• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Perancangan Lanskap Gudang Garam Office Complex, Jakarta. (Pekerjaan Magang di PT. Sheils Flynn Asia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Proses Perancangan Lanskap Gudang Garam Office Complex, Jakarta. (Pekerjaan Magang di PT. Sheils Flynn Asia)"

Copied!
298
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES PERANCANGAN LANSKAP

GUDANG GARAM OFFICE COMPLEX, JAKARTA

( PEKERJAAN MAGANG DI PT. SHEILS FLYNN ASIA)

NIAGARA SATRIA CHANDRA

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(2)

PROSES PERANCANGAN LANSKAP GUDANG GARAM OFFICE COMPLEX, JAKARTA (PEKERJAAN MAGANG DI PT. SHEILS FLYNN ASIA) Landscape Design Process of Gudang Garam Office Complex, Jakarta

(Internship Program in Sheils Flynn Asia Pte. Ltd)

Niagara Satria Chandra1, Dr. Ir. Indung Sitti Fatimah, MSi2 1

Mahasiswa Departemen Arsitektur Lanskap, IPB

2

Staf Pengajar Departemen Arsitektur Lanskap, IPB

Abstract

Sustainable environment is most important thing for human life. However, construction of infrastructurel facilities currently got an attention in details. One effort to solve these problems is by Internship program, which purpose to studying design process and produce design with aim/orientation to environmental sustainability. The project focus of this bachelor thesis is Gudang Garam Office

Complex’s Project. This project orientation work includes the design,

reconstruction and construction of new buildings and their landscapes, with a distinctive character based on companies that promote environmentally friendly concept. This project is being undertaken by Sheils Flynn Asia firm consultant. Sheils Flynn Asia (SFA) is one of competent firm consultant with all experiences in the international career, SFA marked as one of qualified company to recommended as a place to interns. All of the methods in this project followed the rules and steps that already obtained at SFA. And the final result of this project is a masterplan design and detail constructions as recommendation and consider for Gudang Garam Tbk.

(3)

RINGKASAN

NIAGARA SATRIA CHANDRA. Proses Perancangan Lanskap Gudang

Garam Office Complex, Jakarta (Pekerjaan Magang di PT. Sheils Flynn

Asia). Dibimbing oleh INDUNG SITTI FATIMAH.

Pengembangan usaha banyak dilakukan oleh perusahaan besar, salah

satunya yaitu PT. Gudang Garam Tbk yang merupakan salah satu produsen rokok

terbesar di Indonesia. Perusahaan ini untuk mengembangkan usahanya dengan

cara melakukan rekonstruksi dan pembangunan fasilitas penunjang baik berupa

gedung kantor, pabrik dan lainnya yang tetap memperhatikan kualitas lingkungan

disekitarnya. Selain itu, kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan besar

merupakan salah satu faktor degradasi kualitas lingkungan, seperti kegiatan

produksi pabrik yang menghasilkan limbah pabrik. Oleh karena itu, pembangunan

fasilitas kedepannya diharapkan dapat selaras hingga meningkatkan kualitas

lingkungan sekitar.

Upaya untuk mendukung studi tersebut dapat dilakukan dengan kegiatan

magang di PT. Sheils Flynn Asia (SFA). SFA adalah perusahaan internasional di

bidang jasa konsultasi lanskap yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat, Indonesia dan

berpusat di London, United Kingdom (UK). SFA merupakan perusahaan swasta

yang telah mengerjakan berbagai jenis proyek yang bertaraf nasional hingga

internasional dalam hal masterplanning, urban design, green design, analisis

lingkungan dan arsitektur lanskap. SFA merupakan perusahaan yang qualified

atau direkomendasikan sebagai tempat magang.

Tujuan dalam kegiatan magang di PT. Sheils Flynn Asia yaitu untuk

mendapatkan pengetahuan, wawasan, dan ketrampilan untuk meningkatkan skill

dan attitude di bidang arsitektur lanskap khususnya dalam bidang perancangan

lanskap. Kegiatan magang bermanfaat untuk mengembangkan sikap

profesionalisme mahasiswa dalam menghadapi kondisi dunia kerja yang

sesungguhnya, teknik perancangan yang benar, dan meningkatkan skill,

(4)

pertukaran informasi, ilmu, dan teknologi di bidang arsitektur lanskap antara

mahasiswa dan perusahaan magang.

Kegiatan magang dilakukan selama empat bulan, dimulai dari 13 Februari

sampai dengan 13 Juni 2012. Metode magang dalam kegiatan perancangan ini

yaitu mempelajari dan partisipasi aktif dalam kegiatan yang berlangsung di PT.

Sheils Flynn Asia baik melalui kegiatan di studio, lapang, wawancara, dan studi

pustaka. Lingkup pekerjaan proyek yaitu berupa pembuatan masterplan dan detil

konstruksi untuk pembangunan proyek Gudang Garam Office Complex.

Manajemen di PT. Sheils Flynn Asia terbagi atas 2 yaitu manajemen studio

dan manajemen proyek. Manajemen Studio terdiri dari hardware, software,

sistem pengolahan data, dan sumberdaya manusia (SDM), sedangkan manajemen

proyek terdiri dari sistem penamaan proyek dan tahapan gambar, sistem

kelengkapan gambar, sistem layouting gambar, standar gambar kerja proyek,

sistem penanganan proyek, dan sistem kerja dalam proses perancangan proyek

lanskap. Manajemen perusahaan yang berlaku di SFA tersebut telah mampu

mendukung kemajuan dan perkembangan SFA. Hal ini terlihat dari terpenuhinya

syarat standar sebuah perusahaan akan tetap survive dan maju dalam teori yang

dipaparkan oleh Griffin (2008).

Proyek yang menjadi fokus dalam penyusunan skripsi ini adalah proyek

Gudang Garam Office Complex yang merupakan proyek dengan curahan waktu

terbanyak yang diikuti penulis pada saat kegiatan magang dengan tahapan desain

yang paling lengkap dibandingkan proyek yang lainnya. Proyek ini merupakan

perancangan dan rekonstruksi serta pembangunan gedung baru beserta

lanskapnya, dengan berbasis pada karakter khas perusahaan yang mengedepankan

konsep ramah lingkungan. Khususnya, menciptakan lanskap kantor yang selaras

antara hardscape dan softscapenya sehingga tetap berkelanjutan. Proyek ini

berlokasi di Kota Jakarta, Indonesia, dan memiliki luas 2,7 Ha (1,7 Ha

pengembangan dan 1 Ha rekonstruksi). Adapun kegiatan yang dilakukan pada

proyek ini adalah perancangan lanskap kantor PT. Gudang Garam Tbk.

Proses perancangan lanskap yang diterapkan PT.Sheils Flynn Asia pada

proyek ini meliputi tahapan sebagai berikut, Proses perancangan Gudang Garam

(5)

analysis (fase 2), concept design (fase 3), design development (fase 4), final

design development (fase 5), construction documentations (fase 6), additional

work (fase 7), dan implementations (fase 8).

Secara umum tahapan yang digunakan oleh SFA tidak jauh berbeda

dengan tahapan proses perancangan dalam teori yang dijelaskan oleh Booth

(1983) dan Hill (1995). Pertama, perbedaan terletak pada penggunaan istilah

dalam penamaan tahapan, seperti concept design yang merupakan nama lain dari

tahapan concept plan, dan final design development disebut design development

dalam teori yang dipaparkan oleh Booth (1983). Kedua, perbedaan terletak pada

penggabungan beberapa tahapan dalam teori yang digabung menjadi satu tahapan

kerja yang dilakukan oleh SFA, seperti design development yang merupakan

gabungan dari preliminary master plan, master plan process, dan shcematic

design. Ketiga, perbedaan pada tahapan yang dilakukan oleh SFA yaitu adanya

tahapan additional work di tengah-tengah proses berlangsungnya tahapan

implementasi. Keempat, perbedaan letak tahapan dalam teori yang dijelaskan oleh

Hill (1995), yaitu fase contract yang berada dalam tahapan terakhir dalam proses

perancangan yang disebut execution, tetapi pada kenyataannya di lapangan fase

ini ada di fase awal yaitu inception (persiapan) yang dilakukan oleh SFA.

Kegiatan magang di konsultan lanskap professional sangat bermanfaat

bagi mahasiswa karena dapat meningkatkan keprofesian sebagai arsitek lanskap

yang kompeten di bidang Arsitektur Lanskap sebelum terjun ke dunia kerja

seutuhnya. Mekanisme kerja dengan sistem teamwork dan SDM yang

terspesialisasi serta fokus pada suatu proyek akan lebih baik diaplikasikan dalam

menyelesaikan pekerjaan proyek dengan pertimbangan efisien waktu pengerjaan

dan perlu ditingkatkan lagi untuk keberlanjutan SFA kedepannya. Penerapan

standar gambar dan sistem kerja SFA disarankan untuk mahasiswa arsitektur

lanskap dalam pengerjaan tugas untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal

dari segi kualitas grafis serta SFA merupakan wadah yang bermanfaat dalam

proses belajar dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keprofesian.

