggunaan tanda AND, OR, dan NOT” merupakan strategi Boolean Operation.

Pertanyaan 8. Ketika mencari database yang sesuai dengan subjek yang Anda cari, database tersebut merekomendasikan untuk menggunakan istilah spesifik. Untuk mengidentifikasi istilah ini, Anda sebaiknya menggunakan? Pilihan jawaban dari pertanyaan tersebut adalah: (a) Ideogram, (b) Tesaurus, (c) Kamus, dan (d) Search Engine. Jawaban yang benar di antara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban (b), yaitu: “tesaurus” adalah alat yang digunakan untuk mencari istilah spesifik.

Pertanyaan 9. Untuk menemukan dokumen yang sesuai dengan topik yang anda cari, Anda dapat memasukkan sinonim dalam kata kunci penelusuran Anda. Untuk menggabungkan sinonim tersebut, apa yang Anda gunakan? Pilihan jawaban dari pertanyaan tersebut adalah: (a) AND, (b) NOT, (c) +, dan (d) OR. Jawaban yang benar di antara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban (a), yaitu: “AND” adalah istilah untuk menggabungkan sinonim dalam kata kunci penelusuran.

[image:44.595.115.511.509.606.2]

Jawaban selain kunci jawaban tersebut di atas dinilai “salah”. Hasil penilaian dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dilihat dari Tabel 11, 12, dan 13.

Tabel 4.7 Kemampuan Pemahaman terhadap Strategi Penelusuran Informasi seperti Strategi Boolean Operation

Pertanyaan Nomor 7 Jawaban

Responden Frekuensi

Persentase (%) Ada beberapa strategi penelusuran

informasi melalui internet. Manakah yang disebut sebagai strategi Boolean Operation?

Benar 45 45

Salah 55 55

Jumlah 100 100

(45)

Strategi Boolean adalah pengoperasian strategi dengan menggunakan pengertian AND, OR dan NOT pada mesin pencari (search engine). Masing- masing pengertian tersebut memiliki fungsi yang berbeda tetapi memungkinkan untuk menggabungkan lebih dari satu pengertian yang diinginkan. Dengan menggunakan strategi ini maka dapat memperluas atau mempersempit cakupan informasi yang diinginkan berdasarkan hubungan yang dicari.

Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD belum mengetahui strategi penelusuran khususnya secara online seperti Strategi Boolean.

Tabel 4.8 Kemampuan Identifikasi Istilah dalam Penelusuran Informasi Pertanyaan Nomor 8 Jawaban

Responden Frekuensi

Persentase (%) Ketika mencari database yang sesuai

dengan subjek yang Anda cari, database tersebut merekomendasikan untuk menggunakan istilah spesifik. Untuk mengiden tifikasi istilah ini, Anda sebaiknya menggunakan:

Benar 28 28

Salah 72 72

Jumlah 100 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengah (28%) pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD memiliki kemampuan mengidentifikasi istilah dalam penelusuran informasi dan sebagian besar (72%) pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD tidak memiliki kemampuan mengidentifikasi istilah dalam penelusuran informasi.

Kemampuan membangun strategi penelusuran dengan efektif dapat juga dilihat dari pengetahuan mahasiswa mengidentifikasi istilah dalam penelusuran informasi. Untuk memiliki kemampuan membangun strategi penelusuran, mahasiswa harus mampu mengoperasikan strategi penelusuran dengan menggabungkan istilah dengan menggunakan simbol seperti contoh AND, OR dan NOT pada Strategi Boolean. Oleh karena itu, mahasiswa harus memiliki kemampuan mengidentifikasi istilah dalam penelusuran informasi.

(46)
[image:46.595.114.512.110.254.2]

Tabel 4.9 Kemampuan Pemaknaan Simbol dalam Strategi Penelusuran Informasi

Pertanyaan Nomor 9 Jawaban

Responden Frekuensi

Persentase (%) Untuk menemukan dokumen yang

sesuai dengan topik yang Anda cari, Anda dapat memasukkan sinonim dalam kata kunci penelusuran dengan menggunakan search engine. Untuk menggabungkan sinonim tersebut, apa yang Anda gunakan?

Benar 45 45

Salah 55 55

Jumlah 100 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengah (45%) pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD memiliki kemampuan memaknai simbol dalam strategi penelusuran informasi dan sebagian besar (55%) pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD tidak memiliki kemampuan memaknai simbol dalam strategi penelusuran informasi.

Kemampuan membangun strategi penelusuran dengan efektif dapat juga dilihat dari pengetahuan mahasiswa dalam memaknai simbol dalam strategi penelusuran informasi. Setelah mengetahui strategi penelusuran yang efektif dan memiliki kemampuan mengidentifikasi istilah dalam penelusuran informasi, mahasiswa harus memiliki kemampuan dalam memaknai simbol yang digunakan untuk menggabungkan istilah yang dimasukkan dalam penelusuran informasi pada search engine, seperti simbol AND yang digunakan untuk memaknai sinonim dari istilah dalm penelusuran informasi.

Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD belum memiliki kemampuan memaknai simbol dalam strategi penelusuran informasi.

(47)

efektivitas dan efisiensi dalam penelusuran informasi yang relevan dengan kebutuhan informasi.

4.2.5 Kemampuan Penemuan dan Akses Informasi

Pilar keempat pada Model Seven Pillars adalah kemampuan penemuan dan akses informasi. Kemampuan menemukan dan mengakses informasi dapat dilihat dari kuesioner nomor 10, 11, dan 12, yaitu:

Pertanyaan 10. Buku di perpustakaan disusun di rak berdasarkan? Pilihan jawaban dari pertanyaan tersebut adalah: (a) Nama pengarang, (b) Nomor panggil (Call Number), (c) Judul, dan (d) Nomor ISBN. Jawaban yang benar di antara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban (b), yaitu: pengklasifikasian buku di rak perpustakaan disusun berdasarkan “Nomor panggil (Call number)”.

Pertanyaan 11. Di bawah ini merupakan nama-nama Search Engine (Mesin Pencari), kecuali: Pilihan jawaban dari pertanyaan tersebut adalah: (a) Google, (b) Yahoo, (c) Altavista, dan (d) Scribd. Jawaban yang benar di antara pilihan jawaban tersebut adalah pilhan jawaban (d), yaitu: “Scribd” bukan merupakan nama Search Engine.

Pertanyaan 12. Menggunakan Search Engine seperti Google atau Yahoo, Anda tidak akan menemukan: Pilihan jawaban dari pertanyaan tersebut adalah: (a) Nomor panggil buku di perpustakaan, (b) Katalog belanja, (c) Biografi orang terkenal, dan (d) Informasi sebuah perusahaan. Jawaban yang benar di antara pilihan jawaban tersebut adalah pilihan jawaban (a), yaitu: “nomor panggil buku di perpustakaan” adalah hal yang tidak ditemukan dengan menggunakan Search Engine.

Jawaban selain kunci jawaban tersebut di atas dinilai “salah”. Hasil penilaian dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dilihat dari Tabel 14, 15, dan 16.

Tabel 4.10 Kemampuan Penemuan Buku di Perpustakaan Pertanyaan Nomor 10 Jawaban

Responden Frekuensi

Persentase (%) Buku di perpustakaan disusun di rak

berdasarkan:

Benar 39 39

Salah 61 61

(48)

Berdasarkan tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengah (39%) pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD memiliki kemampuan menemukan buku di perpustakaan dan sebagian besar (61%) pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD tidak memiliki kemampuan menemukan buku di perpustakaan.

Mahasiswa yang literat akan mengetahui cara yang mudah untuk menemukan buku di perpustakaan. Hal ini sesuai dengan pilar keempat model literasi informasi yaitu kemampuan menemukan dan mengakses informasi. Dengan mengetahui bahwa pengklasifikasian buku di rak disusun berdsarkan call number yang dikelompokkan berdasarkan subjek, maka mahasiswa akan menemukan informasi yang dibutuhkannya dengan efektif dan efisien.

[image:48.595.113.514.382.487.2]

Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa hampir setengah pengguna kelompok mahasiswa di Perpustakaan Umum BPAD memiliki kemampuan menemukan buku di perpustakaan.

Tabel 4.11 Kemampuan Pengetahuan terhadap Alat Bantu untuk

Menemukan dan Mengakses Informasi seperti Search Engine Pertanyaan Nomor 11 Jawaban

Responden Frekuensi

Persent

Gambar

Tabel 2.1 Komponen Big6
Tabel 3.2 Komponen Seven Pillars
Gambar 2.1. Lanskap Literasi Informasi
Tabel 2.3 Komponen E8
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman (1994 : 71) dinyatakan bahwa, “Pelayanan audiovisual adalah kegiatan meminjam bahan pustaka audiovisual kepada pengguna

BAURAN PEMASARAN PADA BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA (BPAD PROVSU).. 3.1 Sejarah singkat berdirinya Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Bapak Hasangapan Tampubolon selaku Kepala perpustakaan, dan pustakawan lainnya pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU), yang

Penulis memilih judul “ PROSES ALIH MEDIA KOLEKSI DEPOSIT PADA BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI (BPAD) SUMATERA UTARA.. Tujuan dalam penulisan kertas karya ini

PROSES ALIH MEDIA KOLEKSI DEPOSIT PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI SUMATERA UTARA (BPAD).. 3.1 Sejarah singkat BPAD

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi informasi mahasiswa baru pengguna Perpustakaan Universitas Negeri Medan (UNIMED) tahun akademik 2014/2015 dengan

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) merupakan salah satu perpustakaan perguruan tinggi swasta yang ada dikota Medan. Perpustakaan UMSU

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan pengguna adalah kegiatan pemberian bantuan kepada pengguna untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan agar para pengguna