(6)

PROSES PERANCANGAN LANSKAP

GUDANG GARAM OFFICE COMPLEX, JAKARTA

( PEKERJAAN MAGANG DI PT. SHEILS FLYNN ASIA)

NIAGARA SATRIA CHANDRA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada

Departemen Arsitektur Lanskap

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(7)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI

Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Proses

Perancangan Lanskap Gudang Garam Office Complex, Jakarta (Pekerjaan Magang

di PT. Sheils Flynn Asia) adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum

diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber

data dan informasi baik yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan pada Daftar Pustaka skripsi ini.

Bogor, November 2012

Niagara Satria Chandra

(8)

© Hak Cipta Milik Niagara Satria Chandra, PT. Sheils Flynn Asia,

dan IPB Tahun 2012

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau

menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian

karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan

pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam

(9)

Judul Skripsi : Proses Perancangan Lanskap Gudang Garam Office

Complex, Jakarta. (Pekerjaan Magang di PT. Sheils Flynn

Asia)

Nama : Niagara Satria Chandra

NIM : A44080010

Disetujui oleh,

Dosen Pembimbing

Dr.Ir. Indung Sitti Fatimah, MSi

NIP 19611111 198903 2 002

Mengetahui,

Ketua Departemen

Arsitektur Lanskap IPB

Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA

NIP 19480912 197412 2 001

(10)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT

yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan tugas akhir dengan judul ”Proses Perancangan Gudang

Garam Office Complex, Jakarta. (Pekerjaan Magang di PT. Sheils Flynn Asia)”.

Tujuan dari pembuatan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi di Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih

kepada:

1. Orang tua yang tercinta yaitu Chandra Talo (Ayah) dan Nurdiana S (Ibu)

beserta keluarga besar yang telah memberikan bantuan materiil dan

spiritual yang tak ternilai kepada penulis.

2. Kepada yang terhormat Dr. Ir. Indung Sitti Fatimah, M.Si selaku dosen

pembimbing skripsi dan pembimbing akademik penulis. Terima kasih atas

bimbingan, dorongan, masukan, nasehat, dan arahan kepada penulis

selama kegiatan akademik berlangsung sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi.

3. Kepada yang terhormat Fitriyah Nurul H.Utami ST, MT dan Dr. Ir. Afra

DN Makalew, M.Sc selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak

pengarahan, masukan, saran, dan kritik yang bermanfaat untuk lebih baik

ke depannya.

4. PT. Sheils Flynn Asia atas kesediaannya menjadi lokasi magang, untuk

segala ilmu, pengalaman, pengetahuan, keakraban, kekeluargaan, yang

diberikan dan sangat luar biasa sehingga penulis dapat belajar banyak

selama kegiatan magang. Terima kasih kepada seluruh pimpinan dan staf

yaitu Direktur UK (Eoghan Sheils, Stephen Flynn, dan Kate Collins),

Direktur Asia (Iman P. Septadarma dan Pak Rahman Andra Wijaya), Dedy

Guswandi (Pak Dedy), Ramdhani (Pak Deden), Nurachman (Pak Nur),

Hoerudin (Mang hoer), Nita Suwardhani (Mbak Nita), Hersanti Eko

(11)

Widoretno (Kak Astri), Yttria Ariwahjoedi (Kak Yttria), Binar Tyaghita

Cesarin (Ghita), Yasmina Azriani (Teh Aci), dan Ira Puspa Kencana (Teh

Ira).

5. Veronika Joan Putri Khoe, yang telah mengingatkan, memberi semangat,

dorongan, dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Teman seperjuangan satu bimbingan skripsi Ariel Diesto Situmorang

untuk segala kebersamaan, keakraban, dan sharing ilmu selama penulisan

skripsi.

7. Teman seperjuangan selama magang di PT. Sheils Flynn Asia yaitu

Marisha Deslia untuk segala kebersamaan, keakraban, dan sharing ilmu

selama kegiatan magang.

8. Teman-teman seperjuangan di ARL 45, Pengurus Himaskap 2010 dan

2011 semoga kita semua selalu diberi rahmat dan berkah. (Fathiin, Mario,

Danur, Cherish, Amin, Daulay, Vivi, Enjoy, Eja, Coco, Sora, Fariz,

Winda, Gege, Desi, Muklis, Windi, Jihan dll).

9. Keluarga besar Rumah Makan dan Catering Palem Merah yaitu Bu Sri,

Pak Rahmat, Pak Romi, Pak Irfan, Bu Oke, Bu Rini, Bu Oon (Alm), Teh

Aci, Emak, Mas Bambang, Mutiara, Carissa, Indira, Miko, Orin, & Mas

Edwin atas bantuan doa, materi, spiritual, kekeluargaannya dan semua

dukungannya selama penulis tinggal disana.

10. Seluruh dosen dan staf Departemen Arsitektur Lanskap IPB.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan persatu-satu untuk segala

dukungannya dalam penyusunan dan tercetaknya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis selalu terbuka atas segala kritik,

tanggapan dan saran yang membangun guna penyempurnaan dalam skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan pembaca

ke depannya.

Bogor, November 2012

(12)

RIWAYAT HIDUP

Niagara Satria Chandra, lahir di Kabupaten Curup, Provinsi Bengkulu

pada tanggal 27 Juni 1990 yang terlahir sebagai anak kedua dari tiga bersaudara

dari pasangan Bapak Chandra Talo dan Ibu Nurdiana S. Jenjang pendidikan

penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) PKW Kota Bengkulu

(1995-1996), dilanjutkan ke SD Negeri 31 Kota Bengkulu (1996-2002), kemudian ke

SLTP Negeri 2 Kota Bengkulu (2002-20005), dan meneruskan ke SMA Negeri 5

Kota Bengkulu (2005-2008). Pada tahun 2008, penulis diterima menjadi

mahasiswa di Institut Pertanian Bogor (IPB) Departemen Arsitektur Lanskap (S1),

Fakultas Pertanian melalui jalur Undangan Masuk IPB (USMI).

Selama masa kuliah penulis aktif dalam Himpunan Mahasiswa Arsitektur

Lanskap (HIMASKAP) sebagai anggota (2010) dan Ketua Divisi PSDM (2011).

Penulis pernah menjadi asisten Mata Kuliah Komputer Grafik (2012) dan asisten

Mata Kuliah Pelestarian Lanskap Sejarah dan Budaya (2012). Selain pernah

menjadi asisten mata kuliah, penulis juga memiliki track record sebagai asisten

proyek dalam pengerjaan proyek lanskap secara langsung yang dibimbing oleh

dosen-dosen ARL, antara lain Perancangan Resort Pulau Kapoposang Makassar,

Perancangan Sentra Buah Unggul Kramongmongga Fakfak Papua Barat,

Perencanaan dan perancangan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Agrobisnis

PT.Adaro (P3A2) Kalsel, Perancangan Interior Cico, Perancangan Interior Resto

Ngalam Khas Malang.

Selain kegiatan akademik yang terkait profesi, penulis juga aktif dalam

kegiatan non-akademik yaitu dalam UKM Badminton IPB (2008-2010,

2012-sekarang) dan aktif dalam komunitas musik. Adapun prestasi yang pernah diraih

penulis antara lain yaitu Juara 3 OMI cabang badminton tahun 2008, Juara 3

Lomba Perkusi IAC (IPB Art Contest) tahun 2009, Juara 1 Lomba Perkusi

TETRANOLOGI-FATETA IPB tahun 2009, juara 2 SERI-A cabang badminton

tahun 2011.

(13)

DAFTAR ISI

1.4 Kerangka Pikir Magang ... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Proses Perancangan Lanskap ... 8

2.7 Konsultan Lanskap ... 10

2.8 Manajemen Proyek Lanskap ... 11

BAB III. METODOLOGI 3.1 Lokasi Magang dan Waktu Magang ... 12

3.2 Metode Magang ... 14

3.3 Jenis dan Bentuk Data ... 14

(14)

3.5 Batasan Kegiatan Magang ... 16

BAB IV. KONDISI UMUM PT.SHEILS FLYNN ASIA 4.1 Profil Perusahaan ... 18

4.2 Data Umum Perusahaan dan Struktur Organisasi ... 18

4.3 Prestasi PT. Sheil Flynn Asia ... 21

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Manajemen PT. Sheils Flynn Asia ... 23

5.1.1 Manajemen Studio ... 23

5.1.1.1 Hardware ... 23

5.1.1.2 Software ... 25

5.1.1.3 Sistem Pengolahan Data ... 27

5.1.1.4 Sumberdaya Manusia (SDM) ... 32

5.2 Manajemen Proyek ... 34

5.2.1 Sistem Perolehan dan Pengerjaan Proyek ... 34

5.2.2 Sistem Kelengkapan Gambar ... 35

5.2.3 Sistem Layouting Gambar ... 37

5.2.4 Standar Gambar Kerja Proyek ... 39

5.2.5 Sistem Penanganan Proyek ... 40

5.2.6 Sistem Kerja dalam Proses Perancangan Proyek Lanskap ... 42

5.3 Studi Kelayakan Manajemen Perusahaan PT. Sheils Flynn Asia ... 43

5.4 Proses Perancangan Proyek Gudang Garam Office Complex ... 48

5.4.1 Latar Belakang ... 51

5.4.2 Tujuan Proyek ... 52

5.4.3 Bagan Tahapan Proses Perancangan Proyek GGOC ... 52

5.4.4 Kondisi Umum Tapak ... 53

5.4.5 FASE-1 : Inception (Persiapan) ... 55

5.4.6 FASE-2 : Research And Analysis (Riset dan analisis) ... 71

5.4.7 FASE-3 : Concept Design (Konsep Desain) ... 77

5.4.8 FASE-4 : Design Development (Pengembangan Desain) ... 88

5.4.9 FASE-5 : Final Design Development (Desain Final) ... 91

5.4.10 FASE-6 : Construction Documentations ... 99

(15)

5.4.12 FASE-8 : Implementations (Pelaksanaan Pembangunan) ... 130

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 133

6.2 Saran ... 134

(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Kerangka Pikir Kegiatan Magang di SFA ... 3

2. Peta Orientasi Magang ... 12

3. Diagram Batasan Kegiatan Magang... 17

4. Struktur Organisasi PT. Sheils Flynn Asia ... 20

5. Proyek Malang Housing ... 21

6. Proyek Milton Creek ... 21

7. Proyek Pondok Indah Townhouse ... 21

8. Dokumentasi Fasilitas SFA ... 25

9. Sistem Komputer Server SFA ... 27

10. Sistem Penanggalan Folder ... 30

11. Bagan Proses Perancangan dan faktor pengaruhnya ... 52

12. Peta Lokasi Proyek ... 53

13. Foto Kondisi Area Gudang Garam Building ... 54

14. Initial Thought – Approach Metaphor ... 61

15. Initial Thought – Illustrative entrance ... 62

16. Initial Thought – Layer entrance ... 63

17. Initial Thought – Illustrative elevation ... 64

18. Initial Thought – Illustrative terrace... 65

19. Initial Thought – Layer terrace ... 66

20. Initial Thought – Illustrative overall ... 67

21. Masterplan tower Gudang Garam (OS) oleh PT. Anggara Architeam ... 68

22. Photography Survey ... 69

23. MOS ... 70

24. Analsis Shadow Bulan Juni ... 74

25. Analisi shadow pada Bulan Desember ... 74

26. Analisi context Tower Position ... 75

27. Analysis General ... 76

28. Diagram Konsep Dasar Project Gudang Garam Office Complex ... 79

(17)

30. Konsep Sirkulasi ... 85

31. Konsep Vegetasi ... 86

32. Conceptual Plan Project Gudang Garam Office Complex ... 87

33. Preliminary Master Plan Project Gudang Garam Office Complex... 90

34. Master plan Project Gudang Garam Office Complex ... 94

35. Section A – Entrace Area ... 95

36. Section D & E – Roof Garden North & South ... 96

37. Section F – Roof Garden North-Thru Island ... 97

38. Tampak Samping Tower Gudang Garam ... 98

39. Wall-Entrance (a) ... 101

57. Konsep Sirkulasi alternative 1 ... 120

58. Konsep Sirkulasi alternative 2 ... 120

59. Konsep Sirkulasi alternative 3 ... 121

60. Konsep Sirkulasi alternative 4 ... 121

(18)

62. Ilustrasi 3D entrance dan parking lot... 122

63. Ilustrasi 3D parking lot ... 122

64. Conceptualplan additional work ... 123

65. Site plan additional work ... 125

66. Section A ... 126

67. Section B ... 127

68. Section C ... 128

69. Planting Plan additional work ... 129

70. Kesalahan setting out ... 130

71. Fasad tower Gudang Garam ... 131

(19)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Magang ... 13

Tabel 2. Jenis dan Bentuk data ... 15

Tabel 3. Jenis dan Jumlah Unit Fasilitas SFA ... 23

Tabel 4. Software yang dimiliki SFA ... 26

Tabel 5. Kualifikasi Staff SFA ... 33

Tabel 6. Klasifikasi Gambar Xref... 36

Tabel 7. Klasifikasi Penamaan Gambar DetailsXref ... 37

Tabel 8. Perbandingan penilaian proyek ... 41

Tabel 9. Presentase Keikutsertaan Proyek ... 50

Tabel 10. Tugas dan Hasil Inventarisasi ... 59

Tabel 11. Contoh Detil Material ssetiap Elemen ... 114

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengembangan usaha banyak dilakukan oleh perusahaan besar, salah

satunya yaitu PT. Gudang Garam Tbk yang merupakan salah satu produsen rokok

terbesar di Indonesia. Perusahaan ini untuk mengembangkan usahanya dengan

cara melakukan rekonstruksi dan pembangunan fasilitas penunjang baik berupa

gedung kantor, pabrik, dan lainnya, yang tetap memperhatikan kualitas

lingkungan disekitarnya. Itu semua dikarenakan kegiatan produksi yang dilakukan

oleh perusahaan besar tersebut sudah menjadi salah satu faktor degradasi kualitas

lingkungan. Oleh karena itu, pembangunan fasilitas kedepannya diharapkan dapat

selaras hingga meningkatkan kualitas lingkungan sekitar.

Upaya untuk mendukung studi tersebut dapat dilakukan dengan kegiatan

magang di PT. Sheils Flynn Asia (SFA). SFA adalah perusahaan internasional di

bidang jasa konsultasi lanskap yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat, Indonesia dan

berpusat di London, United Kingdom (UK). SFA merupakan perusahaan swata

yang telah mengerjakan berbagai jenis proyek yang bertaraf nasional hingga

internasional dalam hal masterplanning, urban design, analisis lingkungan, dan

arsitektur lanskap. SFA juga melayani bidang detil desain dan jasa kontrak

administrasi yang meliputi pengembangan lanskap pemukiman, taman kota, area

rekreasi, lanskap hotel, resort, gedung publik, pengembangan daerah komersial

dan industri, perencanaan dan analisis proyek, taman rumah, preservasi lanskap

sejarah, lanskap budaya, dan proyek restorasi. Dengan semua pengalamannya

berkarir di kancah internasional serta telah menghasilkan tenaga ahli arsitek

lanskap yang handal, dapat disimpulkan bahwa perusahaan PT.Sheils Flynn Asia

adalah perusahaan yang qualified atau direkomendasikan sebagai tempat magang.

Proyek yang menjadi fokus dalam penyusunan skripsi ini adalah proyek

Gudang Garam Office Complex yang merupakan proyek dengan curahan waktu

terbanyak yang diikuti penulis pada saat kegiatan magang dengan tahapan desain

yang paling lengkap dibandingkan proyek yang lainnya. Proyek ini merupakan

(21)

lanskapnya, dengan berbasis pada karakter khas perusahaan yang mengedepankan

konsep ramah lingkungan. Khususnya, menciptakan lanskap kantor yang selaras

antara hardscape dan softscape-nya sehingga tetap berkelanjutan. Proyek ini

berlokasi di kota Jakarta, Indonesia, yang memiliki luas 2,7 Ha (1,7 Ha

pengembangan dan 1 Ha rekonstruksi). Adapun kegiatan yang dilakukan pada

proyek ini adalah perancangan lanskap kantor dari PT. Gudang Garam Tbk.

1.2 Tujuan

Secara umum, tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan magang ini yaitu

untuk mendapatkan pengetahuan, wawasan, dan ketrampilan untuk meningkatkan

kemampuan dan pengalaman di bidang arsitektur lanskap khususnya perancangan

lanskap. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :

- mengidentifikasi manajemen dan organisasi perusahaan PT. Sheils Flynn

Asia;

- mengidentifikasi dan berpartisipasi aktif dalam seluruh proses perancangan

proyek Gudang Garam Office Complex yang dilakukan oleh PT. Sheils Flynn

Asia yang diikuti mahasiswa;

- mengindetifikasi dan menganalisis berbagai masalah dan kendala dalam

tahapan proses perancangan dan manajemen di studio PT. Sheils Flynn Asia

maupun di lapangan, serta berbagai alternatif praktis untuk mengatasinya.

1.3 Manfaat

Kegiatan magang di PT. Sheils Flynn Asia diharapkan memberikan

banyak manfaat, yaitu :

- Dengan magang akan menambah pengalaman dan meningkatkan jiwa

profesionalisme bagi mahasiswa dalam menghadapi proyek yang

sesungguhnya, yang belum pernah didapatkan di bangku kuliah;

- Meningkatkan ilmu dan ketrampilan serta wawasan dalam bidang

perancangan arsitektur lanskap;

- Memperoleh dan menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan staf dan

manajemen pada perusahaan magang, serta antara Departemen Arsitektur

(22)

1.4 Kerangka Pikir Magang

Ada beberapa hal yang menjadi landasan kegiatan magang ini. Pertama

kegiatan magang ini dilatar belakangi oleh pengembangan usaha oleh perusahaan

besar pada semua sektor pembangunan. Diharapkan pembangunan ke depannya

lebih memperhatikan kualitas lingkungan sekitar. Kedua, kegiatan magang ini

menjadi sarana bagi mahasiswa arsitektur lanskap untuk mengasah jiwa

profesionalisme dan kompetensi keahliannya. Hal ini didorong oleh semakin

ketatnya persaingan di dunia kerja. Oleh karena itu, kegiatan ini bermanfaat untuk

mempersiapkan kompetensi diri agar mampu bersaing di dunia kerja nanti.

Adapun bagan kerangka pikir kegiatan magang dapat dilihat pada Gambar 1.

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lanskap

Menurut Simond & Strake (2006), lanskap adalah suatu bentang alam

dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indera manusia.

Dalam suatu lanskap, karakter harus menyatu secara harmonis dan alami untuk

memperkuat karakter lanskap tersebut. Sedangkan Menurut Eckbo (1964),

lanskap adalah keseluruhan elemen fisik secara kompleks di suatu area atau

daerah.

Lanskap juga dikenal dalam beragam disiplin ilmu seperti yang

diungkapkan oleh Forman dan Gordon (1986) yang menyatakan bahwa lanskap

sebagai area lahan heterogen menyusun sebuah cluster interaksi ekosistem yang

berulang pada bentuk yang sama pada setiap bagian.

Phillips (dalam Benson dan Roe, 2000) mengungkapkan bahwa terdapat

lima karakter dari lanskap yang didasarkan pada kenyataan yang menyebutkan

bahwa lanskap terbentuk sepanjang waktu oleh proses geologi, kehidupan

organik, aktivitas, dan imajinasi manusia. Kelima karakter tersebut yaitu:

1. terdiri dari bentuk dan nilai alam serta kebudayaan yang terfokus pada

hubungan diantara keduanya;

2. perpaduan dari unsur fisik dan metafisik dengan unsur sosial, budaya,

dan seni. Lanskap adalah cara pandang kita terhadap dunia, tidak

hanya sekedar pemandangan dan penampakan yang dapat diungkapkan

oleh perasaan;

3. kita dapat merasakan lanskap hanya pada saat ini, lanskap merupakan

hasil dari seluruh perubahan lingkungan di masa lalu dan merupakan

perpaduan dari masa lalu dan saat ini;

4. lanskap bersifat universal yang terdapat di setiap wilayah, dan

5. lanskap menjadi identitas bagi suatu tempat yang menyebabkan

(24)

2.2 Lanskap Kota

Menurut Simonds (1983), kota adalah pemukiman yang tersebar dan padat

ekonomi, sosial, dan aktivitas politik. Kota memiliki posisi geografi yang relatif

tetap dan kekuasaan pemerintah yang spesifik. Selain itu, kota bersifat dinamis

pertumbuhannya, dan organisasi didalamnya berfungsi dengan baik. Kota harus

mempunyai kemampuan kerja sosial, ekonomi, dan struktur politik yang

dinyatakan dalam bentuk tiga dimensi. Sehingga dapat dinyatakan lanskap kota

merupakan suatu lanskap buatan manusia sebagai akibat dari aktivitas manusia

dalam mengelola lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Lanskap kota

terjadi karena adanya pengorganisasian ruang yang mencerminkan kegiatan

masyarakat setiap hari.

2.3 Lanskap Industri

Menurut Tandy (1975) dalam “Landscape of Industry”, lanskap industri

atau pabrik yang menyatu dengan perkantoran menjadi salah satu bagian

pembentuk lanskap kota. Tetapi tipe lanskap ini berbeda dengan lanskap lainnya

seperti perumahan atau yang lainnya. Lanskap industri atau perkantoran biasanya

ditandai dengan beberapa poin seperti :

a. membutuhkan skala bangunan yang besar dan lanskap yang luas

b. membutuhkan ruang untuk pengembangan / ekspansi

c. membutuhkan ruang penyangga seperti hutan

Hal itu dikarenakan lanskap industri / kantor merupakan pusat dari kegiatan

banyak orang, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan efek positif

maupun negatif bagi lingkungan sekitar. Oleh karena itu lanskap tersebut

membutuhkan penutupan lahan dari vegetasi penyangga untuk menjaga stabilitas

(25)

2.4 Public Green Open Space

Definisi ruang terbuka menurut Simonds dan Starke (2006),

menggambarkan karakter arsitektural ketika mendekati seluruh atau sebagian dari

elemen struktur. Seperti suatu ruang yang merupakan tambahan suatu bangunan.

Kadang-kadang ini menjadi batasan satu bangunan atau gabungan dari beberapa

bangunan. Ini dapat terlihat dari hubungan antara ruang, struktur, dan lanskap

yang digabungkan dalam proses desain. Jika struktur volume ruang terbuka di satu

sisi, ini menjadi suatu transisi antara struktur dan lanskap. Jika terbuka pada suatu

pemandangan, biasanya ini menjadi pusat lokasi dengan pemandangan terbaik dan

tempat dengan pemandangan terbaik yang dapat dilihat dari berbagai sisi.

Menurut Baud-Bovy dan Lawson (1998), taman berguna untuk orang yang

hidup di kota dan desa untuk berhubungan langsung dengan alam dan bersantai

sehingga membebaskan dari kepadatan jalan raya. Area berumput menjadi area

informal yang menjadi area permainan bagi anak-anak dan area bersenang-senang

untuk orang dewasa. Orang yang hidup dan bekerja di sekitar area

menggunakannya untuk makan siang di ruang terbuka atau untuk berlatih. Area

ini dapat difungsikan oleh anak-anak dan melatih peliharaannya.

Ruang hijau memiliki fungsi yang beragam:

a. sosial : ruang untuk bertemu dan bermain yang berhubungan dengan alam

b. struktural : desain urban dan pertamanan

c. ekologis : peraturan ekosistem urban dengan:

- mengurangi masalah persepsi psikologis urban

- peningkatan iklim

- mengantisipasi perbedaan iklim dan angin secara perlahan

- mengatur hujan dan banjir

- mengelola keragaman tanaman dan hewan.

Chiara dan Koppelman (1994) menyatakan bahwa sifat khas keruangan

lanskap pada umumnya tergantung pada tiga hal:

1. Besaran ruang

Besaran ruang penting untuk menentukan dampak visual secara menyeluruh,

(26)

dievaluasi menurut luas dan hubungan antara luas tersebut dengan semua

ruang lainnya pada tapak tersebut.

2. Tingkat ketertutupan (degree of enclosure) visual

Tingkat ketertutupan visual ruang merupakan faktor spasial penting, terutama

untuk menempatkan fungsi yang sangat dipengaruhi oleh kebutuhan

hubungan sirkulasi (jalan atau jalan setapak), pemandangan yang bagus, atau

vista (pemandangan). Tingkat ketertutupan merupakan pertimbangan

perencanaan yang penting, tidak hanya dalam percapaian keruangan, tetapi

juga dalam bentuk visualnya.

3. Sifat visual

Seseorang harus mengadakan penafsiran suatu ruang secara cermat menurut

citra visual yang melekat untuk menentukan sifat khas dari ruang. Kualitas

visual yang melekat pada tapak sangat mempengaruhi jenis kegiatan yang

terjadi. Ruang padat yang disekat rapat akan menghasilkan nuansa yang

sangat berbeda dengan ruangan yang terbuka, dan landai. Apabila suatu

rencana akhir akan berhasil, maka kegiatan-kegiatan yang direncanakan untuk

berbagai tapak hendaknya mencerminkan kualitas yang melekat pada tapak

tersebut.

2.5 Perancangan Lanskap

Perancangan Lanskap merupakan pengembangan lebih lanjut dari

perencanaan tapak, yang lebih menitikberatkan pada pemilihan komponen dan

bahan perancangan, serta tanaman dan kombinasinya untuk memecahkan masalah

perencanaan tapak dan ditujukan pada pertalian visual. Wujud dan bentuk dalam

perancangan lanskap timbul dari hasil perumusan yang jelas terhadap, kendala

tapak, serta masalah perancangan yang ada, sedangkan sumber bentuk yang paling

penting adalah raut atau wajah tapak itu sendiri, seperti yang dipertegas oleh garis

batas tepian tapak dan topografi. Adapun sumber bentuk kedua kendala berasal

dari suatu perkiraan mengenai fungsi atau kegunaan yang akan ditampung

(Laurie, 1986).

Menurut Simonds & Starke (2006), perancangan ditekankan pada

(27)

bahan, warna, dan kualitas lainnya. Semuanya dapat mengekspresikan dan

mengakomodasikan fungsi-fungsi yang ingin dicapai dengan baik sehingga ruang

dapat memberikan dampak yang berbeda pada psikologis manusia. Dari

pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa perancangan akan menghasilkan ruang

tiga dimensi. Seperti halnya yan diutarakan Loidl dan Bernard (2003), bahwa

perancangan adalah proses yang dinamis dengan perpindahan yang konstan dari

kepala menuju tangan, dari ide menjadi tanda, lalu kembali lagi. Setiap garis dan

setiap titik yang ditempatkan di lembaran kertas adalah bagian dari usaha untuk

menghubungkan ide di kepala.

Perancangan merupakan tahapan lanjut dari perencanaan. Menurut Laurie

(1984), perancangan menekankan pada seleksi komponen-komponen rancangan,

bahan-bahan, tumbuh-tumbuhan, dan kombinasinya sebagai pemecahan masalah

yang ada dalam rencana tapak. Dalam perancangan suatu lanskap terdapat

prinsip-prinsip yang mendasarinya, yaitu:

1. Unity (kesatuan), merupakan kesatuan seluruh elemen lanskap. Dapat

diciptakan dengan pengulangan (repetition), penggunaan grid, dan tema.

2. Balance (keseimbangan), berupa keseimbangan dalam skala, proporsi,

bentuk, dan posisi. Keseimbangan tercipta melalui pengaturan secara simetri,

asimetri, maupun radial.

3. Emphasis (penekanan), menghadirkan dominasi maupun suatu kontras pada

suatu lanskap. Emphasis dapat diciptakan melalui pengarahan, pengaturan

letak, kontras terhadap elemen, dan variasi ukuran maupun jumlah.

2.6 Proses Perancangan Lanskap

Proses mendesain/merancang menurut Booth (1983) yaitu :

1. Penerimaan proyek (Project Acceptance)

Dalam Tahap Pertama ini proposal proyek telah diterima dan disetujui oleh

kedua belah pihak yaitu arsitek lanskap dan klien.Pada pertemuan pertama

klien menjelaskan keinginannya kepada arsitek lanskap, kemudian terjadi

kesepakatan diantara kedua belah pihak. Selanjutnya arsitek lanskap

mempersiapkan proposal detail yang mencakup pelayanan, produk, dan

(28)

2. Riset dan Analisis (Research and Analysis)

Selanjutnya arsitek lanskap membutuhkan rencana dasar tapak dan

mengadakan inventarisasi tapak dan analisis. Survey langsung ke tapak

menjadi bagian yang penting untuk melengkapi tahap ini. Mewawancarai

pemilik dan menyusun program termasuk bagian dari tahap ini.

3. Desain/Perancangan (Design)

Dalam tahap ini terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan arsitek

lanskap, yaitu :

a. Diagram fungsi ideal (Ideal Functional Diagram) sebagai awal dari

proses pembuatan grafis suatu desain;

b. Diagram fungsi keterhubungan tapak (Site-Related Functional

Diagram);

c. Rencana Konsep (Concept Plan) merupakan perkembangan langsung

dari diagram fungsi tapak dan merupakan lanjutan dari analisis-sintesis

yang telah dilakukan saat inventarisasi;

d. Studi tentang komposisi bentuk (Form composition study), dalam hal ini

desainer telah berhasil memecahkan masalah yang ada ditapak dengan

mempertimbangkan fungsi dan lokasi tapak;

e. Desain awal (Prelimiary Master Plan), dalam desain awal semua elemen

desain dimasukkan dan dipelajari kesatuan antara satu dengan yang

lainnya;

skematik dipelajari lebih dalam lagi dengan ketelitian yang lebih dalam;

h. Design Development merupakan tahap akhir dalam proses mendesain.

1. Gambar-gambar Konstruksi (Construction Drawings)

2. Pelaksanaan (Implementation)

3. Evaluasi Setelah Konstruksi (Post-Construction Evaluation and

(29)

4. Pengelolaan (Maintenance)

Sedangkan proses perancangan lanskap menurut Hill (1995), tahapannya

terdiri dari 4 tahapan yaitu :

1. Inferences

pada tahapan ini terdiri dari 4 proses didalamnya yaitu : brief, survey

analysis, development controls, dan initial environmental impact

assessment.

2. Design

Pada tahapan ini terdiri dari 3 proses juga didalamnnya yaitu : proposals,

sketch scheme, dan final scheme.

3. Freeze, merupakan fase peralihan sebelum masuk ketahapan terakhir

dalam proses perancangan.

4. Execution

Pada tahapan ini terdapat 5 proses yaitu : working details, contract,

implementations, completion, feedback, dan aftermath.

2.7 Konsultan Lanskap

Konsultan lanskap adalah pengembang swasta yang memiliki tanggung

jawab moral dalam hal penyediaan ruang dan fasilitas rekreasi dalam kota.

Perencana kota dan arsitek lanskap berperan penting dalam kegiatan preservasi,

perencanaan ruang terbuka, pembangunan fasilitas rekreasi, dan program sosial

sebagai pelayanan kebutuhan bagi manusia (Gold, 1980).

Adapun ruang lingkup seorang Konsultan Arsitektur Lanskap menurut

John F. Papilaya (2007) yang terutama yaitu;

a. riset dan analisis persyaratan proyek;

b. rekomendasi perencanaan tapak;

c. riset dan studi persyaratan ruang, fungsi dan operasi;

d. analisa dan rekomendasi tentang hal-hal yang tercakup dalam disiplin

ilmumereka,dan juga hal-hal yang langsung atau tidak langsung berhubungan

dengandisiplin ilmu mereka;

(30)

f. analisa proyeksi pertumbuhan dan perubahan serta pertimbangan dan

efek-efeknya;

g. persyaratan filosofi perancangan proyek;

h. analisis biaya pembangunan arsitektur lanskap, studi perawatan;

i. ketersediaan dan regionalitas kawasan lahan.

2.8 Manajemen Proyek Lanskap

Menurut Orberlender, (1993) manajemen proyek adalah sebuah ilmu dan

seni yang mengatur Sumber Daya manusia, peralatan, bahan, ruang, uang, dan

waktu untuk menyelesaikan suatu pelaksanaan dengan waktu dan biaya yang

optimal. Manajemen proyek mencakup multidisiplin yang terfokus untuk

mengkoordinasi semua kebutuhan dalam pelaksanaan. Prinsip utama manajemen

proyek adalah mengorganisir pelaksanaan pekerjaan agar selesai dengan

sempurna. Manajemen proyek ini berperan penting menentukan keberhasilan dari

pelaksanaan suatu proyek lanskap.

Menurut Stoner dan Freeman (1992), proses manajemen proyek lanskap

mencakup empat fungsi utama yaitu:

1. Perencanaan (Planning), merupakan konsep dasar dari suatu proses

manajemen, dimana tugas-tugas manajemen disusun dan tujuan serta

sasarannya telah ditetapkan. Kebijakannya dan tata cara pelaksanaannya

dibuat dalam perumusan perencanaan sasaran jangka pendek dan jangka

panjang.

2. Pengorganisasian (Organizing), adalah proses pengaturan dan pengalokasian

kerja, wewenang, dan Sumber Daya di kalangan anggota organisasai sehingga

mereka dapat mencapai tujuan organisasi secara optimum.

3. Pengarahan (directing), merupakan tahapan yang mencakup hal yang

mengarahkan, mempengaruhi, dan memotivasi karyawan untuk bekerja dan

menjalankan tugasnya dengan baik.

4. Pengendalian (controlling), adalah fungsi pengendalian manajmen untuk

(31)

BAB III

METODOLOGI

3.1 Lokasi dan Waktu Magang

Kegiatan magang dilakukan di Sheils Flynn Asia, Bogor, Jawa Barat,

Indonesia yang merupakan salah satu perusahaan konsultan internasional yang

bergerak di bidang perencanaan dan desain lanskap atau lingkungan. Sheils Flynn

Asia beralamat di Kebun Raya Bogor, Jl. Ir. H Juanda No.13, Bogor, Jawa Barat,

Indonesia 16122. Gambar 2 menunjukkan lokasi dari tempat magang. Untuk

jadwal kegiatan magang dapat dilihat pada Tabel 1, dimana kegiatan magang ini

dilakukan selama 4 bulan, dimulai dari 13 Februari sampai 13 Juni 2012. Jadwal

kegiatan magang adalah hari Senin-Kamis yang dimulai pukul 09.00 – 19.00

WIB.

Gambar 2. Peta Orientasi Magang

(Sumber : www.googlemap.com, 2012)

(32)

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Magang di SFA hingga Penulisan Skripsi

No Jenis Kegiatan 2011 2012

Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 Persiapan

2 Pengenalan Perusahaan

3 Kegiatan inti magang

Proses Perancangan Gudang Garam

Office Complex

FASE 1 - Inception

FASE 2 - Research and Analysis

FASE 3 - Concept Design

FASE 4 - Design Development

FASE 5 - Final Design Development

FASE 6 - Construction Documentations

FASE 7 - Additional Work

FASE 8 - Implementations

4 Penulisan Skripsi

5 Sidang Skripsi

(33)

3.2 Metode Magang

Metode yang digunakan dalam kegiatan perancangan di SFA, yaitu

dengan cara :

1. Partisipasi aktif dalam kegiatan perancangan proyek utama yang berlangsung

di perusahaan, yaitu perancangan A124 Gudang Garam Office Complex,

Jakarta, Indonesia. Kegiatan masuk pada divisi arsitektur lanskap terutama

pada perancangan di studio.

2. Partisipasi aktif dalam perancangan proyek-proyek lainnya selama kegiatan

magang. Proyek-proyek tersebut antara lain :

1) A127 Pondok Indah Townhouse

2) A129 Paramount SOHO Serpong

3) A131 Malang Housing

4) A132 Hotel Grand Clarion Makassar

5) A276 Pinebanks

6) A295 Minsmere

3. Wawancara dengan arsitek lanskap, pemilik/pimpinan perusahaan, Project

Manager, Project Leader, dan semua pihak yang terkait dengan proyek

tersebut.

4. Studi pustaka.

5. Melakukan observasi lapang secara langsung terhadap proyek-proyek yang

telah selesai dikerjakan.

3.3 Jenis dan Bentuk Data

Data yang dikumpulkan dalam kegiatan magang yaitu data mengenai

kondisi umum lokasi proyek, kelembagaan, dan data perancangan lanskap. Jenis,

(34)

Tabel 2. Jenis dan Bentuk Data

Jenis Data Bentuk data Sumber

Kelembagaan

Profil perusahaan Deskripsi Wawancara & SFA

Struktur Organisasi Diagram Wawancara & SFA

Sistem Kerja Deskripsi Wawancara & SFA

Proses Perwujudan Proyek Deskripsi Wawancara & SFA

Proyek

Skala Pekerjaan Deskripsi SFA

Owner Deskripsi SFA

Tender Deskripsi SFA

Kondisi Umum Deskripsi & Spasial SFA & Architect Proses Perancangan

Lanskap

Inception Deskripsi & Spasial SFA

Research and Analysis Deskripsi & Spasial SFA

Concept Design Deskripsi & Spasial SFA

Design Developtment Deskripsi & Spasial SFA

Final Design Development Deskripsi & Spasial SFA

Additional work Deskripsi & Spasial SFA

Implementations Deskripsi & Spasial SFA

3.4 Tahapan Kegiatan Magang

Adapun kegiatan Magang yang dilakukan pada PT. Sheils Flynn Asia

dengan melalui tahapan kegiatan magang sebagai berikut :

1. Persiapan

Meliputi pembuatan proposal usulan magang dan mengurus administrasi

dengan perusahaan.

2. Pengenalan Lembaga dan Manajemen

Kegiatan ini untuk mengenal staf yang ada diperusahaan SFA dan mengenal

struktur organisasi, profil perusahan, pembagian kerja, dan prosedur

pengerjaan proyek.

3. Observasi Lapang

Tahapan ini merupakan kegiatan mengumpulkan data secara langsung dengan

melakukan survey tapak dan melihat kondisi tapak secara keseluruhan dan

(35)

of the land”. Data yang dikumpulkan dapat dari tapak tempat proyek

berlangsung ataupun dari proyek-proyek terkait yang telah selesai dikerjakan,

guna untuk melakukan perbandingan analisis nantinya.

4. Pengumpulan Data dan Studi Pustaka

Tahapan ini terkait dengan tahapan sebelumnnya, hanya saja pada tahapan ini

pengumpulan data lebih dominan kearah data yang bersumber dari literatur

yang ada, baik dari buku ataupun website terkait.

5. Analisis Data

Tahapan ini merupakan tahapan dimana diolahnya data hasil observasi lapang

ataupun studi literatur menjadi sebuah sintesis atau solusi yang nantinya akan

diterapkan kedalam konsep desain proyek yang sedang dikerjakan.

6. Perancangan

Tahapan ini adalah tahapan dimana sintesis dari hasil analisis sebelumnya

dituangkan kedalam rancangan yang akan diaplikasikan pada tapak yang

sedang dikerjakan proyeknya.

3.5 Batasan Kegiatan Magang

Kegiatan magang yang dilakukan meliputi pengamatan dan mengikuti

sistem kerja baik itu manajemen serta proses perancangan lanskap yang dilakukan

pada studio lanskap yang ada di SFA. Gambar 3 menunjukkan batasan kegiatan

magang didalam garis putus-putus, sedangkan tahapan diluar garis putus-putus

merupakan tahapan proses perancangan proyek secara keseluruhan yang

(36)

Gambar 3. Diagram Batasan Kegiatan Magang

(37)

BAB IV

KONDISI UMUM PT. SHEILS FLYNN ASIA

4.1 Profil Perusahaan

Sheils Flynn Asia (SFA) adalah sebuah perusahaan konsultan berskala

internasional yang bergerak dalam bidang perancangan dan perencanaan yang

berstatus Perseroan Terbatas. SFA memiliki kantor pusat yang berada di London,

United Kingdom (UK) dan cabang perusahaan di Norfolk, UK. Proyek yang

dikerjakan oleh Sheils Flynn ini tidak hanya proyek lokal di UK saja, tetapi juga

dari negara lain. Salah satunya adalah kawasan Asia, yang menjadi sumber proyek

lanskap terbanyak yang dikerjakan oleh Sheils Flynn. Oleh karena itu, Sheils

Flynn mendirikan cabang di Asia yang terletak di Bogor, Jawa Barat, Indonesia

yaitu PT. Sheils Flynn Asia. Sheils Flynn memiliki tiga direktur utama yaitu

Eoghan Sheils, Stepen Flynn, dan Kate Collins. Ketiganya bertanggung jawab

dalam menentukan semua keputusan dan kebijaksanaan yang harus dilakukan.

SFA merupakan perusahaan di kawasan Pasifik dan Asia Tenggara yang

mengakomodasi jasa di bidang perencanaan kota dan wilayah, perencanaan dan

perancangan lanskap, kebijakan dan konservasi lanskap, studi kelayakan, desain

dan implementasinya, landscape architecture, dan enviromental consulting. SFA

memiliki peran penting dalam pendistribusian dan penyelesaian proyek lanskap,

karena sebagian proyek yang diterima Sheils Flynn, London, di tangani oleh SFA.

Oleh karena itu, SFA tidak hanya mengerjakan proyek lokal ataupun di kawasan

Asia saja, tetapi juga menangai proyek luar negeri khususnya di UK.

4.2 Data Umum Perusahaan dan Struktur Organisasi

Data umum merupakan informasi mengenai perusahaan yang dapat

diketahui oleh publik. Data umum yang dimiliki perusahaan ini antara lain :

Kantor Pusat : SHEILS FLYNN LANDSCAPE ARCHITECTS LTD.

East of England in the village of Docking, Norfolk

Nomor registrasi : 339475

(38)

No. Telpon : +44 (0)208 8765024

No. Fax : +44 (0)208 8766627

e-mail : london@sheilsflynn.com

Website : www.sheilsflynn.com

Direktur Utama : Eoghan Sheils BA (Hons) Dip LA

Kate Collins MA MLA MLAUD

Stephen Flynn BLArch (Hons)

Kantor Cabang

Nama Perusahaan : PT. SHEILS FLYNN ASIA

Alamat : Kebun Raya Bogor, Jl. Ir. H. Juanda No. 13 Bogor 16122

Struktur organisasi SFA merupakan lanjutan dari struktur organisasi Sheils

Flynn UK, karena SFA merupakan bagian dari Sheils Flynn UK. Terdiri dari

direktur utama di UK, direktur Asia, direktur desain, direktur proyek, sekretaris,

tim desain, dan support team (tim pendukung). SFA sendiri, sekarang selain

terdiri dari kedua direktur tersebut, PT Sheils Flynn Asia memiliki struktur

organisasi dan formasi yang lengkap dalam mendukung setiap pekerjaannya,

seperti administrasi dan keuangan, tim desain, tim pendukung, dan office boy.

Administrasi dan keuangan bertugas dalam hal yang berhubungan dengan

pengaturan jadwal meeting, kesekretariatan, dan pengaturan keuangan. Tim desain

terdiri dari arsitek lanskap senior dan arsitek lanskap junior, sebelumnya terdapat

pula spesialisasi grafis dan 3 dimensi, akan tetapi saat ini belum terdapat staf yang

mengisi bagian tersebut. Tim desain bertanggung jawab dalam pengerjaan desain

suatu proyek.

Tim pendukung terdiri dari bagian technician dan konsultan IT.

(39)

gambar. Konsultan IT bertanggung jawab terhadap kinerja dan jalannya fasilitas

studio, pengelolaan sistem server, software, dan hardware yang terdapat di PT

Sheils Flynn Asia. Struktur organisasi PT Sheils Flynn Asia lebih jelasnya pada

Gambar 4 di bawah ini :

Gambar 4. Struktur Organisasi Perusahaan PT Sheils Flynn Asia

(40)

4.3 Prestasi PT. Sheils Flynn Asia

PT. Sheils Flynn Asia tidak hanya menangani proyek yang berada di

Indonesia, tetapi juga di beberapa tempat di luar negeri. Beberapa contoh karya

PT. Sheils Flynn Asia yang terdapat di Indonesia antara lain, Vajra Villas Bali,

Garuda Wisnu Kencana Bali, Kebun Raya Balikpapan, Lonsum Botanical Garden

Sei Merah Medan, Sculpture Park Bandung, Sekolah Alam Cikeas, Resort Villa

dan Spa Pradha Bali, Tiger Conservation Centre Taman Safari Indonesia, dan

lain-lain. Beberapa karya PT. Sheils Flynn Asia yang berlokasi di luar negeri antara lain, Riverside Regeneration di King’s Lynn, Market Town Centre Regeneration di Downham, Orchad Plain di Norwich, dan lain-lain. Berikut

adalah beberapa contoh karya desain PT. Sheils Flynn Asia:

Gambar 5. Malang Housing

(Sumber : SFA, 2012)

Gambar 6. Milton Creek, Seattingboard

(Sumber : SFA, 2012)

\

Gambar 7. Pondok Indah Townhouse

(41)

Beberapa penghargaan juga pernah diraih oleh PT Sheils Flynn Asia atas

karya desain yang telah dibuatnya, antara lain:

1. Civic Trust Awards 1999 untuk desain Wainfleet Market Place;

2. Civic Trust Awards 2000 untuk desain Urban Design Scheme for Horncastle,

Lincolnshire;

3. Runner-updalam International Design Competition for Garden of Hope, Love

Peace and Harmony pada tahun 2000;

(42)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Manajemen PT. Sheils Flynn Asia

5.1.1 Manajemen Studio

Manajemen studio di Sheils Flynn Asia (SFA) terdiri dari empat faktor

pendukung yaitu 1). Hardware 2). Software, 3). Sistem Pengelolaan Data, 4).

Sumber Daya Manusia. Semua itu saling terkait satu dengan yang lain, agar

terwujudnya keseimbangan dalam sistem dan dapat mempermudah dalam proses

pengerjaan proyek di studio. Selain itu, manajemen studio mencakup pengelolaan

data hingga tata cara dan aturan pembuatan gambar di studio. Adanya manajemen

studio yang baik pada perusahaan, diharapkan dapat menghasilkan sistem kerja

yang baik pula yang tidak hanya baik dalam produk atau hasil akhir, tetapi juga

dalam pengelolaannya. Hal itu akan mempermudah penanganan proyek

selanjutnya karena setiap proyek yang dikerjakan memiliki orientasi standar

proses pengerjaan yang sama.

5.1.1.1 Hardware (Perangkat keras)

Hardware itu sendiri merupakan faktor penting yang menunjang lancar

atau tidaknya pengerjaan sebuah proyek dilaksanakan dalam sebuah konsultan

arsitektur lanskap. Tabel 3 berikut adalah daftar fasilitas yang dimiliki oleh SFA.

Tabel 3. Jenis dan Jumlah Unit Fasilitas SFA

(43)

Hardware yang dimiliki SFA sangat membantu dalam setiap kegiatan

perancangan dan komunikasi. Keefektifan kinerja di SFA didukung oleh tingginya

spesifikasi fasilitas atau hardware yang dimiliki. Untuk kinerja grafis dan 3D

animasi di SFA menggunakan spesifikasi perangkat komputer dengan kualifikasi

tinggi guna mencapai kecepatan dan akurasi dalam menghasilkan desain yang

berkualitas. Adapun kegunaan dari setiap perangkat keras (hardware) yang

dimiliki SFA untuk menunjang produktifitas dari konsultan lanskap ini adalah

sebagai berikut : SFA memiliki 15 PC dengan spesifikasi yang berbeda, 12

diantaranya memiliki spesifikasi standar untuk pengerjaan CAD drawing

menggunakan AutoCAD LT 2006 – 2007, sedangkan 3 diantaranya memiliki

spesifikasi yang tinggi, yaitu setara intel i5 – i7 sekarang. Tiga PC tersebut

digunakan untuk mengolah gambar grafis seperti, 3D animasi, foto editing dan

lain sebagainya yang membutuhkan PC dengan spesifikasi tinggi.

Untuk menghasilkan gambar dengan kualitas yang baik, selain ditunjang

oleh PC yang mumpuni juga harus didukung oleh perangkat pencetaknya seperti

plotter dan printer. SFA memiliki 1 unit plotter yang digunakan untuk mencetak

gambar dengan ukuran A2-A0, sedangkan untuk gambar dengan ukuran lebih

kecil seperti A4-A3 menggunakan printer laser atau printer hp 7000. Untuk

kegiatan meeting intern atau extern dengan klien, SFA menggunakan ruang

meeting dan fasilitas seperti Laptop dan LCD Proyektor guna mempermudah

penyampaian presentasinya. Sedangkan untuk penyimpanan data dan sirkulasi

data di kantor, SFA menggunakan server yang terhubung dengan internet yang

berkecepatan tinggi (1GB/sec) guna memudahkan semua staf mengakses data

tersebut tanpa harus terhambat masalah pemindahan data dari satu komputer ke

komputer yang lainnya. Kapasitas dari hardisk server itu sendiri sebesar 3 TB

(Terabyte). Untuk komunikasi sendiri, SFA melakukan komunikasi langsung

dengan kantor pusat yang berada di London, United Kingdom. Komunikasi

tersebut dilakukan menggunakan jaringan internet yang terhubung ke

masing-masing komputer di kantor. Kendala utama yang dihadapi SFA dalam hal koneksi

internet dan server adalah masalah petir dan hujan angin yang sering melanda

(44)

Gambar 8 berikut adalah fasilitas inventaris yang dimiliki oleh SFA dari

mulai gedung kantor dan fasilitas kerja pada tahun 2012.

Gambar 8. Dokumentasi Fasilitas SFA

(Sumber : Chandra, 2012)

5.1.1.2 Software

Dalam kegiatan studio PT. Sheils Flynn Asia selain didukung oleh

hardware, juga harus didukung oleh software yang memadai. PT. Sheils Flynn

Asia memiliki software yang bersertifikasi dan berlisensi. Setiap komputer staf

PT. Sheils Flynn Asia telah siap dengan aplikasi yang digunakan dalam

pengerjaan berbagai proyek. Kendati masih ada ditemukan komputer yang

softwarenya mengalami bugs. Spesifikasi komputer tertinggi digunakan oleh

spesialis grafis dan 3D. Komputer tersebut digunakan untuk proses render dan 3D

editing yang lebih cepat dan hasil yang baik. Berikut daftar software yang

(45)

Tabel 4. Software yang dimiliku SFA.

Nama software Kegunaan

AutoCAD LT 2006, AutoCAD 2000 CAD Drawing

3D Studio Max 3D rendering, Animasi

Sketchup 7 Pro 3D rendering, Animasi

Adobe Photoshop 7.0, CS3 Photo Editing

Adobe Illustrator Layout, Photo Editing

Adobe Acrobat Dokumentasi dan publikasi

Adobe Indesign 5.5 Layout and advertising

Microsoft Office 2007, 2010 Dokumen

Outlook Express E-mail

Skype Pro Komunikasi internal, eksternal,

dan meeting dengan UK

Google Earth Pro Map Searching

ArcGIS Map Editing

Sumber : SFA (2012)

Software AutoCAD merupakan aplikasi yang sering digunakan oleh para

staf SFA dalam mengerjakan proyek karena akurasi dari aplikasi tersebut sangat

baik dan spesialisasi untuk perancangan. Semua produk CAD mengikuti standar

yang telah ditetapkan oleh Sheils Flynn UK. Pembuatan grafis, gambar ilustrasi,

dan image editing digunakan beberapa aplikasi grafis seperti Adobe Photoshop,

dan 3D Studio Max. Untuk pekerjaan identifikasi tata guna lahan dan pemetaan

lanskap biasanya digunakan aplikasi pemetaan Google Earth Pro dan ArcGIS.

Dalam kegiatan meeting dan komunikasi SFA dengan staff SF UK, dan klien

digunakan aplikasi Ms.Office Powerpoint (presentasi) dan Skype (komunikasi via

jaringan internet). Outlook Express digunakan SFA untuk pengiriman data ke SF

UK dan klien karena lebih stabil dalam mengirimkan setiap paket data.

5.1.1.3 Sistem Pengolahan Data

Selain memiliki hardware dan software yang baik, juga harus didukung

oleh sistem yang baik yang dapat mengelola semua itu, terutama terkait sistem

pengelolaan data perusahaan. Dalam hal ini, ada 3 sistem yang bekerja dalam

(46)

Penamaan Data, dan 3). Sistem Penanggalan Files. Penjelasannya adalah sebagai

berikut :

1) Sistem Penyimpanan Data

Setiap data atau file dari proyek disimpan dalam komputer server yang

dapat diakses sepenuhnya oleh staf melalui jaringan internet/WiFi. SFA

menggunakan computer server client untuk memudahkan dalam manajemen

data semua proyek yang dikerjakan. Server adalah komputer yang

menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain di dalam jaringan dan

client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas

yang disediakan oleh server. Gambar 9 menunjukkan sistem jalur komputer

server di SFA.

Gambar 9. Sistem Komputer Server SFA

(Sumber : SFA (2012)

Akses terhadap data proyek yang telah tersimpan secara terstruktur juga

dapat diakses lewat koneksi Wi-Fi/nirkabel lewat username dan password

tertentu. Sejauh ini komputer server yang dimiliki oleh SFA berjumlah 3 buah dan

besar kemungkinan akan dilakukan penambahan seiring terus meningkatnya

(47)

Kelebihan dalam menggunakan komputer server adalah sebagai berikut:

1. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan

pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang

tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.

2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat

seorang IT yang bertugas sebagai admin jaringan, yang mengelola

administrasi dan sistem keamanan jaringan.

3. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup

dilakukan terpusat di server, yang akan mem-backup seluruh data yang

digunakan di dalam jaringan.

Kelemahan dalam menggunakan komputer client adalah sebagai berikut:

1. Biaya operasional relatif lebih mahal.

2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk

ditugaskan sebagai server.

3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server down maka

secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

Sistem penyimpanan data di server SFA terdiri dari 7 folder berdasarkan

fungsi penyimpanan yang berbeda-beda :

1. Administration

Menyimpan data berupa administrasi SFA, profil perusahaan, sirkulasi data

dan internet.

2. Marketing

Menyimpan data yang berhubungan dengan aspek pemasaran SFA.

3. Library

Menyimpan data standar gambar kerja SFA dengan format dwg, psd, jpeg dan

lain sebagainya.

4. Photography

Menyimpan hasil foto setiap proyek dari setiap prosesnya seperti foto hasil

inventarisasi tapak hingga pelaksanaan, selain untuk menyimpan foto

kegiatan di SFA.

(48)

Menyimpan data para staf SFA.

6. Projects

Folder ini merupakan salah satu folder yang sangat penting, didalamnya

terdapat data-data proyek yang sedang dikerjakan dan proyek-proyek yang

berpotensi untuk dikerjakan. Folderproject terbagi menjadi 2 subfolder, yaitu

Current Project dan Potential Project, di dalamnya terdapat folder-folder

proyek yang sedang atau berpotensi dikerjakan yang berisi semua file kerja

yang berkaitan dengan masing-masing proyek tersebut. Untuk setiap folder

proyek, terdapat standar folder yang biasa terdapat di dalamnya, diantaranya:

a.Contract & Proposal

Berisi data kontrak dengan klien dan serta proposal yang diajukan.

b.Client

Berisi data hasil komunikasi PT Sheils Flynn Asia dengan klien baik

secara langsung maupun melalui internet, yang dikelompokkan

berdasarkan tanggal komunikasi.

c. SFL

Berisi data hasil komunikasi Sheils Flynn Asia dengan Sheils Flynn UK

terkait dengan proyek yang sedang dikerjakan tersebut, dikelompokkan

berdasarkan tanggal komunikasi.

d.Background Info

Berisi data hasil survey tapak dan data-data lain yang berkaitan dengan

kondisi awal tapak.

e. Architect

Berisi data-data yang berasal dari konsultan arsitektur yang penting

kaitannya dengan proses pengerjaan desain tapak proyek tersebut.

f. Drawings

Di dalamnya terdapat semua file-file kerja proses perancangan tapak

dengan berbagai format, yang dikelompokkan berdasarkan jenis format file

tersebut. Diantaranya folderPSD (berisi data berformat psd), JPEG (berisi

data berformat jpeg/jpg), PDF (berisi data berformat pdf), 3D (berisi file

kerja pembuatan gambar 3 dimensi), dan Xrefs (berisi data berformat

(49)

g.Photography

Berisi data-data foto hasil kunjungan ke tapak, baik yang dilakukan oleh

Sheils Flynn Asia maupun oleh Sheils Flynn UK.

7. Archive

Menyimpan semua data proyek yang telah dikerjakan SFA (Backup data

proyek).

Sistem penyimpanan data yang terkoordinir dan terstruktur dengan baik akan

memudahkan dalam mengakses data, koordinasi, standarisasi mekanisme kerja,

keamanan data, dan mempercepat selesainya suatu proyek. SFA juga menerapkan

sistem pengaturan folder dengan cara penanggalan. Hal ini akan memudahkan

dalam penyimpanan dan pencarian data berdasarkan urutan tanggal masuk dan

dibuatnya data tersebut. Seperti diperlihatkan pada Gambar 10 di bawah ini.

Gambar 10. Sistem penanggalan folder

(Sumber : SFA (2012)

2). Sistem Penamaan Data

SFA menerapkan tata cara penamaan setiap file kerja sebuah proyek. Hal

Gambar

Gambar 2. Peta Orientasi Magang
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Magang di SFA hingga Penulisan Skripsi
Gambar 3. Diagram Batasan Kegiatan Magang
Gambar 4 di bawah ini :
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengendalian mutu dilakukan untuk menjaga agar bahan- bahan yang akan digunakan dapat sesuai dengan syarat mutu yang telah ditetapkan oleh perusahaan sehingga dihasilkan

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dituliskan, tujuan dari proyek akhir ini adalah untuk merancang serta memperhitungkan proses pemesinan dalam pengerjaan mesin

Metode yang digunakan dalam kegiatan magang ini adalah berpartisipasi aktif dalam kegiatan perancangan yang berlangsung di studio, dengan proyek utama Panyu Agile

Faktor penunjang kegiatan perancangan lanskap secara umum yaitu struktur organisasi perusahaan yang cukup komplek dengan adanya berbagai multi disiplin ilmu di

Proses perancangan pada setiap proyek di Konsultan Lanskap Oemardi_zain umumnya memiliki kesamaan dengan Proses Perancangan menurut Booth (1983) yang melalui tahapan:

Adapun tujuan dilakukan perancangan sistem ini agar pengguna aplikasi dapat dengan mudah memeperoleh data yang dibutuhkan. Dari sistem yang telah dirancang, maka

Logotype yang telah dibuat tentunya dapat digunakan untuk penerapan dalam berbagai aplikasi, namun selama masih sesuai dengan aturan-aturan yang telah dimuat

Bagian penting lain yang mendukung program adalah perangkat lunak yang digunakan dalam mengeksekusi program aplikasi serta sistem operasi yang akan digunakan